KELAS : 1B SANITASI
MK : MIKROBIOLOGI
TUGAS :
Sampah atau limbah, seperti sisa makanan, plastik, rokok, dan kertas,
baiknya dibuang di tempat sampah. Sebab, jika tidak, sampah-sampah
akan menumpuk sehingga busuk dan menyebarkan bau tak sedap.
Tumpukan sampah yang membusuk juga bisa mengundang lalat yang
akan membawa dampak buruk untuk kesehatan tubuh.
Disentri
Salmonellosis
Penyakit pes
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Yersina pestisia yang ditularkan
oleh tikus dan hewan pengerat lainnya. Umumnya, penyakit pes tersebar di
daerah yang lingkungan padat penduduk dan pastinya memiliki tingkat
kebersihan yang buruk alias sampah tersebar di mana-mana. Komplikasi
penyakit dari tikus ini bisa berujung pada meningitis, bahkan kematian.
Perlu diketahui, bahwa penyakit ini bukan hanya disebarkan lewat tikus.
Hewan seperti kelinci, anjing, kucing berkutu yang sudah terinfeksi pes bisa
menjadi sumber penularan penyakit. Penularan terjadi jika Anda melakukan
kontak langsung atau tergigit oleh hewan tersebut.
Demam berdarah
Kolera. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Vibrio cholerae saat Anda
mengonsumsi air atau makanan yang terkontaminasi oleh feses orang
yang mengidap penyakit ini. Anda juga bisa terjangkit kolera jika Anda
mencuci bahan makanan dengan air yang terkontaminasi. Gejalanya
termasuk diare, muntah, kram perut, dan sakit kepala.
Amoebiasis, atau diare turis, disebabkan oleh amoeba yang hidup di air
tercemar. Amoeba ini mengakibatkan infeksi pada usus besar dan hati.
Gejala termasuk diare berdarah dan berlendir, bisa ringan atau sangat
parah.
Nah, kini Anda sudah tahu bahaya buang sampah sembarangan untuk
lingkungan dan kesehatan. Mulai saat ini, segera hentikan kebiasaan buruk
tersebut dan beralihlah ke cara yang lebih aman dalam mengelola sampah.
Daur ulang. Gunakan barang-barang bekas yang masih bisa digunakan dan
daur ulang menjadi barang-barang baru yang ekonomis dan bermanfaat.
Misalnya membuat keranjang atau tas dari kumpulan bungkus kopi,
sampah koran menjadi kertas daur ulang, dan sebagainya.