Bab Biaya Overhead Pabrik Bop
Bab Biaya Overhead Pabrik Bop
(BOP)
Biaya Overhead Pabrik/BOP adalah by
produksi selain by material langsung dan by
TKL.
X = a1 + b1 . Y
Y = a2 + b2 . X
Dimana:
• X adalah jumlah biaya bagian jasa X setelah
memperoleh alokasi biaya dari bagian jasa
Y.
• Y adalah jumlah biaya bagian jasa Y setelah
memperoleh alokasi biaya dari bagian jasa X.
• a1 adalah biaya bagian jasa X sebelum
memperoleh alokasi dari bagian jasa
Y.
• a2 adalah biaya bagian jasa Y sebelum
memperoleh alokasi dari bagian jasa X
• b1 adalah dalam persen yang diberikan bagian
jasa Y pada bagian jasa X.
• b2 adalah dalam persen yang diberikan bagian
jasa X pada bagian jasa Y.
JAWABAN BOP:
Metode Aljabar:
a1 = Rp. 5.000.000,-
a2 = Rp. 4.000.000,-
b1 = 15% Y (=0,15 Y)
b2 = 10% X (=0,10 X)
X = a1 + b1.Y
Y = a2 + b2.X
X = Rp.5.000.000,- + (0,15 ) .Y
Y = Rp. 4.000.000,- + (0,10) . X
Y = Rp.4.568.527,9188,-
Arti:
Biaya overhead bagian jasa Y setelah mendapat alokasi by
overhead dari bagian jasa X sebesar
Rp.568.527,9188,-
Ket Prod I Prod II Jasa x Jasa y
BOP Asli 10.000.000 20.000.000 5.000.000 4.000.000
Alokasi:
40%x5685279 50%x5685279 (5.685.279) 10%x5685279
X =2.842.640
=2.274.112 =568.528
Y 50%x4568528 35%x4568528 15%x4568528 (4.568.528)
=2.284.264 =1.598.985 =685.279
=Rp.14.558.375,63 = 24.441.624,37
• Dari contoh-contoh yg ada, tampak bhw
proporsi pemakaian jasa bagian
jasa/pembantu adalah berdasarkan
persentase-persentase tertentu.
• Apa dasarnya pembagian tersebut?
• Ada bermacam-macam alat penghitung yg
dpt dipakai, agar pembebanan by benar-
benar adil, artinya makin besar jasa yg
digunakan, makin besar pula rupiah yg hrs
ditanggung.
• Contoh:
Biaya bag jasa Dasar Pembagian
By Listrik Kilowatt hour
By pemakaian gedung meter persegi luas lantai
By perbaikan mesin Jam kerja
By Pembelian Perbandingan nilai
pemb dll
Perhitungan Beban Pokok Produksi:
• BPP brg –brg yg dihasilkan dpt dihitung
apabila telah diketahui hal-hal sbb:
1. Volume produksi masing-masing brg (Lihat
Anggaran Prod).
2. By BM masing-masing brg (Angg BM)
3. By TKL masing-masing brg (Angg TKL)
4. BOP masing-masing produksi dan bag
jasa/pembantu.
5. Satuan kegiatan masing-masing bag prod dan jasa.
6. Angka-angka standar pd masing-masing
bagian prod dan jasa.
Contoh:
PT “KAMU LUCU” memprodusir 2 mcm brg A
& B, dari Anggaran produksi diperoleh data
ttg rencana prod sbb:
Brg A= 7.000 unit
Brg B = 4.000 unit
Ada 2 bagian Prod yaitu I dan II, serta
1 bagian jasa/pembantu yaitu reparasi.
• Bagian Prod I hanya dilalui oleh brg A saja.
• Bagian Prod II dilalui oleh kedua brg A & B.
• Satuan kegiatan masing-masing bagian adl:
• Prod I satuannya Unit brg A
• Prod II satuannya jam mesin lgs
(DMH=direct mechine hours))
• Reparasi satuannya jam reparasi lgs(DRH= direct
reparation hours)
• Angka standar pd bag Prod II adl:
Brg A = 4 jam mesin lgs
Brg B = 3 jam mesin lgs
• Angka standar pd bagian reparasi adalah:
Jasa
X 40% 45%
Jasa
Y 45% 50%
• Hitunglah BOP netto dari Bagian Produksi I
dan II !
• X= 10.000.000 + 0,05 Y + 0.1 Z
• Y= 8.000.000 + 0,1 X + 0,1 Z
• Z= 9.000.000 + 0,1 X + 0,15 Y
Y 55 % 30 % 5% - 10%