Anda di halaman 1dari 6

e-ISSN : 2715-9558 p-ISSN : 2716-0912 Volume 2 Issue 1

Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat UAP ( ABDI KE UAP)

Universitas Aisyah Pringsewu

Journal Homepage
http://journal.aisyahuniversity.ac.id/index.php?journal=Abdi

EDUKASI GIZI SEIMBANG DAN PEMANTAUAN STATUS GIZI


BALITA DI POSYANDU MELATI DESA WONOSARI, GADINGREJO,
PRINGSEWU.

Feri Kameliawati1, Riska Hediya Putri2, Wiwi Febriani3, Surmiasih4

1
Prodi S1 Keperawatan Universitas Aisyah Pringsewu
2,4,
Prodi Profesi Ners Universitas Aisyah Pringsewu
3,
Prodi S1 Gizi Universitas Aisyah Pringsewu
* email : kameliawatiferi@gmail.com

ABSTRAK
Status gizi balita yang baik memegang peranan penting dalam pertumbuhan dan
perkembangan terutama pada tahap golden period di lima tahun pertama. Hasil Pemantauan
Status Gizi (PSG) tahun 2017 di Indonesia menujukkan prevalensi stunting balita sebesar
27,5 %, balita kurus 8,0%, balita sangat kurus 3,1%, balita risiko kurus 22,8%, dan balita
dengan gizi kurang sebanyak 17,8%. Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan pengetahuan
ibu status gizi balita sehingga dapat menurunkan kejadian balita gizi buruk atau kurang.
Kegiatan pengabdian ini dilakukan bersamaan kegiatan Posyandu balita di Desa Wonosari
dengan cara menimbang balita, memberikan penyuluhan pada orang tua/pengasuh balita, dan
pemberian makan tambahan. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dikuti oleh 32 balita. Hasil
didapatakan jumlah balita dengan status gizi baik sebanyak 22 anak (68,8%), gizi kurang 5
anak (15,6%), gizi lebih 4 anak (12,5%) dan gizi buruk 1 anak (3,1%). Melalui edukasi
mengenai gizi seimbang telah terjadi peningkatan pengetahuan ibu mengenai gizi seimbang
pada balita. Meningkatnya pengetahuan mengenai gizi seimbang dan pengolahan makanan
boleh jadi akan diikuti dengan perubahan perilaku. Penyuluhan gizi dengan metode ceramah
disertai media poster dan leaflet merupakan salah satu pendekatan pembelajaran dengan
memberi seperangkat pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan agar mampu
menentukan pilihan perilaku yang tepat untuk meningkatkan status gizi balitanya.

Kata Kunci : Gizi Seimbang, Status Gizi, Balita

57
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat UAP ( ABDI KE UAP)
e-ISSN : 2715-9558 p-ISSN : 2716-0912 Volume 2 Issue 1

1. PENDAHULUAN balita stunting terbanyak. Fakta ini


Masalah gizi anak secara garis besar menunjukkan masalah gizi balita
merupakan dampak dari masih menjadi perlu mendapat
ketidakseimbangan antara asupan dan perhatian.
keluaran zat gizi (nutritional
imbalance), yaitu asupan yang Menurut Wong et al (2014), masalah
melebihi keluaran atau sebaliknya, di gizi kurang secara langsung
samping kesalahan dalam memilih disebabkan oleh anak tidak
bahan makanan untuk disantap. mendapatkan cukup asupan makanan
yang mengandung gizi seimbang. Gizi
Status gizi balita yang baik memegang seimbang yaitu susunan makanan
peranan penting dalam pertumbuhan sehari-hari yang mengandung zat gizi
dan perkembangan terutama pada dalam jenis dan jumlah yang sesuai
tahap golden period di lima tahun dengan kebutuhan tubuh, dengan
pertama. Upaya perbaikan status gizi memperhatikan prinsip
balita dapat memberikan kontribusi keanekaragaman pangan, aktivitas
bagi tercapainya tujuan pembangunan fisik, perilaku hidup bersih dan
nasional terutama dalam hal mempertahankan berat badan normal
penurunan prevalensi gizi kurang pada untuk mencegah masalah gizi
balita yang pada akhirnya akan dapat (Kodyat, 2014). Makanan bergizi akan
meningkatkan kualitas sumberdaya memenuhi kebutuhan gizi seseorang
manusia. Status gizi balita yang buruk guna pemeliharaan, perbaikan sel-sel
dapat membawa dampak negatif tubuh, pertumbuhan dan
terhadap pertumbuhan fisik maupun perkembangan (Thomson, Davis,
mental, penurunan daya tahan tubuh , Renzaho & Toole, 2014).
serta dampak yang lebih serius
adalah timbulnya kecacatan, Keberhasilan program perbaikan gizi
tingginya angka kesakitan ini perlu diikuti dengan surveilans
danpercepatan kematian (Ali, 2006; atau melakukan pemantauan terus
Mamhidira, 2006; Pahlevi, 2012). menerus disertai dengan kajian serta
tindakan yang segera harus dilakukan.
Data dari Riset Kesehatan Dasar Deteksi dini dan stimulasi
(Riskesdas) tahun 2013 menunjukkan perkembangan merupakan salah satu
prevalensi balita kurus dan prevalensi aspek yang tidak hanya melibatkan
balita stunting masing-masing keluarga tetapi juga penyedia
sebesar 12,1% dan 37,2% (Kemenkes pelayanan kesehatan yaitu Puskesmas.
RI, 2017). Hasil Pemantauan Status Namun dalam hal ini Posyandu
Gizi (PSG) tahun 2017 di Indonesia berperan penting dalam memberikan
menujukkan prevalensi stunting pada edukasi untuk keluarga dan
balita sebesar 27,5 %, balita kurus masyarakat bagaimana cara
8,0%, balita sangat kurus 3,1%, balita meningkatkan status gizi bayi dan
risiko kurus 22,8%, dan balita dengan balita dalam pencegahan stunting.
gizi kurang sebanyak 17,8%
(Direktorat Gizi Masyarakat Salah satu metode untuk mengukur
Kemenkes RI, 2017). Data Puskesmas status gizi adalah ukuran
Gadingrejo menunjukkan bahwa pada antropometri. Hasil pengukuran
tahun 2018 bahwa terdapat 36 balita antropometri mencerminkan status
yang mengalami stunting, dan dari 23 gizi anak yang dapat digolongkan
Desa didapatkan bahwa Desa menjadi status gizi sangat kurus,
Wonodadi dan Wonosari memilki
58
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat UAP ( ABDI KE UAP)
e-ISSN : 2715-9558 p-ISSN : 2716-0912 Volume 2 Issue 1

kurus, kelebihan berat badan dan Kabupaten Pringsewu. Balita yang


lainya. hadir dalam rentang usia 1-59 bulan
dengan rincian laki-laki sebanyak 15
Oleh karena itu sebagai dosen dan dan perempuan sebanyak 17. Hasil
tenaga kesehatan yang ikut penilaian status gizi balita dalam
bertanggung jawab terhadap kesehatan kegiatan pengabdian masyarakat
masyarakat, tim pengusul peduli dan digambarkan dalam tabel 1 berikut ini.
termotivasi untuk ikut serta dalam
meningkatkan status gizi balita Tabel 1. Hasil pendataan dan Status
sehingga dapat menurunkan kejadian Gizi Balita di Posyandu Melati Desa
balita gizi buruk atau kurang. Upaya Wonosari, Kecamatan Gadingrejo
ini dilakukan melalui kegiatan bulan Mei tahun 2019.
pengabdian masyarakat yaitu edukasi
gizi seimbang dan pemantuan status Status Frekuensi Presentase
gizi balita. Gizi (n) (%)
Balita
Buruk 1 3,1
2. BAHAN DAN METODE Kurang 5 15,6
PENGABDIAN Baik 22 68,8
Kegiatan pengabdian ini dilakukan Lebih 4 12,5
bersamaan kegiatan Posyandu balita di
Desa Wonosari dengan cara Dari hasil pendataan didapatakan
menimbang balita, memberikan jumlah balita dengan status gizi baik
penyuluhan pada orang tua/pengasuh sebanyak 22 anak (68,8%), gizi
balita, dan pemberian makan kurang 5 anak (15,6%), gizi lebih 4
tambahan. Balita yang datang anak (12,5%) dan gizi buruk 1 anak
langsung dilakukan pendataan terkait (3,1%). Kondisi ini bisa disebabkan
nama dan usia, kemudian diukur dan karena adanya periode transisi dari
ditimbang berat badannya. Setelah itu bayi ke anak, dimana anak mulai
itu dikumpulkan bersama orang tua belajar mengkonsumsi makanan padat
untuk diberikan penyuluhan tentang dengan jenis yang beragam. Beberapa
makanan yang mengandung gizi permasalahan yang mungkin terjadi
seimbang yang berkualitas dan cara seperti anak mengalami kesulitan
penyiapan, serta pengolahan yang makan atau tidak tertarik pada
benar. Kegiatan diakhiri dengan makanan rumah. Disisi lain anak
pembagian makanan tambahan sudah mulai berinteraksi lebih banyak
dimana setiap balita akan menerima dengan lingkungan luar yang mungkin
satu paket PMT. tidak sehat terutama setelah usia 2
tahun. Apabila pola pengasuhan salah
Kegiatan ini dilaksanakan pada hari terutama dalam pemberian makan
Rabu, tanggal 9 Mei 2019. Lokasi anak, maka bisa mengakibatan anak
kegiatan dilakukan di Posyandu Balita kurang gizi bahkan mengalami
Melati, Desa Wonosari, Kecamatan penyakit infeksi. Infeksi yang terjadi
Gadingrejo, Pringsewu. berulang tidak hanya menyebabkan
penurunan berat badan tapi juga
3. HASIL DAN PEMBAHASAN menganggu tumbuh kembang anak.
Kegiatan pengabdian masyarakat
dalam rangka pemberian peningkatan Hal ini sesuai dengan pengabdian
gizi pada 32 balita di Posyandu Melati masyarakat pernyataan Soetjiningsih
Desa Wonosari, Kec. Gadingrejo, (2005) bahwa periode rawan bagi
59
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat UAP ( ABDI KE UAP)
e-ISSN : 2715-9558 p-ISSN : 2716-0912 Volume 2 Issue 1

anak adalah usia balita karena mudah dimungkinkan karena masyarakat


mengalami kekurangan gizi dan khususnya ibu-ibu belum mengetahui
menderita penyakit infeksi. Disisi lain, pola pemberian makan yang baik
tahap balita merupakan golden period seperti bagaimana cara menyusun
untuk masa tumbuh kembang dalam menu makanan seimbang, bagaimana
menentukan kualitas anak dikemudian kebutuhan gizi yang sesuai dengan
hari untuk menghasilkan sumber daya usia anak. Sehingga partisipasi ibu
manusia yang berkualitas. Oleh karena dengan memenuhi kebutuhan gizi
itu, anak yang mengalami kurang gizi anak secara kontinyu sesuai umur
pada periode balita bila tidak anaknya. Didukung pihak keluarga
tertangani dengan baik dapat yang terus mengingatkan dan
mengalami kegagalan tumbuh (growth memotivasi ibu. Sedangkan peran
failure) (Dep. Gizi dan Kesmas FKM- bidan desa adalah dengan memantau
UI, 2007). dan mengevaluasi pertumbuhan anak
melalui kegiatan pengukuran
Setelah pengukuran status gizi antoprometri saat posyandu dibantu
kegiatan ini dilanjutkan kepada oleh kader posyandu.
penyuluhan gizi seimbang adalah
susunan makanan sehari-hari yang Salah satu penyebab gizi kurang pada
mengandung zat gizi (karbohidrat, balita adalah tidak cukup mendapat
protein, lemak, vitamin dan mineral) makanan bergizi seimbang yang
dengan jenis dan jumlah yang sesuai disebabkan rendahnya pengetahuan
kebutuhan tubuh untuk tumbuh, keluarga tentang gizi dan cara
menjaga kesehatan dan melakukan pengolahannya. Perbaikan gizi pada
fungsi tubuh lainnya dengan baik. Gizi balita, tidak cukup hanya dengan
seimbang menggantikan konsep memberikan PMT saja, tetapi juga
makan sehat sebelumnya yaitu 4 Sehat dengan peningkatan pengetahuan gizi
5 Sempurna. keluarga. Meningkatnya pengetahuan
dan metode pengolahan makanan
Tumpeng tersebut terdiri dari 4 lapis sebagai intervensi boleh jadi akan
yang mewakili 4 Pilar Gizi Seimbang diikuti dengan perubahan perilaku.
yaitu, makan makanan beraneka Penyuluhan gizi dengan metode
ragam, aktifitas fisik, kebersihan diri ceramah disertai media poster dan
dan lingkungan serta pemantauan leaflet dan cara pembuatan variasi
berat badan untuk menjaga pengolahan merupakan salah satu
keseimbangan energi yang masuk dan pendekatan pembelajaran dengan
keluar tubuh. memberi seperangkat pengetahuan
dan keterampilan yang diperlukan
Tabel 2. Tingkat Pengetahuan Ibu pada sasaran agar mampu menentukan
Tentang Gizi Seimbang pilihan perilaku yang tepat untuk
meningkatkan status gizi balitanya.
Tingkat Pre Post
Pengetahuan Salah satu faktor yang berperan aktif
Kurang 15 0 dalam mendeteksi dini masalah ini
Cukup 10 15 adalah peran seorang ibu balita dan
Baik 7 17 kader. Ibu balita berperan langsung
dalam hal pengolahan makanan pada
Secara umum masalah yang balita. Kader adalah tenaga sukarela
berhubungan dengan status gizi yang dipilih oleh masyarakat dan
kurang dalam masyarakat bertugas mengembangkan masyarakat.
60
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat UAP ( ABDI KE UAP)
e-ISSN : 2715-9558 p-ISSN : 2716-0912 Volume 2 Issue 1

disini kader berperan aktif dalam penilaian didapatakan jumlah balita


penimbangan balita, pencatatan atau dengan status gizi baik sebanyak 22
pengisian KMS, keterampilan dalam anak (68,8%), gizi kurang 5 anak
interpretasi hasil penimbangan, (15,6%), gizi lebih 4 anak (12,5%)
Karena kader kesehatan mempunyai dan gizi buruk 1 anak (3,1%).
peran besar dalam upaya
meningkatkan kemampuan Selanjutnya disarankan untuk
masyarakat menolong dirinynya untuk peningkatan pengetahuan dan
mencapai derajat kesehatan yang keterampilan kader posyandu ibu
optimal. balita atau pengasuh dan keluarga
dalam melakukan pengolahan variasi
makanan melalui pelatihan bagaimana
cara mengolah bahan makanan yang
ada disekitar tempat tinggal.

UCAPAN TERIMA KASIH


Terima kasih kepada Universitas Aisyah
Pringswu yang memfasilitasi kegiatan
PKM ini. Terima kasih kepada LPPM
yang telah mensupport dan mendukung
berlangsungnya kegiatan PKM ini, tidak
lupa saya ucapkan kepada Posyandu
Melati yang sudah memfasilitasi tempat
serta sarana dan prasarana hingga kegiatan
pengabdian masyarakat ini berjalan dengan
Gambar 1. Foto Kegiatan Edukasi baik.
Gizi Seimbang dan Pemantauan Status
Gizi DAFTAR PUSTAKA
Ali, S. M., & Lindström, M. (2006).
Socioeconomic, psychosocial,
behavioural, and psychological
determinants of BMI among
young women: differing patterns
for underweight and
overweight/obesity. European
Journal of Public Health, 16(3),
324-330.

Badan Penelitian dan Pengembangan


Kesehatan. (2013). Riset
Kesehatan Dasar (Riskesdas)
2013. Jakarta: Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia.

4. KESIMPULAN DAN SARAN Comrie-Thomson, L., Davis, J., Renzaho,


Dapat disimpulkan bahwa melalui A., & Toole, M. J. (2014).
kegiatan lni telah terjadi peningkatan Addressing child undernutrition:
pengetahuan ibu mengenai gizi evidence review.
seimbang pada balita. Kegiatan ini
dihadiri 32 balita dengan hasil
61
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat UAP ( ABDI KE UAP)
e-ISSN : 2715-9558 p-ISSN : 2716-0912 Volume 2 Issue 1

Dep. Gizi dan Kesehatan Masyarakat FKM


UI. (2007). Pedoman Tata
Laksana KEP Pada Anak di RS
Kabupaten/Kodya. Jakarta:
Departemen Gizi Dan Kesehatan
Masyarakat.

Direktorat Gizi Masyarakat Kemenkes RI.


(2017). Buku Saku Pemantauan
Status Gizi Tahun 2017. Jakarta:
Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia.

Kodyat, B. A. (2014). Pedoman Gizi


Seimbang 2014. Permenkes
RI,(41).

Mamhidir, A. G., Ljunggren, G., Kihlgren,


M., Kihlgren, A., & Wimo, A.
(2006). Underweight, weight loss
and related risk factors among
older adults in sheltered housing-a
Swedish follow-up study. Journal
Of Nutrition Health And
Aging, 10(4), 255.

Pahlevi, A. E. (2012). Determinan status


gizi pada siswa sekolah
dasar. KEMAS: Jurnal Kesehatan
Masyarakat, 7(2), 122-126.

Wong, H. J., Moy, F. M., & Nair, S.


(2014). Risk factors of
malnutrition among preschool
children in Terengganu, Malaysia:
a case control study. BMC public
health, 14(1), 785.

62
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat UAP ( ABDI KE UAP)

Anda mungkin juga menyukai