Anda di halaman 1dari 8

PERAN TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP

PEMBANGUNAN PERTANIAN NASIONAL

ARTIKEL ILMIAH

MUHAMMAD RAIHAN GHALIB


(D1B019181)

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
2021
Abstrak

Penerapan teknologi inovasi pertanian berperan dalam


meningkatkan produktivitas usaha tani, sehingga berpeluang dalam
meningkatkan kualitas hidup. Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran
teknologi dalam pembangunan pertanian yang ada diseluruh wilayah indonesia.
Metode penelitian berupa mencari referensi dari beberapa jurnal yang
membahas inovasi teknologi pembangunan pertanian. Penerapan teknologi
menghasilkan sebuah perubahan terhadap petani kita, dengan perjuangan dan
kesabaran kita akan lebih mudah ke jalan pembangunan pertanian yang
diharapkan.

PENDAHULUAN

Sektor pertanian memiliki peran penting dalam pembangunan


nasional, di antaranya sebagai penyerap tenaga kerja, penyumbang produk
domestik bruto (PDB), sumber devisa, bahan baku industri, sumber pangan dan
gizi, serta pendorong bergeraknya sektor-sektor ekonomi lainnya (Wiratno dan
Wijayanti 2011).

Petani sebagai ujung tombak pembangunan pertanian berperan


sangat penting dalam meningkatkan produktivitas hasil pertanian, mengingat
bahwa petani sebagai pelaku utama pertanian. Inovasi teknologi pertanian tidak
akan ada manfaatnya, jika petani tidak menggunakannya. Oleh karena itu,
pengadopsian inovasi teknologi ini oleh petani penting guna meningkatkan
produktivitas usahatani. Penerapan inovasi teknologi oleh petani dipengaruhi oleh
berberapa faktor, antara lain potensi individu untuk menerapkan inovasi, peran
sumber informasi dalam menyediakan dan mendiseminasikan inovasi, serta
faktor-faktor eksternal yang memungkinkan pengguna menerapkan inovasi
teknologi. Penerapan inovasi juga ditentukan oleh sifat inovasi itu sendiri. Suatu
inovasi teknologi akan diterapkan pengguna jika secara teknis mudah
dilaksanakan, secara ekonomi menguntungkan, dan secara sosial budaya dapat

1
diterima masyarakat. Penerapan inovasi juga ditentukan oleh aksesibilitas
terhadap inovasi itu sendiri

Inovasi teknologi oleh masyarakat adalah dengan mengidentifikasi


ketersediaan informasi teknologi pertanian melalui suatu survei dan pengkajian
secara partisipatif (Rifianto 2005). Teknologi pertanian yang dikembangkan
melalui proses partisipatif dengan memasukkan sumber pengetahuan lokal akan
menjamin keberkelanjutan penerapannya oleh petani (Basuno dan Supriadi 2001).

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan teknologi


yang diterima oleh petani dan apakah sangat menguntungkan bagi petani dalam
memanfaatkan teknologi yang ada pada lahan pertanian nya.

METODE PENELITIAN

Metode penelitian dilakukan dengan cara menggunakan kajian


pustaka dari berbagai narasumber atau jurnal referensi mengenai peran dan
dampak dari penggunaan teknologi yang inovasi sebagai salah satu pembangunan
pertanian yang merata di seluruh wilayah. Dari referensi tersebut kemudian
disusun untuk menemukan jawaban pendekatan peran teknologi informasi
terhadap pembangunan pertanian.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Mayoritas petani sudah memiliki media seperti televisi, radio,


handphone, smartphone, laptop, dan VCD/ DVD. Media tersebut digunakan
petani sebagai sarana memperoleh informasi, edukasi, dan hiburan. Media yang
paling banyak dimiliki adalah smartphone dan televisi. Petani yang secara status
pendidikan, sosial, maupun ekonomi dipandang lemah jika dibandingkan dengan
masyarakat - masyarakat dengan pekerjaan di luar pertanian juga memiliki
kemampuan untuk mengikuti perkembangan teknologi informasi.

2
Penggunaan teknologi informasi seperti smartphone cukup
menambah informasi si petani, walaupun kegunaan utama dari smarthphone bagi
petani ialah sebagai hiburan. Fungsi teknologi informasi dalam bidang pertanian
ialah :

1. Penyebaran informasi
Pemanfaatan teknologi informasi dapat dimanfaatkan pemerintah untuk
menyebarkan berbagai informasi ke masyarakat melalui teknologi seperti
SMS, Internet, Sosial media dll.
2. Pemetaan
Pemanfaatan sistem informasi geografis dapat dimanfaatkan untuk pemetaan
lahan pertanian, pemetaan potensi lahan, pemetaan rawan bencana di lahan
pertanian, pemetaan peyebaran hama dan penyakit.
3. Manajemen dan tatakelola
Teknologi informasi dapat digunakan untuk berkoordinasi antar lembaga yang
terlibat dalam proses pertanian, termasuk juga dengan petani. Koordinasi
dapat dilakukan melaui SMS, email , chating, atau membangun sistem aplikasi
untuk koordinasi sendiri .
4. Analisis data (evaluasi dan prediksi)
Dengan memanfaatkan teknik data warehouse maka data –data pertanian
selanjutnya dapat dioleh untuk mengevaluasi suatu kegiatan pertanian atau
suatu kegiatan untuk memprediksi kegiatan pertanian. Terdapat teknik DSS
atau data mining untuk mengevaluasi dan memprediksi data pertanian.
5. Pembelajaran
Teknologi informasi dapat dimanfaatkan untuk membuat sistem pembelajaran
pertanian bagi masyarakat. Sehingga masyarakat / petani dapatbelajar secara
mandiri/kelompok dengan memanfaatkan teknologi Informasi. Bentuk media
pembelajaran bisa berupa web base learning, atau CD Interaktif.

Dari fungsi teknologi informasi di atas bahwa dapat dilihat


teknologi informasi sangat berperan penting bagi petani untuk meningkatkan
wawasan dan ilmu pengetahuan tentang pertanian modern atau pembangunan
pertanian.

3
Masalah yang dihadapi petani dalam berusaha tani bervariasi
antarlokasi sehingga teknologi yang diperlukan pun berbeda, namun umumnya
berkaitan dengan teknologi produksi. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian
Ukwu dan Umoru (2009) bahwa jenis informasi yang diperlukan petani umumnya
berkaitan dengan produksi. Untuk mengatasi masalah yang dihadapi petani, Badan
Litbang Pertanian telah menghasilkan berbagai inovasi teknologi. Dua ratus
inovasi teknologi unggulan telah diluncurkan yang diharapkan dapat memberi
kontribusi dalam pemecahan masalah yang dihadapi petani dalam berproduksi.

Dalam era informasi saat ini, petani dapat mengakses informasi


melalui berbagai sarana komunikasi, seperti telepon rumah, telepon genggam,
komputer, siaran radio/televisi, warung internet, perpustakaan desa maupun media
cetak. Persepsi petani terhadap ketersediaan sarana akses informasi tersebut
bervariasi. Telepon atau smartphone, misalnya, terutama telepon genggam,
hampir semua petani rata – rata 95% memiliki nya. Terdahulu bahwa petani
umumnya masih menghadapi keterbatasan sarana akses informasi online
(Tologbonse et al. 2008). Tidak tersedianya sarana akses informasi online perlu
menjadi perhatian bagi lembagalembaga penelitian pertanian dalam
mendiseminasikan informasi teknologi secara online.

Penyuluh lapangan berperan penting dalam memperkenalkan


inovasi teknologi pertanian kepada petani. Peran penyuluh pada dasarnya tidak
hanya sekedar memperkenalkan teknologi kepada petani, melainkan juga
meningkatkan kapasitas petani agar mampu secara mandiri dalam menjalankan
usahanya. Kapasitas sebagai agregat dari kemampuan dan kompetensi, yang di
dalamnya tercakup daya adaptif, kemampuan menjalankan fungsi, memecahkan
masalah, dan merencanakan dan mengevaluasi suatu usaha. Tingkatan kapasitas
seseorang akan menentukan kemandiriannya, yaitu dengan semakin tinggi tingkat
kapasitasnya, maka semakin tinggi pula tingkat kemandiriannya. Adanya
teknologi informasi dan penyuluh lapangan, akan membantu petani dalam
menigkatkan wawasan dan ilmu pengetahuan yang banyak, namun tentu nya di
setiap wilayah mempunyai permasalahan – permasalahan yang berbeda – beda,
namun rata – rata adalah bagaimana si petani dapat memahami dengan mudah

4
inovasi yang diberikan oleh penyuluh lapangan dan dapat mencerna dengan
mudah informasi yang di dapatkan dari smarthphone atau telepon genggam milik
petani.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Teknologi informasi sangat membantu petani dalam meningkatkan


pengetahuan dan wawasasan, dengan ada nya teknologi – teknologi tersebut para
penyuluh lapangan juga mudah dalam menjalankan kegiatan nya dikarenakan para
petani sudah bisa lebih tau apa yang akan di sampai kan para penyuluh saat datang
ke wilayah mereka. Adanya era informasi saat ini, petani dapat mengakses
informasi dari berbagai sarana teknologi, seperti komputer, smartphone, warung
internet dan sebagai nya. dengan adanya teknologi informasi di harapkan inovasi
– inovasi teknologi yang di ciptakan, dapat tersampaikan atau dapat diketahui oleh
petani diseluruh wilayah indonesia agar pertanian indonesia menjadi pusat pangan
dunia.

Saran

Adanya inovasi – inovasi teknologi diharapkan para petani dapat


menyerap pengetahuan nya dengan mudah agar perubahan dapat dirasakan dengan
cepat. Disetiap permasalahan – permasalahan yang berbeda di tiap – tiap daerah
dapat diselesaikan dengan menggunakan teknologi informasi yang tersedia agar
tidak berlarut – larut, para petani mungkin tahu permasalahan nya namun mereka
tidak ada yang mengarahkan jadi walaupun informasi telah didapatkan tetap harus
ada para penyuluh lapangan yang memberikan masukan dan saran bahwa
informasi yang didapatkan harus nya di saring terlebih dahulu sebelum
dilaksanakan eksekusi nya. Diharapkan internet segera menyebar dengan rata
diseluruh wilayah indonesia agar para petani dapat merasakan kegunaan teknologi
informasi dari internet dengan mudah.

5
DAFTAR PUSTAKA

Yuantari, MG Catur., Arif Kurniadi., Ngatindriatun. (2016). Pemanfaatan


Teknologi Informasi Untuk Meningkatkan Pemasaran Hasil Pertanian di
desa Curut Kecamatan Penawangan Kabupaten Grobogan Jawa Tengah.
Jurnal Universitas Dian Nuswantoro. 15 (1). 43 – 47.

Andriaty Etty., Setyorini Endang. (2012). Ketersediaan Informasi Teknologi


Pertanian di Beberapa Kabupaten di Jawa. Pusat Perpustakaan dan
Penyebaran Teknologi Pertanian. 21 (1). 30 – 35.

Christian Ade Intan., Subejo. (2018). Akses, Fungsi, dan Pola Penggunaan
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Oleh Petani Pada Kawasan
Komersial di Kabupaten Bantul. Jurnal Universitas Gadjah Mada. 11.(2).
25 – 30.

Fatchiya Anna., Siti Amanah., Yatri Indah Kusumastuti. (2016). Penerapan


Inovasi Teknologi Pertanian dan Hubungannya Dengan Ketahanan Pangan
Rumah Tangga Petani. Jurnal Institut Pertanian Bogor. 12 (2). 190 – 197.

Nugroho Didik., Siswanti Sri. (2016). Kajian Pemanfaatan Teknologi Informasi


Pada Bidang Pertanian Menunjang Pembangunan Yang Berkelanjutan.
Jurnal STMIK Sinar Nusantara Surakarta. 25 – 32.

Ali Akhwan. (2016). Pengaruh Teknologi Pertanian Terhadap Produktivitas Hasil


Panen Padi di Kecamatan Maritengngae Kabupaten Sidenreng Rappang.
514 – 545.

Apriani Mira., Dwi Rachmina., Amzul Rifin. (2018). Pengaruh Tingkat Penerapan
Teknologi Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) Terhadap Efesiensi Teknis
Usahatani Padi. Jurnal Institut Pertanian Bogor. 6 (2). 121 – 132.

Burhan Ahmad Badari. (2018). Pemanfaatan Teknologi Informasi dan


Komunikasi Untuk Pengembangan Ekonomi Pertanian dan Pengentasan
Kemiskinan. Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Pancasila. 16 (2). 233
– 247.

Elian Novi., Djuara P Lubis., Parlaungan A Rangkuti. (2014). Penggunaan


Internet dan Pemanfaatan Informasi Pertanian Oleh Penyuluh Pertanian di
Kabupaten Bogor Wilyaha Barat. 12.(2). 104 -109.

Suhaeti Rita Nur., Basuno Edi. (2011). Analisis Dampak Pengkajian Teknologi
Pertanian Unggulan Spesifik Lokasi Terhadap Produktivitas Kasus : BPTP
Nusa Tenggara Timur. Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial
Ekonomi Pertanian,

6
Badan Litbang Pertanian Bogor. 1 -19.

Anda mungkin juga menyukai