I. PEMERIKSAAN LEOPOLD
Manuver I
Untuk menjawab pertanyaan : Apa yang ada di bagian fundus? Kepala atau
bokong?
Temuan : Presentasi
Melakukan manuver I
Menghadap ke kepala pasien, gunakan ujung jari kedua tangan untuk
mempalpasi fundus uteri.
Apabila kepala janin teraba di bagian fundus, yang akan teraba adalah keras,
rata, bulat, mudah digerakkan, dan “ballotable”.
Apabila bokong janin teraba di bagian fundus, yang akan teraba adalah lembut,
tidak beraturan/ tidak rata, melingkar dan sulit digerakkan.
Posisi janin – hubungan antara panjang axis ibu dan panjang axis janin – dapat juga
ditentukan pada saat manuver I. Posisi ini biasanya longitudinal atau transversal,
tetapi mungkin juga oblique.
Manuver II
Pertanyaan yang harus dijawab : Dimana letak punggung janin?
Temuan : Posisi
Manuver ini untuk mengidentifikasi hubungan bagian tubuh janin ke depan,
belakang atau sisi pelvis ibu. Ada beberapa kemungkinan posisi janin.
Melakukan manuver II
Menghadap ke kepala pasien. Letakkan kedua tangan pada kedua sisi abdomen.
Pertahankan uterus dengan tangan yang satu, dan palpasi sisi lain untuk
menentukan lokasi punggung janin.
Bagian punggung akan teraba, jelas, rata, cembung, kaku/ tidak mudah
digerakkan.
STIKES Indramayu
2 Panduan Praktikum Keperawatan
Bagian-bagian kecil (tangan dan kaki) akan teraba kecil, bentuk/ posisi tidak
jelas, dan menonjol dan mungkin dapat bergerak secara aktif atau pasif .
Manuver III
Untuk menjawab pertanyaan: Bagian apa yang menjadi presentasi janin?
Temuan : Bagian presentasi.
Manuver ini mengidentifikasi bagian janin yang paling tergantung – yaitu, bagian
yang terletak paling dekat dengan serviks. Bagian janin inilah yang pertama kontak
dengan jari pada saat pemeriksaan vagina, umumnya adalah kepala atau bokong.
Manuver IV
Untuk menjawab: Dimana letak ujung kepala?
Temuan: Ujung kepala
Manuver ini mengidentifikasi bagian terbesar dari ujung kepala janin yang
dipalpasi di bagian sisi atas pelvis. Apabila posisi kepala fleksi, ujung kepala
adalahbagian depan kepala. Apabila posisi kepala ekstensi, ujung kepala adalah
bagian oksiput.
Melakukan manuver IV
Menghadap ke kaki pasien. Secara perlahan gerakan jari tangan ke sisi bawah
abdomen kearah pelvis hingga ujung jari salah satu tangan menyentuh tulang
terkahir. Ini adalah bagian ujung kepala.
Jika bagian ujung terletak di bagian yang berlawanan dengan punggung, ini
adalah bagian pundak bayi, dan kepala pada posisi fleksi.
Jika kepala pada posisi ekstensi, ujung kepla akan terletak pada bagian yang
sama dengan punggung dan bagian oksiput menjadi ujung kepala.
STIKES Indramayu
3 Panduan Praktikum Keperawatan
STIKES Indramayu
4 Panduan Praktikum Keperawatan
janin berada sekitar garis tengah fundus 2 – 3 cm diatas simphisis terus kearah
kuadran kiri bawah.
Manuver I Manuver II
STIKES Indramayu
5 Panduan Praktikum Keperawatan
STIKES Indramayu
6 Panduan Praktikum Keperawatan
STIKES Indramayu
7 Panduan Praktikum Keperawatan
KETERANGAN :
1 = Tidak dilakukan sama sekali
2 = Dilakukan salah
3 = Dilakukan kurang tepat
4 = Dilakukan dengan sempurna
Nilai batas lulus = 75 %
Yogyakarta, …………………
Evaluator,
………………………………
STIKES Indramayu
8 Panduan Praktikum Keperawatan
PERTOLONGAN PERSALINAN
Tanda-tanda persalinan
Apabila ibu hamil mengalami tanda-tanda seperti dibawah ini, mengindikasikan
bahwa proses persalinan akan segera berlangsung. Ada dua macam tanda
persalinan : tanda persalinan asli (true labor) dan tanda persalinan palsu (false
labor). Berikut merupakan uraian dari kedua macam tanda persalinan tersebut.
Proses persalinan
Persalinan adalah proses bergeraknya janin, plasenta dan membran keluar
dari uterus dan melalui jalan lahir. Bagi wanita dan keluarga, proses melahirkan
merupakan saat yang menegangkan dan mencemaskan. Keperawatan intranatal ini
berfokus pada pemberian dukungan terhadap ibu dan keluarga selama proses
persalinan. Ada empat tahap proses persalinan yaitu: Tahap Pertama, dimulai
dengan adanya kontraksi uterus dan diakhiri dengan dilatasi serviks sempurna.
Tahap Kedua, adalah tahap melahirkan bayi. Tahap Ketiga dimulai sejak akhir dari
bayi dilahirkan hingga plasenta lahir. Tahap Keempat adalah tahap pemulihan
setelah plasenta lahir kemudian ibu mulai menjalin hubungan dengan bayinya.
Mekanisme Persalinan
Pada kondisi presentasi verteks (posisi normal) mekanisme persalinan terdiri dari
tujuh gerakan utama (the seven cardinal movement), yaitu:
1. Engagement : saat kepala janin masuk ke rongga pelvis
2. Descent : kemajuan bagian presentasi ke rongga pelvis. Hal ini tergantung
pada tiga hal yaitu: (1) tekanan cairan amnion, (2) tekanan langsung dari
kontraksi fundus pada janin, dan (3) kontraksi diafragma ibu dan otot abdomen
pada tahap kedua proses persalinan.
3. Fleksi : pada saat kepala janin turun dan mendapat tahanan dari serviks,
dinding pelvis, atau lantai pelvis, terjadilah fleksi secara normal dan dagu
semakin mendekat/ bersentuhan dengan dada janin.
4. Rotasi internal : dimulai di spina ischialis dan terjadi sempurna apabila
bagian presentasi mencapai rongga pelvis bagian bawah.
STIKES Indramayu
10 Panduan Praktikum Keperawatan
STIKES Indramayu
11 Panduan Praktikum Keperawatan
Simpulkan hasilnya
Bereskan alat-alat
Cuci tangan
F.
DOKUMENTASI
STIKES Indramayu
12 Panduan Praktikum Keperawatan
TOTAL NILAI
KETERANGAN :
= Tidak dilakukan sama sekali
= Dilakukan salah
= Dilakukan kurang tepat
4 = Dilakukan dengan sempurna
Nilai batas lulus = 75 %
Yogyakarta, …………………
Evaluator,
………………………………
NO
ASPEK YANG DINILAI
NILAI
STIKES Indramayu
13 Panduan Praktikum Keperawatan
2
3
4
A.
PERSIAPAN ALAT
Buku catatan
B.
TAHAP PRE INTERAKSI
STIKES Indramayu
14 Panduan Praktikum Keperawatan
Siapkan alat-alat
Cuci tangan
C.
TAHAP ORIENTASI
Berikan salam
D.
TAHAP KERJA
STIKES Indramayu
15 Panduan Praktikum Keperawatan
Siapkan lingkungan
Ambil jam
STIKES Indramayu
16 Panduan Praktikum Keperawatan
Letakkan satu telapak tangan pada fundus uteri, tangan yang lain memegang jam
E
TAHAP TERMINASI
Simpulkan hasilnya
STIKES Indramayu
17 Panduan Praktikum Keperawatan
Bereskan alat-alat
Cuci tangan
F.
DOKUMENTASI
TOTAL NILAI
KETERANGAN :
= Tidak dilakukan sama sekali
= Dilakukan salah
= Dilakukan kurang tepat
4 = Dilakukan dengan sempurna
Nilai batas lulus = 75 %
Yogyakarta, …………………
STIKES Indramayu
18 Panduan Praktikum Keperawatan
Evaluator,
………………………………
NO
ASPEK YANG DINILAI
NILAI
STIKES Indramayu
19 Panduan Praktikum Keperawatan
1
2
3
4
A.
PERSIAPAN ALAT
STIKES Indramayu
20 Panduan Praktikum Keperawatan
Pinset shirurgis
Jarum otot dan kulit
Benang catgut/ cromic/ silk
Kassa steil 5-10 lembar
Tampon vagina
bengkok
Skort
Masker
STIKES Indramayu
21 Panduan Praktikum Keperawatan
Bethadin 10 %
Aqua
Meja instrumen
STIKES Indramayu
22 Panduan Praktikum Keperawatan
Bengkok
B.
TAHAP PRE INTERAKSI
STIKES Indramayu
23 Panduan Praktikum Keperawatan
Cuci tangan
C.
TAHAP ORIENTASI
D.
TAHAP KERJA
STIKES Indramayu
24 Panduan Praktikum Keperawatan
Lakukan lavement/ huknah, tunggu beberapa saat kemudian persilakan ibu untuk
melakukan BAB
STIKES Indramayu
25 Panduan Praktikum Keperawatan
Pecahkan selaput ketuban (jika selaput ketuban masih utuh) pada saat ada his.
Klien dipimpin mengejan saat ada his dan diberi dukungan semangat.
Setelah kepala bayi keluar, usap wajah bayi dengan kasa steril (bagian mulut dan hidung
bayi).
periksa adakah lilitan tali pusat di leher bayi. Jika ada lilitan segera kendorkan atau
dipotong.
STIKES Indramayu
26 Panduan Praktikum Keperawatan
Kepala bayi di cekam dengan 2 tangan, ditarik ke bawah lalu ke atas untuk melahirkan
bahu.
Luruskan tangan di bawah badan bayi kearah perineum dan yang satu menahan pada bagian
atasnya, untuk menyangga saat melahirkan bokong dan kaki
Tali pusat di klem dengan 2 klem jarak 12 cm atau 2-3 cmdari pusat.
Tali pusat digunting, dan desinfeksi dengan bethadine 10%, lalu bayi diserahkan pada
asisten
STIKES Indramayu
27 Panduan Praktikum Keperawatan
Klien diberitahu bahwa persalinan telah selesai dan akan segera dimandikan.
STIKES Indramayu
28 Panduan Praktikum Keperawatan
D.
TAHAP TERMINASI
Akhiri kegiatan
Cuci tangan
STIKES Indramayu
29 Panduan Praktikum Keperawatan
E.
DOKUMENTASI
HASIL AKHIR
NB:
Oxytosin injeksi diberikan segera setelah bayi lahir
Ergometrin injeksi diberikan setelah yakin kondisi plasenta utuh
Memandikan pasien dengan urutan : wajah, lengan, dada dan perut, tungkai,
punggung.
Umumnyapasien miapkan guritaatau korset.
KETERANGAN :
= Tidak dilakukan sama sekali
= Dilakukan salah
= Dilakukan kurang tepat
4 = Dilakukan dengan sempurna
Nilai batas lulus = 75 %
Yogyakarta, …………………
Evaluator,
STIKES Indramayu
30 Panduan Praktikum Keperawatan
………………………………
PERAWATAN PAYUDARA
Perawatan payudara pada ibu post partum sanagat diperlukan untuk menjaga
kebersihan dan mempertahankan kelancaran aliran ASI. Pemakaian bra tidak boleh
terlalu ketat, karena dapat menekan payudara dan membuat tidak nyaman. Masase
payudara dianjurkan untuk dilakukan secara teratur, minimal 2 kali sehari. Bagi ibu
yang memiliki putting susu datar, dianjurkan untuk melakukan gerakan menarik
putting susu secara manual dan dilakukan rutin hingga putting susu menonjol.
Pembengkakan payudara dapat terjadi jika produksi ASI banyak, tetapi belum
dikonsumsi oleh bayi, atau akibat adanya sumbatan.
Lakukan perawatan payudara secara rutin untuk menghindari mastitis.
Selalui bersihkan payudara saat mandi. Apabila menggunakan sabun, pastikan
bahwa sabun telah dibilas bersih. Gunakan bra yang cukup menunjang dan tidak
terlalu ketat (lebih baik jika ukuran bra agak lebih besar).
TEHNIK MENYUSUI
Air susu ibu adalah pilihan terbaik untuk bayi. Menyusui memiliki beberapa
keuntungan: ASI sebagai sumber nutrien, AI mengandung zat imunologis,
dan dengan menyusui ada efek psikologis antara ibu dengan bayinya.
Worthington – Roberts, 1993 (cit. Bobak, 1995) menyebutkan beberapa
keuntungan menyusui:
ASI mengandung imunoglobulin sebgai mekanisme pertahanan terhadap
penyakit dan infeksi.
ASI mengindarkan bayi dari infeksi telinga dan ISPA
ASI menghindarkanbayi dari diare dan masalah pencernaan
ASI mengindarakan bayi dari penyakit Juvenile dan Diabetes Mellitus
ASI menghindarkan ibu dari penyakit sejenis limfoma
Jenis protein yang dikonsumsi bayi tidak menimbulkan alergi
Menyusui menghindarkan bayi dari pemberian makanan berlebihan
ASI menurunkan tingkat kejadian obesitas dan hipertensi
Tidak perlu membersihkan botol susu, dan menyiapkan formula
Menyusui memeprcepat pemulihan konsisi ibu ke keadaan seperti sebelum
hamil
STIKES Indramayu
31 Panduan Praktikum Keperawatan
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat menyusui bayi adalah sebagai
berikut:
Pada saat menyusui posisi yang dianjurkan adalah duduk bersandar dengan
kaki tidak menggantung
Posisi bayi dari kepala hingga badan bersentuhan dengan tubuh ibu sejajar
dengan payudara
Kontak mata antara ibu- anak
Topang payudara dengan satu tangan: ibu jari menekan bagian atas
payudara (datas areola), sedang jari lain berada dibagian bawah.
Masukkan seluruh bagian putting hingga areola ke dalam mulut bayi (diatas
lidah).
Menyusui dilakukan pada kedua payudara secara bergantian.
Sendawakan bayi setelah selesai menyusui, dengan meletakkan bayi posisi
pronasi dan menepuk-nepuk punggung bayi.
PERAWATAN PERINEUM
Setelah proses persalinan , luka episiotomi seharusnya sembuh tanpa
terlalu menimbulkan ketidaknyamanan pada ibu dan tidak perlu terjadi infeksi.
Apabila kenyamanan tidak terganggu seharusnya proses penyembuhan luka
episiotomi akan lebih cepat dan tidak akan terjadi infeksi apabila kebersihan pada
STIKES Indramayu
32 Panduan Praktikum Keperawatan
area tersebut terjamin. Area tersebut dapat dibersihkan dengan menggunakan air
sabun atau dengan kasa steril. Ini dapat dilakukan oleh klien secara mandiri atau
dengan bantuan perawat. Sebelum melakukan ini, anjurkan untuk cucui tangan
dengan air bersih dan sabun.bersihkan area perineum dengan perlahan dari arah
depan ke belakang, untuk menghindarkan tersebarnya bakteri dari anus ke vagina.
Setelah area tersebut dibersihkan. Dapat digunakan pembalut sebagai penampung
darah nifas. Sangat dianjurkan untuk mengganti pembalut seseting mungkin dan
tetap menjaga kebersihan area perineum.
NO
ASPEK YANG DINILAI
NILAI
1
2
3
4
A.
PERSIAPAN ALAT
STIKES Indramayu
33 Panduan Praktikum Keperawatan
Washlap 2 buah
Kasa/ kapas
B.
TAHAP PRE INTERAKSI
STIKES Indramayu
34 Panduan Praktikum Keperawatan
Cuci tangan
C.
TAHAP ORIENTASI
D.
TAHAP KERJA
STIKES Indramayu
35 Panduan Praktikum Keperawatan
Ajurkan klien untuk duduk santai bersandar, dan kaki ditopang kursi kecil.
Anjurkan klien untuk membuka bra, dan letakkan handuk dibawah perut ibu.
Basahi kassa/ kapas dengan minyak kelapa, gunakan sebagai pembersih kotoran disekitar
areola dan putting susu
Lakukan gerakan melingkar dari dalam ke luar payudara dengan menggunakan telapak
tangan sebanyak 15 - 20 kali (sekitar 5-10 menit) untuk masing-masing payudara
STIKES Indramayu
36 Panduan Praktikum Keperawatan
Lakukan gerakan menekan payudara secara perlahan dengan menggunakan sisi dalam
telapak tangan dari atas menuju arah putting susu untuk masing-masing payudara
Pengetokan dengan buku-buku jari ke tangan kanan dengan cepat dan teratur.
Penyiraman dilakukan dengan cepat sampai ± 10 kali, kemudian dengan cepat diganti
dengan penyiraman air dingin ± 10 kali, dengan cepat disiram lagi dengan iar hangat, begitu
seterusnya bergantian hangat dan dingin dengan cepat, sampai air hangat turun suhunya.
Penyiraman terakhir adalah dengan air hangat.
keringkan payudara ibu dengan menggunakan handuk dan rapikan kembali pakaian ibu.
E.
TAHAP TERMINASI
STIKES Indramayu
37 Panduan Praktikum Keperawatan
Akhiri kegiatan
Cuci tangan
F.
DOKUMENTASI
STIKES Indramayu
38 Panduan Praktikum Keperawatan
TOTAL NILAI
KETERANGAN :
= Tidak dilakukan sama sekali
= Dilakukan salah
= Dilakukan kurang tepat
4 = Dilakukan dengan sempurna
Nilai batas lulus = 75 %
Indramayu, …………………
Evaluator,
……………………………
STIKES Indramayu
39 Panduan Praktikum Keperawatan
NO
ASPEK YANG DINILAI
NILAI
1
2
3
4
A.
PERSIAPAN ALAT
Handuk
STIKES Indramayu
40 Panduan Praktikum Keperawatan
B.
TAHAP PREINTERAKSI
Cuci tangan
C.
TAHAP ORIENTASI
STIKES Indramayu
41 Panduan Praktikum Keperawatan
D.
TAHAP KERJA
Ibu dipersilakan duduk bersandar ke depan, melipatkan lengan diatas meja di depannya dan
meletakkan kepalanyadi atas lengannya. Payudara tergantung lepas tanpa baju.
Penolong menggosok kedua sisi tulang belakang dengan menggunakan kepalan tinju kedua
tangan dan ibu jari menghadap ke arah atas atau depan.
Penolong menekan dengan kuat, membentuk gerakan lingkaran kecil dengan ibu jar
STIKES Indramayu
42 Panduan Praktikum Keperawatan
Penolong menggosok ke arah bawah di dua sisi tulang belakang pada saat yang sama, dari
leher ke arah tulang belikat, selama 2 – 3 menit.
E.
TAHAP TERMINASI
STIKES Indramayu
43 Panduan Praktikum Keperawatan
Akhiri kegiatan
Cuci tangan
F.
DOKUMENTASI
TOTAL NILAI
KETERANGAN :
= Tidak dilakukan sama sekali
= Dilakukan salah
STIKES Indramayu
44 Panduan Praktikum Keperawatan
Yogyakarta, …………………
Evaluator,
……………………………
NO
STIKES Indramayu
45 Panduan Praktikum Keperawatan
1
2
3
4
A.
PERSIAPAN ALAT
Catatan perawatan
B.
TAHAP PRE INTERAKSI
STIKES Indramayu
46 Panduan Praktikum Keperawatan
Siapkan alat-alat
Cuci tangan
C.
TAHAP ORIENTASI
D.
TAHAP KERJA
STIKES Indramayu
47 Panduan Praktikum Keperawatan
Anjurkan klien untuk menggendong bayinya, kemudian duduk bersandar dengan kaki
tertopang (tidak menggantung)
Posisikan bai sejajar dengan payudara (kepala dan badan bayi bersentuhan dengan tubuh
klien)
Tekan perlahan dagu bayi dan arahkan ke putting susu klien, hingga bayi mencari putting
susu.
STIKES Indramayu
48 Panduan Praktikum Keperawatan
Masukkan seluruh putting susu hingga areola ke mulut bayi (diatas lidah)
Gunakan ibu jari untuk menekan bagian atas payudara sedangkan jari lainnya menopang
payudara bagian bawah
Masukkan jari kelingking ke salah satu sudut mulut bayi apabila akan menghentikan
pemberian ASI
E.
TAHAP TERMINASI
STIKES Indramayu
49 Panduan Praktikum Keperawatan
Akhiri kegiatan
Cuci tangan
F.
DOKUMENTASI
STIKES Indramayu
50 Panduan Praktikum Keperawatan
TOTAL NILAI
KETERANGAN :
= Tidak dilakukan sama sekali
= Dilakukan salah
= Dilakukan kurang tepat
4 = Dilakukan dengan sempurna
Nilai batas lulus = 75 %
Indramayu, …………………
Evaluator,
………………………………
STIKES Indramayu
51 Panduan Praktikum Keperawatan
NO
ASPEK YANG DINILAI
NILAI
1
2
3
4
A.
PERSIAPAN ALAT
Catatan keperawatan
STIKES Indramayu
52 Panduan Praktikum Keperawatan
Perlak
Pinset
Bengkok
Handscoon
STIKES Indramayu
53 Panduan Praktikum Keperawatan
Betadine
Kateter logam
Bed pan
Korentang
Selimut
STIKES Indramayu
54 Panduan Praktikum Keperawatan
B.
TAHAP PRE INTERAKSI
Siapkan alat-alat
Cuci tangan
C.
TAHAP ORIENTASI
STIKES Indramayu
55 Panduan Praktikum Keperawatan
D.
TAHAP KERJA
Pastikan privacy klien terjaga, kemudian anjurkan klien untuk melepaskan pakaian
dalamnya.
Sebelum melakukan tindakan, palpasi perut ibu untuk mengetahui apakah kandung
kemihnya penuh atau tidak.
STIKES Indramayu
56 Panduan Praktikum Keperawatan
Jika kandung kemih teraba penuh lakukan kateterisasi dengan menggunakan kateter logam.
Persilakan klien untuk berbaring di tempat tidur dengan satu bantal dibagian kepala, dan
lutut ditekuk (posisi litotomi)
Tutupi dengan alat tenun bagian tubuh klien yang tidak termasuk area yang akan dilakukan
tindakan
STIKES Indramayu
57 Panduan Praktikum Keperawatan
E.
TAHAP TERMINASI
Akhiri kegiatan
STIKES Indramayu
58 Panduan Praktikum Keperawatan
Cuci tangan
F.
DOKUMENTASI
KETERANGAN :
= Tidak dilakukan sama sekali
= Dilakukan salah
= Dilakukan kurang tepat
4 = Dilakukan dengan sempurna
Nilai batas lulus = 75 %
Indramayu, …………………
Evaluator,
………………………………
STIKES Indramayu
59 Panduan Praktikum Keperawatan
SENAM HAMIL
TUJUAN UMUM
Untuk dapat melakukan tugas persalinan dengan kekuatan dan kepercayaan
diri sendiri dibawah bimbingan penolong menuju persalinan normal.
TUJUAN KHUSUS
Menjaga kondisi tetap prima dengan melatih dan mempertahankan kekuatan
otot dinding perut, otot dasar panggul serta jaringan penyangganya untuk
berfungsi saat persalinan berlangsung.
Melonggarkan persendian yang berhubungan dengan persalinan
Memperbaiki kedudukan janin
Memperoleh pengetahuan dan kemampuan mengatur pernafasan, relaksasi,
dan kontraksi otot dinding perut, otot sekat rongga badan dan otot dasar
panggul saat bersalin.
Meningkatkan kemampuan mengkoordinasikan kekuatan kontraksi otot
rahim.
meningkatkan kepercayaan pengetahuan tentang kekuatan persalinan dapat
dipersingkat dan rasa sakit dikurangi.
LATIHAN I
Duduk rileks dan badan ditopang tangan dibelakang
Kaki diluruskan sedikit terbuka
Gerakan latihan:
Gerakkan kaki kanan dan kiri kedepan dan kebelakang.
STIKES Indramayu
60 Panduan Praktikum Keperawatan
LATIHAN II
Duduk tegak dan badan disangga tangan dibelakang badan
Kedua tungkai lurus dan rapat
Tujuan latihan:
Melatih otot dasar panggul agar dapt berfungsi optimal saat persalinan
Meningkatkan peredaran darh alat kelamin bagian dalam sehingga sirkulasi
menuju plasenta makin sempurna
Gerakan latihan:
Tempatkan tungkai kanan diatas tungkai kiri, silih berganti.
Kembang kempiskan otot dinding perut bagian bawah
Kerutkan dan kendorkan otot liang dubur
Lakukan gerakan ini sedikitnya 8 – 10 kali
LATIHAN III
Sikap duduk tegak dan badan disangga tangan di belakang badan, tungkai
bawah dirapatkan.
Tidur terlentang kaki dirapatkan
Tujuan latihan:
Memperkuat otot dinding perut sehingga dapat berfungsi saat persalinan.
Meningkatkan sirkulasi darah menuju alat kelamin bawah sehingga darah
menuju janin dapat ditingkatkan.
Bentuk latihan:
Pada sikap duduk angkat tungkai bawah kaki silih berganti keatas dengan
tinggi semaksimal mungkin
Pada sikap tidur, kedua tangan dapat diamping tetapi lebih baik dibawah
kepala. Angkat tungkai bwah silih berganti dengan tinggi semaksimal
mungkin.
Lakukan gerakan ini sedikitnya 8 – 10 kali
STIKES Indramayu
61 Panduan Praktikum Keperawatan
LATIHAN IV
Duduk bersila dengan posisi tegak
Tangan diatas bahu sedangkan siku disamping badan
Tujuan latihan:
Melatih otot perut bagian atas.
Meningkatkan kemampuan sekat rongga badan untuk membantu persalinan.
Bentuk latihan:
Lengan diletakkan di depan badan (dada)
Putar keatas dan kesamping, kemudian kebelakang dan selanjutnya kedepan
badan (dada).
Lakukan gerakan ini sedikitnya 8 – 10 kali
GERAKAN V
Duduk bersila dengan tumit berdekatan satu sama lain
Badan tegak rileks dan paha lemas
Kedua tungkai dipersendian lutut
Tujuan latihan:
Melatih otot punggung agar berfungsi baik
Meningkatkan peredaran darah ke alat kelamin bagian dalam
Melatih agar persendian tulang punggung jangan kaku.
Bentuk latihan:
Tekan persendian lutut dengan berat badan sekitar 20 kali.
Badan diturunkan kedepan semaksimal mungkin
GERAKAN VI
Sikap latihan tidur di atas tempat tidur datar
Tangan disamping badan
Tungkai bawah ditekuk pada persendian lutut dengan sudut tungkai bawah
bagian bawah sekitar 80 – 90 derajat.
Tujuan latihan:
Melatih persendian tulang punggung bagian atas
Malatih otot perut dan otot tulang belakang
Bentuk latihan:
Angkat badan dengan topangan pada ujung telapak kaki dan bahu.
Pertahankan posisi sampai hitungan delapan dan turunkan pelan-pelan
STIKES Indramayu
62 Panduan Praktikum Keperawatan
GERAKAN VII
Tidur di tempat yang datar
Badan rileks
Tangan dan tungkai bawah lurus kedepan dan rileks
Tujuan latihan:
Melatih persendian tulang punggung dan pinggul.
Meningkatkan peredaran darah menuju alat kelamin bagian dalam.
Meningkatkan peredaran darah menuju janin melalui plasenta.
Bentuk latihan:
Badan dilemaskan pada tempat tidur.
Tangan dan tungkai bawah membujur lurus.
Pinggul diangkat dan geser ke kanan dan kekiri sambil melatih otot liang
dubur.
Kembang kempiskan otot bagian bawah.
Lakukan gerakan ini sedikitnya 10 - 15 kali
LATIHAN PERNAFASAN
Tidur terlentang ditempat yang datar.
Tangan disamping badan dan lutut ditekuk
Satu tangan diletakkan di atas perut
Tujuan latihan:
Meningkatkan penerimaan konsumsi oksigen ibu dan janin.
Menghilangkan rasa takut dan tertekan.
Mengurangi nyeri saat kontraksi.
Bentuk latihan:
Tarik nafas perlahan dari hitung serta pertahankan dalam paru beberapa
saat.
Bersamaan dengan tarikan nafas tersebut, tangan yang diatas perut ikut serta
diangkat mencapai kepala.
Keluarkan nafas melalui mulut perlahan-lahan.
Tangan yang diangkat ikut serta diturunkan.
lakukan gerakan ini sekitar 8 – 10 kali dengan tangan silih berganti.
Bentuk gerakan lain:
Tangan yang diatas perut dibiarkan mengikuti gerak saat dilakukan tarikan
dan saat mengeluarkan nafas.
STIKES Indramayu
63 Panduan Praktikum Keperawatan
LATIHAN RELAKSASI
Kembang kempiskan otot dinding perut
Kerutkan dan kendorkan otot dubur
Tidur miring kaki ditekuk
Terlentang dengan disangga bantal di lutut
Tidur terlentang dengan kaki ditekuk
STIKES Indramayu
66 Panduan Praktikum Keperawatan
STIKES Indramayu
67 Panduan Praktikum Keperawatan
STIKES Indramayu
68 Panduan Praktikum Keperawatan
STIKES Indramayu
69 Panduan Praktikum Keperawatan
trombosis vena (sumbatan vena oleh bekuan darah). Setelah persalinan normal dan bila
tidak dibatasi oleh pemasangan infus dan bila tanda vital ibu (tekanan darah, suhu, nadi,
dan nafas) normal, ibu biasanya dapat pergi ke kamar mandi atau mandi dengan bantuan
satu jam atau dua jam setelah melahirkan. Sebelum melakukan ini lakukan dulu nafas
dalam dan latihan kaki sederhana, dan harus berdiri mengayun kakinya diatas sisi tempat
tidur. Pada persalinan dengan beedah sesar, berjalan mulai 24 – 36 jam setelah melahirkan.
Berikut ini adalah urutan latihan untuk ibu setelah melahirkan dan lihat gambar:
Tidur terlentang dengan kedua lutut ditekuk, tarik nafas dalam sampai dada meninggi,
kemudian keluarkan sambil mengempiskan otot-otot abdomen. Tahan otot-otot ini dengan
kuat sambil menghitung sampai 5, kemudian rileks.
Masih dengan posisi telentan, angkat kepala. Sambil melakukan gerakan ini, tahan bagian
tubuh yang lain agar tetap pada tempatnya. Dekatkan kepala ke dada, kemudian kembali
pada posisi awal
Tidur telentang, dengan jarak antar kaki dilebarkan dan lutut ditekuk. Rentangkan kedua
lengan menjauhi bahu kemudian secara perlahan angkat lengan sampai kedua tangan
bertemu di atas dada. Tanpa menekuk siku, rendahkan lengan ke posisi semula.
Selanjutnya, jarak antar kaki didekatkan. Angkat kepala dan tekuk satu lutut. Dengan
menggunakan tangan yang berlawanan, jangkau lutut tersebut, tetapi jangan menyentuhnya.
Kembali ke posisi semula dan ulangi dengan bagian lutut dan tangan yang lain.
STIKES Indramayu
70 Panduan Praktikum Keperawatan
Sekarang tekuk satu lutut. Gerakkan lutut ke arah dagu dan tumit ke arah bokong. Kembali
ke posisi semula dan ulangi pada bagian kaki yang lain.
Sekarang letakkan kedua lengan disamping. Tekuk satu lutut menuju dagu dan kemudian
luruskan sampai tegak lurus terhadap lantai. Turunkan kaki dan kemudian ulangi lagi
dengan bagian kaki yang lain.
Sekarang duduk tegak dengan kedua lutut ditekuk dan telapak kaki menempel di lanta.
Genggam tangan di belakang kepala dan tarik punggung sampai sudut sekitar 45 derajat
dari lantai. Tahan posisi ini sampai beberapa detik kemudian kembali ke posisi semula.
Sekarang berbaring telentang seperti pada posisi nomor 6, tetapi sekarang lakukan gerakan
dengan dua kaki secara bersama-sama.
Sekarang berbaring dengan kedua lutut ditekuk dan kedua telapak kaki menempel di lantai
dan dekat dengan bokong. Jauhkan jarak antar kedua kaki. Tinggikan bokong dari lantai.
Sambil mengangkat bokong, tekan punggung bawah ke lantai. Tahan posisi ini beberapa
detik; kemudian kembali ke posisi semula.
STIKES Indramayu
71 Panduan Praktikum Keperawatan
Ulangi langkah 9, tetapi kali ini sambil tinggikan kepala dan gerkkan otot-otot abdomen
saat mengangkat bokong.
Gerakan terkhir, posisikan badan dengan bertumpu pada kedua lutut dan kedua siku
sebagaimana terlihat pada gambar.kedua lutut dan kedua siku tegak lurus dengan bagian
tubuh yang alain. Bungkukkan punggung ke atas (lihat panah) dan kempiskan abdomen.
Kemudian rileks dan ambil nafas dalam.
STIKES Indramayu