Anda di halaman 1dari 6

TUGAS KELOMPOK

Ignasius Jonan, Mimpi Bawa PT KAI


Sekelas Perusahaan Eropa
Ilyas Istianur Praditya

11 Jul 2014, 10:29 WIB

Perbesar

Dirut Kereta Api Indonesia

Liputan6.com, Jakarta - Sejak menjadi Direktur Utama PT Kereta Api  Indonesia


(PTKA) pada Februari 2009, Ignasius Jonan melakukan sejumlah gebrakan demi
memuaskan para pelanggan setia kereta api. Mulai dari membersihkan pedagang
kaki lima dari kereta ekonomi, memasang pendingin ruangan (AC) di kereta
ekonomi, menghilangkan  menghilangkan penumpang yang naik di atap kereta api,
penerapan tiket elektronik di commuterline, kini membeli tiket pun bisa lewat
online. Tak lupa, kebersihan stasiun dan kereta api pun juga tak luput dari
perhatian Jonan.
Jonan memang mengawali langkahnya sebagai orang nomor satu di Indonesia
dengan mengubah orientasi perusahaan, dari orientasi produk ke orientasi
pelanggan. Baginya, membuat hati pelanggan senang adalah tugas utama dari
perusahaan yang dipimpinnya. Pasalnya jika pelanggan puas, mereka akan
menjadikan kereta api sebagai alat transportasi favorit untuk mendukung kegiatan
sehari-hari. Berkat ketekunan lulusan Universitas Airlangga, sekarang wajah
perkeretaapian Indonesia berubah. Dari yang terkesan kumuh, menjadi alat
transportasi yang nyaman, aman dan modern. Tak hanya di sisi pelayanan, di
bawah kepemimpinan Jonan, PT KAI yang awalnya rugi kini sanggup mereguk
untung. Pada 2008 silam, PT KAI masih rugi Rp 80 miliar, kini perseroan berhasil
meraup untung hingga ratusan miliar sejalan perubahan strategi dan budaya SDM.
Terkesima pada kesuksesan Jonan, pemerintah melalui Kementerian Badan Usaha
Milik Negara (BUMN) kembali memperpanjang jabatan Jonan sebagai Dirut PT
KAI hingga lima tahun ke depan. Di tengah keberhasilannya, pria kelahiran
Singapura, 21 Juni 1963 itu tetap terus berbenah. Pasalnya, pencapaian PTKA saat
ini masih belum seberapa jika dibandingkan dengan negara-negara maju di
kawasan Eropa mengenai dunia perkeretaapiannya.

Lalu apa saja yang akan dilakukan Jonan dalam masa jabatannya yang akan habis
di tahun 2019, dan bagaimana wajah KAI ke depan idealnya? Berikut kutipan hasil
wawancara Liputan6.com dengan Ignatius Jonan yang ditulis, Jumat (4/7/2014) :

Sejumlah gebrakan telah Anda lakukan selama menjabat sebagai Dirut, ke


depan inovasi apalagi yang akan Anda lakukan?

Ke depan ini sebenarnya ada beberapa hal yang harus ditekankan. Pertama,
konsistensi terhadap standar pelayanan yang sudah dicapai. Misalnya, orang yang
sudah dilarang merokok di dalam kereta api, itu juga kadang-kadang juga masih
dilakukan. Nah ini yang harus dilarang, itu konsistensi.

Kedua, misalnya berdagang di dalam area stasiun dan di atas kereta yang tidak
diizinkan, nah ini yang harus dibenahi. Yang ketiga, kebersihan kereta api dan
stasiun, kalau inovasi yang ketiga ini harus jalan karena jika tidak jalan maka
inovasi berikutnya tidak akan jalan.

Lalu apa inovasi berikutnya?

Pertama, kami berencana untuk mengganti semua kereta penumpang jarak jauh.
Yang istilah Anda gerbong itu baik kelas ekonomi dan non ekonomi diganti dalam
tujuh tahun dimulai tahun ini.

Nanti Idul Fitri itu ada dua rangkaian baru kelas ekonomi, sebenarnya saya
berharap ada lima atau enam rangkaian baru kelas eksekutif tahun ini, hanya telat.
Mudah-mudahan nanti operasi natal tahun baru.

Ada berapa yang akan diganti?


Itu kira-kira ada 1.600 unit. Nanti akan diganti kira-kira mungkin sampai 1.700
atau 1.800 atau bahkan mungkin sampai 2.000, nanti keretanya baru semua, karena
keretanya sudah tua, ada yang umurnya mulai dinas tahun 1965.

Yang pertama, keretanya sudah banyak yang jelek. Saya terus terang saja. Jadi ini
harus diganti dalam tujuh tahun. Kenapa tidak bisa diganti dalam setahun? Yang
pertama, ini keretanya jalan terus, yang kedua kalau buat langsung 1.600 dalam
setahun itu berat sekali, jadi ini tujuh tahun harus diganti semua, mudah-mudahan
bisa baru. Ya tetapi sekarang tetap diperbaiki dan sebagainya, itu inovasi yang
paling besar.

Inovasi kedua, sebenarnya bukan berada di kami. Kami berharap adanya


peningkatan angkutan darat yang besar sekali, jadi sekarang itu kalau dihitung
model TEUS (satuan peti kemas-red), model kontainer. Mungkin sekarang di Jawa
itu kami seminggu bisa 5.000 atau 6.000 TEUS, itu banyak lho. Itu sudah naik 5-6
kali dibanding lima tahun lalu waktu saya masuk. Dalam lima tahun berikutnya
sampai 2019-2020 targetnya di Jawa minimal 12.000 TEUS dalam seminggu, itu
inovasi kedua.

Inovasi ketiga adalah angkutan produk tambang di Sumatra Bagian selatan yaitu di
Lampung dan Sumatra Selatan. Tahun ini, angkutan barang di Sumatra Bagian
Selatan itu kira-kira mungkin 18 juta ton. Itu total ya, mau semen atau bahan bakar
minyak (BBM) 18 juta ton. Harapan kami pada 2020 misalnya itu mencapainya
bukan 18 juta ton, sekurangnya 45 juta-50 juta ton. Nah pada saat itu di Jawa, saya
kira kalau pakai TEUS, minimal harapannya 12 ribu TEUS-lah seminggu. Tak
hanya itu, kami akan melakukan perluasan stasiun, peningkatan angkutan KRL
Jabotabek sampai dengan 1,2 juta penumpang sehari di 2018. Itu ngomongnya
gampang, pengerjaannya banyak, bukan hanya beli kereta, mengubah signaling,
mengubah apa dan sebagainya.

Untuk pergantian gerbong kereta, itu akan berasal dari PT INKA atau impor?

Kalau INKA bisa, kita pakai INKA. Bisa itu ada dua syarat yaitu pertama kapasitas
produksi, karena kita tidak bisa menunggu, yang kedua itu soal kapasitas teknis,
kemampuan teknis, kalau 2-2 ini bisa, kami pasti pakai INKA.

Kalau bicara soal manajemen, pegawai KAI dinilai kerja santai, Apa yang
dilakukan untuk perubahan internal terutama perubahan kultur di KAI?

Saya kira sekarang tidak ada yang ngomong kerja di KAI santai. Kalau dia tidak
ada gunanya ya disuruh berhenti.
Bagaimana industri kereta api ke depan, Apa Ada yang kurang?

Yang kurang itu ada. Pertama itu pembukaan jalur-jalur mati, yang seharusnya
saya pikir itu kewajiban daripada negara, karena jalan dan rel itu milik negara,
bukan milik KAI sebagai badan usaha.  Itu penting sehingga lebih banyak lokasi
yang bisa terjangkau kereta api dan lebih banyak yang menikmati kereta api.

Yang kedua, idealnya lagi, dalam lima tahun itu saya berharap pemerintah
membangun Trans Sumatra. Kan kita tidak ada Trans Sumatra. Tapi masalahnya
double track Cikarang-Manggarai, itu proyek saya masuk sudah bertahun-tahun
dibicarakan, sampai sekarang tidak jadi-jadi. Ini penting, kalau mau 1,2 juta
penumpang  maka proyek itu harus jadi. Kalau jalur tidak jadi, lintas Cikarang-
Manggarai itu berat sekali operasinya di Jabotabek. Saya dengar pemerintah mau
bangun jalur layang di lintas timur, saya sepakat saya mendukung, saya tunggu.
Rencananya kan jadinya akhir tahun ini, sampai sekarang  juga belum apa-apa,
atau akhir tahun depan mana bisa wong sekarang belum mulai.

Jadi masalahnya ada di regulator?

Ya, menurut saya keberpihakan negara ini kepada transportasi umum seperti yang
berbasis rel itu penting. Karena kalau mengandalkan jalan raya, coba tanya polisi
kalau mengandalkan jalan raya ini makin lama makin padat pasti.

Saat ini transportasi kereta api lebih dominan berada di Jawa, dan sedikit di
Sumatra, bagaimana dengan nasib wilayah lainnya?

Pengembangan ke pulau lain itu ke lintas baru itu sebenarnya begini, kalau
angkutannya itu angkutan komersial seperti kereta api bandara dari Bandara
Kualanamu ke Medan itu kami bangun sendiri karena itu 100 persen komersial.

Kalau misalnya di pulau-pulau lain saya kira setelah ini kami akan jajaki tapi untuk
angkutan barang. Jika untuk angkutan campuran terutama yang diutamakan
angkutan penumpang seperti di Jawa itu tidak bisa, itu jalurnya harus pemerintah
yang bangun, karena itu seperti jalan raya.  Untuk itu, menurut saya lebih baik
pemerintah dalam lima tahun mendatang membangun Trans Sumatra, Trans
Sulawesi, Trans Kalimantan, Trans Papua, daripada bikin kereta cepat Jakarta-
Bandung.

Adakah negara yang bisa jadi acuan Indonesia dalam mengembangkan


jaringan commuter line atau kereta api?
Kalau ideal sih saya inginnya seperti di Eropa atau paling kurang seperti di China.
Kalau di ASEAN kita sudah paling besar.

Ke depan, akan seperti apakah wajah KAI dan perkeretaapian Indonesia?

Saya berharap sih wajah kereta api ke depan itu juga sebagai salah satu transportasi
publik yang besar itu saja.

Bagaimana kesan Anda selama menjadi Dirut KAI? Hal apa yang tersulit?

Kalau kesan, yang paling berkesan semua berkesan, kalau sulit menurut saya yang
paling sulit itu adalah kesepahaman tentang pengembangan perkeretaapian ke
depan, dan tentang hak atau misalnya pelayanan kepada kereta kelas ekonomi yang
lebih baik. Kenapa saya ngomong begini karena pemerintah memberikan subsidi
atau PSO, biasanya subsidi atau PSO itu dihitung pada standar yang paling
minimal, itu yang menurut saya dari dulu tidak sepaham. Kalau mau diberikan
pada standar baik. Standar baik itu begini, kalau misalnya KRL Jabotabek,
sekarang standar harga Bogor-Jakarta Rp 9.000, Rp 5.000 dibayar penumpang, Rp
4.000 dibayar pemerintah, kalau memang mau bagus jangan begitu. Misalnya Rp
15 ribu,  itu tidak apa-apa kalau Rp 5.000 dibayar penumpang tapi Rp 10 ribu
dibayar pemerintah, pasti kualitasnya jauh lebih bagus.

Menjelang lebaran nanti, apakah pekerja kereta api bisa ambil cuti?

Oh tidak, tidak bisa. Seluruh pegawai kereta api saat operasi lebaran itu 20 hari
atau 22 hari penuh tidak boleh cuti, kecuali ada halangan yang besar sekali,
misalnya orangnya meninggal, misalnya keluarga dekatnya meninggal.

Kalau menikah tidak boleh karena menikah itu bisa direncanakan dalam jangka
waktu yang cukup lama. Kami itu H1-10 sampai H2+10, Jadi kalau yang sekarang
tahun ini jatuhnya 18 Juli sampai 8 Agustus. Saya keliling juga, semua, kan ada
insentif khusus untuk petugas di lapangan. (Yas/Ndw)

Buatlah Lesson Learnt dari artikel tersebut di atas dilihat dari


perspektif/sudut pandang Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA).
SISTEMATIKA PENYAJIAN TUGAS KELOMPOK :
I. PENDAHULUAN (ada kutipan berita terkait)
II. ANALISA MASALAH DAN PEMBAHASAN
III. SIMPULAN DAN SARAN

Tugas berbentuk naskah dalam word (3 – 5 halaman, kertas A4, font arial size
12, spasi 1,5 ) dan bahan tayang (jumlah slide menyesuaikan untuk presentasi
15 menit)

Anda mungkin juga menyukai