NRP : 2057025
PPh 24
PPh Pasal 24 (Pajak Penghasilan Pasal 24) adalah peraturan yang mengatur hak wajib
pajak untuk memanfaatkan kredit pajak mereka di luar negeri, untuk mengurangi nilai pajak
terhutang yang dimiliki di Indonesia. Sehingga, jumlah pajak yang harus dibayar di Indonesia
dapat dikurangi dengan jumlah pajak yang telah mereka bayar di luar negeri, asalkan nilai
kredit pajak di luar negeri tidak melebihi hutang pajak yang ingin dibayar di Indonesia.
Pemanfaatan kredit pajak di luar negeri ini dimaksudkan agar wajib pajak tidak terkena pajak
ganda.
Sumber penghasilan kena pajak yang dapat digunakan untuk memotong hutang pajak
Indonesia adalah sebagai berikut:
1. Pendapatan dari saham dan surat berharga lainnya, serta keuntungan dari pengalihan
saham dan surat berharga lainnya.
2. Penghasilan berupa bunga, royalti, dan sewa yang berkaitan dengan penggunaan
harta-benda bergerak.
3. Penghasilan berupa sewa yang berkaitan dengan penggunaan harta-benda tidak
bergerak.
4. Penghasilan berupa imbalan yang berhubungan dengan jasa, pekerjaan, dan kegiatan.
5. Pendapatan dari Bentuk Usaha Tetap (BUT) di luar negeri.
6. Penghasilan dari pengalihan sebagian atau seluruh hak penambangan atau tanda
keikutsertaan dalam pembiayaan atau pemanfaatan di sebuah perusahaan
pertambangan.
7. Keuntungan dari pengalihan aset tetap.
8. Keuntungan dari pengalihan aset yang merupakan bagian dari suatu bentuk usaha
tetap (BUT).
CONTOH KASUS
PT Toba Nauli memperoleh penghasilan neto dalam tahun 2018 sebagai berikut:
Terdapat dua (2) jenis pembayaran angsuran Pajak Penghasilan Pasal 25 (PPh Pasal
25) untuk Wajib Pajak Orang Pribadi (WPOP), yaitu:
Wajib Pajak Orang Pribadi Pengusaha Tertentu (WP – OPPT), yaitu yang
melakukan usaha penjualan barang, baik grosir maupun eceran, serta jasa – dengan
satu atau lebih tempat usaha. PPh 25 bagi OPPT = 0.75% x omzet bulanan tiap
masing-masing tempat usaha.
Wajib Pajak Orang Pribadi Selain Pengusaha Tertentu (WP – OPSPT), yaitu
pekerja bebas atau karyawan, yang tidak memiliki usaha sendiri. PPh 25 bagi OPSPT
= Penghasilan Kena Pajak (PKP) x Tarif PPh 17 ayat (1) huruf a UU PPh (12 bulan).
Tarif PPh 17 ayat (1) huruf a UU PPh adalah:
Sampai Rp 50.000.000 = 5%
Rp 50.000.000 – Rp 250.000.000 = 15%
Rp 250.000.000 – Rp 500.000.000 = 25%
Di atas Rp 500.000.000 = 30%
Pembayaran angsuran PPh 25 untuk wajib pajak badan yaitu = Penghasilan Kena Pajak
(PKP) x 25% (Tarif Pasal 17 ayat (1) huruf b UU PPh).
CONTOH KASUS
PT Toba Nauli memperoleh penghasilan kotor Rp 70 Miliar di tahun 2018, dan Penghasilan
Kena Pajak sebesar Rp28 Miliar. Maka, besaran pajak PT Toba Nauli adalah Rp 28 Miliar x
25% = Rp 7 Miliar.
Diketahui, selama periode 2018, PT Toba Nauli telah menyetor pajak penghasilan karyawan
ke kas negara sebesar Rp 2 Miliar dan PPh Pasal 23 sebesar Rp 1 Miliar. Maka, pajak
penghasilan yang terutang PT Toba Nauli adalah Rp 7 Miliar – Rp 2 Miliar – Rp 1 Miliar =
Rp 4 Miliar.
PPh 26
Tarif umum untuk PPh pasal 26 adalah 20%. Namun jika mengikuti tax
treaty/Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda (P3B), maka tarif dapat berubah. Tarif 20%
(final) atas jumlah bruto yang dikenakan atas:
1. Dividen.
2. Bunga, termasuk premium, diskonto, insentif yang terkait dengan jaminan
pembayaran pinjaman.
3. Royalti, sewa, dan pendapatan lain yang terkait dengan penggunaan asset.
4. Insentif yang berkaitan dengan jasa, pekerjaan, dan kegiatan.
5. Hadiah dan penghargaan.
6. Pensiun dan pembayaran berkala.
7. Premi swap dan transaksi lindung lainnya.
8. Perolehan keuntungan dari penghapusan utang.
TAX PLANNING
https://klikpajak.id/blog/bayar-pajak/pph-24/
https://news.ddtc.co.id/contoh-soal-perhitungan-pph-pasal-24-9192?page_y=1594
https://www.online-pajak.com/tentang-pajak-pribadi/pph-pajak-penghasilan-pasal-25
https://www.online-pajak.com/tentang-bukti-potong/pph-pajak-penghasilan-pasal-26
https://klikpajak.id/blog/penghitungan-pajak/studi-kasus-perhitungan-penghasilan-kena-
pajak-wp-badan/
https://www.online-pajak.com/tentang-pajak-pribadi/pph-pajak-penghasilan-pasal-22
https://www.pajakku.com/read/5ecf803517946d2a32e32892/Belajar-Pajak-8-(Kredit-Pajak-
Luar-Negeri-(PPh-Pasal-24))
https://klikpajak.id/blog/tips-pajak/pajak-penghasilan-pph-25/
https://www.wibowopajak.com/2014/12/pengertian-pph-pasal-25.html
http://www.klinikpajak.co.id/artikel+detail/?id=pajak+-+pph+pasal+26