Kelompok 2 Oblap
Kelompok 2 Oblap
BLOK REPRODUKSI
BLOK REPRODUKSI
DISUSUN OLEH
KELOMPOK 2 PBL
FAKULTAS KEDOKTERAN
Kata Sulit
Kata Kunci
Pertanyaan
1. 3 P Secara Umum
1. Power (kekuatan)
Power adalah kekuatan atau tenaga untuk melahirkan yang terdiri
dari his atau kontraksi uterus dan tenaga meneran dari ibu. Power
merupakan tenaga primer atau kekuatan utama yang dihasilkan oleh
adanya kontraksi dan retraksi otot-otot Rahim.His adalah kontraksi otot-
otot rahim pada persalinan.Kontraksi adalah gerakan memendek dan
menebalnya otot-otot rahim yang terjadi diluar kesadaran (involuter) dan
dibawah pengendalian syaraf simpatik.Retraksi adalah pemendekan otot-
otot rahim yang bersifat menetap setelah adanya kontraksi.His yang
normal adalah timbulnya mula-mula perlahan tetapi teratur, makin lama
bertambah kuat sampai kepada puncaknya yang paling kuat kemudian
berangsur-angsur menurun menjadi lemah. His tersebut makin lama makin
cepat dan teratur jaraknya sesuai dengan proses persalinan sampai anak
dilahirkan
His yang normal mempunyai sifat : kontarksi otot rahim mulai dari
salah satu tanduk rahim, kontraksi bersifat simetris, fundal dominan yaitu
menjalar ke seluruh otot rahim, kekuatannya seperti memeras isi rahim,
otot rahim yang berkontraksi tidak kembali ke panjang semula sehingga
terjadi retraksi dan pembentukan segmen bawah rahim, bersifat involunter
yaitu tidak dapat diatur oleh parturient.
Tenaga meneran merupakan kekuatan lain atau tenaga sekunder
yang berperan dalam persalinan, tenaga ini digunakan pada saat kala 2 dan
untuk membantu mendorong bayi keluar, tenaga ini berasal dari otot perut
dan diafragma. Meneran memberikan kekuatan yang sangat membantu
dalam mengatasi resistensi otot-otot dasar panggul.Persalinan akan
berjalan normal, jika his dan tenaga meneran ibu baik. Kelainan his dan
tenaga meneran dapat disebabkan karena hypotonic/atonia uteri dan
hypertonic/tetania uteri.
2. Passanger
Passenger terdiri dari janin dan plasenta.Janin merupakan passanger
utama, dan bagian janin yang paling penting adalah kepala, karena kepala
janin mempunyai ukuran yang paling besar, 90% bayi dilahirkan dengan
letak kepala.
Kelainan-kelainan yang sering menghambat dari pihak passanger adalah
kelainan ukuran dan bentuk kepala anak seperti hydrocephalus ataupun
anencephalus, kelainan letak seperti letak muka atau pun letak dahi,
kelainan kedudukan anak seperti kedudukan lintang atau pun letak
sungsang.
A. Janin.
Bagian yang paling besar dan keras dari janin adalah kepala janin.Posisi
dan besar kepala dapat mempengaruhi jalan persalinan.
1. Tulang Tengkorak ( Cranium )
a. Bagian muka dan tulang-tulang dasar tengkorak
b. Bagian tengkorak :Os Frontalis, Os Parientalis, Os Temporalis, Os
Occipitalis
c. Sutura: Sutura Frontalis, Sutura Sagitalis, Sutura Koronaria,
Sutura Lamboidea
d. Ubun-ubun ( Fontanel ): Fontanel mayor / bregma, Fontanel
minor
2. Ukuran-ukuran kepala
a. Diameter: Diameter Occipito frontalis 12 cm, Diameter Mento
Occipitalis 13,5 cm, Diameter Sub Occipito Bregmatika 9,5
cm,Diameter Biparietalis 9,25 cm, Diameter Ditemporalis 8 cm.
b. Ukuran Cirkumferensial ( Keliling ): Cirkumferensial fronto
occipitalis 34 cm, Cirkumferensia mento occipitalis 35 cm,
Cirkumferensia sub occipito bregmatika 32 cm.
3. Postur janin dalam Rahim
a. Sikap (habitus)
Menunjukkan hubungan bagian-bagian janin dengan sumbu janin,
biasanya terhadap tulang punggungnya.Janin umumnya dalam
sikap fleksi, di mana kepala, tulang punggung, dan kaki dalam
keadaan fleksi, serta lengan bersilang di dada.
b. Letak janin
Letak janin adalah bagaimana sumbu panjang janin berada
terhadap sumbu ibu, misalnya letak lintang di mana sumbu janin
sejajar dengan dengan sumbu panjang ibu; ini bisa letak kepala,
atau letak sungsang.
c. Presentasi
Presentasi digunakan untuk menentukan bagian janin yang ada di
bagian bawah rahim yang dapat dijumpai pada palpasi atau
pemeriksaan dalam.Misalnya presentasi kepala, presentasi
bokong, presentasi bahu, dan lain-lain.
d. Posisi
Posisi merupakan indicator untuk menetapkan arah bagian
terbawah janin apakah sebelah kanan, kiri, depan atau belakang
terhadap sumbu ibu (maternal pelvis). Misalnya pada letak
belakang kepala (LBK) ubun-ubun kecil (UUK) kiri depan, UUK
kanan belakang.
B. Placenta.
Placenta juga harus melalui jalan lahir, ia juga dianggap sebagai
penumpang atau pasenger yang menyertai janin namun placenta jarang
menghambat pada persalinan normal.
C. Air Ketuban.
Amnion pada kehamilan aterm merupakan suatu membran yang kuat
dan ulet tetapi lentur. Amnion adalah jaringan yang menentukan
hampir semua kekuatan regang membran janin dengan demikian
pembentukan komponen amnion yang mencegah ruptura atau robekan
sangatlah penting bagi keberhasilan kehamilan. Penurunan adalah
gerakan bagian presentasi melewati panggul, penurunan ini terjadi atas
3 kekuatan yaitu salah satunya adalah tekanan dari cairan amnion dan
juga disaat terjadinya dilatasi servik atau pelebaran muara dan saluran
servik yang terjadi di awal persalinan dapat juga terjadi karena tekanan
yang ditimbulkan oleh cairan amnion selama ketuban masih utuh.
3. Passage (jalan lahir)
Merupakan jalan lahir yang harus dilewati oleh janin terdiri dari
rongga panggul, dasar panggul, serviks dan vagina.Syarat agar janin dan
plasenta dapat melalui jalan lahir tanpa ada rintangan, maka jalan lahir
tersebut harus normal.
Rongga-rongga panggul yang normal adalah : pintu atas panggul
hampir berbentuk bundar, sacrum lebar dan melengkung, promontorium
tidak menonjol ke depan, kedua spina ischiadica tidak menonjol kedalam,
sudut arcus pubis cukup luas (90-100), ukuran conjugata vera (ukuran muka
belakang pintu atas panggul yaitu dari bawah simpisis ke promontorium)
ialah 10-11 cm, ukuran diameter transversa (ukuran melintang pintu atas
panggul) 12-14 cm, diameter oblique (ukuran sserong pintu atas panggul)
12-14 cm, pintu bawah panggul ukuran muka melintang 10-10,5 cm.
Jalan lahir dianggap tidak normal dan kemungkinan dapat
menyebabkan hambatan persalinan apabila : panggul sempit seluruhnya,
panggul sempit sebagian, panggul miring, panggul seperti corong, ada tumor
dalam panggul.
Dasar panggul terdiri dari otot-otot dan macam-macam jaringan, untuk
dapat dilalui bayi dengan mudah jaringan dan otot-otot harus lemas dan
mudah meregang, apabila terdapat kekakuan pada jaringan, maka otot-otot
ini akan mudah ruptur.
Kelainan pada jalan lahir lunak diantaranya disebabkan oleh serviks
yang kaku (pada primi tua primer atau sekunder dan serviks yang cacat atau
skiatrik), serviks gantung (OUE terbuka lebar, namun OUI tidak terbuka),
serviks konglumer (OUI terbuka, namun OUE tidak terbuka), edema serviks
(terutama karena kesempitan panggul, sehingga serviks terjepit diantara
kepala dan jalan lahir dan timbul edema), terdapat vaginal septum, dan
tumor pada vagina.
Passage terdiri dari :
1. Bagian keras tulang-tulang panggul (rangka panggul)
a. Os. Coxae : Os illium, Os. Ischium dan Os. Pubis
b. Os. Sacrum = promotorium
c. Os. Coccygis
2. Bagian lunak : otot-otot, jaringan dan ligamen-ligamen.
Pintu Panggul
1. Pintu atas panggul (PAP) = Disebut Inlet dibatasi oleh promontorium,
linea inominata dan pinggir atas symphisis.
2. Ruang tengah panggul (RTP) kira-kira pada spina ischiadica, disebut
midlet
3. Pintu Bawah Panggul (PBP) dibatasi simfisis dan arkus pubis, disebut
outlet
4. Ruang panggul yang sebenarnya (pelvis cavity) berada antara inlet dan
outlet.
Sumbu Panggul
Sumbu panggul adalah garis yang menghubungkan titik-titik tengah
ruang panggul yang melengkung ke depan (sumbu Carus).
Bidang-bidang :
1. Bidang Hodge I : dibentuk pada lingkaran PAP dengan bagian atas
symphisis dan promontorium
2. Bidang Hodge II : sejajar dengan Hodge I setinggi pinggir bawah
symphisis.
3. Bidang Hodge III : sejajar Hodge I dan II setinggi spina ischiadika
kanan dan kiri.
4. Bidang Hodge IV : sejajar Hodge I, II dan III setinggi os coccyges.
Ukuran-ukuran panggul
(1) Ukuran luar panggul :
a. Distansia spinarum : jarak antara kedua spina illiaka anterior superior:
24 – 26 cm
b. Distansia cristarum : jarak antara kedua crista illiaka kanan dan kiri :
28 – 30 cm
c. Konjugata externa (Boudeloque) 18 – 20 cm
d. Lingkaran Panggul 80-90 cm
e. Konjugata diagonalis (periksa dalam) 12,5 cm - Distansia Tuberum
(dipakai Oseander) 10,5 cm
(2) Ukuran dalam panggul :
Pintu atas panggul merupakan suatu bidang yang dibentuk oleh
promontorium, linea inniminata, dan pinggir atas simfisis pubis
a.konjugata vera : dengan periksa dalam diperoleh konjugata
diagonalis 10,5-11 cm
b. konjugata transversa 12-13 cm.
c.konjugata obliqua 13 cm.
d. konjugata obstetrica adalah jarak bagian tengah simfisis ke
promontorium.
Jenis Panggul
Berdasarkan pada ciri-ciri bentuk pintu atas panggul, ada 4 bentuk
pokok jenis panggul :
1. Ginekoid
2. Android
3. Antropoid
4. Platipeloid
Otot - otot Dasar Panggul
Ligamen - Ligamen Penyangga Uterus
1. Ligamentum Kardinale sinistrum dan dekstrum (Mackendrot) :
Ligamen terpenting untuk mencegah uterus tidak turun. Jaringan ikat
tebal serviks dan puncak vagina kearah lateral dinding pelvis.
2. Ligamentum Sacro - uterina sinistrum dan dekstrum : Menahan uterus
tidak banyak bergerak Melengkung dari bagian belakang serviks kiri
dan kananmelalui dinding rektum kearah os sacrum kiri dan kanan.
3. Ligamentum Rotundum sinistrum dan dekstrum (Round Ligament) :
Ligamen yang menahan uterus dalam posisi antefleksi. Sudut fundus
uterus kiri dan kanan ke inguinal kiri dan kanan.
4. Ligamentum Latum sinistrum dan dekstrum (Broad Ligament) : Dari
uterus kearah lateral.
5. Ligamentum infundibulo pelvikum : Menahan tubafallopi. Dari
infundibulum ke dinding pelvis.
Bersasarkan skenario didapatkan :
1. Power (Kekuatan) : His pada pasien tergolong adekuat. Pada pukul
08:00 = 4x10’(40-45") dan Pada pukul 11:00 = 4x10’ (40-45"). Tidak
ditemukan adanya kelainan his dan tenaga meneran pada pasien
2. Passanger (Bayi) :
• Situs memanjang (Sumbu panjang janin sesuai dengan sumbu panjang
ibu)
• Bagian terbawah kepala
• Tidak ditemukan adanya kelainan janin dalam rahim dan kelainan
placenta
3. Passage (Jalan lahir) : Tidak ditemukan adanya kelainan jalan lahir
keras (rangka panggul) dan jalan lahir lunak
Referensi :
Lauralee Sherwood. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Bab 20 Sistem
Reproduksi. Edisi 22. Jakarta : EGC. Hal. 730-731
Primigravida Multigravida
Kala I dapat lebih panjang s/d 12 Kala I umumnya lebih singkat ≤
jam 8Jam
Penipisan serviks terjadi lebih dulu, Penurunan dan pendataran serviks
baru kemudian diikuti perdarahan terjadi hamper simultan
serviks
4. Kala IV (ObservasiPascapersalinan)
Kala IV, yaitu satu jam setelah plasenta lahir lengkap. Hal ini dimaksudkan
agar dokter, bidan, atau penolong persalinan masih mendampingi wanita
selesainya bersalin, sekurang-kurangnya 1 jam postpartum. Dengan cara ini
diharapkan kecelakaan-kecelakaan karena perdarahan postpartum dapat
dikurangi atau dihindarkan. Sebelum meninggalkan wanita postpartum, 7
pokok penting harus diperhatikan:
1) Kontraksi uterus harus baik
2) Tidak ada perdarahan dari vagina atau perdarahan-perdarahan dalam alat
genitalia lainnya
3) Plasenta dan selaput ketuban harus telah lahir lengkap
4) Kandung kencing harus kosong
5) Luka-luka pada perineum terawatt denganbaik dan tidak ada hematoma
6) Bayi dalam keadaan baik
7) Ibu dalam keadaan baik. Nadi dan tekana darah normal, tidak ada
pengaduan sakit kepala. Adanya frekuensi nadi yang menurun dengan
volume yang baik adalah suatu gejala baik
Dari skenario observasi lapangan kala persalinan yang terjadi pada ibu tsb, yaitu:
08:00
1. Lendir bercampur darah
2. Pembukaan 5 cm : Fase aktif (Fase dilatasi
Kala 1 maksimal)
3. Ketuban utuh
11:00
1. Pembukaan 10 cm : Fase aktif (Fase deselerasi)
11:00
1. Ketuban pecah keruh
2. Kepala Hodge 4 : sudah masuk dasar panggul
Kala 2
12:05
1. Bayi perempuan lahir segera menangis,
2. BB: 3400 gr. PB: 50 cm
12.15
Kala 3
Plasenta lahir kesan lengkap
Kala 4 12:15
Tampak robekan jalan Iahirgrade 2 dan dilakukan
penjahitan
14.15
1. Tekanan darah : 120/70 mmHg
2. Nadi : 82 x/menit
3. Pernafasan : 20x/menit
4. Suhu : 36,4oC
5. Hb : 11,2 gr/dl
6. Tinggi fundusuteri 1 jari bawah pusat
7. Kontraksi baik
Referensi :
Prawirohardjo, Sarwono. 2010. IlmuKebidanan (edisike 4 cetakanke 3). PT.Bina
Pustaka SarwonoPrawirohardjo : Jakarta.
Prawirohardjo,Sarwono,2016. ILMUKEBIDANAN,PT.BINAPUSTAKA.Jakarta.
Hal: 296-314.
tanda-tanda inpartu :
PemeriksaanObstetri :
pukul 08.00
= 0/5 H IV Di perineum
Bayi lahir dengan jenis kelamin perempuan, segera menangis, BB; 3400 gr, PB 50
cm, berdasarkan kasus segera menangis diakatan normal. Dan BB Normal 2,5- 4
kg, PB normal bayi perempuan 45,4-52,9 cm
Padapukul. 12.15. (persalinan kala 3, Fase pengeluaran plasenta)
Plasenta lahir kesan lengkap. Dan tampak robekan jalan Iahir grade 2. Dilakukan
peniahitan. Pada kasus ini didapatkan proses pengeluaran plasenta 15 menit
setelah bayi lahir yang normalnya terjadi 5-15 menit setelah kelahiran lengkap.
Referensi :
QS. An-Nahl : 61
“Jikalau Allah menghukum manusia karena kezalimannya, niscaya tidak
akan ditinggalkan-Nya di muka bumi sesuatupun dari makhluk yang
melata, tetapi Allah menangguhkan mereka sampai kepada waktu yang
ditentukan. Maka apabila telah tiba waktunya (yang ditentukan)
bagimereka, tidaklah mereka dapat mengundurkannya barang sesaatpun
dan tidak (pula) mendahulukannya.”
6.