Anda di halaman 1dari 5

PERFORMANSI MESIN REFRIGERASI KOMPRESI

UAP TERHADAP MASSA REFRIGERAN OPTIMUM


MENGGUNAKAN REFRIGERAN HIDROKARBON
Azridjal Aziz (1)
(1)
Staf Pengajar Jurusan Teknik Mesin Universitas Riau
ABSTRAK
Jumlah massa refrigeran sangat berpengaruh terhadap performansi mesin refrigerasi
kompresi uap. Untuk suatu mesin refrigerasi baru atau yang telah dimodifikasi, agar dapat
memberikan performansi terbaiknya, perlu ditentukan massa optimumnya. Refrigeran
hidrokarbon digunakan pada penelitian ini sebagai refrigeran alternatif pengganti refrigeran
halokarbon, karena lebih ramah terhadap lingkungan, efek pemanasan global sangat kecil
dan efek perusakkan ozon nol, dan mendukung program penghapusan penggunaan
refrigeran halokarbon sesuai dengan Protokol Montreal 1987. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa performansi optimum mesin refrigerasi kompresi uap yang dibuat
pada penelitian ini dicapai pada massa optimum sebesar 1250 sampai 1290 gram, pada daya
kompresor 1174 kW, dengan daya pendinginan 3,143 kW dan pemanasan 4,025 kW, COP
2,678 dan PF 3,506.
ABSTRACT
The quantity of refrigerant mass very influence to performance of refrigeration machine
vapor compression. A new refrigeration machine or modified, can give a better
performance at certain optimum mass. Hydrocarbon refrigerant used in this research as
alternative refrigerant for substitute halogenated refrigerant, because it environmental
friendly, global warming potential lower and zero ozone depleting potential, and
supporting for phase out halogenated refrigerant from Montreal Protocol 1987. This
research shows that optimum performance achieved at optimum mass 1250 to 1290 grams,
at compressor work 1,174 kW, with cooling capacity 3,143 kW and heating capacity 4,025
kW, COP 2,678 and PF 3,506.

Keywords: performance, optimum, refrigerant.

katup ekspansi dan evaporator, seperti digambarkan


1. PENDAHULUAN
pada “Gambar (1)“.
Refrigerasi adalah suatu proses penyerapan panas
Qk
dari suatu zat atau produk sehingga temperaturnya
berada di bawah temperatur lingkungan. Mesin
2
refrigerasi atau disebut juga mesin pendingin adalah 3
mesin yang dapat menimbulkan efek refrigerasi Kondensor
tersebut, sedangkan refrigeran adalah zat yang Wkom
Katup Kompresor
digunakan sebagai fluida kerja dalam proses ekspansi
penyerapan panas. Evaporator

Secara umum bidang refrigerasi mencakup kisaran 1


temperatur sampai 123 K. Sedangkan proses-proses
4
dan aplikasi teknik yang beroperasi pada kisaran Qe
temperatur di bawah 123 K disebut kriogenika
(cryogenics). Pembedaan ini disebabkan karena Gambar 1. Siklus Kompresi Uap Ideal
adanya fenomena-fenomena khas yang terjadi pada Performansi mesin refrigerasi kompresi uap
temperatur di bawah 123 K dimana pada kisaran ditentukan oleh beberapa parameter, di antaranya
temperatur ini gas-gas seperti nitrogen, oksigen, adalah kapasitas pendinginan, kapasitas pemanasan,
hidrogen dan helium dapat mencair [1]. daya kompresi, koefisien performansi dan
performansi faktor. Diagram tekanan-entalpi (mollier
diagram) pada “Gambar (2)” dapat membantu dalam
Siklus Kompresi Uap menentukan parameter-parameter tersebut.
Sebuah siklus kompresi uap ideal [4,7] memiliki
empat komponen utama yaitu kompresor, kondensor,
Jurnal Teknik Mesin Vol.2, No1, Juni 2005 ISSN 1829-8958

2. Kerja Kompresi adalah kerja yang diterima


oleh refrigeran untuk tiap satuan massa
refrigeran
W
wk  k  h2  h1
m (2)
3. Coefisien of Performance (COP) adalah
perbandingan dampak refrigerasi dengan kerja
kompressor
q (h  h )
Cop  e  1 4
wk (h2  h1 ) (3)
4. Dampak pelepasan adalah jumlah kalor yang
dilepaskan refrigeran tiap satuan massa
refrigerant
Gambar 2. Diagram Fasa p-h Kompresi Uap Ideal. Q
qk  k  h2  h3
Siklus Kompresi Uap Nyata m (4)
Siklus kompresi uap ideal tidak mungkin diwujudkan
dalam praktek sehari-hari, untuk itu digunakan siklus 5. Faktor Prestasi adalah perbandingan jumlah
kompresi uap nyata. Siklus kompresi uap nyata kalor yang dilepaskan kondensor dengan kerja
mengalami penyimpangan dari siklus kompresi uap kompressor
standar, sebagaimana ditunjukkan pada “Gambar q (h  h )
PF  k  2 3
(3)“. Siklus standar ditunjukkan oleh garis putus- wk (h2  h1 ) (5)
putus yang melewati titik 1’, 2’, 3’ dan 4’, sedangkan
siklus nyata ditunjukkan oleh garis tebal yang
melewati titik 1, 2, 3 dan 4.
Refrigeran
Sub dingin
p Refrigeran adalah fluida kerja yang digunakan untuk
mentransfer panas di dalam siklus refrigerasi. Pada
3 sistem kompresi uap, refrigeran menyerap kalor dari
3' 2' 2 suatu ruang melalui proses evaporasi dan membuang
kalor ke ruang lain melalui proses kondensasi. Sifat-
sifat yang dipertimbangkan dalam memilih
refrigeran, adalah: sifat kimia, sifat fisik dan sifat
4' 1' siklus standar
termodinamik. Berdasarkan sifat-sifat kimianya
4 1 siklus nyata refrigeran yang baik : tidak beracun, tidak bereaksi
panas lanjut
dengan komponen refrigerasi, dan tidak mudah
h terbakar, serta tidak berpotensi menimbulkan
Gambar 3. Diagram p-h Siklus Kompresi Uap pemanasan global (non-GWP(Global Warming
Standar dan Nyata. Potential)) dan tidak merusak lapisan ozon (non-
ODP (Ozone Depleting Potential)).
Meskipun terjadi penyimpangan antara siklus standar Refrigeran hidrokarbon merupakan salah satu
dan siklus nyata, namun dalam prakteknya, proses refrigeran alternatif pengganti refrigeran halokarbon
standar tetap digunakan untuk mempermudah (CFC). Refrigeran hidrokarbon tidak berpotensi
perhitungan dan analisis pada siklus nyata. merusak ozon karena ODP = 0 dan GWP yang kecil.
Untuk menyatakan unjuk kerja dari suatu siklus Refrigeran hidrokarbon juga tidak mengalami reaksi
kompresi uap [4,7] yang ditinjau dampak refrigerasi, kimia dengan oli pelumas yang digunakan untuk
laju pelepasan kalor, kerja kompresi, Coefficient of refrigeran halokarbon [5]. Refrigeran hidrokarbon
Performance (COP) dan Performance Factor (PF), adalah refrigeran yang ramah lingkungan, hal ini
yang dapat dijelaskan sebagai berikut “gambar (2)“ : diperlukan agar kelestarian lingkungan terjaga,
karena lapisan ozon di stratosfir berfungsi
1. Dampak Refrigerasi adalah besarnya panas melindungi bumi dari radiasi sinar ultra violet
yang dapat diserap oleh refrigeran persatuan intensitas tinggi yang berbahaya (antara lain dapat
massa. Besarnya dihitung dengan selisih entalpi menimbulkan kanker kulit, katarak mata,
refrigeran masuk dan keluar kondensor menurunkan immunitas tubuh, dapat membunuh
Q phytoplankton yang merupakan bagian dari rantai
qe  E  h1  h4
m (1) kehidupan laut) [6].

30
Performansi Mesin Refrigerasi Kompresi Uap Terhadap Massa Refrigeran Optimum Menggunakan Refrigeran Hidrokarbon (Azridjal Aziz)

Massa Refrigeran

Kond dummy
Qp

R pengering
Untuk menentukan massa refrigeran yang

utama
Qkd
memberikan performansi optimum ada tiga cara
yaitu:
1. Berdasarkan berat Katup Wk
Mengisi berdasarkan dengan jumlah bahan Ekspansi

pendingin sesuai dengan name plate dari sistem


refrigerasi yang ada.

R dingin utama
Evapo dummy
Qc
2. Berdasarkan suhu dan tekanan
Qcd
Jika tidak diketahui jumlah berat bahan pendingin
yang harus diisikan, maka dapat diisi dengan
membandingkan suhu dan tekanan dari sistem
tersebut, biasanya batas-batas suhu dan tekanan
sudah diketahui sebelumnya sesuai dengan jenis Gambar 4. Fasilitas Pengujian Mesin Refrigerasi
refrigerannya.
3. Berdasarkan frost line Prosedur Pengujian
Pengisian dilakukan pada suhu kamar, evaporator
harus ditutup atau diberi penghalang agar tidak Prosedur yang dilakukan pada pengujian ini meliputi
mendapat aliran udara dari blower atau roda tahapan berikut ini:
blowernya dilepas saat pengisian, tetapi fan blade 1. Pengurasan instalasi dengan melakukan proses
dari kondensor jangan dilepas. Saat pengisian pemvakuman.
nantinya akan timbul bunga es (frost) mulai dari 2. Pemeriksaan kebocoran instalasi dengan
evaporator inlet, pengisian terus dilakukan melakukan pemvakuman.
sedikit-sedikit sampai kondensor panasnya merata 3. Pengisian Refrigeran. Pengisian refrigeran
dan evaporator seluruhnya tertutup bunga es, dilakukan dalam fasa cair melalui saluran isap
pengisian dihentikan jika evaporator seluruhnya kompresor. Pengisian dilakukan dalam fasa cair
telah tertutup bunga es sampai suction line. karena hidrokarbon merupakan campuran
Jumlah massa refrigeran sangat berpengaruh terhadap zeotropik. Pengisian refrigeran dilakukan sedikit
performansi mesin refrigerasi kompresi uap. Untuk demi sedikit sampai dicapai massa refrigeran
suatu mesin refrigerasi baru atau yang telah optimum, dan terus ditambahkan untuk melihat
dimodifikasi, agar dapat memberikan performansi apakah performansinya naik atau turun.
terbaiknya, perlu ditentukan massa optimumnya. Massa optimum refrigeran adalah jumlah massa
Penentuan massa optimum ditentukan dengan refrigeran tertentu ke dalam sistem yang memberikan
menimbang jumlah refrigeran yang dimasukkan ke performansi terbaiknya.
dalam sistem (berdasarkan berat).

2. METODOLOGI 3. HASIL DAN PEMBAHASAN


Fasilitas Pengujian Perubahan Daya Kompresor terhadap
Fasilitas pengujian terdiri dari satu unit mesin Penambahan Massa Refrigeran
refrigerasi, seperangkat alat ukur dan beberapa Pada penambahan massa refrigeran dengan selang
peralatan pendukung. Mesin refrigerasi beroperasi penambahan massa setiap 40 gram, terlihat bahwa
pada dua siklus yaitu siklus primer dan siklus daya kompresor naik sebanding dengan kenaikan
sekunder. Siklus primer merupakan siklus refrigeran massa refrigeran. Kenaikan daya kompresor
sedangkan siklus sekunder merupakan siklus air cenderung stabil tanpa perubahan yang berarti setelah
(chiller). massa refrigeran mencapai 930 gram, daya
Komponen siklus primer terdiri dari dua unit kompresor tertinggi dicapai pada massa refrigeran
evaporator, dua unit kondensor, satu buah kompresor, 1250 gram dengan daya kompresor 1,174 kW.
satu buah alat ekspansi dan beberapa komponen (“Gambar (5)“).
pendukung seperti pompa air listrik, blower. Penambahan massa refrigeran dihentikan sampai
Sedangkan pada siklus sekunder terdapat satu unit massa 1410 gram, karena kenaikan daya kompresor
kabin pendingin, satu unit kabin pengering, sebuah cenderung tetap tanpa perubahan berarti, sehingga
koil pendingin dan pemanas serta satu buah katup daya kompresor maksimal dianggap telah tercapai.
solenoid. Skema sederhana fasilitas pengujian dapat
dilihat pada “gambar (4)“ [3].

31
Jurnal Teknik Mesin Vol.2, No1, Juni 2005 ISSN 1829-8958

Grafik Daya Kom pressor - Masa Refrigeran


1.4
Daya Kom pressor

1.3
1.2
1.1
1.0
0.9
0.8
450 610 770 930 1090 1250 1410
Masa Refrigeran (gr)

Gambar 5. Perubahan Daya Kompresor terhadap Gambar 7. Perubahan Daya Kondensor terhadap
Penambahan Massa Refrigeran Kenaikan Massa Refrigeran

Perubahan Daya Pendinginan pada Evaporator Perubahan PF terhadap Penambahan Massa


terhadap Penambahan Massa Refrigeran Refrigeran
Daya pendinginan (Daya Evaporator)pada evaporator
baik evaporator dummy maupun evaporator utama Penambahan massa refrigeran setelah mencapai
naik seiring dengan kenaikan massa refrigerant. massa 1250 gram tidak begitu berpengaruh terhadap
Kenaikan terjadi karena makin banyak massa kenaikan PF (Performance Factor), kenaikan yang
refrigeran yang terlibat dalam menyerap panas dari terjadi relatif sangat kecil, sehingga penambahan
lingkungan. Daya pendinginan total pada evaporator massa refrigeran selanjutnya cenderung memiliki
berbentuk parabola, dimana daya pendinginan harga PF yang relatif tetap, dimana harga PF
optimum dicapai pada massa refrigeran 1250 gram. optimum dicapai pada massa refrigeran1290 gram.
Ini berarti dengan penambahan refrigeran selanjutnya
daya pendinginan cenderung turun, karena daya
pendinginan sebagian akan diserap sendiri oleh
refrigeran, sehingga tidak seluruhnya menyerap kalor
dari lingkungan.(“Gambar (6)”)

Gambar 8. Perubahan PF terhadap Kenaikan Massa


Refrigeran

Perubahan COP terhadap Penambahan Massa


Refrigeran

Penambahan massa refrigeran mengakibatkan


kenaikan harga COP, hal ini disebabkan penambahan
Gambar 6. Perubahan Daya Evaporator terhadap
Kenaikan Massa Refrigeran massa refrigeran berarti terjadi penambahan laju
perpindahan panas ke lingkungan. Kondisi optimum,
Perubahan Daya Pemanasan pada Kondensor dimana harga COP tertinggi dicapai pada massa
terhadap Penambahan Massa Refrigeran refrigeran optimum 1250 gram, dan setelah itu
penambahan massa refrigeran selanjutnya cenderung
Daya pemanasan (daya kondensor) pada kondensor mengakibatkan turunnya COP, karena sebagian kalor
naik pada penambahan massa refrigerant, dan cenderung diserap oleh refrigeran.
membentuk grafik setengah parabola. Penambahan
massa refrigeran setelah melampaui massa refrigeran Dari “Gambar (9)” terlihat bahwa massa optimum
1250 gram terhadap kenaikan daya pemanasan mesin refrigerasi ini adalah 1250 gram dengan COP
cenderung tetap, tanpa perubahan berarti, sehingga 2,678. Massa optimum ini merupakan puncak grafik
penambahan massa cenderung tidak mempengaruhi dari gambar di atas, dimana penambahan massa
daya pemanasan (“Gambar (7)“). Daya pemanasan refrigeran selanjutnya terjadi penurunan COP.
optimum 4,025 dicapai pada massa refrigeran 1290
gram .
32
Performansi Mesin Refrigerasi Kompresi Uap Terhadap Massa Refrigeran Optimum Menggunakan Refrigeran Hidrokarbon (Azridjal Aziz)

5. Daya pemanasan optimum kondensor sebesar


4,025 kW dicapai pada massa optimum refrigeran
1290 gram.
6. PF (Performance Factor) optimum sebesar 3,506
dicapai pada massa refrigerant 1290 gram.
7. Massa optimum sistem mesin refrigerasi ini
berkisar 1250 sampai 1290 gram, dengan
performansi yang relatif sama.
Penentuan massa optimum refrigeran untuk mesin
pendingin untuk penelitian selanjutnya sebaiknya
dilakukan menggunakan alat ukur dengan data
akuisisi, sehingga hasil penelitian lebih akurat Untuk
Gambar 9. Perubahan COP terhadap Penambahan menjaga kondisi kompresor tetap berjalan dengan
Massa Refrigeran
baik, saat pengisian refrigeran hidrokarbon yang
dilakukan dari sisi cair, usahakan agar selang
Massa Refrigeran Optimum
pemasukan lebih panjang, sehingga refrigeran yang
Dari uraian di atas dapat dianalisis bahwa kenaikan masuk dapat dipastikan berupa uap.
daya kompresor, daya pendinginan di evaporator,
coefficient of performance (COP) dengan PUSTAKA
penambahan massa refrigeran, mencapai kondisi
1. Arora, C. P, Refrigeration and Air
optimumnya pada 1250 gram. Sedangkan daya
Conditioning, Mc. Graw-Hill International
pemanasan di kondensor, performance factor (PF)
Edition, 2001.
mencapai kondisi optimumnya pada 1290 gram.
2. Aziz, Azridjal, Kaji Eksperimental Pengaruh
Dimana pada kondisi ini, mesin refrigerasi pada
Perubahan Suhu pada Siklus Sekunder dan
pengujian ini memberikan daya kompresor, daya
Siklus Primer terhadap Performansi Mesin
pendinginan di evaporator, dan coefficient of
Refrigerasi Hibrid dengan Refrigeran
performance (COP) pada 1250 gram massa
Hidrokarbon HCR12, Padang, Jurnal Saintek
refrigeran serta daya pemanasan di kondensor,
UNP, 2004.
performance factor (PF) optimum pada 1290 massa
refrigerant. Jadi massa refrigeran optimum yang 3. Aziz, Azridjal, Pembuatan dan Pengujian
memberikan performansi terbaik dari mesin Mesin Refrigerasi Kompresi Uap Hibrida
refrigerasi ini dicapai pada massa refrigeran 1250 – dengan Refrigeran HCR-12 yang Sekaligus
1290 gram. Karena kondisi optimum lebih banyak Bertindak Sebagai Mesin Refrigerasi pada
dicapai pada massa refrigeran 1250 gram, dan agar Lemari Pendingin (Cold Storage) dan Pompa
kerja kompresor tidak terlalu berat, maka massa Kalor pada Lemari Pengering (Drying Room),
optimum mesin refrigerasi yang digunakan pada Tesis, Jurusan Teknik Mesin, ITB, Bandung,
penelitian ini ditetapkan sebesar 1250 gram. 2001.
4. Moran, M.J., Saphiro, H.N., Fundamental of
4. KESIMPULAN DAN SARAN
Engineering Thermodinamycs, 3rd ed, New
Kesimpulan yang dapat diambil dari dari penelitian York, John Wiley & Sons, Inc., 1995.
ini adalah :
5. Pasek, A.D.,Tandian, N.P., 2000, Short Course
1. Prosedur penentuan massa optimum dapat on the Applications of Hydrocarbon
digunakan, dan secara umum dapat pula Refrigerants, International Conference on Fluid
digunakan untuk menentukan massa optimum and Thermal Energy Conversion 2000, Bandung.
refrigeran pada mesin refrigerasi dengan siklus
6. Pasek, A.D.,Tandian, N.P., Adriansyah W.,
kompresi uap lainnya.
2004 Training of Trainer Refrigeration Servicing
2. COP (Coefficient of Performance) optimum Sector, Training Manual, ITB, Bandung.
untuk mesin refrigerasi ini adalah 2,678 dengan
7. Reynolds, William., Perkins, Henry.,
massa optimum 1250 gram.
Engineering Thermodynamics, 2nd ed.,
3. Pada massa refrigeran 1250 gram, daaya Singapore, McGraw-Hill Co, 1977.
kompresor optimum adalah 1,174 kW.
4. Daya pendinginan optimum sebesar 3,143 kW
dicapai pada massa refrigerant 1250 gram.

33

Anda mungkin juga menyukai