Anda di halaman 1dari 3

Tugas Akmen – 1

Nama : Weismann Immanuel Sigalingging

NRP : 2057025

Brilio.net - Direktorat Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri, dipimpin
Kapolri Tito Karnavian dan Menteri Pertanian Amran Sulaiman melakukan penggerebekan di
PT Indo Beras Unggul (PT IBU) pada Kamis (20/7). PT IBU yang memproduksi beras merek
Maknyoos dan Ayam Jago di Bekasi diduga melakukan tindak pelanggaran hukum.

Pabrik yang terletak di Jalan Rengas Km 60 Karangsambung, kedungwaringan, Bekasi, Jawa


Barat itu diduga telah melakukan kecurangan dalam proses produksi maupun distribusi beras.
Berikut brilio.net rangkum fakta-fakta seputar kasus penggerebekan beras maknyuss yang
bikin terkejut:

1. Beras oplosan kualitas rendah dijual jadi beras premium di pasaran.

Mereka diduga melakukan kecurangan dengan menggunakan beras dari jenis benih
padi varietas IR64 kualitas medium, namun dijual dengan harga beras premium.

2. PT IBU raup keuntungan hingga triliunan rupiah.

Beras yang dikemas dengan merek premium tersebut dibanderol dengan harga
berkisar Rp 13.700 hingga Rp 20.400 per kilogram. Padahal itu adalah beras medium
yang disubsidi oleh pemerintah dengan harga Rp 9.000. Menurut hasil penyelidikan,
PT IBU mengambil keuntungan lebih dari Rp 10 ribu per kilogramnya. Menpan
Amran Sulaiman menyatakan keuntungan yang diraup PT IBU capai ratusan triliun
rupiah.

3. Tercatat 1.161 ton beras oplosan disita polisi

Dalam gudang berkapasitas 2.000 ton itu, polisi menyita 1.161 ton beras siap edar.
Beras tersebut merupakan beras oplosan dari kualitas rendah dicampur-campur dan
diberi merek seolah beras premium.
4. Kandungan gizi beras merek Maknyuss dan Cap Ayam Jago tersebut palsu.

Berdasarkan hasil temuan dan pemerikasaan laboratorium terkait nilai gizi yang
tercantum pada label kemasan ternyata berbeda. Dari hasil laboratorium, beras merek
Ayam Jago mencantumkan kadar protein sebesar 14 persen. Setelah diteliti hasilnya
hanya 7,73 persen saja. Sedangkan kadar karbohidrat tercantum 25 persen, padahal
lebih besar yaitu 81,45 persen. Lalu kadar lemak tercantum 6 persen, padahal lebih
kecil yaitu hanya 0,38 persen.

Sementara untuk beras merek Maknyuss, dalam kemasannya juga mencantumkan


kadar protein sebesar 14 persen, padahal lebih kecil yaitu hanya 7,72 persen. Kadar
karbohidrat sebesar 27 persen, padahal lebih besar yaitu 81,47 persen. Lalu kadar
lemak tercantum 0 persen, padahal lebih besar yaitu 0,44 persen.

ANALISA

1. Dari pernyataan no 1 diatas bahwa beras oplosan kualitas rendah dijual jadi beras
premium, dapat kita simpulkan bahwa manajemen dengan sengaja mengoplos beras
kualitas rendah dengan kualitas medium lalu menjualnya dengan kualitas premium.
Akunting mungkin sudah menyiapkan data yang berkaitan dengan perhitungan HPP,
yaitu apabila kualitas beras benar-benar premium, dan kualitas beras yang di oplos.

2. Dari pernyataan no 2 diatas mengenai harga jual yang terlampau tinggi, menurut saya
manajemen tidak memperhitungkan dengan baik mengenai harga jual beras tersebut.
Mengapa? Konsumen merasa curiga dengan harga beras yang cenderung mahal,
namun rasa beras yang tidak seperti beras premium. Walaupun mendapat keuntungan
yang cukup signifikan besarnya, namun pentingnya penentuan harga penjualan juga
sangat berpengaruh terhadap respon konsumen atas barang yang kita jual.

Maka Konsep Akuntansi Manajemen yang bisa kita bahas disini adalah mengenai
Product Costing. Penentuan harga jual suatu barang adalah berdasarkan perhitungan HPP
nya dan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi barang tersebut. Dalam kasus
ini, PT IBU melakukan kesalahan dengan menentukan harga jual beras yang terlampau
tinggi melebihi HET ( harga eceran tertinggi ) yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.
Padahal di sisi lain HPP ( harga pokok penjualan ) sudah jauh lebih rendah dikarenakan
oplosan beras kualitas rendah dan kualitas medium. Tidak salah apabila menentukan
target penjualan yang tinggi, namun mungkin membutuhkan waktu yang relatif lebih
lama untuk mencapai target tersebut. Disini terlihat jelas bahwa PT IBU berusaha
memperoleh keuntungan yang sangat banyak dengan waktu yang relatif lebih singkat. Hal
itu didukung dengan peryataan no 2 pada berita diatas yang menyebutkan bahwa PT IBU
memperoleh keuntungan hingga triliyunan rupiah. Target memperoleh investor, agar
investor mau menanamkan dananya di perusahaan dengan memperlihatkan keuntungan
yang didapat dalam waktu singkat mungkin juga bagian dari strategi perusahaan. Bila kita
berasumsi manajer menghitung dengan cermat untuk penentuan harga jual beras
berdasarkan data yang diberikan oleh akunting, mungkin perusahaan ini bisa berkembang
dan semakin maju walaupun melakukan perbuatan curang dengan mengoplos beras
kualitas rendah dan medium tidak dibenarkan.

Anda mungkin juga menyukai