Anda di halaman 1dari 19

KEINDAHAN

Keindahan berasal dari kata “indah”,


berarti bagus, cantik, molek dan
sebagainya.
Benda yang mengandung keindahan
ialah segala hasil seni dan alam
semesta ciptaan Tuhan.
Menurut luasnya keindahan
dibedakan atas tiga pengertian,
yakni keindahan dalam arti luas,
estetik murni, dan arti terbatas.
• Keindahan dalam arti luas mengandung ide
kebaikan, watak, hukum, pikiran, pendapat
dan sebagainya.
• Keindahan dalam arti estetik disebut
“symmetria”, keindahan berdasarkan
penglihatan (misalnya pada seni pahat dan
arsitektur) dan “harmonia” untuk keindahan
berdasarkan pendengaran (musik)
• Keindahan dalam arti terbatas berupa
keindahan bentuk dan warna, menyangkut
benda-benda yang dapat diserap dengan
penglihataan.
CIRI-CIRI KEINDAHAN

Ciri-ciri keindahan yaitu segala benda yang


mengandung kesatuan (unity),
keselarasan (harmony),
keseimbangan (balance), dan
pertentangan (contrast).
Kesimpulannya, keindahan tersusun dari
keselarasan dan pertentangan dari garis
warna, bentuk, nada, dan kata-kata.
RENUNGAN

Renungan atau pemikiran yang


berhubungan dengan keindahan
didasarkan atas tiga macam teori,
yaitu teori pengungkapan, teori
metafisika, dan teori psikologis.
- Teori pengungkapan oleh
Benedetto Croce, bahwa seni
adalah pengungkapan kesan-
kesan.
- Teori Metafisika (Plato), mendalilkan
adanya dunia ide pada taraf yang
tertinggi, sebagai realita Ilahi. Karya seni
yang dibuat oleh manusia hanyalah
merupakan imitasi (tiruan) dari relita
dunia.
- Teori psikologis dinyatakan bahwa
proses penciptaan seni adalah
pemenuhan keinginan, keinginan
bawah sadar dari seorang seniman.
KESERASIAN
• Keserasian berasal dari kata serasi
dan dari kata dasar rasi artinya
cocok, sesuai. Kata cocok itu
mengandung unsur perpaduan,
pertentangan ukuran, dan simbang.
Misalnya dalam memakai baju.
• Dalam menciptakan seni ada dua
teori, yaitu teori objektif dan teori
subjektif.
- Teori subjektif menyatakan bahwa
keindahan itu adalah terciptanya
nilai-nilai estetik yang merupakan
kualita yang telah melekat pada
benda itu.
- Teori objektif dinyatakan bahwa
keindahan merupakan suatu kualitas
dari benda.
CONTOH

Bangunan arsitektur Yunani Kuno


yang terdiri dari atap yang tersusun
yang ditopang tiang-tiang besar
dengan ukuran yang seimbang,
sehingga tampak harmonis dan
serasi. Atap yang bersusun itu
tercipta dari hubungan bagian-
bagian yang berimbang berdasarkan
perbandingan angka-angka.
KEHALUSAN

• Kehalusan berasal dari kata halus


artinya tidak kasar (perbuatan), lembut,
sopan, baik, beradab.
• Menurut Alex Gunur dalam bukunya
yang berjudul: “Etika” menjelaskan
bahwa anggota badan yang melahirkan
sikap kehalusan atau kasar ialah: kaki,
tangan, kepala, mulut, bahu, bibir, mata,
roman muka.
PERKATAAN
Alex Gunur menjelaskan bahwa perkataan
yang tersusun dalam kalimat-kalimat
merupakan ungkapan atau gambaran isi hati,
maksud keinginan, pendapat/buah pikiran,
atau sikap kita terhadap orang lain.
Perkataan itu keluarnya melalui dua saluran
yakni saluran lisan dan tulisan.
Perwujudan tingkah laku atau kata-kata itu
mempunyai dua macam bentuk yaitu:
1) Pemilihan kata dan penyusunan kalimat
2) Berbentuk irama, nada atau alunan suara
1. Pemilihan kata dan penyusunan kata
a. Kata-kata yang baik, sopan maupun
kata-kata yang kotor (kata-kata etis dan
non etis).
b. Penyusunan kat-kata/kalimat, ada yang
teratur dan ada yang tidak teratur.
2. Berbentuk irama, nada, atau alunan suara
intonasi atau cara seseorang mengatur
dan mengendalikan nada irama suaranya
dalam mengungkapkan isi hati, keinginan
atau buah pikirannya.
BAGIAN-BAGIAN ROHANIAH YANG MELAHIRKAN SIKAP
Kemauan  unsur kemauan itu penting,
karena kemauanlah yang menentukan
pilihan, yakni:
• Berbuat atau tidak berbuat sesuatu
• Berbuat baik atau berbuat tidak baik

Perasaan  perasaan juga datangnya dari


jiwa manusia, yang wujud luarnya tampak
pada tingkah lakunya, perbuatan atau
tindakan.
Pikiran  bagian rohani manusia yang dapat
menciptakan pengetahuan, gagasan,
pendapat, ide, daya upaya (akal), teori,
pertimbangan, renungan, kesadaran,
kebijaksanaan, dsb.
Jadi antara pikiran, perasaan, dan kemauan
yang lazim di sebut “Cipta, Rasa dan
Karsa”itu yang membuat manusia selalu
bergerak, berubah, berkembang dan maju,
dengan kata lain membuat orang dinamis.
Sebab itu, para filsuf menyebutnya dengan
“Trias dinamika”.
KEINDAHAN OBJEKTIF DAN SUBJEKTIF

• Keindahan menurut kenyataannya dapat


dibedakan atas dua macam: yaitu keindahan
objektif dan subjektif.
• Keindahan Objektif  keindahan yang
secara hakiki ada pada sesuatu benda atau
apa saja.
• Menurut Alexius Meinong dan Christian
“keindahan adalah kekayaan yang melekat
pada objek itu sendiri”. Menurut Pater Dick
H. “Keindahan merupakan sesuatu yang
melekat pada segala sesuatu yang ada, baik
pada Tuhan maupun pada makhluk-makhluk
• Keindahan Subjektif  keindahan ini
sangat bergantung pada asas manfaat.
Karena itu sesuatu benda mungkin
dianggap indah oleh seseorang, tapi
dianggap orang lain sebagai sesuatu yang
tidak indah.
• Hal itu terjadi karena bagi orang yang
pertama, benda itu mendatangkan
manfaat atau menyenangkannya,
sedangkan bagi orang kedua justru
sebaliknya.
KESENIAN
Kesenian  karya, cipta, rasa dan karsa
manusia untuk memberi rasa nikmat atau
keindahan.
Seni atau kesenian merupakan karya para
seniman dalam maksud memberikan rasa
indah kepada para penghayatnya dan bagi
para seniman itu sendiri.
Herbert Read membuat batasan dalam karya
seni, yaitu:
a. Visual; b. Plastis; c. Musik dan d. sastra
a. Seni Visual  seni yang hanya ditangkap
oleh mata (khas) yaitu seni lukis karena
lukisan hanya hanya bisa ditangkap oleh
indera mata.
b. Seni plastis  seni jenis ini dapat
digolongkan juga seni visual, seperti
misalnya seni gerak dan patung, arsitektur
serta pahat.
c. Musik  hasil kesatuan dari susunan
(komposisi) lagu dan karya musik dalam
ekspresi bunyi. Yang termassuk ialah musik
instrumen dan vokal serta koor.
d. Sastra. Yang termsuk dalam karya
sastra, yaitu:
• Tertulis, seperti: sajak, Cerpen,
Novel, Drama
• Lisan
e. Seni Gerak, misalnya tari, pantomin
atau action dalam drama.

Anda mungkin juga menyukai