Anda di halaman 1dari 4

Nama : NI KETUT RISKAYANI

Nim : 18507031

UTS : MICROTEACHING

SOAL + JAWABAN

1. Jelaskan maksud tujuan dari pelatihan keterampilan variasi stimulus yang


terdiri dari :
a. Gerak guru atau teacher movement tujuannya adalah untuk melatih calon guru
agar dalam menghantarkan pelajarannya di dalam kelas telah terbiasa bergerak
bebas {tidak kikuk atau kaku}. Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam gerak
guru adalah :
1. Gerak bebas, biasakan bergerak bebas dalam kelas dengan maksud untuk
memberikan dorongan dan menanamkan rasa dekat pada siswa sekaligus
sambil mengontrol tingkah laku siswa.
2. Menerangkan bahan, jangan menerangkan sambil menulis menghadap papan
tulis, sebaiknya menulis baru menerangkan. (jangan menerangkan atau
menjelaskan sambil menulis)
3. Menerangkan dan gerak, jangan membiasakan menerangkan sambil berjalan
mondar- mandir, tetapi jangan perlu membiasakan menerangkan hanya sambil
dudk melulu.
4. Arah pandang, arah pandang hendaknya menjelajahi keseluruhan kelas, pada
waktu seorang siswa bertanya , usahakan bergerak menjauhi sipenanya, agar
sipenanya mengucapkan pertanyaannya terdengar oleh semua siswa.
5. Ketika siswa bertanya, pada waktu seorang siswa bertanya, usahakan bergerak
menjauhi sipenanya, agar sipenanya mengucapkan pertanyaan terdengar oleh
semua siswa.
6. Observasi, bila mengiginkan untuk mengobservasi, seluruh siswa maka
bergeraklah perlahan – lahan dari arah depan atau belakang agar dapat
mengetahui tingkah laku siswa dengan seksama tanpa diketahui oleh siswa
yang bersnagkutan.
b. Isyarat guru atau teacher gesture maksudnya gerak tubuh atau anggo0ta badan
yang mengandung arti dalam hubungannyauntuk menimbulkan perhatian,
rangsangan pada siswa. Hal – hal yang erlu diperhatikan dalam isyarat guru yaitu :
1. Gerak tangan, menggambarkan sesuatu, misalnya dengan gerak tangan dapat
digambarkan suatu benda, ukuran, maupun kecepatan gerak suatu benda.
2. Gerak anggukan kepala, menyatakan suatu maksud misalnya dengan
mengangguk-anggukan kepala berarti menyatakan setuju.
3. Gerak menganngkat alis, mengangkat alis mata tinggi – tinggi berarti
menunjukan rasa kagum, tercengang heran dan lain-lain.
4. Gerak mengkerutkan kening, menyatakan belum atau tidak paham terhadap
yang diucapkan oleh sipembicara.
5. Garak bertepuk tangan, sipembicara menggundang perhatian agar
perhatiannya terpusat kepada dia atau menyatakan kagu, mnsuport dan lain-
lain.

c. Suara guru atau teacher voice, tujuannya agar orang yang mendengarkan
senantiasa memperbarui perhatiannya, dianjurkan jangan bicara dengan nada yang
sama (monoton). Pembicaraan yang mengandung perhatian yang mendengarkan
yaitu bila diucapkan dengan pola bicara yang berganti – ganti sebab hal itu akan
menanamkan rasa senang bagi yang mendengarkan.
d. Kebisuan guru atau teacher silence, maksudnya pembicaraan akan lebih
mengundang perhatian pendengar bila diucapkan dengan teknik “selingan diam”
tetapi bila teknik diam tersebut digunakan terlalu lama malah akan mengundang
kegelisahan yang meningkat kearah kebosanan pihak pendengar.
e. Gaya interkasi atau interaktion styles, tujuannya agar janagn menimbulkan
kebosanan, kejemuan serta untuk menghidupkan suasana kelas, demi keberhasilan
siswa untuk mencapai kemampuan yang telah ditentukan oleh tujuan
pembelajaran, maka dituntut adanya pola hubungan:
1. Interktian styles
 Pola guru – kelompok murid. Interksi ini guru menyelenggarakan
dialog dengan seluruh kelas, dan bila menampilkan pertanyaan, maka
pertanyaan tersebut ditunjukan kepada seluruh siswa, bukan kepada
siswa tertentu secara individual
 Pola guru – murid sebagai individu. Interaksi ini sebgai bentuk
pertanyaan langsung ditunjukan kepada salah seorang siswa tertentu,
sehingga selanjutnyaterjadi dialog dua arah.
 Pola guru- murid. Interksi ini umpamanya setelah guru memberikan
pengarahan kemudian dilontarkan permasalahan ke kelas agar terjadi
diskusi antar siswa dalam mengupas permasalahan tersebut.
f. Kontak pandang dan gerak atau eye contact and movement, merupakan suatu
kunci modes penyampaian ekspresi emosi, misalnya guru menerangkan kepada
salah seorang siswa dengan tatapan mata/ pandangan yang tajam, hal itu
mengandung arti bahwa pihak pembicara tidak ingin diinterupsi.
g. Pemusatan terhatian siswa atau focusing, yaitu usaha guru untuk memusatkan
perhatian siswa pada suatu persoalan atau pelajaran. Adapun hal – hal yang perlu
diperhatiakan yaitu :
1. Verbal vocusing
2. Gestural vocusing
h. Pengalihan penggunaan indera atau swiching sensory channels. Yaitu
kemampuan unruk menggarap dan memperoses informasi dapat ditingkatkan bila
dalam belajar mengajar tidak monoton, hal itu dapat diatasi dengan menggunakan
berbagai saluran indera penerima secara bergantian. Terdiri dari
- Pengalihan dari indera (pendengaran – penglihatan – pendengaran)
- Pengalihan dari indera (pendengaran ke sluran psikomotor)
- Pengalihan dari indera (penglihat- pendengaran – penglihat)

2. Jelaskan maksud dan tujuan guru harus melakukan keterampilan siasat


membuka dan menutup pelajaran !
 Maksud dan Tujan siasat membuka pelajaran
1. Uasaha atau kegiatan guru yang dilakukan oleh guru dalam lingkungan
belajar mengajar untuk menciptakan pra kondisi sehingga perhatian siswa
serta sikap mental dapat digiring atau atau siap serta inforn pada soal atau
kegiatan yang akan dilalui dalam lingkungan belajar mengajar tersebut.
2. Usaha atau kegiatan guru guru dalam rangka menciptakan pra kondisi bagi
siswa agar mental maupun perhatiannya terpusat pada apa yang
dipelajarinnya sehingga usaha tersebut akan memberikan efek yang positif
terhadap kegiatannya.
3. Agar usaha atau kegiatan yang dilakukan oleh guru dalam lingkungan
belajar mengajar dapat menciptakan pra kondisi yang dapat menarik
perhatian siswa serta sikap mental dapat dikirim pada soal atau kegiatan
yang akan dilalui dalam lingkungan belajar mengajar tersebut akan
memberikan efek yang positif.
 Maksud dan tujuan menutuppelajaran
1. Usaha atau kegiatan guru untuk mengakhiri kegiatan belajar mengajar
yang bertujuan untuk menerangkan atau mebuat garuis – garis besar
persoalan yang baru saja dibahas atau dipelajari sehingga murid
memperoleh gambaran tentang makna serta esensi dari pokok atau
persoalan yang baru saja diperbincangkan.
2. Mengkonsuldasikan perhatian murid terhadap hal – hal yang pokok dalam
pembicaraan atau pembelajaran tersebut agar informasi yang diterimanya
dapat membangkitkan minat serta kemampuannya pada masa – masa
dalam kegiatan proses kegiatan belajar mengajar maupun untuk
penghidupannya.
3. Mengorganisasikan semua kegiatan maupun pembicaraan yang telah
dipelajari dalam pertemuan sehingga merupakan suatu kebulatan yang
berarti dalam memahami esensi bahan yang telah dipelajari.

Anda mungkin juga menyukai