Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

PERBENGKELAN
PERAWATAN MESIN PRAPANEN

WINDA SARI
J1B118015

DOSEN PENGAMPU:
ZAINAL ARIFIN, S.Pd., M.Pd

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatnya sehingga
makalah ini dapat tersusun. Tidak lupa penulis juga mengucapkan banyak trimakasih
atas bantuan materi dari segala sumber yang telah memberikan banyak materi
sehingga dapat membantu dalam menambah isi dari makalah yang berjudul
“PERAWATAN MESIN PRAPANEN”.
Besar harapan penulis makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca. Terlepas dari semua itu, penulis menyadari
sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata
bahasa karena keterbatasan maupun pengalaman dari penulis. Oleh karna itu penulis
sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca agar penulis
dapat memperbaiki kesalahan serta dapat menyempurnakan makalah ini.
Demikian yang dapat penulis sampaikan, semoga dapat bermanfaat bagi
penulis khususnya dan umumnya para pembaca serta menambah pengetahuan dari isi
makalah ini.

Jambi, Februari 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................................2
1.3 Tujuan ………………………………………………………..……………………………2
1.4 Manfaat..............................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................3
2.1 Mesin Pra Panen dan Fungsi..............................................................................................3
2.2 Perawatan Mesin Pra Panen...............................................................................................7
2.3 Analisis Mesin Sesuai dengan Kebutuhan Pertanian........................................................11
BAB III PENUTUP..............................................................................................................13
3.1 Kesimpulan......................................................................................................................13
3.2 Saran................................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dari segi bahasa, Mesin (Machine) adalah suatu alat yang dikonstruksikan
sedemikian rupa, agar dapat mengubah atau meneruskan tenaga, guna meringankan
pekerjaan manusia. Mesin dan perangkatnya ternyata sangat dekat dan banyak
digunakan dalam kehidupan manusia sehari-hari. Suatu mesin tersebut tersusun atau
dibentuk oleh beberapa elemen mesin yang direncanakan dan diatur dengan tepat,
sehingga dapat bekerja sebagai satu kesatuan, sesuai keinginan perancangnya.
Keberhasilan dalam membuat mesin-mesin, sangat tergantung dari kemampuan
kinerjanya dan tentu saja harus melebihi dari yang telah dibuat sebelumnya.
Pelaksanaannya dilakukan melali teknik modifikasi, berupa perbaikan dari segi bahan
yang digunakan, konstruksi,sistematika kerja dan lain sebagainya.
Selain itu, mesin yang digunakan baik berupa alat yang dapat mempermudah
aktivitas kita sehari-hari ataupun mesin yang digunakan untuk proses produksi dalam
dunia industry, dapat berjalan atau berfungsi seterusnya. Adakalanya mesin tersebut
tidak berfungsi sebagaimana mestinya dikarenakan ada salah satu atau beberapa dari
elemen mesinnya yang mengalami kerusakan atau bahkan harus giganti. Hal tersebut
dapat saja terjadi karena kurangnya perawatan atau mesin tersebut sudah melebihi
batas wajar pemakaiannya. Waktu dan biaya yang harus dikorbankan hingga mesin
tersebut benar-benar dapat berfungsi kembali.
Oleh karena itu harus adanya suatu sistem perawatan (Maintenance) yang
teratur guna mencegah ataupun meminimalisir kerusakan yang dapat terjadi pada
elemen-elemen mesin dalam sebuah mesin. Perawatan (Maintenance) dapat diartikan
sebagai kegiatan untuk memelihara atau menjaga fasilitas atau peralatan dan
mengadakan kegiatan pemeliharaan, perbaikan penyesuaian, maupun penggantian
sebagian perlatan yang diperlukan agar sarana fasilitas pada kondisi yang diharapkan
dan selalu dalam kondisi siap pakai.
Mesin pra panen untuk pertanian adalah mesin yang digunakan untuk
mengelola lahan dari lahan primer hingga pengelolaan lahan sekunder. Adapun mesin

1
pra panen pertanian yang dirancang khusus untuk penanaman tanaman yang biasa
disebut dengan mesin alat tanam. Alat dan mesin yang digunakan dalam pra panen
sangat membantu di dalam proses pertanian. Oleh karena itu penting dalam
mengetahui perawatan-perawatan dalam mendukung alat dan mesin untuk
menghindari kerusakan dan memperpanjang umur dari alat dan mesin tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah pada makalah ini meliputi:
1. Apa saja mesin-mesin yang digunakan pada pra panen?
2. Bagaimanakah fungsi dari masing-masing mesin tersebut?
3. Bagaimana perawatan yang dilakukan pada mesin pra panen?
4. Bagaimana penganalisisan mesin pra panen sesuai dengan kebutuhan pertanian?
1.3 Tujuan
Adapun rumusan masalah pada makalah ini meliputi:
1. Agar dapat mengetahui mesin-mesin yang digunakan pada pra panen.
2. Agar dapat mengetahui fungsi dari masing-masing mesin tersebut.
3. Agar dapat mengetahui perawatan yang dilakukan pada mesin pra panen.
4. Agar dapat mengetahui penganalisisan perawatan mesin sesuai dengan kebutuhan
pertanian.
1.4 Manfaat
Manfaat yang didapat dari pembuatan makalah ini adalah agar mahasiswa dapat
mengetahui macam-macam mesin dan fungsi mesinyang digunakan pada kegiatan
pertanian pra panen, serta mengetahui perawatan yang dilakukan pada mesin tersebut
sebelum dilakukannya kegiatan pemanenan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Mesin Pra Panen dan Fungsi


Pengolahan tanah adalah suatu hal mutlak yang harus dilakukan oleh pertani
sebelum melakukan proses pembibitan. Traktor merupakan salah satu alat mesin yang
digunakan dalam pengolahan lahan dalam proses pra panen. Pra panen adalah suatu
kegiatan yang dilakuakan sebelum penanaman terdiri dari beberapa tahapan yaitu,
pengolahan tanah, pembuatan bandengan, cara penanaman, pengairan tanaman,
pemupukan tanaman serta penyiangan populasi gulma disekitar tanaman. Beberapa
alat mesin pertanian yang digunakan dalam kegiatan pra panen yaitu sebagai berikut:

1. Rotavator

Gambar 1. Rotavator
Rotavator adalah alat pengolah tanah untuk memotong, mencacah.
membalikkan tanah, menghilangkan tanaman pengganggu (gulma) merapikan tanah
kembali dan memperbaiki tata air. Alat ini biasanya ditarik oleh traktor, rotavator
cocok digunakan pada tanah yang gembur karena bobotnya yang lebih ringan
memungkinkan putaran mesin lebih leluasa dengan daya Hp traktor yang rendah.
2. Kultivator

Gambar 2. Kultivator

3
kultivator adalah alat dan mesin pertanian modern yang digunakan untuk
pengolahan tanah sekunder. kultivator bekerja dengan menggunakan gigi yang sedikit
menancap kedalam tanah sambil ditarik dengan sumber tenaga penggerak, umumnya
traktor. kultivator mengaduk dan menghancurkan gumpalan tanah yang besar,
sebelum penanaman (untuk mengaerasi tanah maupun setelah benih atau bibit
tertanam) berbeda dengan garu yang mengaduk sebagian besar permukaan tanah,
cultivator mengaduk tanah sebagian saja secara hati-hati sehingga tidak mengganggu
tanaman pertanian.
3. Bajak singkal

Gambar 3. Bajak singkal


Bajak singkal adalah alat pengolahan tanah yaitu untuk membolak balikkan
tanah. Terdapat 2 jenis bajak singkal yaitu bajak singkal 1arah dan bajak singkal 2
arah. Bajak singkal 1 arah adalah bajak singkal dimana waktu pengerjaan pengolahan
tanah akan melempar dan membalik tanah hanya dalam satu arah. Lemparan atau
pembalikantanahnya biasanya dilakukan kea rah kanan, sedangkan bajak singkal 2
arah adalah jenis bajak dimana pada waktu pengerjaannya terdapat dua arah yaitu
kekiri dan kekanan/ jenis bajak ini memiliki meta bajak yang kedudukannya di
rancang untuk dapat diputar kekanan ataupun kekiri dengan cepat sesuai dengan arah
pelemparan atau pun pembalikkan tanah yang dikendaki.
Kelebihannya adalah menghasilkan pembalikkan tanah yang seragam untuk
seluruh petak tanah yang diolah. Praktis untuk pengolahan tanah sistem kontur dan
hasil kerjanya. Pembajakan teratur. Sedangkan kelemahannya ialah konstruksinya
berat, lebih rumit dan ukuran bajak yang besar dan perlu dilengkapi sistem hidrolis.

4
4. Garu (Harrow)

Gambar 4. Garu (Harrow)


Alat dan mesin pertanian yang digunakan untuk melakukan pengolahan tanah
kedua adalah alat pengolahan jenis garu (harrow). Penggunaan garu sebagai
pengolahan tanah jenis kedua, selain bertujuan untuk lebih menghancurkan dan
meratakan permukaan tanah hingga lebih baik untuk pertumbuhan benih juga
bertujuan untuk meningkatkan kandungan unsur hara pada tanah dengan jalan lebih
menghancurkan sisa-sisa tanaman dan mencampurnya dengan tanah.
Macam-macam garu yang digunakan untuk pengolahan tanah keduaa yaitu,
garu piringan (disk harrow), garu bergigi paku (spikes tooth harrow), dan garu untuk
pekerjaan khusus (special harrow).
5. Sprinkler

Gambar 5. Sprinkler
Secara teknis, sprinkler merupakan teknik dalam irigasi yang mencangkup
overhead irrigation, yakni dengan menyemburkan air dari bawah dari bawah ke atas,
sehingga mampu menyirami seluruh tanaman dengan waktu sangat singkat

5
dibandingkan dengan menggunakan cara manual. Hal ini merupakan cara yang sangat
efisien terutama pada media tanah yang memilikii tekstur agak kasar, karena
pemakaian air yang digunakan dua kali lebih hemat dibandingkan dengan cara
manual untuk lahan pertanian yang luas.
6. Seed Drill

Gambar 6. Seed Drill


Alat ini digunakan untuk menanam benih dari berbagai jenis benih biji-bijian.
Alat ini bekerja dengan menggabungkan sistem distribusi benih mekanis. Alat ini
pada dasarnya terdiri dari kerangka penahan beban yang dilengkapi dengan hopper
berisi benih yang akan ditabur pada media tanah. Distributor benih dengan
serangkaian elemen pengiriman yang mengarahkan benih ke tanah, dan elemen
berkerut yang dilengkapi dengan perangkat penutup benih yang membuka alur kecil
di tanah dimana benih disimpan.
7. Planter/ Transplater

Gambar 7. Transplanter
Transplanter adalah mesin penanam khusus yang cocok untuk
mentransplantasikan benih padi ke sawah. Terdapat dua jenis transplanter, yaitu tipe

6
berkuda dan tipe berjalan. Tipe berkuda dijalankan oleh tenaga dan biasanya terdapat
enam jalur dalam satu kali lintasan. Sedangkan tipe berjalan didorong secara manual
dan biasanya terdapat empat jalur dalam satu kali lintasan.
8. Slurry Spreader

Gambar 8. Slurry Spreader


Merupakan alat mesin yang dapat digunakan untuk menyebarkan pupuk
organik dilahan sawah atau lahan kering. Penyebaran pupuk dilakukan dengan
menggunakan sebuah trailer yang ditari dibelakangg traktor dengan mekanisme
berputar yang didorong oleh kekuatan traktor lepas landas. Keunggulan dari alat ini
adalah dapat menyebarkan pupuk dengan merata
9. Mesin Pump
Mesin pump atau yang sering disebut mesin pompa merupakan suatu mesin
yang mendukung pekerjaan pertanian dalam hal pengairan pada kegiatan pra panen.
Mesin ini berfungsi sebagai penyedot air yang setelahnya mengalirkan air pada
tanaman-tanaman pertanian

2.2 Perawatan Mesin Pra Panen


Perawatan mesin merupakan salah satu faktor yang penting dalam
meningkatkan efektifitas mesin atau perlatan seoptimal mungkin. Untuk menjaga
mesin tersebut agar tidak terjadi kerusakan ataupun paling tidak meminimumkan
kerusakan peralatan, maka diperlukam sistem perawatan dan pemeliharaan mesin
yang baik dan tepat. Kegiatan perawatan meliputi kegiatan pengecekan, meminyaki
(Lubrication) dan perbaikan atau reparasi atas kerusakan-kerusakan yang ada serta

7
penyesuaian atau penggantian suku cadang (Spare Part) atau komponen yang terdapat
pada mesin atau fasilitas tersebut (Assauri, 1978).
Adapun tujuan utama dari kegiatan sistem perawatan ini diantaranya adalah
sebagai berikut:
1. Untuk mencapai tingkat biaya perawatan seoptimal mungkin, dengan melakukan
kegiatan perawatan secara efektif dan efisien.
2. Kemampuan berproduksi dan dapat memenuhi kebutuhan sesuai dengan rencana
produksi.
3. Mesin dan peralatan produksi (fasilitas produksi) dapat digunakan dalam jangka
waktu yang lebih lama.
4. Mengontrol setiap mesin agar tetap terjaga pemakaiannya dari kerusakan.
5. Menjamin keselamatan operator yang menggunakan sarana dan alat tersebut.
6. Menghindari kegiatan maintenance yang dapat membahayakan keselamatan
pekerja.
7. Menjaga kualitas produk pada tingkat yang tepat untuk memenuhi apa yang
dibutuhkan produk tersebut sehingga proses produksi tidak terhambat atau
terganggu.

Sebenarnya sistem perawatan yang paling efektif adalah sistem preventive


maintenance yaitu perawatan pencegahan yang bertujuan untuk mencegah terjadinya
kerusakan mesin atau perlatan saat unit produksi beroperasi. Ruang lingkup
pemeliharaan preventif diantaranya termasuk inspeksi, perbaikan kecil, pelumasan,
dan penyetalan sehingga perawatan atau mesin-mesin terhindar dari kerusakan selama
beroperasi.
Dalam istilah perawatan disebutkan bahwa disana tercakup dua pekerjaan yaitu
istilah “perawatan” dan “perbaikan”. Perawatan dimaksudkan sebagai aktifitas untuk
mencegah kerusakan, sedangkan istilah perbaikan dimaksudkan sebagai tindakan
untuk memperbaiki kerusakan. Secara umum, ditinjau dari saat pelaksanaan
pekerjaan perawatan, dapat dibagi menjadi dua cara:
1. Perawatan yang direncanakan (Planned Maintenance).

8
2. Perawatan yang tidak direncanakan (Unplanned Maintenance).
Berikut merupakan beberapa macam perawatan yang dilakukan dalam
memelihara alat atau mesin yaitu meliputi:
a. Perawatan Preventif (Preventive Maintenance)
Adalah pekerjaan perawatan yang bertujuan untuk mencegah terjadinya
kerusakan, atau cara perawatan yang direncanakan untuk pencegahan (preventif).
Ruang lingkup pekerjaan preventif termasuk: inspeksi, perbaikan kecil, pelumasan
dan penyetelan, sehingga peralatan atau mesin-mesin selama beroperasi terhindar dari
kerusakan.
b. Perawatan Korektif
Adalah pekerjaan perawatan yang dilakukan untuk memperbaiki dan
meningkatkan kondisi fasilitas/peralatan sehingga mencapai standar yang dapat
diterima. Dalam perbaikan dapat dilakukan peningkatan-peningkatan sedemikian
rupa, seperti melakukan perubahan atau modifikasi rancangan agar peralatan menjadi
lebih baik.
c. Perawatan Prediktif
Perawatan prediktif ini dilakukan untuk mengetahui terjadinya perubahan atau
kelainan dalam kondisi fisik maupun fungsi dari sistem peralatan. Biasanya
perawatan prediktif dilakukan dengan bantuan panca indra atau alat-alat monitor yang
canggih.
d. Perawatan Berjalan
Dimana pekerjaan perawatan dilakukan ketika fasilitas atau peralatan dalam
keadaan bekerja. Perawatan berjalan diterapkan pada peralatan-peralatan yang harus
beroperasi terus dalam melayani proses produksi.
e. Perawatan setelah terjadi kerusakan (Breakdown Maintenance)
Pekerjaan perawatan dilakukan setelah terjadi kerusakan pada peralatan, dan
untuk memperbaikinya harus disiapkan suku cadang, material, alat-alat dan tenaga
kerjanya.
f. Perawatan Darurat (Emergency Maintenance)

9
Merupakan pekerjaan perbaikan yang harus segera dilakukan karena terjadi
kemacetan atau kerusakan yang tidak terduga

Disamping jenis-jenis perawatan yang telah disebutkan tersebut, terdapat


beberapa jenis pekerjaan lain yang bias dianggap merupakan jenis pekerjaan
perawatan seperti:
1.) Perawatan dengan cara penggantian (Replacement Instead of Maintenance)
perawatan dilakukan dengan cara mengganti peralatan tanpa dilakukan
perawatan, karna harga peralatan pengganti lebih murah bila dibandingkan
dengan biaya perawatannya.
2.) Penggantian yang direncanakan (Planned Replacement)
Dengan telah ditentukan waktu mengganti peralatan dengan peralatan yang
baru, hal ini berarti industry tidak memerlukan waktu lama untuk melakukan
perawatan, kecuali untuk melakukan perawatan dasar yang ringan seperti
pelumasan dan penyetelan.
A. Perawatan setelah terjadi kerusakan.
Perbaikan dilakukan pada mesin ketika mesinnya telah mengalami kerusakan.
Kerusakan pada mesin disebabkan antara lain karena:
1. Proses kerusakan komponen yang tidak dapat diperkirakan dan tidak dpat dicegah.
2. Kerusakan yang terjadi berangsur-angsur dan berkurangnya kekuatan komponen
karena pemakaian/keausan. Kejadian ini dapat diatasi dengan adanya inspeksi
yang teratur dan mengetahui cara pencegahannya.
Dalam penanganan perawatan ini, perbaikan dilakukan ketida mesin sedang
tidak berfungsi dan departemen menyetuji adanya perbaikan mesin tersebut. Cara
perawatan ini memakan biaya yang lebih tinggi karena adanya biaya tambahan,
membayar operator produksi yang menganggu, kemungkinan membayar lembur bagi

10
tenaga perawatan yang melakukan kerja perbaikan. Perawatan ini merupakan
perawatan yang tidak direncanakan.
B. Perawatan Preventif.
Perawatan dilakukan dengan jadwal yang teratur, sehingga kadang-kadang
disebut sebagai ”perawatan yang direncanakan” atau ”perawatan yang dijadwal”.
Fungsi penting dari cara perawatan jenis ini adalah menjaga kondisi operasional
peralatan serta meningkatkan kehandalannya. Tujuannya adalah menghilangkan
penyebab- penyebab kerusakan sebelum kerusakan terjadi. Perawatan yang terjadwal
selalu lebih ekonomis daripada perawatan yang tidak terjadwal.
Pekerjaan perawatan preventif ini dilakukan dengan mengadakan inspeksi,
pelumasan dan pengecekan peralatan seteliti mungkin. Frekuensi inspeksi ditetapkan
menurut tingkat kepentingan mesin, tingkat kerusakan dan kelemahan mesin. Inspeksi
berkala ini sangat membantu pengecekan untuk menemui penyebab-penyebab yang
menimbulkan kerusakan, dan juga untuk mempermudah usaha perbaikannya melalui
tahapan-tahapannya. Klasifikasi perencanaan perawatan yang didasarkan pada
jenisnya terdiri dari:
1. Perencanaan Tahunan (annual maintenance plans).
Yang meliputi anggaran, rencana inspeksi, persiapan, pengaturan subkontrak,
pengaturan tenaga kerja, dll.
2. Perencanaan Bulanan (monthly manintenance plans).
Perencanaan ini didasarkan pada perencanaan bulanan yang meliputi persiapan
dan pelaksanaan pekerjaan perawatan, pengembangan, pengaturan beban kerja, dll.
3. Perencanaan Mingguan dan Harian (weekly maintenance plans)
Menyangkut rencana pelaksanaan, pengaturan tenaga kerja, pengendalian progress
pelaksanaan pekerjaan perawatan, dll.

2.3 Analisis Mesin Sesuai dengan Kebutuhan Pertanian


1. Bajak Singkal
Bajak singkal merupakan implemen mesin pertanian yaitu traktor, bajak singkal
digunakan sebagai alat pengolahan tanah yang pertama. Bajak singkal digunakan

11
dalam semua kebutuhan pertanian baik itu pertanian skala kecil maupun skala besar.
Luas lahan pertanian disesuaikan dengan penggunaan bajak singkal.
2. Rotavator
Rotavator merupakan alat mesin pertanian yang digunakan untuk membolak-balikan
tanah, dengan berat yang lebih ringan sehingga alat ini cocok digunakan pada tanah
yang gembur.
3. Kultivator
Kultivator bekerja dengan mengaduk dan menghancurkan gumpalan tanah yang
besar sebelum penanaman maupun setelah benih atau bibit tertanam. Cultivator
mengaduk tanah secara hati-hati sehingga tidak mengganggu tanaman petanian. Alat
ini sangat cocok digunakan pada lahan yang telah memiliki tanaman produksi.
4. Garu
Sama seperti bajak singkal garu merupakan implemen mesin yang digandengan
dengan traktor. Garu tersebut digunakan pada pengolahan tanah kedua. Penggunaan
garu juga disesuaikam dengan kondisi lahan dan luas lahan.
5. Sprinkler
Penggunan sprinkler umunya hanya digunakan pada cakupan pertanian yang
sangat luas. Sehingga memungkinkan pengontrolan tanaman secara merata diakarena
terdapat bantuan sensori yang membantu penyiraman secara merata. Pada pertanian
di lahan sempit, pernyiraman hanya dilakukan secara manual.
6. Seed drill dan Transplanter
Penyebaran benih dengan menggunakan alat ini dilakukan pada pertanian
dengan skala besar. Dilakukannya penyebaran benih melalui mesin dimaksudkan agar
tanaman atau bibit yang ditanam seumur.
7. Sllury Spreader
Penyebaran pupuk yang dilakukan menggunakan sllury spreader ini
dimaksudkan agar persebaran pupuk merata. Hanya saja penggunaan pupuk yang
dipakai akan sangat banyak dan besar. Sehingga perlu kesesuaian lahan sebelum
menggunakan alat atau mesin tersebut.

12
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Pra panen merupakan kegiatan pertanian yang dilakukan sebelum panen, yaitu
kegiatan seperti mengolah tanah, pemupukan tanaman, perawatan tanaman,
penyiraman tanaman dan lain sebagainya. Alat mesin yang mendukung kegiatan
pra panen meliputi kultivator, rotavator, bajak singkal, garu, seed drill, sprinkler,
transplanter, slurry spreader dan masih banyak lagi.
2. Dalam penggunaan mesin-mesin pra panen perawatan mesin merupakan hal yang
sangat penting dilakukan guna untuk mendukung kegiatan pertanian. Dengan
melakukan perawatan mesin maka dapat mencapai tingkat biaya perawatan
seoptimal mungkin, dengan melakukan kegiatan perawatan secara efektif dan
efisien, kemampuan berproduksi dan dapat memenuhi kebutuhan sesuai dengan
rencana produksi, mesin dan peralatan produksi (fasilitas produksi) dapat
digunakan dalam jangka waktu yang lebih lama. mengontrol setiap mesin agar
tetap terjaga pemakaiannya dari kerusakan, menjamin keselamatan operator yang
menggunakan sarana dan alat tersebut. menghindari kegiatan maintenance yang
dapat membahayakan keselamatan pekerja. menjaga kualitas produk pada tingkat
yang tepat untuk memenuhi apa yang dibutuhkan produk tersebut sehingga proses
produksi tidak terhambat atau terganggu.
3. Setiap kegiatan pertanian, peran alat mesin tersebut sangat mendukung dalam
membantu proses tanaman menanam. Namun penggunaan setiap mesin haruslah
sesuai pada lahan yang diolah. Seperti pertanian dengan lahan yang sangat luas,
pengolahan tanah dilakukan sebaiknya dengan menggunakan mesin traktor roda
empat agar waktu yang diperlukan dalam mengolah lahan akan efisien. Begitu
pula sebaliknya pada lahan yang sempit, pengolahan dilakukan menggunakan alat
yang sedang seperti hand traktor.

13
3.2 Saran
Saran yang dapat diberikan dalam pembuatan makalah ini adalah dalam
menggunakan mesin pra panen dalam kegiatan pertanian penting dalam melakukan
perawatan baik itu perawatan sebelum dan perawatan setelah mesin digunakan.
Sehingga nantinya mesin tersebut tidak mengalami kerusakan, apabila telah
mengalami kerusakan maka biaya penanganan mesin akan besar dibandingkan biaya
perawatan. Perawatan juga dapat memperpanjang umur mesin dan berdampak pada
kualitas produk yang dihasilkan.
Pada penulisan makalah ini sangat jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu
penulis bersedia menerima kritik dan saran yang positif dari pembaca, dari kritikan
dan saran yang diberikan tersebut dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk
memperbaiki makalah ini di kedepannya. Semoga makalah berikutnya dapat penulis
selesaikan dengan hasil yang lebih baik lagi.

14
DAFTAR PUSTAKA

Andriyono., Azizah. A., Parenden. D. 2019. Tinjauan Kemampuan Perawatan dan


Perbaikan Alsintan Masyarakat Petani di Kampung Matara Marauke. Mustek
Anim Ha. Vol. 8 No 1.

Ardani, A. Makalah Perawatan dan Perbaikan Mesin. Fakultas Teknik. Universitas


Negri Yogyakarta. Yogyakarta
Assauri, S. 1978. Manajemen Produksi. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia, Jakarta.
Erizal, I. P., Yetri, Y., Nusyirwan. 2018. Perencanaan Perawatan Mesin Pengupas
Kulit Pinang. Jurnal Teknik Mesin. Vol. 11 No.1 (2018) 11 – 15
Jiwantoro, A., Argo, B. D., Nugroho, W. A. 2013. Analisis Efektivitas Mesin
Penggiling Tebu dengan Penerapan Total Produvtive. Jurnal Keteknikan
Pertanian Tropis dan Biosistem. Vol. No. 2. Hal 18-28
Utomo, Moch. R. W., B Hari ,. K. Muh. N. 2018. Perencanaan Perawatan Mesin
dengan Metode Reliability Centerted Maintenance (RCM) di
PT.PETROKIMIA GRESIK. Jurnal Energi dan Teknologi Manufaktur.Vol. 01,
No. 02. P-ISSN: 2620-8741

Anda mungkin juga menyukai