Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
NIM : 1953060
A. Definisi
Eksim atau Dermatitis adalah istilah kedokteran untuk kelainan kulit yang mana kulit
tampak meradang dan iritasi. Keradangan ini bisa terjadi dimana saja namun yang paling sering
terkena adalah tangan dan kaki. Jenis eksim yang paling sering dijumpai adalah eksim atopik
atau dermatitis atopik. Gejala eksim akan mulai muncul pada masa anak anak terutama saat
mereka berumur diatas 2 tahun. Pada beberapa masalah, eksim akan menghilang dengan
bertambahnya usia, namun tidak sedikit pula yang akan menderita seumur hidupnya. Dengan
pengobatan yang tepat, penyakit ini dapat dikendalikan dengan baik sehingga mengurangi
angka kekambuhan. Daerah yang terkena akan terasa sangat kering, menebal atau keropeng.
Pada orang kulit putih, daerah ini pada mulanya akan berwarna merah muda lalu berubah
menjadi cokelat. Sementara itu pada orang dengan kulit lebih gelap, eksim akan mempengaruhi
pigmen kulit sehingga daerah eksim akan tampak lebih terang atau lebih gelap.
Dermatitis adalah peradangan kulit ( epidermis dan dermis ) sebagai respon terhadap
pengaruh faktor eksogen atau pengaruh faktor endogen, menimbulkan kelainan klinis berupa
efloresensi polimorfik ( eritema, edema, papul, vesikel, skuama) dan keluhan gatal ( Djuanda,
Adhi, 2007 ). Dermatitis adalah peradangan pada kulit ( imflamasi pada kulit ) yang disertai
dengan pengelupasan kulit ari dan pembentukkan sisik ( Brunner dan Suddart 2000 ). Jadi
dermatitis adalah peradangan kulit yang ditandai oleh rasa gatal.
B. Klasifikasi
a) 1.Dermatitis kontak
Dermatitis kontak adalah respon peradangan kulit akut atau kronik terhadap paparan
bahan iritan eksternal yang mengenai kulit.
Dermatitis kontaki terbagi 2 yaitu :
5. Uji Tempel Sesudah ditempel 24 jam, Bila sesudah 24 jam bahan allergen di
bila iritan di angkat reaksi angkat, reaksi menetap atau meluas
akan segera berhenti.
2. Dermatitis atopik
Dermatitis atopik adalah keadaan peradangan kulit kronis dan residif, disertai gatal
dan umumnya sering terjadi selama masa bayi dan anak-anak, sering berhubungan dengan
peningkatan kadar IgE dalam serum dan riwayat atopi pada keluarga atau penderita.
Kelainan kulit berupa papul gatal, yang kemudian mengalami ekskoriasi dan likenifikasi,
tempatnya dilipatan atau fleksural.
c) Dermatitis numularis
Merupakan dermatitis yang bersifat kronik residif dengan lesi berukuran sebesar
uang logam dan umumnya berlokasi pada sisi ekstensor ekstremitas.
d) Dermatitis seboroik
Merupakan golongan kelainan kulit yang didasari oleh factor konstitusi, hormon,
kebiasaan buruk dan bila dijumpai pada muka dan aksila akan sulit dibedakan. Pada muka
terdapat di sekitar leher, alis mata dan di belakang telinga.
C. Etiologi
Penyebab dermatitis belum diketahui secara pasti. Sebagian besar merupakan respon
kulit terhadap agen-agen misal nya zat kimia, bakteri dan fungi selain itu alergi makanan juga
bisa menyebabkan dermatitis. Respon tersebut dapat berhubungan dengan alergi. ( Arief
Mansjoer.1998.”Kapita selekta” )
Luar ( eksogen ) misalnya bahan kimia ( deterjen, oli, semen, asam, basa ), fisik ( sinar
matahari, suhu ), mikroorganisme ( mikroorganisme, jamur).
D. Patofisiologi
E. Manifestasi klinis
Pada umumnya manifestasi klinis dermatitis adanya tanda-tanda radang akut
terutama pruritus ( gatal ), kenaikan suhu tubuh, kemerahan, edema misalnya pada muka
( terutama palpebra dan bibir ), gangguan fungsi kulit dan genitalia eksterna.
1) Stadium akut : kelainan kulit berupa eritema, edema, vesikel atau bula, erosi dan eksudasi
sehingga tampak basah.
2) Stadium subakut : eritema, dan edema berkurang, eksudat mengering menjadi kusta.
3) Stadium kronis : lesi tampak kering, skuama, hiperpigmentasi, papul dan likenefikasi.
Stadium tersebut tidak selalu berurutan, bisa saja sejak awal suatu dermatitis sejak awal
memberi gambaran klinis berupa kelainan kulit stadium kronis.
1. Pemeriksaan penunjang :
2. Laboratorium
Darah : Hb, leukosit, hitung jenis, trombosit, elektrolit, protein total, albumin, globulin
G. Penatalaksanaan
Terapi sitemik à Pada dermatitis ringan diberi antihistamin atau kombinasi antihistamin,
antiserotonin, antigraditinin, arit – SRS – A dan pada masalah berat dipertimbangkan
pemberian kortikosteroid.
Terapi topical à Dermatitis akut diberi kompres bila sub akut cukup diberi bedak kocok
bila kronik diberi saleb.
Diet à Tinggi kalori dan tinggi protein ( TKTP ) Contoh : daging, susu, ikan, kacang-
kacangan, jeruk, pisang, dan lain-lain
Diskusikan pada pasien untuk menghindari udara ke kulit dan selalu menjaga kebersihan
pelipatan pada kulit dan usahakan supaya tetap kering.
Beritahu pasien bahwa dermatitis seboroik adalah masalah yang sangat kronik dan tidak
tertutup kemungkinan untuk muncul lagi.
H. Komplikasi
2) Bronkitis
3) Infeksi kulit
Asuha Keperawatan
I. Identitas Klien
Nama :-
MR :-
Masuk ke RS :-
Tanggal Lahir :-
Umur :-
Jenis kelamin : -
Agama :-
Alamat :-
b. Riwayat kesehatan keluarga : Apakah ada keluarga yang menderita penyakit yang sama.
1. Pemeriksaan penunjang :
2. Laboratorium
a. Darah : Hb, leukosit, hitung jenis, trombosit, elektrolit, protein total, albumin, globulin
Pola makan sehari-hari: jumlah makanan, waktu makan, berapa kali sehari makan.
Muntah-muntah.
Perubahan warna kulit, terdapat bercak-bercak, gatal-gatal, rasa terbakar atau perih.
3. Pola Eliminasi
Sering berkeringat.
Mimpi buruk.
Perasaan terisolasi.
Disorientasi, gelisah
B. Diagnosa Keperawatan
1) DX: Kerusakan integritas kulit yang berhubungan dengan perubahan fungsi barier kulit
INTERVENSI RASIONAL
Menunjukkan kulit utuh ; kulit menunjukkan, kemajuan dalam penampilan yang sehat.
INTERVENSI RASIONAL
Cuci linen tempat tidur dan pakaian Sabun yang keras dapat menimbulkan iritasi kulit.
dengan sabun ringan
Setiap substansi yang mneghilangkan air, lipid atau
Hentikan pemajanan berulang protein dari epidermis akan mengubah fungsi barier
terhadap detergen, pembersih, dan kulit.
pelarut.
Kulit merupakan barier yang penting yang wajib
Gunakan tindakan perawatan kulit dipertahankan keutuhannya agar dapat berfungsi
untuk mempertahankan integritas dengan benar.
kulit dan meningkatkan kenyamanan
Penghisapan air yang bertahap dari kasa kompres akan
pasien.
menyejukkan kulit dan meredakan pruritus.
lakukan kompres penyejuk dengan
· Kulit yang kering dapat menimbulkan daerah
air suam – suam kuku ataukompres
dingin guna meredakan rasa gatal. dermatitis dengan kemerahan, gatal, deskuamasi dan
pada bentuk yang lebih berat, pembengkakan,
Atasi kekeringan ( serosis )
sebagaimana dipreskripsikan.
Oleskan lotion dan krim kulit segera Hidrasi yang efektif pada stratum korneum mencegah
setelah mandi gangguan lapisan barier pada kulit.
Menghindari konsumsi kafein pada sore gari dan menjelang tidur pada malam hari.
INTERVENSI RASIONAL
4) DX: Perubahan citra tubuh berhubungan dengan penampakan kulit yang tidak baik.
INTERVENSI RASIONAL
Mandiri:
Gangguan citra diri akan menyertai setiap
Kaji adanya gangguan pada citra diri pasien ( penyakit atau keadaan yang tampak nyata bagi
menghindari kontak mata, ucapan yang pasien. Kesan sesorang terhadap dirinya sendiri
merendahkan diri sendiri, ekpresi keadaan akan berpengaruh pada konsep diri.
muak terhadap kondisi kulitnya ).
Terhadap hubungan antara stadium
Identifikasi stadium psikososial tahap perkembangan, citra diri dan reaksi serta
perkembangan. pemahaman pasien terhadap kondisi kulitnya.
5) DX: Minus pengetahuan tentang perawatan kulit dan cara – cara menangani kelainan
kulit.
Mandiri :
Memberikan data dasar untuk mengembangkan
Tentukan apakah pasien mnegetahui rencana penyuluhan.
( memahami dan salah mengerti )
tentang kondisi dirinya. Pasien wajib memiliki perasaan bahwa ada sesuatu
yang dapat mereka perbuat. Kebanyakan pasien
Jaga agar pasien mendapatkan informasi merasakan manfaatnya.
yang benar ; memperbaiki kesalahan
konsepsi / informasi Memungkinkan pasien memperoleh kesempatan
untuk menunjukkan cara yang tepat unutk melakukan
Peragakan penerapan terapi yang terapi.
diprogramkan ( kompres basah ; obat
topical ) Stratum korneum memerlukan air agar fleksibilitas
kulit tetap terjaga. Pengolesan krim atau lotion untuk
Berikan nasihat kepada pasien untuk melembabkan kulit akan memcegah agar kulit tidak
menjaga agar kulit tetap lembab dan menjadi kering, kasar, retak, dan bersisik.
fleksibel dengan tindakan hidrasi dan
pengolesan krim serta lotion kulit Penampakan kulit mencerminkan kesehatan umum
seseorang. Perubahan pada kulit dapat menandakan
Dorong pasien untuk mendapatkan status nutrisi yang abnormal.
status nutrisi yang sehat.
6) DX: Resiko infeksi berhubungan dengan lesi, bercak – bercak merah pada kulit
Mengidentifikasi efek merugikan dari obat yang wajib dilaporkan ke petugas perawatan
kesehatan
INTERVENSI RASIONAL
Miliki indeksi kecurigaan yang tinggi
Setiap keadaan yang mneggangu status imun akan
terhadap suatu infeksi pada pasien
memperbesar resiko terjadinya infeksi kulit.
yang system kekebalannya
teganggu. Pendidikan pasien yang efektif bergantung pada
ketrampilan – ketrampilan interpersonal professional
Berikan petunjuk yagn jelas dan rinci
kesehatan dan pada pemberian instruksi yang jelas yang
kepada pasien mengenai program
diperkuat dengan instruksi tertulis.
terapi
Kompres basah akan menghasilkan pendinginan lewat
Laksanakan penggunaan kompres
pengisatan yang menimbulkan vasokontriksi pembuluh
basah seperti yang diprogramkan
drah kulit dan dengan demikian mengurangi eritema
untuk mengurangi intensitas
serta produksi serum.
inflamasi