Anda di halaman 1dari 4

LEMBAR SOAL

TUGAS TUTORIAL
Fakultas : Ekonomi
Program Studi : Manajemen
Kode/Nama MK : EKMA4214 /MSDM
Penulis Soal/Institusi : Yun Iswanto /UT
Penelaah soal//institusi : Andi Sylvana /UT
Tahun Penulisan : 2020
Skor Maks. : 100

Capaian Pembelajaran :
1. Dapat menggambarkan keterkaitan manajemen SDM dalam implemenatsi strategi organisasi/
perusahaan
2. Dapat menjelaskan Langkah-langkah analisis jabatan pada suatu organisasi.

Indikator :
1. Menggambarkan dan menjelaskan keterkaitan manajenem SDM dengan perencanaan strategik
organisasi/ perusahaan.
2. Menjelaskan langkah-langkah analisis jabatan berbasis tugas.

Soal:

1. Keberhasilan proses manajemen strategik sangat ditentukan oleh sejauhmana fungsi-fungsi


manajemen SDM diikutsertakan dalam proses perencanaan startegik organisasi. Dalam
proses perencanaan strategik tersebut, ada 4 level keterkaitan/ integrasi antara fungsi
manajemen SDM dengan fungsi manajemen strategik. Gambarkan dan jelaskan masing-
masing keempat level integrasi tersebut! (Skor 50)
2. Mathis dan Jackson (2001) mendefinisikan analisis jabatan sebagai suatu cara sistematis
untuk mengumpulkan dan menganalisis informasi tentang isi pekerjaan dan kebutuhan
tenaga manusia, serta konteks pelaksanaan pekerjaan. Selanjutnya, mereka membagi
analisis jabatan menjadi dua jenis, yaitu analisis jabatan berbasis tugas dan analisis jabatan
berbasis kompetensi. Tolong sebut dan jelaskan langkah-langkah analisis jabatan berbasis
tugas! (Skor 50)
TUGAS 1 MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA EKMA 4214

NAMA : ERNIKA SUSANTI

NIM : 041244043

UPBJJ UT : PALANGKARAYA

1. 4 level keterkaitan/ integrasi antara fungsi manajemen SDM dengan fungsi


manajemen strategic.

1. Keterkaitan Administratif

Keterkaitan administratif merupakan level integrasi paling rendah. Pada level


ini perhatian fungsi sumber daya manusia difokuskan pada aktivitas sehari-hari.
Eksekutif SDM tidak memiliki waktu atau kesempatan mengambil strategi isu-
isu SDM keluar organisasi.

Meskipun di sini ada fungsi perencanaan bisnis strategik perusahaan, namun


tanpa ada masukan apapun dari departemen SDM. Dengan demikian, pada level
integrasi ini, departemen SDM terpisah secara sempurna dari komponen proses
manajemen strategik apa pun, baik pada formulasi strategik maupun pada
implementasi strategik. Departemen SDM hanya melakukan pekerjaan-
pekerjaan adminsitratif yang tidak ada kaitannya dengan kebutuhan bisnis inti
perusahaan.

2. Keterkaitan Satu Arah (One-Way)

Pada pertalian level ini, fungsi perencanaan bisnis strategik perusahaan


mengembangkan rencana strategik dan kemudian mereka informasikan
mengenai rencana tersebut kepadafungsi SDM. Pada level ini organisasi
melaksanakan manajemen SDM strategik, yaitu peran fungsi SDM mendesain
sistem dan/atau program yang mengimplementasikan rencana strategik.

Walaupun pada keterkaitan satu arah ini mengakui pentingnya SDM dalam
mengimplementasikan rencana strategik, namun integrasi ini menghindarkan
perusahaan untuk mempertimbangkan isu-isu SDM ketika menyusun formulasi
rencana strategik. Pada level integrasi ini sering menghasilkan rencana strategik
tetapi tidak bisa diimplementasikan oleh perusahaan secara berhasil.

3. Keterkaitan Dua Arah (Two-Way)

Pada keterkaitan dua arah ini memungkinkan adanya pertimbangan isu-isu


SDM selama proses formulasi strategi. Integrasi ini terjadi dalam tiga langkah
berurutan. Pertama, tim perencana strategik menginformasikan kepada fungsi
SDM mengenai berbagai macam strategi yang sedang dipertimbangkan oleh
perusahaan.

Kemudian eksekutif SDM menganalisis implikasi SDM dari berbagai macam


strategi tersebut dan mengemukakan hasil analisis tersebut kepada tim
perencana strategik. Akhirnya, setelah keputusan strategik diambil perencana
strategik mengirimkannya kepada eksekutif SDM yang akan mengembangkan
programnya untuk mengimplementasikan putusan strategik tersebut. Fungsi
perencana strategik dan fungsi SDM saling ketergantungan dalam keterkaitan
dua arah ini.

4. Keterkaitan Integratif

Keterkaitan integratif adalah pertalian yang dinamis dan banyak segi dan
berbasis pada kontinyuitas daripada interaksi sekuensial. Dalam banyak kasus,
eksekutif SDM merupakan anggota integral dari tim manajemen senior.

Perusahaan dengan keterkaitan integratif memiliki fungsi SDM yang telah


menyatu dengan proses formulasi dan implementasi strategi. Dengan demikian
dalam manajemen SDM strategik, fungsi SDM terlibat baik dalam proses
formulasi maupun implemetasi strategi.

2. Langkah-langkah analisis jabatan berbasis tugas

1. Memahami pekerjaan
Mulailah dengan mengembangkan pemahaman yang lengkap tentang posisi
pekerjaan tertentu. Ini adalah hal dasar untuk dilakukan.
2. Identifikasi perilaku kinerja
Mengidentifikasi contoh-contoh perilaku yang akan digunakan untuk
mengevaluasi kualitas pekerjaan. Baik mengidentifikasi contoh-contoh perilaku
yang efektif maupun yang tidak efektif.

3. Kompetensi yang penting


Ketika menentukan seberapa penting kompetensi tersebut kita perlu
mempertimbangkan kesulitan atau kekritisan tugas yang dilakukan, dampak
pada hasil kerja, dampak terhadap kinerja karyawan lain konsekuensi dari
kesalahannya jika tidak dimiliki, seberapa sering digunakan pada pekerjaan.

4. Identifikasi level target


Level target mengacu pada jenis perilaku yang ditunjukkan oleh kinerja yang
tinggi bukan standar minimum. Kuncinya adalah dengan melihat sebagian
besar waktu yang digunakan.

5. Pengalaman, pendidikan dan pelatihan


Tentukan bagaimana cara memperolehnya apakah melalui pendidikan,
pengalaman atau dengan pelatihan. Pastikan untuk menyertakan sebanyak
mungkin kombinasi antara latar belakang pendidikan dan pengalaman.

Sumber bacaan,

Modul EKMA 4214


http://repository.ut.ac.id/3936/1/ADPG4445-M1.pdf

Anda mungkin juga menyukai