Anda di halaman 1dari 4

NAMA : KAMRIZAL

KELAS : 1B SANITASI

NIM : PO7233320 808

MK : MIKROBIOLOGI

TUGAS :

Beberapa Jenis Penyakit yang Menyerang Tubuh


Akibat Buang Sampah Sembarangan

Bahaya buang sampah sembarangan

Sampah atau limbah, seperti sisa makanan, plastik, rokok, dan kertas,
baiknya dibuang di tempat sampah. Sebab, jika tidak, sampah-sampah
akan menumpuk sehingga busuk dan menyebarkan bau tak sedap.
Tumpukan sampah yang membusuk juga bisa mengundang lalat yang
akan membawa dampak buruk untuk kesehatan tubuh.

Sampah mengandung bakteri penyebab penyakit

Sampah yang menumpuk dan bertebaran di mana-mana, terutama


sampah sisa makanan, biasanya akan membusuk dan menjadi tempat
berkembang biak yang ideal untuk kuman. Jika lalat, kecoa, atau tikus
menyentuh sampah-sampah dan secara tidak sengaja tangan manusia
juga ikut bersentuhan, hal itu menjadi salah satu cara penularan kuman-
kuman dari sampah ke orang lainnya. Bayangkan jika lalat atau kecoa yang
baru saja bertengger di atas tumpukan sampah kemudian hinggap di atas
makanan Anda. Jelas makanan Anda terkontaminasi oleh kuman.
Mengonsumsinya akan membuat Anda terserang berbagai penyakit

Berikut adalah beberapa penyakit yang terjadi akibat buang sampah


sembarangan:
Hepatitis A

Virus Hepatitis A dapat menyebar melalui sampah. Virus ini


menyebabkan adanya gangguan fungsi hati akut. Penyebaran virus
hepatitis A terjadi akibat kontaminasi makanan dan air yang kemudian
keduanya dikonsumsi oleh orang yang sehat.

Disentri

Disentri adalah radang usus yang menyebabkan diare disertai darah


atau lendir. Diare sendiri ditandai dengan sering buang air besar yang lunak
atau cair. Kondisi ini disebabkan oleh amuba dan bakteri yang banyak
ditemukan pada sampah yang berserakan.

Bakteri penyebab disentri juga dapat berpindah ke manusia setelah


melakukan kontak langsung dengan bakteri pada feses (misalnya, karena
tidak mencuci tangan dengan bersih sehabis buang air besar). Bakteri ini
juga dapat menyebar melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi,
atau berenang di air yang tercemar. Penyakit ini sangat menular. Jika tidak
segera ditangani, disentri dapat menyebabkan dehidrasi berat yang
mengancam jiwa.

Salmonellosis

Salmonellosis adalah penyakit yang timbul akibat infeksi bakteri


Salmonella di dalam perut dan usus. Sebagian besar pasien dengan infeksi
ringan akan sembuh dalam waktu 4-7 hari tanpa pengobatan. Penularan
dapat terjadi ketika orang makan makanan yang terkontaminasi bakteri
(seperti makan di restoran yang sama). Beberapa orang dengan diare akut
dirawat di rumah sakit untuk diinfus dan memperoleh antibiotik.

Sebagian besar pasien Salmonellosis hidup dalam kondisi lingkungan


yang miskin, berpolusi, dan kebanyakan dekat dengan lingkungan yang
penuh sampah di mana-mana. Oleh karena itu, kualitas kebersihan
makanan dapat meningkatkan risiko makanan beracun dan infeksi lainnya.
Selain itu, Anda juga berisiko tinggi terkena Salmonellosis jika Anda
melakukan kontak dengan orang yang terinfeksi.

Penyakit pes
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Yersina pestisia yang ditularkan
oleh tikus dan hewan pengerat lainnya. Umumnya, penyakit pes tersebar di
daerah yang lingkungan padat penduduk dan pastinya memiliki tingkat
kebersihan yang buruk alias sampah tersebar di mana-mana. Komplikasi
penyakit dari tikus ini bisa berujung pada meningitis, bahkan kematian.

Perlu diketahui, bahwa penyakit ini bukan hanya disebarkan lewat tikus.
Hewan seperti kelinci, anjing, kucing berkutu yang sudah terinfeksi pes bisa
menjadi sumber penularan penyakit. Penularan terjadi jika Anda melakukan
kontak langsung atau tergigit oleh hewan tersebut.

Demam berdarah

Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit menular yang


disebabkan oleh virus dengue yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti.
Demam Berdarah Dengue dulu disebut dengan penyakit “break-bone”
karena kadang menyebabkan nyeri sendi dan otot sehingga membuat
tulang terasa retak.

Nyamuk demam berdarah sering berkembang biak di genangan air


pada sampah yang dibuang sembarangan. Maka dari itu, ada baiknya
sampah-sampah tidak dibuang secara sembangan, tetapi dikubur untuk
mencegah terbentuknya sarang nyamuk. Sampah juga bisa meracuni air
sungai yang dipakai sebagai sumber air bersih untuk sehari-hari
Kebiasaan buang sampah sembarangan bisa mengakibatkan sampah
menumpuk di kali atau aliran sungai. Akibatnya, ekosistem di dalamnya
akan rusak. Hewan yang hidup di sana dan kualitas air bisa tercemar
apabila sampah menumpuk. Belum lagi aliran sungai yang mampet akibat
sampah sehingga menyebabkan bencana lainnya.

Terdapat beberapa masalah kesehatan yang muncul apabila seseorang


mengoncumsi air sungai yang tercemar. Beberapa penyakit di antaranya,
adalah:

Kolera. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Vibrio cholerae saat Anda
mengonsumsi air atau makanan yang terkontaminasi oleh feses orang
yang mengidap penyakit ini. Anda juga bisa terjangkit kolera jika Anda
mencuci bahan makanan dengan air yang terkontaminasi. Gejalanya
termasuk diare, muntah, kram perut, dan sakit kepala.
Amoebiasis, atau diare turis, disebabkan oleh amoeba yang hidup di air
tercemar. Amoeba ini mengakibatkan infeksi pada usus besar dan hati.
Gejala termasuk diare berdarah dan berlendir, bisa ringan atau sangat
parah.

Hindari buang sampah sembarangan dengan kiat berikut ini

Nah, kini Anda sudah tahu bahaya buang sampah sembarangan untuk
lingkungan dan kesehatan. Mulai saat ini, segera hentikan kebiasaan buruk
tersebut dan beralihlah ke cara yang lebih aman dalam mengelola sampah.

Berikut ini adalah beberapa kiat sederhana yang bisa membantu


mengurangi jumlah sampah tanpa harus membuangnya sembarangan:

Hindari pemborosan. Semakin banyak produk rumah tangga yang Anda


beli, semakin banyak pula sampah yang akan ditimbulkan. Maka itu, beli
bahan makanan atau produk rumah tangga secukupnya dan pilih produk
dengan kemasan yang paling simpel.

Penggunaan kembali. Untuk mengurangi jumlah sampah, Anda mungkin


bisa menggunakan ulang barang-barang yang sudah tak terpakai. Misalnya,
mengubah kaleng bekas menjadi pot tanaman atau celengan, atau
mengubah baju bekas menjadi lap atau keset.

Daur ulang. Gunakan barang-barang bekas yang masih bisa digunakan dan
daur ulang menjadi barang-barang baru yang ekonomis dan bermanfaat.
Misalnya membuat keranjang atau tas dari kumpulan bungkus kopi,
sampah koran menjadi kertas daur ulang, dan sebagainya.

Jadikan pupuk kompos. Ketimbang membakar sampah dan menyebabkan


pencemaran udara, jadikan sisa-sisa bahan makanan dan daun-daunan
menjadi pupuk kompos untuk tanaman Anda.
Membuang sampah dengan benar. Daripada buru-buru membakarnya,
buanglah sampah di tempat pembuangan akhir. Bahkan, kini sudah banyak
tempat yang memfasilitasi daur ulang plastik rumah tangga menjadi
produk rumah tangga yang lebih bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai