Tugas Manajemen Lingkungan Migas dan Panas Bumi

Tgl: 23-10.2019

No.
Sumber Dampak

1 Mobilisasi Alat dan Material

2 Turbin, Geothermal Power Plant

3 Pengolahan Limbah Pengeboran

4 Penyimpanan dan Transfer Minyak di Floating Storage Offloading (FSO)

5 Rig Up - Rig Down

6 Analisa Sumur Injeksi Geothermal dengan Metode Tracer Test

7 Pembuangan Limbah Pengeboran pada Conductor dan Surface Section (Offshore)

 Anggota Kelompok :

Jenis Dampak

Kerusakan jalan, polusi udara, dan kebisingan

Kebisingan dan polusi udara

Pencemaran udara, tanah, dan air

Pencemaran air laut

kerusakan tanah dan kebisingan dan polusi udara

Tercemarnya air tanah aquifer oleh chemical dari tracer

Tercemarnya laut karena discharge limbah

BLH : Badan Lingkungan Hidup

 Idam Rafif Maulana (BOR3/171410027)
Anna Elsina Melatunan (PRD3/171410003)
Misbahul Munir (PRD3/171410038)

Besaran Dampak

Tingginya polusi udara dan tingginya macet

Tingginya kebisingan dan polusi udara

Tingginya pencemaran udara, air, dan tanah

Tingginya polusi pada air laut

Tingginya polusi udara dan rusaknya lahan

Tingginya kadar tracer yang merupakan bahan berbahaya pada air tanah

Tingginya konsentrasi limbah pemboran pada lautan

 BAGAN DI AMDAL / UKL-UPL
Upaya Pengelolaan Lingkungan

Bentuk UKL Lokasi Pengelolaan

Pengaturan batas kecepatan Jalan sekitar pemukiman penduduk yang dilalui

Pengaturan batas kebisingan Lokasi di sekitar power plant

Pengaturan batas pencemaran Lokasi di sekitar operasi pengeboran

Regulasi SOP transfer Di kawasan 5 km sekitar FSO

Regulasi Rig Up - Rig Down Lokasi di sekitar operasi pengeboran

Regulasi Batas Pencemaran Sekitar kegiatan tracer test

Regulasi Batas Pencemaran Sekitar kegiatan drilling rig

AMDAL / UKL-UPL
n Lingkungan

Periode Pengelolaan

setiap saat sampai selesai mobilisasi

setiap saat sampai selesai beroperasinya power plant

Setiap saat sampai berakhirnya operasi pengeboran

Setiap saat sampai pencemaran minim

setiap saat sampai selesai rig up-rig down

Sampai kadar dari chemical berkurang

Sampai kadar dari limbah pengeboran berkurang

 Upaya Pemantauan Lingkungan

Bentuk UPL Lokasi Pemantauan

Parameter tingkat polusi, dan kemacetan Di sepanjang jalan yang dilalui

Parameter tingkat kebisingan dan polusi udara Di sekitar lokasi power plant

Parameter tingkat pencemaran udara, air dan tanah Di sekitar lokasi pengeboran

Parameter pencemaran laut dan sekitarnya Sekitar FSO

Parameter tingkat pencemaran tanah dan kebisingan Sekitar kegiatan rig

Parameter tingkat pencemaran air tanah Di sekitar lokasi tracer test

Tingkat pencemaran air laut Sekitar drilling rig

gkungan
Intitusi Pengelola dan Pemantauan Lingkun
Periode Pemantauan
Pelaksana
Setiap saat sampai selesai mobilisasi Pegawas
Penerima Laporan
Pelaksana
Setiap saat sampai selesai beroperasinya power plant Pegawas
Penerima Laporan
Pelaksana
Setiap saat sampai berakhirnya operasi pengeboran Pegawas
Penerima Laporan
Pelaksana
Setiap saat sampai operasi FSO berakhir Pegawas
Penerima Laporan
Pelaksana
Sampai kegiatan drilling selesai Pegawas
Penerima Laporan
Pelaksana
hingga kegiatan tracer test selesai dilakukan Pegawas
Penerima Laporan
Pelaksana
Hingga kegiatan drilling selesai Pegawas
Penerima Laporan
Intitusi Pengelola dan Pemantauan Lingkungan

PT Pertamina EP Aset 4 Field Cepu

Kementrian Lingkungan Hidup, BLH Provinsi, BLH Kabupaten
BLH Kabupaten, BLH Provinsi, Kementrian Lingkungan Hidup
PT Pertamina EP Aset 4 Field Kawengan
Kementrian Lingkungan Hidup, BLH Provinsi, BLH Kabupaten
BLH Kabupaten, BLH Provinsi, Kementrian Lingkungan Hidup
PT Pertamina EP Aset 4 Field Tuban
Kementrian Lingkungan Hidup, BLH Provinsi, BLH Kabupaten
BLH Kabupaten, BLH Provinsi, Kementrian Lingkungan Hidup
Perusahaan yang berwenang terhadap FSO
Kementrian Lingkungan Hidup, BLH Provinsi, BLH Kabupaten
BLH Kabupaten, BLH Provinsi, Kementrian Lingkungan Hidup
PDSI
Kementrian Lingkungan Hidup, BLH Provinsi, BLH Kabupaten
BLH Kabupaten, BLH Provinsi, Kementrian Lingkungan Hidup
Service Company di Geothermal
Kementrian Lingkungan Hidup, BLH Provinsi, BLH Kabupaten
BLH Kabupaten, BLH Provinsi, Kementrian Lingkungan Hidup
Service Company Offshore Drilling
Kementrian Lingkungan Hidup, BLH Provinsi, BLH Kabupaten
BLH Kabupaten, BLH Provinsi, Kementrian Lingkungan Hidup
 Tugas Manajemen Lingkungan Migas dan Panas Bumi
Tgl: 23-10.2019

Jenis Kegiatan
No. Kode Aspek
Uraian Kapasitas
1 KRP-01 Distribusi minyak dengan vaccum tank 12000 L
2 KRP-02 Perawatan Separator 1000 BFPD
3 KRP-03 Pembakaran gas buang di flare 23 MMSCFD
4 KPR-04 Penampungan minyak di PPP 40000 KL
5 KPR-05 Penampungan air terproduksi di tangki timbun 15000 L
6 KRP-06 Perawatan slug catcher 35 MMSCF
7 KRP-07 Pengisian chemical injeksi pada sumur 100 BBL
8 KRP-08 Pengisian LPG dalam tabung 3 Kg
9 KRP-09 Tes produksi pada kepala sumur -
10 KRP-10 Pengecekan tabung kondensat 15000 L
 Anggota Kelompok :

Aspek Lingkungan
Uraian Kuantitas
Kebocoran pada vaccum tank 0.05%
Pembuangan sisa fluida lewat outlet 5%
Disfungsional flare filter 50%
Penguapan berlebih pada tangki timbun 10%
Penguapan berlebih pada tangki timbun 40%
Penguapan yang berlebihan pada slug catcher 10%
Tumpahnya chemical pada tanah terbuka 10%
Kebocoran alat isi LPG 5%
Tumpahnya fluida akibat terlalu penuh mengisi wadah -
Terbukanya penutup kondensat terlalu lama 50%
 Idam Rafif Maulana (BOR3/171410027)
Anna Elsina Melatunan (PRD3/171410003)
Misbahul Munir (PRD3/171410038)

Dampak

Pencemaran udara dan tanah dikarenakan tumpahnya minyak dari tanki vakum
Pencemaran udara, air, dan tanah dikarenakan pembuangan fluida produksi dari outlet separator
Pencemaran udara akibat gas berbahaya (H2S) yang tidak terbakar dengan baik
Pencemaran udara akibat minyak yang menguap membawa gas yang berbahaya
Pencemaran udara akibat kontaminan yang pada air terproduksi
Pencemaran udara akibat keluarnya gas dari slug catcher
Tercemarnya tanah top soil, dan jika tertumpah banyak dapat merembes ke air tanah
Terkontaminasinya udara akibat gas yang bocor
Terkontaminasinya tanah terbuka dan udara akibat banyaknya fluida terproduksi yang masih mengandung zat / gas berb
Tercemarnya udara akibat kontaminan gas kondensat berlebihan