Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Sipil Statik Vol.1 No.

6, Mei 2013 (444-451) ISSN: 2337-6732

PENGEMBANGAN SISTIM PELAYANAN AIR BERSIH

Ridwan Naway
F. Halim, M. I. Jasin, L. Kawet
Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Sam Ratulangi
email: Ridwannaway@ymail.com

ABSTRAK
Kawasan Perumahan Wale Manguni Indah terletak di Kecamatan Singkil Kelurahan Kombos
Timur. Saat ini sebagian wilayah di perumahan tersebut telah mendapat pelayanan air bersih
dari PDAM namun pelayanan yang diberikan masih sangatlah minim dikarenakan wilayah
perumahan tersebut berada pada daerah ketinggian sehingga tekanan yang diberikan oleh
PDAM masih belum mampu memberikan pelayanan yang optimal.
Sistem jaringan air bersih direncanakan dapat memenuhi kebutuhan air bersih di wilayah
studi sampai tahun 2031. Kebutuhan air bersih dihitung berdasarkan proyeksi jumlah
penduduk yang pertumbuhannya dianalisis dengan menggunakan analisa logaritma. Dari
hasil perhitungan analisis kebutuhan air bersih di perumahan Wale Manguni Indah pada
tahun 2031 dengan jumlah penduduk 928 jiwa mencapai 2,212 liter/detik. Reservoar bertipe
ground reservoir dengan ukuran 4,5m x 4,5m x 3m. Sistem distribusi menggunakan sistem
kombinasi antara sistem pemompaan dan gravitasi, dengan hasil perhitungan diameter pipa
transmisi adalah 150 mm dan pipa distribusi bervariasi antara 50 mm – 100 mm. Untuk
mendesain sistem penyediaan air bersih digunakan software EPANET 2.0.
Kata kunci: air bersih, perpipaan, sistem penyediaan

PENDAHULUAN masalah air bersih di perumahan tersebut


dapat teratasi dengan baik. Dalam penelitian
Perumahan Wale Manguni Indah ini penulis mengusulkan alternatif penanga-
merupakan perumahan yang berada di nan masalah air bersih dengan menggunakan
Kecamatan Singkil Kelurahan Kombos pompa untuk meningkatkan tekanan yang
Timur Manado dengan jumlah penduduk ada.
841 jiwa. Saat ini sistem jaringan untuk
kebutuhan air bersih oleh PDAM di
perumahan tersebut baru mencapai 33,8% LANDASAN TEORI
sementara jumlah penduduk bertambah,
sisanya 66,2% masih menggunakan sumur Pertumbuhan Penduduk
bor juga terbatas pada anggota masyarakat Perhitungan proyeksi jumlah penduduk
tertentu., hal ini disebabkan karena wilayah dilakukan untuk memprediksi kebutuhan air
tersebut berada pada daerah ketinggian yang pada masa yang akan datang. Dalam hal ini
menyebabkan air dari PDAM yang sampai jumlah penduduk dipandang sebagai kum-
ke wilayah tersebut belum lancar dan ada pulan manusia dan perhitungannya disusun
kalanya tidak ada air yang mengalir, namun menurut berbagai statistik tertentu. Hal ini
jika ada air yang mengalir biasanya hanya biasanya didasarkan pada faktor-faktor vital
pada saat tengah malam. Hal ini diduga dalam kependudukan seperti kelahiran,
tekanan air yang ada untuk sampai pada kematian dan migrasi. Faktor-faktor tersebut
daerah layanan masih kurang kuat, sehingga mengakibatkan pertumbuhan, pengurangan
menyebabkan minat masyarakat untuk atau tetapnya jumlah penduduk.
menyambung jaringan lewat PDAM Analisa proyeksi perkembangan jumlah
berkurang. penduduk dihitung berdasarkan pola/trend
Dengan demikian untuk mengantisipasi kecenderungan perkembangan penduduk
masalah air bersih di perumahan tersebut, sebelumnya. Analisa yang umum digunakan
maka perlu dicarikan sebuah solusi agar adalah sebagai berikut:

444
Jurnal Sipil Statik Vol.1 No.6, Mei 2013 (444-451) ISSN: 2337-6732

a) Analisa linier Kebutuhan air sedikit bervariasi akibat


b) Analisa logaritma perubahan atas aktifitas sehari-hari seperti
c) Analisa eksponensial pada hari-hari besar/raya. Kebutuhan air
harian maksimum (max day) adalah
Kebutuhan Air Domestik dan Non- kebutuhan air pada hari tertentu dalam setiap
Domestik minggu, bulan, dan tahun dimana kebutuhan
Kebutuhan air domestik adalah airnya sangat tinggi. Penentuan besarnya
kebutuhan air bersih bagi para penduduk kebutuhan air harian maksimum didasarkan
untuk kepentingan kehidupan sehari-hari. pada pencatatan pemakaian air terdahulu,
Kebutuhan air domestik dihitung berdasar- karakteristik dan kebiasaan penduduk.
kan pada besarnya kebutuhan air dari setiap Kebutuhan air harian maksimum dihitung
pelayanan sambungan (Pedoman/Petunjuk berdasarkan kebutuhan air rata-rata dikali
Teknik Dan Manual Bagian 6: Air Minum dengan faktor pengali yaitu 1.15 – 1.25.
Perkotaan, Kimpraswil).
Kebutuhan air domestik : Qm = 1.25 x Qt (5)

Qd = Sd x Pn (1) Kebutuhan air jam puncak (peak) adalah


kebutuhan air pada jam-jam tertentu dalam
Kebutuhan air non-domestik adalah satu hari dimana kebutuhan airnya akan
kebutuhan air bersih untuk sarana dan memuncak. Kebutuhan air jam puncak
prasarana daerah yang teridentifikasi ada dihitung berdasarkan kebutuhan air total
atau bakal ada berdasarkan rencana tata dikali dengan faktor pengali yaitu 1.65 –
ruang. Sarana dan prasarana berupa 2.00.
kepentingan sosial/umum seperti untuk Qp = 1.75 x Qt (6)
pendidikan, tempat ibadah, kesehatan, dan
juga untuk keperluan komersil seperti untuk Sistem Jaringan Air Bersih
perhotelan, kantor, restoran dan lain-lain. Sistem jaringan air bersih adalah suatu
Selain itu juga keperluan industri, sistem untuk menyalurkan air bersih yang
pariwisata, pelabuhan, perhubungan dan berawal dari pengambilan air baku, hingga
lain-lain. sampai dipelanggan sebagai air bersih yang
Kebutuhan air non-domestik : memenuhi standar air bersih (Triatmadja
dan Radianta, 2007).
Qn = Sn x Pn (2)
Sistem Transmisi Air Bersih
Kehilangan Air Sistem transmisi air bersih adalah sistem
Kehilangan air pada umumnya disebab- pengaliran air dari sumber air dan instalasi
kan karena adanya kebocoran air pada pipa pengolahan air ke titik awal jaringan
transmisi dan distribusi serta kesalahan distribusi atau reservoar pembagi. Sistem
dalam pembacaan meter. Penentuan transmisi menghubungkan antara instalasi
kebocoran/kehilangan air dilakukan dengan pengolahan air dan sistem distribusi (Linsley
asumsi yaitu sebesar 20% (Sutrisno dan dan Fransini, 1991). Bentuk jaringan pipa
Suciastuti, 1987) dari kebutuhan rata-rata transmisi ditentukan oleh kondisi topografi,
dimana kebutuhan rata-rata adalah sejumlah lokasi penempatan resevoar dan jaringan
dari kebutuhan domestik ditambah dengan pipa yang akan dipasang.
kebutuhan non domestik.
Sistem Distribusi Air Bersih
Qa = (Qd + Qn) x ra (3) Sistem distribusi adalah sistem jaringan
perpipaan yang berfungsi untuk mengalirkan
KebutuhanTotal Untuk Air Bersih air bersih dari titik akhir pipa transmisi
Kebutuhan air total adalah total menuju ke rumah pelanggan konsumen.
kebutuhan air baik domestik, non domestik Denah (Layout) kawasan dan topografi
ditambah kehilangan air. mempengaruhi bentuk dari denah dan desain
dari sitem distribusi.
Qt = Qd + Qn + Qa (4)

445
Jurnal Sipil Statik Vol.1 No.6, Mei 2013 (444-451) ISSN: 2337-6732

METODOLOGI PENELITIAN maka jumlah penduduk dalam kurun 2011-


2031 didekati seperti pada Tabel 2.
Perencanaan pengembangan sistim pela-
yanan air bersih dilakukan di Perumahan Tabel 1. Jumlah Penduduk Di Kecamatan Dari
Wale Manguni Indah yang berada di Tahun 2002-2011
Kelurahan Kombos Timur Kecamatan
singkil Manado.

Survey Lokasi dan Pengambilan Data


1. Survey lokasi dan pengambilan data :
a. Data primer :
- Observasi lapangan terhadap
sumber air yang disalurkan pada
lokasi penelitian.
- Kondisi eksisting sistem penyediaan
air bersih di Perumahan Wale Tabel 2. Proyeksi Jumlah Penduduk Di Kecamatan
Manguni Indah. Pada Tahun 2012-2031
- Wawancara terhadap masyarakat di
Perumahan Wale Manguni Indah.
b. Data sekunder
- Data geografis
- Data jumlah penduduk
- Data debit air
- Peta lokasi penelitian
2. Analisis data
a. Analisis pertumbuhan penduduk
b. Analisis kebutuhan air bersih
3. Desain pengembangan sistim pelayanan
air bersih
4. Analisis hasil / pembahasan
5. Kesimpulan dan Saran
6. Selesai.

PEMBAHASAN

Analisa Kebutuhan Air Bersih Karena data yang didapatkan hanya ada
Dalam perencanaan analisa kebutuhan satu tahun terakhir, maka untuk proyeksi
air bersih diperlukan adanya analisa proyek- jumlah penduduk menggunakan rumus
si jumlah penduduk karena kebutuhan air geometrik dengan asumsi perkembangan
domestik di masa datang dihitung berdasar- penduduk rata-rata (nilai r) menggunakan
kan jumlah penduduk. Sistem jaringan air data penduduk di kecamatan tahun 2011 dan
bersih yang akan dibangun dalam hasil proyeksi penduduk tahun 2031.
perencanaan ini ditetapkan memiliki umur Data jumlah penduduk :
pemakaian selama 20 tahun. Tahun 2011 : 46721
Data jumlah penduduk diperoleh dari Tahun 2031 : 51585
berbagai sumber instansi terkait yaitu, Selisih tahun data pengamatan awal
Kantor Kecamatan dan Badan Pusat dan akhir (n) = 20
Statistik. Perkembangan penduduk rata-rata (r)
Berdasarkan hasil analisa terhadap adalah:
Tabel 1., diketahui trend regresi terbaik
dengan r2 terbesar dan Se terkecil adalah r= -1 = 0,49 % (7)
analisa regresi logaritma dengan
y = 1833,63.ln(x) + 45348,32,

446
Jurnal Sipil Statik Vol.1 No.6, Mei 2013 (444-451) ISSN: 2337-6732

Tabel 3. Jumlah Penduduk Dari Tahun 2011-2031 Tabel 5. Kebutuhan Air Non-Domestik

Analisa Kehilangan Air


Kehilangan air pada umumnya
Analisa Kebutuhan Air Domestik disebabkan karena adanya kebocoran air
Kebutuhan air rumah tangga didasarkan pada pipa transmisi dan distribusi serta
pada jumlah penduduk dan standar kesalahan dalam pembacaan meter.
pemakaian air bersih dalam liter/orang/hari. Penentuan kebocoran/kehilangan air
Proyeksi kebutuhan air bersih di masa dilakukan dengan asumsi yaitu sebesar 20%
datang didasarkan pada hasil proyeksi (ra) dari kebutuhan rata-rata dimana
jumlah penduduk yang ada di wilayah studi. kebutuhan rata-rata adalah sejumlah dari
kebutuhan domestik ditambah dengan
Tabel 4. Kebutuhan Air Domestik kebutuhan non domestik.

Tabel 6. Kehilangan Air

Analisa Kebutuhan Air Non-Domestik


Kebutuhan non domestik adalah
kebutuhan untuk fasilitas pelayanan umum,
seperti kantor, sekolah, rumah sakit atau
puskesmas, tempat ibadah, terminal, dan
lain-lain.

447
Jurnal Sipil Statik Vol.1 No.6, Mei 2013 (444-451) ISSN: 2337-6732

yang ada untuk sampai pada daerah layanan


masih kurang kuat, sehingga membuat minat
masyarakat untuk menyambung
jaringanlewat PDAM berkurang.
Tabel 8. Kebutuhan Air Jam Puncak

Analisa Kebutuhan Air Total


Kebutuhan air total adalah total
kebutuhan air baik domestik, non domestik
ditambah kehilangan air.

Tabel 7. Kebutuhan Air Total

Sehingga untuk mengatasi masalah


tersebut dibutuhkan sistem pemompaan
Analisa Kebutuhan Air Harian Maksimum lengkap dengan rumah genset yang berguna
Kebutuhan air harian maksimum dihi- untuk meningkatkan tekanan agar air dapat
tung berdasarkan kebutuhan air rata-rata mengalir secara lancar ke wilayah tersebut.
dikali dengan faktor pengali yaitu 1,15 – Air akan ditampung terlebih dahulu pada
1,25. bak penampung pada elevasi +35,1 m dari
Qm = 1,25 x Qt (8) atas permukaan laut, pada elevasi tersebut
Kebutuhan air jam puncak (peak) adalah air dari PDAM masih dapat mengalir dengan
kebutuhan air pada jam-jam tertentu dalam lancar yang kemudian dipompa melalui pipa
satu hari dimana kebutuhan airnya akan transmisi menuju reservoar induk pada
memuncak (Tabel 8). Kebutuhan air jam daerah yang letak elevasinya lebih tinggi
puncak dihitung berdasarkan kebutuhan air dari daerah layanan yaitu pada elevasi +56,1
total dikali dengan faktor pengali yaitu 1,65 m. Untuk mendapatkan elevasi-elevasi
– 2,00. tersebut didapat dengan menggunakan
Qp = 1,75 x Qt (9) Google Earth, letak reservoar harus dekat
dengan daerah pelayanan agar distribusinya
Desain Sistem Jarinan Air Bersih lebih mudah dan lebih ekonomis, dan
Perumahan Wale Manguni Indah telah kemudian air dari reservoar akan disalurkan
terpasang jaringan PDAM baru sekitar ke daerah layanan melalui pipa distribusi
33,8% dari penduduk perumahan tersebut secara gravitasi menuju hidran-hidran umum
tetapi masih terbatas pada jumlah tersebut, yang tersebar secara merata di daerah
hal ini disebabkan karena wilayah tersebut pelayanan yang mengikuti pola alur
berada pada daerah ketinggian yang persebaran rumah penduduk, dan pola alur
menyebabkan air dari PDAM yang sampai aliran didesain mengikuti elevasi yang ada.
ke wilayah tersebut belum lancar dan Untuk mempercepat dan memperkecil
terkadang tidak ada air yang mengalir dan kesalahan dalam proses analisis sistem
jika ada airnya mengalir biasanya pada saat jaringan perpipaan mulai dari bronkaptering,
tengah malam. Hal ini diduga tekanan air reservoar, hingga hidran umum, digunakan

448
Jurnal Sipil Statik Vol.1 No.6, Mei 2013 (444-451) ISSN: 2337-6732

program Epanet 2.0 (Panduan Manual


Program Epanet 2.0).

Desain Jaringan Perpipaan


Aliran dalam pipa pada suatu jaringan
perpipaan umumnya dapat digolongkan
sebagai aliran turbulen (Triadmodjo, 1996).
Rumus Hazen – Williams adalah salah satu
rumus empiris dan sederhana dan sangat
umum digunakan dalam industry perpipaan.

Tabel 9. Model Jaringan Air Bersih


Dengan Epanet 2.0.

Gambar 2. Skema Definitif Jaringan Air Bersih


Perumahan Wale Manguni Indah.

Pompa
Dari hasil analisis, diperoleh pipa yang
direncanakan memenuhi untuk mengalirkan
air sebesar 6 ltr/det, dengan spesifikasi
pompa sebagai berikut :
Debit = 6 ltr/det
Head Hisap (Suction head) =3m
Head Tekan (Discharge head) = 21,33 m
Daya pompa = 2,437 hp
Tabel 10.“Link Parameter” Jaringan Air Bersih
Desain Bak Penampng Air
(Bronkaptering)
Bronkaptering atau bangunan penam-
pung air dibangun untuk menampung air
dari jaringan PDAM yang ada. Bak
penampung air ini dilengkapi dengan valve,
rumah pipa, dan genset.
Volume bak pengumpul = 10800 x 6
= 64800 liter = 64,8 m3.
dengan dimensi bak penampung
(Bronkaptering) : P = 5,5 meter
L = 5 meter
T = 2,5 meter
Rumah pompa dibuat berukuran 4 m x 8
m, terdiri dari tiga ruangan yaitu untuk
penempatan genset dan pompa, gudang, dan
ruang operator.

Desain Hidrolis Reservoar


Kapasitas reservoar diambil sebesar
20% dari total kebutuhan harian maksimum
yaitu 2,7645 liter/detik atau 0,0027645
m3/detik. Kapasitas reservoar = 0,20 x
0,0027645 m3/detik x (24x3600) = 47,77 m3.
Ukuran reservoar ditetapkan sebagai berikut:
Panjang = 4,5 m
Gambar 1. Skema Jaringan Definitif Air Bersih Lebar = 4,5 m
Menggunakan Epanet 2.0.

449
Jurnal Sipil Statik Vol.1 No.6, Mei 2013 (444-451) ISSN: 2337-6732

Tinggi Air = 2,5 m debit rata-rata yaitu 2,212 liter/detik.


Tinggi Dinding = 2,5 + 0,5 = 3 m Kebutuhan air per jam daerah layanan
Dimensi Reservoar = (4,5 x,4,5 x 3) m Perumahan Wale Manguni Indah dapat
> Kapasitas reservoir = 60,75 m3 > 47,77 dilihat pada tabel berikut:
m3 …..OK!
Tabel 11. Perhitungan Debit Kebutuhan Air Per Jam
Desain Hidrolis Hidran Umum
Hidran umum direncanakan untuk
memenuhi kebutuhan air dari seluruh
penduduk. Hal yang terpenting dalam
perencanaan hidran umum yaitu jumlah
hidran umum dan tata letaknya, agar supaya
efisien dan efektif.
Jumlah hidran umum daerah layanan
sistem jaringan air bersih dihitung sebagai
berikut :
Jumlah penduduk = 928 jiwa
Jumlah hidran = 928 / 100 Pembahasan
= 9,28 ≈ 10 hidran Pertumbuhan penduduk di
Kebutuhan air jam puncak perumahan Wale Manguni Indah dihitung
= 3,8703 liter/detik menggunakan tiga metode regresi yaitu
Kebutuhan air tiap hidran metode regresi linier, regresi logaritma, dan
= 3,8703 / 10 = 0,387 liter/detik/HU regresi eksponensial. Namun yang dipakai
= 0,39 liter/detik/HU. untuk mencari perkiraan pertumbuhan untuk
20 tahun kedepan menggunakan metode
Debit Kebutuhan Air Periode Per Jam regresi logaritma.
Dalam perencanaan ini, hidran umum
Tabel 12. Proyeksi Jumlah Penduduk Sampai 20
direncanakan beroperasi selama 12 jam yang Tahun Kedepan
dapat diartikan selama siang hari dari jam
06.00 hingga jam 18.00. Diasumsikan
penggunaan air telah dimulai sejak 04.00
dan berakhir paling lambat pada pukul
23.00. Jadi dari pukul 23.00 sampai pukul
04.00 tidak ada penggunaan air. Dari kondisi
ini dibuatkan pola kebutuhan air (demand
pattern) dengan asumsi jam puncak terjadi
pada pukul 04.00-10.00 dan pada sore hari
dari pukul 14.00-22.00. Untuk kebutuhan air
pada jam lainnya dianggap sebesar debit
kebutuhan rata-rata.

Kebutuhan air domestik pada tahun


2011 adalah 126150 liter/ hari dan 139200
liter/hari pada tahun 2031. Sedangkan untuk
Gambar 3. Grafik Debit Kebutuhan Air Per Jam kebutuhan air non domestik pada tahun 2011
adalah 4935 liter/hari dan pada tahun 2031
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa adalah 3795 liter/hari.
konsentrasi pemakaian air terjadi pada pagi Untuk kehilangan air pada tahun 2011
dan sore hari dengan debit jam puncak sebanyak 0,3034 liter/detik dan pada tahun
sebesar 3,870 liter/detik. Pada jam 23.00- 2031 sebanyak 0,3310 liter/detik. Sehingga
04.00 tidak ada penggunaan air dan untuk jumlah kebutuhan air total pada tahun 2011
jam-jam lainnya penggunaan air sebesar

450
Jurnal Sipil Statik Vol.1 No.6, Mei 2013 (444-451) ISSN: 2337-6732

adalah 1,8204 liter/detik dan pada tahun rumah penduduk. Dan kebutuhan air
2031 adalah sebesar 1,9859 liter/hari. tiap hidran 0,393 liter/detik dan
Untuk kebutuhan air harian maksimum kapasitas tiap hidran sebesar 2 m3.
pada tahun 2011 adalah 2,5665 liter/detik
dan pada tahun 2031 sebesar 2,8049
liter/detik, sedangkan kebutuhan air jam PENUTUP
puncak pada tahun 2011 sebesar 3,5931
liter/detik dan pada tahun 2031 sebesar Dari hasil analisa maka diperoleh
3,9268 liter/detik. kesimpulan sebagai berikut :
Menurut informasi yang diberikan oleh 1. Perencanaan sistim penyediaan air
PT. Air Manado bahwa air yang tersedia bersih direncanakan berdasarkan
masih cukup bahkan lebih untuk melayani kebutuhan debit penduduk perumahan
daerah layanan tersebut sampai 20 tahun Wale Manguni Indah pada jam puncak
kedepan. sampai dengan tahun 2031 yaitu sebesar
Desain jaringan air bersih: 3,8703 liter/detik.
a.) Bak penampung (Bronkaptering) 2. Sistim penyediaan air bersih melalui
Bak penampung ini dilengkapi dengan reservoir dengan pendistribusian melalui
valve, rumah pompa dan genset, struktur pipa transmisi dari PDAM yang
bak penampung terbuat dari beton ditampung terlebih dahulu pada bak
bertulang kedap air serta pemasangan penampung (bronkaptering) dan kemu-
batu kali. Yang mana volume dari bak dian disalurkan dengan mengunakan
penampung adalah 64,8 m3, dan dimensi pompa melalui pipa transmisi
dari bak penampung adalah : P = 5,5 berdiameter 150 mm menuju ke
meter, L = 5 meter, dan T = 2,5 meter. reservoir pembagi yang selanjutnya
b.) Pipa transmisi disebarkan ke hidran-hidran umum pada
Dalam mendesain sistim jaringan air daerah layanan dengan menggunakan
bersih digunakan software Epanet 2.0 di sistem gravitasi melalui pipa distrbusi
mana dari program tersebut didapat berdiameter 50 mm – 100 mm.
diameter untuk pipa transmisi yaitu 150 3. Kapasitas reservoir sebesar 47,77 m3
mm dengan panjang 415,1 m. dengan dimensi (4,5 x 4,5 x 3) m.
c.) Pipa distribusi
Diameter untuk pipa distribusi yaitu Saran
antara 50 mm – 100 mm dengan jumlah 1. Untuk mendapatkan hasil yang mak-
panjang keseluruhan pipa distribusi simal perlu adanya penataan kembali
yaitu 1061,6 m. sistim eksisting jaringan yang ada dan
d.) Reservoar harus mengikuti hasil kajian yang telah
Kapasitas dari reservoar 42,90 m3 direncanakan dalam skripsi ini.
dengan dimensi P =4,5 meter, L = 4,5 2. Apabila sistem jaringan air bersih telah
meter, Tinggi = 3 meter. dioperasikan, maka sebaiknya pengelo-
e.) Hidran umum laannya diserahkan kepada pihak yang
Jumlah hidran umum yang tersebar di berkompeten dalam pekerjaan ini, dan
daerah pelayanan ada 10 hidran umum diperlukan keterlibatan masyarakat
dengan mengikuti pola persebaran dalam pemeliharaan sarana tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Linsley,R.K dan Fransini, J.B, 1991, Teknik Sumber Daya Air jilid 1 & 2, Erlangga, Jakarta
Panduan Manual Program Epanet 2.0
Pedoman/Petunjuk Teknik Dan Manual Bagian 6: Air Minum Perkotaan, Kimpraswil
Sutrisno, Totok.C. Suciastuti, Eny, 1987, Teknologi Penyediaan Air Bersih, Bina Aksara,
Jakarta
Triatmadja, Radianta, 2007, Sistem Penyediaan Air Minum Perpipaan, Yogyakarta
Triadmodjo, B., 1996, Hidrolika II, Beta Offset, Yogyakarta

451

Anda mungkin juga menyukai