PERBENGKELAN
PERAWATAN MESIN PRAPANEN
WINDA SARI
J1B118015
DOSEN PENGAMPU:
ZAINAL ARIFIN, S.Pd., M.Pd
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatnya sehingga
makalah ini dapat tersusun. Tidak lupa penulis juga mengucapkan banyak trimakasih
atas bantuan materi dari segala sumber yang telah memberikan banyak materi
sehingga dapat membantu dalam menambah isi dari makalah yang berjudul
“PERAWATAN MESIN PRAPANEN”.
Besar harapan penulis makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca. Terlepas dari semua itu, penulis menyadari
sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata
bahasa karena keterbatasan maupun pengalaman dari penulis. Oleh karna itu penulis
sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca agar penulis
dapat memperbaiki kesalahan serta dapat menyempurnakan makalah ini.
Demikian yang dapat penulis sampaikan, semoga dapat bermanfaat bagi
penulis khususnya dan umumnya para pembaca serta menambah pengetahuan dari isi
makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................................2
1.3 Tujuan ………………………………………………………..……………………………2
1.4 Manfaat..............................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................3
2.1 Mesin Pra Panen dan Fungsi..............................................................................................3
2.2 Perawatan Mesin Pra Panen...............................................................................................7
2.3 Analisis Mesin Sesuai dengan Kebutuhan Pertanian........................................................11
BAB III PENUTUP..............................................................................................................13
3.1 Kesimpulan......................................................................................................................13
3.2 Saran................................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
pra panen pertanian yang dirancang khusus untuk penanaman tanaman yang biasa
disebut dengan mesin alat tanam. Alat dan mesin yang digunakan dalam pra panen
sangat membantu di dalam proses pertanian. Oleh karena itu penting dalam
mengetahui perawatan-perawatan dalam mendukung alat dan mesin untuk
menghindari kerusakan dan memperpanjang umur dari alat dan mesin tersebut.
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Rotavator
Gambar 1. Rotavator
Rotavator adalah alat pengolah tanah untuk memotong, mencacah.
membalikkan tanah, menghilangkan tanaman pengganggu (gulma) merapikan tanah
kembali dan memperbaiki tata air. Alat ini biasanya ditarik oleh traktor, rotavator
cocok digunakan pada tanah yang gembur karena bobotnya yang lebih ringan
memungkinkan putaran mesin lebih leluasa dengan daya Hp traktor yang rendah.
2. Kultivator
Gambar 2. Kultivator
3
kultivator adalah alat dan mesin pertanian modern yang digunakan untuk
pengolahan tanah sekunder. kultivator bekerja dengan menggunakan gigi yang sedikit
menancap kedalam tanah sambil ditarik dengan sumber tenaga penggerak, umumnya
traktor. kultivator mengaduk dan menghancurkan gumpalan tanah yang besar,
sebelum penanaman (untuk mengaerasi tanah maupun setelah benih atau bibit
tertanam) berbeda dengan garu yang mengaduk sebagian besar permukaan tanah,
cultivator mengaduk tanah sebagian saja secara hati-hati sehingga tidak mengganggu
tanaman pertanian.
3. Bajak singkal
4
4. Garu (Harrow)
Gambar 5. Sprinkler
Secara teknis, sprinkler merupakan teknik dalam irigasi yang mencangkup
overhead irrigation, yakni dengan menyemburkan air dari bawah dari bawah ke atas,
sehingga mampu menyirami seluruh tanaman dengan waktu sangat singkat
5
dibandingkan dengan menggunakan cara manual. Hal ini merupakan cara yang sangat
efisien terutama pada media tanah yang memilikii tekstur agak kasar, karena
pemakaian air yang digunakan dua kali lebih hemat dibandingkan dengan cara
manual untuk lahan pertanian yang luas.
6. Seed Drill
Gambar 7. Transplanter
Transplanter adalah mesin penanam khusus yang cocok untuk
mentransplantasikan benih padi ke sawah. Terdapat dua jenis transplanter, yaitu tipe
6
berkuda dan tipe berjalan. Tipe berkuda dijalankan oleh tenaga dan biasanya terdapat
enam jalur dalam satu kali lintasan. Sedangkan tipe berjalan didorong secara manual
dan biasanya terdapat empat jalur dalam satu kali lintasan.
8. Slurry Spreader
7
penyesuaian atau penggantian suku cadang (Spare Part) atau komponen yang terdapat
pada mesin atau fasilitas tersebut (Assauri, 1978).
Adapun tujuan utama dari kegiatan sistem perawatan ini diantaranya adalah
sebagai berikut:
1. Untuk mencapai tingkat biaya perawatan seoptimal mungkin, dengan melakukan
kegiatan perawatan secara efektif dan efisien.
2. Kemampuan berproduksi dan dapat memenuhi kebutuhan sesuai dengan rencana
produksi.
3. Mesin dan peralatan produksi (fasilitas produksi) dapat digunakan dalam jangka
waktu yang lebih lama.
4. Mengontrol setiap mesin agar tetap terjaga pemakaiannya dari kerusakan.
5. Menjamin keselamatan operator yang menggunakan sarana dan alat tersebut.
6. Menghindari kegiatan maintenance yang dapat membahayakan keselamatan
pekerja.
7. Menjaga kualitas produk pada tingkat yang tepat untuk memenuhi apa yang
dibutuhkan produk tersebut sehingga proses produksi tidak terhambat atau
terganggu.
8
2. Perawatan yang tidak direncanakan (Unplanned Maintenance).
Berikut merupakan beberapa macam perawatan yang dilakukan dalam
memelihara alat atau mesin yaitu meliputi:
a. Perawatan Preventif (Preventive Maintenance)
Adalah pekerjaan perawatan yang bertujuan untuk mencegah terjadinya
kerusakan, atau cara perawatan yang direncanakan untuk pencegahan (preventif).
Ruang lingkup pekerjaan preventif termasuk: inspeksi, perbaikan kecil, pelumasan
dan penyetelan, sehingga peralatan atau mesin-mesin selama beroperasi terhindar dari
kerusakan.
b. Perawatan Korektif
Adalah pekerjaan perawatan yang dilakukan untuk memperbaiki dan
meningkatkan kondisi fasilitas/peralatan sehingga mencapai standar yang dapat
diterima. Dalam perbaikan dapat dilakukan peningkatan-peningkatan sedemikian
rupa, seperti melakukan perubahan atau modifikasi rancangan agar peralatan menjadi
lebih baik.
c. Perawatan Prediktif
Perawatan prediktif ini dilakukan untuk mengetahui terjadinya perubahan atau
kelainan dalam kondisi fisik maupun fungsi dari sistem peralatan. Biasanya
perawatan prediktif dilakukan dengan bantuan panca indra atau alat-alat monitor yang
canggih.
d. Perawatan Berjalan
Dimana pekerjaan perawatan dilakukan ketika fasilitas atau peralatan dalam
keadaan bekerja. Perawatan berjalan diterapkan pada peralatan-peralatan yang harus
beroperasi terus dalam melayani proses produksi.
e. Perawatan setelah terjadi kerusakan (Breakdown Maintenance)
Pekerjaan perawatan dilakukan setelah terjadi kerusakan pada peralatan, dan
untuk memperbaikinya harus disiapkan suku cadang, material, alat-alat dan tenaga
kerjanya.
f. Perawatan Darurat (Emergency Maintenance)
9
Merupakan pekerjaan perbaikan yang harus segera dilakukan karena terjadi
kemacetan atau kerusakan yang tidak terduga
10
tenaga perawatan yang melakukan kerja perbaikan. Perawatan ini merupakan
perawatan yang tidak direncanakan.
B. Perawatan Preventif.
Perawatan dilakukan dengan jadwal yang teratur, sehingga kadang-kadang
disebut sebagai ”perawatan yang direncanakan” atau ”perawatan yang dijadwal”.
Fungsi penting dari cara perawatan jenis ini adalah menjaga kondisi operasional
peralatan serta meningkatkan kehandalannya. Tujuannya adalah menghilangkan
penyebab- penyebab kerusakan sebelum kerusakan terjadi. Perawatan yang terjadwal
selalu lebih ekonomis daripada perawatan yang tidak terjadwal.
Pekerjaan perawatan preventif ini dilakukan dengan mengadakan inspeksi,
pelumasan dan pengecekan peralatan seteliti mungkin. Frekuensi inspeksi ditetapkan
menurut tingkat kepentingan mesin, tingkat kerusakan dan kelemahan mesin. Inspeksi
berkala ini sangat membantu pengecekan untuk menemui penyebab-penyebab yang
menimbulkan kerusakan, dan juga untuk mempermudah usaha perbaikannya melalui
tahapan-tahapannya. Klasifikasi perencanaan perawatan yang didasarkan pada
jenisnya terdiri dari:
1. Perencanaan Tahunan (annual maintenance plans).
Yang meliputi anggaran, rencana inspeksi, persiapan, pengaturan subkontrak,
pengaturan tenaga kerja, dll.
2. Perencanaan Bulanan (monthly manintenance plans).
Perencanaan ini didasarkan pada perencanaan bulanan yang meliputi persiapan
dan pelaksanaan pekerjaan perawatan, pengembangan, pengaturan beban kerja, dll.
3. Perencanaan Mingguan dan Harian (weekly maintenance plans)
Menyangkut rencana pelaksanaan, pengaturan tenaga kerja, pengendalian progress
pelaksanaan pekerjaan perawatan, dll.
11
dalam semua kebutuhan pertanian baik itu pertanian skala kecil maupun skala besar.
Luas lahan pertanian disesuaikan dengan penggunaan bajak singkal.
2. Rotavator
Rotavator merupakan alat mesin pertanian yang digunakan untuk membolak-balikan
tanah, dengan berat yang lebih ringan sehingga alat ini cocok digunakan pada tanah
yang gembur.
3. Kultivator
Kultivator bekerja dengan mengaduk dan menghancurkan gumpalan tanah yang
besar sebelum penanaman maupun setelah benih atau bibit tertanam. Cultivator
mengaduk tanah secara hati-hati sehingga tidak mengganggu tanaman petanian. Alat
ini sangat cocok digunakan pada lahan yang telah memiliki tanaman produksi.
4. Garu
Sama seperti bajak singkal garu merupakan implemen mesin yang digandengan
dengan traktor. Garu tersebut digunakan pada pengolahan tanah kedua. Penggunaan
garu juga disesuaikam dengan kondisi lahan dan luas lahan.
5. Sprinkler
Penggunan sprinkler umunya hanya digunakan pada cakupan pertanian yang
sangat luas. Sehingga memungkinkan pengontrolan tanaman secara merata diakarena
terdapat bantuan sensori yang membantu penyiraman secara merata. Pada pertanian
di lahan sempit, pernyiraman hanya dilakukan secara manual.
6. Seed drill dan Transplanter
Penyebaran benih dengan menggunakan alat ini dilakukan pada pertanian
dengan skala besar. Dilakukannya penyebaran benih melalui mesin dimaksudkan agar
tanaman atau bibit yang ditanam seumur.
7. Sllury Spreader
Penyebaran pupuk yang dilakukan menggunakan sllury spreader ini
dimaksudkan agar persebaran pupuk merata. Hanya saja penggunaan pupuk yang
dipakai akan sangat banyak dan besar. Sehingga perlu kesesuaian lahan sebelum
menggunakan alat atau mesin tersebut.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Pra panen merupakan kegiatan pertanian yang dilakukan sebelum panen, yaitu
kegiatan seperti mengolah tanah, pemupukan tanaman, perawatan tanaman,
penyiraman tanaman dan lain sebagainya. Alat mesin yang mendukung kegiatan
pra panen meliputi kultivator, rotavator, bajak singkal, garu, seed drill, sprinkler,
transplanter, slurry spreader dan masih banyak lagi.
2. Dalam penggunaan mesin-mesin pra panen perawatan mesin merupakan hal yang
sangat penting dilakukan guna untuk mendukung kegiatan pertanian. Dengan
melakukan perawatan mesin maka dapat mencapai tingkat biaya perawatan
seoptimal mungkin, dengan melakukan kegiatan perawatan secara efektif dan
efisien, kemampuan berproduksi dan dapat memenuhi kebutuhan sesuai dengan
rencana produksi, mesin dan peralatan produksi (fasilitas produksi) dapat
digunakan dalam jangka waktu yang lebih lama. mengontrol setiap mesin agar
tetap terjaga pemakaiannya dari kerusakan, menjamin keselamatan operator yang
menggunakan sarana dan alat tersebut. menghindari kegiatan maintenance yang
dapat membahayakan keselamatan pekerja. menjaga kualitas produk pada tingkat
yang tepat untuk memenuhi apa yang dibutuhkan produk tersebut sehingga proses
produksi tidak terhambat atau terganggu.
3. Setiap kegiatan pertanian, peran alat mesin tersebut sangat mendukung dalam
membantu proses tanaman menanam. Namun penggunaan setiap mesin haruslah
sesuai pada lahan yang diolah. Seperti pertanian dengan lahan yang sangat luas,
pengolahan tanah dilakukan sebaiknya dengan menggunakan mesin traktor roda
empat agar waktu yang diperlukan dalam mengolah lahan akan efisien. Begitu
pula sebaliknya pada lahan yang sempit, pengolahan dilakukan menggunakan alat
yang sedang seperti hand traktor.
13
3.2 Saran
Saran yang dapat diberikan dalam pembuatan makalah ini adalah dalam
menggunakan mesin pra panen dalam kegiatan pertanian penting dalam melakukan
perawatan baik itu perawatan sebelum dan perawatan setelah mesin digunakan.
Sehingga nantinya mesin tersebut tidak mengalami kerusakan, apabila telah
mengalami kerusakan maka biaya penanganan mesin akan besar dibandingkan biaya
perawatan. Perawatan juga dapat memperpanjang umur mesin dan berdampak pada
kualitas produk yang dihasilkan.
Pada penulisan makalah ini sangat jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu
penulis bersedia menerima kritik dan saran yang positif dari pembaca, dari kritikan
dan saran yang diberikan tersebut dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk
memperbaiki makalah ini di kedepannya. Semoga makalah berikutnya dapat penulis
selesaikan dengan hasil yang lebih baik lagi.
14
DAFTAR PUSTAKA