SATUAN OPERASI
ACARA IV
KARAKTERISTIK PERPIPAAN DAN POMPA
Disusun oleh :
Nama : Rakha Haykal Alfaridzi
NIM : 19/446812/TP/12615
Golongan : 2A
Co. Ass : Hagi Argitama Putra
Fertika Nur Fitriyana
Bumi memiliki persentase perairan lebih dari 70% yang berupa lautan dan
perairan di daratan. Indonesia adalah negara maritim yang memiliki potensi air yang
cukup tinggi. Dengan adanya pontensi tersebut, air dapat dimanfaatkan untuk berbagai
keperluan manusia dalam keperluan hidup sehari – hari, pertanian maupun di dunia
industri. Prinsip kerja pompa adalah menghisap dan melakukan penekanan terhadap
fluida.
Sistem perpipaan dalam suatu sistem pertanian merupakan suatu hal yang
mutlak. Penyediaan air bersih, pembuangan air kotor, maupun jaringan untuk
penyuburan pertanian sangat diperlukan suatu jaringan pipa yang tertata baik. Dengan
demikian, sistem perpipaan merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dalam
kegiatan pertanian. Pompa berperan sangat penting dalam dunia pertanian, karena
berfungsi untuk memindahkan fluida dari satu tempat ke tempat yang lain melalui
saluran pipa dengan cara meningkatkan energi mekanik dari fluida tersebut. Untuk
meningkatkan energi, metode yang paling umum digunakan adalah aksi sentrifugal.
Pompa yang dipergunakan sebelumnya harus diketahui karakteristik pada kondisi kerja
yang berbeda, Oleh karena itu dilakukan praktikum tentang karakteristik perpipaan dan
pompa.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dilaksanakannya praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Mempelajari hambatan aliran dalam pipa dan karakteristik perpipaan
2. Mempelajari karakteristik pipa
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Secara alami, kebutuhan air untuk tanaman dapat dipenuhi dari air hujan dan
sistem irigasi. Namun, kenyataannya ketersediaan air tidak merata sepanjang waktu
dan setiap tempat Di beberapa tempat dan dalam waktu-waktu tertentu jumlah air hujan
tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan, serta masih banyak lokasi pertanaman
yang berada diluar sistem daerah irigasi di mana distribusi airnya belum dikelola secara
teratur. Salah satu upaya yang dilakukan untuk mendukung penyediaan air guna
memenuhi kebutuhan air untuk pertanian, yaitu dengan irigasi perpipaan dengan sistem
pompa (PSP, 2019).
Pompa merupakan alat yang digunakan untuk menggerakan cairan atau adonan.
Pompa menggerakan cairan dari tempat bertekanan rendah ke tempat dengan tekanan
yang lebih tinggi, untuk mengatasi perbedaan tekanan ini maka diperlukan tenaga
(energi). Pompa beroperasi dengan prinsip membuat perbedaan tekanan antara bagian
masuk (suction) dengan bagian keluar (discharge). Dengan kata lain, pompa berfungsi
mengubah tenaga mekanis dari suatu sumber tenaga (penggerak) menjadi tenaga
kinetis (kecepatan), dimana tenaga ini berguna untuk mengalirkan cairan dan
mengatasi hambatan yang ada sepanjang pengaliran (Kustori, 2017).
Sistem perpipaan adalah suatu sistem kompleks yang diciptakan seefektif dan
seefisien mungkin untuk memenuhi kebutuhan dalam pengairan. Secara umum, sistem
pipa didefinisikan sebagai bagian utama dari suatu sistem yang menghubungkan titik
dimana fluida cair yang di simpan ke arah titik pengeluarannya (Windyandari dan
Jannah, 2013).
Gesekan aliran merupakan hambatan berupa gesekan dalam pipa fluida yang
mengakibatkan berkurangnya laju aliran dan penurunan tekanan. Besarnya hambatan
aliran karena gesekan sangat tergantung dari kekasaran dinding pipa. Semakin kasar
dinding suatu pipa, semakin besar terjadinya penurunan atau kehilangan tekanan aliran
(Sihombing, 2010). Gesekan antara aliran fluida dengan permukaan sudut-sudut
dinding pompa menyebabkan sebagian energi yang diangkut oleh aliran air hilang
untuk mengatasi gesekan-gesekan tersebut (Soekardi, 2015). Sementara itu, kenaikan
tekanan cairan digunakan untuk mengatasi hambatan-hambatan pengaliran. Hambatan-
hambatan pengaliran itu dapat berupa perbedaan tekanan, perbedaan ketinggian atau
hambatan gesek. Pada pompa sentrifugal, fluida dipindahkan dengan menggunakan
gaya sentrifugal yang diakibatkan gerak impeller dan sekaligus mengubah tenaga
kinetik fluida menjadi tenaga tekan (Armila, 2018).
BAB III
METODE PRAKTIKUM
kerja.
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, dapat diketahui prinsip kerja dari
pompa dalam pipa adalah menggerakan cairan dari tempat bertekanan rendah ke tempat
dengan tekanan yang lebih tinggi, untuk mengatasi perbedaan tekanan ini maka
diperlukan tenaga (energi). Pompa beroperasi dengan prinsip membuat perbedaan
tekanan antara bagian masuk (suction) dengan bagian keluar (discharge). Dengan kata
lain, pompa berfungsi mengubah tenaga mekanis dari suatu sumber tenaga (penggerak)
menjadi tenaga kinetis (kecepatan), dimana tenaga ini berguna untuk mengalirkan
cairan dan mengatasi hambatan yang ada sepanjang pengaliran dalam pipa (Kustori,
2017).
Pengukuran hambatan total pada 5 belokan dan 5 katup pada bukaan 1/3, 2/3
dan 3/3 secara berturut-turut sebesar 11,360, 4,363, dan 3,295. Sedangkan, nilai debit
aliran yang diperoleh pada bukaan 1/3, 2/3 dan 3/3 secara berturut-turut yaitu 0.00031,
0.00028, dan 0.00036.
Berdasarkan variabel hambatan dan nilai debit aliran, dapat ditarik informasi
yaitu semakin besar nilai bukaan, maka hambatan akan semakin kecil. Sedangkan,
untuk variabel debit aliran, nilai yang dihasilkan berbanding lurus dengan besar
bukaan. Oleh karena itu, semakin besar nilai bukaan, maka nilai debit aliran yang
dihasikan pun semakin besar. Hal tersebut merupakan bukti bahwa besar bukaan
berpengaruh terhadap variabel hambatan dan debit aliran.
Hal tersebut sudah sesuai dengan jurnal tentang “Pengujian Pompa Spiral
dengan Kincir Air pada Aliran Irigasi” yang menyatakan bahwa bukaan pompa
menyebabkan meningkatnya debit aliran irigasi dan bukaan pompa yang rendah
menyebabkan debit aliran irigasi semakin kecil. Hal ini dikarenakan jika debit aliran
irigasi semakin besar membuat jumlah air yang masuk kedalam lilitan dari pompa
tersebut bertambah, yang mengakibatkan bukaan pompa meningkat.
BAB V
KESIMPULAN
Berdasarkan pada praktikum yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut:
𝟎,𝟑𝟒𝟒𝟖𝟐𝟐
𝒉𝒇 = (𝟎, 𝟕𝟓 ) = 𝟎, 𝟎𝟏𝟑𝟔𝟎𝟖𝟕
𝟐.𝟗.𝟖𝟏
Laboratorium Konversi Energi, Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Riau
Kampus Bina Widya Km. 12,5 Simpang Baru, Pekanbaru 28293
1
marwantotm@yahoo.com, 2asral@lecturer.unri.ac.id
Abstract
Irrigation water flow can be utilized by installing a tool that is a waterwheel. Now it has been developed in the
form of a water wheel pump, where this water pump serves to pump water without using electrical energy but
with the help of irrigation flow. The aim of this research was know the characteristics of spiral pump and
efficiency of spiral pump with waterwheel. The method used an experimental research that was test directly in
the field. The waterwheel used a type of undershot flat blade 2 m diameter with 18 pieces of blade. The flexible
hose was 38.1 mm diameter with a total coil of 4.55 windings, and an input diameter of 76.2 mm. The highest
flow rate was 0.29 m3/s, the highest spiral pump discharge output was 0.27 l/s with a spiral pump efficiency of
1.54 % and the head was 3.38 m. The lowest flow rate was 0.11 m3/s, the lowest spiral pump discharge output
was 0.15 l/s with a spiral pump efficiency of 0.81% and the head was 1.21 m. Therefore, the irrigation flow is
influence of the rotation of shaft, the discharge of pump, efficiency and head spiral pump.
1. Pendahuluan 2. Metode
Aliran air irigasi dapat dimanfaatkan dengan Metode penelitian yang digunakan adalah
memasang sebuah alat yaitu kincir air. Dalam metode penelitian eksperimental (experimental
perkembangan zaman kincir air semakin research method), yaitu dengan melakukan
berkembang dari segi bentuk maupun pengujian secara langsung dilapangan untuk
pemanfaatnya. Kini telah dikembangkan berupa memperoleh data sebab akibat melalui eksperimen
pompa roda air, dimana pompa air ini berfungsi guna mendapatkan data empiris. Penelitian ini
untuk memompakan air tanpa menggunakan energi dilakukan untuk mengetahui karakteristik pompa
listrik melainkan dengan bantuan energi aliran spiral, dan efisiensi pompa spiral dengan kincir air.
irigasi [1].
Haryanto pada tahun 2012 mengembangkan 2.1 Perencanaan Pompa Spiral dengan Kincir Air.
pompa air spiral mekanik dengan penggerak aliran Tipe kincir air yang digunakan adalah tipe
arus sungai melalui proyek Tugas Akhir Politeknik undershot, dengan sudu yang digunakan adalah
Negeri Semarang. Hasil pengujian yang dilakukan sudu datar. Pompa spiral dengan kincir air yang
didapatkan hasil yang sesuai, yaitu efisiensi dibuat dapat dilihat pada Gambar 1 dan spesifikasi
tertinggi pada head statis 4 meter adalah 5,205% dapat dilihat pada Tabel 1.
dengan debit keluaran 1,25 x 10-5 m3/s pada putaran
1 rpm. Efisiensi tertinggi pada head statis 5 meter
adalah 7,601 % dengan debit keluaran 2,16 x 10-5
m3/s pada putaran 2 rpm [2].
Thompson dkk, pada tahun 2011
mengembangkan pompa roda air atau pompa spiral
di tepi sungai zambezi. Hasil uji dari pompa spiral
yang dilakukan ini dapat mengalirkan 30 l/m
dengan jarak penampungan airnya 30 meter.
Dimana ketinggian tempat penampungan air ini 10
meter lebih tinggi dari permukaan air sungai
zambezi [3].
Pada penelitian ini aliran air irigasi bertempat
di Desa Koto Tibun Kecamatan Kampar Kabupaten
Kampar. Penelitian ini tentang pengujian pompa
spiral atau juga disebut pompa roda air (water Gambar 1. Pompa Spiral dengan Kincir Air
wheel pump) dengan kincir air pada aliran irigasi.
Adapun tujuan penulis melakukan penelitian ini
adalah ingin mengetahui karakteristik pompa spiral,
dan efisiensi pompa spiral dengan kincir air.
0.75
jika debit aliran irigasi semakin kecil. Hal ini
0.70 dikarenakan jika debit aliran irigasi semakin besar
0.65
membuat jumlah air yang masuk kedalam lilitan
pompa spiral bertambah, yang mengakibatkan debit
0.60 keluaran pompa spiral meningkat.
0.55
0.10 0.12 0.14 0.16 0.18 0.20 0.22 0.24 0.26 0.28 0.30
3.5 Hubungan Efisiensi Pompa Spiral dengan
Debit Aliran (m³/s)
Debit Aliran
Gambar 6 menunjukan hubungan antara
Gambar 4. Grafik Hubungan Antara Tinggi Air efisiensi pompa spiral (ƞcp) dengan debit aliran
dengan Debit irigasi (Q).
3.4 Hubungan Debit Keluaran Pompa Spiral Dari grafik terlihat bahwa pada saat pengujian
dengan Debit Aliran. pompa spiral, efisiensi pompa spiral tertinggi pada
Gambar 5 menunjukan hubungan antara debit debit aliran 0,29 m3/s yaitu 1,54 %, sedangkan
keluaran pompa spiral (Qp) dengan debit aliran untuk efisiensi pompa spiral terendah pada debit
irigasi (Q). aliran 0,11 m3/s yaitu 0,81 %. Analisa hubungan
efisiensi pompa spiral dengan debit aliran adalah
Debit Keluaran PompaVS Debit Aliran semakin besar debit aliran irigasi maka semakin
0.28
besar pula efisensinya. Hal ini dikarenakan
0.26
semakin besar debit aliran irigasi membuat daya
Debit Keluaran Pompa (l/s)
2.5
1. Semakin besar debit aliran irigasi maka
2.3 semakin besar pula putaran kincir, debit
2.0 keluaran pompa spiral, efisiensi dan
1.8 headnya.
1.5 2. Putaran kincir semakin meningkat seiring
1.3 dengan bertambahnya debit aliran irigasi.
1.0
0.10 0.12 0.14 0.16 0.18 0.20 0.22 0.24 0.26 0.28 0.30
Putaran kincir tertinggi adalah 4,5 rpm pada
Debit Aliran (m³/s) debit aliran irigasi tertinggi yaitu 0,29 m3/s.
3. Debit keluaran pompa spiral semakin
meningkat seiring dengan bertambahnya
Gambar 7. Hubungan Head Pompa Spiral dengan debit aliran irigasi. Debit keluaran pompa
Debit Aliran spiral tertinggi adalah 0,27 l/s pada debit
aliran irigasi tertinggi yaitu 0,29 m3/s.
Analisa hubungan antara head pompa spiral
4. Efisiensi pompa spiral semakin meningkat
dengan debit aliran irigasi adalah head pompa akan seiring dengan bertambahnya debit aliran
semakin besar jika debit aliran semakin besar, atau irigasi. Efisiensi pompa spiral tertinggi
sebaliknya. Hal ini dikarenakan debit aliran irigasi adalah 1,54 % pada debit aliran irigasi
semakin besar akan membuat jumlah air yang tertinggi yaitu 0,29 m3/s.
masuk kedalam lilitan pompa spiral akan semakin 5. Head pompa spiral semakin meningkat
besar, yang mengakibatkan tekanan di dalam lilitan seiring dengan bertambahnya debit aliran
menjadi meningkat, sehingga head pompa akan irigasi. Head pompa spiral tertinggi adalah
meningkat. 3,38 meter pada debit aliran irigasi tertinggi
yaitu 0,29 m3/s.
3.7 Hubungan Putaran Kincir dengan Debit Aliran
6. Karakteristik dari pompa spiral dengan
Gambar 8 menunjukan hubungan antara kincir ini adalah putaran kincir, debit
putaran kincir (nk) dengan debit aliran irigasi (Q). keluaran pompa, efisiensi, dan head pompa
spiral yang berbanding lurus dengan debit
Putaran Turbin VS Debit Aliran
4.7 aliran irigasi.