Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
UNIVERSITAS TERBUKA
Fakultas : Ekonomi
Program Studi : Manajemen
Kode/Nama MK : EKMA 4371 / Manajemen Rantai Pasokan
Tugas : 2
N Soal Skor
o
Walmart Inc. adalah perusahaan ritel multinasional Amerika Serikat yang mengoperasikan jaringan
hipermarket, toko serba ada diskon, dan toko grosir, yang berkantor pusat di Bentonville, Arkansas.
Seperti kebanyakan toko retail lainnya, Walmart mengalami permasalahan dalam penanganan
persediaan. Persediaan yang terllau banyak akan memperbesar biaya operasi, sedangkan
persediaan yang terlalu sedikit akan menimbulkan risiko ketika permintaan pelanggan tidak dapat
terpenuhi dengan cepat. Untuk itulah, Walmart memiliki beberapa jenis persediaan sebagai berikut.
Persediaan I
Persediaan pada kelompok ini merupakan jenis persediaan yang mengacu pada barang yang
disimpan saat dalam perjalanan. Jangkauan global rantai pasokan Walmart membawa dampak
bahwa beberapa barang sedang dalam perjalanan selama berhari-hari atau berminggu-minggu.
Peran jenis persediaan ini adalah untuk mendukung pengisian kembali persediaan barang jadi di
pusat distribusi barang dagangan dan toko Walmart.
Persediaan II
Persediaan pada kelompok ini diadakan sebagai jenis persediaan penyangga yaitu persediaan ekstra
untuk menjaga kelangsungan bisnis ketika permintaan tiba-tiba berfluktuasi. Untuk tujuan ini, akan
selalu ada stok tambahan barang di toko Walmart. Peran dari jenis persediaan ini adalah untuk
memastikan kecukupan kapasitas perusahaan untuk memenuhi peningkatan permintaan yang tiba-
tiba, mengingat kesulitan dalam memodelkan fluktuasi tersebut dengan tepat.
Persediaan III
Persediaan pada kelompok ini diadakan sebagai bentuk antisipasi untuk memastikan kapasitas
optimal ketika terjadi peningkatan permintaan konsumen. Jenis ini mirip dengan persediaan pada
kelompok II karena perusahaan memiliki persediaan barang ekstra untuk mengatasi peningkatan
permintaan. Namun, jenis persediaan antisipasi didasarkan pada perubahan musim dan data
empiris yang sesuai tentang perubahan musim di pasar. Misalnya, Walmart secara dramatis
meningkatkan ukuran inventarisnya tepat sebelum dan selama Black Friday untuk memenuhi
peningkatan permintaan yang sangat besar selama hari belanja khusus ini. Perusahaan juga
menggunakan inventaris antisipasi untuk musim Natal dan beberapa libur panjang akhir pekan.
Sumber: http://panmore.com/walmart-inventory-management
2 Apa yang dimaksud dengan Lead Time? Jelaskan dari sudut pandang pelanggan dan pemasok. 30
3 Pada masa pandemi virus corona saat ini, beberapa retailer seperti Transmart Carrefour melayani 30
pembelian secara online. Melalui fasilitas ini, konsumen tidak perlu datang ke toko untuk
melakukan pembelian, namun cukup memesan melalui aplikasi yang telah disediakan. Selanjutnya
pihak toko akan mengantarkan pesanan konsumen tersebut sesuai alamat konsumen. Hal ini
dilakukan untuk menghindari penyebaran virus corona sekaligus mempertahankan
keberlangsungan bisnis retailer tersebut.
Pertanyaan:
a. Jelaskan, termasuk dalam tipe risiko apakah risiko yang dihadapi Transmart Carrefour tersebut !
b. Bagaimana Transmart Carrefour mengatasi risiko tersebut !
SKOR TOTAL 100
JAWABAN
NO. 1
Persediaan I
Persediaan pada kelompok ini merupakan jenis persediaan yang mengacu pada barang yang
disimpan saat dalam perjalanan. Jangkauan global rantai pasokan Walmart membawa dampak
bahwa beberapa barang sedang dalam perjalanan selama berhari-hari atau berminggu-minggu.
Peran jenis persediaan ini adalah untuk mendukung pengisian kembali persediaan barang jadi di
pusat distribusi barang dagangan dan toko Walmart.
Persediaan ini termasuk dalam kelompok Pipeline inventory yaitu persediaan yang sedang
dalam pengiriman barang dari pabrik ke tempat yang akan digunakan dan ini disebabkan
lamanya waktu pengiriman.
Persediaan II
Persediaan pada kelompok ini diadakan sebagai jenis persediaan penyangga yaitu persediaan
ekstra untuk menjaga kelangsungan bisnis ketika permintaan tiba-tiba berfluktuasi. Untuk tujuan
ini, akan selalu ada stok tambahan barang di toko Walmart. Peran dari jenis persediaan ini adalah
untuk memastikan kecukupan kapasitas perusahaan untuk memenuhi peningkatan permintaan
yang tiba-tiba, mengingat kesulitan dalam memodelkan fluktuasi tersebut dengan tepat.
Persediaan ini termasuk dalam kelompok Fluctuation stock yaitu persediaan untuk
menjaga terjadinya fluktuasi permintaan yang tidak diperkirakan sebelumnya atau untuk
mengatasi jika terjadi kesalahan dalam proses produksi.
Persediaan III
Persediaan pada kelompok ini diadakan sebagai bentuk antisipasi untuk memastikan kapasitas
optimal ketika terjadi peningkatan permintaan konsumen. Jenis ini mirip dengan persediaan pada
kelompok II karena perusahaan memiliki persediaan barang ekstra untuk mengatasi peningkatan
permintaan. Namun, jenis persediaan antisipasi didasarkan pada perubahan musim dan data
empiris yang sesuai tentang perubahan musim di pasar. Misalnya, Walmart secara dramatis
meningkatkan ukuran inventarisnya tepat sebelum dan selama Black Friday untuk memenuhi
peningkatan permintaan yang sangat besar selama hari belanja khusus ini. Perusahaan juga
menggunakan inventaris antisipasi untuk musim Natal dan beberapa libur panjang akhir pekan.
Persediaan ini termasuk dalam kelompok Anticipation stock, merupakan persediaan yang
disiapkan bilamana terjadi permintaan yang tinggi akan tetapi kapasitas produksi yang
terjadi saat itu tidak mampu memenuhi permintaan. Atau juga bahan baku yang diperoleh
sangat sukar didapat. Walmart melakukan antisipasi Black Friday yang diperkirakan
selama Black Friday akan kesulitan mendapatkan barang.
NO. 2
Lead time adalah jumlah waktu yang dibutuhkan dari saat pelanggan melakukan pemesanan
sampai produk keluar untuk pengiriman, termasuk waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi
bahan untuk produk tersebut atau waktu yang diperlukan untuk menerima bahan. Di sisi
pelanggan, Lead Time dapat diartikan sebagai waktu yang diperlukan untuk memproses pesanan
hingga menerima pengiriman produk yang dipesan. Misalnya kita melakukan pemesanan hari ini
dan menerima kiriman dalam waktu 4 hari kemudian, berarti waktu tunggu atau Lead Time
untuk pesanan tersebut adalah 4 hari.
Pada dasarnya hampir setiap bisnis memiliki Lead time yang harus diperhatikan. Penafsiran
istilah “Lead Time” ini mungkin akan berbeda di setiap bidang tergantung pada sifat operasinya.
Contoh di bidang Manajemen Rantai Pasokan, Lead Time adalah durasi sejak pesanan diterima
sampai barang tersebut dikirim ke pelanggan. Sedangkan dalam Pengembangan Produk Baru,
Lead Time adalah waktu yang dibutuhkan oleh suatu produk untuk mencapai pasarnya. Di
samping itu, Lead Time dalam Manajemen Sumber Daya Manusia adalah waktu yang
dibutuhkan untuk perekrutan sumber daya manusia tersebut ke organisasi atau perusahaannya.
Penerjemahan istilah Lead Time ini ke bahasa Indonesia berbeda-beda sesuai dengan bidang
operasinya juga, ada yang menyebutnya sebagai “Waktu Tenggang” ada juga yang menyebutnya
sebagai “Waktu Tunggu” dan ada juga yang menerjemahkannya menjadi “Waktu Pemesanan
Bahan”. Perlu diketahui bahwa Lead Time yang tinggi akan mengakibatkan tingginya persediaan
dan juga akan mempengaruhi kepuasan pelanggan/pembeli yang pada akhirnya akan mencari
produk alternatif lainnya.
Lead time merupakan faktor penting untuk kepuasan pelanggan. Biasanya pelanggan
menginginkan barang atau jasa secepat mungkin dengan sedikit usaha.
Lead Time sangat berpengaruh terhadap keputusan pemesanan bahan dalam setiap proses
produksi. Pemesanan bahan yang diperuntukan produksi akan bermasalah apabila tidak
memperhitungkan Lead Time. Pemesanan yang tidak sesuai Lead Time akan mengakibatkan
tingginya persediaan yang merugikan perusahaan ataupun kekurangan bahan yang dapat
digunakan sehingga mengakibatkan berhentinya proses produksi. Oleh karena itu, kita perlu
memperhitungkan dengan baik agar jumlah pemesanan sesuai dengan Lead Time-nya.
NO. 3
a. Risiko dalam rantai pasok dapat dikategorikan menjadi 2 tipe yaitu (Waters, 2007) :
1. Risiko internal
Risiko ini umumnya terjadi pada kegiatan operational seperti terlambatnya pengiriman,
kekurangan stock barang, risiko finansial dan lain sebagainya dimana risiko-risiko
tersebut umumnya dapat dikontrol oleh manajer. Contohnya apabila mengalami risiko
dari pihak supplier, maka multi-sourcing adalah salah satu solusi yang diterapkan
sehingga manajer memiliki cadangan supply meskipun salah satu supplier mengalami
gangguan.
2. Risiko eksternal
Risiko eksternal merupakan risiko yang datang dari lingkungan luar rantai pasok dan
berada diluar kontrol dari manajemen seperti kejadian bencana alam, perang, aksi
terorisme, permasalahan dengan partner dagang dan lain sebagainya. Dalam menyikapi
risiko eksternal ini, manajer tidak dapat megubah risiko, namun manajer dapat mendesain
suatu kondisi yang dapat meminimalkan dampak dari risiko tersebut.
Pandemi Covid 19 atau yang lebih popular dengan virus corona telah menjadi bencana
global. Virus Corona tidak hanya menyerang Indonesia tetapi seluruh negara di dunia.
Pandemi virus Corona atau COVID-19 telah menimbulkan dampak yang sangat besar
terhadap perekonomian. Bahkan perekonomian dunia nyaris jatuh dalam jurang resesi.
Semua negara tengah berjuang untuk menyelamatkan diri dari tekanan ekonomi yang begitu
dahsyat. Dari sisi permintaan, suplai hingga produksi terkendala akibat virus ini.
DIlihat dari sifaf Pandemi Covid 19, maka resiko perusahaan akibat virus ini tergolong dalam
tipe Risiko Eksternal yang diakibatkan oleh bencana alam.
b. Strategi yang dapat dilakukan oleh oleh Transmart adalah strategi Service improvement,
dimana aspek pelayanan harus selalu diperbaiki. Walaupun terjadi kenaikan pada biaya,
tetapi ditutupi oleh naiknya level dari logistik pelayanan konsumen dan meningkatnya
pendapatan.