Anda di halaman 1dari 18

Kemitraan Polisi, Masyarakat dan Security Industry dalam Mewujudkan

Keamanan dan Ketertiban Masyarakat di Kawasan Industri Rokok


PT BENTOEL Malang Jawa Timur
Nukhan Wicaksana P. dan M. Shofwan
Abstrak
Sistem keamanan lingkungan PT Bentoel Malang meliputi terdiri atas berbagai
unsur yang memiliki saling ketergantungan. Unsur-unsur tersebut adalah
masyarakat sekitar perusahaan, perusahaan dan Polsek sekitar perusahaan.
Sistem keamanan PT Bentoel Malang terdiri atas berbagai sub sistem antara
lain sub sistem penyebarangan karyawan, sub sistem penjagaan keamanan, sub
sistem patroli wilayah, sub sistem Satpam Obvit, sub sistem pengamanan
pengamanan lalu lintas barang, sub sistem pengawalan barang/uang, sub sistem
komunikasi, dan sub sistem net kontrol. Upaya-upaya yang dilakukan oleh
sekuriti industri PT Bentoel Malang dalam menjalin kemitraan dengan
masyarakat sekitar meliputi : pelaksanaan patroli bersama group ronda
siskamling
Kata Kunci: Kemitraan, Masyarakat, Security Industri, Keamanan

PENDAHULUAN keamanan menjadi satu risiko tersendiri


Masalah keamanan perusahaan yang memerlukan biaya mahal yang
merupakan persoalan pokok yang harus harus dikeluarkan oleh pemilik
dipecahkan oleh perusahaan. Kebutuhan perusahaan.
keamanan bagi perusahaan menjadi Gangguan keamanan seperti
semakin penting ketika perusahaan pencurian, penggelapan, pengrusakan
beroperasi di daerah-daerah yang mesin-mesin pabrik, penjarahan, dan
memiliki intensitas kejahatan tinggi, perampokan barang produksi perusahaan
seperti di negara Indonesia. Menyadari mengganggu kelancaran produksi
bahwa keamanan merupakan kebutuhan perusahaan yang pada akhirnya
pokok yang diperlukan oleh setiap mengakibatkan kerugian bagi
perusahaan agar mampu menjalankan perusahaan. Oleh karena itu, setiap
produksinya secara aman dan lancar. perusahaan selalu berkewajiban
Setiap investor atau pemilik perusahaan mengeluarkan alokasi anggaran
selalu menjadikan keamanan sebagai keamanan perusahaan sebagai bagian
pilihan utama sebelum mereka dari biaya operasional perusahaan. Hal
melakukan investasi. Rendahnya tingkat tersebut dilakukan misalnya dengan

1
membentuk unit-unit pengelola keamanan lingkungan perusahaan bukan
keamanan perusahaan yang bertugas saja menjadi tugas pokok security
mengamankan perusahaan selama 24 industry, tetapi juga menjadi tugas
jam. Dalam pelaksanaan tugasnya unit- bersama semua pihak termasuk
unit keamanan perusahaan dilakukan masyarakat sekitar dan Polisi. Karena itu
oleh para Satuan Pengaman Perusahaan diperlukan upaya bersama-sama
(security industry) mewujudkan keamanan. Tujuannya
Security industry perusahaan adalah untuk memandirikan seluruh
mempunyai tanggungjawab dalam komponen dalam sistem keamanan
menciptakan kondisi aman dalam lingkungan sehingga tumbuh
lingkungan perusahaan. Dalam tanggungjawab bersama dalam menjaga
melaksanakan tanggungjawab tersebut, keamanan dan ketertiban lingkungan
mereka tidak bisa mencapainya sendiri perusahaan. Hal tersebut didasari bahwa
atau dengan kata lain penciptaan perusahaan memberikan dampak
keamanan di lingkungan perusahaan keuntungan ekonomi bagi seluruh
tidak bisa dikelola oleh pihak masyarakat, khususnya masyarakat
perusahaan sendiri. Akan tetapi, harus sekitar perusahaan.
melibatkan seluruh komponen Upaya yang dilakukan untuk
masyarakat, pemerintah, dan polisi yang menjaga keamanan lingkungan
ada di daerah sekitar perusahaan. perusahaan secara bersama-sama
Kebutuhan ini menjadikan tuntutan bagi tersebut sejalan dengan paradigma baru
setiap perusahaan untuk membangun polisi yang disebut dengan pemolisian
suatu sistem keamanan lingkungan komuniti atau community policing.
perusahaan. Community policing adalah gaya
Dalam rangka menciptakan perpolisian yang mendekatkan polisi
sistem keamanan lingkungan perusahaan kepada masyarakat yang dilayaninya. Itu
tersebut dibutuhkan upaya berarti meningkatkan resiprositas antara
memberdayakan seluruh komponen yang polisi dan masyarakatnya. Penelitian ini
ada, sehingga tercipta aksi kolektif membahas kasus peran security industry
dalam mewujudkan keamanan P.T. Bentoel Malang Jawa Timur dalam
lingkungan bersama. Tugas menjaga menjalin kemitraan dengan polisi dan

2
masyarakat sekitar perusahaan dalam 1. Apa yang melatarbelakangi
rangka mewujudkan keamanan stakeholders dalam pelaksanaan
lingkungan perusahaan. P.T. Bentoel kemitraan Polisi, Masyarakat dan
Malang Jawa Timur merupakan security industry P.T. Bentoel
perusahaan multinasional yang bergerak Malang ?
dalam bidang rokok. Sebagai perusahaan 2. Bagaimana proses terbangunnya
multinasional perusahaan ini memiliki komitmen antar stakeholders
unit produksi yang tersebar di beberapa dalam pelaksanaan kemitraan
lokasi di wilayah Kabupaten/Kota Polisi, Masyarakat dan security
Malang. Karena itu, interaksi dengan industry P.T. Bentoel Malang ?
keamanan masyarakat di 3. Bagaimana model pelaksanaan
Kabupaten/Kota Malang tidak dapat pelaksanaan kemitraan Polisi,
dilepaskan, sehingga diperlukan pola Masyarakat dan security industry
sistem keamanan yang menjalin P.T. Bentoel Malang ?
kemitraan antara pihak perusahaan 4. Hambatan-hambatan apa yang
dalam hal ini adalah security industry, dihadapi oleh stakeholders dalam
masyarakat sekitar perusahaan, dan pelaksanaan kemitraan Polisi,
polisi sebagai pihak yang Masyarakat dan security industry
bertanggungjawan dalam rangka P.T. Bentoel Malang ?
pembinaan keamanan lingkungan dan
mewujudkan Kamtibmas. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah :
Rumusan Masalah a. Memberikan gambaran tentang
Berdasarkan uraian latar pelaksanaan kemitraan polisi,
belakang sebagaimana telah masyarakat dan security industry
dikemukakan diatas, maka permasalahan PT Bentoel Malang
yang ingin diangkat dari judul tulisan ini b. Mengetahui proses terbangunnya
serta dibahas lebih lanjut sesuai hasil komitmen antara stakeholders
penelitian, dapat dirumuskan sebagai dalam pelaksanaan kemitraan
berikut: polisi, masyarakat dan security
industry PT Bentoel Malang

3
c. Mengetahui model pelaksanaan polisi, masyarakat dan security
kemitraan polisi, masyarakat dan industry.
security industry PT Bentoel
Malang Tinjauan Pustaka
d. Mengetahui hambatan-hambatan a. Community Policing dalam
yang dihadapi stakeholders Lingkungan Perusahaan
dalam pelaksanaan kemitraan Konsep Polisi dibedakan dengan
polisi, masyarakat dan security konsep pemolisian (policing). Polisi
industry PT Bentoel Malang diartikan sebagai sebuah departemen
pemerintahan yang didirikan untuk
Manfaat Penelitian memelihara keteraturan serta
Manfaat dari penelitian ini adalah ketertiban dalam masyarakat,
sebagai berikut: menegakkan hukum, mendeteksi
a. Memberikan bukti empiris lebih kejahatan serta mencegah terjadinya
lanjut pada keilmuan sosiologi kejahatan. Berkaitan dengan itu,
khususnya dalam aspek interaksi maka tugas polisi adalah memelihara
antara polisi, masyarakat dan ketertiban umum dan membimbing
security industry pada PT masyarakat agar taat hukum yang
Bentoel Malang. mana setiap kegiatan kepolisian
b. Memberikan informasi pada berkenaan dengan permasalahan
perusahaan lain dalam sosial.
mengintegrasikan lingkungan Konsep Pemolisian (Policing)
perusahaan dengan masyarakat pada dasarnya adalah segala usaha
sekitar terutama lewat jalur atau upaya untuk memelihara
kemitraan keamanan anatara keamanan, pencegahan dan
security industry dengan polisi penanggulangan kejahatan melalui
dan masyarakat pengawasan atau penjagaan dan
c. Memberikan masukan bagi tindakan untuk memberikan sanksi
peneliti selanjutnya yang ingin atau ancaman hukum (Friedmann;
meneliti tentang pola kemitraan 1992;11 , Garmire dalam Steadman;
1972, Spitzer 1987; Shearing 1992

4
dalam Reiner 2000, Findlay, Mark peran masyarakat yang lebih besar
dan Uglijesazvekic: 1993, Meliala : dalam pengambilan keputusan, dan
1999, Reksodiputro: 1996). perhatian yang besar terhadap hak
Dan dalam perkembangan-nya, asasi dan kebebasan individivu
konsep pemolisian itu berubah Untuk mengetahui pelaksanaan
sejalan dengan perubahan sosial Community Policing, maka perlu
yang begitu cepat. Polisi menyadari diketahui 3 (tiga) perspektif yang
akan kekurangan dan berkembang, yaitu;
keterbatasannya dalam memelihara 1. Dari perspektif kepolisian,
keteraturan sosial dan polisi tidak adanya kebutuhan yang semakin
tahu kapan, dimana, siapa pelaku besar untuk meningkatkan
kejahatan. Untuk dapat memelihara hubungan dengan masyarakat
keteraturan sosial, polisi memerlukan dengan tujuan: a) memanfaatkan
bantuan atau peran serta warga berbagai sumber daya
masyarakat yang ikut berperan serta masyarakat untuk membantu
secara aktif. Hal itu seperti yang upaya mencegah kejahatan dan
dikemukakan oleh Friedmann bahwa mengurangi tingkat kecemasan
Community Policing adalah suatu masyarakat terhadap kejahatan,
kebijakan dan strategi yang bertujuan b) memperkuat basis bagi dinas
agar dapat mencegah terjadinya reserse, c) meningkatkan
kejahatan secara lebih efektif dan kepercayaan masyarakat terhadap
efisien, mengurangi kecenasan polisi.
terhadap kejahatan, meningkatkan 2. Dari perspektif masyarakat,
kualitas hidup, meningkatkan semakin disadari baha mereka
kualitas pelayanan polisi, dan butuh dan layak mendapatkan: a)
kepercayaan terhadap polisi, dalam layanan yang lebih baik dari
jalinan kerjasama proaktif dengan aparat kepolisian, b) akuntabilitas
sumber daya masyarakat yang ingin yang lebih baik dari aparat
mengubah kondisi-kondisi penyebab kepolisian, c) peran yang lebih
kejahatan. Hal ini berarti diperlukan besar dalam pengambilan
adanya kepolisian yang lebih handal, keputusan di bidang keamanan.

5
3. Dari perspektif kepolisian masyarakat sekitar perusahaan
maupun masyarakat, terdapat merupakan bentuk-bentuk
asumsi bahwa program pelaksanaan dari praktek comunity
pembinaan kamtibmas didasari policing. Karena itu uraian
anggapan bahwa: a) kejahatan selanjutnya dalam tulisan ini akan
terjadi akibat faktor-faktor sosial mengupas lebih dalam mengenai
yang relatif tidak terlalu dikuasai konsep comunity policing.khususnya
oleh pihak kepolisian, b) dalam lingkungan perusahaan.
kebutuhan pencegahan kejahatan Community policing telah
perlu dipusatkan kepada faktor- menjadi konsep baru dalam ilmu
faktor sosial penyebab kejahatan, kepolisian dan pemolisian sejak
c) sikap proaktif perlu tahun 80-an. Sebelumnya sudah
dikembangkan untuk terdapat berbagai istilah seperti
menggantikan kebijakan police community relations,
kepolisian yang reaktif, d) neighborhood policing, community
diperlukan prasyarat berupa; oriented policing dan banyak lagi.
penerapan desentralisasi Salah satu bapak community policing
wewenang pad kebijakan adalah Robert Trojanowick. Dalam
kepolisian yang bewawasan bukunya Community Policing: A
sosial, e) perlu lebih Contemporary Perspective tahun
menitikberatkan pada isu 1998 yang ditulis bersama Victor E.
‘kualitas hidup’ daripada isu Kappeler, Larry K, Gaines dan
tradisional berupa isu kejahatan Bonnie Bucqueroux, dirumuskan 10
dan kecemasan terhadap principles of community policing.
kejahatan, f) hak asasi dan Singkatnya sebagai berikut :
kebebasan individu merupakan 1. Community policing is both a
pertimbangan yang sangat esesial philosophy and an
dalam kebijakan kepolisian yang organizational strategy.
demokratis. 2. Organization strategy, menuntut
Peran security industry dalam agar semua anggota kepolisian
menjalin kemitraan dengan terutama dilapangan mampu

6
menterjemahkan filosofi kedalam terintegrasi, menyangkut semua
praktek. anggota dikantor polisi dengan
3. Kepolisian harus menyiapkan a CP specialist sebagai jembatan
new breed of line officers yaitu antara polisi dan masyarakat
community policing officers yang dilayani.
(CP). 10. Community policing memberi
4. CP menjalin hubungan dengan pelayanan yang terdesentralisasi
law abiding people dalam dari pribadi-pribadi anggota
masyarakat. polisi pada masyarakat.
5. Ada semacam kontrak baru Community Policing merubah
antara polisi dan masyarakat. pemolisian tradisional yang
6. Community policing mendikte masyarakat menjadi
menambahkan proactive element pemberdayaaan masyarakat dengan
to the traditional reactive role of keyakinan bahwa hanya dengan
the police. kerjasama polisi dan masyarakat
7. Menekankankan pada pencarian dapat dicapai kualitas hidup dari
cara-cara baru untuk melindungi warga masyarakat. Dengan
dan melayani kelompok kerjasama polisi dan masyarakat
masyarakat yang rawan secara kreatif dapat dipecahkan
mendapat gangguan keamanan, masalah kejahatan, lalu lintas,
seperti anak-anak, orang tua, kerusuhan, konflik sosial dan
minoritas, orang miskin dan sebagainya.
orang cacat. Polisi menyadari akan
8. Disamping memanfaatkan kekurangan dan keterbatasannya
teknologi, tidak ada yang lebih dalam memelihara keteraturan sosial
penting dari manusia yang dan polisi tidak tahu kapan, dimana,
berdedikasi, berbicara dan siapa pelaku kejahatan. Untuk
bekerja bersama untuk mencapai menciptakan dan memelihara
sesuatu. keteraturan sosial tersebut polisi
9. Community policing adalah suatu memerlukan bantuan atau peran serta
pendekatan yang sepenuhnya warga masyarakat yang ikut berperan

7
serta secara aktif. Dan untuk yang aman sehingga perusahaan
merespon kebutuhan masyarakat mampu menjalankan produksi secara
adanya rasa aman sebagai bagian lancar. Upaya untuk mewujudkan
dari pencapaian kualitas hidup. keamanan di lingkungan perusahaan
Pemolisian komunitas tersebut merupakan social cost
merupakan sebuah kebijaksanaan (biaya sosial) yang harus ditanggung
dan strategi yang bertujuan untuk oleh perusahaan, melalui
memperoleh hasil yang lebih efektif pelaksanaan berbagai kebijaksanaan
dan efisien dalam mengendalikan dan strategi keamanan yang
kejahatan, mengurangi rasa takut bertujuan memperlancar produksi
atas ancaman kejahatan, dengan mencegah kejahatan,
memperbaiki kualitas kesejahteraan menciptakan rasa aman bagi
hidup, meningkatkan perbaikan karyawan, meningkatkan perbaikan
pelayanan polisi dan legitimasi pelayanan polisi pada perusahaan,
polisi, melalui kemandirian proaktif kerjasama dengan masyarakat sekitar
berlandaskan pada sumber-sumber perusahaan melalui kemandirian
daya komuniti yang mencari upaya proaktif berlandaskan pada sumber-
untuk merubah kondisi-kondisi yang sumber daya perusahaan dan
menyebabkan adanya kejahatan. komunitas.
Pemolisian komuniti mengakui Community policing dalam
adanya sebuah kebutuhan untuk konteks perusahaan merupakan
akuntabilitas dari polisi, peran serta upaya mandiri yang dilakukan oleh
yang lebih besar dari publik dalam unit-unit keamanan perusahaan
pengambilan keputusan dan untuk menjalin kemitraan dengan
kepedulian yang lebih besar terhadap seluruh komponen masyarakat
hak-hak sipil dan kebebasan. sekitar perusahaan yang berpengaruh
Dalam konteks lingkungan langsung terhadap kondisi
perusahaan, community policing keamanan. Kemitraan tersebut akan
merupakan inisiatif pihak perusahaan mendorong aksi kolektif warga
untuk menciptakan dan menjaga untuk brsama-sama bertanggung-
keamanan lingkungan perusahaan

8
jawab dalam mewujudkan keamanan mata atau hanya keterlibatan
lingkungan perusahaan. secara jasmaniah
b. Kesediaan memberi sesuatu
b. Kemitraan Polisi, Masyarakat, sumbangan kepada usaha
dan Security Industry dalam mencapai tujuan kelompok, ini
Menciptakan Keamanan berarti bahwa dapat rasa senang,
Lingkungan Perusahaan kesukarelaan untuk membantu
Konsep kemitraan didasarkan kelompok seseorang menjadi
pada keterlibatan berbagai pihak anggota kelompok dengan segala
dalam mengelola suatu program, nilainya.
sehingga konsep kemitraan tidak bisa c. Unsur tanggung jawab. Unsur
dilepaskan dari teori partisipasi. tersebut merupakan segi yang
Keith Davis (1962) mengemukakan menonjol dari rasa menjadi
defenisi partisipasi sebagai berikut anggota. Diakui sebagai anggota,
partisipasi adalah keterlibatan artinya ada rasa “sense of
mental/ pikiran dan emosi/ perasaan belongingsness” (Santoso
seseorang di dalam situasi kelompok Sastropoetro, 1988, 13)
yang mendorongnya untuk Selanjutnya, kemitraan sering
memberikan sumbangan kepada didefinisikan sebagai hubungan
kelompok dalam usaha mencapai (kerjasama) antara dua pihak atau
tujuan serta turut bertanggung jawab lebih, berdasarkan kesetaraan,
terhadap usaha yang bersangkutan. keterbukaan dan saling menguntung-
Dari teori tersebut di atas, di kan (memberikan manfaat).
dalamnya terdapat 3 (tiga) buah Kemitraan memiliki beberapa unsur
gagasan penting artinya yang hendak meliputi 1) aanya hubungan
diterapkan dalam partisipasi, yaitu: (kerjasama) antara dua pihak atau
a. Bahwa partisipasi /keikutsertaan lebih. 2) adanya keterbukaan atau
/ keterlibatan /peran serta kepercayaan (trust relationship)
sesungguhnya merupakan suatu antara pihak-pihak tersebut. 3)
keterlibatan mental /dan adanya hubungan timbal balik yang
perasaan, lebih dari pada semata-

9
saling menguntungkan atau memberi menciptakan keamanan dan
manfaat. kelancaran proses produksi.
Kemitraan antara polisi, security Adanya kebutuhan yang sama
industry dan masyarakat merupakan antara tiga unsur yaitu security
salah satu bentuk pemolisian industry, polisi dan masyarakat
komunitas. Rahardjo (2000) memungkinkan terjalinnya kemitraan
menjelaskan pemolisian komunitas antara keduanya dalam mewujudkan
selalu mengikutsertakan partisipasi keamanan dan ketertiban lingkungan.
seluruh komponen masyarakat dalam Dengan terwujudnya kemitraan
menciptakan keamanan sebagai tersebut diharapkan tercapai
bentuk pertanggungjawaban dan beberapa tujuan, yaitu :
ketanggapannya terhadap kebutuhan a) Meningkatkan saling
pelayanan masyarakat memerlukan antara security
Menurut Raharjo (2000), inti dari industry, polisi dan masyarakat
pemolisian komunitas adalah konsep sekitar perusahaan. Polisi
kemitraan antara polisi dan menginginkan tugas pokok
masyarakat. Kemitraan dalam kepolisiannya dapat terlaksana
pemolisian komunitas adalah secara baik. Masyarakat
kemitraan yang dikembangkan menginginkan lingkungan yang
dalam rangka pemeliharaan dan aman, sedangkan security
peningkatan upaya pencegahan industry arus barang dan
tindak kejahatan dan pemiliharaan karyawan aman dan lancar.
keamanan dan ketertiban lingkungan. b) Meningkatkan rasa kedekatan
Hasil yang diharapkan dari antara polisi sebagai pelayan
kemitraan tersebut yaitu pelindung dan pengayom
meningkatkan percepatan, efektivitas masyarakat dengan masyarakat
dan efisiensi upaya menjaga serta security industry sebagai
keamanan dan kedamaian subjek yang berpartisipasi secara
lingkungan dan upaya pembangunan aktif dalam upaya pelayanan.
pada umumnya. Dalam konteks c) Membuka peluang untuk saling
perusahaan bertujuan agar membantu antara polisi dan

10
masyarakat sekitar perusahaan pencegahan tindak kejahatan kepada
dalam upaya mencegah dan pihak polisi dan masyarakat. 7)
memelihara ketertiban Dukungan sumber daya yaitu
lingkungan. memberi dukungan sumber daya
d) Meningkatkan daya, sesuai keadaan, masalah dan potensi
kemampuan, dan kekuatan polisi yang ada.
dan masyarakat sekitar Manfaat akhir yang diharapkan
perusahaan dalam upaya dari kemitraan antara security
mewujudkan keamanan dan industry, polisi dan masyarakat
ketertiban lingkungan. sekitar perusahaan adalah 1)
Peran Polisi dalam kemitraan tercapainya membangun citra positif
tersebut dapat dilakukan dalam polisi di mata masyarakat dan
beberapa alternatif peran, sesuai security industry sebagai bagian dari
keadaan, masalah dan potensi masyarakat,dan 2) meningkatkan
setempat adalah : 1) Initiator yaitu efektivitas keamanan dan ketertiban
memprakarsai kemitraan dalam lingkungan, 3) menciptakan
rangka sosialisasi dan keamanan lingkungan perusahaan
operasionalisasi kamtibmas. 2) sehingga perusahaan mampu
Motor/dinamisator yaitu sebagai meningkatkan produktivitasnya.
penggerak kemitraan, melalui
pertemuan, kegiatan bersama, dll. 2) Metode Penelitian
Fasilitator yaitu memfasiltasi, Disadari bahwa kondisi sosial
memberi kemudahan sehingga dalam kenyataannya seringkali bersifat
kegiatan kemitraan dapat berjalan kompleks, maka penyederhanaan dan
lancar. 4) Anggota aktif yaitu reduksi kompleksitas kehidupan sosial
berperan sebagai anggota kemitraan ke dalam hubungan linier variabel-
yang aktif. 5) Peserta kreatif yaitu variabel dianggap tidak akan memberi
sebagai peserta kegiatan kemitraan manfaat, bahkan dapat memberikan
yang kreatif. 6) Pemasok input informai yang keliru. Dengan dasar
teknis yaitu memberi masukan teknis demikian, penelitian ini lebih memilih
dalam pelaksanaan program menggunakan metode kualitatif agar

11
dapat mengenali kenyataan yang masyarakat di kawasan industri PT
kompleks itu. Penelitian kualitatif BENTOEL. pemilihan informan guna
digunakan dalam penelitian ini dengan memperluas deskripsi informasi dan
ini pertimbangan : melacak variasi informasi yang ada.
1. sesuai dengan masalah penelitian Selain itu teknik yang digunakan
yang merupakan fenomena yang adalah analisis kualitatif deskriptif
bersifat kasuistik, dengan model interaktif dari Miles dan
2. mampu menyajikan bentuk yang Huberman. Teknik ini memunculkan
holistik dalam menganalisis tiga komponen selama pengumpulan
fenomena penelitian, data yakni: (1) Reduksi data, (2) Sajian
3. lebih peka menangkap informasi data dan (3) Penarikan kesimpulan.
kualitatif diskriptif. Penelitian
kualitatif memberikan penekanan Hasil Dan Pembahasan
pada dinamika dan proses Peran Security Industry Dalam
Lokasi penelitian ini adalah di Menjalin Kemitraan Dengan
kawasan industri PT BENTOEL Masyarakat Sekitar Perusahaan
Malang. Sesuai dengan pendekatan yang Sekuriti industri sebagai pihak
dipilih, maka pemilihan sampel yang berkepentingan terhadap keamanan
penelitian ini lebih bersifat selektif di lingkungan sekitar perusahaan
mana peneliti menggunakan berbagai berkewajiban menjalankan perannya
pertimbangan berdasarkan konsep dalam menjalin mitra dengan masyarakat
teoretis yang digunakan, keingintahuan sekitar dan Polsek. Sekuriti PT Bentoel
pribadi, karakteristik empiris dan Malang dalam menyadari pentingnya
sebagainya. Teknik pengambilan sampel bekerjasama dengan pihak Polisi dan
dilakukan secara snow ball sampling masyarakat sekitar perusahaan karena itu
dengan tahapan, pertama, pemilihan perusahaan memiliki program-program
sampel awal, yaitu berupaya khusus dalam rangka mewujudkan
menemukan informan kunci untuk tanggungjawab sosial terhadap
diwawancarai, yaitu Kapolsek, Pejabat masyarakat sekitar perusahaan. Beberapa
Bina Mitra, pejabat Bakeslinmas, peran yang dilakukan oleh sekuriti
Petugas Security Indutry, tokoh industri PT Bentoel Malang sebagai

12
wakil pihak perusahaan adalah sebagai berbagai pertemuan formal maupun
berikut : informal. Pertemuan formal
a. Pemrakarsa kerjasama dengan dilakukan dalam forum yang disebut
masyarakat sekitar perusahaan dengan Forum Kepolisian
maupun Polsek Masyarakat (FKM). Forum ini
Sebagai pihak yang berkepentingan khusus dibangun dalam rangka
terhadap keamanan internal mendiskusikan berbagai persoalan
perusahaan dan sekitarnya, sekuriti lingkungan bersama-sama
industri PT Bentoel Malang masyarakat dan Polsek setempat.
memprakarsai terwujudnya Secara rutin pertemuan ini
kemitraan dengan polisi maupun dilakukan sebulan sekali. Melalui
masyarakat sekitar. Prakarsa forum inilah terbangun komunikasi
tersebut ditunjukkan dengan efektif antara ketiga pelaku yaitu
pelibatan anggota Polri dalam sekuriti industri, tokoh masyarakat
berbagai kegiatan keamanan PT sekitar perusahan, dan pihak Polsek.
Bentoel Malang, seperti dalam Forum ini telah mengukuhkan
penyeberangan karyawan/karyawati kemitraan antara ketiga unsur
perusahaan. Sekuriti industri tersebut dalam rangka mewujudkan
bekerjasama dengan Polisi Lalu Kamtibmas.
Lintas pada tiap-tiap titik rawan lalu c. Memberikan berbagai fasilitas
lintas yang dijadikan tempat kemudahan dalam rangka menjaga
penyeberangan karyawan keamanan sekitar perusahaan
perusahaan. Sekuriti industri PT Bentoel
b. Penggerak kerjasama melalui Malang memberikan banyak
berbagai pertemuan maupun kemudahan kepada masyarakat
kegiatan bersama. dalam berbagai bentuk bantuan
Sekuriti industri PT Bentoel maupun pembinaan keamanan
Malang dalam melaksanakan lingkungan. Berbagai bantuan dan
perannya sebagai penggerak pembinaan tersebut memang telah
kerjasama ditunjukkan dengan menjadi komitmen dan tanggung
keterlibatannya secara aktif dalam jawab perusahaan sebagai wujud

13
kepedulian terhadap keamanan tersebut antara lain : ronda
lingkungan perusahaan. Kemudahan siskamling, patroli 24 jam,
yang diberikan oleh sekuriti industri membantu penyeberangan anak
telah mendorong prakarsa sekolah dan ibu-ibu pada pagi hari.
masyarakat secara aktif dalam Dalam ronda siskamling,
pelaksanaan kegiatan keamanan sekuriti industri melakukannya
lingkungannya masing-masing. bersama-sama dengan warga
Misalnya bantuan dalam masyarakat dan Polisi. Demikian
pembangunan gardu ronda telah juga dengan patroli yang dilakukan
memberikan semangat kepada selama 24 jam, terutama pada
warga masyarakat untuk malam hari, securiti industri
mengaktifkan kembali ronda perusahaan merasa penting
siskamling. Demikian juga dengan melibatkan masyarakat sebagai
bantuan senter telah mendorong bagian yang bertanggungjawab
masyarakat untuk terlibat aktif terhadap keamanan diri dan
dalam kegiatan ronda kampung. lingkungannya.
Contoh-contoh tersebut merupakan e. Menciptakan berbagai kegiatan untuk
peran aktif sekuriti industri dalam mengikat kemitraan
memberikan fasilitas dan Sekuriti industri bersama-
kemudahan kepada masyarakat sama polisi juga melakukan
sekitar dalam mewujudkan berbagai kegiatan nyata dalam
keamanan lingkungan. rangka mengikat kemitraan dengan
d. Secara aktif terlibat dalam menjaga masyarakat sekitar. Untuk mengikat
keamanan lingkungan masyarakat kemitraan dengan masyarakat
Peran ini merupakan bagian dibangun FKM (Forum Kepolisian
tugas yang menunjang tugas pokok Masyarakat) sebagai wadah
sekuriti industri PT Bentoel Malang. partisipasi warga dalam memelihara
Sekuriti PT Bentoel Malang terlibat keamanan lingkungan. Dengan
aktif dalam berbagai kegiatan membangun lembaga seperti FKM
menjaga Kamtibmas bersama-sama inilah warga menjadi terikat untuk
masyarakat. Kegiatan-kegiatan berpartisipasi secara aktif dalam

14
memikirkan dan menjaga keamanan kegiatan sosial kerja bhakti, olah
lingkungannya. raga maupun keagamaan, mereka
f. Membina secara teknis dalam sering menyelingi diskusi tentang
pelaksanaan pengamanan lingkungan bagaimana menangani kebakaran
Selain peran-peran yang rumah, pencurian, dan sebagainya.
telah dijelaskan diatas, sekuriti g. Upaya-upaya Security Industry
industri PT Jarum juga melakukan Menjalin Kemitraan Dengan
peran dalam membina secara teknis Masyarakat Sekitar Perusahaan
pengamanan lingkungan. Anggota Sebagai bagian dari sistem
sekuriti industri yang sebagian keamanan lingkungan yang sekuriti
adalah mantan TNI dan Polisi industri PT Bentoel Malang
memiliki kemampuan dan memiliki kesadaran bahwa
keterampilan dalam menjaga keamanan perusahaan tidak saja
keamanan lingkungan. Sedangkan ditentukan oleh faktor internal
masyarakat masih membutuhkan perusahaan yaitu sistem keamanan
berbagai keterampilan tersebut, internal perusahaan yang tertata
terutama dalam menjaga keamanan dengan baik, tetapi juga ditentukan
dirinya maupun keamanan oleh faktor eksternal berupa
lingkungannya. keamanan lingkungan masyarakat
Pembinaan teknis sekitar.
dilakukan oleh sekuriti industri
secara formal maupun secara Hambatan-Hambatan Security
informal. Secara formal dilakukan Industry Dalam Menjalin Kemitraan
melalui pendidikan dan latihan Dengan Masyarakat Sekitar
kepada generasi muda di tiap-tiap Perusahaan
kampung. Sedangkan secara Dalam melaksanakan peran dan
informal dilakukan setiap kali upaya-upaya menjalin kemitraan dengan
sekuriti mempunyai kesempatan masyarakat tersebut tidaklah mudah.
untuk menyapaikan Berbagai hambatan muncul pada awal
keterampilannya kepada anggota pelaksanaan kemitraan, terutama ketika
masyarakat. Misalnya dalam forum proses sosialisasi pembentukan FKM.

15
Namun demikian, melalui sosialisasi Simpulan
yang baik dengan cara mengajak tokoh- Kesimpulan dari penelitian ini
tokoh masyarakat sekitar perusahaan adalah sistem keamanan lingkungan PT
untuk bekerjasama menjaga keamanan Bentoel Malang meliputi terdiri atas
lingkungan program ini selanjutnya berbagai unsur yang memiliki saling
dapat dijalankan. Dukungan polisi ketergantungan. Unsur-unsur tersebut
sebagai mitra sekuriti industri juga adalah masyarakat sekitar perusahaan,
memegang peran penting. Polisi sebagai perusahaan dan Polsek sekitar
pihak yang paling bertanggungjawab perusahaan. Sistem keamanan PT
membina keamanan lingkungan dan Bentoel Malang terdiri atas berbagai sub
menciptakan Kamtibmas mendukung sistem antara lain sub sistem
langkah-langkah yang dilakukan oleh penyebarangan karyawan, sub sistem
sekuriti industri tersebut. Dukungan ini penjagaan keamanan, sub sistem patroli
diwujudkand dengan keterlibatannya wilayah, sub sistem Satpam Obvit, sub
secara aktif dalam pelaksanaan program sistem pengamanan pengamanan lalu
sekuriti industri maupun dalam menjaga lintas barang, sub sistem pengawalan
sistem keamanan internal perusahaan. barang/uang, sub sistem komunikasi, dan
Hambatan lain justru muncul dari sub sistem net kontrol. Upaya-upaya
kurangnya ketersediaan personel Polri. yang dilakukan oleh sekuriti industri PT
Kurangnya kekuatan Polri yang Bentoel Malang dalam menjalin
mendukung program ini menyebabkan kemitraan dengan masyarakat sekitar
beberapa titik rawan kejahatan dan titik meliputi : pelaksanaan patroli bersama
rawan lalu lintas termonitor oleh polisi group ronda siskamling
dengan baik. Namun demikian, peran ini
dapat diambil oleh masyarakat dan Saran-Saran
sekuriti industri sehingga titik-titik Keberhasilan sekuriti industri PT
rawan tersebut dapat diawasi dengan Bentoel Malang dalam menjalin
baik. kemitraan dengan masyarakat sekitar
perusahaan dapat ditiru oleh peruahaan-
perusahaan lain dalam upaya
memelihara keamanan lingkungan

16
bersama masyarakat. Tanggungjawab Makalah seminar disampaikan
dalam Workshop Teknis I
yang dimiliki oleh PT Bentoel Malang
Community Policing di Hotel
dalam menjaga keamanan lingkungan Imperial Aryaduta Makasar,
Sulawesi, 6-7 Desember 2004.
sekitar juga merupakan tindakan yang
perlu dicontoh oleh perusahaan- Kunarto, Reformasi Polri, Makalah
disampaikan dalam seminar
perusahaan lain.
Reformasi Polri yang dilaksanakan
Bagi perusahaan, kemitraan dengan oleh Pusat Studi Perdamaian
Universitas Gadjah Mada,
masyarakat sekitar dan Polisi merupakan
Yogyakarta, 2 Juni 1999.
kebutuhan pokok, sehingga sebaiknya
_______, Pemolisian Masyarakat
dalam melaksanaan sistem keamanan
Community Policing, Makalah
perusahaan, tidak semata-mata disampaikan dalam seminar Polisi
antara Harapan dan Kenyataan
menekankan pada sistem keamanan
yang diselengarakan oleh Sespati
internal perusahaan. Akan tetapi juga Polri, Jakarta, 2 Februari 200.
perlu melakukan kegiatan-kegiatan
MABES POLRI, Buku Pedoman Tugas
dalam rangka memelihara keamanan Pengamanan Swakarsa, Mabes
Polri, Jakarta Selatan, 2001.
lingkungan bersama masyarakat. Tugas
tersebut dapat dilakukan oleh sekuriti Meinanda, Teguh, Kemitraan Polisi dan
Masyarakat Dalam Kamtibcar
industri.
Lantas, Tulisan dalam harian
KOMPAS, Edisi Juni, No 11, tgl 2
Juni 2001.
Daftar Pustaka
Milis, David dan Micahel Huberman,
Hickman, John, Does COP Increase
Qualitative Research, Sage
Public Service?, Public Service
Publications, New York, USA,
Quartely, Vol. IV, No. 2, 4 Mei
1998.
1999.
POLDA SULSEL, Beberapa Praktek
Jamin, Awaluddin, Profesionalisme
Terbaik Pelaksanaan COP di Polda
Security Industry dalam
Sulse, Laporan Penelitian (Tidak
Menciptakan Sistem Keamanan
dipublikasikan), Polda Sulsel,
Lingkungan, disampaikan pada
Sulsel, Indonesia, 1999.
Seminar Profesionalisme Security
Industry yang diselenggarakan oleh
PUSHAM UII, Pelaksanaan Community
AMSI, Jakarta, 2 Oktober 2001.
Policing di Tiga Polsek di
Yogyakarta, Laporan Penelitian
_____, POLRI, PENGAMANAN
(Tidak dipublikasikan), UII,
SWAKARSA DAN
Yogyakarta, Indonesia, 1999.
COMMUNITY POLICING,

17
Rahardjo, Satdjipto, Reformasi Polri,
Makalah disampaikan pada
seminar Profesionalime Polri di
Era Reformasi (Tidak
DIpublikasikan), UI, Jakarta,
Indonesia, 3 Juni 2000.

______, Tentang Community Policing di


Indonesia, Makalah disampaikan
dalam seminar Polisi antara
Harapan dan Kenyataan yang
diselenggarakan oleh Sespati Polri,
Jakarta, 2 Februari 2001.

Rahman, Bustami dan Harry Yuswasi,


Sistem Social Budaya Indonesia,
LPKM FISIP UNEJ, Jawa Timur.

Reizeg, Joseph, and John Parks, The


Impact of COP for Public Service,
Public Service Quartely, Vol. II,
No. 2, 1 Juni 2004.

Strauss dan Corbin, (1990), Metode


Penelitian Kualitatif, Jakarta:
Pustaka Pelajar.

World Bank, Tata Kepemerintahan yang


Baik (Good Governance), World
Bank, Washinton DC, 2004.

18

Anda mungkin juga menyukai