Anda di halaman 1dari 4

Nama: Avarha Mahaputri Jasmine Novarman

NIM: 1304619050
Pendidikan Biologi 2019
Mata kuliah:Teori Belajar dan Pembelajaran
Materi: Tujuan pembelajaran Bunyamin Bloom dan revisinya oleh Anderson dan Krathwool
Taksonomi adalah sebuah kerangka untuk mengklasifikasikan pernyataan-pernyataan
yang digunakan untuk memprediksi kemam- puan peserta didik dalam belajar sebagai hasil dari
kegiatan pembelajaran. Taksonomi dalam bidang pendidikan, digunakan untuk klasifikasi tujuan
instruksional; ada yang menamakannya tujuan pembelajaran, tujuan penampilan, atau sasaran
belajar, yang digolongkan dalam tiga klasifikasi umum atau ranah (domain), yaitu:
(1) ranah kognitif, berkaitan dengan tujuan belajar yang berorientasi pada kemampuan
berpikir;
(2) ranah afektif berhubungan dengan perasaan, emosi, sistem nilai, dan sikap hati); dan
(3) ranah psikomotor (berorientasi pada keterampilan motorik atau penggunaan otot
kerangka). Saat ini dikenal berbagai macam taksonomi tujuan instruksional yang diberi nama
menurut penciptanya, misalnya: Bloom; Merill dan Gagne (kognitif); Krathwohl, Martin &
Briggs, dan Gagne (afektif); dan Dave, Simpson dan Gagne (psikomotor).
Revisi Taksonomi Bloom terdiri dari dua dimensi, yaitu dimensi proses kognitif dan
dimensi pengetahuan. Dimensi proses kognitif berkaitan dengan proses yang digunakan siswa
untuk mempelajari suatu hal, sedangkan dimensi pengetahuan adalah jenis pengetahuan yang
akan dipelajari oleh siswa (Amer, 2006 :214).
Menurut Krathwohl (2002: 215) tingkatan proses kognitif hasil belajar berdasarkan
Revisi Taksonomi Bloom ini bersifat hierarkis, yang berarti kategori pada dimensi proses
kognitif disusun berdasar tingkat kompleksitasnya. Understand lebih kompleks daripada
Remember, Apply lebih kompleks daripada Understand, dan seterusnya. Namun, kategori proses
kognitif pada taksonomi Bloom, dimungkinkan untuk saling overlap dengan kategori proses
kognitif yang lain.
Taksonomi Bloom pada 1956 dituangkan dalam sebuah buku The Taxonomy of
Educational Objectives, The Classification of Educational Goal, Handbook I: Cognitive Domain.
Buku yang menjelaskan tentang sistem klasifikasi pendidikan tersebut disebut sebagai
Handbook. Handbook tersebut kemudian direvisi dengan dua alasan yaitu:
1. Terdapat kebutuhan untuk mengarahkan kembali fokus para pendidik pada
Handbook, bukan sekadar sebagai dokumen sejarah, melainkan juga sebagai
karya yang dalam banyak hal telah “mendahului” jamannya (Rohwer dan Sloane,
1994 dlm. Anderson dan Krathwohl, 2010:viii)
2. Adanya kebutuhan untuk memadukan pengetahuan-pengetahuan dan
pemikiranpemikiran baru dalam sebuah kerangka kategorisasi tujuan pendidikan.
Kemajuan dalam khazanah ilmu ini mendukung keharusan untuk merevisi
Handbook (Anderson dan Krathwohl, 2010:viii).
Kesimpulan:
Taksonomi ialah klasifikasi atau pengelompokan benda menurut ciri-ciri tertentu.
Taksonomi dalam bidang pendidikan, digunakan untuk klasifikasi tujuan instruksional; ada yang
menamakannya tujuan pembelajaran, tujuan penampilan, atau sasaran belajar. Taksonomi tujuan
instruksional ialah adanya hierarki yang dimulai dari tujuan instruksional pada jenjang terendah
sampai jenjang tertinggi. Dengan kata lain, tujuan pada jenjang yang lebih tinggi tidak dapat
dicapai sebelum tercapai tujuan pada jenjang di bawahnya. Taksonomi Bloom ranah kognitif
merupakan salah satu kerangka dasar untuk pengkategorian tujuan-tujuan pendidikan,
penyusunan tes, dan kurikulum. Tingkatan taksonomi Bloom yakni:
(1) pengetahuan (knowledge); (2) pemahaman (comprehension); (3) penerapan
(application); (4) analisis (analysis); (5) sintesis (synthesis); dan (6) evaluasi (evaluation).
Tingkatan-tingkatan dalam taksonomi tersebut telah digunakan hampir setengah abad sebagai
dasar untuk penyusunan tujuan-tujuan pendidikan, penyusunan tes dan kurikulum. Revisi
dilakukan terhadap Taksonomi Bloom, yakni perubahan dari kata benda (dalam Taksonomi
Bloom) menjadi kata kerja (dalam taksonomi revisi). Perubahan ini dibuat agar sesuai dengan
tujuan-tujuan pendidikan. Tujuan-tujuan pendidikan mengindikasikan bahwa siswa akan dapat
melakukan sesuatu (kata kerja) dengan sesuatu (kata benda). Revisi dilakukan oleh Kratwohl dan
Anderson, taksonomi menjadi: (1) mengingat (remember); (2) memahami (understand); (3)
mengaplikasikan (apply); (4) menganalisis (analyze); (5) mengevaluasi (evaluate); dan (6)
mencipta (create).
Referensi:
 Anderson, Lorin W. & Krathwohl, David R. 2010. Kerangka Landasan Untuk
Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
 Revisi Taksonomi Pembelajaran Benyamin S. Bloom (Putu Ayub Darmawan & Edy
Sujoko).
 http://blog.unnes.ac.id/seputarpendidikan/2015/10/18/teori-belajar-bloom/ diakses pada
17 September 2020.

Anda mungkin juga menyukai