Anda di halaman 1dari 6

Pengantar Teori Ekonomi

“ MIKRO “

Anggota Kelompok :
 Kadek Wahyu Henyka (1907341039)
 Ni Putu Indah Regina Puspita Sari (1907341040)
 Maria Elsiana Lobe (1907341041)
 Dewayu Komang Diarasitadevi (1907341042)

PROGRAM STUDI DIPLOMA III


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2020

Determinan Penawaran

Definisi Penawaran, dalam ilmu ekonomi, adalah banyaknya barang atau jasa yang tersedia


dan dapat ditawarkan oleh produsen kepada konsumen pada setiap tingkat harga selama
periode waktu tertentu

Jenis-Jenis Penawaran
Penawaran sendiri banyak jenisnya. Semuanya didasarkan pada opsi penjual barang. Ini dia
jenis-jenis penawaran tersebut:

1. Penawaran Marginal
Penawaran marginal adalah penawaran yang dilakukan oleh penjual yang bisa menjual
produknya dengan harga yang sama dengan harga pasar. Bisa dibilang ini penjual yang ingin
mencari untung yang standar.

2. Penawaran Sub Marginal


Penawaran sub marginal adalah penawaran yang dilakukan oleh penjual yang berani menjual
produknya di bawah harga pasar. Transaksi ini hanya bisa dilakukan oleh penjual yang hanya
ingin meraih untung minimal.

3. Penawaran Super Marginal


Penawaran super marginal adalah penawaran yang dilakukan oleh penjual yang menjual
produknya degan harga lebih tinggi dari harga pasar. Penjual ini biasanya bertujuan untuk
meraih untung penjualan yang sebanyak-banyaknya.

Faktor- Faktor yang mempengaruhi penawaran


Penawaran dan produksi mempunyai hubungan yang sangat erat. Hal-hal yang mendorong
dan menghambat kegiatan produksi berpengaruh terhadap jumlah penawaran. Berikut ini
faktor-faktor yang memengaruhi penawaran:

 Harga barang itu sendiri


Apabila harga barang yang ditawarkan mengalami kenaikan, maka jumlah barang yang
ditawarkan juga akan meningkat. Sebaliknya jika harga barang yang ditawarkan turun jumlah
barang yang ditawarkan penjual juga akan turun. Misalnya jika harga sabun mandi meningkat
dari Rp1.500,00 menjadi Rp2.000,00, maka jumlah sabun mandi yang penjual tawarkan akan
meningkat pula.

 Harga barang pengganti


Apabila harga barang pengganti meningkat maka penjual akan meningkatkan jumlah barang
yang ditawarkan. Penjual berharap, konsumen akan beralih dari barang pengganti ke barang
lain yang ditawarkan, karena harganya lebih rendah. Contohnya harga kopi meningkat
menyebabkan harga barang penggantinya yaitu teh lebih rendah, sehingga penjual lebih
banyak menjual teh.

 Biaya produksi
Biaya produksi berkaitan dengan biaya yang digunakan dalam proses produksi, seperti biaya
untuk membeli bahan baku, biaya untuk gaji pegawai, biaya untuk bahan-bahan penolong,
dan sebagainya. Apabila biaya-biaya produksi meningkat, maka harga barang-barang
diproduksi akan tinggi. Akibatnya produsen akan menawarkan barang produksinya dalam
jumlah yang sedikit. Hal ini disebabkan karena produsen tidak mau rugi. Sebaliknya jika
biaya produksi turun, maka produsen akan meningkatkan produksinya. Dengan demikian
penawaran juga akan meningkat.

 Kemajuan teknologi
Kemajuan teknologi sangat berpengaruh terhadap besar kecilnya barang yang ditawarkan.
Adanya teknologi yang lebih modern akan memudahkan produsen dalam menghasilkan
barang dan jasa. Selain itu dengan menggunakan mesin-mesin modern akan menurunkan
biaya produksi dan akan memudahkan produsen untuk menjual barang dengan jumlah yang
banyak. Misalnya untuk menghasilkan 1 kg gula pasir biaya yang harus dikeluarkan oleh
perusahaan Manis sebesar Rp4.000,00. Harga jualnya sebesar Rp7.500,00/kg. Namun dengan
menggunakan mesin yang lebih modern, perusahaan Manis mampu menekan biaya produksi
menjadi Rp3.000,00. Harga jual untuk setiap 1 kilogramnya tetap yaitu Rp7.500,00/kg.
Dengan demikian perusahaan Manis dapat memproduksi gula pasir lebih banyak.

 Pajak
Pajak yang merupakan ketetapan pemerintah terhadap suatu produk sangat berpengaruh
terhadap tinggi rendahnya harga. Jika suatu barang tersebut menjadi tinggi, akibatnya
permintaan akan berkurang, sehingga penawaran juga akan berkurang.

 Perkiraan harga pada masa depan


Perkiraan harga pada masa datang sangat memengaruhi besar kecilnya jumlah penawaran.
Jika perusahaan memperkirakan harga barang dan jasa naik, sedangkan penghasilan
masyarakat tetap, maka perusahaan akan menurunkan jumlah barang dan jasa yang
ditawarkan. Misalnya pada saat krisis ekonomi, harga-harga barang dan jasa naik, sementara
penghasilan relatif tetap. Akibatnya perusahaan akan mengurangi jumlah produksi barang
dan jasa, karena takut tidak laku.

Hukum Penawaran

Hukum penawaran menjelaskan tentang hubungan antara harga barang dengan jumlah barang
yang ditawarkan. Berikut ini adalah bunyi dari hukum penawaran:
“Semakin tinggi harganya, maka semakin banyak jumlah barang yang ditawarkan.
Sebaliknya, semakin kecil harganya, maka jumlah barang yang ditawarkan akan
berkurang.”

Daftar Penawaran
Berdasarkan kepada hukum penawaran di atas, sekarang dapatlah dibuat suatu gambaran
mengenai jumlah penawaran sesuatu barang pada berbagai tingkat harga. Gambaran tersebut
ditunjukkan dalam Tabel 4.3.
Gambaran yang menunjukkan jumlah penawaran pada berbagai tingkat harga
dinamakan daftar penawaran. Contoh dalam Tabel 4.3 menunjukkan penawaran buku tulis
yang wujud dalam sesuatu pasar. Sekiranya harga adalah Rp 5000 maka para penjual akan
menawarkan sebanyak 900 buku tulis. Jumlah yang akan ditawarkan menjadi semakin sedikit
pada harga yang lebih rendah. Pada harga Rp 1000, para penjual hanya bersedia menawarkan
100 buku tulis
TABEL 4.3
Daftar Penawaran Buku Tulis
Keadaan Harga (rupiah) Jumlah yang ditawarkan
(unit)
A 5000 900
B 4000 800
C 3000 600
D 2000 375
E 1000 100

Kurva Penawaran
Berdasarkan data yang terdapat dalam Tabel 4.3, sekarang dapatlah dibuat kurva penawaran.
Kuroa penawanan adalah suatu kurua yang menunjukkan bubungan di antana harga sesuatu
harung tertentu dengan jumlah barang tersebut yang ditamarkan. Dengan menggunakan data
dalam Tabel 4.3 dapat dilukiskan kurva penawaran buku tulis, yaitu seperti yang ditunjukkan
dalam Gambar 4.5. Titik A, B, C, D dan E dalam Gambar 4.5 secara berturut-turut
menggambarkan keadaan A, B, C, D dan E dalam Tabel 4.3. Kurva SS, yaitu kurva yang
melalui titik A, B, C, D dan E adalah kurva penawaran.
Seperti ketika menganalisis kurva permintaan, dalam menganalisis kurva penawaran
perlu dibedakan di antara dua pengertian, yaitu: "penawaran" dan "jumlah barang yang
ditawarkan". Dalam analisis ekonomi, penawaran berarti keseluruhan kurva penawaran.
Sedangkan jumlah barang yang ditawarkan berarti jumlah barang yang ditaarkan pada suatu
tingkat harga tertentu. Sebagai contoh, titik C menggambarkan keadaan berikut: pada harga
Rp 3000 jumlah barang (buku tulis) yang ditawarkan adalah 600 buah. Informasi ini
menunjukkan "jumlah barang yang ditawarkan pada harga Rp 3000. "Penawaran"
digambarkan oleh kurva ABCDE.
GERAKAN SEPANJANG KURVA PENAWARAN DAN PERGESERAN KURVA
PENAWARAN
Seperti halnya dengan dalam analisis mengenai permintaan, dalam analisis mengenai
penawaran perlu dibedakan antara pengertian gerakan sepanjang kurva penawaran dan
pergeseran kurva penawaran.
- Perubahan harga menimbulkan gerakan sepanjang kurva penawaran.
- Sedangkan perubahan faktor-faktor lain di luar harga menimbulkan pergeseran kurva
tersebut

Perhatikanlah kedua keadaan ini di Gambar 4.6. Dimisalkan pada mulanya kurva penawaran
adalah SS. Titik A menggambarkan bahwa pada waktu harga adalah P jumlah barang yang
ditawarkan adalah Q. Sekiranya harga turun menjadi P, hubungan di antara harga dan jumlah
yang ditawarkan pindah ke titik B. Ini berarti sekarang jumlah yang ditawarkan hanyalah
sebanyak Q. Perubahan ini menggambarkan gerakan sepanjang kurva penawaran.
Perubahan dalam jumlah yang ditawarkan dapat pula berlaku sebagai akibat dari
pergesera kurva penawaran. Pergeseran dari SS menjadi S, S, atau S,$, menggambarkan
perubahan penawaran. Gambar 4.6 menunjukkan pergeseran kurva penawaran dari SS
menjadi S, S, menyebabkan jumlah yang ditawarkan bertambah dari Q menjadi Q, walaupun
harga tetap sebesar P. Keadaan ini ditunjukkan oleh titik A, Pergeseran SS menjadi S,$,
menggambarkan pengurangan

Anda mungkin juga menyukai