Anda di halaman 1dari 19

No.

Sumber Dampak

1 Sosialisasi, Koordinasi, dan Perizinan

2 Mobilisasi Kapal dan Rig Pemboran

3 Uji Kandungan Lapisan (DST). Potensi ceceran minyak dari DST

4 Penanganan Bahan Peledak


4 Penanganan Bahan Peledak

5 Pengelolaan Limbah : lumpur bor, serbuk bor, dan limbah domestik dari aktivitas pekerja

6 Demobilisasi Rig dan Kapal


Anggota Kelompok :

Tugas Manajemen Lingkungan Migas dan Panas Bum

Jenis Dampak

Persepsi negatif masyarakat

Gangguan terhadap aktivitas nelayan dan pelayaran

Penurunan Kualitas Air Laut untuk parameter : lapisan minyak


dan TSS

Ledakan atau kebakaran di sekitar lokasi penyimpanan maupun


pengangkutan
Ledakan atau kebakaran di sekitar lokasi penyimpanan maupun
pengangkutan

Penurunan Kualitas Air Laut untuk parameter kekeruhan dan


TSS. Izin Dumping akan diajukan apabila waktu pengajuan
masih cukup sebelum kegiatan dilaksanakan, namun apabila
tidak cukup waktu, maka serbuk bor SOBM akan ditampung
dan dikirim ke pihak ketiga berizin

Gangguan terhadap aktivitas nelayan dan pelayaran


Dhea Cittameyulfa Dewi (PRD3/171410014)
Lukman Nurhakim (PRD3/1714100xx)
Muhammad Galih Eko Saputro (PRD3/171410043)

Tugas Manajemen Lingkungan Migas dan Panas Bumi

Besaran Dampak

Masyarakat nelayan di Kecamatan Samboja berjumlah sekitar 1754 rumah


tangga dan yang memiliki kapal motor sekitar 1309 orang

Masyarakat nelayan di Kecamatan Samboja yang memiliki kapal motor sekitar


1309 orang. Kapal motor yang dimiliki rata-rata <10 GT sehingga rata-rata
beroperasi pada lokasi < 12 Mil laut

Besar dampak ceceran akan diminimalisir dengan prosedur operasi yang


ditetapkan termasuk Oil Spill Contingency Plan (OSCP). Berdasarkan hasil
modelling sebaran TSS yang dilakukan di lokasi pengeboran Merakes-1, bahwa
radius sebaran masih dibawah maksimum mixing zone yang dipersyaratkan (<
500 m)

Besar dampak dari ledakan atau kebakaran tergantung dari jumlah bahan peledak
yang akan ditangani sekitar 900 buah. Jenis bahan peledak yang digunakan :
Deep Penetration Charge
Besar dampak dari ledakan atau kebakaran tergantung dari jumlah bahan peledak
yang akan ditangani sekitar 900 buah. Jenis bahan peledak yang digunakan :
Deep Penetration Charge

Perkiraan timbulan serbuk bor yang dihasilkan 432,7 meter kubik dan lumpur
bor 1880,6 meter kubik. Perkiraan Prakiraan limbah cair domestik 188 orang
(asumsi kebutuhan air 80 L/org/hari, dan 75% air menjadi limbah cair), maka
limbah cair domestik +11.280 L /hari.Prakiraan limbah padat domestik 188
orang (asumsi limbah padat 0,4 kg/org/hari), maka limbah padat domestik +75,2
kg/hari.

Potensi besaran dampak yaitu masyarakat nelayan di Kecamatan Samboja yang


mempunyai kapal motor sekitar 1.309 orang. Namun demikian, kapal motor
yang dimiliki rata-rata < 10 GT sehingga rata-rata beroperasi pada lokasi < 12
Mil Laut
BAGAN DI AMDAL / UKL-UPL
Upaya Pengelolaan Lingkungan
Bentuk UKL Lokasi Pengelolaan

Menghadirkan stake holder terkait


Sosialisai kepada masyarakat di wilayah pesisir
(DKP dan BLH Kabupaten Kutai
(Balikpapan dan Kutai Kartanegara), dan dipusatkan
Kartanegara dan Kota
di Kantor Dinas Kelautan dan Perikanan
Balikpapan)dalam sosialisai

Melakukan Koordinasi dengan


Ditjen Perhubungan Laut
Kementerian Perhubungan, Kantor
Koordinasi akan dilakukan di Kantor Ditjen
Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan
Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan,
(KSOP) Balikpapan, Kantor Unit
Kantor KSOP Balikpapan, Kantor KUPP Kuala
Penyelenggara Pelabuhan (KUPP)
Samboja, dan DKP
Kuala Samboja, dan Dinas Kelautan
Perikanan (DKP) perihal jalur
mobilisasi

Akan digunakan alat pembakaran


dengan efisiensi tinggi untuk
membakar cairan minyak dan gas
Rig pemboran sumur Eksplorasi Merakes-2
saat uji kandung lapisan sehingga
tidak ada dampak terhadap
lingkungan sekitar lokasi pemboran

Pengurusan perizinan berkaitan


dengan penggunaan bahan peledak
seperti : izin pembelian dan
Instansi terkait seperti pihak Kepolisian dan TNI.
penggunaan bahan peledak, izin
Pengelolaan untuk tempat penyimpanan adalah di
pengangkutan, izin pemilikan, izin
wareship (kontainer di rig)
penyimpanan, izin gudang/container
tempat penyimpanan (sementara),
dan izin pemusnahan
Pengurusan perizinan berkaitan
dengan penggunaan bahan peledak
seperti : izin pembelian dan
Instansi terkait seperti pihak Kepolisian dan TNI.
penggunaan bahan peledak, izin
Pengelolaan untuk tempat penyimpanan adalah di
pengangkutan, izin pemilikan, izin
wareship (kontainer di rig)
penyimpanan, izin gudang/container
tempat penyimpanan (sementara),
dan izin pemusnahan

Menggunakan lumpur bor yang


sesuai dengan rekomendasi dari Sewage Treatment Plant (STP) di atas rig pemboran.
Ditjen Migas pada KepMen ESDM Di atas rig pemboran
No. 45 Tahun 2006

Melakukan Koordinasi dengan


Ditjen Perhubungan Laut
Kementerian Perhubungan, Kantor
Syahbandar dan Otorita Pelabuhan
Koordinasi akan dilakukan di Kantor Ditjen
(KSOP) Balikpapan, Kantor Unit
Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan,
Penyelenggara Pelabuhan
Kantor KSOP Balikpapan, Kantor KUPP Kuala
(KUPP)Kuala Samboja, dan Dinas
Samboja, dan DKP. Lokasi pengelolaan jalur
Kelautan Perikanan perihal jalur
demobilisasi rig dan kapal
demobilisasi. Menggunakan kapal
penunjang (supply vessel) untuk
mengawal perjalanan kapal
pemboran.
AMDAL / UKL-UPL
Lingkungan
Periode Pengelolaan

Pada tahap pra konstruksi sebelum kegiatan berlangsung

Pada tahap konstruksi sebelum kegiatan berlangsung

Selama kegiatan operasi pemboran berlangsung

Selama kegiatan operasi pemboran berlangsung


Selama kegiatan operasi pemboran berlangsung

Selama kegiatan operasi pemboran berlangsung

Sebelum demobilisasi
Upaya Pemantauan Lingkungan
Bentuk UPL Lokasi Pemantauan

Lokasi pengumpulan data : di


Mendokumentasikan kegiatan sosialisasi dan koordinasi kantor BLHD Kabupaten Kutai
Kartanegara

Lokasi dokumentasi koordinasi


Mendokumentasikan kegiatan koordinasi dengan Ditjen dilaksanakan di Ditjen
Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, Kantor KSOP Perhubungan Laut Kementerian
Balikpapan, Kantor KUPP Kuala Samboja, dan DKP. Perhubungan, Kantor KSOP
Dokumentasi dalam bentuk laporan dan/atau foto Balikpapan, Kantor KUPP Kuala
Samboja, dan DKP

Pemantauan dilakukan dengan melakukan pengambilan


sampel air laut, kemudian dianalisis di laboratorium untuk
Pengambilan sampel kualitas air
mengetahui kadar parameter kualitas air laut. Hasil analisis
laut di area sekitar kegiatan
tersebut dibandingkan dengan tolok (KepMenLH No 51 tahun
pemboran
2004), dan dibandingkan pula dengan kadar parameter
kualitas air laut sebelum kegiatan pemboran dilakukan

Di Kantor ENI Sepinggan Ltd dan


Pengecekan atau pengumpulan dokumentasi perizinan yang di tempat penyimpanan bahan
berkaitan dengan penanganan bahan peledak peledak yaitu di wareship
(kontainer di rig)
Di Kantor ENI Sepinggan Ltd dan
Pengecekan atau pengumpulan dokumentasi perizinan yang di tempat penyimpanan bahan
berkaitan dengan penanganan bahan peledak peledak yaitu di wareship
(kontainer di rig)

Pengambilan sampel serbuk


bor SOBM yang dibuang dan air
Toksisitas lumpur bor SOBM diuji dengan melakukan analisis laut dilakukan di lokasi Sumur
LC50-96 jam. Nilai batas LC50-96 jam limbah lumpur adalah Merakes-2. Pengumpulan data
lebih besar atau sama dengan 30.000 ppm spp (suspended volume limbah padat domestik
particulate phase). organik, anorganik di rig
pemboran dan kapal penunjang
(supply vessel).

Lokasi dokumentasi koordinasi


Mendokumentasikan kegiatan koordinasi dengan Ditjen dilaksanakan di Ditjen
Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, Kantor KSOP Perhubungan Laut Kementerian
Balikpapan, Kantor KUPP Kuala Samboja, dan DKP. Perhubungan, Kantor KSOP
Dokumentasi dalam bentuk laporan dan/atau foto Balikpapan, Kantor KUPP Kuala
Samboja, dan DKP
ngkungan
Intitusi Pengelola dan Pemantauan Lingku
Periode Pemantauan
Pelaksana

Pegawas
Dilakukan satu kali pada tahap pra konstruksi dan satu kali
setelah operasi pemboran selesai

Penerima Laporan

Pelaksana

Dilakukan satu kali setelah operasi pemboran selesai Pegawas

Penerima Laporan

Pelaksana

Dilakukan satu kali setelah uji kandung lapisan Pegawas

Penerima Laporan

Pelaksana

Dilakukan satu kali setelah tahap operasi selesai


Dilakukan satu kali setelah tahap operasi selesai Pegawas

Penerima Laporan

Pelaksana

Dilakukan satu kali setelah operasi pemboran selesai Pegawas

Penerima Laporan

Pelaksana

Dilakukan satu kali setelah operasi pemboran selesai Pegawas

Penerima Laporan
Intitusi Pengelola dan Pemantauan Lingkungan

ENI East Sepinggan Ltd

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Ditjen Migas,


Kementerian ESDM, BLHD Provinsi Kalimantan Timur, BLHD
Kabupaten Kutai Kartanegara, DKP Kabupaten Kutai Kartanegara

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Ditjen Migas,


Kementerian ESDM, BLHD Provinsi Kalimantan Timur, BLHD
Kabupaten Kutai Kartanegara, DKP Kabupaten Kutai Kartanegara

ENI East Sepinggan Ltd

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, BLHD Provinsi


Kalimantan Timur, BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara, DKP
Kabupaten Kutai Kartanegara, Dishub Kabupaten Kutai
Kartanegara

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Ditjen Migas,


Kementerian ESDM, BLHD Provinsi Kalimantan Timur, BLHD
Kabupaten Kutai Kartanegara, Dishub Kabupaten Kutai
Kartanegara

ENI East Sepinggan Ltd

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Ditjen Migas,


Kementerian ESDM, BLHD Provinsi Kalimantan Timur, BLHD
Kabupaten Kutai Kartanegara
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Ditjen Migas,
Kementerian ESDM, BLHD Provinsi Kalimantan Timur, BLHD
Kabupaten Kutai Kartanegara

ENI East Sepinggan Ltd


Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Ditjen Migas,
Kementerian ESDM, BLHD Provinsi Kalimantan Timur, BLHD
Kabupaten Kutai Kartanegara
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Ditjen Migas,
Kementerian ESDM, BLHD Provinsi Kalimantan Timur, BLHD
Kabupaten Kutai Kartanegara

ENI East Sepinggan Ltd

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Ditjen Migas,


Kementerian ESDM, BLHD Provinsi Kalimantan Timur, BLHD
Kabupaten Kutai Kartanegara

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Ditjen Migas,


Kementerian ESDM, BLHD Provinsi Kalimantan Timur, BLHD
Kabupaten Kutai Kartanegara

ENI East Sepinggan Ltd

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Ditjen Migas,


Kementerian ESDM, BLHD Provinsi Kalimantan Timur, BLHD
Kabupaten Kutai Kartanegara
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Ditjen Migas,
Kementerian ESDM, BLHD Provinsi Kalimantan Timur, BLHD
Kabupaten Kutai Kartanegara
Tugas Manajemen Lingku

Jenis Kegiatan
No. Kode Aspek
Uraian
1 TK.1 Penimbunan produk bensin
2 TK.2 Penimbunan produk bensin

3 PP1 Distribusi minyak dengan pipa

4 PP2 Perawatan pipa


5 TK.3 Tank cleaning

6 DS1 Distribusi gas dipelanggan

7 DS1 Distribusi gas dipelanggan

8 OPS1 Pekerjaan pengisian cairan odorand

9 KNS1 Pemasangan Pipa Distribsi

10 KNS2 Hot Tap


Anggota Kelompok : Dhea Cittameyulfa Dewi (PRD3/171410014)
Lukman Nurhakim (PRD3/171410034)
Muhammad Galih Eko Saputro (PRD3/17141004

Tugas Manajemen Lingkungan Migas dan Panas Bumi

Kegiatan Aspek Lingkungan


Kapasitas Uraian Kuantitas
125.000 liter/batch Leakage dari tanki 0,01 %
125.000 Liter/batch Emisi dari vent 0,01 %

Panjang pipa 1000 m,diameter 4 inc Bocoran pada sistem pipa Tak ada data

Panjang 1000 m,diameter 4 inc Pembuangan isolasi pipa 1 ton / tahun


10 buah / tahun Pembuangan sludge 10 ton / tahun

Panjang pipa instalasi200m Dia 4” Kebocoran pada instalasi pipa gas 1x/5th

Panjang pipa instalasi200m Dia 4” Kebocoran pada instalasi pipa gas 1x/5th

200 lt per 6 bln Potensi tumpahan 1%

2000 m Galian sisi badan jalan 2000m

1 Titik Bocor ,Flange to Flane,mur baut 1Titik


Dampak
Pencemaran tanah/air
Pencemaran udara

Pencemaran udara, tanah dan air

Pencemaran tanah
Pencemaran tanah dan air

Pencemaran udara,

Komplain pelangga

Pencemaran air ,tanah & udara


Kemacetan, pencemaran udara,becek,keselamatan
penguna
Polusi udara

Anda mungkin juga menyukai