Anda di halaman 1dari 17

Jurnal Bisnis dan Ekonomi (JBE), September 2017, Hal. 119 – 135 Vol. 24, No.

2 119
ISSN: 1412-3126

PENGARUH EFISIENSI MODAL KERJA, PERTUMBUHAN PENJUALAN DAN


UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN

Miswanto
Yanuar Rifqi Abdullah
Shofia Suparti
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) YKPN Yogyakarta
(miswanto.ykpn@gmail.com)

ABSTRAK
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Efisiensi Modal Kerja, Pertumbuhan Penjualan,
dan Ukuran Perusahaan terhadap Profitabilitas perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode
2012-2014. Penelitian ini diharapkan berguna bagi perusahaan untuk mengetahui kebijakan yang harus diambil untuk
kelangsungan usaha. Berdasarkan hasil pengujian-pengujian terhadap hipotesis yang ada, hasil penelitian ini sebagai
berikut. Efisiensi Modal Kerja yang diproksikan oleh Working Capital Turnover (WCT) berpengaruh positif dan
signifikan terhadap profitabilitas. Pertumbuhan Perusahaan yang diproksikan oleh pertumbuhan penjualan berpengaruh
negative dan tidak signifikan terhadap profitabilitas. Ukuran Perusahaan yang diproksikan oleh Firm Size berpengaruh
positif dan signifikan terhadap profitabilitas. Oleh karena itu, profitabilitas dan firm size dapat diandalkan untuk
memprediksi profitabilitas perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014,

Kata kunci: Profitabilitas, modal kerja, pertumbuhan perusahaan, dan ukuran perusahaan

ABSTRACT
The purpose of this study is to examine the effect of Working Capital Efficiency, Sales Growth, and Company Size on
Profitability of manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange period 2012-2014. This research is
expected to be useful for the company to know the policy to be taken for business continuity. Based on the results of
tests on the existing hypothesis, the results of this study as follows. Working Capital Turnover (WCT) has a positive and
significant effect on profitability. The growth of the Company which is proxied by sales growth has negative and
insignificant effect on profitability. Firm Size's firm size has a positive and significant effect on profitability. Therefore,
profitability and firm size can be used to predict profitability of manufacturing companies listed on Indonesia Stock
Exchange period 2012-201.
,
Keywords: Profitability, working capital, company growth, and firm size

PENDAHULUAN Bagi pimpinan perusahaan, profitabilitas


Profitabilitas menunjukkan tingkat dapat digunakan sebagai tolak ukur untuk
kemampuan perusahaan untuk menghasilkan mengetahui berhasil atau tidaknya perusahaan
laba. Profitabilitas sering digunakan untuk yang dipimpinnya sedangkan bagi penanam
mengukur efisiensi penggunaan modal dalam modal dapat digunakan sebagai tolak ukur
suatu perusahaan dengan membandingkan prospek modal yang ditanamkan dalam
antara laba dengan modal yang digunakan perusahaan tersebut. Suatu perusahaan di
dalam operasi. Perusahaan selalu katakan baik apabila perusahaan tersebut dapat
mengharapkan peningkatan pada beroperasi secara stabil dalam jangka waktu
profitabilitasnya, jika keuntungan perusahaan yang panjang sehingga perusahaan tidak akan
meningkat secara teratur maka perusahaan mengalami kesulitan mengembalikan hutang-
tersebut dapat mengelola aktiva secara efektif hutangnya baik hutang jangka pendek maupun
dan efisien sehinggga mampu menghasilkan hutang jangka panjang. Oleh karena
profitabilitas yang tinggi. Akan tetapi, itu, perusahaan harus mengetahui faktor-faktor
keuntungan yang besar tidak menjamin atau yang dapat memengaruhi profitabilitas per
bukan merupakan ukuran bahwa perusahaan usahaan diantaranya efisiensi modal kerja,
tersebut dapat melangsungkan hidupnya secara pertumbuhan penjualan, dan ukuran per
kontinyu. usahaan.
120 Miswanto, Yanuar Rifqi Abdullah dan Shofia Suparti Jurnal Bisnis dan Ekonomi

Perusahaan dalam kaitannya untuk meningkatkan profitabilitas dari perusahaan


mempertinggi profitabilitas menemui beberapa (Pagano dan Schivardi, 2003).
permasalahan salah satunya adalah Perusahaan dengan ukuran yang lebih
menyangkut masalah keseimbangan finansial. besar memiliki akses yang lebih besar untuk
Keseimbang an finansial perusahaan dapat mendapat sumber pendanaan dari berbagai
dicapai apabila perusahaan tersebut selama sumber, sehingga untuk memperoleh pinjaman
menjalankan fungsinya tidak menghadapi dari kreditur akan lebih mudah karena
gangguan-gangguan finansial yaitu dengan perusahaan dengan ukuran besar memiliki
adanya keseimbangan antara jumlah modal profitabilitas lebih besar untuk memenangkan
yang tersedia dengan jumlah modal yang persaingan atau bertahan dalam industri. Pada
dibutuhkan (Riyanto, 2001). Pada prinsipnya sisi lain, perusahaan dengan skala kecil lebih
perusahaan dituntut agar mampu membawa fleksibel dalam menghadapi ketidakpastian,
bisnis meraih laba dan terus meningkatkan karena perusahaan kecil lebih cepat bereaksi
profitabilitasnya dalam jangka panjang, maka terhadap perubahan yang mendadak. Oleh
dibutuhkan analisis faktor-faktor yang karena itu, memungkinkan perusahaan besar
memengaruhi profitabilitas agar tujuan tingkat leverage-nya akan lebih besar dari
perusahaan dapat tercapai yaitu peningkatan perusahaan kecil.
profitabilitas pada setiap periodenya. Abas (2013), melakukan penelitian
Pengelolaan modal kerja merupakan hal tentang pengaruh efisiensi modal kerja
yang sangat penting dalam perusahaan, karena terhadap profitabilitas perusahaan, studi kasus
meliputi pengambilan keputusan mengenai perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.
jumlah dan komposisi aktiva lancar dan Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa
bagaimana membiayai aktiva ini. Perusahaan perputaran modal kerja berpengaruh positif
yang tidak dapat memperhitungkan tingkat dan signifikan terhadap profitabilitas, rasio
modal kerja yang memuaskan, maka lancar berpengaruh positif terhadap
perusahaan kemungkinan mengalami profitabilitas, dan rasio kecukupan kas tidak
insolvency (tak mampu memenuhi kewajiban berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas.
jatuh tempo) dan bahkan mungkin terpaksa Berdasarkan hasil penelitian terdahulu
harus dilikuidasi. Aktiva lancar harus cukup dapat dilihat variabel-variabel yang digunakan
besar untuk dapat menutup hutang lancar memiliki arah pengaruh dan signifikansi yang
sedemikian rupa, sehingga menggambarkan berbeda-beda terhadap profitabilitas per
adanya tingkat keamanan (margin safety) yang usahaan. Untuk itu peneliti tertarik untuk
memuaskan. Sementara itu, jika perusahaan meneliti kembali penelitian yang berjudul
menetapkan modal kerja yang berlebih akan Pengaruh Efisiensi Modal Kerja, Pertumbuhan
menyebabkan perusahaan overlikuid sehingga Penjualan, dan Ukuran Perusahaan terhadap
menimbulkan dana menganggur yang akan Profitabilitas Pada Perusahaan Manufaktur
mengakibatkan inefisiensi perusahaan, dan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
membuang kesempatan memperoleh laba. Berdasarkan latar belakang yang telah
Penjualan merupakan kriteria penting diuraikan di atas, maka rumusan masalah
untuk menilai profitabilitas perusahaan dan dalam penelitian ini adalah: 1) Apa Efisiensi
merupakan indikator utama atas aktivitas Modal Kerja berpengaruh terhadap
perusahaan (Andrayani, 2013). Pertumbuhan Profitabilitas per usahaan manufaktur, 2)
penjualan adalah kenaikan jumlah penjualan Apakah Pertumbuhan Penjualan berpengaruh
dari tahun ke tahun atau dari waktu ke waktu terhadap Profitabilitas perusahaan manufaktur,
(Kennedy dkk., 2013). Pertumbuhan penjualan dan 3) apakah Ukuran Perusahaan berpengaruh
memiliki pengaruh yang strategis bagi terhadap Profitabilitas perusahaan manufaktur
perusahaan karena pertumbuhan penjualan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
ditandai dengan peningkatan market share Kemudian, tujuan penelitian ini adalah untuk
yang akan berdampak pada peningkatan mengetahui seberapa besar pengaruh Efisiensi
penjualan dari perusahaan, sehingga akan
Vol. 24 No. 2 Jurnal Bisnis dan Ekonomi 121

Modal Kerja, Pertumbuhan Penjualan, dan Efisiensi Modal Kerja


Ukuran Perusahaan terhadap Profitabilitas
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efisiensi Modal Kerja adalah ketepat
Efek Indonesia periode 2012-2014. Dengan an cara (usaha dan kerja) dalam
demikian, perusahaan dapat mengetahui ke menjalankan sesuatu yang tidak membuang
bijakan yang harus diambil untuk waktu, tenaga, biaya dan kegunaan berkaitan
kelangsungan usaha. penggunaan modal kerja yaitu mengupayakan
agar modal kerja yang tersedia tidak kelebihan
LANDASAN TEORI DAN dan tidak juga kekurangan (Handoko, 1999).
PENGEMBANGAN HIPOTESIS Modal kerja sebaiknya tersedia dalam
jumlah yang cukup agar memungkinkan per
Profitabilitas usahaan untuk beroperasi secara ekonomis dan
tidak mengalami kesulitan keuangan dengan
Profitabilitas adalah kemampuan per menutupi kerugian-kerugian dan dapat meng
usahaan untuk menghasilkan laba pada periode atasi keadaan kritis atau darurat tanpa mem
tertentu. Laba sering kali menjadi salah satu bahayakan keadaan keuangan perusahaan.
ukuran kinerja perusahaan. Dimana ketika Untuk dapat menentukan jumlah modal
perusahaan memiliki laba yang tinggi berarti kerja yang efisien, terlebih dahulu diukur dari
kinerjanya baik dan sebaliknya. Laba per elemen-elemen modal kerja. Menurut Esra dan
usahaan selain merupakan indikator ke Apriweni (2002), dalam pengelolaan modal
mampuan perusahaan memenuhi kewajiban kerja perlu diperhatikan tiga elemen utama
bagi para penyandang dananya juga merupakan modal kerja, yaitu kas, piutang dan persediaan.
elemen dalam penciptaan nilai perusahaan Semua elemen modal kerja dihitung perp
yang menunjukkan prospek perusahaan di utarannya. Semakin cepat tingkat perputaran
masa yang akan datang. Laba juga sering masing-masing elemen modal kerja, maka
dibandingkan dengan kondisi keuangan modal kerja dapat dikatakan efisien. Tetapi
lainnya, seperti penjualan, aktiva, dan ekuitas. jika perputarannya semakin lambat, maka peng
Perbandingan ini sering disebut ratio gunaan modal kerja dalam perusahaan kurang
profitabilitas yang antara lain terdiri dari efisien.
gross paorfir margin, net profit margin, return Modal kerja selalu dalam keadaan
on investment atau return on asset, dan return operasi atau berputar dalam perusahaan selama
on equity (Horne dan Wachowicz, 2009): perusahaan yang bersangkutan dalam keadaan
usaha. Periode perputaran modal kerja
Pendekatan Du Pont System (working capital turnover period) dimulai
pada saat kas diinvestasikan dalam komponen-
Sekitar tahun 1919 perusahaan Du Pont komponen modal kerja sampai pada saat
mulai menggunakan pendekatan tertentu ter kembali lagi menjadi kas. Semakin pendek
hadap analisis rasio untuk mengevaluasi efek periode tersebut berarti semakin cepat
tivitas perusahaan. Satu variasi dari perputaran modal kerja dan efisiensi
pendekatan Du Pont ini memiliki hubungan penggunaan modal kerja per usahaan tinggi.
khusus dalam pemahaman pengembalian Sebaliknya semakin panjang periode
investasi perusahaan atau Return On Asset perputaran modal kerja berarti semakin lambat
(ROA) melalui perkalian antara profit margin perputaran modal kerja dan efisiensi
dengan Turnover of Operating Assets, penggunaan modal kerja perusahaan rendah.
sehingga diketahui kemam puan menghasilkan Lama periode perputaran modal kerja ter
laba atas total aktiva (Horne dan Wachowicz, gantung kepada berapa lama periode
2009). perputaran dari masing-masing komponen dari
modal kerja tersebut (Riyanto, 2001).
122 Miswanto, Yanuar Rifqi Abdullah dan Shofia Suparti Jurnal Bisnis dan Ekonomi

Pertumbuhan Penjualan usahaan tersebut. Perhatian pemerintah


terhadap perusahaan besar tertuju pada
Penjualan memiliki pengaruh yang harapan adanya pembayaran pajak. Menurut
strategis bagi sebuah perusahaan, karena Gill dan Joggi (1999) (dalam Nuryawati, 2008)
penjualan yang dilakukan harus didukung size diukur dengan menggunakan logaritma
dengan harta atau aktiva dan bila penjualan dari total aset.
ditingkatkan maka aktiva pun harus ditambah
(Weston dan Brigham, 1991). Dengan Penelitian yang Relevan
mengetahui penjualan dari tahun sebelumnya,
perusahaan dapat mengoptimalkan sumber Sebagai acuan dari penelitian ini di
daya yang ada. kemukakan hasil-hasil penelitian yang telah
Pertumbuhan penjualan (growth) me dilaksanakan sebelumnya yaitu:
miliki peranan yang penting dalam manajemen
modal kerja. Dengan mengetahui seberapa 1. Ima (2007), melakukan penelitian tentang
besar pertumbuhan penjualan, perusahaan analisis pengaruh efisiensi modal kerja,
dapat memprediksi seberapa besar profit yang likuiditas, dan solvabilitas terhadap profita
akan didapatkan. Untuk mengukur bilitas pada industry barang konsumsi yang
pertumbuhan penjualan, digunakan rumus: sudah go public di BEI periode tahun 2002-
2005. Sampel yang diteliti meliputi WCT,
Ukuran Perusahaan CR, dan DTA sebagai variabel bebas dan
ROI sebagai variabel terikat. Data diperoleh
Ukuran perusahaan adalah rata-rata melalui data sekunder dari BEI dan
total penjualan bersih untuk tahun yang dianalisis menggunakan regresi berganda.
bersangkutan sampai beberapa tahun. Dalam Hasil analisis regresi menunjukkanbahwa
hal ini penjualan lebih besar daripada biaya efisiensi modal kerja, likuiditas, dan
variabel dan biaya tetap, maka akan diperoleh solvabilitas berpengaruh terhadap
jumlah pendapatan sebelum pajak. Sebaliknya profitabilitas yaitu sebesar 87,3%. Secara
jika penjualan lebih kecil daripada biaya parsial efisiensi modal kerja berpengaruh
variabel dan biaya tetap maka perusahaan akan positif dan signifikan terhadap
menderita kerugian (Brigham dan Houston, profitabilitas, sedangkan likuiditas dan
2001). solvabilitas tidak berpengaruh signifikan
Ukuran perusahaan merupakan karak terhadap profitabilitas.
teristik suatu perusahaan dalam hubungannya
dengan struktur perusahaan. Ukuran 2. Badjra (2013), melakukan penelitian
perusahaan diukur dari total aktiva yang tentang Pengaruh leverage, Pertumbuhan
dimiliki per usahaan. Definisi total aktiva penjualan dan Ukuran perusahaan terhadap
adalah segala sumber daya yang dikuasai profita bilitas pada perusahaan industri
perusahaan sebagai akibat dari transaksi masa makanan dan minuman di BEI periode
lalu dan diharapkan akan memberi manfaat 2008-2013 se bagai data sekunder yang
ekonomi perusahaan di masa yang akan diperoleh dari situs resmi BEI dan ICMD.
datang. Perusahaan yang memiliki aktiva Hasil penelitian tersebut menunjukkan
dengan jumlah yang besar atau disebut sebagai bahwa leverage ber pengaruh negatif dan
perusahaan besar yang akan mendapatkan signifikan terhadap profitabilitas,
lebih banyak perhatian dari para investor, Pertumbuhan penjualan ber pengaruh
kreditur, pemerintah maupun para analisis negatif dan tidak signifikan ter hadap
ekonomi dibandingkan dengan per usahaan profitabilitas, dan Ukuran perusahaan
kecil. Perhatian para investor terhadap berpengaruh negatif dan tidak signifikan
ditujukan pada kemungkinan adanya oppor terhadap profitabilitas.
tunity untuk mengembangkan dana yang
mereka miliki bila diinvestasikan dalam per
Vol. 24 No. 2 Jurnal Bisnis dan Ekonomi 123

3. Abas (2013), melakukan penelitian tentang yang meningkatkan pertumbuhan penjualan


pengaruh efisiensi modal kerja terhadap dengan menggunakan aset mereka secara
profitabilitas perusahaan, studi kasus efisien serta mengarah pada penggunaan
perusahaan manufaktur yang terdaftar di sumber daya yang optimal dapat diartikan
BEI. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa perusahaan tersebut dapat
bahwa perputaran modal kerja berpengaruh mempertahankan posisi ekonomi dan
kelangsungan hidupnya memberikan
4. positif dan signifikan terhadap dampak positif terhadap ROA. Ketika
profitabilitas, rasio lancar berpengaruh jumlah barang yang dijual semakin besar,
positif terhadap profitabilitas, dan rasio maka biaya rata-rata per-satuan produk
kecukupan kas tidak berpengaruh signifikan akan semakin kecil sehingga ROA yang
terhadap profita bilitas. dihasilkan suatu perusahaan akan me
ningkat. Dengan demikian, pertumbuhan
PENGEMBANGAN HIPOTESIS pen jualan berpengaruh positif terhadap
profita bilitas.
1. Pengaruh efisiensi modal kerja terhadap 3. Pengaruh ukuran perusahaan terhadap
profitabilitas profitabilitas
Pengelolaan manajemen modal kerja Menurut Eljelly (2004) dan
yang baik dapat dilihat dari efisiensi modal Setiawan (2009) perusahaan besar dapat
kerja. Pengukuran efisiensi modal kerja memperoleh keistimewaan dibanding
umumnya diukur dengan melihat perusahaan kecil dalam hal memperoleh
perputaran modal kerja (working capital bahan baku (input produksi), karena
turnover), jika perputaran modal kerja perusahaan besar membeli bahan baku
semakin tinggi maka semakin cepat dana dalam jumlah besar sehingga mendapatkan
atau kas yang diinvestasi kan dalam modal potongan harga (quantity discount) dari
kerja kembali menjadi kas. Hal itu berarti pemasok. Perusahaan besar akan
keuntungan perusahaan dapat lebih cepat mempunyai kapasitas untuk mengambil
diterima. Perusahaan yang tidak dapat kredit dalam jumlah yang lebih besar
memperhitungkan tingkat modal kerja yang dibanding perusahaan kecil. Perusahaan
memuaskan, maka perusahaan ke besar juga mempunyai akses yang lebih ke
mungkinan mengalami insolvency (tak pasar modal dan perbankan dibanding per
mampu memenuhi kewajiban jatuh tempo) usahaan kecil. Beaver, Kettler dan Scholes
dan bahkan mungkin terpaksa harus dilikui (1970) menyatakan bahwa semakin besar
dasi. Modal kerja sebaiknya tersedia dalam nilai yang dihasilkan suatu perusahaan,
jumlah yang cukup agar memungkinkan per yang tercermin dari nilai aset yang
usahaan untuk beroperasi secara ekonomis dimilikinya, maka akan memengaruhi
dan tidak mengalami kesulitan keuangan prospek per usahaan di masa depan.
dengan menutupi kerugian-kerugian dan Perusahaan yang mempunyai prospek baik
dapat mengatasi keadaan kritis atau darurat dalam jangka waktu yang lama akan
tanpa membahayakan keadaan keuangan menyebabkan saham perusahaan menarik
per usahaan. Dengan demikian, efisiensi bagi investor. Ukuran perusahaan juga
modal kerja berpengaruh positif terhadap dapat dijadikan sebagai proxy atas tingkat
profita bilitas. ketidakpastian saham, perusahaan dengan
skala besar cenderung dikenal oleh
2. Pengaruh pertumbuhan penjualan terhadap masyarakat sehingga informasi mengenai
profitabilitas prospek perusahaan berskala besar relatif
Perusahaan manufaktur tidak akan lebih mudah diperoleh investor daripada
berjalan tanpa adanya sistem penjualan perusahaan dengan skala kecil. Tingkat
yang baik. Penjualan merupakan ujung ketidakpastian yang akan dihadapi oleh
tombak dari sebuah perusahaan. Perusahaan calon investor mengenai masa depan
124 Miswanto, Yanuar Rifqi Abdullah dan Shofia Suparti Jurnal Bisnis dan Ekonomi

perusahaan akan dapat diperkecil dengan perusahaan terhadap variabel profitabilitas


semakin banyaknya informasi yang diper perusahaan secara sistematis digambarkan
oleh. Dengan demikian, ukuran perusahaan sebagai berikut:
berpengaruh positif terhadap profitabilitas.

Pengaruh variabel efisiensi modal


kerja, pertumbuhan penjualan, dan ukuran
Variabel Independen

Efisiensi Modal Kerja


Variabel Dependen
t1

Pertumbuhan Penjualan t3
Profitabilitas

Ukuran Perusahaan
t2

Gambar 2. Paradigma Penelitian


Keterangan: t1, t2, t3: Uji t (pengujian Parsial)

Berdasarkan perumusan masalah laporan keuangan yang diterbitkan berkala


dan kajian empiris yang telah dilakukan oleh per usahaan yang terdaftar di Indonesian
sebelumnya, maka hipotesis yang diajukan Stock Exchange (IDX) selama periode
dalam penelitian ini adalah: penelitian dengan teknik dokumentasi. Data
penelitian ini diambil dari laporan tahunan
H1: Efisiensi Modal Kerja berpengaruh perusahaan yang dipublikasikan. Data
positif terhadap Profitabilitas. diperoleh dari Bursa Efek Indonesia, atau
H2: Pertumbuhan Penjualan berpengaruh dapat diakses melalui www.idx.co.id.
positif terhadap Profitabilitas.
H3: Ukuran Perusahaan berpengaruh Definisi Operasional dan Variabel
positif terhadap Profitabilitas. Penelitian
Ada dua variabel yang digunakan dalam
METODE PENELITIAN penelitian ini, yaitu variabel dependen atau
variabel tidak bebas dan variabel independen
Desain Penelitian atau variabel bebas.

Penelitian ini dilakukan pada perusahaan 1. Variabel dependen


manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indon Variabel dependen atau terikat me
esia. Data yang digunakan dalam penelitian ini rupakan variabel yang dipengaruhi oleh
diakses Indonesian Capital Market Directory. variabel bebas. Variabel terikat dalam
Penentuan sampel dalam penelitian ini dilaku penelitian ini adalah profitabilitas yang
kan secara purposive sampling method. Data diwakili oleh Return on Asset (ROA)
yang digunakan dalam penelitian ini adalah karena dapat menunjukkan bagaimana
data panel yang berupa data sekunder, yaitu kinerja per usahaan dilihat dari penggunaan
Vol. 24 No. 2 Jurnal Bisnis dan Ekonomi 125

keseluruhan aset yang dimiliki oleh working capital turnover adalah sebagai
perusahaan dalam menghasilkan berikut:
keuntungan. 1) Penjualan Bersih
Return on Asset (ROA) merupakan Penjualan bersih adalah jumlah
rasio yang digunakan untuk penjualan yang dihasilkan oleh per
membandingkan hasil usaha yang diperoleh usahaan setelah dikurangi retur, potong
dari operasi perusahaan (net operating an untuk barang rusak atau hilang dan
income) dengan jumlah investasi atau aktiva diskon diperbolehkan.
yang digunakan untuk menghasilakan 2) Aktiva Lancar
keuntungan tersebut (Rangkuti, 2004). Aktiva lancar adalah aktiva perusahaan
Indikator-indikator dari return on Asset yang berupa kas atau aktiva yang lain
adalah sebagai berikut: yang diharapkan dapat dicairkan men
jadi kas, dijual atau dipakai habis
a. Laba setelah pajak dalam satu tahun atau dalam siklus
b. Total aktiva kegiatan normal perusahaan jika
Dengan demikian pengukuran varia melampaui satu tahun. Pos-pos neraca
bel tersebut menggunakan skala rasio. yang masuk dalam perkiraan aktiva
Untuk mengukur besarnya ROA digunakan lancar adalah kas, investasi jangka
formu lasi: pendek, piutang wesel, piutang dagang,
ROA = Laba setelah pajak piutang peng hasilan, persediaan, dan
Total aktiva biaya dibayar dimuka.
3) Hutang nLancar
2. Variabel Independen Hutang atau kewajiban lancar adalah
Variabel independen atau bebas kewajiban keuangan perusahaan yang pe
merupakan variabel yang diduga lunasannya atau pembayarannya akan dilaku
memengaruhi variabel terikat. Variabel kan dalam jangka pendek (satu tahun sejak
bebas yang digunakan dalam penelitian tanggal neraca). Pos-pos neraca yang masuk
i Penjualan ke dalam perkiraan hutang lancar adalah
n hutang dagang, hutang wesel, hutang pajak,
i
Perputaran Aktiva biaya yang masih harus dibayar, hutang
lancar‐Hutang jangka panjang yang akan segera jatuh
Modal
m Kerja =
lancar tempo, dan pendapatan diterima dimuka.
e Untuk mengukur besarnya perputaran modal
l kerja (working capital turnover) digunakan
i formula (Riyanto, 2001):
p
u b. Pertumbuhan Penjualan
Pertumbuhan penjualan (growth) memiliki
a. EfisiensMoModal Kerja peranan yang penting dalam manajemen
Modal kerja yang digunakan dalam modal kerja. Dengan mengetahui seberapa
penelitian ini adalah modal kerja konsep besar pertumbuhan penjualan, perusahaan
kualitatif yaitu kelebihan aktiva lancar dapat memprediksi seberapa besar profit
diatas hutang lancar yang harus dibayar. yang akan didapatkan. Untuk mengukur
Variabel efisiensi modal kerja ini diukur pertumbuh an penjualan, digunakan rumus
dengan melihat tingkat perputaran modal (Home dan Machowicz: 2005)
kerja (working capital turnover). Rasio
perputaran modal kerja (working capital salest – salest-1
turnover) menunjukkan banyaknya pen Pertumbuhan
jualan (dalam rupiah) yang dapat Penjualan = salest-1
diperoleh perusahaan untuk tiap rupiah
modal kerja. Indikator-indikator dari c. Ukuran Perusahaan
126 Miswanto, Yanuar Rifqi Abdullah dan Shofia Suparti Jurnal Bisnis dan Ekonomi

Ukuran perusahaan adalah β1 = koefisien regresi Working Capital


proksikan dengan nilai logaritma dan aktiva Turnover (WCT)
perusahaan (LASSET)Untuk mengukur β2 = koefisien regresi Growth (GROWTH),
besarnya ukuran perusahaan digunakan β3 =koefisien regresi size perusahaan
formula (Nuryawati, 2008): (SIZE)

Sizeit = log Total assetit Uji Hipotesis


Uji Parsial (Uji Statistik t)
Teknik Analisis Data Pengujian hipotesis yang dilakukan
Teknik analisis data yang secara parsial bertujuan untuk mengetahui
digunakan adalah analisis regresi pengaruh dan signifikansi dari masing-
berganda. Model analisis regresi masing variabel independen terhadap
berganda digunakan untuk menjelaskan variabel depen den. Pengujian ini dilakukan
hubungan dan seberapa besar pengaruh dengan uji-t pada tingkat keyakinan 95%
variabel-variabel bebas terhadap variabel dengan ketentuan sebagai berikut:
dependen. Analisis regresi ber ganda Ho: apabila p-value > 0,05, maka H0
dalam penelitian ini digunakan untuk diterima dan Ha ditolak.
mengetahui pengaruh efisiensi modal Ha: apabila p-value < 0,05, maka H0 ditolak
kerja, pertumbuhan penjualan, dan ukuran dan Ha diterima.
per usahaan terhadap profitabilitas pada Hipotesis yang telah diajukan di atas
per usahaan manufaktur yang terdaftar di dirumuskan sebagai berikut:
Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2014.
Untuk dapat melakukan analisis regresi Pengaruh Efisiensi Modal Kerja pada
berganda diperlukan uji asumsi klasik, Profitabilitas
yaitu uji normalitas, uji multikolinearitas Ho1: β1 ≤ 0, berarti variabel efisiensi modal
kerja (WCT) tidak berpengaruh positif
Regresi Berganda terhadap profitabilitas (variabel ROA)
Metode analisis data yang digunakan Ha1: β1 > 0, berarti variabel efisiensi modal
dalam penelitian ini adalah analisis linier kerja (WCT) berpengaruh positif
berganda. Regresi linier berganda berguna terhadap profitabilitas (variabel Y).
untuk meramalkan pengaruh dua variabel
prediktor atau lebih terhadap satu variabel Pengaruh Pertumbuhan Penjualan pada
kriteria atau untuk membuktikan ada atau Profitabilitas
tidaknya hubungan fungsional antara dua buah Ho2: β2 ≤ 0, berarti variabel pertumbuhan
variabel bebas atau lebih dengan sebuah penjualan (GROWTH) tidak berpeng
variabel terikat (Usman, 2003). Analisis aruh positif terhadap profitabilitas
regresi linier berganda dalam penelitian ini (variabel ROA).
digunakan untuk mengetahui pengaruh Ha2: β2 > 0, berarti variabel pertumbuhan
Working Capital Turnover, Growth, dan Firm penjualan (GROWTH) berpengaruh
Size terhadap Return on Assets pada positif terhadap profitabilitas (variabel
perusahaan manufaktur. Formulasi persamaan ROA).
regresi linier berganda dengan data panel
adalah sebagai berikut: Pengaruh Ukuran Perusahaan pada
Profitabilitas
ROA = αit + β1.WCTit + β2.GROWTHit + Ho3: β3 ≤ 0, berarti variabel ukuran
β3.SIZEit + eit perusahaan (SIZE) tidak berpengaruh
positif terhadap profitabilitas (variabel
ROA =Return On Assets, ROA).
α = bilangan konstanta,
Vol. 24 No. 2 Jurnal Bisnis dan Ekonomi 127

Ha3: β3 > 0, berarti variabel ukuran Data yang dibutuhkan dalam penelitian
perusahaan (SIZE) berpengaruh positif ini adalah laporan keuangan perusahaan manu
terhadap profitabilitas (variabel ROA). faktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
selama periode 2012 sampai 2014. Populasi
Uji F atau Uji Simultan dan Koefisien perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa
Determinasi Efek Indonesia berjumlah 143 perusahaan.
Uji F dihitung dimaksudkan untuk Peng ambilan sampel dalam penelitian ini
menguji model regresi atas signifikansi dilakukan dengan menggunakan teknik
model regresi atau menguji pengaruh seluruh puposive sampling yaitu pengambilan sampel
variabel-variabel independen secara simultan berdasarkan kriteria tertentu.
terhadap variabel dependen. Jika nilai proba Kriteria pengambilan sampel pada
bilitas F lebih kecil dari 5%, maka dapat penelitian ini adalah sebagai berikut:
dinyatakan model regresi signifikan atau 1. Perusahaan manufaktur yang sudah dan
secara simultan variabel-variabel independen masih terdaftar di Bursa Efek Indonesia
berpengaruh terhadap variabel dependen. selama periode tahun 2012-2014.
Koefisien determinasi (Adjusted R²)
pada intinya mengukur seberapa jauh ke 2. Perusahaan manufaktur tersebut me
mampuan model dalam menerangkan variasi miliki data lengkap yang diperlukan
variabel dependen. Nilai koefisien pada periode penelitian yaitu tahun
determinasi antara nol dan satu. Nilai 2012-2014.
(Adjusted R²) yang lebih kecil berarti
kemampuan variable - 3. Perusahaan manufaktur yang mem
variabel independen dalam menjelaskan punyai laba bersih positif selama
variasi variabel dependen sangat terbatas periode tahun 2012-2014 secara ber
(Ghozali, 2005). turut-turut.
Berdasarkan kriteria yang
HASIL PENELITIAN DAN ditentukan terdapat 18 perusahaan
PEMBAHASAN manufaktur yang datanya sesuai dengan
kebutuhan penelitian. Hasil statistik data
Deskripsi Data variabel-variabel yang digunakan dalam
penelitian ini dan telah dilakukan
pengolahan data adalah sebagai berikut:
Tabel 1. Data Stastistik Deskriptif
Variabel N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
WCT 54 .000 5.9600 3.050556 1.2140085
Growth 54 -.0100 .3400 .141296 .0769476
Firm Size 54 25.28 31.70 28.769 1.66555
ROA 54 .0100 .2400 .114630 .0540340

1. Profitabilitas (ROA) sampai 0,2400 dengan rata-rata 0,114630


pada standar deviasi 0,0540340. Nilai
Berdasarkan tabel 1 tersebut dapat rata-rata (mean) lebih besar dari standar
diketahui bahwa nilai minimum profita deviasi yaitu 0,114630 > 0,0540340
bilitas sebesar 0,0100 dan nilai maksimum berarti bahwa sebaran nilai profitabilitas
sebesar 0,2400. Hasil tersebut menunjuk baik. Profita bilitas tertinggi terjadi pada
kan bahwa besar profitabilitas perusahaan perusahaan Selamat Sempurna Tbk. yaitu
manufaktur yang menjadi sampel sebesar 0,2400, sedangkan profitabilitas
penelitian ini berkisar antara 0,0100
128 Miswanto, Yanuar Rifqi Abdullah dan Shofia Suparti Jurnal Bisnis dan Ekonomi

terendah terjadi pada perusahaan Ricky firm size perusahaan Manufaktur yang
Putra Globalindo Tbk. sebesar 0,0100. menjadi sampel penelitian ini berkisar
antara 25,28 sampai 31,70 dengan rata-
rata 28,7669 pada standar deviasi 1,66555.
2. Working Capital Turnover (WTC) Nilai rata-rata (mean) lebih besar dari
standar deviasi yaitu, 28,5472 > 1,91311,
Berdasarkan tabel 1 tersebut dapat berarti bahwa sebaran nilai firm size baik.
diketahui bahwa nilai minimum working Firm size tertinggi terjadi pada perusahaan
capital turnover sebesar 0,0000 dan nilai Gudang Garam Tbk. yaitu sebesar 31,70,
maksimum sebesar 5,9600. Hasil tersebut sedangkan firm size terendah terjadi pada
menunjukkan bahwa besar working perusahaan Kedaung Indah Can Tbk.
capital turnover perusahaan manufaktur sebesar 25,28.
yang menjadi sampel penelitian ini
berkisar antara 0,0000 sampai 5,9600 HASIL PENELITIAN
dengan rata-rata 3,050556 pada standar
deviasi 1,2140085. Nilai rata-rata (mean) Uji prasyarat analisis dilakukan
lebih besar dari standar deviasi yaitu sebelum melaksanakan analisis regresi. Uji
3,050556 > 1,2140085, berarti bahwa prasyarat analisis ini perlu dilakukan untuk
sebaran nilai working capital turnover mengetahui apakah analisis regresi dapat
baik. Working capital turnover tertinggi dilakukan atau tidak. Apabila prasyarat
terjadi pada perusahaan Mandom tersebut terpenuhi maka analisis regresi dapat
Indonesia Tbk. yaitu sebesar 5,9600, digunakan. Jika prasyarat tersebut tidak
sedangkan Working Capital Turnover terpenuhi maka analisis regresi tidak dapat
terendah terjadi pada per usahaan Ricky digunakan berarti bahwa penelitian yang
Putra Globalindo Tbk. sebesar 0,0000. dilakukan harus menggunakan alat analisis
3. Growth (GROWTH) yang lain. Uji prasyarat analisis yang
dilakukan dalam penelitian ini adalah uji
Berdasarkan tabel 1 tersebut dapat normalitas, uji autokorelasi, uji heteroskedas
diketahui bahwa nilai minimum growth tisitas, dan uji multikolinieritas. Serangkaian
sebesar -0,0100 dan nilai maksimum se pengujian asumsi klasik pada model regresi
besar 0,3400. Hasil tersebut menunjukkan yang digunakan dalam penelitian ini
bahwa besar growth perusahaan manu menunjukkan bahwa sudah lolos dari
faktur yang menjadi sampel penelitian ini serangkaian uji asumsi klasik tersebut di atas.
berkisar antara -0,0100 sampai 0,3400
dengan rata-rata 0,141296 pada standar 1. Hasil Pengujian Hipotesis
deviasi 0,0769476. Nilai rata-rata (mean) Untuk menguji hipotesis yang ada
lebih besar dari standar deviasi yaitu pada penelitian ini, perlu dilakukan
0,141296 > 0,0769476, berarti bahwa se analisis statistik terhadap data yang telah
baran nilai growth baik. Growth tertinggi diperoleh. Analisis statistik yang
terjadi pada perusahaan Ultrajaya Milk digunakan dalam penelitian ini adalah
Industry Tbk. yaitu sebesar 0,3400, sedang analisis regresi. Dalam uji regresi,
kan growth terendah terjadi pada perusaha khususnya uji t dan uji F, sangat
an Keramika Indonesia Assosiasi Tbk. dipengaruhi oleh nilai residual yang
sebesar -0,0100. mengikuti distribusi normal, sehingga jika
asumsi ini menyimpang dari distribusi
4. Firm Size (SIZE) normal maka menyebabkan uji statistik
Berdasarkan tabel 1 tersebut dapat menjadi tidak valid (Ghozali, 2009). Oleh
diketahui bahwa nilai minimum firm size karena itu, jika terdapat data yang
sebesar 25,28 dan nilai maksimum 31,70. menyimpang dari penyebabnya, maka data
Hasil tersebut menunjukkan bahwa besar tersebut tidak disertakan dalam analisis.
Vol. 24 No. 2 Jurnal Bisnis dan Ekonomi 129

Hipotesis pertama, kedua, dan dilakukan uji regresi berganda terlebih


ketiga pada penelitian ini akan diuji dahulu.
menggunakan uji parsial (Uji-t) untuk
mengetahui apakah variabel bebas a. Uji Regresi Berganda
individu berpengaruh terhadap variabel Regresi berganda menguji
terikat. Uji model akan diuji menggunakan pengaruh dua atau lebih variabel inde
uji simultan (Uji F) untuk mengetahui penden terhadap satu variabel depen
pengaruh variabel bebas terhadap variabel den (Ghozali, 2009) yang dinyatakan
terikat secara simultan. Sebelum sebagai berikut:
melakukan uji-t dan uji- F, maka
Berdasarkan data diperoleh
ROA = αit + β1.WCTit + hasil regresi linier berganda sebagai
β2.GROWTHit + β3.SIZEit + eit berikut:

Tabel 2. Uji Regresi Berganda


Variabel Unstandardized Coeficient Standardized t Sig.
Coeficient
B Std. Error Beta
Constant -.176 .120 -1.455 .149
WCT .013 .006 .281 2.075 .043
Growth .075 .193 -.107 -.809 .422
Firm Size .009 .004 .282 2.114 .040
memiliki arah yang positif. Hasil pengujian
Berdasarkan tabel 2 tersebut, diperoleh pengaruh variabelin dependen terhadap
persamaan regresi berganda sebagai berikut: variabel dependennya sebagai berikut:

Profitabilitas (ROA) = -0,176 + 0,013WCT – Pengujian Hipotesis pertama


0,75GROWTH +0,009SIZE +e H1: Efisiensi modal kerja berpengaruh
positif terhadap profitabilitas. Berdasarkan
b. Uji Parsial (Uji-t) pada tabel 5 hasil uji regresi berganda
Uji t pada dasarnya menunjukkan diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0,013.
seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/ Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh efisiensi
independen secara individual dalam me modal kerja terhadap profitabilitas adalah
nerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, searah. Variabel efisiensi modal kerja
2011). mempunyai t hitung sebesar 2,075 dengan
Koefisien regresi digunakan untuk probabilitas sebesar 0,043. Nilai signifikansi
mengetahui pengaruh variabel efisiensi modal lebih kecil dari tingkat signifikansi yang
kerja, pertumbuhan penjualan, dan ukuran diharapkan (0,043 < 0,05) menunjukkan
perusahaan secara parsial terhadap profita bahwa variabel efisiensi modal kerja
bilitas. berpengaruh positif terhadap profitabilitas
Kriteria pengujian adalah: pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di
1. Jika tingkat signifikansi lebih besar dari 5%, Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014,
maka dapat disimpulkan bahwa H0 diterima, sehingga hipotesis pertama diterima.
sebaliknya Ha ditolak. 1.
2. Jika tingkat signifikansi lebih kecil dari 5%, 2. Pengujian Hipotesis kedua
maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak, H2: Pertumbuhan penjualan berpeng
sebaliknya Ha diterima. aruh positif terhadap profitabilitas.
Variabel efisiensi modal kerja, per Berdasarkan pada tabel 5 hasil uji regresi
tumbuhan penjualan, dan ukuran perusahaan berganda diperoleh nilai koefisien regresi
130 Miswanto, Yanuar Rifqi Abdullah dan Shofia Suparti Jurnal Bisnis dan Ekonomi

sebesar -0,075. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan terhadap profitabilitas adalah
pengaruh pertumbuhan perusahaan terhadap searah. Variabel ukuran perusahaan
profitabilitas adalah tidak searah. Variabel mempunyai t hitung sebesar 2,114 dengan
pertumbuhan perusahaan mempunyai t hitung probabilitas sebesar 0,040. Nilai signifikansi
sebesar -0,809 dengan probabilitas sebesar lebih kecil dari tingkat signifikansi yang
0,422. Nilai signifikansi lebih besar dari diharapkan (0,040 < 0,05) menunjukkan
tingkat signifikansi yang diharapkan (0,422 > bahwa variabel ukuran perusahaan
0,05) menunjukkan bahwa variabel berpengaruh positif dan signifikan terhadap
pertumbuhan perusahaan tidak ber pengaruh profitabilitas pada perusahaan manu faktur
terhadap profitabilitas pada perusaha an yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek 2012-2014, sehingga hipotesis ketiga diterima.
Indonesia periode 2012-2014, sehingga hipo c. Uji Simultan (Uji F)
tesis kedua ditolak. Uji F digunakan untuk menguji signi
3. Pengujian Hipotesis ketiga fikansi model regresi. Tujuan dari uji F ini
H3: Ukuran perusahaan berpengaruh adalah untuk membuktikan secara statistik
positif terhadap profitabilitas. Berdasarkan bahwa keseluruhan koefisiensi regresi yang
pada tabel 5 hasil uji regresi berganda digunakan dalam analisis ini signifikan. Hasil
diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0,009. dari Uji F dapat dilihat pada tabel sebagai
Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh ukuran berikut:
Tabel 3. Uji Simultan (Uji F)
Sum of
MOd’1 df Mean Squaie F Sig
Squaies

Regressson 029 3
.010 •015b
.126 50 3.864
Residual 003
.155 53
Total

Berdasarkan tabel 3, dapat dilihat ada seluruh variabel indepen den. Dengan kata
nya pengaruh efisiensi modal kerja, per lain, nilai Adjusted menunjuk kan seberapa
tumbuhan perusahaan, dan ukuran perusahaan besar model regresi mampu menjelaskan
secara simultan terhadap profitabilitas. Dari variabel dependen.
tabel tersebut, diperoleh nilai F hitung sebesar Besarnya koefisien determinasi antara
3,864 dan signifikansi sebesar 0,015, sehingga 0 (nol) sampai 1 (satu). Nilai Adjusted yang
terlihat bahwa nilai signifikansi tersebut lebih kecil berarti kemampuan variabel-variabel
kecil dari 0,05 (0,015 < 0,05). Hal ini indepen den dalam menjelaskan variabel
menunjuk kan bahwa efisiensi modal kerja, dependen sangat terbatas (Ghozali, 2009).
pertumbuhan perusahaan, dan ukuran Sebaliknya, jika koefisien determinasi
perusahaan secara simultan berpengaruh mendekati 1 maka dapat dikatakan semakin
terhadap profitabilitas perusahaan manufaktur kuat model tersebut dalam menerangkan
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode variasi variabel dependen.
2012-2014. Hasil uji koefisien determinasi dapat
d. Koefisien Determinasi dilihat pada tabel sebagai berikut:
Koefisien determinasi (Adjusted )
digunakan untuk mengukur kebaikkan dari
persamaan regresi berganda, yaitu
memberikan persentase variasi total dalam
variabel dependen yang dijelaskan oleh
Vol. 24 No. 2 Jurnal Bisnis dan Ekonomi 131

Tabel 4. Uji Koefisien Determinasi


R Square
R Adjusted R
Model Square
Std. Error of Eshmate

.188
I .434 0501241
.139

pegawai, dan lain sebagainya. Oleh karena itu,


Hasil uji Adjusted R Square (R2) pada semakin cepat perputaran modal kerja
penelitian ini diperoleh nilai sebesar 0,139. Hal perusahaan, maka semakin tinggi profitabi
ini menunjukkan bahwa profitabilitas dipeng litasnya.
aruhi oleh efisiensi modal kerja, pertumbuhan Hasil penelitian ini mendukung
perusahaan, dan ukuran perusahaan sebesar penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Ima
13,9%, sedangkan sisanya sebesar 86,1% (2007), melakukan penelitian tentang analisis
dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti pengaruh efisiensi modal kerja, likuiditas, dan
dalam penelitian ini. solvabilitas terhadap profitabilitas pada
industri barang konsumsi yang sudah go public
PEMBAHASAN di BEI periode tahun 2002-2005. Hasil analisis
1. Pengaruh secara Parsial regresi menunjukkan bahwa efisiensi modal
a) Pengaruh Efisiensi Modal Kerja terhadap kerja, likuiditas, dan solvabilitas berpengaruh
Profitabilitas terhadap profitabilitas yaitu sebesar 87,3%.
Hasil analisis statistik untuk variabel Secara parsial efisiensi modal kerja berp
efisiensi modal kerja diketahui bahwa nilai t engaruh positif dan signifikan terhadap
hitung bernilai positif sebesar 2,075. Hasil profitabilitas, sedangkan likuiditas dan solva
statistik uji t untuk efisiensi modal kerja bilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap
diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,043, profitabilitas.
dimana lebih kecil dari toleransi kesalahan α = b) Pengaruh Pertumbuhan Penjualan terhadap
0,05 (0,043 < 0,05), sehingga disimpulkan Profitabilitas
bahwa efisiensi modal kerja berpengaruh Hasil analisis statistik untuk variabel
positif dan signifikan terhadap profitabilitas, Growth diketahui bahwa nilai t hitung bernilai
sehingga hipotesis pertama diterima. negatif sebesar -0,809 Hasil statistik uji t untuk
Perputaran atau efisiensi modal kerja growth diperoleh nilai signifikansi sebesar
(working capital turnover) adalah salah satu 0,422, dimana lebih besar dari toleransi
rasio yang digunakan untuk mengukur atau kesalahan α = 0,05 (0,422 > 0,05), sehingga
menilai keefektifan modal kerja perusahaan dapat disimpulkan bahwa growth tidak ber
selama periode tertentu. Artinya, yaitu pengaruh terhadap profitabilitas, sehingga
seberapa banyak modal kerja perusahaan hipotesis kedua ditolak.
berputar dalam suatu periode. Efisiensi modal Penelitian ini tidak sesuai dengan
kerja diukur dari penjualan bersih (net sales) hipotesis yang telah dijelaskan pada bab
dibagi dengan aktiva lancar dikurangi hutang sebelumnya yang menyatakan bahwa growth
lancar perusahaan. berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Perusahaan yang memiliki perputaran profitabilitas. Ini berarti jika pertumbuhan pen
modal yang lebih cepat berarti perusahaan jualan semakin meningkat, maka profitabilitas
memiliki tingkat penjualan tinggi. Bila volume perusahaan menurun dan hasil ini
penjualan naik, maka investasi persediaan dan menunjukkan bahwa pertumbuhan penjualan
piutang juga akan meningkat. Selain itu, bukan merupa kan faktor utama yang dapat
perusahaan selalu membutuhkan modal kerja memengaruhi profitabilitas, karena
untuk membiayai kegiatan operasinya sehari- pertumbuhan penjualan disertai dengan
hari, misalnya untuk membeli barang peningkatan biaya dan penambahan aktiva
dagangan, membayar upah buruh, gaji
132 Miswanto, Yanuar Rifqi Abdullah dan Shofia Suparti Jurnal Bisnis dan Ekonomi

yang lebih besar, sehingga peningkatan adanya penurunan penjualan, sehingga per
profitabilitas yang diharapkan tidak tercapai. tumbuhan penjualan mendapatkan hasil yang
Tidak adanya pengaruh yang signifikan negatif. Hal ini terjadi pada perusahaan
antara Pertumbuhan Penjualan terhadap Keramika Indonesia Assosiasi Tbk. (KIAS)
Profitabilitas dapat disebabkan oleh penjualan pada tahun 2014. Dengan rincian sebagai
pada tahun bersangkutan lebih kecil dari tahun berikut:
sebelumnya. Hal tersebut disebabkan karena
Tabel 5. Data Growth Bernilai Negatif
No. Kode Sales t (Rp) Sales t-1 (Rp) Growth

1. KIAS Rp 898,976,979,994.00 Rp 910,845,835,792.00 -0.01

Hasil penelitian ini mendukung ukuran perusahaan semakin tinggi


penelitian terdahulu yang dilakukan oleh profitabilitasnya. Hasil penelitian ini
Badjra (2013). Hasil penelitian tersebut mendukung penelitian terdahulu oleh Yoon
menunjukkan bahwa pertumbuhan penjualan dan Jang (2005) yang hasilnya menunjukkan
tidak berpeng aruh signifikan terhadap bahwa ukuran perusahaan memiliki pengaruh
profitabilitas. positif dan signifikan terhadap profitabilitas.
c) Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Profita
bilitas 2. Pengaruh secara Simultan
Hasil analisis statistik untuk variabel Penelitian ini bertujuan untuk me
ukuran perusahaan diketahui bahwa nilai t ngetahui pengaruh efisiensi modal kerja,
hitung bernilai positif sebesar 2,114. pertumbuhan perusahaan, dan ukuran per
Hasil statistik uji t untuk ukuran usahaan secara simultan. Berdasarkan uji
perusahaan diperoleh nilai signifikansi sebesar simultan di atas, menunjukkan bahwa nilai F
0,040, dimana lebih kecil dari toleransi hitung sebesar 3,864 dan nilai signifikansi
kesalahan α = 0,05 (0,040 < 0,05), sehingga sebesar 0,015. Apabila dibandingkan dengan
dapat disimpulkan bahwa ukuran perusahaan tingkat signifikansi yang diharapkan yaitu
berpengaruh positif dan signifikan terhadap 0,05, berarti tingkat signifikansi lebih kecil
profitabilitas, sehingga hipotesis ketiga daripada tingkat signifikansi yang diharapkan
diterima. (0,015 < 0,05) yang berarti bahwa efisiensi
Ukuran perusahaan diukur dari total modal kerja, pertumbuhan perusahaan, dan
aktiva yang dimiliki perusahaan. Definisi total ukuran peru sahaan secara simultan
aktiva adalah segala sumber daya yang berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas
dikuasai perusahaan sebagai akibat transaksi perusahaan manufaktur. Nilai koefisien
masa lalu dan diharapkan memberi manfaat determinasi sebesar 0,139 atau 13,9%
ekonomi perusahaan di masa yang akan menunjukkan bahwa efisiensi modal kerja,
datang. pertumbuhan perusahaan, dan ukuran
Perusahaan besar akan mempunyai perusahaan mampu menjelaskan variabel
kapasitas untuk mengambil kredit dalam profitabilitas sebesar 13,9%, sedangkan
jumlah yang lebih besar dibanding perusahaan sisanya sebesar 86,1% dijelaskan oleh variabel
kecil. Perusahaan besar juga mempunyai akses lain selain variabel yang diajukan dalam
yang lebih ke pasar modal dan perbankan penelitian ini.
dibanding perusahaan kecil. Dengan kata lain,
perusahaan besar mempunyai akses yang besar PENUTUP
ke sumber-sumber dana baik ke pasar modal A. Simpulan
maupun perbankan untuk membiayai Berdasarkan hasil analisis data
investasinya dalam rangka meningkatkan tentang pengaruh efisiensi modal kerja,
labanya. Oleh karena itu, semakin besar pertumbuhan perusahaan, dan ukuran
Vol. 24 No. 2 Jurnal Bisnis dan Ekonomi 133

perusahaan yang masing-masing profitabilitas. Hal ini terbukti dengan nilai


diproksikan oleh working capital turnover, F hitung sebesar 3,864 dan signifikansi
growth, and firm size terhadap sebesar 0,046. Nilai signifikansi tersebut
profitabilitas perusahaan manufaktur yang lebih kecil dari 0,015, sehingga Ha diterima
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode dan H0 ditolak.
2012-2014, dapat disimpulkan bahwa: 5. Hasil uji Adjusted pada penelitian ini
1. Efisiensi Modal Kerja yang diproksikan diperoleh sebesar 0,139. Hal ini
oleh Working Capital Turnover (WCT) menunjukkan bahwa profitabilitas
berpengaruh positif dan signifikan terhadap dipengaruhi oleh WCT, growth, dan firm
profitabilitas. Hal ini dibuktikan dengan size sebesar 13,9%, sedangkan sisanya
nilai t WCT bernilai positif sebesar 2,075. sebesar 86,1% dipengaruhi oleh variabel
Hasil statistik uji t untuk variabel WCT lain di luar penelitian ini.
diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,043,
lebih kecil dari toleransi kesalahan α = Keterbatasan Penelitian
0,05 (Ha diterima). Oleh karena itu H0 Penelitian ini masih mempunyai
ditolak, sehingga WCT dapat diandalkan beberapa keterbatasan diantaranya sebagai
untuk memprediksi profitabilitas berikut:
perusahaan manufaktur yang terdaftar di 1. Penelitian ini hanya mengambil jangka
Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014. waktu 3 tahun yaitu dari tahun 2012
2. Pertumbuhan Perusahaan yang diproksikan sampai dengan 2014, sehingga data yang
oleh growth berpengaruh negative dan diambil ada kemungkinan kurang
tidak signifikan terhadap profitabilitas. Hal mencerminkan kondisi perusahaan dalam
ini dibuktikan dengan nilai t growth jangka panjang.
bernilai negatif sebesar -0,809. Hasil 2. Model penelitian yang relatif sederhana
statistik uji t untuk variabel growth karena hanya mengungkap pengaruh dari
diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,422, working capital turnover, growth, dan firm
lebih besar dari toleransi kesalahan α = size terhadap profitabilitas.
0,05 (Ha ditolak). Oleh karena itu H0 3. Perusahaan yang dijadikan sampel dalam
diterima, sehingga growth kurang dapat penelitian hanya terbatas pada perusahaan
diandalkan untuk memprediksi manufaktur saja yang terdaftar di Bursa
profitabilitas perusahaan manufaktur yang Efek Indonesia.
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode
2012-2014. Saran
3. Ukuran Perusahaan yang diproksikan oleh Berdasarkan kesimpulan dan
Firm Size berpengaruh positif dan keterbatasan pada penelitian ini, maka
signifikan terhadap profitabilitas. Hal ini dapat disampaikan beberapa saran sebagai
dibuktikan dengan nilai t firm size bernilai berikut:
positif sebesar 2,114. Hasil statistik uji t
untuk variabel firm size diperoleh nilai 1. Bagi Investor
signifikansi sebesar 0,040, lebih kecil dari Diharapkan hasil penelitian ini
toleransi kesalahan α = 0,05 (Ha diterima). dapat memberikan informasi mengenai
Oleh karena itu H0 ditolak, sehingga firm faktor-faktor yang memengaruhi
size dapat diandalkan untuk memprediksi profitabilitas. Firm Size perlu diperhatikan
profitabilitas perusahaan manufaktur yang oleh para investor, karena ukuran
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode perusahaan terbukti mempengaruhi
2012-2014. profitabilitas perusahaan manufaktur yang
4. Hasil analisis dengan menggunakan uji F terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun
dalam penelitian ini menunjukkan bahwa 2012-2014.
working capital turnover, growth, dan firm
size secara simultan berpengaruh terhadap 2. Bagi Peneliti Selanjutnya
134 Miswanto, Yanuar Rifqi Abdullah dan Shofia Suparti Jurnal Bisnis dan Ekonomi

Peneliti selanjutnya perlu menambah Eljelly, M. A. (2004). “Liquidity –


variabel independen potensial yang Profitability Tradeoff: An Empirical
memberi kan kontribusi terhadap Investigation in an Emerging Market”.
profitabilitas, misalnya: likuiditas, pangsa International Journal of Commerce
pasar atau rasio intensitas modal. and Management. Vol. 14 No.2 hal.
Peneliti selanjutnya perlu 48-61.
menggunakan objek yang lebih luas, tidak Esra, Martha Ayerza dan Prima Apreweni.
hanya industri manufaktur tetapi juga (2002). Manajemen Modal Kerja.
ditambah dengan industri yang lain, Jurnal Ekonomi Perusahaan. STIE
sehingga memungkinkan hasilnya lebih iiBi.
baik dari penelitian ini.
Bagi penelitian selanjutnya, hasil Ghozali, Imam . (2005). Aplikasi Analisis
penelitian ini dapat dijadikan referensi Multivariate dengan Program IBM
untuk melakukan penelitian lanjutan SPSS 19. Semarang: Universitas
khususnya di bidang kajian yang Dipenogoro.
membahas tentang pengaruh efisiensi Halim, Abdul dan Bambang Supomo. (2001).
modal kerja, pertumbuhan perusahaan, dan Akuntansi Manajemen. Edisi Kesatu.
ukuran perusahaan terhadap profitabilitas. Yogyakarta: BPFE Badan Penerbitan
Serta perlu ditambahkannya kriteria sampel Fakultas Ekonomi Yogya.
agar diperoleh hasil yang lebih maksimal.
Hernawati, Ima. (2007) . “Analisis Pengaruh
DAFTAR PUSTAKA Efisiensi Modal Kerja, Likuiditas, dan
Solvabilitas terhadap Profitabilitas”.
Andrayani, Ni Putu Devi. (2013). Pengaruh Skripsi . Jurusan Manajemen. Fakultas
Pertumbuhan Penjualan, Ukuran Ekonomi. Universitas Negeri
Perusahaan, dan Tangibility Assets Semarang.
Terhadap Struktur Modal pada
Perusahaan Asuransi yang Terdaftar di Kennedy, Nur Azlina dan Anisa Ratna Suzana.
Bursa Efek Indonesia. Skripsi. Sarjana (2013). Faktor-Faktor yang
Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Mempengaruhi Struktur Modal pada
dan Bisnis Universitas Udayana Bali. Perusahaan Real Estate and Property
yang Go Public di Bursa Efek
Ang, Robert. (1997). Buku Pintar : Pasar Indonesia. Jurnal Akuntasi, h:1-10.
Modal Indonesia (The Intelligent Guide
to Indonesian Capital Market). Jakarta Nugroho, Elfianto. (2009). “Analisis Pengaruh
: Mediasoft Indonesia. Likuiditas, Pertumbuhan Penjualan,
Perputaran Modal Kerja, Ukuran
Bagus, Ida Badjra. (2013). “Pengaruh Perusahaan dan Leverage terhadap
Leverage, Pertumbuhan Penjulan dan Profitabilitas Perusahaan” (Studi pada
Ukuran Perusahaan terhadap Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar
Profitabilitas”.E – Jurnal Manajemen pada BEI pada Tahun 2005 – 2009).
Unud. Vol. 4, No. 7, 2015 : 2052-2067 Jurnal, h:1-30.
Beaver, W., P. Kettler and M. Scholes. (1970). Nuryawati, Lina. (2008). “Analisis Pengaruh
“The Association Between Market- Interpendensi antara Kebijakan Utang,
Determined and Accounting- Deter Kebijakan Deviden, Kepemilikan
mined Risk Measures”, The Accounting Manajerial dan Kebijakan Investasi”.
Review, October, pp. 654- 682. Skripsi. Jurusan Manajemen. FISE
Brigham, Eugene F. dan Joel F. Houston. UNY.
(2001). Dasar-Dasar Manajemen. Pagano, P. and F. Schivardi. (2003). Firm
Jakarta: Erlangga. Size Distribution and Growth.
Vol. 24 No. 2 Jurnal Bisnis dan Ekonomi 135

Scandinavian Journal of Economics, Tunggal, Widjaja, Amin. (1995). Dasar-dasar


105(2), pp: 255-274. Analisis Laporan Keuangan.
Yogyakarta : Rhineka Cipta.
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Bisnis.
Bandung: Alfabeta Bandung. Usman, Husainidan R, Purnomo Setiady
Akbar. (2003). Pengantar Statistika.
Suryabrata, Sumadi. (2003). Metodologi
Pertama. Yogyakarta: BPFE.
Penelitian. Jakarta: PT. Raja Grafindo.

Anda mungkin juga menyukai