Anda di halaman 1dari 5

Tugas Etika Profesi dan Tata Kelola Korporat

Kasus Covid-19

Weismann Immanuel Sigalingging

2057025
Diminta:
a. Para dokter dan para perawat harus segera mengambil keputusan ketika berhadapan
dengan pasien Covid-19. Tenaga dokter dan perawat amat terbatas, sementara alat
bantu pernapasan (ventilator) lebih sedikit daripada pasien Covid-19 yang sekarat.
Tindakan apa yang semestinya harus dilakukan agar tidak menimbulkan persoalan etis?
b. Jika Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tidak diberlakukan dan roda
perekonomian berlangsung normal, angka penularan virus corona diperkirakan akan
meningkat tajam. Sementara disisi lain dengan adanya kebijakan publik ini beberapa
perusahaan terpaksa melakukan PHK sehingga pengangguran melonjak dan masyarakat
kesulitan mencari nafkah. Tindakan apa yang semestinya harus dilakukan agar tidak
menimbulkan persoalan etis ?
c. Komisi Etik Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah menerbitkan Ethics and Covid 19:
Resoruce and Priority-Setting. Anda jelaskan 4 (empat) prinsip etis yang harus
diperhatikan untuk individu atau kelompok yang harus diprioritaskan dalam pelayanan
kesehatan.
Untuk point (a) dan (b) harap menjawab agar lebih terarah berdasarkan teori etika dan
formula keputusan berbasis etika.

Jawaban :
a. Dalam kasus a teori etika yang bisa dipakai adalah teori utilitarianisme dan formula
keputusan berbasis etika yang bisa dipakai adalah the intuition ethic dan the
utilitarian principle. Saya memilih menggunakan teori utilitarianisme karena
disebutkan bahwa suatu tindakan dapat dikatakan baik jika membawa manfaat bagi
sebanyak mungkin anggota masyarakat. Dalam kasus ini para dokter dan perawat
harus membuat keputusan terkait alat ventilator harus diperuntukkan kepada siapa
dikarenakan alat ventilator yang terbatas. Dokter menimbang dan mengambil
keputusan bahwa alat ventilator diperuntukkan bagi masyarakat yang sudah berumur
50 tahun keatas dan memiliki penyakit penyerta. Mengapa demikian? Karena imun
tubuh masyarakat diatas 50 tahun sudah cukup lemah, dan cenderung tidak bisa
membangun antibody untuk melawan virus, ditambah penyakir penyerta yang
membuat imun tubuh semakin lemah. Siapa yang merasa terpaksa disini? Yaitu
masyarakat yang umurnya dibawah 50 tahun, mereka harus “dipaksa” mengerti
keadaan bahwa alat ventilator sangat terbatas. Namun di sisi lain, imun tubuh
masyarakat dibawah umur 50 tahun, masih dikategorikan sangat baik, sehingga ketika
mereka terpapar covid 19, mereka hanya diminta untuk isolasi mandiri dirumah, dan
para dokter menyuplai vitamin dan obat-obatan.
Formula berbasis etika disini saya memilih the intuition ethic dan the
utilitarian principle. Dokter menggunakan hati nuraninya ( the intuition ethic) dalam
mengambil keputusan penggunaan alat ventilator. Dokter menilai berdasarkan hati
nurani bahwa masyarakat yang sudah renta, yang memiliki antibody yang lemah
itulah yang harus menjadi prioritas untuk menggunakan ventilator. Keputusan dokter
tersebut sangat diterima baik oleh masyarakat yang dibuktikan dengan tidak adanya
complain “keras” dari masyarakat, walaupun setiap masyarakat memiliki hak yang
sama untuk menggunakan ventilator. Pada akhirnya keputusan dokter tersebut
memberi manfaat bagi sebagian besar orang ( the utilitarian principle ).

b. Dalam kasus b kembali saya menggunakan teori deontology dan utilitarianisme,


formula keputusan berbasis etika yang bisa dipakai adalah the utilitarian principle
dan the virtue principle. Keputusan pemerintah menerapkan peraturan PSBB memang
membuat ekonomi menjadi terganggu. Banyaknya karyawan yang di PHK ataupun
dirumahkan membuat roda ekonomi menjadi sulit berputar. Dampak keputusan
pemerintah menerapkan PSBB sangat tidak menguntungkan bagi masyarakat, sesuai
dengan teori deontology yang menyebutkan bahwa “tindakan dapat dibenarkan secara
etika meskipun tidak menghasilkan keuntungan atas kebaikan terhadap kejahatan bagi
masyarakat secara keseluruhan”. Masyarakat “dipaksa” mengerti terhapap keputusan
pemerintah menerapkan PSBB, karena bagi pemerintah yang menjadi prioritas saat ini
adalah menekan angka penyebaran virus covid-19. Namun kita sebagai masyarakat
tidak bisa memandang keputusan pemerintah sepenuhnya salah, karena di sisi lain
pemerintah mengeluarkan bantuan untuk para pengusaha yang terdampak covid-19.
Sehingga walaupun PSBB diterapkan ada manfaat bagi masyarakat, yaitu dengan
harapan angka covid-19 menurun dan masyarakat mendapatkan bantuan untuk
membuka usaha ( teori utilitarianisme ).
Keputusan pemerintah menerapkan PSBB mengikuti formula berbasis etika
yaitu the utilitarian principle dan the virtue principle. Prioritas pemerintah saat ini
adalah mengurangi angka penyebaran covid-19 namun berusaha agar roda
perekonomian tetap berputar. Penerapan PSBB memberi manfaat bagi tim kesehatan
dalam melakukan penanganan kasus covid-19 juga memberi manfaat bagi masyarakat
dari segi kesehatan dimana dengan terbatasnya ruang masyarakat untuk bertemu dan
berkumpul diharapkan masyarakat tidak terpapar covid-19 (the utilitarian principle).
Keputusan-keputusan yang dikeluarkan pemerintah sudah sangat dipertimbangkan,
dari penerapan PSBB hingga adanya bantuan untuk usaha kecil mikro dan menengah
(UMKM) yang terdampak covid-19. Harapan pemerintah dengan adanya keputusan
ini adalah angka covid-19 di Indonesia dapat menurun namun roda perekonomian
dapat berjalan normal kembali. Harapan baik inilah yang sesuai dengan formula
berbasi etika (the virtue principle).

c. 4 Prinsip Etis menurut WHO yaitu :


 Prinsip Equality : prinsip ini menyatakan bahwa setiap individu memiliki hak
yang sama dalam pelayanan kesehatan, tidak melihat gender, ras, etnis,
keyakinan kecuali adanya alasan yang bagus yang membenarkan perbedaan
pelayanan kesehatan. Contoh alasan yang dapat dibenarkan mungkin salah
satunya angka harapan hidup seorang individu, ataupun kemampuan imun
tubuh untuk membentuk antibody. Dalam kasus Covid-19, banyaknya pasien
yang berumur dibawah 50 tahun terjangkit virus covid 19, mereka akan
diminta untuk isolasi mandiri dirumah selama 14 hari, sehingga yang
mendapat pelayanan kesehatan di rumah sakit hanya individu diatas umur 50
tahun.
 Prinsip Best Outcomes : prinsip ini menyatakan bahwa menggunakan sumber
daya sesuai dengan kapasitas yang menghasilkan hasil paling baik atau
maksimal dan meminimalkan kerugian yang timbul. Dalam kasus Covid-19
penggunaan ventilator banyak dipergunakan oleh individu yang dirawat dan
memiliki penyakit penyerta, rata-rata mereka berumur diatas 50 tahun.
Harapannya bahwa pasien tersebut dapat sembuh dari virus, sedangkan
ventilator akan terasa merugikan bila dipasangkan kepada individu yang masih
memiliki imun tubuh yang baik untuk memproduksi antibody.
 Prinsip Prioritize the worst off : prinsip ini menyatakan bahwa sumber daya
harus dialokasikan bagi mereka yang paling membutuhkan atau paling
beresiko terkena dampak. Dalam kasus Covid-19, alat pelindung diri (APD)
sempat menjadi barang yang langka dan harganya pun melambung tinggi. Ini
disebakan banyaknya masyarakat mampu yang membeli APD untuk stok
mereka pribadi tanpa memperhatikan tenaga medis yang lebih beresiko
terpapar virus covid-19. Tidak jarang kita melihat tenaga medis hanya
menggunakan jas hujan plastik dan masker medis padahal mereka sedang
mengurus pasien yang terjangkit virus covid 19. Sangat tidak beretika apabila
seorang individu menimbun APD untuk dirinya sendiri tanpa memikirkan
tenaga medis yang menjadi garda terdepan dalam penanganan virus covid 19.
 Prinsip Prioritize those tasked with helping others : prinsip ini menyatakan
bahwa sumber daya diperuntukkan kepada mereka yang memiliki
keterampilan atau bakat tertentu yang dapat menyelamatkan banyak orang.
Dalam kasus Covid-19, APD sebaiknya kita peruntukkan kepada para tenaga
medis yang menangani pasien covid 19. Pemerintah juga sudah memfasilitasi
para tenaga medis yang menangani pasien covid 19 dengan menjadikan hotel
untuk tempat mereka mengisolasi diri, lalu beberapa tempat yang dijadikan
sebagai tempat rujukan pasien covid 19. Pemerintah sudah mengalokasikan
sumber daya yang sangat banyak bagi para tenaga kesehatan yang menjadi
garda terdepan dalam penanganan kasus covid 19, dan ini sangat dijunjung
oleh etika Prioritize those tasked with helping others.

Anda mungkin juga menyukai