Anda di halaman 1dari 66

RANGKUMAN ANATOMI

FISIOLOGI
Dosen pengampu : 1. Rizanna Fajrunni’mah M.Si.Med
2. Dr.R. Trioclarise , MKM.

Nama : Dina Pramesti


NIM : P3.73.34.2.20.020
D-IV Teknologi Laboratorium Medis
BAB 1 SISTEM
BAB 1 SISTEM
DIGESTIF
DIGESTIF
PENGERTIAN
Serangkaian komponen yg bertanggung jawab terhadap pemenuhan kebutuhan nutrisi sel,
dengan menyediakan zat-zat yang siap digunakan sel, secara terus menerus, melalui
serangkaian aktivitas muskular, sekretorik, pencernaan, dan penyerapan

Sistem digestivus memiliki beberapa fungsi


- Fungsi sekresi
- Fungsi muscular
- Fungsi pencernaan
- Fungsi penyerapan atau absorsi

Sistem digestivus terdiri dari

– Tabung muskuler (Tractus digestivus) :

 cavum oris
 oropharynx
 esophagus
 gaster
 intestinum tenue : duodenum – jejunum – ileum
 intestinum crassum : cecum- ascenden –
 rectum
 anal canal

organ-organ asesoris
 kelenjar air liur
 hepar
 kandung empedu
 pancreas

Cavum Oris
Ujung proksimal traktus digestivus Bagian mulut di antara gusi dan pipi adalah vestibulum,
dan sisanya adalah rongga mulut
berFungsi:
 Pelumasan
 Proses mengunyah dikontrol oleh nucleus dalam batang otak yang dilakukan dengan
refleks mengunyah.
 Perangsangan formasio retikularis menyebabkan pergerakan mengunyah ritmis dan
kontinyu.
Lidah
Organ muscular yang diselubungi mucosa
berfungsi
 mecanical processing (menggulung dan mendorong, memindahkan makanan, agar
semua makanan dapat dihaluskan dan tercampur dengan saliva, membentuk bolus dan
mencernakan karbohidrat oleh ptyalin)
 Indra perasa
GIGI
berfungsi untuk mengunyah (mastikasi), insisivus untuk memotong dan molar untuk
menggiling makanan, menjadikan makanan mempunyai banyak permukaan dan terlepasnya
selulosa, sehingga zat nutrisi dapat kontak dengan enzim-enzim pencernaan
bagian bagian gigi
 mahkota gigi
 leher gigi
 akar gigi /radix
saliva
Merupakan cairan alkali yang mengandung mucin, Elektrolit (K,Na,Ca), yodium, zat
organic,(enzim lisozim dan ptyalin/ alfa amylase), imunoglobulin
Fungsi Fisik
 Membasahi mulut  Melarutkan beberapa unsur
 Membersihkan lidah dalam makanan
 Memudahkan bicara  Memudahkan kerja kimiawi
 Membasahi makanan sehingga  Pertahanan tubuh non spesifik
mudah ditelan (lubrikasi)
Fungsi Kimiawi
 Enzim amilase menginisiasi penghancuran gula kompleks
 Ptialin bekerja sampai lambung di mana makanan menjadi asam karena kerja
cairan lambung.

orofaring
bagian belakang mulut, pintu keluar dari bolus, bagian dari faring, tabung silindris,
fibromuskular mulai dari tengkorak dan diakhiri dengan esofagus
PHARYNX

saluran musculofascial
Berfungsi untuk mendorong makanan yang dihasilkan oleh kontraksi otot-otot kontriktor
faringeal dan palatal
Terdiri atas : nasopharynx laryngopharynx oropharynx basis cranii cart.cricoidea

esophagus

Berfungsi : Menelan bahan makanan dari spincter esophageal superior menuju ke spincter
esophageal inferior.

Terdiri dari:

 Tabung muscular antara pharynx – lambung,Panjang 25cm


 Posterior terhadap jantung dan trakhea, anterior terhadap vertebra
 Sekresi mukus→ mempermudah menelan dan melindungi cedera akibat zat kimia
 Normalnya berkontraksi, kecuali pada waktu menelan
 Terdapat 2 sfingter

Mekanisme menelan

Urutan gerakan yang terkoordinasi yang tdd :

 Oral : bolus didorong ke belakang laring terangkat dan menutup


mengenai dinding posterior faring epiglotis,
oleh gerakan volunter lidah
 mencegah makanan masuk trakhea.
 Faringeal (gerak involunter) :
Kontraksi otot constrictor
palatum mole dan uvula bergerak
pharyngeus mendorong bolus
scr refleks menutup nasofaring,
 Esofageal relaksasi otot safilofaringeus→
relaksasi otot sfingter distal
→bolus masuk gaster (5-15 detik)

LAMBUNG/GASTER

Terletak oblique dari kiri ke kanan menyilang di abdomen atas tepat di bawah diafragma.
Terdapat 2 lengkung (kurvatur) yaitu mayor (anterior) dan minor (posterior)
terdiri dari : Fundus ,Kardia-korpus ,Antrum-Pillorus
Makanan diubah menjadi bahan semifluid (chyme/kimus) dengan kapasitas normal 1-2 L

Otot Gaster
Mekanisme kerja otot
– Upper region : tonus otot
– Lower region : motile, pump like action,
Sfingter pilorus →jika relaksasi, makanan
mencampur isi gaster dan
masuk ke duodenum, mencegah refluks
menghantarkannya ke duodenum
usus halus Refleks gastrokolik: sinyal dari
Sfingter kardia →mengalirkan makanan
gaster bila terisi makanan/iritasi
masuk ke lambung dan mencegah refluks
menimbulkan refleks di kolon
isi gaster
(peningkatan gerakan)

Vaskularisasi

Mendapat darah dari a.gastrika cabang dari a.coelica yang berasal dari A.abdominalis.
INERVASI : intrinsic dari pleksus Meissner (di submukosa) ,terutama mengatur sekresi
kelenjar dan pleksus Aurbach (di antara otot –otot lambung, terutama untuk mengatur gerak
peristaltic ) Ekstrinsik dari cabang simpatis & para simpatis n.X/ n.Vagus.

Fungsi Gaster :

 Fungsi muskular
 Fungsi sekresi
 Fungsi pencernaan
Pengaturan sekresi gaster

1. Fase SEREBRAL/SEFALIK: rangsangan pada reseptor


penghidup,pengecap,penglihatan pendengaran dan peraba (makanan belum masuk
lambung) diteruskan ke hypothalamus pada pusat makan/lapar →N.X/n.Vagus
→klj.pilorik →pelepasan gastrin yang merangsang klj.gastrik untuk mengeluarkan HCl
dan enzim pencernaan (siap menerima makanan merangsang reseptor pada lambung
→peristaltik otot lambung →perih perut = lapar)
2. Fase GASTRIK /DIGESTIK : bolus sudah ditelan masuk lambung, terjadi rangsangan
mekanik (regangan otot lambung ) dan kimiawi (zat makanan /kimia yang ada dalam
bolus)klj.pilorik melepaskan gastrin →merangsang klj.gastrik untuk mengeluarkan
HCl,air,mucus,intrinsic factor,amylase,lipase,pepsinog
3. Fase INTERDIGESTIK : pada keadaan tanpa ada proses pencernaan, tak ada bolus
dalam lambung,secara terus-menerus getah lambung diproduksi , walau dalam jumlah
kecil. Pada waktu perut kosong/puasa, getah lambung tetap ada dan disertai gelombang
peristaltic yang menyapu, meratakan penyebaran getah lambung. Pada keadaan tertentu
gelombang ini lebih tajam, menyebabkan sensasi lapar.

USUS HALUS
Disebut juga intestinum tenue
 Letak: Di abdomen tengah depan. Mulai dari spingter pilorik di abdomen atas anterior
agak ke kanan s/d katup ileosekal di abdomen kanan bawah anterior.
 Panjang 6-7 m
 Proses digesti dan absorpsi terbesar
 Pergerakan: kontraksi segmental dan peristaltik
 Epitel vilus: sel goblet →penghasil mukus, sel absorptif
 Terdiri dari : – Duodenum – Jejunum – Ileum

STRUKTUR USUS HALUS


mukosa : mempunyai villi : unit fungsionil usus
struktur villi : mikrovili dengan brushborder, epithel absorben, villi dengan epithel torak
bersilia & sel goblet penghasil mukus ditengah terdapat saluran kapiler arteriol , venula , &
kapiler limfe/lacteal )
submukosa : jaringan longgar
peritoneum : lapisan terluar

VASKULARISASI : Mendapat darah dari a.mesenterika superior untuk usus halus bagian
kanan dan mesenterika inferior untuk usus bagian kiri (cabang dari A.abdominalis). Vena
mesenterik superior bergabung membentuk vena porta
INERVASI : Intrinsic & extrinsic (meisner,aurbach ,n.X)

FUNGSI USUS HALUS


1. FUNGSI MUSKULAR :
 membuka spinkter pilorik, akibat kontak spinkter – khime ph >5 ,dengan gerak:
– peristaltic mass, khime masuk ke duodenum, bergerak sepanjang usus halus
- peristaltic segmental, gerak pendulum=gerak mencampur& memecah khimes menjadi
partikel yang lebih halus, sehingga lebih banyak kontak dengan getah usus & villi,
sehingga memungkinkan terjadinya proses pencernaan dan penyerapan .
 mengosongkan usus halus dengan membuka katup ileosekal, mendorong isi usus /residu
ke sekum, serta mencegah refluk ke ileum.
2. FUNGSI SEKRESI
getah usus dihasilkan oleh kelenjar mukosa dan submukosa di antara villi terutama duodenum
3.FUNGSI PENCERNAAN :

- amylase pancreas dengan sukrose, maltase, laktase merubah disakarida →


monosakarida /glukosa
- tripsinogen pancreas, setelah diaktifkan oleh enterokinase, merubah
peptone/dipeptida→asam amino Lipase pancreas berikatan dengan misel (emulsi lemak
+empedu), mencernakan lemak → asam lemak & gliserol

4.FUNGSI PENYERAPAN/ ABSORBSI :

asam amino & glukosa, secara difusi ke epithel absorben, melalui membrane sel, kapiler
venule →sistem portal→hati & sel perifer

asam lemak & gliserol di epithel absorbent, dirubah menjadi trigliserida , yang berikatan
dengan protein (apoprotein B)=lipoprotein khilomikron → melalui lacteal →duktus
thorasikus →v.subklavia →hati
vitamin B12 + intrinsic factor →difusi ke ephithel absorben →kapiler darah →sumsum
tulang.

INTESTINUM CASSUM

Panjang 13 meter , Terdiri : - caecum - colon : ascenden – transversus – descenden – sigmoid


- rectum

Fungsi : mengasorpsi air (2000ml/hari) dan elektrolit, merubah materi yang tidak dicerna
menjadi feces - Pergerakan haustra - Pencernaan oleh bakteri (sintesis vit.K dan beberapa
vit.lain) - Pembentukan berbagai gas - Pembusukan sisa protein mjd as.amino, indol, skatol,
fenol

SEKUM

- Katup ileosekal (mengontrol aliran kimus dari ileum ke sekum)


- Refleks kolonileal: sinyal dari kolon yg penuh/iritasi/infeksi menimbulkan refleks
hambatan pengosongan ileum
- 2-3 inci pertama dari usus besar
- Kimus yg tidak diabsorbsi masuk caecum melalui katup ileosekal yg merupakan lapisan
otot sirkular yg mencegah regurgitasi (kembalinya isi kolon ke usus halus).

COLON

Mengabsorpsi air (600ml/hari) dan elektrolit

- Colon ascenden: berjalan ke atas ,


- Colon transversum: melintang (horizontal) depan duodenum dan gaster ,
- Colon descenden: berjalan ke bawah, melengkung ke garis tengah
- Colon sigmoid: bentuk huruf S di pelvis berlanjut ke rektum, berfungsi sbg reservoir
massa feses sampai terjadi defekasi

VASKULARISASI INERVASI KOLON


VASKULARISASI :
Dari a.mesenterikasuperior untuk kolon kanan & inferior untuk kolon kiri, dengan cabang ke
rectum dari a.iliaka : a.hemorhoidales dengan v.hemorrhoidales yang kembali ke v.kava
inferior
INERVASI:
syaraf intrinsic & ekstrinsik : pleksus meissner aurbach, n.X

FUNGSI COLON
Fungsi muskuler → gerak peristaltic pada colon transversum

Gerakan massa (mass movement) mendorong massa ke distal--keluar tubuh Segmental


/haustrasi – gerak ke haustra memungkinkan terjadi absorbsi air & elektrolit, dan
mengeluarkan feses untuk didorong ke distal

Fungsi Pencernaan: tidak ada

Fungsi Sintesa fermentasi residu/serat + bakteri flora normal kolon → feses dan gas .

pembentukan vitamin K ,B kompleks

fungsi sekresi dan proteksi: mucus utk melumasi kolon dan mencegah trauma pd dinding
bag.dalam terutama pd ujung distal kolon

fungsi absorbsi : penyerapan air & elektrolit. - Jika kecepatan kontraksi terlalu cepat, waktu
absorbsi berkurang sehingga feses mjd encer - Jika kecepatan kontraksi melambat, air akan
terus diabsorbsi sehingga terbentuk massa feses yg keras.

Fungsi Eliminasi: - Kolon mengeliminasi produk buangan dan gas (flatus) - Flatus timbul
akibat menelan gas, difusi gas dari aliran darah ke dalam usus, dan kerja bakteri pada
karbohidrat yg tdk dpt diabsorbsi (fermentasi karbohidrat seperti pd kubis dan bawang
menghasilkan gas di dlm usus) - Orang dewasa dlm kondisi normal menghasilkan 400-700
ml flatus setiap hari

REKTUM
1 inci terakhir - Rektum dibangun oleh lipatan-lipatan jaringan vertikal dan transversal.
Setiap lipatan vertikal berisi sebuah arteri dan lebih dari satu vena - Proses defekasi dimulai
bila masa feses/gas bergerak ke dalam rektum utk membuat dindingnya berdistensi - Proses
ini melibatkan kontrol volunter dan involunter
ANAL-CANAL
– Panjang 4 cm – menghubungkan rectum & muara anus – Pada bagian posterior tdp
jar.fibromuscular (Lig.anococcygealis) – Di anterior dipisahkan dg urethrae oleh perineal
body – Kanalis ani (sfingter ani eksterna, interna, levator ani) – Terdapat 2 otot sfingter yang
mengendalikan anus: internal (otot polos di bawah sistem saraf otonom) dan eksternal
(dibentuk oleh otot rangka dan bekerja di bawah kendali voluntir)

Defekasi Susunan feces

 Massa warna coklat semi padat (adanya sterkobilin)

 60-70% air

 Bakteri mati, epitel usus yang lepas, zat nitrogen, musin, kalsium fosfat, zat besi, selulose,
sisa zat makanan yang tak tercerna
Bab 2

ANATOMI FISIOLOGI
ANATOMI FISIOLOGI HATI,
HATI, PANKREAS,
PANKREAS, DAN
DAN
KANDUNG EMPEDU
KANDUNG EMPEDU

HATI

 Menurut bahasa yunani hati yaitu hepar, menjadi hepato atau hepatic.
 Hati adalah organ lembut berwarna terang kemerahan. Hati merupakan organ kedua
terbesar manusia (organ terbesar adalah kulit) dan kelenjar terbesar dalam tubuh manusia.
 Hati manusia dewasa mempunyai berat antara 1000 – 1800 gram (kira-kira seperlima
puluh dari berat badan)
 Pada bayi ukurannya relatif lebih besar sebab lobus kirinya besar.

ANATOMI HATI HUBUNGAN DENGAN ORGAN SEKITAR :

 Atas : Diafragma

 Kiri : Lambung

 Depan ,Kanan,belakang : Iga

 Bawah : Terdapat Cekungan Akibat Penekanan Organ Sekitar


ANATOMI HATI

Perlekatan :

- dinding depan
abdomen :
ligamentum (lig)
Falciforme
- Diafragma : lig.coronarius, di lateralnya tdp lig.triangularis D/S
- Di permukaan inferior tdp lig. Teres
- Posterior : lig.venosum A

Bagian-bagian Hepar

 Anterior View: 1. Lobus Dextra 2. Lobus Sinistra

 Posterior View: 3. Lobus Kaudatus 4. Lobus Kuadratus

 Lobus terkecil→lobulus, merupakan bagian hati yg mikroskopis

VASKULARISASI
 Pemenuhan kebutuhan nutrisi & oksigen didapat dari v.Porta dan a.Hepatika,melalui
sirkulasi hepatic dan sirkulasi portal
 A.Hepatika merupakan cabang dari a.Abdominalis, membawa darah kaya oksigen
 V.Porta berasal dari v.Mesenterika superior & inferior membawa darah dari saluran
pencernaan, limpa dan pancreas yang kaya nutrisi hasil pencernaan dan CO2
 Cabang terminalis kedua pembuluh darah tsb bersatu membentuk capillary beds bersama
yg merupakan sinusoid hepatik. Sinusoid mengosongkan isinya ke dalam vena sentralis
 Sirkulasi ke luar hati melalui vena sentralis, yg bersatu membentuk vena hepatika yg akan
mengalirkan isinya ke dalam vena kava inferior di dekat diafragma.

Fungsi metabolik hati

- Metabolisme karbohidrat: glikogenesis, glikogenolisis, glukoneogenesis (Hati penting


utk mempertahankan konsentrasi glukosa darah normal, disebut fungsi penyangga
glukosa).
- Metabolisme protein: sintesis protein, albumin&globulin, penyimpanan asam amino,
pemecahan asam nukleat menjadi asam urat
- Metabolisme lemak: asam lemak dipecah utk produksi energi dan badan keton
(ketogenesis), sintesis kolesterol, penyimpanan lemak, fosfolipid
- Konversi amonia: penggunaan asam amino utk glukoneogenesis akan membentuk
amonia. Hati mengubah amoniaureum yg bisa diekskresikan lewat urin (fs.
Detoksifikasi: biotransformasi zat berbahaya menjadi tidak berbahaya)
- Penyimpanan vitamin yg larut dalam lemak (A,D,E,K, B-12) dan zat besi
- Metabolisme obat (seperti barbiturat, amfetamin, sulfonamid, penicilin, atau hormon
tiroksin, estrogen dan steroid). Ekskresi obat oleh medium kimia aktif hati (konjugasi
membentuk substansi yg lebih larut)
- Pembentukan dan sekresi empedu. Sekresi ini meliputi garam empedu, pigmen empedu
(bilirubin), dan kolesterol

CAIRAN EMPEDU

- kental berwarna kuning keemasan (kehijauan)


- Terdiri: air dan elektrolit, seperti natrium, kalium, kalsium, klorida, bikarbonat, dan
substansi lain seperti lesitin, kolesterol, bilirubin, dan garam empedu
- Zat esensial dalam pencernaan dan penyerapan lemak

Garam Empedu

- Disintesis oleh hepatosit dari kolesterol (0,5 gram / hari)


- Prekursor : kolesterol dlm diet atau kolesterol yang disintesis sel hati selama metabolisme
lemak. Fs. garam empedu dalam saluran cerna
- fs. emulsifikasi / fs. Detergen: garam empedu menurunkan tegangan permukaan partikel
lemak dlm makanan  memecah butir lemak  butir2 kecil/komplek2 kecil dg as.lemak
& monogliserida (misel) sehingga mudah larut (karena muatan listrik gr. empedu) 
mudah diabsorbsi

Ekskresi bilirubin

- Bilirubin merupakan pigmen yg berasal dari pemecahan Hb oleh sel pada sistem
retikuloendotelial yg mencakup sel kupffer dari hati dan makrofag di limpa&sumsum
tulang. Konstituen utama/ pigmen utama empedu
- Produk sisa yg diekskresikan dlm empedu → empedu berwarna kuning lalu hepatosit
mengeluarkan bilirubin dari dalam darah, diubah lewat konjugasi dg asam glukoronat mjd
bilirubin terkonjugasi (dpt larut dlm larutan encer)
- Bilirubin terkonjugasi disekresikan oleh hepatosit ke dalam kanalikulus empedu dan
akhirnya dibawa dalam empedu ke duodenum
- Dalam usus halus, bilirubin dikonversikan (ikatan glukoronat dilepaskan) menjadi
urobilinogen yg sebagian diekskresikan ke dalam feses (sterkobilin), sebagian diabsorpsi
lewat mukosa intestinal ke dalam darah portal.
- Sebagian besar urobilinogen yg diserap kembali
dikeluarkan oleh hepatosit dan disekresikan lagi ke dalam
empedu (sirkulasi enterohepatik)
- Sebagian urobilinogen memasuki sirkulasi sistemik dan
diekskresikan oleh ginjal ke dalam urin (urobilin)

KANDUNG EMPEDU (VESIKA FELEA, GALL BLADDER

 Bentuk : kantung bentuk buah pir,10 cm x 8 cm

 Bagian : fundus, korpus (body), kolum (neck), duktus sistikus


 Letak di permukaan bawah hati, antara lobus dextra dan lobus quadratus hati
 Struktur: mukosa, submukosa, otot, jaringan ikat

FUNGSI KANDUNG EMPEDU

 Menampung empedu, memekatkan, menyimpan, mengeluarkan empedu

 empedu dari hati →duktus sistikus ,dipekatkan dengan penyerapan sebagian besar air
dalam empedu (produksi hati 500-1000 cc---dipekatkan menjadi 50- 100cc)—disimpan –
dikeluarkan akibat rangsangan hormon kolesistokinin

 Volume maksimum kandung empedu : 40 – 70 ml

1. PANCREAS
Organ lunak, berjalan miring menyilang dinding posterior abdomen, regio epigastrikum

 Atas :lambung, lateral


 kanan: duodenum,
kiri:limpa,
 bawah : duodenum horizontal,
 belakang : ginjal kiri, v.Kava inferior, aorta
 Panjang 12-15 cm
 Terdiri: 1. Kaput/head (bentuk seperti cakram)
2.Korpus/body (berjalan ke atas, ke kiri menyilang garis tengah)

2. DUCTUS

 Ductus pancreaticus major/


Wirsungi
 Ductus pancreaticus
minor/accesoris/Santorini
- Kelenjar endokrin (kumpulan
sel alfa dan beta –pulau
Langerhans- menghasilkan
hormon glukagon, hormon
insulin → metabolisme
karbohidrat)

- Kelenjar eksokrin (sekret mengandung enzim yg menghidrolisis protein,lemak, dan


karbohidrat)

FUNGSI EKSOKRIN PANKREAS

 Memfasilitasi proses pencernaan melalui sekresi


enzim-enzim ke dalam duodenum proksimal.
 Sekretin dan kolesistokinin-pankreozimin (CCK-
PZ) merupakan hormon traktus GI yg membantu
dalam mencerna zat makanan dg mengendalikan
sekresi pankreas
 Sekresi enzim pankreas 1500-2500 ml/hari
 Getah/enzim pankreas yg dihasilkan:
 Amilase pankreas: membantu mengubah
karbohidrat menjadi disakarida
 Lipase pankreas:membantu mengubah lemak mjd gliserida, asam lemak, gliserol
 Tripsin: denaturasi protein dan polipeptida, mengaktifkan kimotripsinogen mjd
kimotripsin
 Kimotripsin: protein dan polipeptida →polipeptida kecil
 Karbosipeptidase: polipeptida → polipeptida yg lebih kecil

 lease: asam nukleat → nukleotida

FUNGSI ENDOKRIN PANKREAS

 Sel apha menghasilkan glukagon dan sel beta mengeluarkan insulin


 Keduanya berperan dalam homeostasis glukosa
 Bila kadar glukosa tinggi akan dilepaskan insulin sesuai kebutuhan
 Glukagon dilepaskan bila kadar glukosa darah rendah, merangsang hati untuk meningkatan
glikogenesis dari glikogen yang tersimpan dihati .

SISTEM URINARIA
SISTEM
Bab 3

URINARIA
ANATOMI SISTEM URINER

Anatomi sistem uriner manusia terdiri dari :


 Ginjal/Renal/kidney
 Ureter
 Vesika urinaria
 Uretra

LETAK SISTEM URINER

 Ginjal : di Abdomen Posterior


 Ureter : di Lateral Abdomen
 Vesika Urinaria : di Rongga Pelvis
 Urethra : dengan muara /ostium
-pada Perempuan : anterior vagina
- pada Laki-laki : terletak di luar tubuh, berjalan lewat penis

SISTEM URINARIUS
GINJAL

 Organ yang berbentuk seperti kacang berwarna merah tua, panjangnya sekitar 12,5 cm
dan tebalnya 2,5 cm
 Beratnya kurang lebih 125 g.
 Terletak pada dinding abdomen posterior berdekatan dengan dua pasang iga terakhir, dan
merupakan organ retroperitoneal.
 Terdiri atas dua yaitu kiri dan kanan.
 Unit fungsional dari ginjal adalah nefron

STRUKTUR GINJAL
 Dari luar Ginjal dibungkus jaringan ikat fibrosa dan lemak ya ng merupakan fiksasi
dan Shock Brekker bagi Ginjal
 Di bagian lapisan atas/luar Ginjal terdapat bagian kulit/kortex yang terdiri dari
bulatan-bulatan yang merupakan bagian-bagian Nefron
 Dibawah kulit/cortex terdapat Medula dengan tubulus –tubulus koligentes membentuk
piramid-piramid, kalix minor, mayor, pelvis
 Vaskularisasi: Ginjal mendapatkan darah dari a.renalis, cabang dari aorta
abdominalis. Darah keluar dari ginjal melalui v.renalis dan dibawa kembali ke dalam
v.cava inferior

NEFRON
 unit struktural dan fungsional mikroskopis dari ginjal . Ini terdiri dari sel
ginjal dan tubulus ginjal 
 Setiap ginjal tersusun dari kurang lebih 1 juta nefron
 Terdiri atas glomerulus dan tubulus
 Fungsi nefron sebagai unit pembentuk urine

Proses pembentukan urine

- Dimulai ketika darah mengalir lewat glomerulus, terjadi filtrasi. Air dan molekul kecil
akan dibiarkan lewat sementara molekul besar tetap tertahan dalam aliran darah.
Cairan disaring lewat dinding jonjot kapiler glomerulus dan memasuki tubulus.
Cairan ini disebut filtrat.
- Dalam tubulus, sebagian substansi ini secara selektif diabsorpsi ulang ke dalam darah
(reabsorpsi), mis: glukosa.
- Substansi lainnya disekresikan dari darah ke dalam filtrat saat mengalir di sepanjang
tubulus. (augmentasi: proses penambahan zat sisa dan urea yang mulai terjadi di
tubulus distal)
- Filtrat akan dipekatkan dalam tubulus distal serta duktus pengumpul dan kemudian
menjadi urin yg akan mencapai pelvis ginjal.
1. FUNGSI FILTRASI
 Yang difiltrasi oleh glomerulus adalah serum atau plasma darah yang larut dan
homogen dan Hasil dari filtrasi adalah urine primer
 Komposisinya adalah serum tanpa protein
 Urine primer yang terbentuk ditampung di ruang Bowman
 GFR= Glomerulus filtration rate= kecepatan filtrasi glomerulus 100-120 ml/menit
2. FUNGSI REABSORBSI
 Penyerapan kembali urine primer terhadap glukosa, natrium, klorida, fosfat, dan ion
bikarbonat di tubulus proximalis, ansa/loop henle, tubulus distal
 Pada kadar ambang berlebih ginjal tak dapat menyerap zat tersebut, misalnya
Glukosa→ Glukosuria
 Zat yg diabsorbsi dg jumlah kecil, mis: ureum, fosfat, asam urat
 Zat yg sama sekali tidak diabsorbsi, mis: kreatinin (produk limbah endogen dari otot
skeletal)

3. FUNGSI SEKRESI
 Asam (H+) disekresikan oleh sel-sel tubulus ginjal ke dalam filtrat.
 Sel tubulus ginjal membentuk amonia yang bersenyawa dg asam kemudian disekresi
sebagai amonium supaya pH darah tetap alkalis
 Fungsi ini berperan pada keseimbangan asam basa

Fungsi utama ginjal

1. Mengatur cairan dan elektrolit 4. Mengeluarkan produk akhir


2. Pengaturan keseimbangan asam metabolik dari dalam darah
basa cairan tubuh 5. Sekresi eritropoietin dan renin
3. Mengatur tekanan darah 6. Membantu mengubah vit.D
menjadi bentuk aktifnya yang
berperan penting utk penyerapan kalsium

FUNGSI REGULASI dan EKSKRESI


- Volume cairan
Kelebihan air → ekskresi urine dalam jumlah besar dan encer.
Kehilangan cairan/dehidrasi→jumlah urin berkurang dan pekat
- Keseimbangan asam basa akumulasi bahan/senyawa asam dari pemecahan protein
akan menurunkan pH dalam darah dan menghambat fungsi sel, maka asam ini harus
diekskresikan lewat urin, melalui mekanisme/fungsi sekresi oleh tubulus ginjal
- Regulasi tekanan darah berkaitan dengan sekresi hormon renin oleh ginjal

KOMPOSISI URIN
1. Urin terutama tersusun dari air
2. Elektrolit: natrium, kalium, klorida, bikarbonat, dan ion lain
3. Produk akhir metabolisme protein, yang utama adalah ureum, jumlah sekitar 25g tiap
harinya. Produk lain seperti kreatinin, fosfat, sulfat.

URETER

1. Menghubungkan ginjal dan kandung kemih, berfungsi sebagai pipa untuk


menyalurkan urin Setiap ureter panjangnya 25 cm -30 cm dan berdiameter 4-6mm.
2. Sebagian besar dinding terdiri atas otot polos yang memiliki aktivitas peristaltik
intrinsik, berfungsi untuk mengalirkan urine ke kandung kemih.
3. Ureter menyempit pada tiga titik; 1. dititik asal ureter (pelvis renalis) 2.di titik saat
melewati pinggiran pelvis, dan 3. di titik saat pertemuannya dengan kandung
kemih/vesika urinaria

VESIKA URINARIA

 Vesika Urinaria (kandung kemih) adalah organ berongga yg terletak di sebelah anterior
tepat di belakang os.pubis (rongga pelvis)
 Besar diameternya 5-8 cm
 Sebagian besar dindingnya tersusun dari otot polos yg dinamakan Muskulus detrusor
Berfungsi sebagai wadah sementara untuk menampung urin
 Menampung sekitar 500-600 ml urine

URETRA PEREMPUAN

 Berbentuk saluran berdiameter 1-2 cm  Panjangnya 15-20 cm


 Panjang nya 3-4 cm  Terbagi dalam: pars prostatika, pars
 Bermuara tepat di sebelah anterior membranasea, pars kavernosus.
vagina  Digunakan sebagai tempat pengaliran
 Berbentuk saluran, dengan diameter 1- urine dan sistem reproduksi
2 mm

URETRA LAKI-LAKI

 Berbentuk saluran, dengan diameter 1-2 mm


 Panjangnya 15-20 cm
 Terbagi dalam: pars prostatika, pars membranasea, pars kavernosus.  Digunakan
sebagai tempat pengaliran urine dan sistem reproduksi

Mekanisme perkemihan (miksi)

 Darah mengalir melalui kapiler glomerulus, pada saat yang sama terjadi filtrasi plasma
ginjal. Proses filtrasi ini disebut ultrafiltrasi. Ketika darah yang telah terfilter memasuki
kapsul Bowman glomeluri, maka terbentuklah urin primer.
 Ketika ultrafiltrasi ini mengalir melalui nefron yang lainnya terjadi penyerapan kembali
(reabsorbsi) dan sekresi untuk memproduksi urin yang kita keluarkan.
 Tubulus proksimal menyerap kembali sebagian besar air yang sudah terfilter dan juga
elektrolit. Loop Henle menyerap kembali sodium. Tubulus distal dan duktus
kolektif/pengumpul membentuk urin yang kemudian dialirkan ke dalam ureter.
 Ureter kemudian mengangkut urin menuju kandung kemih dengan gelombang peristaltik
otot polos dalam dinding ureter (1-5 kali/menit).
 Normalnya tekanan dalam kandung kemih sangat rendah. Biasanya keinginan miksi
timbul saat volume 200-300 ml. Rasa penuh yg mencolok saat volume 400 ml.
 Kandung kemih dipersyarafi oleh saraf sacral 2 (S-2) dan sacral 3 (S-3). Saraf sensorik
dari kandung kemih dikirim ke medula spinalis bagian sacral kemudian diteruskan ke
pusat miksi pada susunan saraf pusat.
 Eliminasi urin dikendalikan oleh kontraksi sfingter uretra eksterna yg berada di bawah
kendali volunter.
 Ketika muncul keinginan utk miksi, sfingter uretra eksterna akan relaksasi, dan muskulus
detrusor berkontraksi serta mendorong urin keluar dari dalam kandung kemih melalui
uretra.
 Biasanya, seluruh urin akan keluar, terkadang lebih dari 5 sampai 10 ml urin tertinggal di
kandung kemih.
 Mekanisme di bawah kontrol kesadaran →apakah miksi atau ditahan.

Bab 4

SISTEM REPRODUKSI MANUSIA


SISTEM REPRODUKSI WANITA
Genetalia Eksterna Wanita

 Mons Pubis
 Labia Mayora
 Labia Minora
 Klitoris
 Prepusium Klitoris
 Vestibulum
 Fourchette
 Perineum

1. Mons Pubis
- Jaringan lemak subkutan
berbentuk bulat yang lunak dan
padat serta merupakan jaringan ikat di atas simfisis pubis
- Mengandung kelenjar sebasea (minyak) dan ditumbuhi rambut berwarna hitam, kasar,
dan ikal
- Mons berperan dalam sensualitas dan melindungi simfisis pubis selama koitus (hubungan
seksual)
2. Labia Mayora
- Dua lipatan kulit panjang melengkung yang menutupi lemak dan jaringan ikat yang
menyatu dengan mons pubis
- Panjang 7-8 cm, lebar 2-3 cm, dan tebal 1-1,5 cm dan agak meruncing pada ujung bawah
- Labia mayor melindungi labia minor, meatus urinarius, dan introitus vagina (lubang
vagina) Permukaan arah lateral kulit labia yang tebal, biasanya memiliki pigmen lebih
gelap daripada jaringan sekitarnya dan ditutupi rambut yang kasar (sama dengan rambut
di mons pubis)
- Permukaan medial (arah dalam) labia mayor licin, tebal, dan tidak ditumbuhi rambut

3. Labia Minora
- Terletak di antara dua labia mayor dan merupakan lipatan kulit yang panjang, sempit, dan
tidak berambut, yang memanjang ke arah bawah dari bawah klitoris
- Bagian lateral dan anterior labia mengandung pigmen, permukaan medial labia minor
sama dengan mukosa vagina merah muda dan basah
- Kelenjar di labia minor melumasi vulva
- Suplai saraf yang banyak membuat labia minor menjadi sensitif
- Ruangan antara kedua labia minor disebut vestibulum

4. Klitoris
- Klitoris adalah organ pendek berbentuk silinder dan erektil yang mengandung banyak
pembuluh darah dan serat saraf sensoris sehingga sangat sensitif
- Kelenjar sebasea klitoris mensekresi smegma, suatu substansi lemak seperti keju yang
memiliki aroma khas dan berfungsi sebagai feromon
- Fungsi utama klitoris yaitu untuk menstimulasi dan meningkatkan ketegangan seksual

5. Prepusium Klitoris
- Dekat sambungan anterior, labia minor kanan dan kiri terpisah menjadi bagian medial
dan lateral
- Bagian lateral menyatu di bagian atas klitoris dan membentuk prepusium, penutup yang
berbentuk seperti kait
- Bagian medial menyatu di bagian bawah klitoris untuk membentuk frenulum.
6. Vestibulum
• Berbentuk seperti perahu atau lonjong, terletak di antara labia minora, klitoris dan
fourchette.
• Vestibulum terdiri dari muara uretra, kelenjar parauretra, vagina dan kelenjar
paravagina. • Permukaan vestibulum yang tipis dan agak berlendir mudah teriritasi
oleh bahan kimia, panas, dan friksi.

7. Fourchette
• Merupakan lipatan jaringan transversal yang pipih dan tipis, terletak pada
pertemuan ujung bawah labia mayor dan minor di garis tengah bawah orifisium
vagina
Genetalia Interna Wanita

• Vagina

• Uterus

• Tuba falopii

• Ovarium

1. Vagina
- Penghubung antara introitus
vagina dan uterus.
- Bentuk vagina sebelah dalam
yang berlipat-lipat dinamakan
rugae
- Sel dinding vagina mengandung banyak glikogen yang menghasilkan asam susu dengan
PH 4,5 (proteksi terhadap infeksi)
- Fungsi utama vagina yaitu sebagai saluran untuk mengeluarkan lendir uterus dan darah
menstruasi, organ untuk koitus dan jalan lahir
2. Uterus
- Berdinding tebal, muscular, pipih, cekung yang mirip buah pir terbalik yang terletak
antara kandung kemih dan rectum pada pelvis wanita
- Pada wanita yang belum melahirkan, berat uterus sekitar 30- 40 gr
- Pada wanita yang pernah melahirkan, berat uterusnya adalah 75-100 gr
- Terdiri dari fundus uteri, korpus uteri, dan serviks uteri

Bagian Uterus

- Fundus
- Korpus uteri
- Serviks uteri
- Bagian serviks yg berongga disebut kanalis servikalis, muara bag.dalam:ostium uteri
internum, pintu di vagina:ostium uteri eksternum
- Titik temu serviks dg korpus uteri disebut isthmus uteri

Dinding Uterus

- Endometrium: Selama menstruasi dan sesudah melahirkan, lapisan permukaan yang padat
dan lapisan tengah yang berongga tanggal, tebal endometrium 0,5 mm.
- Miometrium bekerja sebagai suatu kesatuan yang utuh, memberi kekuatan dan elastisitas:
kontraksi
- Perimetrium/Peritoneum Parietalis: membrane serosa yang melapisi seluruh korpus uteri,
kecuali seperempat permukaan anterior bagian bawah, dimana terdapat kandung kemih
dan serviks
Berfungsi untuk Tempat yg sesuai bagi ovum yg sdh dibuahi agar ovum dpt menanamkan
diri
Memberi perlindungan dan nutrisi pd embrio/ janin sampai maturitas
Mendorong keluar janin dan plasenta saat persalinan
Mengendalikan perdarahan dari tempat pelekatan plasenta melalui otot2 yg saling terjalin
Tuba Fallopi
- Tuba memiliki panjang sekitar 10 cm dengan diameter 0,6 cm
- Estrogen dan prostaglandin mempengaruhi gerakan peristaltic tuba fallopi
- Bagian dari Tuba Fallopi:
a. Infundibulum: berbentuk seperti terompet dikelilingi fimbria
b. Ampula: Tempat bersatunya sperma dan ovum
c. Isthmus
d. Interstisial
3. Ovarium
- Ovarium memiliki asal yang sama (homolog) dengan testis pria.
- Ovarium yang berbentuk oval ini memiliki konsistensi yang padat dan sedikit kenyal
- Saat lahir ovarium wanita normal mengandung sangat banyak ovum primordial (primitif).
Diantara interval selama masa usia subur (umumnya setiap bulan), satu atau lebih ovum
matur dan mengalami ovulasi

• Fungsi ovarium:

- Produksi, penyimpanan & pematangan folikel ovarium dan pelepasan ovum (ovulasi)
- Produksi hormon seks steroid:estrogen (oleh folikel ovarium) , progesteron (oleh korpus
luteum), dan androgen

SIKLUS MENSTRUASI

 Hipotalamus mensekresikan GnRh→sekresi FSH dan LH


 Kelompok folikel primer yang memiliki reseptor FSH dan LH, mulai mensekresikan
estrogen. Folikel primer tumbuh dan membentuk antrum (ruangan) menjadi folikel
sekunder.
 Peningkatan estrogen dalam plasma darah akan menghambat FSH. Penurunan FSH
→menghambat pertumbuhan folikel, kecuali folikel utama
 Kadar estrogen yang terus meningkat →hipofisis meningkatkan produksi LH.
 Puncak LH menimbulkan efek terhadap folikel utama, yaitu oosit primer berkembang
menjadi oosit sekunder, serta sintesis enzim dan hormon prostaglandin untuk merobek
folikel yang matang (folikel Graaf) sehingga terjadi ovulasi.

SISTEM REPRODUKSI PRIA


• Perkembangannya distimulasi oleh hormon testosteron

Sistem Reproduksi Pria terdiri dari:

1. Genitalia Eksterna

2. Genitalia Interna Struktur Eksterna


Struktur eksterna

• Mons Pubis

• Penis

• Glans Penis

• Prepusium

• Skrotum

Penis

 Organ urinasi dan kopulasi


 Terdiri dari batang dan glands
 Masuk ke vagina selama kopulasi
 Terdiri dari: dua korpus kavernosum dan satu korpus spongiosum
 Terdapat kulit yang longgar memungkinkan penis membesar selama ereksi
 Prepusium: lipatan kulit yang disunat

1. Skrotum
 Suatu kantong kulit, otot, berkeriput, yang berisi testis
 Berjumlah sepasang.
 Di dalam skrotum juga tedapat serat-serat otot yang berasal dari penerusan otot lurik
dinding perut yang disebut otot kremaster yg berfungsi sbg pengatur suhu lingkungan
testis yang sesuai untuk spermatozoa (sel sperma)
 Skrotum juga berfungsi melindungi testis

STRUKTUR INTERNA

- Testis
- Epididymis
- Vas/duktus deferens
- Kelenjar aksesori

SPERMATOGENESIS

 Terjadi di dalam tubulus seminiferus


selama kehidupan seksual aktif dari rangsangan oleh hormon gonadotropin hipofisis
anterior, dimulai rata-rata pada usia 13 tahun dan berlanjut sepanjang hidup Pada
dinding tubulus seminiferus telah ada calon sperma (spermatogonia) yang berjumlah
ribuan. Setiap spermatogonia melakukan pembelahan mitosis membentuk spermatosit
primer.
 Spermatosit primer melakukan pembelahan meiosis pertama membentuk 2
spermatosit sekunder. Tiap spermatosit sekunder melakukan pembelahan meiosis
kedua, menghasilkan 2 spermatid yang bersifat haploid.
 Keempat spermatid ini berkembang menjadi sprma matang yang bersifat haploid.
 Sperma yang matang akan menuju epididimis.
 Setiap proses spermatogenesis memerlukan waktu 65-75 hari.
 Kedua testis dari seorang manusia dewasa muda dapat membentuk kira-kira 120 juta
sperma harinya.
 Sejumlah kecil sperma dapat disimpan dalam epididimis, tetapi sebagian besar
disimpan dalam vas deferens dan ampula vas deferens.
 Sperma dapat tetap disimpan dan mempertahankan kualitasnya, dalam duktus
genitalis paling sedikit selama satu bulan
 Setiap melakukan ejakulasi, seorang laki-laki mengeluarkan kurang lebih 2-5 ml (20-
100 juta sperma/ml)

STRUKTUR SPERMA
- Struktur sperma matang terdiri dari kepala, leher, bagian tengah, dan ekor.
- Kepala sperma tebal mengandung inti haploid yang ditutupi badan khusus yang
disebut akrosom. Akrosom
mengandung enzim yang
membantu sperma menembus sel
telur.
- Bagian tengah sperma
mengandung mitokondria spiral
yang berfungsi menyediakan
energi untuk gerak ekor sperma.

Hormon yang berperan dalam


spermatogenesis

1. Testosteron, untuk pertumbuhan dan pembagian sel-sel germinativum dalam membentuk


sperma.
2. Hormon LH, disekresi oleh kelenjar hipofisis anterior, merangsang sel-sel Leydig untuk
mensekresi testosteron.
3. Hormon FSH, juga disekresi oleh sel-sel kelenjar hipofisis anterior, merangsang sel-sel
Sertoli; tanpa rangsangan ini, pengubahan spermatid menjadi sperma (proses
spermiogenesis) tidak akan terjadi. Hormon yang berperan dalam spermatogenesis
4. Estrogen, dibentuk dari testosteron oleh sel-sel Sertoli ketika sel Sertoli sedang
dirangsang oleh hormon FSH, yang mungkin juga penting untuk spermiogenesis.
5. Hormon Pertumbuhan (seperti juga pada sebagian besar hormon yang lain) diperlukan
untuk mengatur latar belakang fungsi metabolisme testis.
 Refleks
ereksi
adalah
suatu
refleks
spinal
yg dipacu
oleh

stimulasi mekanoreseptor yang sangat peka di glans penis.


 Rangsangan taktil pada glans secara refleks memicu peningkatan aktivitas parasimpatis
dan penurunan aktivitas simpatis ke arteriol-arteriol di penis → vasodilatasi → ereksi
 Pada saat bersamaan impuls parasimpatis meningkatkan sekresi mukus dari kelenjar
bulbourethra dan urethra Selain faktor fisiologis, juga mencakup faktor emosi, psikologis
dan sosial.

STIMULASI STIMULASI INHIBISI EJAKULASI

- Seperti ereksi, ejakulasi dilakukan oleh refleks spinal


- Jika tingkat perangsangan menguat sampai ke puncak→ejakulasi
- Respons ejakulasi berlangsung 2 fase : emisi dan ekspulsi

EMISI
- Impuls simpatis → kontraksi otot-otot polos di prostat, duktus-duktus reproduksi, dan
vesikula seminalis → cairan prostat, sperma, semen mengalir kedalam urethra.
- Selama fase Emis, Sfingter di leher kandung kemih tertutup rapat untuk mencegah semen
masuk ke kandung kemih dan mencegah urine keluar bersama ejakulat.

BAB 5 SISTEM LIMFATIK DAN PERTAHANAN


TUBUH
Limfe adalah cairan jernih, transparan dan tak berwarna. Mengalir dalam pembuluh limfe
melalui jaringan-jaringan dan organ-organ untuk memberikan perlindungan. Tak ada eritrosit
dan mengandung lebih sedikit protein daripada darah.
Mengalir dari cairan interstitial → pembuluh limfe → bermuara di vena subklavia (menyatu
dengan darah) Membawa lipid dan vitamin-vitamin yang larut dalam lipid setelah diserap
dari saluran pencernaan. Memiliki katup-katup yang mencegah aliran balik cairan. Di
sepanjang pembuluh limfe terdapat limfonodi yang menyaring cairan limfe.
LYMPHATIC SYSTEM
 Pembuluh limfe mengumpulkan limfe dari setiap bagian tubuh dan membawanya ke
sirkulasi darah, terutama melalui duktus toraksikus yg mengalirkan isinya ke vena
subklavia kiri
 Pembuluh yang membawa limfe dari lengan
kanan dan kepala bagian kanan bersatu dan
membentuk duktus limfatikus kanan dan
masuk ke vena subklavia kanan
 Pembuluh limfe dari kaki kanan-kiri serta
lengan kiri menuju ke duktus toraksikus dan
masuk ke vena subklavia kiri

Sistem Imun

Yaitu gabungan sel, molekul, dan jaringan yg


berperan dlm resistensi terhadap
infeksi/pertahanan tubuh.
Berfungsi untuk
 melindungi tubuh dari invasi penyebab penyakit menghancurkan & menghilangkan
mikroorganisme atau substansi asing (bakteri, parasit, jamur, dan virus, serta tumor)
yang masuk ke dalam tubuh
 Menghilangkan jaringan atau sel yg mati atau rusak (debris sel) untuk perbaikan
jaringan. Mengenali dan menghilangkan sel yang abnormal

Organ Sistem Imun


Sejumlah organ limfoid dan jaringan limfoid yg morfologis dan fungsional berlainan
berperan dalam respons imun
Organ limfoid dan pembuluh limfe secara luas terdistribusi dalam tubuh
Organ limfoid terbagi atas dua yaitu ;
Organ limfoid primer
- terdiri atas sumsum tulang dan timus
- sumsum tulang merupakan jaringan kompleks tempat hematopoiesis dan depot lemak
- diperlukan utk pematangan, diferensiasi, dan proliferasi sel T dan sel B sehingga mjd
limfosit yg dpt mengenal antigen
Organ limfoid sekunder
- Limpa dan kelenjar getah bening merupakan organ sekunder yg terorganisasi tinggi
- MALT (Mucosal Associated Lymphoid Tissue) meliputi jaringan limfoid ekstranodul yg
berhubungan dg mukosa di berbagai lokasi, seperti SALT (kulit), BALT (bronkus),
GALT (saluran cerna)
- Mukosa hidung, tonsil, mamae, serviks uterus, membran mukosa saluran nafas atas,
bronkus, saluran kemih
- Organ ini merupakan tempat sel dendritik mempresentasikan antigen yg ditangkapnya ke
sel T yg memacunya utk proliferasi dan diferensiasi limfosit

Kelenjar timus
Salah satu bagian penting pada tubuh manusia adalah kelenjar thymus. Kelenjar yang berada
di belakang tulang dada ini sering disebut sebagai pusat dari kekebalan tubuh karena
berfungsi memproduksi sel darah putih yang bekerja melawan pertumbuhan sel yang tidak
normal, bakteri, dan lain-lain.

Spleen (limpa)
- Limpa merupakan organ limfoid terbesar
dan terletak di bagian depan dan
dekat punggung rongga perut di
antara diafragma dan lambung dibawah tulang rusuk .
- Secara anatomis, tepi limpa yang normal berbentuk pipih.
- Fungsi limpa yaitu mengakumulasi limfosit dan makrofaga, degradasi eritrosit, tempat
cadangan darah, dan sebagai organ pertahanan terhadap infeksi partikel asing yang masuk
ke dalam darah .
- Limpa dibungkus oleh kapsula, yang
terdiri atas dua lapisan, yaitu satu
lapisan jaringan penyokong yang tebal dan
satu lapisan otot halus. Perpanjangan
kapsula ke dalam parenkim limpa disebut
trabekula

TONSIL

PEMBAGIAN SISTEM IMUN


IMUNITAS INNATE
- Ada (tersedia) segera
- Proteksi jangka pendek
- Tidak spesifik
- Eliminasi: fagositosis & killing activity
- Sel-sel yang berperan: granulosit, makrofag, sel NK (natural killer)
IMUNITAS ADAPTIF (DIDAPAT)
- Muncul setelah di-induksi
- Proteksi jangka panjang/lama
- Memiliki sistem memory
- Spesifik
- Sel-sel yang berperan: limfosit (B dan T)

BAB 6 SISTEM KARDIOVASKULeR


Pengertian
Sistem kardiovaskuler merupakan organ sirkulasi darah yang terdiri dari jantung,komponen
darah dan pembuluh darah yang berfungsi memberikan dan mengalirkan suplai oksigen dan
nutrisi keseluruh jaringan tubuh yang diperlukan dalam proses metabolisme tubuh.

. Anatomi sistem kardiovaskuler


1. Atrium dextra
Terletak dalam bagian superior kanan jantung, menerima darah dari seluruh jaringan kecuali
paru.
2. Ventrikel dextra
Terletak dibagian inferior kanan pada apeks jantung, darah meninggalkan vetrikel dextra
melalui trunkus pulmonal dan mengalir melewati jarak pendek ke paru-paru.
3. Atrium sinistra
Terletak dibagian superior kiri jantung berukuran lebih kecil dari atrium dextra tetapi
dindingnya lebih tebal, menampung empat vena pulmonalis yang mengembalikan darah yang
kaya oksigen dari paru-paru.
4.  Ventrikel sinistra
Terletak dibagian inferior kiri pada apeks jantung tebalnya tiga kali tebal dinding ventrikel
dextra. Darah meninggalkan vrntrikel sinistra melalui aorta dan mengalir keseluruh tubuh
kecuali paru-paru
5. Katup trikuspidalis
Terletak antara atrium dextra dan ventrikel dextra, memiliki tiga daun katup (kuspis) jaringan
ikat fibrosa irreguler yang dilapisi endokardium.
6. Katup mitral (bikuspidalis)
Terletak diantara atrium sinistra dan ventrikel sinistra melekat pada chordae tendinea dan otot
papilaris.
7. Katup aortik
Terletak diantara ventrikel sinistra dan aorta.
8. Vena kava superior dan inferior
Vena ini membawa darah yang tidak mengandung oksigen atau darah yang kaya
karbondioksida dari tubuh kembali ke jantung tepat nya di atrium dextra.

Fisiologi sistem kardiovaskuler


1. Pembuluh Nadi (Arteri)
Pembuluh nadi atau arteri adalah pembuluh darah berotot yang membawa darah dari
jantung. Fungsi utamanya adalah menghantarkan oksigen dan nutrisi ke semua sel, serta
mengangkut zat buangan seperi karbon dioksida
2. Pembuluh balik (vena)
Pembuluh balik atau vena adalah
pembuluh yang membawa darah menuju
jantung. Darahnya banyak mengandung
karbon dioksida. Umumnya terletak dekat
permukaan tubuh dan tampak kebiru-biruan.
Dinding pembuluhnya tipis dan tidak elastis.
.

PEMBULUH VENA YANG MASUK KEJANTUNG


Vena Kava
Vena kava bercabang-cabang menjadi
pembuluh yang lebih kecil yaitu vena kava
superior, inferior , pulmonalis

Sistem kardiovskuler terdiri atas


1. JANTUNG  sebagai pompa
MEMOMPA DARAH KESELURUH TUBUH
2. PEMBULUH DARAH  SEBAGAI PIPA
PENGHUBUNG ANTARA JANTUNG
DENGAN SEL
3. DARAH sebagai zat pengangkut: O , ZAT GIZI,
2
CO , HORMON, ENZYM, SISA
2
METABOLISME

Jantung

ANATOMI JANTUNG
Letak Jantung di rongga dada
Terdiri dari 4 ruang
2 atrium
2 ventrikel

Lokasi jantung
 Di dalam Pericardium di rongga mediastinum dalam rongga Thorak
 Tepat di belakang tulang dada ( sternum )
 Kurang lebih 2/3 bagian terletak di sebelah kiri dari garis tengah
 Jantung terletak di dalam rongga mediastinum dari rongga dada / thoraks, diantara ke-
2 paru.

review anatomi
 Jantung berada dalam rongga thoraks di area
mediastinum (ruang antar paru)
 Terdiri dari sisi apeks (intercostalis 5) dan
basal (costalis 2)
 Terdiri dr 3 lapisan : perikardium,
miokardium dan endocardium

Lapisan jantung
 Miokardium :Terdiri atas otot jantung. Gerakannya involunter. Miokardium paling
tebal berada pada bag apeks dan paling tipis di basal
 Endokardium : melapisi bilik katup jantung. Mengkilat, halus dan tipis utk aliran
darah
 Perikardium : viseral dan parietal, menghasilkan cairan serosa kedalam ruang antara
visera dan parietal, sehingga gerakannya halus saat kontraksi
aliran darah ke jantung
Vena kava superior dan vena kava inferior, memompa darah ke atrium. Melalui
trikuspid masuk ke ventrikel kanan, kemudian dipompa ke pulmonalis melalui arteri
pulmonalis. Diparu terjadi pertukaran gas. Gas kaya O2 dibawa dari paru ke atrium
kiri melalui vena pulmonalis. Darah mengalir ke ventrikel kiri melalui katup mitral.
Kemudian diedarkan keseluruh tubuh melalui aorta

Katup-katup jantung
 Katup atrioventrikuler
 Letaknya diantara atrium dan ventrikel. Katup yang terletak diantara atrium
kanan dan ventrikel kanan terdiri dari 3 katup disebut katup trikuspid.
 Katup yang terletak diantara atrium kiri dan ventrikel kiri terdiri dari 2 katup
disebut katup mitral.
 Katup ini berfungsi memungkinkan darah mengalir dari masing-masing atrium
ke ventrikel pada masa diastol ventrikel dan mencegah aliran balik saat sistol
ventrikel (kontraksi)

Diastolik = pengisian .
Regurgitasi = aliran balik
Insufisiensi = aliran yg gagal

 Katup Semilunar
 Katup pulmonal terletak pada arteri pulmonalis, memisahkan pembuluh
pulmonal dari ventrikel kanan.
 Katup aorta terletak antara ventrikel kiri dan aorta.
 Adanya katup semilunar memungkinkan darah mengalir dari masing-masing
ventrikel ke arteri pulmonalis atau aorta selama sistol ventrikel dan mencegah
aliran balik waktu diastol ventrikel.
Katup atrio-vent . 1. tricupid 2. bicupid (mitral)
Katup semilunar vent :1. pulmonalis, 2. aorta.
Struktur internal jantung
Secara internal, jantung dipisahkan oleh sebuah lapisan otot menjadi dua belah bagian, dari atas ke
bawah, menjadi dua pompa. Tiap serambi dan bilik pada masing-masing belahan jantung
disambungkan oleh sebuah katup. Katup di antara serambi kanan dan bilik, kanan disebut katup
trikuspidalis atau katup berdaun tiga. Sedangkan katup yang ada di antara serambi kiri dan bilik kiri
disebut katup mitralis atau katup bikuspidalis (katup berdaun dua).

Fungsi jantung
 1) Memompa darah melalui pembuluh darah.
 2) Memompa darah ke paru-paru untuk mengambil oksigen.
 3) Menerima darah dari seluruh tubuh.
 4) Menerima darah beroksigen dari paru-paru.
 5) Mencegah bercampurnya darah miskin oksigen dengan darah kaya oksigen

Ruang jantung
 Jantung terdiri atas 4 ruang :
 2 ruang yg berdinding tipis yang disebut atrium (serambi)
 Atrium kanan Berfungsi sebagai penampungan darah yang rendah O2 dari
seluruh tubuh
 Atrium kiri berfungsi menerima darah yang kaya O2 dari ke-2 paru melalui 4
buah vena pulmonalis, kemudian darah mengalir ke ventrikel kiri lalu ke
seluruh tubuh melalui aorta
2 ruang yg berdinding tebal yang disebut ventrikel (bilik)
 Ventrikel kanan berfungsi untuk menerima darah dari atrium kanan dan
dipompakan ke paru-paru melalui arteri pulmonalis
 Ventrikel kiri berfungsi untuk Menerima darah dari atrium kiri dan
dipompakan ke seluruh tubuh melalui aorta

 FAKTOR PENENTU KERJA JANTUNG


 Jantung sebagai pompa fungsinya dipengaruhi oleh 4 faktor utama yang saling terkait
dalam menentukan isi sekuncup (stroke volume) dan curah jantung (cardiac output) yaitu:
 Beban awal (pre load)
 Kontraktilitas
 Beban akhir (after load)
 Frekuensi jantung

HUKUM FRANK STARLING


 Makin besar isi jantung sewaktu diastol, semakin besar jumlah darah yang dipompakan
ke aorta.
 dalam batas-batas fisiologis, jantung memompakan ke seluruh tubuh darah yang kembali
ke jantung tanpa menyebabkan penumpukan di vena.

 Ke-2 atrium tersebut dipisahkan oleh sekat yang disebut septum atrium
 Ke-2 ventrikel ini dipisahkan oleh sekat yang disebut septum ventrikel
 jantung dapat memompakan jumlah darah yang sedikit ataupun jumlah darah yang besar
bergantung pada jumlah darah yang mengalir kembali dari vena.
Lingkaran sirkulasi jantung dapat dibagi menjadi dua bagian besar yaitu
sirkulasi sistemik dan sirkulasi pulmonal

Sirkulasi sistemik

 Mengalirkan darah ke berbagai organ tubuh.


 Memenuhi kebutuhan organ yang berbeda.
 Memerlukan tekanan permulaan yang besar.
 Banyak mengalami tahanan.
 Koloid hidrostatik panjang.
Sirkulasi pulmonal
 Hanya mengalirkan darah ke paru.
 Hanya berfungsi untuk paru-paru.
 Mempunyai tekanan permulaan yang rendah.
 Hanya sedikit mengalami tahanan.
 Koloid hidrostatiknya pendek.
 Sirkulasi koroner
Efisiensi jantung sebagi pompa tergantung dari nutrisi dan oksigenasi yang cukup
pada otot jantung itu sendiri. Sirkulasi koroner meliputi seluruh permukaan jantung
dan membawa oksigen untk miokardium melalui cabang-cabang intramiokardial yang
kecil-kecil

tiga periode kerja jantung


 Periode kontraksi/ periode sistole
 Suatu keadaan ketika jantung bagian ventrikel menguncup, Katup bikus dan
trikuspidalis tertutup, katup aorta dan katup ateri pulmonalis terbuka.
Akibatnya darah dari ventrikel dekstra mengalir ke arteri pulmonalis ke paru-
paru kiri dan kanan, dan darah dari ventikel sinistra mengalir ke aorta lalu ke
seluruh tubuh.
 Periode dilatasi ( periode diastole)
 Suatu keadaan ketika jantung mengembang, Katup bikus dan trikuspidalis
terbuka. Darah dari atrium sinistra masuk ke ventrikel sinistra serta darah dari
atrium dekstra mangalir ke ventrikel dekstra. Selanjutnya darah yang ada di
paru-paru kiri dan kanan mengalir ke atrium sinistra melalui vena pulmonalis
dan darah dari seluruh tubuh masuk ke atrium dekstra melalui vena cava.
 Periode Istirahat
 Waktu antara periode
kontraksi dan dilatasi
ketika jantung berhenti
1/10 detik, pada waktu
beristirahat jantung
menguncup sebanyak
70-80 X/ menit. Pada
tiap kontraksi jantung
akan memindahkan
darah ke aorta
sebanyak 60-70 cc.
Sifat otot jantung
 Di dalam otot jantung terdapat jaringan khusus yang menghantarkan aliran listrik.
Jaringan tersebut mempunyai sifat-sifat khusus:
 Otomatisasi : menimbulkan impuls/rangsang secara spontan
 Irama/ ritmis: pembentukan rangsang yang teratur
 Daya konduksi : kemampuan untuk menghantarkan
 Daya rangsang : kemampuan bereaksi terhadap rangsang    

Karakteristik otot jantung


 Jantung merupakan organ otot yg dilapisi oleh selaput perikardium.
 Otot jantung mempunyai tipe tersendiri, berbeda dengan otot polos maupun otot
lurik.

Sifat Kontraksi otot jantung :


Kontraksi jantung manusia merupakan kontraksi miogenik, yaitu kontaksi yang
diawali kekuatan rangsang dari otot jantung itu sendiri dan bukan dari syaraf.
BAB 7 PEREDARAN
DARAH
Aliran darah manusia
Sistemik/mayor/besar
Dimulai dari ventrikel kiri →Aorta → Sel seluruh tubuh → Vena →Atrium
kanan .
Pulmonal/minor/kecil
dimulai dari ventrikel kanan arteria pulmonalis → pulmo(paru) → vena pulmonalis →
atrium kiri
 Sistem peredaran darah pada manusia dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu
peredaran darah paru-paru (peredaran darah kecil) dan peredaran darah sistemik
(peredaran darah besar) karena memiliki dua sistem peredaran darah , maka sistem
peredara darah pada manusia disebut sistem peredarah darah ganda.
 Peredaran darah kecil merupakan peredaran darah dari bilik kanan jantung menuju
paru-paru dan akhirnya kembali lagi ke jantung pada serambi kiri. Pada peredaran
darah kecil inilah darah melakukan pertukaran gas di paru-paru.
 Darah melepaskan karbon dioksida dan mengambil oksigen dari alveoli paru-paru.
Oleh karena itu, darah yang berasal dari paru-paru ini banyak mengandung oksigen.
 Darah yang banyak mengandung zat sisa metabolisme dan karbon dioksida kembali
ke serambi kanan jantung melalui pembuluh balik.
 Peredaran darah besar ini mengalir dari jantung ke seluruh tubuh, kemudian kembali
lagi ke jantung. Peredaran darah manusia selalu melalui pembuluh darah. Oleh karena
itu, peredaran darah manusia disebut peredaran darah tertutup
BAB 8

STRUKTUR DAN FUNGSI


DARAH

DARAH
Darah manusia adalah cairan jaringan tubuh. Fungsi utamanya adalah mengangkut oksigen
yang diperlukan oleh sel-sel di seluruh tubuh. Darah juga menyuplai jaringan tubuh dengan
nutrisi, mengangkut zat-zat sisa metabolisme, dan mengandung berbagai bahan penyusun
sistem imun yang bertujuan mempertahankan tubuh dari berbagai penyakit. Hormon-hormon
dari sistem endokrin juga diedarkan melalui darah.

Fungsi Darah
Fungsi transport
1. Alat pengangkut air dan menyebarkannya ke seluruh tubuh.
2. Alat pengangkut oksigen dan menyebarkannya ke seluruh tubuh
3. Alat pengangkut sari makanan dan menyebarkannya ke seluruh tubuh
4. Alat pengangkut hasil oksidasi untuk dibuang melalui alat ekskresi
Fungsi regulasi
1. Menjaga suhu temperatur tubuh
2. Mengatur keseimbangan asam basa tubuh
Fungsi pertahanan tubuh
- Mencegah infeksi dengan sel darah putih, antibodi dan sel darah beku

 Darah manusia adalah cairan jaringan tubuh


 Istilah medis yang berkaitan dengan darah diawali dengan
kata hemo atau hemato yang berasal dari kata
Yunani yang berarti haima yang berarti darah.
 Darah manusia berwarna merah

Fungsi darah
 Sebagai alat pengangkut .
 Sebagai pertahanan tubuh terhadap serangan penyakitdanracun dalam tubuh dengan perantaraan
leukosit dan antibodi/ zat–zat anti racun
 Menyebarkan panas keseluruh tubuh

Komponen penyusun darah


Komposisi darah : plasma 55% dari volume darah dan sel darah 45% dari volume darah
Bagian darah :
Air 91% Protein 3%
Mineral 0,9%
Bahan organik 0,1 %
Terdapat tiga macam sel darah, yaitu :
• sel darah merah (eritrosit)
• sel darah putih (leukosit)
• keping darah (trombosit)

Sel Darah Merah


Sel darah merah atau eritrosit adalah
merupakan cakram bikonkaf yang tidak berinti yang berdiameter 8m, tebal bagian tepi 2m
pada bagian tengah tebalnya hanya 1 m atau kurang. Karena sel itu lunak dan lentur maka
dalam perjalanannya melalui mikrosirkulasi konfigurasinya berubah. Stroma bagian luar yang
mengandung protein terdiri dari antigen kelompok A dan B serta Rh yang menentukan
golongan darh seseorang. Komponen utama sel darah merah adalah protein hemoglobin (Hb)
yang mengangkut O2 dan CO2 dan mempertahankan Ph normal melalui serangkaian dapar
intraseluler.
- Jumlah sel darah merah kira- kira per milimeter kubik darah pada rata- rata orang dewasa
dan berumur 120 hari. Keseimbangan yang tetap di pertahankan antara kehilangan dan
penggantian sel darah setipa hari. Pembentukan sel darah merah di rangsang oleh hormone
glikoprotein, eritroprotein, yang di anggap berasal dari ginjal.
- Haemoglobin
Haemoglobin adalah pigmen merah yang membawa oksigen dalam sel darah merah, suatu
protein yang mempunyai berat molekul 64.450. Sintesis haemoglobin dimulai dalam pro
eritroblas dan kemudian dilanjutkan sedikit dalam stadium retikulosit, karena ketika
retikulosit meninggalkan sumsum tulang dan masuk ke dalam aliran darah, maka retikulosit
tetap membentuk sedikit mungkin haemoglobin selama beberapa hari berikutnya.
Pembentukan hemoglobin terjadi pada sumsung tulang melalui semua stadium pematangan.
Sel darah merah memasuki sirkulasi sebagai retikulosit dari sumsung tulang. Retikulasot
adalah stadium terakhir dari perkembangan sel darah merah yang belum matang dan
mengandung jala ysng terdiri dari serat- serat reticular. Sejumlah kecil hemoglobin masih di
haslikan selama 24 jam sampai 48 jam pematangan; retikulim kemudian larut dan menjadi sel
darah merah yang matang.
- fungsi sel darah merah atau eritrosit adalah:
a. Sel-sel darah merah mentransfer oksigen ke seluruh jaringan melalui pengikatan
hemoglobin terhadap oksigen.
b. mengikat karbon dioksida dari jaringan tubuh untuk dikeluarkan melalui paru–paru.
c. Sel darah merah berperan penting dalam pengaturan PH darah karena ion bikarbonat dan
haemoglobin merupakan buffer asam-basa.  

 3. Sel darah putih.


Leukosit atau sel darah putih tidak berwarna, memiliki inti, dapat bergerak secara amoebeid,
dan dapat menembus dinding kapiler / diapedesis. Dalam keadaan normalnya terkandung
4x109 hingga 11x109 sel darah putih di dalam seliter darah manusia dewasa yang sehat -
sekitar 7000-25000 sel per tetes. Dalam setiap milimeter kubil darah terdapat 6000 sampai
10000(rata-rata 8000) sel darah putih.
Jumlah sel pada orang dewasa berkisar antara 6000 – 9000 sel/cc darah. Peningkatan jumlah
lekosit merupakan petunjuk adanya infeksi Þ misalnya radang paru-paru. Lekopeni -
Berkurangnya jumlah lekosit sampai di bawah 6000 sel/cc darah. Lekositosis –
Bertambahnya jumlah lekosit melebihi normal (diatas 9000 sel/cc darah).
- Fungsi fagosit sel
1. darah tersebut terkadang harus mencapai benda asing/kuman jauh di luar pembuluh
2. darah. Kemampuan lekosit untuk menembus dinding pembuluh darah (kapiler) untuk
3. mencapai daerah tertentu disebut Diapedesis.
- Leukosit berfungsi sebagai:
a. pertahanan tubuh yaitu membunuh dan memakan bibit penyakit / bakteri yang masuk ke
dalam jaringan RES (sistem retikuloendotel), tempat pembiakannya di dalam limpa dan
kelenjar limfe;
b. sebagai pengangkut yaitu mengangkut / membawa zat lemak dari dinding usus melalui
limpa terus ke pembuluh darah.
- Eosinofil : mengandung granola berwama
merah (Warna Eosin) disebut juga Asidofil. Berfungsi pada reaksi alergi
(terutama infeksi cacing).
- Basofil : mengandung granula berwarna
biru (Warna Basa). Berfungsi pada reaksi alergi.
- Netrofil :(ada dua jenis sel yaitu Netrofil Batang dan Netrofil Segmen). Disebut juga
sebagai sel-sel PMN (Poly Morpho Nuclear). Berfungsi sebagai fagosit.
- Limfosit ada dua jenis sel yaitu sel T dan sel B.Keduanya berfungsi untuk
menyelenggarakan imunitas (kekebalan) tubuh.
1. sel T4 = imunitas seluler
2. sel B4 = imunitas humoral
4. Golongan Darah
ciri khusus darah dari suatu individu karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein
pada permukaan membran sel darah merah. Dua jenis penggolongan darah yang paling
penting adalah penggolongan ABO dan Rhesus (faktor Rh). Didunia ini sebenarnya dikenal
sekitar 46 jenis antigen selain antigen ABO dan Rh, hanya saja lebih jarang dijumpai.
Transfusi darah dari golongan yang tidak kompatibel dapat menyebabkan reaksi transfusi
imunologis yang berakibat anemia hemolisis, gagal ginjal, syok, dan kematian. Golongan
darah manusia ditentukan berdasarkan jenis antigen dan antibodi yang terkandung dalam
darahnya, sebagai berikut:
• Individu dengan golongan darah A memiliki sel darah merah dengan antigen A di
permukaan membran selnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen B dalam serum
darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah A-negatif hanya dapat menerima darah
dari orang dengan golongan darah A-negatif atau O-negatif.
• Individu dengan golongan darah B memiliki antigen B pada permukaan sel darah merahnya
dan menghasilkan antibodi terhadap antigen A dalam serum darahnya.Sehingga, orang
dengan golongan darah B-negatif hanya dapat menerima darah dari orang dengan dolongan
darah B-negatif atau O-negatif.
• Individu dengan golongan darah AB memiliki sel darah merah dengan antigen A dan B
serta tidak menghasilkan antibodi terhadap antigen A maupun B.
• Individu dengan golongan darah O memiliki sel darah tanpa antigen, tapi memproduksi
antibodi terhadap antigen A dan B. Sehingga, orang dengan golongan darah O-negatif dapat
mendonorkan darahnya kepada orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut donor
universal
Bab 9 tekanan darah
 Tekanan darah adalah istilah yang mengacu kepada tekanan yang diberikan oleh
cairan darah kepada dinding pembuluh darah ketika sedang mengalir didalamnya, atau
dengan kata lain tekanan yang dirasakan oleh dinding pembuluh darah akibat dari darah
yang mengalir didalamnya.
 Besarnya tekanan ini bervariasi seiring dengan mengecilnya ukuran pembuluh darah.
Tekanan paling besar dialami oleh pembuluh arteri dan yang paling kecil dialami oleh
pembuluh halus (vein). Nilai tekanan darah yang diukur dalam dunia kedokteran adalah
tekanan yang dialami oleh pembuluh arteri
 Tekanan darah umumnya dihasilkan oleh kontraksi jantung yang akhirnya mencapai
vena di daerah tepi. Agar terjadi gradien tekanan yang mencukupi antara daerah tepi dan
vena menuju jantung, perlu ada mekanisme yang membuat perbedaan tekanan karena
merendahnya tekanan pada vena kava atau atrium kanan. Diantaranya adalah akibat
atrium, gerakan pernapasan, kontraksi otot rangka, dan kegiatan katup semilunar. Karena
atria relaksasi setelah melakukan kontraksi yang mengosongkan darah didalamnya, maka
tekanan darah di atrium setelah relaksasi lebih rendah dari tekanan di vena kava
 Tekanan darah terbagi menjadi dua jenis, yaitu tekanan sistolik dan diastolik. Tekanan
sistolik adalah tekanan yang dihasilkan pada saat jantung mulai berdenyut dan
berkontraksi memompa darah keluar dari jantung. Sedangkan tekanan diastolik adalah
tekanan yang dihasilkan pada saat jantung berelaksasi setelah berdenyut. Keduanya
memiliki nilai yang selalu berubah-ubah setiap kali jantung berdenyut. Perubahan
tersebut juga dapat disebabkan oleh macam faktor lain, seperti stress, perasaan tidak
nyaman, kandungan nutrisi dalam makanan konsumsi obat-obatan, penyakit dan olahraga.
Pengukuran nilai tekanan darah sebaiknya diambil ketika pikiran sedang rileks dan posisi
tubuh dalam keadaan senyaman mungkin, serta tidak mengkonsumsi produk yang
mengandung kafein, nikotin, dan alkohol dalam kurun waktu 30 menit
 Dalam keadaan sehat, tekanan sistol dan diastol seseorang adalah 120/80. Artinya
tekanan sistol=120 mmHg, sedangkan tekanan diastol 80 mmHg. Perbedaan antara
besaranya tekanan sistol dan diastol disebut tekanan denyutan yang rata-ratanya adalah 40
mmHg
Nilai tekanan darah yang sehat untuk orang dewasa yang berusia 18 tahun keatas adalah
bertekanan sistolik kurang dari 121mmHg

1. Tekanan darah sistolik (S)


Yaitu tekanan tertinggi di ventrikel kiri dan aorta saat sistol
normal ≤130 mmHg
2. Tekanan darah diastolik (D)
Yaitu tekanan terendah aorta,tercapai pada akhir diastol.
normal ≤90mmHg
Cara menulis : 110/80 mmHg
3. Tekanan pulsus
Yaitu selisih tekanan sistolik
dengan diastolik,
contoh
Tekanan sistolik = 120 mmHg ,
Tekanan diastolik = 80 mmHg
 tekanan pulsus
= 120 mmHg – 80 mmHg
= 40 mmHg
4. Tekanan rata-rata
= tekanan diastolik + 1/3 tekanan pulsus

Tekanan darah dipengaaruhi oleh


1. Tahanan tepi pembuluh darah
a. Lumen pembuluh darah menyempit
(vasokostriksi)  Tahanan meningkat, tekanan naik
b. Lumen pembuluh darah melebar
(vasodilatasi)  Tahanan menurun, tekanan turun
2. Curah jantung (cardiac output / CO)
a. Arus balik vena meningkat  CO naik , tekanan naik
b. Konstraksi otot jantung kuat  CO naik , tekanan naik
Bab 10 SISTEM RESPIRASI
 - umlah sel pada orang dewasa  Jumlah sel pada orang dewasa
berkisar berkisar
antara 6000 – 9000 sel/cc darah antara 6000 – 9000 sel/cc darah
 -umlah sel pada orang dewasa  Jumlah sel pada orang dewasa
berkisar berkisar
antara 6000 – 9000 sel/cc darah antara 6000 – 9000 sel/cc darah
 umlah sel pada orang dewasa  Jumlah sel pada orang dewasa
berkisar berkisar
antara 6000 – 9000 sel/cc darah antara 6000 – 9000 sel/cc darah
 umlah sel pada orang dewasa
berkisar
antara 6000 – 9000 sel/cc darah

   
1. Hidung
Nares anterior adalah saluran-saluran di dalam rongga hidung. Saluran-saluran itu bermuara
ke dalam bagian yang dikenal sebagai vestibulum. Rongga hidung dilapisi sebagai selaput
lendir yang sangat kaya akan pembuluh darah, dan bersambung dengan lapisan faring dan
dengan selaput lendir sinus yang mempunyai lubang masuk ke dalam rongga hidung.

2. Faring
pipa berotot yang berjalan dari dasar tengkorak sampai persambungan-nya dengan oesopagus
pada ketinggian tulang rawan krikoid. Maka letaknya di belakang larinx (larinx-faringeal).
Orofaring adalah bagian dari faring merupakan gabungan sistem respirasi dan pencernaan.

3. Laring
Terletak pada garis tengah bagian depan leher, sebelah dalam kulit, glandula tyroidea, dan
beberapa otot kecil, dan didepan laringofaring dan bagian atas esopagus.

4. Epiglottis
Cartilago yang berbentuk daun dan menonjol keatas dibelakang dasar lidah. Epiglottis ini
melekat pada bagian belakang Vertebra cartilago thyroideum.

5. Plica vokalis
Plica vocalis adalah dua lembar membrana mukosa tipis yang terletak di atas ligamenturn
vocale, dua pita fibrosa yang teregang di antara bagian dalam cartilago thyroidea di bagian
depan dan cartilago arytenoidea di bagian belakang.

6. Otot-otot
Otot-otot kecil yang melekat pada cartilago arytenoidea, cricoidea, dan thyroidea, yang
dengan kontraksi dan relaksasi dapat mendekatkan dan memisahkan plica vocalis. Otot-otot
tersebut di inervasi oleh nervus cranialis X (vagus).

7. Fonasi
Suara dihasilkan oleh vibrasi plica vocalis selama ekspirasi. Suara yang dihasilkan
dimodifikasi oleh gerakan palatum molle, pipi, lidah, dan bibir, dan resonansi tertentu oleh
sinus udara cranialis.

8. Trakea
Adalah tabung fleksibel dengan panjang kira-kira 10 cm dengan lebar 2,5 cm. trachea
berjalan dari cartilago cricoidea kebawah pada bagian depan leher dan dibelakang
manubrium sterni, berakhir setinggi angulus sternalis (taut manubrium dengan corpus sterni)
atau sampai kira-kira ketinggian vertebrata torakalis kelima dan di tempat ini bercabang
menjadi dua bronckus (bronchi).

9. Bronkus
Percabangan saluran nafas dimulai dari trakea yang bercabang menjadi bronkus kanan dan
kiri. Masing-masing bronkus terus bercabang sampai dengan 20-25 kali sebelum sampai ke
alveoli.

10. Paru-paru
Sistem pernafasan pada dasarnya dibentuk oleh jalan atau saluran nafas dan paru-paru beserta
pembungkusnya (pleura) dan rongga dada yang melindunginya. Di dalam rongga dada
terdapat juga jantung di dalamnya. Rongga dada dipisahkan dengan rongga perut oleh
diafragma.
 Paru-paru terdapat dalam rongga thoraks pada bagian kiri dan kanan. Paru-paru
memilki :
1. Apeks 3. permukaan mediastinal,
2. permukaan costo vertebra
 Paru kanan dibagi atas tiga lobus yaitu lobus superior, medius dan inferior sedangkan
paru kiri dibagi dua lobus yaitu lobus superior dan inferior.
 Rongga dada diperkuat oleh tulang-tulang yang membentuk rangka dada. Rangka dada
ini terdiri dari costae (iga-iga), sternum (tulang dada) tempat sebagian iga-iga menempel
di depan, dan vertebra torakal (tulang belakang) tempat menempelnya iga-iga di bagian
belakang. 
Terdapat otot-otot yang menempel pada rangka dada yang berfungsi penting sebagai otot
pernafasan. Otot-otot yang berfungsi dalam bernafas adalah sebagai berikut :
- interkostalis eksterrnus (antar iga luar)
- sternokleidomastoid yang mengangkat sternum (tulang dada).
- skalenus yang mengangkat 2 iga teratas.
- otot perut yang menarik iga ke bawah sekaligus
- otot dalam diafragma yang dapat menurunkan diagfragma.
11. Ventilasasi
Udara bergerak masuk dan keluar dari paru-paru karena selisih tekanan yang terdapat antara
atmosfer dan alveolus oleh kerja mekanik otot-otot.

12. Difusi
Stadium ke dua proses respirasi mencakup proses difusi gas-gas melintasi membran antara
alveolus-kapiler yang tipis (tebalnya kurang dari 0.5 um). Kekuatan pendorong untuk
pernindahan ini adalah selisih tekanan parsial antara darah dan fase gas.
13. Transport oksigen dalam darah
Oksigen dapat ditranspor dari paru-paru ke jaringan melalui dua jalan :
1. secara fisik larut dalam plasma atau
2. secara kimia berikatan dengan hemoglobin sebagai oksigen hemoglobin (HbO2) bersifat
reversibel.
14. Transport Karbondioksida dalam darah
Transport CO2 dari jaringan keparu-paru melalui tiga cara sebagai berikut:
1. Secara fisk larut dalam plasma (10 %)
2. Berikatan dengan gugus amino pada Hb dalam sel darah merah (20%)
3. ditransport sebagai bikarbonat plasma (70%).Karbon dioksida berikatan dengan air dengan
reaksi CO2 + H2O = H2CO3 = H+ +HCO3-
15. Pengaturan Respirasi
1. Medulla Oblongata
2. Pons
Secara garis besar bahwa Paru-paru memiliki fungsi sebagai berikut:
1. Terdapat permukaan gas-gas yaitu mengalirkan Oksigen dari udara atmosfer kedarah vena
dan mengeluarkan gas carbondioksida dari alveoli keudara atmosfer.
2. Menyaring bahan beracun dari sirkulasi
3. Reservoir darah
4. Fungsi utamanya adalah pertukaran gas-gas

Bab 11
Sistem
endokrin

Pengertian
Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran (ductless) yang menghasilkan
hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah untuk memengaruhi organ-organ lain.

Kelenjar endokrin
adalah kelenjar yang mengirimkan hasil sekresinya langsung kedalam darah yang beredar
dalam jaringan kelenjar tanpa melewati duktus atau saluran. Hasil sekresinya disebut hormon
Beberapa dari organ endokrin ada yang menghasilkan satu macam hormon (hormon tunggal).
Sel-sel penyusun organ endokrin terbagi atas 2 yaitu
Sel Neusekretori, adalah sel yang berbentuk seperti sel saraf, tetapi berfungsi sebagai
penghasil hormon. Contoh sel neusekretori ialah sel saraf pada hipotalamus.
Sel endokrin sejati, disebut juga sel endokrin kelasik yaitu sel endokrin yang benar-benar
berfungsi sebagai penghasil hormon, tidak memiliki bentuk seperti sel saraf. Kelenjat
endokrin sejati melepaskan hormon yang dihasilkannya secara langsung ke dalam darah
(cairan tubuh).

Sistem endokrin hampir selalu bekerja sama dengan sistem saraf, namun cara kerjanya dalam
mengendalikan aktivitas tubuh berbeda dari sistem saraf. Ada dua perbedaaan cara kerja
antara kedua sistem tersebut. Kedua perbedaan tersebut adalah sebagai berikut.
 Dibandingkan dengan sistem saraf, sistem endokrin lebih banyak bekerja melalui
transmisi kimia
 Sistem endokrin memperhatikan waktu respons lebih lambat daripada sistem saraf. Pada
sistem saraf, potensial aksi akan bekerja sempurna hanya dalam waktu 1-5 milidetik,
tetapi kerja endokrin melalui hormon baru akan sempurna dalam waktu yang sangat
bervariasi, berkisar antara beberapa menit hingga beberapa jam. Hormon adrenalin
bekerja hanya dalam waktu singkat, namun hormon pertumbuhan bekerja dalam waktu
yang sangat lama. Di bawah kendali sistem endokrin (menggunakan hormon
pertumbuhan), proses pertumbuhan memerlukan waktu hingga puluhan tahun untuk
mencapai tingkat pertumbuhan yang sempurna.

Fungsi kelenjar endokrin


1. Menghasilkan hormon-hormon yang dialirkan kedalam darah yang diperlukan oleh
jaringan-jaringan dalam tubuh tertentu
2. Mengontrol aktivitas kelenjar tubuh
3. Merangsang aktivitas kelenjar tubuh
4. Merangsang pertumbuhan jaringan
5. Mengatur metabolisme, oksidasi, meningkatkan absorpsi glukosa pada usus halus
6. Mempengaruhi metabolisme lemak, protein, hidrat arang, vitamin, mineral dan air

SIFAT SIFAT HORMON


 Bekerja secara spesifik pada organ, bagian tubuh tertentu atau aktivitas tertentu
 Dihasilkan tubuh dalam jumlah yang sangat sedikit tetapi memiliki pengaruh besar
terhadap aktivitas tertentu dalam tubuh
 Bekerja lambat, pengaruh hormon tidak spontan seperti pada pengaturan oleh syaraf
 Sebagai senyawa kimia, hormon tidak dihasilkan setiap waktu. Hormon diproduksi
hanya apabila dibutuhkan
FAKTOR YANG MENGATUR KERJA HORMON
 Kecepatan sintesa dan kecepatan sekresi
 Sistem transport yang spesifik dalam plasma
 Konversi kedalam bentuk yang lebih aktif
 Reseptor hormon spesifik pada sitosol atau membran sel target yang berbeda
 Pemecahan akhir dari hormon

Kelenjar Hormon yg dihasilkan


endokrin
Pituitary LH,FSH, Prl, GH,ACTH,TSH
MSH, α-endorphin
-lob anterior Vasopressin (ADH), oksitosin
-lob intermediete
- lob posterior

Tiroid Tiroksin (T4), Triiodotironin (T3) kalsitonin

Paratiroid Hormon paratiroid (PTH)

Adrenal Kortisol,aldosteron,androstenedion
- Korteks Norepinefrin, epinefrin
- Medulla

Gonad Testoteron,estradiol,inhibin estradiol, progesteron


- Testis

- Ovariu Test,estradiol,inhibin, prog,relaxin


HCG,HPL,prog, estrogen
m Insulin, glukagon, somatostatin, pancreatic polypeptide
Plasenta
Pankreas

Kelenjar hipofise
Suatu kelenjar endokrin yang terletak didasar tengkorak yang memegang peranan penting
dalam sekresi hormon dari semua organ-organ endokrin
Dapat dikatakan sebagai kelenjar pemimpin sebab hormon-hormon yang dihasilkan dapat
mempengaruhi pekerjaan kelenjar lainnya
Kelenjar hipofise terdiri terdiri dari dua lobus, yakni ; lobus anterior (adenohipofise) dan
lobus posterior (neurohipofise)
 Disebut sebagai Master Gland karena mensekresi hormon yang selanjutnya akan
mengendalikan sekresi hormon oleh kelenjar endokrin lainnya
 Dibagi menjadi 3 lobus :
- Lobus anterior
- Lobus Posterior
- Lobus intermediate

Grand pineal
 Terletak diatas kelenjar Hipofise.
 Menghasilkan hormon Melatonin.
 Fungsi: mengatur sekresi yang dilakukan Oleh Corpus Lutheum dan mengaktifkan
sel melanosit menghasilkan melatonin untuk warna kulit.

Kelenjar tyroid
 Terletak di leher bagian depan, di samping kiri dan kanan trakea.
 Kelenjar tyroid menghasilkan 3 jenis hormon :
 T3 (triiodotironin)
 T4 (tetraiodotironin)

 Tyrokalsitonin

fungsi kelenjar tiroid :


bekerja sebagai perangsang proses oksidasi
mengatur penggunaan oksidasi
mengatur pengeluaran karbondioksida
metabolik dalam hal pengaturan susunan kimia dalam jaringan
pada anak mempengaruhi perkembangan fisik dan mental

Gland paratyroid
Menempel pada bagian anterior dan posterior kedua lobus kelenjar tyroid, menghasilkan
hormon paratiroksin.
Fungsi hormon paratyroid :
Meningkatkan kadar Ca dan menurunkan kadar fosfat
Meningkatkan resorbsi tulang shg serum Ca meningkat
Organ target PTH  tulang, ginjal dan usus halus

Kelenjar pienalis
kelenjar ini terdapat di dalam otak, didalam ventrikel berbentuk kecil merah seperti sebuah
cemara
fungsinya belum diketahui dengan jelas, kelenjar ini menghasilkan sekresi interna dalam
membantu pankreas dan kelenjar kelamin
kelenjar pangkreas
 Terletak di retroperitoneal rongga abdomen bagian atas dan terbentang horizontal dari
duodenum ke lien. Jaringan utama pankreas terdiri atas :
◦ Asini
 Berfungsi untuk mensekresikan getah pencernaan ke dalam duodenum
◦ Pulau Lagerhans
 Tidak mengeluarkan sekretnya keluar tapi langsung ke dalam darah
 Pulau lagerhans terdiri dari beberapa sel : sel alfa / sel A, sel beta / sel B,
sel C dan sel D

Kelenjar adrenal
 Terletak di kutub atas kedua ginjal sehingga disebut juga kelenjar suprarenal
 Kelenjar adrenal terdiri dari 2 lapis :
◦ Medula adrenal
◦ Korteks adrenal

Medula adrenal
 Berfungsi sebagai bagian dari sistem saraf otonom. 90% hasil sekresi medula adrenal
adalah efinefrin/adrenalin, sisanya norefinefrin
 Fungsi:
 Meningkatkan denyut jantung
 Menambah tekanan darah
 Mempercepat pernapasan
 Meningkatkan produksi gula darah di hati

Korteks adrenal
Dibagi menjadi 3 zona :
ZONA GLOMERULUS
Menghasilkan aldosteron (mineralokortikoid), Fungsi: merangsang penyerapan ion Natrium
dari tubulus ginjal dan menurunkan penyerapan ion Kalium, sehingga mempertahankan
tekanan osmotik darah. Efek primer pada metabolisme air dan mineral.
zONA FASICULATE
Menghasilkan cortisol (glukokortikoid), Fungsi: meningkatkan pembentukan glukosa dari
asam Amino, antialergi dan inflamasi, menghasilkan energi. efek primer pada metabolisme
protein, lemak, karbohidrat.
ZONA RETIKULARIS
Menghasilkan androgen (efek maskulinisasi) dan estrogen (tidak mempunyai efek
feminisasi), efek primer untuk tanda-tanda sex sekunder.

Kelenjar timus
- Terletak didalam mediastinum dibelakang sternum, hanya dijumpai pada anak
dibawah 18 tahun. Warnanya kemerah-merahan dan terdiri atas dua lobus
- Pada bayi baru lahir ukuran kelenjar sangat kecil dan beratnya kira-kira 10 gram,
ukurannya bertambah pada masa remaja menjadi 30-40 gram dan kemudian berkerut
lagi
- Fungsi kelenjar timus ;
o Mengaktifkan pertumbuhan badan
o Mengurangi aktivitas kelenjar kelamin

Kelenjar kelamin
 kelenjar testika
terdapat pada pria di skrotum, menghasilkan hormon testosteron, hormon ini
berfungsi menentukan sifat kejantanan, misal adanya jenggot, kumis, jakun. menghasilkan sel
mani (spermatozoid) serta mengontrol pekerjaan seks sekunder pada laki-laki
 kelenjar ovarika
terdapat pada wanita, terletak pada ovarium disamping kiri dan kanan uterus.
menghasilkan hormon progesteron dan estrogen, hormon ini mempengaruhi pekerjaan
uterus serta memberikan sifat kewanitaan, misal pinggul yang besar.

Anda mungkin juga menyukai