Anda di halaman 1dari 30

Pertemuan ke-5

METODE PENELITIAN
(2 SKS)

Metodologi Penelitian

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
2021
Penelitian Kuantitatif (Survey Korelasional)
Metodologi Penelitian

Waktu dan Tempat Penelitian

• Uraikan terkait tempat dimana penelitian dilakukan dengan jelas. Jika perlu dan
memungkinkan (khusus untuk penelitian kependidikan), uraikan pula terkait
identitas, visi, dan misi sekolah.
• Uraikan terkait lamanya waktu penelitian dengan jelas. Untuk waktu penelitian,
peneliti membutuhkan waktu minimal 5 bulan sejak judul/proposal penelitian
diajukan. Untuk lebih jelasnya, perlu dibuat jadwal kegiatan & waktu penelitian.
Penelitian Kuantitatif (Survey Korelasional)

Metode Penelitian

Jenis Metode Penelitian

• Bertujuan untuk menghubungkan antar variabel (X dan Y), yaitu:


untuk mengetahui apakah jika X tinggi maka Y pun tinggi? Begitu
pun sebaliknya (korelasi +) atau apakah jika X tinggi maka Y
rendah? Begitu pun sebaliknya (korelasi -)
Survey • Variabel X dipandang secara umum dan tidak dipecah menjadi
Korelasional beberapa kategori (Minat, Motivasi, dll.)
• Untuk penelitian Matematika Kependidikan
• Tidak terjun ke lapangan untuk melakukan treatment melainkan
mengukur variabel apa adanya untuk membuat prediksi
• Contoh: Pengaruh motivasi belajar terhadap Hasil Belajar
Matematika
Penelitian Kuantitatif (Survey Korelasional)

Survey Korelasional (Untuk 2 Variabel: X & Y)

Survey Korelasional (Untuk 3 Variabel: X1, X2, & Y atau X1, X2, & X3)
Penelitian Kuantitatif (Survey Korelasional)

Langkah-langkah Penelitian

• Untuk Matematika kependidikan umumnya langkah-langkah penelitian


diletakkan setelah ‘Desain Penelitian’.
• Langkah-langkah penelitian, umumnya meliputi tahap persiapan, tahap
pelaksanaan, dan tahap akhir.

Contoh langkah-langkah penelitian Matematika kependidikan:


1. Tahap persiapan, meliputi: konstruk teori & studi pendahuluan, perizinan,
pengembangan instrumen beserta ujicobanya, serta pemilihan sampel.
2. Tahap pelaksanaan, meliputi: Pemberian instrumen.
3. Tahap akhir, meliputi: pengolahan data, analisis data, pembahasan, serta
kesimpulan dan saran.
Penelitian Kuantitatif (Survey Korelasional)
Populasi dan Sampel (untuk Penelitian Kuantitatif dan PTK)

Keseluruhan subyek penelitian yang memiliki kuantitas/jumlah


Populasi
dan karakteristik/sifat tertentu

• Populasi yang ditentukan sebelum penelitian. Hal ini dilakukan


sesuai dengan masalah penelitian.
Populasi Target • Populasi ini tidak sepenuhnya dapat dipenuhi di lapangan, bisa
saja salah satu ciri populasi yang kita tentukan tidak kita
temukan di lapangan sehingga ruang lingkupnya perlu dibatasi.
• Contoh populasi target: Seluruh siswa SMP

• Bagian dari populasi target yang dapat dijangkau oleh peneliti.


Populasi Terjangkau • Bagian dari populasi target yang dibatasi oleh waktu dan tempat
• Contoh populasi terjangkau: Siswa kelas VII SMP X tahun
ajaran 2016/2017 semester genap
Penelitian Kuantitatif (Survey Korelasional)

Sampel

• Bagian dari populasi yang dianggap mewakili/representatif. Adapun faktor-


faktor yang mempengaruhi pemilihan sampel agar representatif: (1) tingkat
kehomogenan, (2) tingkat keterandalan, (3) tingkat kebutuhan analisis,
serta (4) pemilihan teknik sampling.
• Dipilih dari populasi terjangkau, baik secara acak (probability sampling)
maupun tidak acak (non probability sampling).
• Contoh sampel penelitian:
1. Siswa kelas VIIA sebanyak 30 orang (sebagai kelas eksperimen) dan
siswa kelas VIIB sebanyak 30 orang (sebagai kelas kontrol) di SMP X
tahun ajaran 2020/2021 semester genap (penelitian kuasi eksperimen)
2. Siswa kelas VII sebanyak 92 (Menggunakan Rumus Slovin dengan
jumlah populasi sebanyak 120 siswa & alpha 5%) (penelitian survey,
baik korelasional maupun Ex post Facto)
Penelitian Kuantitatif (Survey Korelasional)

Menentukan Ukuran Sampel

Untuk penelitian survey korelasional, ukuran sampelnya umumnya mengikuti


aturan tertentu karena populasinya heterogen & berhingga. Untuk kasus tertentu,
penentuan ukuran sampel dapat disesuaikan dengan kondisi/ kebutuhan dan
kedalaman analisis.
Penelitian Kuantitatif (Survey Korelasional)

Beberapa aturan dalam menentukan ukuran sampel


penelitian dari populasi yang heterogen dan berhingga

Rumus Slovin/Taro Yamane

Digunakan untuk menentukan ukuran sampel minimal (n) jika


diketahui ukuran populasi (N) pada taraf signifikansi () tertentu.

Contoh: Ukuran sampel untuk jumlah populasi sebesar 120 orang dengan   5%
menggunakan rumus Slovin sebesar 92,31 (dibulatkan menjadi 92 orang)
Penelitian Kuantitatif (Survey Korelasional)

Judgment

Menurut Surakhmad dalam Riduwan (2007), “Jika populasi + 100


maka sampel minimal 50%; dan jika populasi > 1000 maka sampel
minimal 15%”.

Contoh: Ukuran sampel untuk jumlah populasi sebesar 120 orang dengan
menggunakan aturan Surakhmad diperoleh sampel sebanyak 60
(diambil 50% dari populasi)
Penelitian Kuantitatif (Survey Korelasional)

Formula Isaac & Michael

Contoh: Ukuran sampel untuk jumlah populasi sebesar 120 orang dengan
menggunakan Formula Isaac & Michael dan alpha = 5% diperoleh
sampel sebanyak 91,62 (Dibulatkan menjadi 92)
Penelitian Kuantitatif (Survey Korelasional)
Tabel Chi-Kuadrat
Penelitian Kuantitatif (Survey Korelasional)
Penentuan Sampel Menggunakan Tabel Krejcie & Morgan (Alpha = 5%)

Contoh: Ukuran sampel untuk jumlah populasi sebesar 120 orang dengan menggunakan
Tabel Krejcie & Morgan dan alpha = 5% diperoleh sampel sebanyak 92
Penelitian Kuantitatif (Survey Korelasional)
Teknik Sampling

Prosedur untuk menentukan/mengambil sampel penelitian dari populasi terjangkau

Teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang


Probability Sampling yang sama bagi setiap anggota populasi terjangkau untuk
dipilih menjadi sampel penelitian.
Contoh:
Pengambilan anggota sampel dari populasi terjangkau
Simple Random yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata
Sampling yang ada dalam populasi tersebut karena dianggap
homogen.
Langkah-langkah:
• Peneliti menulis semua nama responden yang ada
dalam populasi terjangkau pada kertas kecil dan
menggulungnya, kemudian disimpan dalam suatu
wadah.
• Peneliti mengundi kertas-kertas tersebut sehingga
diperoleh jumlah sampel yang telah ditentukan.
Penelitian Kuantitatif (Survey Korelasional)

Pengambilan anggota sampel secara acak dari populasi


Proportionate Stratified
terjangkau yang tidak homogen dan berstrata secara
Random Sampling
proporsional

Langkah-langkah:
1) Menentukan Ukuran Sampel
Diketahui suatu populasi terjangkau berjumlah 120 orang yang terdiri atas:
• 40 orang lulusan SMA
• 50 orang lulusan D3
• 30 orang lulusan S1
Ukuran sampel untuk jumlah populasi tersebut dengan menggunakan Tabel Krejcie &
Morgan dan alpha = 5% (sebagai contoh) diperoleh sampel sebanyak 92 orang.
Adapun jumlah sampel tiap strata adalah sebagai berikut:
• SMA = (40/120) x 92 = 31
• D3 = (50/120) x 92 = 38
• S1 = (30/120) x 92 = 23
2) Menentukan Teknik Pengambilan Sampel
• Peneliti menulis semua nama responden yang ada tiap strata dalam populasi
terjangkau pada kertas kecil dan menggulungnya, kemudian disimpan dalam 3
wadah yang berbeda. Dalam hal ini, tiap wadah menunjukkan strata tertentu.
• Peneliti mengundi kertas-kertas tersebut tiap strata sehingga diperoleh ukuran
sampel yang telah ditentukan.
Penelitian Kuantitatif (Survey Korelasional)

Disproportionate
Stratified Random Pengambilan anggota sampel secara acak dari populasi terjangkau
Sampling yang tidak homogen dan berstrata tetapi kurang proporsional

Langkah-langkah:
1) Menentukan Ukuran Sampel
Diketahui suatu populasi terjangkau berjumlah 120 orang yang terdiri atas:
• 40 orang lulusan SMA
• 48 orang lulusan D3
• 30 orang lulusan S1
• 2 orang lulusan S2
Ukuran sampel untuk jumlah populasi tersebut dengan menggunakan Tabel Krejcie & Morgan
dan alpha = 5% (sebagai contoh) diperoleh sampel sebanyak 92 orang. Adapun jumlah sampel tiap
strata adalah sebagai berikut:
• SMA = (40/118) x 90 = 30
• D3 = (48/118) x 90 = 37
• S1 = (30/118) x 90 = 23
• S2 = 2 (Diambil semua karena jumlahnya sedikit)
2) Menentukan Teknik Pengambilan Sampel
• Peneliti menulis semua nama responden yang ada tiap strata (kecuali strata S2) dalam populasi
terjangkau pada kertas kecil dan menggulungnya, kemudian disimpan dalam 3 wadah yang
berbeda. Dalam hal ini, tiap wadah menunjukkan strata tertentu.
• Peneliti mengundi kertas-kertas tersebut tiap strata sehingga diperoleh ukuran sampel yang
telah ditentukan.
Penelitian Kuantitatif (Survey Korelasional)

Cluster/Area Pengambilan anggota sampel secara acak dari populasi


Random Sampling terjangkau yang sangat luas, seperti penduduk suatu negara,
provinsi atau kabupaten.

Teknik sampling ini menggunakan 2 tahap, yaitu:


1) Menentukan sampel daerah secara acak
2) Menentukan orang-orang yang ada pada daerah tersebut
secara acak
Catatan:
Karena negara, provinsi, atau kabupaten berstrata, baik
kondisi lingkungan/daerahnya maupun penduduknya,
maka perlu digunakan Stratified Random Sampling, baik
proporsional maupun tidak proporsional, sehingga langkah-
langkahnya pun mengikuti teknik sampling tersebut.
Penelitian Kuantitatif (Survey Korelasional)

Teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan


Non Probability Sampling peluang yang sama bagi setiap anggota populasi
terjangkau untuk dipilih menjadi sampel penelitian.

Contoh:

Pengambilan anggota sampel berdasarkan urutan dari


Sistematic Sampling
anggota populasi terjangkau yang telah diberi nomor urut

Langkah-langkah:
• Peneliti memberi urut nomor semua anggota populasi
terjangkau (Misal dari No. 1 sampai No. 120 jika jumlah
populasi terjangkaunya adalah 120 orang)
• Peneliti mengambil sampel berdasarkan aturan tertentu
(Misal: Nomor ganjil saja, nomor genap saja, kelipatan
bilangan tertentu, dll.) sehingga diperoleh jumlah
sampel yang telah ditentukan.
Penelitian Kuantitatif (Survey Korelasional)
Pengambilan anggota sampel dari populasi terjangkau
Quota Sampling yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah/kuota
yang diinginkan terpenuhi/tercapai.
Langkah-langkah:
• Peneliti menetapkan jumlah/kuota sampel penelitian
yang akan diambil dari populasi terjangkau
• Peneliti mengumpulkan sampel sampai jumlah/kuota
yang telah ditetapkan terpenuhi.

Pengambilan anggota sampel dari populasi terjangkau


berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara
Accidental Sampling kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan
sebagai sampel, asalkan orang tersebut cocok sebagai
sumber data.
Langkah-langkah:
• Peneliti menetapkan jumlah sampel penelitian yang
akan diambil dari populasi terjangkau
• Peneliti mengumpulkan sampel secara insidental
dengan memperhatikan kriteria tertentu sebagai
sumber data.
Penelitian Kuantitatif (Survey Korelasional)

• Pengambilan anggota sampel dari populasi terjangkau


berdasarkan pertimbangan tertentu. Misalnya, akan
Purposive Sampling dilakukan penelitian tentang gizi makanan, maka
sampel sumber datanya adalah ahli gizi, dll.
• Teknik sampling ini lebih cocok digunakan untuk
penelitian kualitatif.

Langkah-langkah:
• Peneliti menetapkan sumber data dan jumlah sampel
penelitian yang akan diambil dari populasi terjangkau
disertai pertimbangan dan alasan tertentu
• Peneliti mengambil sampel berdasarkan pertimbangan
tersebut sehingga diperoleh jumlah sampel yang telah
ditentukan.
Penelitian Kuantitatif (Survey Korelasional)

• Teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi


terjangkau digunakan sebagai sampel penelitian.
Total Sampling • Teknik sampling ini digunakan jika jumlah populasi
(Sampling Jenuh) terjangkaunya relatif kecil, kurang dari 30 orang, atau
penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan
kesalahan yang sangat kecil.

Langkah-langkah:
• Peneliti menetapkan jumlah sampel penelitian yang
akan diambil dari populasi terjangkau disertai alasan.
• Peneliti mengambil semua populasi terjangkau sebagai
sampel penelitian.
Penelitian Kuantitatif (Survey Korelasional)

• Teknik penentuan sampel dari populasi terjangkau


yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian membesar
Snowball Sampling seperti bola salju.
• Teknik sampling ini lebih cocok digunakan untuk
penelitian kualitatif.

Langkah-langkah:
• Peneliti menetapkan jumlah sampel penelitian yang
akan diambil dari populasi terjangkau.
• Peneliti pertama-tama memilih 1 atau 2 orang.
Selanjutnya untuk melengkapi data, peneliti mencari
orang lain yang dipandang lebih tahu melalui orang
sebelumnya (sebagai bentuk partisipasi), begitu
seterusnya sehingga diperoleh jumlah sampel yang
telah ditentukan.
Penelitian Kuantitatif (Survey Korelasional)
Metode Pengumpulan Data (Penelitian Kuantitatif dan PTK)

Variabel Penelitian

Fenomena/gejala yang punya ukuran bervariasi


Variabel
Contoh: motivasi belajar, hasil belajar
matematika, kecerdasan emosional, dll

Variabel independent/bebas (X)


Variabel yang mempengaruhi
Jenis Variabel variabel terikat
Penelitian yg
umum digunakan
Variabel
kriteria/dependent/terikat (Y)
Variabel yang dipengaruhi oleh
variabel bebas
Penelitian Kuantitatif (Survey Korelasional)

Sumber Data

Subjek penelitian dimana data diperoleh

Contoh:

• Data hasil belajar; kemampuan kognitif (pemahaman, berpikir kreatif, pemecahan


masalah, dll); serta aspek afektif (motivasi, minat, kemandirian belajar, dll)
bersumber dari siswa/peserta didik sebagai sampel penelitian.
• Data prestasi belajar bersumber dari dokumen/literatur kepustakaan.
Penelitian Kuantitatif (Survey Korelasional)

Teknik Pengumpulan Data

Cara untuk memperoleh data dari sumber data

Contoh:

• Data hasil belajar dan kemampuan kognitif (pemahaman, berpikir kreatif,


pemecahan masalah, dll) menggunakan teknik ‘pemberian tes’ kepada sampel
penelitian.
Catatan:
Untuk kemampuan kognitif, biasanya menggunakan tes essay sedangkan untuk
hasil belajar, biasanya menggunakan tes pilihan ganda.
• Data aspek afektif (motivasi, minat, kemandirian belajar, dll) menggunakan teknik
‘pemberian angket/skala/kuesioner’ kepada sampel penelitian.
• Data prestasi belajar menggunakan teknik ‘dokumentasi’.
Penelitian Kuantitatif (Survey Korelasional)

Instrumen Penelitian

Alat yang digunakan oleh peneliti untuk mengambil data dari sumber data

Untuk Penelitian Survey Korelasional

• Untuk penelitian Survey Korelasional, instrumen penelitian berisi definisi


konseptual, definisi operasional, kisi-kisi instrumen, dan validasi instrumen untuk
tiap variabel yang diteliti.
• Untuk variabel penelitian yang teknik pengumpulan datanya menggunakan teknik
dokumentasi atau instrumen yang digunakan berasal dari instrumen baku
(instrumen yang telah dikembangkan oleh orang lain), maka peneliti tidak perlu
menguraikan kisi-kisi instrumen dan validasi instrumennya karena berasal dari data
sekunder (seperti: prestasi belajar).
Penelitian Kuantitatif (Survey Korelasional)

Definisi Konseptual

• Merupakan batasan terhadap masalah-masalah variabel yang dijadikan pedoman


dalam penelitian sehingga akan memudahkan dalam mengoperasionalkannya di
lapangan.
• Biasanya diambil dari ‘sintesis’ pada landasan teori di BAB 2.

Definisi Operasional

• Merupakan petunjuk tentang bagaimana suatu variabel diukur.


• Biasanya berisi indikator-indikator yang akan digunakan dalam mengukur
variabel yang diteliti, serta penjelasan secara rinci terkait alat pengumpulan data
yang digunakan (tes atau angket/skala).
Misalnya:
 Tes yang akan digunakan berupa pilihan ganda sebanyak 35 soal dengan 4
options sesuai dengan indikator materi yang diteliti.
 Angket/skala yang akan digunakan berisi 40 item pernyataan sesuai dengan
indikator dan menggunakan skala Likert.
Penelitian Kuantitatif (Survey Korelasional)

Kisi-kisi Instrumen

• Merupakan pedoman atau panduan dalam merumuskan pertanyaan-pertanyaan instrumen


tes atau pernyataan-pernyataan instrumen angket/skala yang diturunkan dari variabel
penelitian yang diteliti.
• Biasanya dibuat dalam bentuk matrik atau tabel yang secara umum berisi: variabel,
dimensi, indikator, dan butir-butir pertanyaan atau pernyataan yang akan digunakan untuk
mengukur variabel penelitian.
• Untuk instrumen tes pilihan ganda (Variabel Hasil Belajar), biasanya kisi-kisi instrumennya
berisi: SK/KI, KD, materi, indikator materi, butir soal beserta jenis ranah kognitifnya
berdasarkan Taksonomi Bloom (C1, C2, dll), serta jumlah soal (Biasanya berjumlah: 30-35
soal dan dapat mewakili setiap indikator).
• Untuk instrumen tes essay (Variabel Kemampuan Kognitif, misalkan kemampuan berpikir
kreatif), biasanya kisi-kisi instrumennya berisi: SK/KI, KD, materi, indikator materi,
indikator dari kemampuan berpikir kreatif, butir soal beserta jenis ranah kognitifnya
berdasarkan Taksonomi Bloom (C1, C2, dll), serta jumlah soal (Biasanya berjumlah: 8-12
soal dan dapat mewakili setiap indikator).
• Untuk instrumen angket/skala (Variabel aspek afektif, misalkan motivasi), biasanya kisi-
kisi instrumennya berisi: dimensi (jika ada), indikator, sub-indikator (jika ada), butir
pernyataan yang dikelompokkan menjadi 2, yaitu pernyataan positif (+) dan pernyataan
negatif (-), serta jumlah pernyataan (Biasanya berjumlah: 35-40 pernyataan dan dapat
mewakili setiap indikator).
Penelitian Kuantitatif (Survey Korelasional)
Validasi Instrumen

• Digunakan untuk membakukan instrumen yang telah dikembangkan oleh peneliti.


• Secara umum, ada 3 tahap validasi instrumen, yaitu: validasi ahli/pakar, ujicoba
terbatas, dan ujicoba terhadap responden di luar sampel penelitian.
• Biasanya validasi instrumen menggunakan 2 tahap saja karena dirasa sudah
mencukupi, yaitu validasi ahli/pakar yang dilakukan oleh dosen pembimbing dan uji
coba terhadap responden di luar sampel penelitian.
• Khusus PTK, biasanya hanya validasi ahli/pakar yang dilakukan oleh dosen
pembimbing.
• Untuk uji coba terhadap responden di luar sampel penelitian, peneliti disarankan
menggunakan responden yang telah memperoleh materi yang diteliti (Misalnya,
kakak kelasnya sebagai responden uji coba) dengan jumlah ideal minimum 30 orang.

Pengujian dari Hasil Uji Coba Instrumen

• Untuk instrumen tes, hasil ujicoba terhadap responden selanjutnya dihitung:


uji validitas, uji reliabilitas, daya beda, dan tingkat kesukarannya.
• Untuk instrumen angket/skala, hasil ujicoba terhadap responden selanjutnya
dihitung: uji validitas dan uji reliabilitasnya.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai