PERENCANAAN KARANGAN
Makalah Ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Disusun Oleh
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk masyarakat.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
kami banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya
untuk masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa Indonesia adalah ilmu yang mempelajari tata berbahasa secara lisan maupun tulisan. Dalam
hal lisan, contohnya kegiatan berbicara seperti Mc, presenter, pembawa acara, pembawa radio dan
sebagainya. Sedangkan dalam hal tulisan, contohnya penulisan ilmiah seperti pembuatan makalah,
karya tulis, proposal, skripsi, tesis, dan disertasi. Saat membuat penulisan ilmiah diperlukan
perencanaan karangan yang bertujuan mempersiapkan proses awal mengarang sampai dengan
penulisan akhir.
Perencanaan karangan merupakan tahap awal yang dilakukan oleh seorang pengarang untuk
mengumpulkan informasi, merumuskan masalah, menentukan pembatasan masalah, mengamati
objek yang ditulis, dan menuangkan gagasannya dari awal penulisan hingga akhir penulisan.
Perencanaan karangan penting dibuat agar karangan dapat terstruksur dengan baik, menarik para
pembaca dan mudah dipahami. Jika perencanaan karangan tidak dibuat maka pengarang akan
mengalami kesulitan dalam penulisan, apalagi dalam penulisan karangan formal seperti makalah
penelitian, skripsi, tesis dan disertasi, atau karangan ilmiah lainnya menuntut beberapa persyaratan
yang harus dipenuhi. Untuk memudahkan pembuatannya, maka diperlukan perencanaan karangan
yang terdiri atas beberapa tahapan penulisan.
Oleh karena itu, melihat pentingnya pembuatan perencanaan karangan sebelum membuat
karangan, maka tim penulis tertarik untuk membahas perencanaan karangan lebih lanjut dalam
makalah ini. Dengan memperhatikan cara pembuatan perencanaan karangan yang benar untuk
memudahkan saat pembuatan karangan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan - permasalahan yang muncul adalah sebagai
berikut :
2. Tahapan apa saja yang harus dilakukan dalam membuat perencanaan karangan?
C. Tujuan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas, makalah ini dibuat bertujuan :
1. Untuk mengetahui definisi dari perencanaan karangan beserta tahapannya.
D. Manfaat
1. Pembaca dapat merencanakan pembuatan karangan dengan baik untuk memudahkan dalam
pembuatan karangan.
LANDASAN TEORI
Perencanaaan karangan yaitu semua tahap persiapan penulisan. Dimana, kegiatan menulis bukanlah
suatu kegiatan yang kebetulan, melainkan memang telah direncanakan. Dengan begitu, penulis
benar-benar siap mengungkapkan gagasannya melalui tulisan.
Perencanaan karangan ilmiah adalah proses awal mengarang sampai dengan penulisan akhir.
Perencanaan ini mencakup prapenulisan, pengorganisasian keseluruhan penulisan, penulisan,
penyuntingan, dan presentasi.[1]
Tahapan penulisan:
1) Prapenulisan:
Menurut Minto Rahayu dalam buku Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi tahap prapenulisan
merupakan tahap perencanaan atau persiapan menulis yang mencakup beberapa langkah yaitu:
b. menyusun ragangan (garis besar isi dan menyempurnakannya menjadi kerangka karangan
lengkap setelah datanya lengkap),
g. menjadwalkan pelaksanaaanya.
2) Penulisan:
a. Menulis keseluruhan naskah secara konseptual, disertai kutipan atau data yang diperlukan;
Dalam merencanakan sebuah karangan supaya menghasilkan suatu karangan yang baik dan
sistematis, terdapat langkah-langkahnya yakni menentukan:
1. Topik Karangan
Topik karangan adalah ide sentral yang berfungsi mengikat keseluruhan uraian, deskripsi,
penjelasan, dan seluruh pembuktian. Topik merupakan inti bahasan yang menjiwai seluruh
karangan. Seluruh karangan harus mencerminkan topik tersebut.
Pemilihan topik untuk karangan ilmiah, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan:
2. Judul Karangan
Judul karangan pada dasarnya adalah perincian atau jabaran dari topik atau judul merupakan nama
yang diberikan untuk bahasan atau karangan, judul berfungsi sebagai slogan promosi untuk menarik
minat pembaca dan sebagai gambaran isi karangan. Judul lebih spesifik dan sering menyiratkan
permasalahan atau variabel yang akan dibahas. [3]
d. Singkat;
e. Jelas;
3. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan ialah gambaran atau perencanaan menyeluruh yang akan mengarahkan penulis
dalam melakukan tindakan menyelesaikan tugasnya. Dengan mengetahui tujuan, penulis akan dapat
menentukan bahan tulisan, organisasi karangan, dan sudut pandang. Ada dua cara menyatakan
tujuan penulisan, yaitu:
a. Tesis
Tesis adalah rumusan singkat yang mengandung tema dasar dari sebuah karangan bila ada sebuah
tema karangan yang dominan. Tesis sama dengan sebuah kalimat utama dalam paragraf. Oleh sebab
itu, tesis tidak diperkenankan lebih dari satu kalimat. Dengan kalimat tesis, penulis dapat
menentukan bahan yang akan menjadi tulisan. Tesis digunakan jika penulis ingin mengembangkan
gagasan yang berupa tema seluruh tulisan.[4]
(4). berupa kalimat lengkap terdapat subjek dan predikat (objek);
(6). berupa pernyataan positif – bukan kalimat tanya, bukan kalimat seru,
dan bukan kalimat negatif;
Contoh dari perumusan tema, tujuan karangan, kalimat tesis, dan rumusan judul:
b. Pengungkapan maksud
Pengungkapan maksud dilakukan tidak bermaksud untuk mengembangkan ide sentral. Jika tulisan
tidak mengembangkan gagasan tema maka tulisan dalam bentuk pernyataan.[5]
4. Bahan penulisan
Yang dimaksud dengan bahan penulisan ialah semua informasi yang digunakan untuk mencapai
tujuan penulisan. Informasi itu, mungkin merupakan teori, contoh-contoh, rincian atau detail,
perbandingan, sejarah kasus, fakta, hubungan sebab akibat, pengujian dan pembuktian, angka-
angka, kutipan, gagasan dan sebagainya.
a. Bahan pustaka
Berasal dari buku-buku yang berhubungan dengan topik yang akan dibahas. Ada du macam bahan
pustaka yang harus penulis kumpulkan. Yang pertama, bahan-bahan sumber yang bersifat teori. Ini
biasanya digunakan untuk mencari definisi, pengertian, atau terminologi dan lain-lain dari bahan
penelitian. Yang kedua, bahan sumber asli yang berasal dari seorang tokoh. Ini biasanya digunakan
untuk studi tokoh atau pendapat seorang tokoh.
b. Wawancara
Wawancara (interview) adalah salah satu cara mengumpulkan data dengan mengajukan pertanyaan
kepada seorang yang dianggap berkompeten (berotoritas) tentang yang ditulis. Wawancara biasanya
digunakan untuk mendapatkan data secara lisan. Alat bantu yang digunakan adalah alat perekam
semacam tape recorder dan kamera video. Alat tersebut digunakan untuk memudahkan penyalinan
kedalam bentuk tulis.
c. Angket
Angket (quesioner) adalah pertanyaan yang digunakan untuk menjaring pendapat (opini) orang
tentang sesuatu. Jawaban pertanyaan sudah disediakan. Responden tinggal melingkari atau
menyilangnya. [6]
5. Kerangka Karangan
Kerangka karangan merupakan rencana penulisan yang mengandung ketentuan bagaimana kita
menyusun karangan itu. Kerangka karangan merupakan rencana penulisan akan bersifat konseptual,
menyeluruh, terarah, dan bersasaran bagi target pembacanya.
Yang mempengaruhi kerangka karangan ini ialah tujuan dan bahan penulisan. Menyusun kerangka
pada hakikatnya membagi topik ke dalam subtopik dan selanjutnya ke dalam sub-subtopik yang
lebih kecil.[7]
b. Mencegah pembahasaan keluar dari sasaran yang sudah dirumuskan dalam topik judul,
masalah, tujuan, dan kalimat tesis;
a. Tahapan pertama: merumuskan topik yang jelas dan didasarkan pada suatu topik dan tujuan
yang ingin dicapai melalui topik tadi. Topik yang dirumuskan untuk kepentingan suatu kerangka
karangan hendaknya berbentuk pengungkapan maksud-tujuan atau tesis.
b. Kedua ialah mengumpulkan topik-topik bawahan yang dianggap merupakan rincian jelas dari
tesis atau pengungkapan maksud tadi (hal ini sering disebut dengan istilah inventarisasi). Pada poin
ini penulis diperbolehkan untuk mencatat sebanyak-banyaknya tema-tema yang terlintas dalam
benaknya, dan tidak perlu langsung melakukan evaluasi pada tema-tema tadi.
c. Ketiga ialah melakukan evaluasi pada semua topik bawahan yang sudah dia catat pada langkah
kedua tadi. Evaluasi itu bisa diadakan dalam beberapa tahap sebagai berikut:
1. Apakah semua tema yang sudah dia catat memiliki pertalian (relevansi) langsung dengan tesis
atau pengungkapan maksud. Dan apabila sama sekali tidak mempunyai hubungan maka topik
tersebut dihapus dari daftar di atas.
2. Semua tema yang masih tersisa kemudian dievaluasi lebih lanjut. Jika ada dua topik atau lebih
yang hampir sama, maka mesti dibuat perumusan baru yang mencakup semua tema tadi.
3. Evaluasi lebih lanjut ditujukan kepada persoalan, apakah semua topik memiliki derajat yang
sama, atau ada tema yang sejatinya merupakan rincian dari topik lain atau turunan dari topik lain.
Jika ada masukkanlah topik turunan itu ke dalam topik yang dianggap lebih tinggi posisinya.
4. Ada kemungkinan bahwa ada dua topik atau lebih yang memiliki derajat yang sama, tapi lebih
rendah dari topik yang lain. Jika terjadi hal yang demikian, maka usahakanlah agar mencari satutopik
yang lebih tinggi lain yang akan membawahi topik-topik tadi.[8]
Kerangka karangan adalah rencana kerja yang mengandung ketentuan- ketentuan tentang
pembagian dan penyusunan gagasan yang memuat garis-garis besar suatu karangan.
a. Memudahkan penyusunan kerangka secara teratur sehingga karangan menjadi lebih sistematis
dan mencegah penulis dari sasaran yang sudah dirumuskan dalam topik atau judul.
b. Memudahkan penempatan antara bagian karangan yang penting dan yang tidak penting.
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang: Isinya bahasan kesenjangan konsep ideal dan fakta, kajian pustaka, dan
penalaran yang menimbulkan masalah.
B. Perumusan Masalah: Isinya rumusan masalah dalam kalimat tanya yang akan dibahas dan
akhirnya akan dijawab dalam kesimpulan.
D. Pembatasan Masalah: Isinya perincian ruang lingkup pembahasan, tempat penelitian, dan
waktunya.
II. LANDASAN TEORI: Rumusan teori yang berhubungan dengan topik yang akan dibahas,
misalnya: pengertian, bagian-bagian, dan lain-lain yang sifatnya teoritis.
III. HASIL PENELITIAN: Isinya adalah inti pembahasan. Biasanya merupakan aplikasi teori, hasil dari
seluruh penelitian.
II. Peningkatan Penjualan
Misalnya:
1.2 Kualitas Produk
1.3 Promosi
Misalnya:
1. Pendahuluan
2.1 Potensi Kecerdasan
3. Paradigma Kewirausahaan
3.1 Potensi Kewirausahaan
3.3 Budaya Kewirausahaan
4. Strategi Berwirausaha
4.1 Strategi Awal
4.1.1 Konsep
4.1.2 Modal
4.1.3 Produk
4.1.4 Pasar
5. Kesimpulan
Misalnya:
1.1 Latar Belakang
1.2 Masalah
1.3 Tujuan Penelitian
1.4 Pembatasan Masalah
1.5 Manfaat Penelitian
1.1 Deskripsi Teori
1.1 Metode Penelitian
1.3 Variabel
1.4 Instrumen
1.5 Prosedur Pengukuran
1.6 Teknik Analisis
1.1 Deskripsi Data
1.2 Pengujian Data
1.3 Hasil Pengujian
5.2 Saran
6. Penyuntingan (Revisi)
Tahap revisi ini bertujuan untuk memeriksa kembali tulisan yang telah jadi ataupun memperbaiki
berbagai kesalahan dan kekurangan dalam karya tulis. Yang direvisi dari karangan yang telah dibuat
meliputi:
a) Penyuntingan Naskah (data), data baru yang ditemukan memungkinkan untuk dilakukan
penambahan ataupun penggantian data.
b) Penyuntingan Materi (pendapat baru), seringkali setelah menulis karangan penulis menemukan
ide dan pendapat baru yang lebih baik dari pendapat lama sehingga perlu dilakukan revisi.