Anda di halaman 1dari 2

1.

Dana Pensiun Lembaga Keuangan Syariah adalah dana antisipatif yang dipersiapkan oleh pekerja
agar di hari tuanya tetap mendapatkan penghasilan yang rutin setiap bulan sebagaimana
pegawai masih aktif
2. Seorang ibu rumah tangga bisa menjadi peserta Dana Pensiun Lembaga Keuangan syariah
dengan cara ibu tersebut mendaftarkan diri pada suatu lembaga dan rutin membayar setiap
dana yang disetorkan kepada lembaga tersebut
3. Pendiri atau penyelenggara DPPK didirikan oleh perorangan atau perusahaan yang
mempekerjakan karyawan (Pemberi Kerja). Sementara DPLK didirikan oleh bank umum atau
perusahaan asuransi jiwa. Bank atau perusahaan asuransi jiwa dimungkinkan untuk mendirikan
DPLK sekaligus DPPK, dengan catatan manajemen, kegiatan operasional, dan pengelolaannya
dilakukan secara terpisah
4. Menurut saya tidak, karena Jika DPPK hanya bisa diikuti oleh karyawan perusahaan, baik
perusahaan sendiri maupun perusahaan lain, maka DPLK ini bisa diikuti oleh perorangan,
karyawan, dan pekerja mandiri, seperti para wirausahawan
5. Dasar Hukum Asurasi Syariah :
a. Pasal 1 ayat (5), Pasal 2A ayat (2), Pasal 2 A ayat (3)
b. Fatwa DSN-MUI Nomor 21/DSN-MUI/X/2001 Tentang Pedoman Umum Asuransi Syariah.
c. Fatwa DSN-MUI Nomor 51/DSN-MUI/III/2006 Tentang akad Mudharabah musyarakah pasa
Asuransi Syariah.
d. Fatwa DSN-MUI Nomor 52/DSN-MUI/III/2006 tentang Akad Wakalah bil Ujrah pada
Asuransi dan Reasuransi Syariah.
e. Fatwa DSN-MUI Nomor 53/DSN-MUI/III/2006 Tentang Akad Tabrru pada Asuransi Syariah
dan Reasuransi Syariah
6. Perbedaan Asuransi Syariah dengan asuransi konvensional
a. Asuransi Syariah:

1. Sekumpulan orang yang saling membantu, saling menjamin, dan bekerja sama
Kumpulan-kumpulan orang yang orang-orang tersebut menyerahkan dananya ke perusahaan
asuransi syariah dan dari dana tersebut dipotong karena ada komponen dana tabbaru
2. Mempunyai DPS yang berfungsi untuk mengawasi pelaksanaan operasional perusahaan agar
terhindar dari praktik-praktik muamalah yang bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah
3. Asuransi Syariah bersumber pada al-quran,sunnah,qiyas,dan fatwa

b. asuransi konvensional:

1. merupakan perjanjian antara dua belah pihak saja antara penanggung (perusahaan
asuransi) dan tertanggung (pemegang polis)
2. Tidak mempunyai DPS
3. asuransi konvensional bersumber pada pikiran manusia dan kebudayaan
7. Kedudukan premi dalam asuransi syariah adalah milik bersama. Karena anggota di dalam
asuransi syariah memeliki keterikatan satu sama lain. Sedangkan kedudukan premi di dalam
asuransi konvensional adalah hanya berada di antara pemegang polis (anggota asuransi) dengan
perusahaan asuransi konvensional. Antara anggota yang satu dengan yang lain tidak memilki
keterikatan

Anda mungkin juga menyukai