Anda di halaman 1dari 5

Tugas.

PKNI4317 Hak Asasi Manusia

NAMA : PUTRIANI

NIM : 837970152

PRODI : S1-PGSD

UPBJJ-UT : MAKASSAR

Kegiatan selanjutnya Anda diminta mengerjakan tugas-tugas berikut;

1) Coba Anda jelaskan sejarah perkembangan Hak Asasi Manusia (HAM)!


Jawaban:
Sejarah HAM atau hak asasi manusia berawal dari dunia Barat (Eropa).
Seorang filsuf Inggris pada abad ke 17, John Locke, merumuskan adanya hak alamiah
(natural rights) yang melekat pada setiap diri manusia, yaitu hak atas hidup, hak
kebebasan,dan hak milik. Pada waktu itu, hak masih terbatas pada bidang sipil
(pribadi) dan politik. Sejarah perkembangan hak asasi manusia ditandai adanya tiga
peristiwa penting di dunia Barat, yaitu Magna Charta, Revolusi Amerika, dan Revolusi
Prancis.

Sumber:
 http://www.sangkoeno.com/2012/10/sejarah-perkembangan-ham-di-
dunia.html

2) Sebutkan 2 tokoh hak asasi manusia beserta teorinya!


Jawaban:
a. Socrates (470-399 SM) dan Plato (428-348 SM)
Socrates dan Plato adalah filosof yunani menganjurkan masyarakat yunani
untuk melakukan sosial kontrol kepada penguasa yang zalim dan tidak mengakui
nilai nilai keadilan dan kebenaran.
b. Jhon Locke (1632-1704 M)
Jhon Locke seorang filosof inggris merumuskan hak hak alamiah seperti hak
atas hidup, kebebasan pribadi dan kepemilikan (life, liberty, and property)

Sumber:
 https://petikanhidup.com/tokoh-ham-dunia-dan-teori-perjuangannya.html
3) Coba Anda jelaskan mengenai kekuasaan politik secara singkat dan jelas !
Jawaban:
Kekuasaan Politik adalah “kemampuan untuk mempengaruhi kebijaksanaan
umum (pemerintah) baik terbentuknya maupun akibat-akibatnya sesuai dengan
tujuan-tujuan pemegang kekuasaan sendiri”.
Pada dasarnya kekuasaan politik adalah kemampuan individu
atau kelompok untuk memanfaatkan sumber-sumber kekuatan yang bisa menunjang
sektor kekuasaannya dalam rangka mencapai tujuan tertentu.

Sumber:
 https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-kekuasaan-
politik/4789/2

4) Jelaskan hak-hak sipil dan politik dalam Kovenan Internasional Hak-Hak Sipil dan
Politik dengan singkat !
Jawaban:

Pengertian Hak Sipil dan Politik


Dalam kovenan hak sipil dan politik tidak memberikan pengertian secara
definitif tentang hak sipil dan politik. Namun menurut Ifdhal Kasim dalam
bukunya yang berjudul hak sipil dan politik, cetakan pertama tahun 2001, beliau
menyimpulkan bahwa hak-hak sipil dan politik adalah hak yang bersumber dari
martabat dan melekat pada setiap manusia yang dijamin dan dihormati
keberadaannya oleh negara agar manusia bebas menikmati hak-hak dan
kebebasannya dalam bidang sipil dan politik yang pemenuhannya menjadi
tanggung jawab negara

Hak-Hak Sipil Dan Politik Meliputi

1. Hak hidup

2. Hak bebas dari penyiksaan dan perlakuan tidak manusiawi

3. Hak bebas dari perbudakan dan kerja paksa

4. Hak atas kebebasan dan keamanan pribadi

5. Hak atas kebebasan bergerak dan berpindah

6. Hak atas pengakuan dan perlakuan yang sama dihadapan hukum

7. Hak untuk bebas berfikir, berkeyakinan dan beragama

8. Hak untuk bebas berpendapat dan berekspresi

9. Hak untuk berkumpul dan berserikat


10. Hak untuk turut serta dalam pemerintahan

Sumber:

 https://icjr.or.id/mengenal-kovenan-internasional-hak-sipil-dan-politik/

5) Berikan beberapa contoh kasus pelanggaran hak asasi manusia dan upaya
penegakan HAM dan berikan komentanya. (cari di berbagai media dan jangan lupa
kutip sumbernya)
Jawaban:
a. Pembantaiaan Rawagede
Pembantaian Rawagede merupakan pelanggaran HAM yang terjadi
penembakan dan pembunuhan penduduk kampung Rawagede (sekarang
Desa Balongsari, Rawamerta, Karawang, Jawa Barat) oleh tentara Belanda
tanggal 9 Desember 1945 bersamaan dengan Agresi Militer Belanda I.
Akibatnya puluhan warga sipil terbunuh oleh tentara Belanda yang
kebanyakan dibunuh tanpa alasan yang jelas. Tanggal 14 September 2011,
Pengadilan Den Haaq menyatakan pemerintah Belanda bersalah dan harus
bertanggung jawab dengan membayar ganti rugi (kompensasi) kepada
keluarga korban pembantaian Rawagede.

b. Penculikan Aktivis (1997/1998)


Kasus penculikan dan penghilangan secara paksa para aktivis pro-
demokrasi, sekitar 23 aktivis pro-demokrasi diculik. Kebanyakan aktivis yang
diculik disiksa dan menghilang, meskipun ada satu yang terbunuh. 9 aktivis
dilepaskan dan 13 aktivis lainnya masih belum diketahui keberadaannya
sampai kini. Banyak orang berpendapat bahwa mereka diculik dan disiksa
oleh para anggota militer. [5]

c. Pembantaian Massal Komunis (PKI) 1965


Pembantaian ini merupakan peristiwa pembunuhan dan penyiksaan
terhadap orang yang dituduh sebagai anggota komunis di Indonesia yang
pada saat itu Partai Komunis Indonesia (PKI) menjadi salah satu partai
komunis terbesar di dunia dengan anggotanya yang berjumlah jutaan. Pihak
militer mulai melakukan operasi dengan menangkap anggota komunis,
menyiksa dan membunuh mereka. Sebagian banyak orang berpendapat
bahwa Soeharto diduga kuat menjadi dalang dibalik pembantaian 1965 ini.
Dikabarkan sekitar satu juta setengah anggota komunis meninggal dan
sebagian menghilang. Ini jelas murni terjadi pelanggaran Hak Asasi Manusia.
[5]
Upaya Penegakan HAM
a. Upaya pencegahan
1. Penciptaan perundang-undangan HAM yang lengkap dengan dengan
pembentukan lembaga peradilan HAM dan sangat rinci agar pelanggaran
HAM sekecil atau seringan apapun dapat di hokum dengan adil walaupun
tidak selalu hukuman penjara
2. Penciptaan lembaga-lembaga pemantau dan pengawas pelaksanaan HAM
agar lebih terkondisikan dan mengetahui sejauh mana penegakan HAM di
selenggerakan
3. Pelaksanaan pendidikan HAM kepada masyarakat melalui pendidikan
dalam keluarga, sekolah, dan masyarakat. Supaya masyarakat
mengetahui dan ikut melaksanakan penegakan HAM

b. Upaya penindakan
1. Pelayanan, konsultasi, pendampingan, bagi masyarakat yang menghadapi
kasus HAM. Supaya masyarakat mengetahui harus seperti apa dan
bagaimana menyelesaikan kasus yang benar secara hukum.
2. Penerimaan pengaduan dari korban pelanggaran HAM. Hal ini supaya
banyak masyarakat yang dengan mudah melaporkan kasus pelanggaran
HAM.
3. Investigasi dengan pencarian data, informasi, dan fakta yang terkait
dengan peristiwa di dalam masyarakat. Supaya dalam penindakan tidak
ada kesalahan yang menyebabkan ketidakadilan dalam hokum.
4. Penyelesaian perkara melalui perdamaian, negosiasi, mediasi, konsiliasi,
dan penilaian ahli
5. Penyelesaian perkara pelanggaran HAM berat melalui peradilan HAM agar
menimbulkan rasa jera

Komentar:

Sebagai makhluk sosial kita harus mampu mempertahankan dan


memperjuangkan HAM kita sendiri. Di samping itu kita juga harus bisa
menghormati dan menjaga HAM orang lain jangan sampai kita melakukan
pelanggaran HAM. Dan jangan sampai pula HAM kita dilanggar dan dinjak-
injak oleh orang lain. Jadi dalam menjaga HAM kita harus mampu
menyelaraskan dan mengimbangi antara HAM kita dengan orang lain.
Pelanggaran HAM tidak hanya mengilangkan atau mengancam nyawa
seseorang, menyakiti perasaan dan menyakiti fisik yang merugikan dapat
dianggap sebagai pelanggaran HAM. 
Sumber:

http://myntsaf1616.blogspot.com/2018/04/contoh-kasus-pelanggaran-ham-
dan-upaya.html

Anda mungkin juga menyukai