Anda di halaman 1dari 5

RANGKUMAN

BAB 5 : STRATEGI BERSAING

Dosen Penampu :
Elok Vilantika, S.E, M.M

Oleh :

Ahmad Habibi / 190301207


Manajemen 4C Sore

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK
TAHUN 2021/2022
A. Strategi Bersaing

Strategi persaingan merupakan pencarian akan posisi bersaing yang menguntungkan


didalam suatu industri, yang merupakan arena fundamental tempat persaingan
terjadi. Strategi persaingan bertujuan menegakkan posisi yang menguntungkan dan
dapat dipertahankan terhadap kekuatan-kekuatan yang menentukan persaingan
industri, yang mana pada akhirnya adalah untuk menanggulangi dan mengubah aturan
itu demi kepentingan perusahaan.

Kemampuan perusahaan dalam memperoleh keunggulan bersaing merupakan aspek


penting untuk pertumbuhan dan kelangsungan hidup perusahaan. Strategi kompetitif
ini bisa dicapai melalui “strategic initiative” yaitu kemampuan untuk meraih
kontrol strategi perilaku industri dan perusahaan pesaing.

Keunggulan bersaing dapat dikembangkan dari nilai nilai yang berlaku di suatu


perusahaan. Keunggulan bersaing dalam suatu perusahaan dapat ditingkatkan dengan
kuat agar tercipta hubungan yang harmonis antara unit-unit perusahaan sehingga
perusahaan yang mempunyai keunggulan bersaing juga akan
mendapatkan keunggulan kompetitif dengan perusahaan lain dalam suatu industri.

Hal ini dinyatakan pula oleh Schuller dan Jackson (2006:24) yang menyatakan
bahwa keunggulan bersaing memiliki 3 strategi yang dapat digunakan perusahaan
untuk mendapatkan keunggulan kompetitif, yaitu sebagai berikut:

a) Strategi Inovasi (Innovation strategy)

Strategi ini bertujuan untuk mengembangkan produk dan atau jasa yang


berbeda dengan pesaing, yaitu dengan memperbaiki kualitas SDM terlebih
dahulu agar SDM menjadi lebih inovatif. Profil karyawan yang dibutuhkan
mencakup: kreativitas tinggi, fokus jangka panjang, perilaku kerjasama dan
saling ketergantungan, fokus pada kualitas dan kuantitas, keseimbangan antara
proses dan hasil, berani mengahadapi resiko, dan memiliki toleransi tinggi
ambiguitas dan ketidakpastian. Fokus Utamanya adalah penawaran sesuatu
yang baru dan berbeda dan yang teprnting menjadi produsen paling unik,
sehingga harus menciptakan kondisi-kondisi untuk berinovasi.

b) Strategi Peningkatan Kualitas (Quality Enhancement Strategy)

fokus utama strategi ini adalah meningkatkan mutu produk dan jasa. Dalam


strategi ini perusahaan melibatkan komitmen para karyawan dalam merubah
proses produksi menjadi lebih fleksibel dan lebih membutuhkan keterlibatan
karyawan. Profil karyawan yang dibutuhkan dalam proses
peningkatan kualitas dan kelangsungan perbaikan antara lain
adalah perilaku yang relatif berulang dan dapat diramalkan, fokus jangka
panjang, kerjasama dan saling ketergantungan, perhatian penuh terhadap
kualitas dan kuantitas, akitivitas pengambilan resiko yang rendat atau
low risk taking, dan komitmen terhadap tujuan organisasi.

c) Strategi Penurunan Biaya (Cost Reduction Strategy)

Fokus utama pada strategi ini adalah untuk


meningkatkan produktivitas perusahaan yaitu biaya output per orang yang bisa
berarti pengurangan jumlah karyawan dan atau pengurangan tingkat gaji.
Perusahaan berusaha untuk meraih keunggulan kompetitif dengan menjadi
perusahaan yang memiliki struktur biaya paling rendah. Pengurangan biaya
juga dapat dicapai melalui peningkatan penggunaan paruh waktu, sub
kontraktor, penyederhanaan kerja dan prosedur-prosedur pengukuran,
otomatisasi, perubahan- perubahan aturan kerja dan fleksibilitas penugasan
kerja.

B. Karakteristik Strategi Bersaing 

Menurut Lestari (2011), terdapat beberapa karakteristik dalam strategi bersaing, yaitu:

a. Target strategi 

Keunggulan biaya mempunyai target pasar yang lebih luas. 

Diferensiasi mempunyai pasar yang lebih luas.

Fokus mempunyai keunggulan biaya yang lebih rendah dari pesaing atau atribut
khusus/unik untuk segmen pasar yang lebih sempit.

b. Garis produk 

Keunggulan biaya, membuat produk dengan sedikit variasi.

Diferensiasi, membuat produk dengan banyak variasi. 

Fokus, membuat produk yang spesial yang ditujukan pada segmen pasar yang sempit.

c. Penekanan produk 

Keunggulan bersaing mengidentifikasi penurunan biaya secara terus-menerus tanpa


mengorbankan kualitas dan atribut produk yang penting. 

Diferensiasi, menciptakan value bagi pembeli dan ciptakan produk yang superior. 

Fokus membuat produk dengan harga murah atau unik yang ditujukan untuk pangsa
pasar yang sempit.

d. Strategi bertahan 

Keunggulan biaya, menawarkan harga ekonomis dan bertujuan untuk


mempertahankan keunggulan biaya. 
Diferensiasi, mengkomunikasikan poin perbedaan dengan cara yang kredibel dan
berusaha secara terus-menerus melakukan inovasi untuk menghindari imitasi pesaing. 

Fokus, membuat produk dengan harga murah dibanding pesaing atau menawarkan
produk unik yang ditujukan untuk pangsa pasar yang sempit dan perusahaan tidak
perlu masuk ke segmen pasar lain atau menambah kategori produk untuk pasar yang
luas.

C. Faktor-faktor Kegagalan Strategi Bersaing

Menurut Yuwono dkk (2002), terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kegagalan
strategi yang dijalankan oleh perusahaan, antara lain yaitu sebagai berikut:

1. Strategi yang tidak actionable. Hal ini terutama diakibatkan karena tidak adanya
sosialisasi strategi. Ini bisa disebabkan karena manajemen tidak mampu
mengkomunikasikan tersebut atau memang tidak mengkomunikasikannya sama sekali.
2. Tidak adanya hubungan antara sumber daya dan strategi. Hal fatal yang kerap terjadi
ketika organisasi makin membesar adalah tidak dilakukannya perencanaan strategi
SDM agar tercipta keselarasan antara tujuan, visi, dan kompetensi individu dengan
organisasi di setiap tingkatan.
3. Tidak terhubungnya anggaran dengan strategi. Anggaran menjadi pusat dalam proses
manajemen, orang-orang digerakkan oleh anggaran. Dalam situasi di mana strategi
tidak terhubung dengan baik ke anggaran maka pencapaian individu dan organisasi
menjadi tidak selaras dengan sasaran strategi.
4. Kelemahan sistem pembelajaran strategis yang amat minim dibanding evaluasi kerja
operasional. Ini berarti, perusahaan tidak saja kehilangan momentum untuk
mengevaluasi efektivitas strateginya secara kontinu, namun yang lebih parah lagi,
perusahaan tidak mampu membuat skenario keunggulan perusahaan di masa datang.

D. Perbedaan Kepuasan Konsumen & Loyalty Konsumen


Kepuasan konsumen menunjukkan seberapa baik produk atau layanan perusahaan
memenuhi atau melampaui harapan pelanggan. Kepuasan konsumen sangat penting untuk
bisnis yang sukses, karena pelanggan dapat dengan cepat dan mudah menceritakan
pengalaman mereka.
Loyalty Konsumen merupakan kesetiaan pelanggan dalam menikmati produk atau
layanan yang digunakan secara terus menerus.

Anda mungkin juga menyukai