Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

METODE PENELITIAN II
“ Strategi Memilih Masalah dan Merumuskan Judul Penelitian“
Dosen Pengampu: Dr. Muslimah, M.Pd.I

Jurusan: PAI/Semester V
Disusun oleh: kelompok IV
1. Endang Seliyawati
2. Lathifah
3. M. Hairi Padli

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)


AN-NADWAH KUALA TUNGKAL
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
2020/2021
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT. Yang maha pengasih lagi maha
penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-nya kepada kami, sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ilmiah ini dengan semaksimal kami.
Makalah ini sudah selesai kami susun dengan maksimal dan dengan
bantuan pertolongan dari berbagai pihak sehingga bisa memperla ncar
pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terimakas ih
kepada semua pihak yang sudah ikut berkontribusi di dalam pembuatan
makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari seutuhnya bahwa masih jauh
dari kata sempurna baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya.
Oleh karena itu, kami terbuka untuk menerima segala masukan dan kritik yang
bersifat membangun dari pembaca ssehingga kami bisa melakukan perbaikan
makalah ini menjadi makalah yang baik dan benar.
Akhir kata kami meminta semoga makalah ini dapat memberi
pemahaman yang lebih mendalam dan memberi wawasan pengetahuan yang
luas.

Kuala tungkal, 24 Oktober 2020

Penulis

i
Daftar Isi
Kata pengantar................................................................................................... i
Daftar isi............................................................................................................ ii
BABI : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................... 1
B. Rumusan .................................................................................. 1
C. Tujuan Penulisan ....................................................................... 2
BAB II : PEMBAHASAN
A. Urgensi Menentukan Masalah Penelitian .................................. 3
B. Menentukan Masalah penelitian ................................................ 4
C. Merumuskan Judul Penelitian.................................................... 12
BAB III : PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................ 16
B. Saran ......................................................................................... 16
Daftar Pustaka

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Masalah penelitian merupakan suatu pondasi dalam melakukan suatu
penelitian. Singkatnya, masalah penelitian adalah adanya kesenjangan antara
harapan dengan kenyataan, teori dengan praktek, yang seharusnya dengan yang
terjadi. Masalah penelitian bukan merupakan suatu rumusan tujuan. Ketika
ditanya apa masalah penelitianmu. Beberapa menjawab ”ingin mengetahui… ”
dan itu adalah rumusan tujuan, bukan suatu masalah penelitian.
Menentukan masalah penelitian bukanlah suatu hal yang mudah. Oleh
karena itu untuk menentukan masalah penelitian, perlu mengetahui dulu apa
masalahnya. Sebagian besar pemecahan masalah tergantung pada pengetahua n
peneliti tentang masalah tersebut. Sebagian lain ditentukan oleh pengetahua n
peneliti tentang sifat dan hakekat masalah tersebut. Dengan kata lain, masalah
adalah sebuah kalimat tanya atau kalimat pertanyaan.
Masalah penelitian akan menentukan keberhasilan dari suatu penelitia n.
Ada seorang pakar penelitian yang menyatakan bahwa”. Ketika seorang
peneliti sudah berhasil memformulasikan (menemukan) masalah penelitia n,
maka sebenarnya 50% penelitian tersebut sudah berjalan”. Begitu juga
sebaliknya, ketika masalah penelitian itu belum ditemukan, maka penelitian itu
selamanya tidak akan berjalan.
Oleh karena itu suatu masalah dalam penelitian sangat penting maka
dalam makalah ini penulis mencoba membahas tentang menentukan masalah
penelitian yang didalamnya menjelaskan tentang urgensi menentukan masalah
penelitian, latar belakang masalah, identifikasi masalah, perumusan masalah,
dan pembatasan masalah.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara mengidentifikasi masalah yang akan dijadikan bahan untuk
penelitian yang akan dilakukan?
2. Bagaimana cara merumuskan judul penelitian?

1
2

C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan diatas, tujuan penulisan makalah ini adalah :
1. Agar dapat mengetahui bagaimana cara mengidentifikasi masalah yang akan
dijadikan bahan untuk penelitian yang akan dilakukan.
2. Agar dapat mengetahui cara memilih suatu penelitian yang ingin di teliti.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Urgensi Menentukan Masalah Penelitian
Salah satu langkah paling penting dalam penelitian adalah penentuan
permasalahan. Pemecahan (problematic) adalah suatu penelitian lebih dititik
beratkan pada sesuatu yang dipermasalahkan sehingga harus dibedakan dengan
permasalahan (subjec). Pada waktu berbicara tentang “Kinerja Polisi” berarti
berbicara tentang suatu permasalahan, tetapi berbicara tentang “mengapa
terjadi kemerosotan Kinerja Polisi” adalah sesuatu permasalahan yang
memerlukan pemecahan. Satu hal yang harus disadari ialah bahwa pada
hakikatnya suatu permasalahan tidak pernah berdiri sendiri dan terpisah dari
faktor-faktor lain. Permasalahan dapat merupakan variabel yang menjadi tema
pokok penelitian, dapat pula berupa kasus yang menjadi fokus suatu penelitia n.
Suatu variabel atau suatu kasus akan diangkat menjadi permasalahan penelitia n
jika terjadi kesenjangan antara kenyataan dan seharusnya dari variabel atau
kasus tersebut.
Banyak peneliti menemukan kesulitan dalam menentuka n
permasalahan penelitian sehingga menghambat perkembangan kegiatan
penelitian yang akan dilakukan. Peneliti pemula seringkali mengala mi
kesulitan menentukan permasalahan yang baik. Berikut ini dikemukakan
beberapa ciri-ciri permasalahan yang baik (tepat) yang perlu dijadikan
permasalahan penelitian sebagai berikut:
1. Topik atau judul yang dipilih adalah sangat menarik.
2. Pemecahan permasalahan harus bermanfaat bagi orang yang
berkepentingan dalam bidang tertentu.
3. Permasalahan yang dipilih merupakan sesuatu yang baru.
4. Mengundang rancangan yang lebih kompleks.
5. Dapat diselesaikan sesuai waktu yang diinginkan.
6. Tidak bertentangan dengan moral.

3
4

Dalam sebuah penelitian, menentukan masalah penelitian merupakan


suatu hal yang penting, karena sebuah penelitian akan dilakukan apabila sudah
diketahui masalahnya. Artinya, masalah menuntun peneliti melakukan
penelitian. Oleh karena itu, tujuan dari pemilihan dan menentukan masalah
penelitian adalah untuk:
1. Mencari sesuatu dalam rangka pemuasan akademik seseorang
2. Merumuskan perhatian dan keinginan seseorang akan hal-hal yang baru
3. Meletakkan dasar untuk memecahkan penemuan-penemuan sebelumnya
atau dasar untuk peneliti selanjutnya
4. Memenuhi keinginan social, dan
5. Menyediakan sesuatu yang bermanfaat.
Jadi dapat disimpulkan bahwa menentukan masalah penelitia n
merupakan langkah pertama yang harus dilakukan dalam penelitian ilmiah, dan
menjadi pusat perhatian dalam penyusunan karya ilmiah. Masalah yang akan
digarap dan dipecahkan dalam penelitian pada umumnya berupa sesuatu yang
ideal. Namun perlu diperhatikan bahwa ídealnya suatu masalah yang dipilih
harus diikuti dengan pendekatan yang paling tepat, memiliki peluang berhasil
paling tinggi, dan dengan pertimbangan yang sangat matang.
B. Menentukan Masalah Penelitian
Tidak semua masalah dapat diteliti, dan tidak semua masalah penelitia n
dapat dijawab. Agar dapat diteliti, suatu masalah atau pertanyaan haruslah
sedemikian rupa, sehingga pengumpulan data akan dapat memberika n
jawabannya. Banyak masalah atau pertanyaan tidak dapat dijawab jika hanya
didasarkan pada informasi saja. Pertanyaan mengenai nilai dan kebijakan
sering harus dipertimbangkan dalam keputusan-keputusan manajemen. Pihak
manajemen mungkin bertanya, "Haruskah kita melonggarkan aturan-aturan
mengenai senioritas dalam negosiasi dengan para pekerja?". Sementara
informasi dikumpulkan untuk dapat menjawab pertanyaan ini, pertimbanga n
tambahan seperti "keadilan bagi para pekerja” atau “hak pimpinan untuk
mengelola" mungkin penting dalam pengambilan keputusan.
5

Ada kemungkinan pertanyaan-pertanyaan mengenai nilai tersebut


ditransformasikan ke dalam pertanyaan mengenai fakta. Mengenai "keadila n
bagi para pekerja", pertama, mungkin dapat dikumpulkan informasi mengena i
sejauh mana para pekerja akan dipengaruhi oleh suatu perubahan dalam aturan,
kedua, mungkin dapat dikumpulkan pendapat para pekerja mengenai adil
tidaknya aturan-aturan tentang senioritas. Meskipun demikian, masih tersisa
banyak unsur-unsur nilai. Pertanyaan-pertanyaan yang tidak terjawab adalah,
"Haruskah kita membicarakan kebijakan yang akan berpengaruh negatif
terhadap rasa aman para pekerja lama yang setidak-tidaknya mampu
menghadapi pengaruh negatif tersebut. Bahkan jika suatu pertanyaan dapat
dijawab hanya dengan fakta-fakta, mungkin saja tetap tidak dapat diteliti
karena prosedur-prosedur atau teknik-teknik kita tidak mencukupi.
Perumusan masalah atau pertanyaan penelitian merupakan tahap akhir
dari penemuan setelah peneliti memilih bidang dan pokok masalah yang
diteliti. Kriteria penelitian yang baik menghendaki rumusan masalah atau
pertanyaan penelitian yang jelas dan tidak ambiguitas. Agar memudahka n
peneliti dalam menentukan konsep-konsep teoritis yang ditelaah dan memilih
metode pengujian data yang tepat, masalah penelitian sebaiknya dinyatakan
dalam bentuk pertanyaan yang mengekspresikan secara jelas hubungan antara
dua variabel atau lebih. Rumusan masalah dalam suatu penelitian dapat berupa
lebih dari satu pertanyaan.
Setelah masalah diidentifikasikan dan dipilih, maka tibalah saatnya
masalah tersebut dirumuskan. Perumusan masalah merupakan titik tolak bagi
perumusan hipotesis nantinya, dan dari rumusan masalah dapat menghasilka n
topik penelitian, atau judul dari penelitian. Umumnya rumusan masalah harus
dilakukan dengan kondisi berikut:
1. Masalah biasanya dirumuskan dalam bentuk pertanyaan,
2. Rumusan hendaklah jelas dan padat,
3. Rumusan masalah harus berisi implikasi adanya data untuk memecahka n
masalah,
6

4. Rumusan masalah mengandung hubungan dua variabel atau lebih (untuk


penelitian komparatif dan asosiatif),
5. Rumusan masalah berorientasi pada suatu teori tertentu,
6. Rumusan masalah harus merupakan dasar dalam membuat hipotesis, dan
7. Masalah harus menjadi dasar bagi judul penelitian.
Berikut ini adalah contoh rumusan masalah penelitian dalam bentuk
pertanyaan:
1. Bagaimana pengaruh idealisme terhadap komitmen pada profesi?
2. Apakah ada hubungan antara partisipasi pemakai dengan kepuasan
pemakai dalam proses pengembangan sistem informasi?
3. Apakah pengumuman right issue mempunyai kandungan informasi yang
cukup untuk membuat pasar bereaksi terhadap pengumuman tersebut?
Beberapa peneliti merumuskan masalah penelitiannya ke dalam
pernyataan tujuan penelitian. Tujuan penelitian, meskipun demikian, tidak
harus sama dengan masalah yang diteliti. Misal, tujuan penelitian adalah
“mengungkap penerapan sistem insentif di perguruan tinggi". Masalah atau
pertanyaan penelitian dirumuskan sebagai berikut: "apakah sistem insentif
mempunyai pengaruh terhadap kinerja dosen?”
Walaupun ada yang menganjurkan bahwa rumusan masalah dalam
bentuk pertanyaan, akan tetapi hal tersebut bukan merupakan suatu keharusan.
Dengan demikian rumusan masalah penelitian tidak harus dinyatakan dalam
bentuk pertanyaan.1
Peneliti perlu berlatih agar terampil mengidentifikasi permasalaha n.
Kegiatan berikut ini membantu peneliti untuk mengidentifikasi permasalahan.
1. Membaca sebanyak-banyaknya literatur yang berhubungan dengan bidang
permasalahan yang akan diteliti dan bersikap kritis terhadap apa yang
dibacanya,
2. Menghadiri kuliah atau ceramah-ceramah professional,

1 Muslich Anshori, Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Surabaya: Airlangga University Press,


2009), hlm. 27-29.
7

3. Melakukan pengamatan pengamatan terhadap situasi atau kejadian-


kejadian di lingkungan profesinya,
4. Memikirkan kemungkinan ditemukannya permasalahan-permasala ha n
dari materi kuliah,
5. Melakukan penelitian-penelitian kecil dan mencatat hasil atau temuan
yang diperoleh,
6. Menghadiri seminar-seminar hasil penelitian,
7. Mengunjungi berbagai perpustakaan untuk mencari topik yang dapat
diteliti,
8. Berlangganan jurnal atau majalah yang berhubungan dengan bidang
permasalahan yang akan diteliti, dan
9. Mengumpulkan bahan-bahan yang berhubungan bidang permasalaha n
yang akan diteliti.
Kemudian setelah peneliti mengetahui bagaimana cara-nya agar
terampil dalam mengidentifikasi masalah, maka peneliti juga harus mengeta hui
kriteria atau ciri dalam memilih dan menentukan masalah penelitian yakni
sebagai berikut:
1. Masalah yang dipilih harus dirumuskan dengan cara tertentu yang
menyiratkan adanya kemungkinan pengujian empiris suatu masalah yang
tidak memuat implikasi pengujian hubungan atau hubunga n- hubunga n
yang dinyatakannya.
2. Masalah yang dipilih harus harus mempunyai nilai penelitian sebagai
berikut:
a) Mempunyai keaslian,
b) Merupakan hal yang penting,
c) Dapat diuji,
d) Mengungkapkan suatu hubungan antara dua atau lebih variabel, dan
e) Jelas dan tidak ambigu dalam bentuk kalimat pertanyaan.
3. Masalah yang dipilih harus fleksibel yakni masalah tersebut dapat
dipecahkan. Artinya bahwa data dan metode untuk memecahkan masalah
harus tersedia, biaya untuk memecahkan masalah relative harus dalam
8

batas-batas kemampuan, waktu untuk memecahkan masalah harus wajar,


biaya dan hasil harus seimbang, administrasi dan sponsor harus kuat, dan
dan tidak bertentangan dengan hukum dan adat.
4. Masalah yang dipilih harus sesuai dengan klasifikasi peneliti, paling tidak
masalah yang dipilih sekurang-kurangnya:
a) Menarik bagi si peneliti, dan
b) Cocok dengan kualifikasi ilmiah peneliti.
Kemudian, yang menjadi kendala untuk memperoleh masalah adalah
kesanggupan peneliti menggali dan mengidentifikasi masalah serta mengeta hui
sumber-sumber dari masalah tersebut. Masalah penelitian atau strategi dalam
memilih masalah dapat diperoleh antara lain dengan melakukan:
1. Pengamatan terhadap kegiatan manusia
2. Bacaan-bacaan
3. Analisa bidang pengetahuan
4. Ulangan dan perluasan penelitian
5. Cabang studi yang sedang dikembangkan
6. Pengetahuan dan catatan pribadi, praktek, dan keinginan masyarakat
7. Bidang spesialisasi pelajaran yang diikuti
8. Pengamatan terhadap alam sekeliling, dan
9. Diskusi-diskusi ilmiah.
Selain pendapat di atas, Borg juga berpendapat memilih/menemuka n
suatu masalah yang spesifik dalam penelitian yang harus dilakukan yaitu: 2

1. Mengidentifikasi lingkup masalah.


Langkah yang dapat ditempuh adalah menuliskan sebanyak
mungkin tipe-tipe kajian yang akan dilakukan dan aspek-aspek khusus
yang paling menarik setelah area minat profesional telah teridentifikas i,
carilah masalah-masalah yang lebih khusus dalam area ini yang dapat
membentuk dasar-dasar untuk tesis.

2
Borg and Gall, Educational Research, An Introduction, (New York and London: Longman, 1983),
hlm. 75-82.
9

2. Bekerja pada suatu team proyek penelitian.


Kerja pada kelompok biasanya berkenaan dengan studi yang lebih
besar dan canggih dibanding bila dilakukan perorangan oleh karenanya
keterlibatan kerja ini memberikan banyak hal tentang prosedur.
Keuntungan lain adalah kesempatan belajar akan kerja team penelitia n
akan bermanfaat dimasa yang akan datang. Juga banyak hal yang dapat
dipelajari dari anggota tim lain. Walau mempunyai keuntungan, kerja
proyek kelompok juga mempunyai kekurangan, barangkali yang paling
terlihat adalah hilangnya kesempatan untuk menemukan dan
mengembangkan masalahnya sendiri.
3. Membaca literatur- literatur.
Membaca dalam artian membaca yang terprogram dan sistima tis.
Carlah referensi-referensi terbaru yang sesuai dengan studi kemudian
seleksi 2 atau lebih buku referensi dan buatlah review bab-bab yang
bersangkutan. Kegiatan membaca ini akan membantu mempersemp it
perhatian pada satu atau lebih sub topik yang khusus.
4. Meneliti teori-teori yang sudah ada.
Secara sederhana teori adalah penjelasan peristiwa fisik maupun
perilaku. Teori terdiri dari generalisasi (dalam ilmu-ilmu fisik disebut
hukum) dan konstruk. Generalisasi adalah pernyataan hubungan antara 2
atau lebih peristiwa; generalisasi dapat digunakan untuk memprediks i
peristiwa. Misalnya, pernyataan bahwasanya tutor individ u
mengakibatkan prestasi sekolah meningkat adalah generalisasi. Bila
generalisasi dianggap benar, maka kita dapat memprediksi bahwasanya
seorang murid yang bila diberikan tutorial akan menunjukkan peningka ta n
dalam prestasi. Konstruk adalah sejenis konsep yang digunakan dalam
penelitian ilmiah untuk menggambarkan peristiwa-peristiwa yang
memberikan elemen-elemen serupa. Contoh konstruk adalah motivas i,
prestasi, kemampuan belajar, intelegensi dan nilai. Konstruk biasanya
didefinisikan dalam istilah yang operasional yang membutuhka n
pengukuran. Misalnya inteligensi didefinisikan dalam istilah skor yang
10

berasal dari hasil test intelegensi. Pengukuran operasional konstruk


biasanya disebut variabel karena tingkat konstruk yang ditunjukka n
subyek yang berbeda bervariasi. Penelitian teoritis biasanya terdiri atas
pengetahuan hipotesis (spekulasi tentang hubungan 2 variabel atau lebih).
Ada beberapa keuntungan melakukan penelitian teoritis dalam
pendidikan. Pertama, teori cenderung memfokuskan arah penelitia n.
Kedua teori dapat memberikan dasar rasional yang digunakan untuk
menjelaskan atau menginterprestasi hasil-hasil penelitian. Keuntunga n
yang lain adalah studi semacam ini dapat membantu perkembangan suatu
teori dan teori yang baik akan memungkinkan peneliti melakukan prediksi
situasi dalam rentang yang luas.
5. Melakukan replikasi penelitian.
Replikasi penelitian adalah penelitian yang menjawab masalah
penelitian yang sama, yang bertujuan menggugurkan teori yang digunaka n
di penelitian-penelitian sebelumnya dengan rancangan yang lebih valid.
Replikasi penelitian tidak dapat dihindari dan wajib dilakukan. Tidak ada
penelitian yang betul-betul asli. Setiap peneliti berupaya menjawab
masalah penelitian berdasarkan teori yang ada, dan dia akan sangat berjasa
bila mampu menggugurkan (merefutasi) teori tersebut dengan rancangan
yang lebih kuat. Replikasi penelitian ini digunakan untuk:
a) Mengecek penemuan-penemuan studi yang sangat penting. Replikasi
semacam ini penting dalam membantu menguatkan atau
menggugurkan validitas bukti baru.
b) Untuk mengecek validitas penemuan-penemuan penelitian pada
populasi yang berbeda. Tanpa replikasi kita tidak mampu untuk
menentukan tingkat aplikasi penemuan-penemuan pada pupulasi lain.
c) Untuk mengecek kecenderungan atau pembahasan dari waktu ke
waktu.
d) Untuk mengecek penemuan-penemuan penting dengan menggunaka n
metodologi yang berbeda.
11

Kemudian Nasution juga berpendapat bahwa masalah dapat dipilih


berdasarkan pertimbangan pribadi dan praktis, misalnya:
1. Apakah masalah itu sesuatu yang baru, menarik serta menimbulkan rasa
ingin tahu pada peneliti?
2. Apakah masalah itu sesuai dengan jurusan, kemampuan dan latar belakang
pendidikannya?
3. Apakah masalah memerlukan alat-alat khusus dan kondisi kerja yang
dapat dipenuhi oleh calon peneliti?
4. Apakah dengan metode tertentu dapat dikumpulkan data yang diperluka n?
5. Apakah calon peneliti dapat menaggung segala pembiayaannya?
6. Apakah calon peneliti dapat menyelesaikannya dalam waktu yang
tersedia?
Kriteria lain yang bersifat ilmiah yang perlu diperhatikan, agar masalah
penelitian itu memberikan sumbangan kepada perkembangan pengetahua n
antara lain:
1. Masalah hendaknya bertalian dengan konsep-konsep yang pokok atau
hubungan antara konsep-konsep yang pokok.
2. Masalah itu hendaknya mengembangkan atau memperluas cara mentes
suatu teori.
3. Masalah itu memberi sumbangan kepada pengembangan metodologi
penelitian dengan menemukan alat, teknik, atau metode baru.
4. Masalah itu hendaknya memanfaatkan konsep-konsep, teori, atau data dan
teknik dari disiplin-disiplin yang bertalian.
5. Masalah itu hendaknya dituangkan dalam desain yang cermat dengan
uraian yang teliti mengenai variabel-variabelnya serta menggunaka n
metode-metode yang paling sesuai.3
Jadi dapat disimpulkan bahwa didalam menentukan sebuah
penelitian setidaknya ada 3 langkah awal yang harus kita lalui, yakni
identifikasi masalah, memilih masalah, kemudian merumuska n

3 Nasution, Metode Risearch. Cetakan 8, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), hlm. 16.
12

masalah. Masalah penelitian adalah sesuatu hal atau kejadian yang dijadikan
sebuah penelitian dengan mempertimbangkan beberapa hal dalam menentuka n
suatu masalah dalam penelitian sehingga memperoleh jawaban yang
diinginkan.
C. Merumuskan Judul Penelitian
Kesulitan pertama mahasiswa akhir adalah saat pengajuan judul
dan secara pintas mengadopsi dari hasil skripsi orang lain tanpa memaha mi
latar belakang masalah penelitian sehingga kendala nampak saat pada proses
penentuan analisa datanya
Merumuskan judul merupakan kegiatan kedua setelah ditemukan topik.
Topik adalah inti utama dari seluruh isi tulisan yang hendak disampaikan atau
lebih dikenal dengan topik pembicaraan. Topik adalah hal yang pertama kali
ditentukan ketika penulis akan membuat tulisan. Topik yang masih awal
tersebut, selanjutnya dikembangkan dengan membuat cakupan yang
lebih sempit atau lebih luas. Kemudian hal pertama yang harus diperhatika n
oleh calon peneliti adalah ciri-ciri topik penelitian yang baik agar topik
penelitian yang dipilih benar-benar dapat dikatakan cukup berharga untuk
diteliti. Ciri-ciri topik penelitian yang baik, antara lain adalah:4
1. Urgen untuk diteliti
Maksudnya penting untuk segera diselidiki pada waktu atau saat
ini. Di masyarakat kita dapat menjumpai banyak topik atau permasalaha n
yang perlu diteliti, namun ada yang mendesak dan belum mendesak untuk
ditangani, baik dari segi jangkauan kegunaannya maupun dari segi
keterlaksanaan prosedurnya. Dalam penelitian harus dapat memilih atau
menentukan topik yang menuntut atau mendesak untuk segera diselidik i.
Oleh karena peneliti harus selalu mengikuti perkembangan ilmu
pengetahuan dan memerhatikan fenomena sosial dalam masyarakat agar

4 Muslich, Masnur dan Maryaeni, Bagaimana Menulis Skripsi, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), hlm.
16.
13

dapat membedakan mana permasalahan yang urgen untuk diteliti dan yang
tidak.
2. Topik harus menarik perhatian penulis
Topik yang menarik perhatian akan memotivasi penulis secara
terus menerus mencari data-data untuk memecahkan masalah- masa la h
yang dihadapinya. Penulis akan didorong agar dapat menyelesaikan tulisa n
itu sebaik-baiknya.
3. Menghasilkan sesuatu yang baru bagi ilmu pengetahuan
Artinya penelitian mengenai topik tersebut akan menghasilka n
temuan baru yang dapat membuka pemikiran dan memperkaya
pengetahuan dengan informasi yang mutakhir. Penelitian mengenai topik
yang tidak akan membuahkan hal baru bagi ilmu pengetahuan akan kurang
bermanfaat. Mungkin topik itu sendiri bukan topik yang sama sekali baru,
akan tetapi tetaplah dituntut untuk melahirkan tesis dan hipotesis baru atau
setidak-tidaknya data baru.
4. Sumbangan bagi pengembangan ilmu dan bermanfaat bagi masyarakat
Hasil penelitian harus merupakan sumbangan yang berarti bagi
pengembangan disiplin ilmu itu khususnya dan ilmu pengetahua n
umumnya, serta dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, baik
sekarang maupun masa yang akan datang.
5. Topik yang aktual
Topik penelitian yang aktual jelas akan lebih baik daripada topik
yang sudah “usang”. Peneliti yang selalu mengikuti perkembangan ilmu
akan lebih mudah menemukan topik yang aktual dan segar. Sekedar
melakukan penelitian mengenai topik yang usang, apalagi temuan-
temuannya sudah sejak lama diketahui dan sudah sedemikian banyak
dipublikasikan sehingga hasilnya sudah sagat konklusif, tidak banyak
artinya lagi. Tanpa disertai oleh pendekatan atau teori baru, penelit ia n
mengenai topik yang tidak lagi aktual nilainya tidak lebih daripada
replikasi atau repetisi terhadap penelitian yang telah dilakukan orang lain.
14

Judul merupakan hal penting dalam karya ilmiah. Sebab tanpa judul,
karya ilmiah tidak dapat disebut sebagai karya ilmiah. Judul adalah nama yang
diberikan untuk pokok bahasan. Judul harus diusahakan semenarik mungk in.
Untuk merumuskan dan kemudian membuat judul penelitian ada beberapa hal
yang wajib diperhatikan.5 Diantaranya adalah:
1. Judul harus dirumuskan dengan singkat, searah dan konsisten dengan
topik Penelitian
2. Rumusan judul diusahakan dapat menarik minat pembaca sehingga dapat
membangkitkan perhatian dan minat orang untuk membacanya.
3. Judul harus dapat menggambarkan keseluruhan isi penelitian. Judul
penelitian harus menggambarkan:
a) Sifat dan jenis penelitian
b) Objek penelitian
c) Subjek penelitian
d) Lokasi penelitian, dan
e) Waktu penelitian
4. Judul penelitian harus melihat pendekatan penelitian yang dipilih
5. Judul merupakan penegasan bahwa topik yang dikemukakan penting
untuk dilakukan penelitian
6. Harus menggunakan bahasa yang baik dan benar
7. Judul penelitian yang baik menggunakan kalimat pernyataan karena akan
lebih mudah dipahami.
Oleh karena itu apabila ingin merumuskan judul penelitian maka
peneliti harus memahami bagaimana cara atau langkah dalam merumuska n
penelitian. Dalam merumuskan judul penelitian, terdapat beberapa hal yang
harus diperhatikan yaitu rumusan harus menggambarkan isi, rumusan
diusahakan dapat menarik minat pembaca, rumusan judul harus menggunaka n
bahasa yang baik dan benar, dan lain sebagainya. Kemudian topik penelitia n
dapat dikatakan baik apabila memiliki ciri-ciri urgen untuk diteliti, akan

5 Teguh, Metodologi Penelitian Ekonomi, (Jakarta: PT.Raja Gafindo Persada, 2005), hlm. 52.
15

membuahkan sesuatu yang baru bagi ilmu pengetahuan, merupakan


sumbangan bagi pengembangan ilmu yang bermanfaat bagi masyarakat, dan
topik tersebut harus actual.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Menentukan masalah penelitian merupakan langkah pertama yang
harus dilakukan dalam penelitian ilmiah, dan menjadi pusat perhatian dalam
penyusunan karya ilmiah. Masalah yang akan digarap dan dipecahkan dalam
penelitian pada umumnya berupa sesuatu yang ideal. Namun perlu
diperhatikan bahwa ídealnya suatu masalah yang dipilih harus diikuti dengan
pendekatan yang paling tepat, memiliki peluang berhasil paling tinggi, dan
dengan pertimbangan yang sangat matang.
Kemudian didalam menentukan sebuah penelitian setidaknya ada tiga
langkah awal yang harus kita lalui, yakni identifikasi masalah, memilih
masalah, kemudian merumuskan masalah.
Selanjutnya apabila ingin merumuskan judul penelitian maka peneliti
harus memahami bagaimana cara atau langkah dalam merumuskan penelitia n.
Dalam merumuskan judul penelitian, terdapat beberapa hal yang harus
diperhatikan yaitu rumusan harus menggambarkan isi, rumusan diusahakan
dapat menarik minat pembaca, rumusan judul harus menggunakan bahasa yang
baik dan benar, dan lain sebagainya.
Kemudian topik penelitian dapat dikatakan baik apabila memiliki ciri-
ciri urgen untuk diteliti, akan membuahkan sesuatu yang baru bagi ilmu
pengetahuan, merupakan sumbangan bagi pengembangan ilmu yang
bermanfaat bagi masyarakat, dan topik tersebut harus actual.
B. Saran
Dalam pembahasan strategi memilih masalah dan merumuskan tujuan
penelitian ini, pemakalah bertujuan agar kita para pembaca mengetahui serta
tidak mengklaim milik orang lain.
Kemudian kami pemateri ingin memberikan sebuah masukan kepada
para agar ketika kita sedang menyusun atau melakukan sebuah penelitiaa n
maka fahamilah terlebih dahulu strategi dan bagaimana cara menyus un
kerangka penelitian tersebut.

16
17

Kami minta maaf kepada semua pihak apabila dalam penyusuna n


makalah ini masih ada kata atau apa saja yang menyinggung perasaan
pembaca. Kami selaku penyusun akan menerima kritikan dan saran dari
pembaca dengan lapang dada dengan tujuan agar makalah ini bisa lebih baik
lagi.
Daftar Pustaka

Borg and Gall. 1983. Educational Research, An Introduction. New


York and London: Longman.
Muslich Anshori. 2009. Metodologi Penelitian Kuantitatif.
Surabaya: Airlangga University Press.
Muslich, Masnur dan Maryaeni. 2009. Bagaimana Menulis Skripsi.
Jakarta: Bumi Aksara.
Nasution. 2006. Metode Risearch. Cetakan-8. Jakarta: Bumi
Aksara.
Teguh. 2005. Metodologi Penelitian Ekonomi. Jakarta: PT.Raja
Gafindo Persada.

Anda mungkin juga menyukai