Anda di halaman 1dari 3

TUGAS 5

LAB PAJAK PENGHASILAN 1

Nama: Kekey Ahmad Zakaria

NIM : 041329354

Instruksi : Mohon jawab pertanyaan dibawah ini

1. Tn. Robert adalah WN asal Inggris dan berdomisili di Inggris, pada bulan Februari 2019
menerima royalti dari PT. Giant. Atas royalti tersebut telah dipotong PPh pasal 26. Pada
bulan Agustus 2019, Tn. Robert memutuskan untuk pindah dan berdomisili di Indonesia.
Selanjutnya Tn. Robert menjadi WP dalam negeri. Atas PPh pasal 26 yang telah dipotong
dibulan Februari 2019 tersebut menjadi ...

Jawab

Dikarenakan Tn. Robert sudah menjadi Wajib Pajak Dalam Negeri pada bulan Agustus 2019,
maka atas PPh pasal 26 yang telah dipotong dibulan Februari 2019 tersebut menjadi PPh
pasal 23. Pajak Penghasilan Pasal 23 (PPh Pasal 23) adalah pajak yang dikenakan pada
penghasilan atas modal, penyerahan jasa, atau hadiah dan penghargaan, selain yang telah
dipotong PPh Pasal 21.

Umumnya penghasilan jenis ini terjadi saat adanya transaksi antara pihak yang menerima
penghasilan (penjual atau pemberi jasa) dan pemberi penghasilan. Pihak pemberi penghasilan
(pembeli atau penerima jasa) akan memotong dan melaporkan PPh pasal 23 tersebut kepada
kantor pajak.

Objek PPh Pasal 23 telah ditambahkan oleh pemerintah hingga menjadi 62 jenis jasa lainnya
seperti yang tecantum dalam PMK No. 141/PMK.03/2015.
2. PT. Indah menjual satu unit rumah seharga Rp. 300.000.000, berapakah pajak yang harus
dipotong !

Jawab

Penghasilan yang diterima dari transaksi pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan oleh
orang pribadi atau badan merupakan objek pajak penghasilan (PPh) Pasal 4 ayat 2 yang
bersifat final. Definisi dari pengalihan atas tanah dan/atau bangunan adalah:

penjualan, tukar-menukar, perjanjian pemindahan hak, pelepasan hak, penyerahan hak,


lelang, hibah atau cara lain yang disepakati dengan pihak lain selain Pemerintah;

penjualan, tukar-menukar, pelepasan hak, penyerahan hak atau cara lain yang disepakati
dengan Pemerintah guna pelaksanaan pembangunan, termasuk pembangunan untuk
kepentingan umum yang tidak memerlukan persyaratan khusus; atau

penjualan, tukar-menukar, pelepasan hak, penyerahan hak, atau cara lain kepada
Pemerintah guna pelaksanaan pembangunan untuk kepentingan umum yang memerlukan
persyaratan khusus.

Maka tarifnya adalah 2,5%. Pajak yang harus dipotong adalah sebesar:

PPh pasal 4 ayat 2 = 2,5% x 300.000.000

= Rp. 7.500.000,-
3. PT. Arlia memiliki beberapa ruko. Pada bulan 2018, salah satu ruko tersebut disewakan
kepada Tn. Erman (belum mempunyai NPWP) sebesar Rp. 30.000.000/tahun, dengan
ketentuan dibayar dimuka. Atas pembayaran sewa ruko tersebut berapa pajak yang dikenakan
dan termasuk kepajak apa !

Jawab

Pada dasarnya terdapat dua aspek perpajakan atas sewa tanah dan bangunan, yakni PPh Pasal
4 ayat (2) dan PPN. Atas pembayaran biaya sewa tanah dan bangunan oleh suatu perusahaan,
maka perusahaan wajib memotong dan menyetorkan PPh Pasal 4 ayat (2) sebesar 10% x
seluruh biaya sewa. Pihak penyewa pun wajib memberikan bukti pemotongan PPh Pasal 4
ayat (2) ke pemilik tanah dan bangunan tersebut.

Sedangkan, pemilik tanah dan bangunan wajib menerbitkan faktur pajak atas pungutan PPN
10% x seluruh biaya sewa atas transaksi sewa tersebut.

Apabila pemilik tanah merupakan PKP, maka biaya sewa yang dibayarkan untuk satu
periode/tahun tidak termasuk pajak PPN. Namun, apabila pemilik tanah bukan PKP, maka
biaya sewa adalah uang sewa ditambah PPN yang telah dibayarkan. Artinya biaya sewa yang
dibayarkan penyewa sudah mengandung unsur PPN di dalamnya.

Perhitungan PPh nya adalah :

10% x RP 30.000.000 = RP 3.000.000

Perhitungan PPN nya adalah :

10% x RP 30.000.000 = RP 3.000.000

Sumber:

Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 Tentang Pajak Penghasilan


BMP Pajak Penghasilan 3 PAJA3332, Universitas Terbuka
https://www.online-pajak.com/tentang-bukti-potong/pph-pajak-penghasilan-pasal-
23 https://www.online-pajak.com/ppn-atas-sewa-tanah-dan-bangunan

Anda mungkin juga menyukai