Anda di halaman 1dari 64

Persediaan

(Inventory)
Inventory Classification and Systems

Classification
Inventories are:
items held for sale, or
goods to be used in the production of goods to be sold.

Businesses with Inventory:

Merchandiser or Manufacturer

LO 1 Identify major classifications of inventory.


Type of Business Balance Sheet (in thousands)
Current assets
Cash $ 285,000
Merchandiser Marketable securities 530,000
Accounts receivable 149,000
Merchandise inventory 777,000
One inventory Prepaids 33,000
account Total current assets 1,774,000
Purchase goods Investments:
Invesment in ABC bonds 321,657
ready for sale
Investment in UC Inc. 253,980
Notes receivable 150,000
Land held for speculation 550,000
Sinking fund 225,000
Pension fund 653,798

LO 1 Identify major classifications of inventory.


Balance Sheet (in thousands)
Type of Business Current assets
Cash $ 285,000
Marketable securities 530,000
Manufacturer Accounts receivable 149,000
Inventory
Three accounts Raw materials 210,000
Work in process 417,000
Raw materials Finished goods 150,000
Work in process Total inventory 777,000

Finished goods
Prepaids 33,000
Total current assets 1,774,000
Investments:
Invesment in ABC bonds 321,657

LO 1 Identify major classifications of inventory.


Pengertian Persediaan Barang
 Perusahaan Dagang:
Perusahaan yang membeli barang dan
menjualnya kembali tanpa mengadakan
perubahan bentuk barang
Jenis persediaan: Persediaan Barang dagang
 Perusahaan manufaktur:
Perusahaan yang membeli bahan dan merubah
bentuknya untuk dapat dijual
Jenis persediaan:
- Persediaan bahan baku
- Persediaan barang dlm proses
- Persediaan barang jadi
Metode Pencatatan Persediaan

Perpetual system (metode buku)


Periodic system (Physical system /
metode fisik)
Metode Fisik Metode Buku

Sering tidak menggunakan Menggunakan kartu sediaan


kartu persediaan
Tidak ada keharusan stock
Harus ada stock opname opname kecuali setahun sekali
Mutasi persediaan barang tidak Mutasi persediaan barang diikuti
diikuti dalam buku dalam buku
Harga pokok penjualan tdk Harga pokok penjualan dihitung
dapat diketahui sewaktu-waktu dan dicatat setiap terjadi
penjualan
Penyusunan laporan keuangan
interim (jk pendek) Penyusunan laporan keuangan
menimbulkan masalah interm tdk menjadi masalah
(terlambat selesai laporan
Metode buku dapat digunakan
keuangan)
untuk mengawasi barang dalam
Metode ini sangat sederhana gudang
Metode Fisik Metode Buku

Mencatat Pembelian: Mencatat Pembelian:


Pembelian xx Persediaan brg dagang xx
Kas xx Kas xx

Mencatat penjualan: Mencatat Penjualan:


Kas xx Kas xx
Penjualan xx Penjualan xx
Harga Pokok Penjualan xx
Persediaan brg dagang xx
Masalah Pemilikan Persediaan
 Barang dalam Perjalanan (goods in transit)
Tergantung syarat jual beli. Jika syaratnya FOB shipping point, maka
barang dalam perjalanan sudah menjadi milik pembeli,tetapi jika FOB
Destination, maka barang dalam perjalanan masih miliknya si penjual
sampai barang tersebut diterima pembeli.
 Barang yang dipisahkan (segregated goods)
Biasanya terjadi untuk barang yang dibeli secara kontrak dalam jangka
waktu lama. Maka barang yang belum dikirimkan harus dipisah oleh
penjual, dan barang tersebut sudah menjadi milik pembeli.
 Barang konsinyasi (consigment goods)
Yaitu penjualan barang dengan dititipkan pada pihak lain. Selama barang
itu belum terjual barang tersebut masih milik si penitip.
 Penjualan angsuran (installment sales)
Yaitu barang dagang yang dijual secara cicilan. Selama barang tersebut
belum lunas, maka bukti kepemilikanbarang tersebut masih milik si penjual
Harga Pokok Persediaan / Cost

Harga yang dibayar untuk memperoleh suatu aktiva


atau jumlah semua pengeluaran langsung atau tidak
langsung yang berhubungan dengan perolehan,
penyiapan dan penempatan persediaan tersebut agar
dapat dijual.
Tetapi dalam praktek:
Harga pokok = harga faktur + biaya angkut
Potongan Pembelian
Diperlakukan :
 Sebagai Pengurang harga pokok persediaan

 pembelian dicatat dengan harga bruto

saat dibeli: Pembelian 1.000.000


Hutang dagang 1.000.000
saat dibayar: Hutang dagang 1.000.000
Pot. pembelian 20.000
Kas 980.000
 pembelian dicatat dengan harga netto
saat dibeli: Pembelian 980.000
Hutang dagang 980.000

saat dibayar: Hutang dagang 980.000


Kas 980.000

Jika dibayar diluar periode potongan:

Hutang dagang 980.000


Pot.pembelian yg hilang 20.000
Kas 1.000.000
Metode Pembebanan Harga Pokok
Persediaan

 Identifikasi khusus
 FIFO (masuk pertama keluar pertama)
 LIFO (masuk terakhir keluar pertama)
 Rata-rata
 LIFO nilai rupiah (dollar-value LIFO)
Identifikasi khusus:
Dipisahkan tiap-tiap jenis barang berdasarkan harga
pokoknya dan untuk masing-masing kelompok dibuatkan
kartu persediaan sendiri sehingga masing-masing harga
pokok bisa diketahui.
Dapat digunakan oleh perusahaan yang menggunakan
metode pencatatan secara physical maupun perpetual.
Metode ini jarang yang menggunakan.

FIFO:

Harga pokok persediaan dibebankan sesuai dengan


urutan terjadinya.
Dapat digunakan oleh perusahaan yang menggunakan
metode pencatatan secara physical maupun perpetual.
Rata-rata Tertimbang (weigted everage):
Barang yang dipakai untuk produksi atau dijual akan
dibebani harga pokok rata-rata.
Perhitungan harga pokok rata-rata dilakukan dengan
cara membagi jumlah harga perolehan dengan
kuantitasnya

Digunakan utk pencatatan persediaannya menggunakan metode fisik

Harga pokok rata-rata = Jumlah barang tersedia untuk dijual (Rp)


Jumlah brg tersedia utk dijual (unit)
Rata-Rata Bergerak (moving average):

Digunakan jika metode pencatatan persediaan


perpetual. Harga pokok rata-rata akan dihitung setiap
kali terjadi pembelian barang, sehingga dalam satu
periode akan terdapat beberapa harga pokok rata-rata.
Pengeluaran barang berikutnya dihargai dengan harga
pokok rata-rata tersebut sampai ada pembelian lagi.

Digunakan untuk metode pencatatan secara: Perpetual


(dapat terlihat di kartu persediaan)

Harga poko rata-rata akan dihitung dengan cara:


= saldo persediaan sebelum pembelian + brg yang dibeli (Rp)
saldo persediaan sebelum pembelian + brg yang dibeli (unit)
Contoh:

Young & Crazy Company melakukan pembelian sbb:


1. One item on 2/2/09 for $10
2. One item on 2/15/09 for $15
3. One item on 2/25/09 for $20
Young & Crazy Company menjual one item on 2/28/09
for $90. hitunglah saldo persediaan akhir dan harga
pokok penjualan untuk bulan yang berakhir Feb.
2009, asumsi perusahaan menggunakan metode FIFO,
LIFO, Average Cost, and Specific Identification?
Assume a tax rate of 30%.
“First-In-First-Out (FIFO)”

Inventory Young & Crazy Company


Balance = $ 45 Income Statement
For the Month of Feb. 2009

Sales $ 90
Purchase on Cost of goods sold 0
2/25/09 for $20 Gross profit 90
Expenses:
Administrative 14
Purchase on Selling 12
2/15/09 for $15 Interest 7
Total expenses 33
Income before tax 57
Purchase on Taxes 17
2/2/09 for $10 Net Income $ 40

LO 5 Describe and compare the cost flow assumptions


used to account for inventories.
“First-In-First-Out (FIFO)”

Inventory Young & Crazy Company


Balance = $ 35 Income Statement
For the Month of Feb. 2009

Sales $ 90
Purchase on Cost of goods sold 10
2/25/09 for $20 Gross profit 80
Expenses:
Administrative 14
Purchase on Selling 12
2/15/09 for $15 Interest 7
Total expenses 33
Income before tax 47
Purchase on Taxes 14
2/2/09 for $10 Net Income $ 33

LO 5 Describe and compare the cost flow assumptions


used to account for inventories.
“Last-In-First-Out (LIFO)”

Inventory Young & Crazy Company


Balance = $ 45 Income Statement
For the Month of Feb. 2009

Sales $ 90
Purchase on Cost of goods sold 0
2/25/09 for $20 Gross profit 90
Expenses:
Administrative 14
Purchase on Selling 12
2/15/09 for $15 Interest 7
Total expenses 33
Income before tax 57
Purchase on Taxes 17
2/2/09 for $10 Net Income $ 40

LO 5 Describe and compare the cost flow assumptions


used to account for inventories.
“Last-In-First-Out (LIFO)”

Inventory Young & CrazyLO 5 Describe and comp


Company
used to account fo
Balance = $ 25 Income Statement
For the Month of Feb. 2009

Sales $ 90
Purchase on Cost of goods sold 20
2/25/09 for $20 Gross profit 70
Expenses:
Administrative 14
Purchase on Selling 12
2/15/09 for $15 Interest 7
Total expenses 33
Income before tax 37
Purchase on Taxes 11
2/2/09 for $10 Net Income $ 26
“Average Cost”

Inventory Young & Crazy Company


Balance = $ 45 Income Statement
For the Month of Feb. 2009

Sales $ 90
Purchase on Cost of goods sold 0
2/25/09 for $20 Gross profit 90
Expenses:
Administrative 14
Purchase on Selling 12
2/15/09 for $15 Interest 7
Total expenses 33
Income before tax 57
Purchase on Taxes 17
2/2/09 for $10 Net Income $ 40

LO 5 Describe and compare the cost flow assumptions


used to account for inventories.
“Average Cost”

Inventory Young & Crazy Company


Balance = $ 30 Income Statement
For the Month of Feb. 2009

Sales $ 90
Purchase on Cost of goods sold 15
2/25/09 for $20 Gross profit 75
Expenses:
Administrative 14
Purchase on Selling 12
2/15/09 for $15 Interest 7
Total expenses 33
Income before tax 42
Purchase on Taxes 12
2/2/09 for $10 Net Income $ 30

LO 5 Describe and compare the cost flow assumptions


used to account for inventories.
“Specific Identification”

Inventory Young & Crazy Company


Balance = $ 45 Income Statement
For the Month of Feb. 2009

Sales $ 90
Purchase on Cost of goods sold 0
2/25/09 for $20 Gross profit 90
Expenses:
Administrative 14
Purchase on Selling 12
2/15/09 for $15 Interest 7
Total expenses 33
Income before tax 57
Purchase on Taxes 17
2/2/09 for $10 Net Income $ 40

LO 5 Describe and compare the cost flow assumptions


used to account for inventories.
“Specific Identification”

Inventory Young & Crazy Company


Balance = $ 45 Income Statement
Depends whichof one
For the Month Feb. is sold
2009

Sales $ 90
Purchase on Cost of goods sold 0
2/25/09 for $20 Gross profit 90
Expenses:
Administrative 14
Purchase on Selling 12
2/15/09 for $15 Interest 7
Total expenses 33
Income before tax 57
Purchase on Taxes 17
2/2/09 for $10 Net Income $ 40

LO 5 Describe and compare the cost flow assumptions


used to account for inventories.
Financial Statement
FIFO Summary
LIFO Average
Sales $ 90 $ 90 $ 90
Cost of goods sold 10 20 15
Gross profit 80 70 75
Operating expenses:
Administrative 14 14 14
Selling 12 12 12
Interest 7 7 7
Total expenses 33 33 33
Income before taxes 47 37 42
Income tax expense 14 11 12
Net income $ 33 $ 26 $ 30

Inventory Balance 35 25 30
LO 5 Describe and compare the cost flow assumptions
used to account for inventories.
Kartu Persediaan (stock card)
Perpetual
Pembelian Penjualan Saldo
tgl Keterangan
Qtt @ Jlh Qtt @ Jlh Qtt @ Jlh
Soal Latihan – (Perpetual and Physical Methods)

Informasi persediaan barang X untuk bulan Juni sbb:


June 1 Beg. Balance 300 units @ $10 = $ 3,000
Goods
10 Sold 200 units @ $24 Available
11 Purchased 800 units @ $12 = 9,600
$19,100
15 Sold 500 units @ $25
20 Purchased 500 units @ $13 = 6,500
27 Sold 300 units @ $27

1. Assuming the Perpetual Inventory Method, compute the Cost of Goods


Sold and Ending Inventory under FIFO, LIFO, and Average cost.
2. Assuming the Physical Inventory Method, compute the Cost of Goods
Sold and Ending Inventory under FIFO, LIFO, and Average cost.
3. Buat pencatatannya bila digunakan metode pencatatan physical dan juga
metode pencatatan perpetual
Tgl Metode Periodik (Metode Fisik): Metode Perpetual (Metode Buku):

10 Juni Kas 4,800 Kas 4,800


Penjualan 4,800 Penjualan 4,800
Harga Pokok Penj 2,000
Pers brg dagang 2,000
11 Juni Pembelian 9,600 Pers brg dagang 9,600
Kas 9,600 Kas 9,600
15 Juni Kas 12,500 Kas 12,500
Penjualan 12,500 Penjualan 12,500
Harga Pokok Penj 5,800
Pers brg dagang 5,800
20 Juni Pembelian 6,500 Pers brg dagang 6,500
Kas 6,500 Kas 6,500
27 Juni Kas 8,100 Kas 8,100
Penjualan 8,100 Penjualan 8,100
Harga Pokok Penj 3,600
Pers brg dagang 3,600
Kartu Persediaan (stock card)
FIFO Perpetual
Pembelian Penjualan Saldo
tgl Keterangan
Qtt @ Jlh Qtt @ Jlh Qtt @ Jlh
1/6 Saldo 300 10 3.000
10/6 Penjualan 200 10 2.000 100 10 1.000
11/6 Pembelian 800 12 9.600 100 10 1.000
800 12 9.600
15/6 Penjualan 100 10 1.000 400 12 4.800
400 12 4.800
20/6 Pembelian 500 13 6.500 400 12 4.800
500 13 6.500
27/6 Penjualan 300 12 3.600 100 12 1.200
500 13 6.500

HPP Persediaan
akhir
Kartu Persediaan (stock card)
Rata-rata Bergerak Perpetual
Pembelian Penjualan Saldo
tgl Keterangan
Qtt @ Jlh Qtt @ Jlh Qtt @ Jlh
1/6 Saldo 300 10 3.000
10/6 Penjualan 200 10 2.000 100 10 1.000
11/6 Pembelian 800 12 9.600 900 11,78 10.600
15/6 Penjualan 500 11,78 5.890 400 11,78 4.710
20/6 Pembelian 500 13 6.500 900 12,46 11.210
27/6 Penjualan 300 12,46 3.738 600 12,46 7.472
LIFO Nilai Rupiah (Dollar Value LIFO):

Metode ini menggunakan rupiah sebagai pengukur. Semua


jenis barang yang sama dimasukkan dalam satu kelompok
dan kenaikan persediaan dihitung atas dasar perubahan
jumlah rupiahnya.
Karena adanya perubahan nilai uang, diperlukan data
indeks harga setiap periode. Indeks ini digunakan untuk
membandingkan sediaan dalam dua tanggal yang berbeda
agar dapat diketahui apakah ada kenaikan atau
penurunan persediaan.
Metode ini banyak digunakan pada perusahaan yang
barangnya banyak dan banyak perubahan dalam produk
mix-nya.
Lapisan baru sediaan akan terbentuk ketika persediaan
akhir th berikutnya (dengan harga tahun dasar) melebihi
persediaan awal (dengan harga tahun dasar) sebelumnya.
Soal Latihan
Informasi berikut diperoleh dari Dino Radja Company:

Tanggal Persediaan akhir Index Harga


31 Des’03 Rp 800.000 1.00
31 Des’04 1.150.000 1.05
31 Des’05 1.080.000 1.20
31 Des’06 1.222.000 1.30
31 Des’07 1.240.000 1.40
31 Des’08 1.769.000 1.45

Diminta:
Hitunglah persediaan akhir perusahaan Dino untuk
tahun 2003 sampai dengan 2008 menggunakan
LIFO nilai rupiah
Jawaban:

Year Prices Index Prices Layers Index LIFO TOTAL Reserve


2003 $ 800.000 1,00 $ 800.000 $ 800.000 1,00 $ 800.000 $ 800.000

2004 1.150.000 1,05 1.095.238 800.000 1,00 800.000


295.238 1,05 310.000 1.110.000

2005 1.080.000 1.2 900.000 800.000 1,00 800.000


100.000 1,05 105.000 905.000

2006 1.222.000 1.30 $ 940.000 800.000 1,00 $ 800.000


100.000 1,05 105.000,00
40.000 1,30 $ 52.000 $ 957.000

2007 1.240.000 1,40 885.714 800.000 1,00 800.000


85.714 1,05 $ 90.000 $ 890.000

2008 1.769.000 1,45 1.220.000 800.000 1,00 800.000


85.714 1,05 90.000
334.286 1,45 $ 484.714 1.374.714

LO 8 Explain the dollar-value LIFO method.


Penilaian Persediaan Barang
Penilaian persediaan adalah menentukan nilai sediaan
yang dicantumkan dalam neraca.
Ada beberapa metode Penilaian Persediaan:
 Metode harga pokok (FIFO, LIFO, Rata-rata, Identifikasi
Khusus)
 Metode harga pokok atau harga pasar yang lebih
rendah (LCM)
 metode harga jual
 metode taksiran
a. Metode laba kotor
b. Metode harga eceran (retail inventory
method)
Menurut prinsip akuntansi yang lazim, persediaan
dicantumkan dalam neraca dengan nilai sebesar
harga pokoknya. Tetapi dalam keadaan tertentu
penyimpangan dari prinsip harga pokok dapat
dibenarkan.

Metode Harga Pokok atau Harga Pasar yang


lebih rendah (LCM/Lower Cost or Market).

Yang dimaksud harga pasar adalah: nilai ganti


pada saat itu (current replacement cost) yang
didapat dengan cara membeli atau mereproduksi
menurut keadaan, terkecuali:
a. Harga pasar tidak boleh melebihi nilai bersih
yang dapat direalisasikan (yaitu taksiran harga
jual dikurangi biaya untuk menyelesaikan atau
menjualnya)
b. Harga pasar tidak boleh lebih rendah dari pada
nilai bersih yang dapat direalisasikan sesudah
dikurangi laba normal.

Nilai bersih yang dapat direalisasi merupakan batas


maksimum yang diperkenankan untuk mencantumkan
persediaan (batas atas)
Nilai bersih yang dapat direalisasi dikurangi laba
normal merupakan batas minimum untuk
mencantumkan nilai persediaan (batas bawah)
Cara menentukan nilai persediaan:

1. bandingkan antara harga pokok dengan harga


pasar, dipilih yang lebih rendah.
2. Jika harga pasar yang lebih rendah, maka
bandingkan harga pasar tersebut dengan batas
atas dan batas bawahnya.
Bila h. pasar tsb masih dalam (range) batas atas
dan bawah, maka nilai persediaan sebesar h.pasar
tsb.
Tetapi jika berada diluar batas atas atau bawah,
maka persediaan akan dinilai maksimum sama
dengan batas atas atau minimum sama dengan
batas bawah.
Soal Latihan

Smashing Pumpkins Company menggunakan metode


LCM atas dasar item individual. Per tanggal 31
Desember 2008 terdiri dari produk D, E, F, G, H dan I

D E F G H I
Estimasi harga jual $ 120 $ 110 $ 95 $ 90 $ 110 $ 90
Cost 75 80 80 80 50 36
Replacement Cost 120 72 70 30 70 30
Estimated selling expense 30 30 30 25 30 30
Normal profit 20 20 20 20 20 20

Diminta:
Tentukan nilai persediaan yang harus dilaporkan di
Neraca tanggal 31 desember 2008 untuk setiap jenis
item produk secara individual.
Jenis B.pen- Laba Harga pasar
pro- H.jual Harga jualan nor-mal Batas Batas Replacement LCM
duk pokok atas bawah cost
D 120 75 30 20 90 70 120 75
E 110 80 30 20 80 60 72 72
F 95 80 30 20 65 45 70 65
G 90 80 25 20 65 45 30 45
H 110 50 30 20 80 60 70 50
I 90 36 30 20 60 40 30 40

401 347

Rugi penurunan nilai persediaan 54


Persediaan barang dagang 54
Metode Harga Jual

Metode ini dapat diterima jika memenuhi syarat sbb:


a. Ada kepastian barang tersebut dapat segera dijual
dengan harga yang telah ditetapkan
b. Merupakan produk standar, yang pasarnya mampu
menampung serta sulit untuk menentukan harga
pokoknya

Spt: logam mulia (emas, perak)


hasil pertanian / peternakan
Metode Taksiran
a. Metode Laba Kotor

Metode ini digunakan dalam keadaan:


a. Untuk menyusunan laporan keuangan interim,
dimana perhitungan fisik tidak mungkin dilakukan.
b. Untuk menaksir jumlah persediaan yang rusak
karena terbakar, agar claim terhadap perusahaan
asuransi dapat ditentukan
c. Untuk mengecek jumlah sediaan
d. Untuk menyusun taksiran harga pokok penjualan,
persediaan akhir dan laba kotor, yang dihitung
setelah membuat budget penjualan
Cara menentukan nilai persedian:

1. tentukan persentase laba kotor menggunakan


data masa lalu (bisa berdasarkan penjualan atau
harga pokok penjualan)
(Laba Kotor = % tertentu x penjualan)
(Laba Kotor = % tertentu x Harga Pokok Penjualan)
H.Pokok Penj = Penjualan- (% laba kotor x penjualan)

2. Selisih antara harga pokok penjualan dengan


barang tersedia untuk dijual merupakan persediaan
akhir.
Contoh:

Berikut diketahui data dari suatu perusahaan:


Persediaan barang dagang awal Rp 15.000.000
Pembelian (netto) Rp 60.000.000
Penjualan (netto) Rp 45.000.000
Laba kotor perusahaan diasumsikan = 25% dari penjualan

Diminta: a. Hitunglah nilai persediaan akhir.


b. Jika Laba kotor 40% dari Harga pokok
penjualan, hitunglah nilai persediaan
akhir
Jawaban a:
Laba Kotor = 25% x Penjualan
= 25% x 45.000.000
= 11.250.000
Harga Pokok Penjualan = Penjualan – Laba Kotor
= 45.000.000 – 11.250.000
= 33.750.000
HPP = Persediaan awal + Pembelian bersih - Pers akhir
Persediaan akhir = persediaan + Pembelian – HPP
awal bersih
= 15.000.000 + 60.000.000 – 33.750.000
= 41.250.000
Penjualan 45.000.000
Persediaan awal 15.000.000
Pembelian bersih 60.000.000
Brg tersedia utk dijual 75.000.000
Persediaan akhir 41.250.000
Harga Pokok penjualan 33.750.000
Laba Kotor 11.250.000
Jawaban b:
Laba Kotor = 40 % x HPP
Penjualan 140% HPP
HPP 100%
Laba Kotor 40% HPP
Penjualan = 140% x HPP
45.000.000 = 140% x HPP
HPP = 45.000.000
140%
HPP = 32.142.857
Persediaan akhir = Persediaan + pembelian – HPP
awal bersih
= 15.000.000 + 60.000.000 – 32.142.857
= 42.857.143
Penjualan 45.000.000
Persediaan awal 15.000.000
Pembelian bersih 60.000.000
Brg tersedia utk dijual 75.000.000
Persediaan akhir 42.857.143
Harga Pokok penjualan 32.142.857
Laba Kotor 12.857.143
b. Metode Harga Eceran (Retail Inventory Method)

Biasanya digunakan oleh toko-toko yang menjual


barang secara eceran, yang pencatatan sediaannya
menggunakan metode fisik.

Metode ini digunakan untuk:


a. Menaksir jumlah sediaan barang untuk menyusun
laporan keuangan jangka pendek (interim)
b. Mempercepat perhitungan fisik
c. Mutasi barang dapat diawasi
Cara menentukan nilai persediaan:

Pertama hitung persentase harga pokok terhadap harga


ecerannya (data periode tersebut)
% harga pokok = Brg trsdia u dijual (h.pokok) x 100%
thd h.eceran Brg trsdia u dijual (h.eceran)

Kemudian barang yang tersedia untuk dijual (dengan


harga jual) dikurangi dengan jumlah penjualan akan
menunjukkan persediaan akhir dengan harga jual

Persediaan akhir dengan harga pokok dihitung:


= % harga pokok x persediaan akhir menurut h.jual
Latihan:

Harga pokok Harga eceran


Persediaan barang awal 3.000.000 5.000.000

Pembelian netto 37.500.000 50.000.000

Penjualan 45.500.000

Persediaan akhir ???

Hitunglah nilai persediaan akhir dengan metode harga


eceran
% Harga Pokok = 3.000.000 + 37.500.000 x 100%
5.000.000 + 50.000.000
= 73,64%
Persediaan akhir (h.jual) = brg tersedia dijual – penjualan
= 55.000.000 – 45.500.000
= 9.500.000
Pers akhir (harga pokok) = 73,64%
Pers akhir (h.eceran)
Pers akhir (harga pokok) = 73,64%
9.500.000
Persediaan akhir (h.pokok) = 73,64% x 9.500.000
= 6.995.800
Beberapa istilah terkait penjualan eceran:

1. Mark up = kenaikan harga


2. Mark down = penurunan harga
3. Mark up cancellation = pembatalan kenaikan
harga, tapi tidak sampai ke harga semula
4. Mark down cancellation = pembatalan penurunan
harga, tapi tidak sampai ke haga semula
h. pokok h.eceran
Persediaan awal 10.000 12.500
Pembelian bersih 120.000 155.000
Mark up 2.000
Mark up cancellation 1.500
Mark down 1.500
Mark down cancellation 500
Penjualan 130.000

Diminta: hitunglah nilai persediaan akhir (dengan harga


pokok)
Persediaan awal 10.000 12.500
Pembelian bersih 120.000 155.000 167.500
Mark up 2.000
Mark up cancellation (1.500) 500
Mark down (1.500)
Mark down cancellation 500 (1.000)
Brg tersedia dijual 130.000 167.000

% Harga Pokok = 130.000 x 100%


167.000
= 77,84%
Persediaan akhir (h.eceran) = brg tersedia dijual - penjulan
= 167.000 – 130.000
= 37.000
Persediaan akhir (h.pokok) = 77,84% x 37.000
= 28.800
Penilaian persediaan dalam
Kontrak Jangka Panjang
Dalam pekerjaan pembangunan jangka panjang (lebih
dari satu periode akuntansi), pada akhir periode timbul
masalah penilaian persediaan dan penentuan laba atau
rugi periode tersebut.
Semua biaya yang dikeluarkan dalam kontrak
pembangunan dikumpulkan dalam rekening “Bangunan
dalam Pelaksanaan”.
Uang yang diterima dari pemesan dikreditkan ke “Uang
Muka Pesanan”

a. Metode Kontrak Selesai


Sebelum bangunan selesai tidak ada
pendapatan yang diakui
b. Metode Persentase Penyelesaian

Setiap akhir periode dilakukan perhitungan laba


atau rugi berdasarkan % penyelesaian.
Taksiran laba dicatat dengan mendebit akun
“Bangunan Dalam Pelaksanaan” dan mengkredit
akun “Pengakuan Laba Kontrak Jangka Panjang”
Contoh:

Suatu proyek dengan nilai kontraknya


Rp 30.000.000 dilaksanakan sbb:
Th 1. biaya dikeluarkan Rp 7.000.000
menerima uang muka Rp 6.000.000
Th 2. biaya dikeluarkan Rp 11.000.000
menerima uang muka Rp 11.500.000
Th 3. biaya dikeluarkan Rp 8.000.000
menerima uang muka Rp 12.500.000
akhir th 3 proyek selesai.
Misalkan: Utk pengakuan pendapatan berdasarkan
prosentase penyelesaian:
akhir th 1, masih butuh tambahan dana Rp 20 jt
akhir th 2, masih butuh tambahan dana Rp 9,2 jt
Kontrak Selesai

Tahun 1
Biaya Bangunan Bangunan dlm pelaksanaan 7.000.000
Bahan/Hutang/Kas 7.000.000

Uang muka pesanan Kas 6.000.000


Uang muka pesanan 6.000.000

Tahun 2
Biaya Bangunan Bangunan dlm pelaksanaan 11.000.000
Bahan/Hutang/Kas 11.000.000

Uang muka pesanan Kas 11.500.000


Uang muka pesanan 11.500.000

dst...
Tahun 3 Metode Kontrak Selesai

Biaya2 Bangunan dlm pelaksanaan 8,000,000

Bahan/Hutang/Kas 8,000,000

Uang yg Kas 12,500,000

diterima Uang muka pesanan 12,500,000

Penyerahan Uang muka pesanan 30,000,000

Bangunan Bangunan dlm pelaksanaan 26,000,000

Laba Kontrak jangka Panjang 4,000,000


Prosentase Penyelesaian
Tahun 1
Biaya Bangunan Bangunan dlm pelaksanaan 7.000.000
Bahan/Hutang/Kas 7.000.000

Uang muka pesanan Kas 6.000.000


Uang muka pesanan 6.000.000

Pengakuan Laba Bangunan dlm pelaksanaan 777.800


Pengakuan laba kontrak jk pj 777.800

Tahun 2
Biaya Bangunan Bangunan dlm pelaksanaan 11.000.000
Bahan/Hutang/Kas 11.000.000

Uang muka pesanan Kas 11.500.000


Uang muka pesanan 11.500.000

Pengakuan Laba Bangunan dlm pelaksanaan 1.074.200


Pengakuan laba kontrak jk pj 1.074.200
dst...
Perhitungan laba ruginya sbb:
Tahun 1
Harga kontrak 30.000.000
Taksiran biaya:
Sudah dikeluarkan 7.000.000
Taks b.penyelesaian 20.000.000 27.000.000
Taksiran laba 3.000.000

Taksiran laba tahun 1:


7.000.000 x 3.000.000 = Rp 777.800
27.000.000
Tahun 2:

Harga kontrak 30.000.000


Taksiran biaya:
Dikeluarkan th 1 dan 2 18.000.000
Taks b.penyelesaian 9.200.000 27.200.000
Taksiran laba 2.800.000

Taksiran laba tahun 2:


18.000.000 x 2.800.000 = Rp 1.852.000
27.200.000
Laba tahun 1 777.800

Taksiran laba tahun 2 1.074.200


 Tahun 3

 Biaya Bangunan Bangunan dlm pelaksanaan 8.000.000


 Bahan/Hutang/Kas 8.000.000

 Uang muka pesanan Kas 12.500.000


 Uang muka pesanan 12.500.000

 Pengakuan Laba Bangunan dlm Pelaksanaan 2.148.000

 Pengakuan Laba Kontrak jk pj 2.148.000

 Jika bangunan sudah selesai dikerjakan, pencatatan yang harus dibuat saat
bangunan diserahkan pada pemesan:

 Uang muka pesanan 30.000.000

 Bangunan dalam pelaksaan 30.000.000

Anda mungkin juga menyukai