Anda di halaman 1dari 15

ARSITEKTUR TROPIS

PARADIGMA ARSITEKTUR TROPIS


BERTEMA LINE, EDGE MESH AND SHADE

DOSEN : 1. Dr. Eng Puteri Fitriaty., S.T., M. T


2. Andi Jiba Rifai, S. T., M. T

DISUSUN OLEH :

MUH. RIAN FADILA AKBAR


F22119064

PRODI S1 ARSITEKTUR
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TADULAKO

4
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan
pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah
penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul PARADIGMA ARSITEKTUR
TROPIS BERTEMA LINE, EDGE, MESH AND SHADE tepat waktu.
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah ARSTEKTUR TROPIS. Selain
itu, penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca.

Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada dosen pengampuh mata


kuliah. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan
terkait bidang yang ditekuni penulis. Penulis juga mengucapkan terima kasih pada
semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.

Palu, 8 Maret 2021

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………….i

DAFTAR ISI…………………………………………………………………...2

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………3

1.1 LATAR BELAKANG……………………………………………..4


1.2 RUMUSAN MASALAH…………………………………………..5
1.3 TUJUAN DAN MANFAAT……………………………………….5

BAB II TINJUAN PUSTAKA………………………………………………….7

2.1 IKLIM TROPIS……………………………………………………..7

2.2 ARSITEKTUR TROPIS……………………………………………7

2.3 CIRI – CIRI BANGUNAN ARSITEKTUR………………………..9

BAB III STUDI KASUS DAN PEMBAHASAN…………………..................10

3.1 TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN………………………….10

3.2 PARADIGMA DESAIN ARSITEKTUR TROPIS…………..........10

3.3 CONTOH DESAIN BANGUNAN ARSITEKTUR TROPIS……..11

BAB IV PENUTUP……………………………………………………………14

4.1 KESIMPULAN……………………………………………………14

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………..15

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Iklim adalah kondisi rata-rata cuaca dalam waktu yang panjang. Hal ini sangat
dipengaruhi oleh posisi matahari terhadap bumi. Terdapat beberapa klasifikasi iklim di
bumi ini, yang ditentukan oleh letak geografis maupun parameter lainnya seperti curah
hujan, suhu, kelembapan, maupun kecepatan angin yang dilihat secara berurutan (time
series).  Iklim di Indonesia, secara umum dipengaruhi oleh hal tersebut.

Letak Indonesia yang berada di daerah khatulistiwa, misalnya, menyebabkan iklim di


Indonesia berupa iklim tropis (panas). Disamping itu, letak Indonesia yang berada di
antara benua Asia dan Australia serta di daerah tropis juga menyebabkan Indonesia
beriklim monsun. Iklim ini dipengaruhi oleh angin/monsun yang berganti tiap setengah
tahun. Indonesia terletak antara 6° LU s.d. 11° LS, yang mengakibatkan iklim tropis
dengan sinar matahari sepanjang tahun, dan curah hujan yang cukup tinggi. Dimana,
kecenderungan cuaca panas silih berganti dan lembab sepanjang tahun.  Adapun, ciri-
ciri iklim tropis adalah sebagai berikut :

 Suhu udara rata-rata tinggi, karena matahari selalu vertikal. Umumnya suhu
udara antara 20° – 23° C. Bahkan di beberapa tempat rata-rata suhu tahunannya
mencapai 30°C.
 Amplitudo suhu rata-rata tahunan  di khatulistiwa kecil antarlain 1-5° C,
sedangkan amplitudo hariannya lebih besar.
 Tekanan udaranya rendah dan perubahannya secara perlahan dan beraturan.
 Hujan banyak dan lebih banyak dari daerah-daerah lain di dunia.

Letak Indonesia yang berada di garis ekuator juga berpengaruh pada pergerakan
mataharinya. Pergerakan matahari termasuk tinggi, jadi jeda suhu antara waktu siang

4
hari dan waktu malam hari tidak jauh. Suhu di Indonesia cukup tinggi yaitu 26oC-28oC.
Berbeda dengan negara yang beriklim mediterania, jeda suhu antara siang hari dengan
malam hari akan sangat jauh. Pada saat siang hari suhunya bisa sangat tinggi, sedangkan
saat malam hari suhunya bisa mencapai titik terendah dalam derajat celcius. Jeda suhu
yang tidak berbeda jauh antara siang dan malam hari di Indonesia mengakibatkan
pergerakan anginnya rendah. Angin akan mengalir dari suhu yang dingin ke panas,
sedangkan di Indonesia perbedaan suhunya tidak terlalu jauh antara siang dan malam,
jadi udaranya akan terasa panas. Ditambah dengan curah hujan yang 2 tinggi
menyebabkan udaranya lembab, jadi dapat dikatakan bahwa udara di Indonesia
termasuk panas serta lembab.

Arsitektur tropis adalah jenis arsitektur yang memberikan jawaban/ adaptasi bentuk
bangunan terhadap pengaruh iklim tropis, dimana iklim tropis memiliki karakter
tertentu yang disebabkan oleh  panas matahari, kelembapan yang cukup tinggi, curah
hujan, pergerakan angin, dan sebagainya. Pengaruhnya otomatis terhadap suhu,
kelembapan, kesehatan udara yang harus di antisipasi oleh arsitektur yang tanggap
terhadap hal-hal tersebut. Selain itu pandangan baru mencakup pada penggunaan
material yang memberikan ciri karakter material lokal (daerah tropis) yang lebih sesuai
daripada material impor.

1.2 RUMUSAN MASALAH

2. Bagaimana definisi iklim tropis?


3. Bagaimana definisi arsitektur tropis?
4. Bagaimana ciri – ciri bangunan arsitektur tropis?
5. Bagaimana paradigm desain arsitektur tropis line, edge dan shade?
6. Contoh bangunan arsitektur tropis line, edge dan shade?

1.3 TUJUAN DAN MANFAAT

5
1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui paradigm arsitektur tropis
2. Untuk memperkenalkan bangunan arsitektur tropis bedasarkan
paradigma desain arsitektur tropis line, edge dan shade
3. Untuk mengetahui ciri – ciri dari arsitektur tropis berdasarkan paradigm
desain arsitektur tropis line, edge dan shade.

6
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Iklim Tropis

Climate (iklim) berasal dari bahasa Yunani, klima yang berdasarkan kamus
Oxford  berarti region (daerah) dengan kondisi tertentu dari suhu dryness (kekeringan),
angin, cahaya dan sebagainya. Dalam pengertian ilmiah, iklim adalah integrasi pada
suatu waktu (integration in time) dari kondisi fisik dari kondisi fisik lingkungan
atmosfir ungan atmosfir, yang menjadi yang menjadi karakteristik kondisi geograf
geografis kawasan tertentu”. Sedangkan entu”. Sedangkan cuaca adalah “kondisi
sementara lingkungan atmosfer pada suatu kawasan tertentu”. Secara keseluruhan, iklim
diartikan sebagai “integrasi dalam suatu waktu mengenai keadaan cuaca”
(Koenigsberger, 1975:3).Kata tropis berasal dari bahasa Yunani kuno, yaitu kata
tropikos yang berarti garis balik, kini pengertian ini berlaku untuk daerah antara kedua
garis balik ini Indonesia merupakan negara yang terletak di 95° BT – 141°BT garis
khatulistiwa. Hal ini menyeba menyebabkan Indones Indonesia memiliki iklim tropis,
sehingga indonesia hanya memiliki 2 musim, yaitu musim hujan dan musim panas.
Cuaca tersebut mempengaruhi gaya hidup sehari-hari masyarakat Indonesia termasuk
dalam mendesain tempat tinggal

merekadenganpenyesuaiandariwaktu-kewaktu membuat  pendudukIndonesia


pendudukIndonesia sadar bahwa penerapan penerapan arsitektur arsitektur tropis lah
yang paling tepat di terapkan pada rumah mereka.

2.2 Arsitektur Tropis

Menurut Marcus Pollio Vitruvius (1486) Arsitektur adalah kesatuan dari


kekuatan/kekokohan (firmitas), keindahan (venustas), dan kegunaan/fungsi

7
(utilitas).Menurut Francis DK Ching ( 1979) arsitektur membentuk suatu tautan yang
mempersatukan mang, bentuk, teknik dan fungsi. Menurut Amos Rappoport ( 1981 )
arsitektur adalah ruang tempat hidup manusia, yang lebih dari sekedar fisik. Tapi juga
menyangkut pranata-pranata budaya dasar. Pranata ini meliputi: tata atur kehidupan
sosial dan budaya masyarkat, yang diwadahi dan sekaligus memperngaruhi arsitektur.
Sedangkan menurut JB Mangunwijaya (1992) Arsitektur sebagai vastuvidya
(wastuwidya) yang berarti ilmu bangunan. Dalam pengertian wastu terhitung pula tata
bumi, tata gedung, tata lalu lintas dhara, harsya, yana). Arsitektur adalah seni dan ilmu
dalam merancang bangunan. Dalam artian yang lebih luas, arsitektur mencakup
merancang dan membangun keseluruhan lingkungan binaan, 8 mulai dari level makro
yaitu perencanaan kota, perancangan perkotaan, arsitektur lanskap, hingga ke level
mikro yaitu desain bangunan, desain perabot dan desain produk. Pengertian Tropis
berasal dari kata tropicos dalam bahasa Yunani Kuno berarti garis balik. Daerah tropis
dapat dibagi dalam dua kelompok iklim utama yaitu tropis basah dan tropis. Indonesia
termasuk dalam daerah tropis lembab yang ditandai oleh kelembaban udara yang relatif
tinggi pada umumnya di atas 90%. Curah hujan yang tinggi, serta temperatur rata-rata
tahunan di atas 18oC dan biasanya sekitar 23 oC dan dapat mencapai 38oC dalam
musim kemarau. Lebih khusus lagi, Indonesia termasuk dalam daerah sekunder hutan
hujan tropis (tropis lembab). Arsitektur tropis merupakan representasi konsep bentuk
yang dikembangkan berdasarkan respon terhadap iklim yang dialami oleh Negara
Indonesia yaitu tropis lembab. Konsep arsitektur tropis, pada dasarnya adalah adaptasi
bangunan terhadap iklim tropis, dimana kondisi tropis membutuhkan penanganan
khusus dalam desainnya. Pengaruh utama berasal dari kondisi suhu tinggi dan
kelembaban tinggi, dimana pengaruhnya ada pada tingkat kenyamanan ketika pengguna
berada dalam ruangan. Tingkat kenyamanan seperti tingkat sejuk udara dalam
bangunan, Oleh aliran udara, adalah Salah satu contoh aplikasi konsep bangunan tropis.
Meskipun konsep bangunan tropis selalu dihubungkan dengan sebab akibat dan adaptasi
bentuk (tipologi) bangunan terhadap iklim, banyak juga interpretasi konsep ini dalam
tren yang berkembang dalam masyarakat; sebagal penggunaan material tertentu sebagal
representasi dari kekayaan alam tropis, sepertl kayu. batuan ekspos. dan material asli
yang diekspos Iainnya

8
2.3 Ciri – ciri bangunan arstektur tropis

Bentuk arsitektur tropis. Tidak mengacu pada bentuk yang berdasarkan estetika, namun
pada bentuk yang berdasarkan adaptasi atau penanganan iklim tropis. Meskipun
demikian bentukan bangunan oleh arsitekidesainer yang baik akan memberikan kualitas
arsitektur yang estetis, hal ini karena selain memperhatikan bagaimana menangani iklim
9 tropis, juga memperhatikan bagaimana kesan estetika eksterior dan interior dari
bangunan tersebut. Seperti:

a) Mempunyai atap yang tinggi dengan kemiringan diatas 30 derajat. Ruang di


bawah atap berguna untuk meredam panas dan mempunyai teritisan/overstek atap yang
cukup lebar untuk mengurangi efek tampias dari hujan yang disertai angina minimal 80-
100 cm. Selain itu, juga untuk menahan sinar mataharł langsung yang masuk ke dalam
bangunan.

b) Memiliki taman sebagai ruang luar yang sebaiknya didesain sesuai dengan
kondisi alam yang ada. Karakteristik taman tropis dihiasi banyak jenis tanaman, rimbun,
dan berbunga. Elemen taman lainnya yang dapat memaksimalkan tampilan taman tropis
adalah elemen keras, misalnya jalan setapak, gazebo, bangku taman, lampu, taman, dan
lain sebagainya.

c) Menentukan orientasi bangunan. Ada baiknya bangunan menghadap ke utara


atau ke selatan. Hindari muka bangunan menghadap ke arah barat.

d) Ataur penghawaan alami dengan baik. Ada baiknya rumah didesain memilki
ventilasi silang atau cross ventilation. Atur pencahayaan alami dengan baik. Usahakan
ruang-ruang, sepeni ruang tidur dan kamar mandi bisa mendapatkan cahaya alami.
Dengan begitu rumah akan lebih hemat energi dan terbebas dari kuman.

9
BAB III

STUDI KASUS DAN PEMBAHASAN

3.1 Tempat Dan Waktu Penelitian

3.1.1 Tempat Penelitian


BNS Jln. S. Parman, Besusu Tengah, Palu, Sulawesi Tengah 94111
3.1.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada hari sabtu, tanggal 6 Maret 2021 pukul
10.00 WITA sampai 12.00 WITA

3.2 Paradigma Desain Arsitektur Tropis (Line, edge dan shade)


Paradigm desain arsitektur tropis adalah pandangan dalam upaya
mencapai karakterkarakter arsitektur yang dapat didefinisikan sebagai karakter
yang dimiliki daerah tropis sehingga dapat membedakannya dengan arsitektur
di daerah yang beriklim lain.

 Line, Edge dan Shade

Tay Kheng Soon berpendapat bahwa desain seharusnya berorientasi ke


depan nonnostalgia dan tidak mengkopi gaya terdahulu tetapi berusaha
menggunakan prinsipprinsip control lingkungan dari desain tradisional.

Paradigma ini memiliki karakteristik sebagai berikut :

1. Aplikasi pada high-rise dan high density.

2. Forward looking expression, non nostalgia dan tidak mengkopi


gaya - gaya terdahulu

3. Prinsip control lingkungan seperti desain terbuka dan


pembayangan

10
4. Ekspresi keregionalannya merupakan bahasa dalam iklim tropis
yang memberikan kenyamanan

5. Material yang digunakan menggunakan material modern/non


tradisional dengan fabrikasi.

3.3 Contoh Desain Bangunan Arsitektur Tropis Line, Edge And Shade

BNS S. Parman Jln. S. Parman, Besusu Tengah, Palu, Sulawesi Tengah


94111

Bangunan ini berada di Jln. S. Parman No.44, Besusu Tengah, Palu,


Sulawesi Tengah 94111. Bangunan ini berfungsi sebagai pusat
perbelanjaan. Desain arsitektur tropis paradigma line edge dan shade
diterapkan pada eksterior bangunan. Dimana pada sunscreen bangunan
ini berpola garis – garis vertikal

11
Sunscreen ini berfungsi untuk mengurangi cahaya yang masuk kedalam
bangunan sehingga pengunjung tidak mengalami kesilauan. Dan pada
bagian depan terdapat atap kanopi yang bermaterial aluminium
composite panel atau biasa disebut acp

12
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa


arsitektur tropis merupakan jenis arsitektur yang memberikan jawaban atau adaptasi
bentuk bangunan terhadap pengaruh iklim tropis yang dimana iklim tropis memiliki
karakter tertentu yang disebabkan oleh panas matahari, kelembapan hujan dan lain
seabagainya. Indonesia yang merupakan Negara tropis merupakan salah satu pr
terbesar bagi arsitek/perancang bangunan dan juga mahasiswa calon arsitek dalam
merancang bangunan yang dapat beradaptasi terhadap iklim tropis yang ada di
Negara Indonesia. Paradigm desain arsitektur tropis adalah pandangan dalam upaya
mencapai karakter-karakter arsitektur yang dapat yang dapat di identifikasi sebagai
karakter yang dimiliki daerah tropis agar dapat dibedakan dengan arsitektur yang
dimilki daerah lain guna memudahkan dalam merancang bangunan berdasarkan
iklim tropis yang dimilki masing-masing daerah khususnya Negara Indonesia.
Penerapan paradigm desain arsitektur tropis; line, edge, mesh dan shade harus dapat
menjadi tolak ukur dan solusi untuk merancang bangunan di iklim 16 tropis seperti

13
Indonesia khususnya daerah palu, Sulawesi tengah mengingat kondisi kota palu
yang memilki suhu/hawa yang cukup panas bila di siang hari.

DAFTAR PUSTAKA

https://pdfslide.net/documents/makalah-arsitektur-tropis.html
https://vdocuments.site/identifikasi-paradigma-arsitektur-tropiskelompok.html
https://id.scribd.com/document/395882500/Arsitektur-Tropis-pdf
https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/iklim/pengertian-ciri-ciri-dan-daerah-sebaraniklim-
tropis https://cerdika.com/pengertianiklim/#:~:text=Pengertian%20Iklim%20Menurut
%20Para%20Ahli,- 1.&text=Iklim%20adalah%20suatu%20peluang%20statistik,dalam
%20jangka%20wakt u%20yang%20panjang

14
15

Anda mungkin juga menyukai