Anda di halaman 1dari 23

NAMA : NURMA ALNIANTI TASYA

NIM : F1C120038

JURUSAN : KIMIA

KELAS :B

FAKULTAS : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

SOAL UJIAN MID BIOLOGI DASAR 2020

Prodi Kimia FMIPA UHO

1. Sebutkan dan jelaskan teori-teori yang menerangkan tentang asal mula


kehidupan, konsep hidup, dan klasifikasi makhluk hidup
2. Jelaskan perbedaan sel hidup dan sel mati, kemudian jabarkan serta berikan
contohnya struktur, fungsi, dan reproduksi pada sel hidup (pada
tumbuhan/hewan) dilengkapi dalam bentuk gambar, grafik, atau deskripsi
3. Jelaskan perbedaan sistem ekskresi pada hewan (aves, pisces, dan moluska)
dilengkapi dengan gambar dan deskripsi singkat
4. Jelaskan sistem dan proses reproduksi pada manusia hingga menjadi individu
baru, dilengkapi dengan gambar (gambar non porn) dan dideskripsikan secara
singkat
5. Apa yang dimaksud dengan gerak pada tumbuhan? Sebut dan jelaskan berbagai
macam gerak pada tumbuhan, disertai contoh jenis tumbuhannya dalam bentuk
gambar serta dideskripsikan secara singkat
6. Jelaskan secara singkat pendapat anda bagaimana pengaruh ilmu
biologi/biokimia sel dan molekuler dalam membantu menangani gejala
pandemi COVID-19 sekarang ini? Kemudian bagaimana partisipasi anda
sebagai mahasiswa kimia dalam memanfaatkan ilmu yang anda miliki nanti
untuk merespon gejala-gejala penyakit yang terjadi di masyarakat misalnya
akibat dari senyawa kimia beracun yang diuji coba oleh laboratorium dapat
membuat senjata biokimia yang sangat berbahaya
JAWABAN:

1. Teori yang menerangkan tentang asal mula kehiudpan yaitu:


1. Teori Abiogenesis (Generatio Spontanea)
Teori Abiogenesis adalah teori yang menyatakan bahwa makhluk
hidup berasal dari benda mati. Ini terjadi karena orang-orang pada zaman
dulu mendapatkan fakta dari hal yang dia lihat saja. Bagaimana orang pada
masa itu menganggap ikan dan katak berasal dari lumpur karena melihat
makhluk itu “muncul dari lumpur”. Penganut dari Abiogenesis adalah
ilmuan-ilmuan di masa lampau seperti Aristoteles (384-322 SM) yang
kemudian, Antony an Leuwenhoek, seorang Belanda, pada tahun 1677
ikut mendukungnya. Antony memerlihatkan, melalui mikroskopnya,
bahwa makhluk renik berasal dari jerami yang direndam.
2. Teori Biogenesis
Teori Biogenesis adalah teori asal usul kehidupan yang menyatakan
bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup lain. Adapun para
ilmuan yang mengemukakan teori ini Francesco Redi, Lazzaro
Spallanzani, dan Louis Pasteur. Mereka melakukan pengamatan tersendiri
yang lebih terencana dan terstruktur.
a. Percobaan Francesco Redi

Francesco Redi membuat percobaan dengan memasukkan daging


ke dalam toples tanpa penutup (terbuka), toples dengan penutup kassa,
dan toples tertutup. Dari percobaan tersebut, Francesco Redi pun
berkesimpulan bahwa larva tersebut berasal dari lalat-lalat yang masuk
ke dalam toples dan bertelur di sana.

b. Percobaan Lazzaro Spallanzan

Lazzaro Spallanzani melakukan pengujian dengan memanaskan air


kaldu (rebusan daging) di dua tempat yang berbeda. Setelah
dipanaskan, masing-masing wadah diberikan kondisi yang berbeda:
wadah yang pertama diberi penutup, sementara wadah satunya
dibiarkan terbuka. Setelah didiamkan beberapa hari, terlihat bahwa di
wadah yang terbuka, kondisi air kaldu menjadi keruh dan aromanya
busuk. Di sisi lain, kondisi air kaldu pada wadah yang tertutup tetap
jernih Ini terjadi karena adanya aktivitas mikroorganisme yang berasal
dari udara bebas.

c. Percobaan Louis Pasteur

Louis Pasteur, ahli biokimia kebangsaan Perancis, berhasil


menyempurnakan percobaan Spallanzani. Sekaligus mematahkan teori
abiogenesis. Pasteur memodifikasi salah satu wadah yang digunakan
Spallanzani dengan wadah labu berleher panjang. Leher panjang ini
berguna sebagai indikator yang memberitahukan bahwa masih ada
hubungan antara labu dan udara di luar (masih ada oksigen untuk
mikroorganisme hidup). Setelah dipanaskan dan didiamkan beberapa
hari, ternyata air kaldu yang ditempatkan di labu berleher panjang tetap
jernih. Tetapi, di bagian ujung lehernya muncul banyak debu dan
kotoran. Sementara pada wadah yang terbuka, mengandung
mikroorganisme.

2. Perbedaan sel hidup dan sel mati adalah pada struktur dan aktifitas dari masing-
masing sel tersebut. Sel hidup adalah sel yang masih memiliki peranan penting
dalam metabolisme kehidupan darimakhluk hidup, hal itu di tandai dengan
adanya bagian-bagian protoplas dalam sel atau denganadanya hasil
metabolisme yang berupa bahan ergastik. Sedangkan sel mati adalah sel yang
sudahtidak memiliki peranan dalam proses kelangsungan kehidupan dan hanya
berupa dinding sel.Contoh sel hidup adalah sel yang terdapat pada tangkai
tanaman jarak, umbi bawang merah,daun hydrilla, dan kentang sedangkan sel
mati terdapat pada serat kapuk, kapas, dan empulur ubikayu.
 Contoh sel hidup epidermis pada umbi bawang merah yaitu:

1. Sel epidermis bawang merah yang sudah kami teliti mempunyai bentuk
yang rapi kotak kotak, meskipun tidak kotak sempurna. Ini dikarenakan
bawang merah adalah tumbuhan. Mengapa demikian karena sel
tumbuhan meiliki dinding sel di luar membrannya. Sehingga terlihat
rapi saat kita melihat melalui mikroskop. Sekarang kalau kita melihat
warna dari sel epidermis bawang merah yang sudah kami teliti. Sel
tersebut berwarna keungu-unguan karena mengandung kloroplas meski
tak selalu mengandung klorofil.
2. Pada gambar di atas, ada beberapa organel sel bawang merah yang
terlihat di bawah mikroskop yaitu :
 Pada pembesaran 100 kali
Dinding Sel
 Nukleus
Membran sel
Sitoplasma
 Pada pembesaran 400 kali
Dinding sel
Membrane sel
Sitoplasma
Inti sel
3. Fungsi dari masing- masing organel yang ada pada sel bawang merah
adalah :
a. Dinding Sel, berfungsi sebagai pelindung sel. Batang tumbuhan pada
umumnya lebih keras dibandingkan dengan tubuh manusia maupun
hewan. Khal ini disebabkan karena bagian luar sel tumbuhan
tersusun dari dinding sel yang amat keras. Bahan utama penyusun
dinding sel berupa zat kayu yaitu selulosa yang tersusun dari
glukosa. Selain selulosa, dinding sel juga mengandung zat lain,
misalnya  pektin, hemiselulosa, dan glikoprotein.
b. Nukleus ( Inti Sel ), merupakan bagian sel yang paling mencolok di
antara organel- organel di dalam sel. Fungsi Inti sel adalah sebagai
berikut :
 Mengendalikan proses berlangsungnya metabolisme dalam sel:
 Menyimpan informasi genetik ( gen ) dalam bentuk DNA;
 Mengatur kapan dan di mana ekspresi gen- gen harus dimulai,
dijalankan, dan diakhiri;
 Tempat terjadinya replika ( perbanyakan DNA ) dan trankripsi
( pengutipan DNA ).
c. Membran Sel , terdiri atas dua lapis, yaitu membran luar (membran
sitosolik) dan membran dalam (membran nukleo-plasmik). Di antara
kedua membran tersebut terdapat ruangan antar membran
(perinuklear space) selebar 10 - 15 nm. Membran luar inti bertautan
dengan membran ER. Pada membran inti juga terdapat enzim-enzim
seperti yang terdapat pada membran ER, misalnya sitokrom,
transferase, dan glukosa-6-fosfatase. Permukaan luar membran inti
juga berikatan dengan filamen intermediet yang menghubungkannya
dengan membran plasma sehingga inti terpancang pada suatu tempat
di dalam sel. Pada membran inti terbentuk pori-pori sebagai akibat
pertautan antara membran luar dan membran dalam inti. Diameter
pori berkisar antara 40 - 100 nm. Jumlah pori membran inti
bervariasi tergantung dari jenis sel dan kondisi fisiologi sel. Fungsi
pori membrane inti ini, antara lain sebagai jalan keluar atau
masuknya senyawa – senyawa dari inti dan menuju inti, misalnya
tempat keluarnya ARN – duta dan protein ribosom. Pori membran
inti dikelilingi oleh bentukan semacam cincin (anulus) yang
bersama-sama dengan pori membentuk kompleks pori. Bagian dalam
cincin membentuk tonjolan-tonjolan ke arah lumen pori. Pada bagian
tengah pori terdapat sumbat tengah (central plug).
d. Sitoplasma, berfungsi sebagai tempat berlangsungnya beberapa
reaksi kimia sel.

3. Perbedaan sistem ekskresi pada hewan (aves, pisces, moluska) Yaitu:

1. Aves

Aves atau burung adalah hewan yang memiliki Sirkulasi ganda lengkap,
reproduksi dengan bertelur, kaki depan umumnya dimodifikasi sebagai
sayap; dan mereka berbulu. Burung-burung biasa diklasifikasikan terutama
oleh struktur paruh dan kaki, yang berhubungan langsung dengan kebiasaan
mereka. Alat ekskresi pada aves (berupa) sepasang ginjal metanefros. Ginjal
dihubungkan oleh ureter ke kloaka, karena burung tidak mempunyai vesika
urinaira. Tabung ginjal burung lebih banyak daripada mamalia karena
kecepatan metabolisme buru sangat tinggi. Sistem ekskresi pada aves terdiri
dari ginjal, paru-paru dan kulit.

Alat ekskresi pada aves


 Ginjal
Seperti manusia, aves juga memiliki ginjal yang bertindak sebagai alat
ekskresi pada aves. Sepasang ginjal yang ditemukan pada burung
memiliki warna cokelat dan jenis metanefor. Metanefro tipe ginjal ini
memiliki karakteristik yang tidak memiliki segmen khusus, tidak ada
inefrostoma dan memiliki banyak glomerulus. Hubungan antara ginjal
satu sama lain saling mempengaruhi fungsi dan kinerja masing-masing
dalam tubuh burung. Fungsinya untuk mengambil zat dari sisa bentuk
darah tetapi akan membentuk urin.
Dalam aves tidak ada kandung kemih atau vesica urinaria, sehingga
saluran ureter akan langsung menuju kloaka. lubang posterior yang
berfungsi sebagai satu-satunya lubang untuk saluran pencernaan,
reproduksi, dan saluran kencing (jika ada) dari hewan tertentu, yang
membuka di lubang, Dengan demikian, burung hanya memiliki satu
lubang pembuangan di tubuhnya yang disebut kloaka. Ini bisa dibilang
praktis, tetapi jika ada kerusakan pada traktat maka tentu bisa membuat
kerugian dan bahkan kematian pada burung.
 Paru-paru
Burung bernapas menggunakan paru-parunya. Paru-paru yang ada pada
aves adalah sepasang dan dapat ditemukan pada bagian rongga dadanya
yang dilindungi sebagai tulang rusuk manusia. Fungsi utama paru-paru
tidak lain adalah untuk mengeluarkan gas dalam bentuk karbon
dioksida yang dihasilkan dari metabolisme sel tubuh.
Jalur pernapasan yang terjadi pada burung yaitu:
 Pada awalnya udara akan masuk melalui lubang hidung di paruh
 Udara akan masuk ke tubuh melalui trakea
 Trakea yang menyerupai pipa akan membawa udara ke paru-paru
untuk melakukan metabolisme tubuh
 Udara yang telah di olah, akan dikeluarkan lagi dalam bentuk
senyawa CO2.
Selain itu, di dalam tubuh burung terdapat juga 4 pundi kantong udara atau
sering disebut sebagai kantung udara yang biasanya dapat menyebar ke
perut, leher dan sayap. Kantung udara ini memiliki hubungan yang sangat
dekat dengan paru-parunya, yang dapat membuat pernapasan burung
menjadi lebih efisien.

Fungsi lain dari kantong udara pada burung meliputi:

 Dapat meringankan tubuh burung ketika burung itu terbang


 Dapat mengeraskan suara burung dengan memperbesar bagian
kamar siring
 Dapat membantu burung mempertahankan suhu tubuhnya dan
mencegah suhu panas berlebih dalam kondisi tertentu.
 Membantu pernapasan burung selama penerbangan dengan
menyimpan cadangan oksigen.
 Kulit

Kulit adalah salah satu sistem ekstraksi pada aves yang umumnya akan
melapisi tubuhnya. Namun, kulit burung yang memiliki fungsi khusus
ini dapat ditemukan di bagian belakang tubuh, lebih tepatnya di ekor
burung atau uropygium. Pada bagian ini ada sedikit kulit di mana ada
kelenjar minyak. Kelenjar minyak memiliki fungsi tugas untuk
menghasilkan minyak yang akan didistribusikan ke seluruh tubuh
burung sehingga bulu-bulunya tidak cepat basah saat terkena air. Selain
itu, kelenjar minyak juga berfungsi untuk menyimpan cadangan
makanan dalam bentuk lemak agar kebutuhan burung tetap terpenuhi.

2. Pisces

Alat ekskresi pada pisces atau ikan dapat berupa ginjal, insang, dan kulit.
Ginjal bertugas untuk mengeluarkan urine sebagai zat sisa metabolisme,
insang bertugas untuk alat pernapasan pada ikan, sedangkan kulit memiliki
tugas yang serupa.
Sistem ekskresi ikan
3. Moluska

Sistem Ekskresi Mollusca

 Moluska tidak memiliki kaki, meskipun beberapa memiliki tentakel yang


fleksibel untuk merasakan lingkungan mereka atau meraih sesuatu.
Kebanyakan spesies moluska menumbuhkan cangkang keras untuk
perlindungan, tapi cangkang mereka tumbuh hanya satu atau dua potong.
Ia tidak memiliki sendi seperti eksoskeleton serangga dan krustasea. Ada
hampir 100.000 spesies moluska di seluruh dunia, dan puluhan ribu
lainnya belum ditemukan. Sebagian besar spesies moluska hanya hidup di
laut, tetapi beberapa hidup di air tawar atau di darat.
 Hipotetis Moluska ini memiliki mantel, cangkang, kaki dan massa
visceral. Mantel adalah lapisan jaringan yang menutupi massa viseral dan
dalam banyak moluska mengandung kelenjar yang mengeluarkan
cangkang keras.
 Kaki adalah struktur otot yang terletak di bagian bawah tubuh. Moluska
yang mengeluarkan lendir dari bagian bawah kakinya yang melumasi
permukaan yang mendasarinya. Ini membantu moluska bergerak, suatu
tugas diselesaikan dengan kontraksi berulang dan peregangan otot kaki.
 Massa visceral, yang terletak di atas kaki dan di bawah mantel, berisi
sistem pencernaan, jantung, dan organ internal lainnya. Sistem peredaran
darah terbuka dan sebagian besar spesies menggunakan satu pasang insang
untuk bernapas, meskipun beberapa spesies memiliki satu insang
sedangkan pulmonates (siput darat dan siput) memiliki paru-paru yang
belum sempurna.
 Moluska mengangkut oksigen ke seluruh tubuh mereka menggunakan
molekul yang berbeda dari vertebrata. Moluska menggunakan
haemosianin, molekul berbasis tembaga sementara vertebrata
menggunakan hemoglobin, molekul berbasis besi. Karena haemosianin
kurang efisien dalam mengangkut oksigen dari hemoglobin, moluska lebih
mudah lelah daripada vertebrata lakukan. Itu sebabnya moluska lebih
cenderung untuk bergerak dalam semburan cepat tetapi tidak dapat
mempertahankan tindakan mereka untuk jangka waktu yang lama. Fakta
sederhana bahwa moluska menggunakan haemocyanin bukan hemoglobin
untuk mengangkut oksigen ke seluruh tubuh mereka mungkin telah
mencegah mereka dari mendominasi lingkungan.
 Sebagian besar moluska laut memulai kehidupan mereka sebagai, larva
bersilia berenang bebas yang kemudian berkembang menjadi bentuk
dewasa. bekicot Air tawar dan darat berkembang dalam telur dan muncul
sebagai versi kecil tetapi sepenuhnya terbentuk dari bentuk dewasa.
Moluska adalah paling beragam di habitat laut tetapi juga menghuni air
tawar dan habitat darat.

4. 1. Sistem reproduksi pada manusia yaitu:


 Sistem Reproduksi Pria
Berikut adalah nama-nama serta fungsi dari tiap organ.

1. Penis berfungsi sebagai saluran kencing atau urine sekaligus tempat


keluarnya sperma.
2. Skrotum berperan untuk menjaga suhu testis agar sesuai untuk
memproduksi sperma. Pada skrotum terdapat dua buah testis.
3. Testis adalah alat kelamin bagian dalam. Fungsinya adalah untuk
memproduksi sperma dan hormon testosteron.
4. Epididimis merupakan saluran yang keluar dari testis. Fungsinya
adalah sebagai tempat penyimpanan sperma sementara.
5. Saluran uretra adalah saluran yang terdapat dalam penis dan
merupakan akhir dari saluran reproduksi. Perannya adalah sebagai
saluran keluarnya sperma dan urine.
6. Vesikula seminalis merupakan kelenjar yang menghasilkan zat yang
berisi basa (alkali), fruktosa (gula monosakarida), hormon
prostaglandin, dan protein pembekuan.
7. Kelenjar prostat terletak di bawah kandung kemih. Fungsinya adalah
menghasilkan cairan yang bersifat asam.
8. Kelenjar Cowper menghasilkan lendir dan cairan bersifat basa.
Fungsinya adalah untuk melindungi sperma dengan cara menetralkan
urine yang memiliki pH asam yang tersisa dalam uretra. Cairan
tersebut juga melapisi uretra untuk mengurangi kerusakan pada
sperma selama ejakulasi. Struktur dari sperma yang dihasilkan oleh
laki-laki dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

 Sistem Reproduksi Wanita

Berikut adalah nama-nama organ beserta fungsinya.


1. Vagina adalah saluran yang menghubungkan lingkungan luar dengan
rahim sekaligus tempat mengalirnya darah menstruasi dan saluran
keluarnya bayi.
2. Servis merupakan struktur rahim bagian bawah yang menyempit dan
membuka ke arah vagina.
3. Saluran telur atau tuba fallopi atau oviduk terdapat sepasang di tiap
tubuh perempuan, yaitu di kanan dan kiri. Oviduk memanjang ke
arah samping dari uterus. Fungsinya adalah membawa sel telur dari
infundibulum ke rahim. Pada saluran inilah terjadi fertilisasi atau
pembuahan.
4. Telur merupakan tempat kumpulan sel yang disebut folikel. Di dalam
folikel, sel telur atau ovum dikembangkan. Folikel juga menghasilkan
hormon perempuan, yaitu estrogen dan progesteron.
5. Rahim berfungsi sebagai tempat berkembangnya janin setelah sel
telur dibuahi oleh sel sperma. Dinding rahim (endometrium) berperan
dalam pembentukan plasenta.
Sel telur yang dihasilkan di indung telur disebut juga sebagai ovum.
Ovum termasuk ke dalam alecithal (tanpa kuning telur) dan mengandung
butiran kortikal dan trombosit kuning. Struktur ovum terdiri dari
membran vitelin, zona pelusida, dan korona radiata.
Membran vitelin adalah selaput tipis transparan yang membungkus sel
telur. Sementara itu, zona pelusida adalah membran transparan tebal yang
terletak di atas membran vitelin. Korona radiata adalah membran tebal
terluar yang dibentuk oleh sel-sel folikel. Kista berisi cairan tempat ovum
berkembang dikenal sebagai folikel Graffian.
2. Proses reproduksi pada manusia hingga menjadi individu baru yaitu:
 Organ reproduksi pada wanita dapat menghasilkan ovum (sel telur) pada
bagian ovarium (indung telur) yang berjumlah sepasang. Sel telur yang
sudah matang akan lepas dari ovarium. Jika bertemu dengan sel
sperma terjadilah pembuahan  di bagian oviduk (saluran telur). 
 Sel telur yang telah dibuahi akan berubah menjadi zigot.  dan akan
berubah menjadi zigot. Kemudian zigot (sel telur yang dibuahi)  akan
menuju ke rahim dan menanamkan diri di dinding rahim.
 Di tempat inilah zigot akan tumbuh dan berkembang
menjadi embrio (janin) sampai dilahirkan. Bagaimana  janin dapat
tumbuh dan berkembang sempurna?
 Janin manusia tumbuh dan berkembang dalam rahim karena
dihubungkan dengan plasenta (ari-ari). Janin melakukan proses hidup
sangat tergantung pada proses hidup yang dialami oleh sang ibu. Butuh
proses pernafasan, memerlukan oksigen dan mengeluarkan
karbondioksida.
 Membutuhkan makanan yang halal, sehat dan bergizi. Melakukan proses
ekskresi, pengeluaran zat-zat sisa metabolism yang mungkin meracuni
janin dalam rahim. 
 Semua itu dilakukan oleh selaput alantois yang terdapat pada tali pusat
sampai janin lahir menjadi bayi yang sehat

5. Yang dimaksud dengan gerak pada tumbuhan adalah suatu resapan terhadap
rangsangan (stimulasi) baik yang berasal dari dalam maupun dari luar individu.
Jadi timbulnya gerak pada tumbuhan merupakan bukti adanya iritabilitas.
 Macam-macam gerak pada tumbuhan yaitu:
1. Gerak Endonom
Gerak endonom adalah gerak yang disebabkan oleh adanya rangsangan
yang berasal dari dalam. Gerak endonom disebut juga gerak otonom
atau gerak spontan, contohnya dari gerak endonom ini adalah gerak
pertumbuhan dari bagian-bagian tumbuhan seperti akar, batang, daun
karena akibat pengaruh dari pertumbuhan.

Contoh gerak endonom tersebut yaitu:


Pecahnya Kulit Buah Lamtoro

Kulit buah lamtoro bergerak membuka karena pengaruh menurunnya


kadar air pada buah tersebut. Menurunnya kadar air ini bukan
diakibatkan faktor suhu “temperatur udara”, melainkan karena kondisi
fisiologis dan enzimatis buah yang memang sengaja menurunkannya
agar kemasakan fisiologi buah segera tercapai, mereka membelah
dengan sendirinya tanpa ada faktor luar yang mempengaruhinya.

2. Gerak Higroskopis
Gerak higroskopis adalah gerak pada tumbuhan akibat adanya
perubahan kadar air dalam sel tumbuhan, sehingga menyebabkan
penyusutan yang tidak merata pada bagian sel tumbuhan. Contohnya,
membukanya kotak-kotak sporangium tumbuhan paku, dan pecahnya
buah polong-polongan yang kering.
Contoh gerak higroskopis tersebut yaitu:
Pada peristiwa pecahnya organ pada buah petai cina. Tumbuhan ini
umum dikenal dengan nama lamtoro dan termasuk ke dalam golongan
keluarga polong-polongan (Fabaceae). Petai Cina memiliki buah
berwarna hijau saat masih muda dan berubah menjadi cokelat kehitaman
saat buahnya menua. Buah dari tumbuhan petai cina ini berbentuk
seperti polong.

Contoh Gerak Higroskopis: Pecahnya Buah Petai Cina 


Buah tersebut tumbuh dan memanjang dari ujung tangkai daun. Gerak
higroskopis pada petai cina terjadi pada bagian buah yang telah matang.
Kulit buah akan membuka dan tampak memuntir. Saat dibuka, akan
mengeluarkan bunyi renyah dari kulitnya. Penyebaran individu baru
bisa dihasilkan dari biji yang keluar dari buah. Perubahan kadar air akan
menyebabkan kulit buah petai cina membuka atau pecah. Sel-sel kulit
buah mengalami kekurangan kadar air yang menyebabkan kulit tersebut
pecah. 
3. Gerak Esionom
Gerak esionom ini merupakan gerak yang dipengaruhi rangsang dari
luar tubuh atau faktor eksternal. Adapun, gerak esionom dibedakan
menjadi 3, yaitu gerak tropisme, gerak taksis, dan gerak nasti.
1. Gerak Tropisme adalah gerak tumbuhan yang arah geraknya
dipengaruhi oleh arah datangnya rangsangan. Tropisme positif
adalah gerak yang arahnya mendekati rangsangan, Sedangkan
tropisme negatif adalah gerak yang arahnya menjauhi rangsangan.
Berdasarkan jenis rangsangannya, tropisme dibedakan menjadi
beberapa macam, yaitu :
 Geotropisme atau Gravitropisme merupakan gerak tropisme
yang disebabkan rangsangan gaya gravitasi bumi.                 
Geotropisme ada dua yaitu geotropisme positif dan geotropisme
negatif. Geotropisme positif adalah gerak organ tumbuhan
mendekati inti bumi. Sedangkan geotropisme negatif adalah
gerak berlawanan arah gravitasi bumi, menjauhi inti bumi.

Contoh Gambar Gerak Geotropisme atau Gravitropisme

 Fototropisme merupakan gerak tropisme yang disebabkan oleh


pengaruh rangsangan cahaya. Fototropisme terbagi dua yaitu
fototropisme positif dan fototropisme negatif. Pada umumnya,
bagian tumbuhan di atas tanah bersifat fototropisme positif,
misalnya bunga matahari akan mekar dan batangnya mengikuti
arah sinar matahari. Dan akar bersifat fototropisme negatif.

Contoh Gambar Gerak Fototropisme

 Tigmotropisme merupakan gerak tropisme yang disebabkan


karena rangsangan sentuhan. Pada umumnya tigmotropisme
terjadi pada tumbuhan pemanjat (tumbuhan yang memiliki
sulur)seperti anggur, ubi jalar, melon, dan tumbuhan pemanjat
lainnya.

Contoh Gambar Gerak Tigmotropisme

 Hidrotropisme merupakan gerak tropisme yang disebabkan


karena rangsangan air. Contohnya gerak pertumbuhan akar
menuju ke air.
 Termotropisme merupakan gerak tropisme yang disebabkan
karena rangsangan suhu.
 Kemotropisme merupakan gerak tropisme yang disebabkan
karena rangsangan zat kimia. Contohnya gerak akar menuju
pupuk.
 Reotropisme merupakan gerak tropisme yang disebabkan oleh
aliran air sehingga mempengaruhi arah gerak tumbuhan.
Contohnya eceng gondok.

2. Gerak Taksis adalah gerak pindah tempat seluruh bagian tumbuhan


yang arahnya dipengaruhi oleh sumber rangsangan. Gerak Taksis
dibedakan menjadi beberapa macam, yakni:
 Fototaksis merupakan gerak taksis yang disebabkan rangsangan
cahaya. contohnya gerak Euglena menuju cahaya. Fototaksis
dibedakan menjadi dua yaitu fototaksis positif dan fototaksis
negatif. Fototaksis positif adalah gerak tumbuhan mendekati
rangsangan cahaya, sedangkan fototaksis negatif adalah gerak
tumbuhan menjauhi rangsangan cahaya.

Contoh Gambar Gerak Fototaksis

 Kemotaksis merupakan gerak taksis yang disebabkan rangsangan


zat kimia. Contohnya gerak sel spermatozoid menuju sel telur.
Contoh Gambar Gerak Kemotaksis

 Galvanotaksis atau Elekrotaksis merupakan gerak taksis yang


disebabkan rangsangan listrik. Contohnya Gerak   organisme
tingkat rendah bergerak mendekati listrik.
 Termotaksis merupakan gerak taksis yang disebabkan oleh
rangsangan suhu atau temperatur .
 Gravitaksis merupakan gerak taksis yang disebabkan oleh Gravitasi
Bumi
 Tigmotaksis merupakan gerak taksis yang disebabkan oleh kontak
fisik atau sentuhan.
  Reotaksis merupakan gerak taksis yang disebabkan oleh aliran air.
  Phonotaksis merupakan gerak taksis yang disebabkan oleh suara.

3. Gerak Nasti adalah gerak bagian tumbuhan yang arah geraknya tidak


dipengaruhi oleh arah datangnya rangsangan. Gerak nasti disebabkan
oleh perubahan turgor pada jaringan di tulang daun. Berdasarkan jenis
rangsangannya, nasti dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu :
 Seismonasti atau Tigmonasti merupakan gerak nasti yang terjadi
akibat rangsangan sentuhan. Contohnya adalah gerak
menutupnya daun putri malu (Mimosa pudica) ketika disentuh.

Contoh Gambar Gerak Tigmonasti Atau Seismonasti

 Niktinasti merupakan gerak nasti yang terjadi akibat pengaruh


gelap. Contohnya adalah “gerak tidur” yang dilakukan daun dari
tumbuhan polong-polongan.

Contoh Gambar Gerak Niktinasti

 Termonasti merupakan gerak nasti yang disebabkan oleh


rangsangan suhu. Contohnya mekarnya bunga tulip ketika suhu
udara naik.
Contoh Gambar Gerak Termonasti

 Fotonasti merupakan gerak nasti yang disebabkan oleh


rangsangan cahaya. Contohnya adalah mekarnya bunga pukul
empat (Mirabilis jalapa) pada saat sore hari di saat terkena sinar
matahari.

Contoh Gambar Gerak Fotonasti

 Nasti kompleks merupakan gerak nasti yang disebabkan lebih


dari satu rangsangan. Contohnya gerak membuka dan
menutupnya stomata.
Contoh Gambar Gerak Nasti kompleks

6. Menurut pendapat saya pengaruh ilmu biologi/biokimia sel dan molekuler


dalam membantu menangani gejala pandemi COVID-19 sekarang ini adalah
sangat penting, karena ilmu biokimia merupakan ilmu yang mempelajari
tentang peranan berbagai molekul dalam reaksi kimia dan proses yang
berlangsung dalam makhluk hidup. Jangkauannya juga sangat luas sesuai
dengan kehidupan serta tidak hanya mempelajari proses yang berlangsung
dalam tubuh manusia, ilmu biokimia juga mempelajari berbagai proses pada
organisme mulai dari sederhana sampai yang kompleks. Jadi ilmu itu dapat
sangat membantu dalam menangani gejala pandemi sekarang ini. Kemudian
Partisipasi saya sebagai mahasiswa kimia dalam memanfaatkan ilmu yang saya
miliki nanti untuk merespon gejala-gejala penyakit yang terjadi di masyarakat
misalnya akibat dari senyawa kimia beracun yang diuji coba oleh laboratorium
dapat membuat senjata biokimia yang sangat berbahaya adalah saya akan
mencari jalan keluar dengan memanfaatkan ilmu yang saya miliki untuk
menemukan cara agar dapat menyelesaikan gejala-gejala penyakit yang ada
agar tidak cepat menyebar kekalangan manapun, sehingga dapat membuat
pandemi ini segera berakhir tanpa membuat korban berjatuhan lagi.

Anda mungkin juga menyukai