Anda di halaman 1dari 5

UKM Covid

1. Permasalahan
Ny L, 24 tahun, pekerjaan perawat dilakukan pemeriksaan rapid rutin yang dilakukan di klinik
tempat dia bekerja 1 hari sebelum dilakukan tracing hasil rapid menunjukkan kalau pasien
Reaktif, pasien tidak mengeluhkan adanya gejala apapun tetapi pasien mengisolasi diri di rumah
dan melaporkan hasil rapid tersebut ke dinkes. Setelah itu dinkes memberikan data ke
puskesmas Maja (surveillance covid-19) dan dilakukan 3T pada tanggal 17 November 2020 pukul
10.00-12.00 WIB di Kp. Gubugan, Maja

Perencanaan & pemilihan intervensi


Tracing ke rumah Ny. L dan dilakukan swab pada orang yang kontak erat

Pelaksanaan
Tracing dan swab
Pencatatatan PE (Penyelidikan dan Epidemiologi)
Ny. L di bawa ke rumah singgah covid-19

Monitoring & Evaluasi


Ny. L di isolasi di rumah singgah covid

2. Permasalahan
Ny O, 32 tahun, pekerjaan dokter umum melakukan pemeriksaan swab PCR di kliniknya dan
didapatkan hasil positif. Setelah itu Ny O melakukan pemeriksaan rapid test antigen covid-19
kepada keluarganya dan didapatkan hasil rapid reaktif pada anak yang paling tua. Pasien tidak
menunjukkan adanya gejala apa-apa. Setelah itu Ny O melaporkan kasus ini kepada dinas
kesehatan dan memberikan data tersebut kepada Puskesmas Maja (surveillance covid-19) dan
pada tanggal 7 Januari 2021 pukul 10.00-11.00 dilakukan 3T di Desa Maja.

Perencanaan & pemilihan intervensi


Tracing ke rumah Ny. O dan dilakukan swab pada orang yang kontak erat

Pelaksanaan
Tracing dan swab
Pencatatatan PE (Penyelidikan dan Epidemiologi)
Ny. O di bawa ke rumah singgah covid-19

Monitoring & Evaluasi


Ny. O di isolasi di rumah singgah covid
Keluarga Ny. O melakukan isolasi mandiri di rumah
3. Permasalahan
Tracing ini dilakukan setelah ditemukan adanya hasil PCR positif yang diambil pada saat
pengambilan swab massal yang dilakukan di 3 kecamatan pada tanggal 23 November 2020.
Didapatkan hasil 6 orang yang memiliki hasil Swab PCR covid-19 positif dan tidak memiliki gejala
yaitu: Tn G usia 49 tahun yang bekerja wiraswasta; Ny N usia 41 tahun yang bekerja MRT; Ny S
usia 18 tahun seorang pelajar; An. F usia 9 tahun seorang pelajar; Ny Ririn usia 43 tahun yang
berkerja MRT; dan Ny E usia 41 tahun yang berkerja sebagai karyawan. Data tersebut dilaporkan
kepada Puskesmas Maja (surveillance covid-19) dan pada tanggal 16 Desember 2020 pukul
10.00-12.00 dilakukan 3T di GSG Maja, desa Maja.

Perencanaan & pemilihan intervensi


Tracing dilakukan di GSG Maja dengan memanggil pasien yang positif Swab PCR covid-19 dan
yang kontak erat untuk dilakukan swab

Pelaksanaan
Tracing dan swab
Pencatatatan PE (Penyelidikan dan Epidemiologi)
Semua pasien yang didapatkan positif PCR dianjurkan untuk isolasi mandiri di rumah

Monitoring & Evaluasi


Isolasi mandiri di rumah masing-masing baik kepada pasien yang positif PCR maupun yang
kontak erat

4. Permasalahan
Ny S, 42 tahun, mendapatkan hasil Swab PCR Covid-19 positif saat di rawat di rumah sakit.
Pasien diketahui memiliki riwayat keganasan dan masih dalam terapi serta didapatkan bahwa
memiliki gejala ringan Covid-19. Setelah itu data dilaporkan kepada dinkes yang memberikan
data ke puskesmas Maja (surveillance covid-19). Dilakukan 3T pada tanggal 13 Januari 2021
pukul 10.00-11.00 WIB di Desa Pasir Kembang, Maja

Perencanaan & pemilihan intervensi


Tracing ke rumah Ny. S dan dilakukan swab pada orang yang kontak erat

Pelaksanaan
Tracing dan swab
Pencatatatan PE (Penyelidikan dan Epidemiologi)
Ny. S diisolasi di rumah sakit

Monitoring & Evaluasi


Ny. S di isolasi di rumah sakit
5. Permasalahan
Ditemukan hasil swab PCR Covid-19 positif pada beberapa pasien yaitu: Tn T usia 38 tahun yang
bekerja sebagai karyawan dan Tn H usia 47 tahun yang bekerja sebagai wiraswasta yang berasal
dari Desa Maja; serta Tn M usia 32 tahun yang bekerja sebagai wiraswasta dan Ny S usia 23
tahun yang merupakan ibu rumah tangga dari Desa Curug Badak. Tn T dan Tn H tidak memiliki
gejala, sedangkan Tn M dan Ny S memiliki gejala yang ringan. Data tersebut dilaporkan kepada
Puskesmas Maja (surveillance covid-19) dan pada tanggal 18 Januari 2021 pukul 10.00-12.00
dilakukan pemanggilan kepada pasien serta kontak erat ke Puskesmas Maja.

Perencanaan & pemilihan intervensi


Tracing dilakukan di Puskesmas Maja dengan memanggil kembali pasien yang positif Swab PCR
Covid-19 serta dilakukan swab pada orang yang kontak erat

Pelaksanaan
Tracing dan swab
Pencatatatan PE (Penyelidikan dan Epidemiologi)
Tn T, Tn H, Tn M dan Ny S melakukan isolasi mandiri di rumah

Monitoring & Evaluasi


Tn T, Tn H, Tn M dan Ny S melakukan isolasi mandiri di rumah

6. Permasalahan
Berdasarkan kriteria WHO, 1 % dari jumlah penduduk dari Kabupaten terutama dalam kasus ini
Kabupaten Lebak untuk dilakukan screening. Selain itu Puskesmas Maja mendapatkan instruksi
khusus dari Bupati Kabupaten Lebak untuk melakukan screening masal. Pada Kecamatan Maja
sudah ditemukan 29 orang yang terkonfirmasi covid-19 dan Maja menduduki urutan nomor 6
dari kabupaten Lebak dari jumlah pasien covid-19 yang sudah terkonfirmasi.

Perencanaan & pemilihan intervensi


Tracing dilakukan di GSG Maja dengan memanggil beberapa masyarakat yang dipilih
berdasarkan dari pekerjaan seperti tenaga kesehatan, tentara, polisi serta masyarakat yang
dipilih dari desa yang memiliki konfirmasi positif covid-19. Kegiatan ini dilakukan pada tanggal
23 November 2020 dari pukul 09.00 sampai pukul 16.00

Pelaksanaan
Tracing dan swab
Pencatatatan PE (Penyelidikan dan Epidemiologi)

Monitoring & Evaluasi


Memonitoring hasil PCR dan menghubungi kembali pasien yang terbukti konfirmasi dari hasil
yang nanti diterima dari dinas kesehatan.
7. Permasalahan
Ny K usia 40 tahun didapatkan hasil terkonfirmasi covid-19 setelah didapatkan hasil tracing yang
dilakukan sebelumnya di Desa Cibereum, Maja. Pasien diketahui tidak memiliki gejala. Dinas
kesehatan memberikan data tersebut kepada Puskesmas Maja (surveillance covid-19) dan pada
tanggal 19 Januari 2021 pukul 10.00-12.00 dilakukan 3T di Desa Cibereum.

Perencanaan & pemilihan intervensi


Tracing ke rumah Ny. K dan dilakukan swab pada orang yang kontak erat

Pelaksanaan
Tracing dan swab
Pencatatatan PE (Penyelidikan dan Epidemiologi)
Ny. K melakukan isolasi mandiri di rumah

Monitoring & Evaluasi


Ny. S di isolasi mandiri di rumah
Coronavirus adalah keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit mulai dari gejala ringan
sampai berat. Ada setidaknya dua jenis coronavirus yang diketahui menyebabkan penyakit yang
dapat menimbulkan gejala berat seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe
Acute Respiratory Syndrome (SARS). Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit jenis
baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Virus penyebab COVID-19 ini
dinamakan SarsCoV-2. Virus corona adalah zoonosis (ditularkan antara hewan dan manusia).
Penelitian menyebutkan bahwa SARS ditransmisikan dari kucing luwak (civet cats) ke manusia
dan MERS dari unta ke manusia. Adapun, hewan yang menjadi sumber penularan COVID19 ini
masih belum diketahui.

Tanda dan gejala umum infeksi COVID-19 antara lain gejala gangguan pernapasan akut seperti
demam, batuk dan sesak napas. Masa inkubasi rata-rata 5-6 hari dengan masa inkubasi
terpanjang 14 hari. Pada kasus COVID-19 yang berat dapat menyebabkan pneumonia, sindrom
pernapasan akut, gagal ginjal, dan bahkan kematian. Tanda-tanda dan gejala klinis yang
dilaporkan pada sebagian besar kasus adalah demam, dengan beberapa kasus mengalami
kesulitan bernapas, dan hasil rontgen menunjukkan infiltrat pneumonia luas di kedua paru

Sampai dengan tanggal 25 Maret 2020, dilaporkan total kasus konfirmasi 414.179 dengan 8.440
kematian (CFR 4,4%) dimana kasus dilaporkan di 192 negara/wilayah. Diantara kasus tersebut,
udah ada beberapa petugas kesehatan yang dilaporkan terinfeksi. Pada tanggal 2 Maret 2020,
Indonesia melaporkan kasus konfirmasi COVID19 sebanyak 2 kasus. Sampai dengan tanggal 25
Maret 2020, Indonesia sudah melaporkan 790 kasus konfirmasi COVID-19 dari 24 Provinsi yaitu:
Bali, Banten, DIY, DKI Jakarta, Jambi, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat,
Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kep. Riau, Nusa Tenggara Barat,
Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan,
Lampung, Riau, Maluku Utara, Maluku dan Papua. Wilayah dengan transmisi lokal di Indonesia
adalah DKI Jakarta, Banten (Kab. Tangerang, Kota Tangerang), Jawa Barat (Kota Bandung, Kab.
Bekasi, Kota Bekasi, Kota Depok, Kab. Bogor, Kab. Bogor, Kab. Karawang), Jawa Timur (kab.
Malang, Kab. Magetan dan Kota Surabaya) dan Jawa Tengah (Kota Surakarta) (Kemenkes, 2020).

Penyaringan atau screening Covid-19 adalah langkah penting dalam mencegah penularan
penyakit yang diakibatkan virus corona ini. Screening merupakan tindakan awal yang dilakukan
petugas kesehatan terhadap pasien yang datang ke rumah sakit. Tindakan ini menentukan
langkah selanjutnya, apakah pasien harus segera dirujuk ke rumah sakit khusus rujukan Covid-
19, perlu menjalani tes permulaan, atau bisa diperiksa secara umum sesuai dengan keluhan.
Screening Covid-19 dilakukan oleh petugas medis yang berkompeten sesuai dengan pedoman
protokol penanganan Covid-19 yang diterbitkan Kementerian Kesehatan. Screening bisa
dilakukan di fasilitas kesehatan tingkat pertama seperti puskesmas hingga rumah sakit. Prosedur
ini penting demi keamanan pasien itu sendiri serta orang lain yang berada di sekitarnya,
termasuk petugas medis yang menangani.

Anda mungkin juga menyukai