Anda di halaman 1dari 35

ISTILAH

Banyak istilah yang artinya kurang lebih sama dengan


LSM, antara lain:
- Ornop (Organisasi Non Pemerintah)
- NGO (Non Government Organization)
- PVO (Private Voluntary Organization)
- CSO (Civil Society Organization)
- LPSM (Lembaga Pengembangan Swadaya
Masyarakat)

LSM merupakan terjemahan dari NGO (Non Government


Organization) , yang kepanjangannya Lembaga Swadaya
Masyarakat.
PENGERTIAN
Lembaga Swadaya Masyarakat secara umum diartikan
sebagai sebuah organisasi yang didirikan oleh
perorangan ataupun sekelompok orang yang secara
sukarela memberikan pelayanan kepada masyarakat
umum tanpa bertujuan untuk memperoleh
keuntungan dari kegiatannya.
Menurut Budi Setyono, LSM merupakan lembaga/
organisasi non partisan yang berbasis pada gerakan moral
(moral force) yang memiliki peran penting dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan kehidupan politik.

Menurut Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 8 Tahun 1990


Tentang Pembinaan Lembaga Swadaya Masyarakat :
“Yang dimaksud dengan Lembaga Swadaya Masyarakat
adalah organisasi/ lembaga yang dibentuk oleh anggota
masyarakat Warga Negara Republik Indonesia secara
sukarela atas kehendak sendiri dan berminat serta bergerak
dibidang kegiatan tertentu yang ditetapkan oleh organisasi/
lembaga sebagai wujud partisipasi masyarakat dalam upaya
meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat,
yang menitik beratkan kepada pengabdian secara swadaya.”
Tujuan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)
Masing-masing lembaga swadaya masyarakat memiliki
tujuan yang berbeda-beda tergantung dengan bidang yang
dijalaninya.
Jadi, untuk melihat apakah lembaga swadaya masyarakat
tersebut sudah bisa menjalankan fungsinya dengan baik
atau tidak harus dilihat lagi tujuannya dari adanya LSM tsb.
CIRI-CIRI LSM
Ciri-ciri Lembaga Swadaya Masyarakat, antara lain :
1. Organisasi ini bukan bagian dari pemerintah, birokrasi
ataupun negara.
2. Dalam melakukan kegiatan tidak bertujuan untuk
memperoleh keuntungan (nirlaba).
3. Kegiatan dilakukan untuk kepentingan masyarakat
umum, tidak hanya untuk kepentingan para anggota
seperti yang di lakukan koperasi ataupun organisasi
profesi .
Beberapa fungsi LSM di Indonesia:
1. Sebagai wadah organisasi yang
menampung, memproses, mengelola
dan melaksanakan semua aspirasi
masyarakat dalam bidang
pembangunan terutama pada bagian
yang kerap kali tidak diperhatikan oleh
pemerintah.

2. Senantiasa ikut menumbuh-


kembangkan jiwa dan semangat serta
memberdayakan masyarakat dalam
bidang pembangunan, ini merupakan
salah satu fungsi utama dari
pembentukan lembaga swadaya
masyarakat itu sendiri.
3. Ikut melaksanakan, mengawasi, memotivasi dan
merancang proses dan hasil pembangunan secara
berkesinambungan tidak hanya pada saat itu saja.
Dalam hal ini LSM harus memberikan penyuluhan langsung
kepada masyarakat untuk ikut berperan aktif dalam
pembangunan.
4. LSM juga harus ikut aktif dalam memelihara dan
menciptakan suasana yang kondusif di dalam
kehidupan masyarakat bukan sebaliknya justru
membuat keadaan menjadi semakin kacau dengan
adanya isu-isu palsu yang meresahkan masyarakat.
5. Lembaga swadaya masyarakat sebagai wadah penyalur
aspirasi atas hak dan kewajiban warga negara dan
kegiatan dari masyarakat sesuai dengan tujuan yang
telah ditetapkan oleh masing-masing Lembaga swadaya
masyarakat.
6. Lembaga swadaya masyarakat juga harus ikut menggali
dan mengembangkan segala potensi yang dimiliki oleh
anggotanya sehingga dapat mewujudkan tujuan yang
telah ditetapkan bersama.
Dalam hal ini sangatlah penting karena jika anggota dalam
lembaga swadaya masyarakat tidak memiliki potensi
sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan akan
menjadikan LSM tidak berfungsi. Papan nama ada tetapi
kegiatannya tidak ada.
SASARAN LSM :
1. Individu berpengaruh

2. Keluarga dan perpuluhan keluarga (dasa wisma)


3. Kelompok masyarakat : generasi muda, kelompok wanita,
angkatan kerja

4. Organisasi masyarakat: organisasi profesi, LSM, dll


5. Masyarakat umum: desa, kota, dan pemukiman khusus
JENIS-JENIS LSM
1. Organisasi Donor atau Lembaga Donor:
adalah organisasi non pemerintah yang memberikan
dukungan biaya bagi kegiatan organisasi non pemerintah
lain atau masyarakat yang membutuhkan.
Dalam fungsinya sebagai lembaga donor, LSM
dimungkinkan untuk diberi kepercayaan oleh masyarakat
mengemban tugas tertentu. Seperti tempat penggalangan
dana untuk korban bencana alam, penggalangan dana
dan sembako ketika hari raya keagamaan dan lain-lain.
Dalam fungsi ini mungkin saja LSM melakukan kesalahan-
kesalahan ataupun penyelewengan.
Disinilah dituntut tanggung jawab dan juga transparansi LSM
dalam melakukan tugasnya.
Contoh LSM yang berbentuk seperti ini di Indonesia seperti,
Lembaga Pundi Amal, Tali Kasih Indonesia, BAZIS Jakarta,
Dana Mitra Lingkungan dan lain-lain.
2. Organisasi mitra Pemerintah :
adalah organisasi non pemerintah yang melakukan kegiatan
dengan bermitra dengan pemerintah dalam menjalankan
kegiatannya. Dana yang digunakan bisa berasal dari
pemerintah atau dari lembaga donor lainnya. Ibarat
simbiosis mutualisme, peran Pemerintah dan LSM disini
saling bantu membantu dan melengkapi satu sama lain.

PEMERINTAH

LEMBAGA DONOR
LSM melakukan identifikasi di lapangan yang riil terhadap
kebijakan yang akan dilakukan Pemerintah. Sedangkan
Pemerintah atau lembaga donor lainnya memberikan kucuran
dana dan teknis pelaksanaan kepada LSM tersebut.
Sehingga ada balancing policy antara LSM dan Pemerintah.
Contoh LSM seperti ini adalah Lembaga Pangan
Independent (LPI) yang biasa menyalurkan pupuk dan benih
kepada petani.
3. Organisasi /lembaga profesional :
adalah organisani non pemerintah yang melakukan
kegiatan berdasarkan kemampuan profesional tertentu
seperti organisasi non pemerintah pendidikan, organisasi
non pemerintah bantuan hukum, organisasi non
pemerintah jurnalisme, organisasi non pemerintah
pembangunan ekonomi, dll.

4. Organisasi Oposisi :
adalah organisasi non pemerintah yang melakukan
kegiatan dengan memilih untuk menjadi penyeimbang dari
kebijakan pemerintah. Organisasi non pemerintah ini
bertindak melakukan kritik dan pengawasan terhadap
keberlangsungan kegiatan pemerintah.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Beberapa pengertian Pemberdayaan Masyarakat :

Surjono & Nugroho :


pemberdayaan masyarakat merupakan
suatu proses dimana masyarakat
(khususnya yang kurang memiliki akses
terhadap pembangunan) didorong untuk
meningkatkan kemandirian dalam
mengembangkan perikehidupan mereka.

Widjaja : pemberdayaan masyarakat adalah upaya


meningkatkan kemampuan dan potensi yang dimiliki
masyarakat, sehingga masyarakat dapat mewujudkan jati diri,
harkat dan martabatnya secara maksimal untuk bertahan dan
mengembangkan diri secara mandiri baik di bidang ekonomi,
sosial, agama dan budaya.
Menurut Sumaryadi : pemberdayaan masyarakat adalah
"upaya mempersiapkan masyarakat seiring dengan langkah
upaya memperkuat kelembagaan masyarakat agar mereka
mampu mewujudkan kemajuan, kemandirian, dan
kesejahteraan dalam suasana keadilan sosial yang
berkelanjutan".

Kemenkes RI : Pemberdayaan masyarakat adalah segala


upaya fasilitasi yang bersifat non instruktif, guna meningkatkan
pengetahuan dan kemampuan masyarakat, agar mampu
mengidentifikasi masalah yang dihadapi, potensi yang dimiliki,
merencanakan dan melakukan pemecahannya dengan
memanfaatkan potensi setempat.
Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan : adalah
proses pemberian informasi kepada individu, keluarga atau
kelompok (klien) secara terus menerus dan berkesinambungan
mengikuti perkembangan klien, serta proses membantu klien,
agar klien tersebut berubah dari tidak tahu menjadi tahu atau
sadar (aspek pengetahuan atau knowledge), dari tahu menjadi
mau (aspek sikap atau attitude), dan dari mau menjadi mampu
melaksanakan perilaku yang diperkenalkan (aspek tindakan
atau practice).

INFOR- MAMPU
MASI

MAU

TAHU

TIDAK TAHU
Pemberdayaan Masyarakat bidang kesehatan merupakan
suatu proses aktif, dimana sasaran/klien dan masyarakat
yang diberdayakan harus berperan serta aktif (berpartisipasi)
dalam kegiatan dan program kesehatan.

Ditinjau dari konteks pembangunan kesehatan, partisipasi


masyarakat adalah keikutsertaan dan kemitraan masyarakat
dan fasilitator (pemerintah, LSM) dalam pengambilan
keputusan, perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan
penilaian kegiatan dan program kesehatan serta memperoleh
manfaat dari keikutsertaannya dalam rangka membangun
kemandirian masyarakat.
PERANAN LSM DAN LEMBAGA DONOR
DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

PERANAN LEMBAGA DONOR DALAM


PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Sesuai dengan fungsinya


lembaga ini dapat
memberikan dukungan
biaya bagi kegiatan
organisasi non
pemerintah lain atau
masyarakat yang
membutuhkan..
Dalam hal pemberdayaan masyarakat, lembaga ini
dapat memberikan dana dengan cara :
a. Langsung ke masyarakat

b. Melalui organisasi
tertentu, termasuk
LSM. Tentu saja ada
persyaratan-
persyaratan tertentu
yang dituntut oleh
lembaga donor tsb.
Misal : kredibilitas,
transparansi,
kemampuan, dsb.
Sebagai pemberi dana, lembaga donor tentu saja
dapat/berwenang antara lain untuk melakukan :

1. Pengawasan/pemantauan penggunaan dana

2. Meminta/menerima laporan hasil kegiatan


PERANAN LSM
DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Ciri-ciri pendekatan yang dapat dilakukan dalam rangka
pemberdayaan yaitu:

1. Prakarsa dan proses


pengambilan keputusan untuk
memenuhi kebutuhan
masyarakat harus diletakkan
pada masyarakat sendiri.

2. Meningkatkan kemampuan
masyarakat untuk mengelola
dan memobilisasikan sumber-
sumber yang ada untuk
mencukupi kebutuhannya.
3. Mentoleransi variasi lokal, sehingga sifatnya amat
fleksibel dan menyesuaikan dengan kondisi lokal.

4. Menekankan pada proses social learning.


5. Proses pembentukan jaringan antara birokrasi dan LSM,
satuan-satuan organisasi tradisional yang mandiri
Pemberdayaan masyarakat pada dasarnya adalah suatu
kesatuan kegiatan yang utuh dan berkesinambungan.
Oleh karena itu, LSM yang akan melakukan
pemberdayaan masyarakat hendaknya berperan dalam :
1. Peningkatan kesadaran masya-
rakat melalui penggerakkan
masyarakat sehingga masya-
rakat mempunyai peluang yang
sebesar-besarnya untuk terlibat
aktif dalam proses
pembangunan yang diinginkan.
2. Pengembangan/pengorganisasian masyarakat
(community organization) dalam pemberdayaan
dengan mengupayakan peran organisasi masyarakat
lokal makin berfungsi dalam pembangunan.
3. Peningkatan upaya advokasi yang mendukung
masyarakat memperjuangkan kepentingannya melalui
pemberdayaan masyarakat.
4. Penggalangan kemitraan dan partisipasi lintas sektor terkait,
swasta, dunia usaha dan pemangku kepentingan dalam
pengembangan dan pembinaan pemberdayaan masyarakat.
5. Peningkatan pemanfaatan potensi dan sumber daya
berbasis kearifan lokal baik dana dan tenaga serta budaya.

Anda mungkin juga menyukai