Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

WAWANCARA KERJA

Disusun oleh :

Tesya Nofitasari (22)

OFFICE MANAGEMENT 1901

LP3I COLLEGE KEDIRI

Jl.lejten sutoyo No.94, Bangsal, Pesantren, Kota Kediri

Tahun Ajaran 2020/2021


KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH swt. yang senantiasa melimpahkan
rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan wawancara ini pada tanggal 26
Maret 2020

Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan Laporan wawancara ini adalah untuk
menyelesaikan tugas Human Resources Management yaitu mengenai hal-hal dalam
wawancara, memahami dan menguasai kegiatan wawancara serta memperoleh informasi dari
hasil wawancara.

Dalam kesempatan ini kami mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang telah membantu dalam membuat laporan wawancara ini.

Satu harapan yang kami inginkan semoga karya tulis ini dapat berguna bagi pembaca dan
kami juga berharap kritik dan saran dari pembaca atas segala kekurangan dalam laporan hasil
wawancara ini.

Kediri, 26 Maret 2020

Penyusun

Tesya Nofitasari

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................I

DAFTAR ISI...................................................................................................................II

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................1

A. Latar Belakang.......................................................................................................1

B. Rumusan Masalah..................................................................................................1

C. Tujuan Penulisan...................................................................................................1

BAB II ISI PEMBAHASAN.........................................................................................2

A. Pengertian Wawancara..........................................................................................2

B. Kendala-kendala Wawancara................................................................................3

C. Pengertian Tes Psikologi.......................................................................................4

D. Masa Orientasi.....................................................................................................11

E. Kendala-kendala Masa Orientasi........................................................................12

F. Kewajiban/hak pengusaha dan karyawan............................................................13

BAB III PENUTUP.......................................................................................................16

A. Kesimpulan..........................................................................................................16

B. Saran....................................................................................................................16

C. Daftar Pustaka.....................................................................................................16

II
III
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebagaimana kita ketahui bahwa salah satu metode pengumpulan data adalah dengan cara
wawancara. Apa pengertian dari wawancara itu? Budiyono (2003: 52) mengatakan bahwa
metode wawancara (disebut pulainterview) adalah cara pengumpulan data yang dilakukan
melalui percakapan antara peneliti (atau orang yang ditugasi) dengan subyek penelitian
atau responden atau sumber data. Dalam hal ini pewawancaramenggunakan percakapan
sedemikian hingga yang diwawancara bersedia terbuka mengeluarkan pendapatnya.
Biasanya yang diminta bukan kemampuan tetapi informasi mengenai sesuatu dapat
dijelaskan bahwa wawancara adalah situasi dimana terjadi interaksi antara pewawancara
dan yang diwawancarai dengan pedoman wawancara berdasarkan pada hasil tugas/tes
yang telah diberikan kepada yang diwawancarai. Wawancara ini digunakan untuk
memperoleh data primer yang terbaik sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian Wawancara ?


2. Apa saja kendala-kendala wawancara ?
3. Apa yang dimaksud dengan tes psikologi ?
4. Apa yang dimaksud dengan Masa orientasi ?
5. Apa saja kendala-kendala Masa orientasi ?
6. Apa saja kewajiban/hak pengusaha dan karyawan ?

C. Tujuan Penulisan

1. Mengetahui dan memahami hakikat/definisi wawancara


2. Mengidentifikasi Kendala-kendala wawancara
3. Memahami Tes Psikologi
4. Mengetahui dan memahami Masa Orientasi
5. Mengidentifkasi Kendala-kendala masa orientasi
6. Mengetahui dan memahami Kewajiban/Hak pengusaha dan karyawan

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Wawancara

Wawancara kerja merupakan salah satu cara yang sangat penting bagi suatu perusahaan
dalam menyaring jumlah pelamar yang ada. Jumlah pelamar umumnya jauh lebih banyak
daripada posisi yang tersedia, karenanya dibutuhkan alat penyaring atau alat seleksi yang
dapat menemukan orang-orang yang paling cocok untuk menempati posisi tersebut.
Mengingat ketatnya seleksi dari perusahaan, seorang calon pelamar mungkin saja
diwawancara lebih dari satu kali.
Selain berlatih menulis resume dan surat lamaran kerja, menyiapkan diri menghadapi
wawancara juga termasuk bagian dari usaha anda untuk mendapatkan pekerjaan. Anda
harus bena-benar mempersiapkan diri sehingga dapat memberikan kesan yang baik, dan
membuat pewawancara (interviewer) yakin akan kemampuan anda.
Berbagai aspek khususnya aspek kepribadian, yang anda tampilkan baik secara verbal
maupun nonverbal sejak saat anda memasuki ruang wawancara akan diperhatikan oleh
pewawancara. Aspek-aspek kepribadian yang akan dinilai mencakup:
1. Penampilan anada secara fisik.
2. gerak gerik dan sopan santun.
3. nada suara.
4. rasa percaya diri.
5. Inisiatif.
6. Kebijaksanaan.
7. tanggap dan kerja sama.
8. ekspresi wajah.
9. kemampuan berkomunikasi.
10. sikap terhadap pekerjaan.
11. selera humor,
Penilaian terhadap aspek-aspek diatas akan membantu pewawancara memprediksi
keberhasilan anda dalam menduduki posisi tertentu diperusahaan bila anda lemah dalam
aspek penting, yang sangat dituntut oleh jabatan yang anda inginkan, atau yang
merupakan faktor penentu keberhasilan anda dalam menduduki jabatan tersebut, tentunya
anda tidak akan diterima.
Wawancara tahap awal sering disebut wawancara pendahuluan. Pada tahap ini
wawancara dilakukan berdasarkan surat lamaran dan resume yang telah dibuat oleh
pelamar. Hal ini untuk memastikan bahwa pelamar telah menyelesaikan proses
administrasi , atau telah memberikan semua informasi penting berkaitan dengan jabatan

2
yang diinginkan. Pada tahap ini juga dinilai kesesuaian antara kualifikasi pelamar dengan
jenis jabatan yang akan diisi.
Dalam proses wawancara, berikanlah informasi yang padat dan akurat dengan jelas dan
tidak berbelit belit. Jawablah semua pertanyaan yang diminta dengan baik, janganlah
memberikan informasi yang tidak ditanyakan atau yang tidak relevan dengan pertanyaan
wawancara.
Wawancara pendahuluan (preliminary interview) akan dilanjutkan dengan wawancara
seleksi (selection interview) yang umumnya memerlukan waktu yang lebih lama daripada
wawancara pendahuluan. Dalam wawancara seleksi, anda mungkin akan diwawancarai
oleh lebih dari satu pewawancara. pada tahap ini, calon pelamar akan ditanya mengenai
latar belakangnya yang mencakup kualifikasi , pengalaman kerja, pelatihan dan semangat
kerja secara umum, untuk mengetahui apakah pelamar memiliki kualifikasi yang sesuai
dengan tuntutan jabatan yang dikehendakinya. Setelah itu, bentuk pertanyaan bersifat
lebih terbuka dimana pelamar diberi kesempatan seluas-luasnya untuk mengungkapkan
latar belakang dirinya.

B. Kendala – Kendala Dalam Wawancara

Kendala – kendala dalam wawancara dipengaruhi oleh faktor Internal dan Faktor
Eksternal sebagai berikut :
1. Faktor Internal :
Dari Sisi Pewawancara
1) Pewawancara kurang bisa menciptakan suasana yang santai dan menyenangkan.
2) Pewawancara kurang bisa menjalin kerjasama yang baik dengan responden
3) Pewawancara tidak bisa memahami bagaimana karakter responden yang di
wawancarai
4) Pewawancara kurang bisa mengekspresikan keingintahunannya kepada responden
melalui bahasa nonverbal yang sangat perlu untuk mendukung bahasa verbal
5) Pewawancara kurang kritis menanggapi jawaban dari responden sehingga
informasi yang didapat kurang digali lebih dalam

Dari sisi Responden


1) Responden kurang terbuka dalam memberikan informasi dan terkesan malu –
malu sehingga tercipta suasana wawancara yang kurang nyaman
2) Persepsi yang salah dari responden terhadap pewawancara
3) Karakter responden yang bermacam-macam sehingga tidak mudah untuk
menggali informasi
4) Perbedaan tingkat pendidikan diantara responden yang cukup beragam sehingga
pewawancara harus bisa menempatkan diri dengan baik
5) Keegoisan responden dalam mempertahankan pendapatnya membuat informasi
yang didapat menjadi lebih sempit
6) Responden sedang dalam kondisi yang kurang nyaman, misalnya sedan terburu-
buru

3
2. Faktor Eksternal
1) Keadaan ribut disekitar lokasi wawancara membuat wawancara sedikit terganggu
2) Karena sebagian wawancara dilakukan ditempat terbuka sehingga kurangnya
privacy dalam wawancara

C. Pengertian Tes Psikologi

Wawancara dalam tes psikologi (psikotes) sebenarnya satu paket dengan tes tertulisnya.
Tes ini bertujuan mencari orang yang cocok dan pas, baik dari tingkat kecerdasan, serta
sifat dan kepribadian.

Psikotes merupakan salah satu tahap seleksi kerja yang sering diterapkan oleh banyak
perusahaan baik perusahaan besar atau jenis perusahaan yang masih masuk golongan
startup. Psikotes berfungsi untuk mengenal watak dari seseorang seperti attitude,
personality, interest, dan juga intelijensinya.

Hasil dari psikotes berperan besar untuk menentukan apakah kamu cocok untuk diterima
bekerja di perusahaan tersebut atau tidak. Tidak ada istilah salah atau benar dalam
mengerjakan sebuah soal psikotes, yang ada hanya cocok atau tidaknya kamu untuk
bekerja dengan perusahaan atau posisi/jabatan yang dimaksud.

Pada umumnya ada 7 jenis soal psikotes yang harus kamu kerjakan. Soal-soal ini
membutuhkan konsentrasi yang baik dan setiap satu jenis soal psikotes masing-
masingnya akan diberikan waktu untuk menyelesaikannya. Nah, biar persiapan lebih
matang ketika kamu akan melamar kerja ini dia beberapa jenis soal psikotes untuk tes
seleksi kerja yang harus kamu ketahui serta tips cara mengerjakannya.

1. Tes Psikotes untuk Kemampuan Verbal

Tes kemampuan verbal ini meliputi sinonim (persamaan kata), antonim (lawan kata),
analogi dan kolerasi makna. Tes ini untuk mengetahui kemampuan kamu dalam
menghadapi suatu kondisi. Selain itu juga berfungsi untuk penilaian seberapa jauh kamu
menebak dan memahami sebab-akibat dari suatu permasalahan.

Untuk mengerjakan tes ini yaitu kamu harus mengingat sebanyak-banyak kosakata dan
juga artinya. Biasanya tes ini terdiri dari 40 soal, dimana soal-soal tersebut berisi
antonym, sinonim, dan analog dari suatu kata. Untuk tes ini kamu juga harus pintar-pintar
berlogika dan daya konsentrasi yang tinggi jika ingin mengerjekannya dengan baik.

Ini dia contoh soal psikotes untuk kemampuan verbal:

Contoh Soal untuk Persamaan Kata

4
INSOMNIA = …

Cemas

Sedih

Tidak bisa tidur

Kenyataanya

Jawabannya : Tidak bisa tidur

Contoh Soal untuk Lawan Kata

BONGSOR = …

Menumpuk

Kerdil

Macet

Susut

Jawaban : Kerdil

Contoh untuk Soal Analog

Mobil – Bensin = Pelari – ….

Makanan

Sepatu

Lintasan

Jawaban : Makanan

Bensin adalah sumber energi bagi mobil, sedangkan makanan adalah sumber energi
manusia.

Sebagai tips tambahan, cobalah untuk mengerjakan dari yang lebih mudah menurut kamu.
Agar jika waktu untuk menyelesaikan soal telah habis dan kamu tidak bisa mengerjakan
semua soal, setidaknya hasil untuk soal yg sudah dikerjakan sudah bisa kamu pastikan
jawabannya benar.

2. Tes Psikotes Wartegg

5
Test wartegg ini adalah hasil temuan dari Ehrig Wartegg seorang psikolog yang berasal
dari Jerman. Tes ini untuk mengetahui karakter yang ada dalam diri anda. Seperti
kemampuan menyelesaikan masalah, keuletan, cara beradaptasi,kemaun dan lain
sebagainya.

Di dalam tes ini kamu akan diberikan kertas yang berisi 8 kotak yang memiliki pola
berbeda-beda, mulai dari garis lengkung hingga sebuah titik. Tugas kamu adalah
menggambar dari lanjutan pola-pola yang ada dalam soal sesuai dengan imajinasi dan
kreativitas kamu.

Contoh Soal:

Tes Psikotes Wartegg via pengusahadanpegawai.blogspot.com

Cara mengerjakannya usahakan kamu melakukan sesuai dengan urutan gambar 1,2,3 – 8
dari kiri ke kanan. Untuk para kaum adam hindari menggambar kotak ke 5 (dibawah
kotak atas pertama dari kiri) sebagai pilihan pertama, karena itu bisa membuat para
penguji menilai kelainan pada orientasi seksual kamu.

3. Tes Psikotes Logika Aritmatika

Jika kamu melamar posisi yang melibatkan banyak kegiatan menghitung dengan rumus
seperti data analyst, finance atau software engineer pasti akan dieprtemukan oleh soal
psikotes logika artimatika. Pasalnya, dalam tes tersebut terdapat deretan angka yang harus
dipahami polanya.

Deretan angka tersebut bisa harus bisa kamu pecahkan lewat pembagian, perkalian,
pengurangan, penjumlahan, pecahan angka, dan juga persentase. Daya fokus dan
konstentrasi yang tinggi sangat diperlukan ketika melakukan jenis soal seperti ini.

Contoh soal:

6
1 24 20 16 12 = …

Jawaban : 8

Cara menjawab: kurangi setiap angka dengan 4, maka jawaban yang benar adalah 12-4 =8

Tips untuk mengerjakan jenis psikotes tes logika ini harus melihat keseluruhan deret
angka dengan membaca polanya. Pola yang dimaksud bisa berupa pengelompokan loncat,
urutan, ataupun pengelompokan secara berurutan.

Jangan terlalu terfokus pada 2-3 angka yang ada di depan karena angka-angka tersebut
biasanya belum mewakili dengan baik. Selain itu, jangan terlalu fokus pada satu soal
karena terlalu asyik untuk mengerjakannya, ingat juga batasan waktu yang ditentukan.

4. Tes Psikotes Logika Deret Gambar (Penalaran)

Tes ini memiliki konsep yang dengan tes logika aritmatika. Adapun yang membedakan
adalah penggunaan media gambarnya yang menggunakan 3 atau 2 dimensi. Kunci dalam
mengerjakan tes ini adalah konsentrasi, perhatikan betul-betul polanya. Jangan lewatkan
detail sekecil apa pun, seperti penempatan titik atau perputaran warna.

Contoh soal:

7
Psikotes penalaran gambar via youtube.com

5. Tes Kraeplien/Pauli (Koran)

Tes psikotes pauli atau populer dengan tes koran merupakan tes perhitungan sederhana
dan juga bisa dikatakan terlihat agak mudah. Tugas kamu dalam mengerjakan tes ini
hanya menjumlahkan deretan angka-angka dari mulai 0-9 yang tersusun dengan vertikal.

Tetapi, jangan senang dulu karena angka-angka yang harus dijumlahkan ternyata cukup
banyak. Mirip dengan lembaran koran yang dipenuhi deretan angka. Tes koran ini cukup
melelahkan dan menguras konsentrasi karena banyaknya jumlah angka berderet yang
harus dijumlahkan.

Contoh soal:

8
Tes Koran

Untuk mengerjakan tes jenis ini, kuncinya adalah kerjakan dengan tempomu sendiri,
jangan terpengaruh dengan cara mengerjakan orang lain yang bisa membuat kamu panik
dan tertekan, jangan terlalu cepat atau terlalu lambat, dan yang penting pastikan
kecepatan tempo kamu mengerjakan soal ini konsisten.

6. Tes Menggambar Orang atau Menggambar Pohon

Contoh Jawaban Tes Psikotes Menggambar Orang oelamasinews.com

Pada tes psikotes ini, penguji akan menyuruh kamu untuk menggambar pohon di kertas
ukuran A4. Dalam tes ini adalah tidak diperkenankan untuk menggambar pohon kelapa
atau tumbuhan yang berukuran kecil. Gambar pohon yang harus dibuat adalah pohon
yang memiliki ranting.

Sama halnya dengan menggambar manusia, pada tes ini bukan dinilai dari keindahannya
melainkan penguji akan melihat karakter dan kepribadian kamu. Khusus untuk tes
menggambar manusia, gambarlah manusia seproposional mungkin sebaik yang kamu bisa
dengan anggota tubuh yang lengkap dan komposisi wajah yang seimbang.

7. Tes Psikotes Edwards Personal Preference Schedule (EPPS)

Diantara tes-tes psikotes yang ada, tes psikotes EPPS bisa dikatakan adalah tes yang
paling mudah. Tujuan dari tes psikotes ini adalah untuk mengetahui kepribadian dan
karakter kamu dengan detail.

Walaupun tesnya mudah, jangan menjawab dengan asal. Karena yang dilihat dari tes ini
adalah konsistensi kamu dalam menjawab soal. Berusahalah menjawab semua pertanyaan
yang ada dalam soal tersebut, walaupun tidak sesuai dengan kepribadian.

Karena akan ada banyak pertanyaan yang diulang-ulang, akan terdeteksi dengan mudah
apakah kamu jujur atau tidak ketika menjawabnya. Tahap ini biasanya melihat

9
kepribadian dan kesesuaian dengan pekerjaan. Makanya tes ini juga bisa digunakan
sebagai acuan seperti apa suasana kerja nanti baik dari budaya dan sistem yang diterapkan
di kantor tersebut.

Contoh soal:

Psikotes EPPS via softwarepsikogram.wordpress.com

Tips tambahan pahami jobdesc dari pekerjaan yang kamu incar ketika mengerjakan soal
ini, lalu jawablah sesuai dengan kepribadian yang dibutuhkan untuk pekerjaan tersebut.
Agar penguji bisa menilai bahwa kepribadian kamu ternyata cocok dengan jenis
pekerjaan yang kamu incar.

D. Masa Orientasi

Di dalam perusahaan, perekrutan karyawan baru merupakan hal lumrah. Setelah


karyawan baru masuk, maka mereka dikatakan memasuki masa orientasi atau pengenalan.
Dalam masa orientasi inilah karyawan baru dikenalkan kepada latar belakang perusahaan
supaya karyawan dapat melakukan pekerjaan dengan baik dan mencapai target yang
diharapkan.

Pengertian orientasi karyawan adalah suatu program yang dibuat dalam perusahaan untuk
memperkenalkan karyawan baru pada tempatnya bekerja, peran karyawan, kehidupan

10
sosial budaya dan lingkungan tempat kerja.

Jika karyawan baru paham dan mengerti tentang pekerjaan dan lingkungan yang ada di
sekitarnya maka ia tidak merasa takut atau rikuh di tempat kerja baru. Ini sangat baik
untuk tujuan ke depannya supaya karyawan dapat bekerja fokus dan produktif.

Karyawan baru perlu dikenalkan kepada unit tempat dia akan bekerja maupun unit-unit
yang berkaitan. Ini membuat keakraban tersendiri dengan tim yang sudah ada serta
mempermudah kerja sama tim.

Beberapa manfaat yang diambil saat orientasi karyawan baru adalah:

1. Mengenalkan Karyawan Baru Dengan Lingkungan Perusahaan

Ini akan membuat karyawan mengetahui apa yang menjadi visi dan misi perusahaan
tempat dia bekerja. Jika karyawan tahu visi dan misi perusahaan maka mudah bagi dia
bekerja selaras dengan visi misi itu sehingga hasil pekerjaannya akan membuat
perusahaan lebih maju lagi. Selain itu karyawan perlu mengetahui tentang lingkungan
tempat dia bekerja agar merasa nyaman dan tidak merasa asing dengan rekan kerja.

2. Menyampaikan Informasi Tentang Pekerjaannya

Ini sangat penting bagi karyawan baru untuk mengetahui job description. Supaya
karyawan baru ini tidak salah atau bingung dengan tugas yang dia kerjakan. Apalagi jika
pekerjaan ini belum pernah dia ambil sebelumnya. Ini akan membantu karyawan baru
menjadi percaya diri dan semangat baru di kantor. Semuanya ini diharapkan memberikan
produktivitas dalam bekerja.

3. Mengenalkan Karyawan Baru Dengan Unitnya

Mengenal siapa saja yang diajak bekerja sama adalah hal yang baik. Karena dengan
mengenal tim maka saat bekerja sama akan lebih padu dan bersemangat karena adanya
komunikasi yang baik. Dasar dari segala pekerjaan dan membangun tim adalah
komunikasi yang baik. Dengan demikian karyawan baru akan merasa diterima dalam tim
barunya.

Karyawan baru juga perlu mengenal tim atau unit lain yang terkait sehingga ke depannya
karyawan dapat bersosialisasi baik dengan semua rekan kerja di kantor.

Selain orientasi, pelatihan pekerja baru juga dibutuhkan dengan tujuan memberikan
ketrampilan teknis maupun non teknis pekerjaan terkait. Karyawan juga dapat lebih
berkembang kemampuannya dan ini akan menghasilkan karyawan-karyawan yang
berkualitas. Yang terpenting adalah menghilangkan kesenjangan antara karyawan baru
dan karyawan lama.

Manfaat dari pelatihan karyawan baru adalah:

1. Agar Karyawan Baru Lebih Kompeten Dalam Bekerja.

11
Ini adalah hal yang harus dilakukan perusahaan saat merekrut karyawan baru. Kualitas
kerja dari karyawan baru ini lebih cepat sesuai dengan standar perusahaan jika mereka
mendapatkan pelatihan kerja yang sesuai.

2. Mengenalkan Karyawan Baru Dengan Teknologi Yang Digunakan

Pekerjaan dan cara kerja di tempat lama mungkin berbeda dengan perusahaan yang baru.
Peralatan dan teknologi yang digunakan pun bisa jadi berbeda. Untuk memaksimalkan
hasil kerja perlu diberikan pelatihan cara pengoperasian dari teknologi atau mesin yang
akan dioperasikan oleh karyawan tersebut.

3. Membantu Karyawan Baru Lebih Percaya Diri Dan Optimis

Efek samping positif yang sangat baik dari pelatihan kerja yang diterima adalah
meningkatnya rasa percaya diri. Optimisme seseorang sangat mempengaruhi kinerjanya
di perusahaan. Ini juga mengurangi kesenjangan antara karyawan baru dan karyawan
lama. Perusahaan harus memastikan agar pembauran antar karyawan ini terjadi dengan
alami dan positif.

E. Kendala-kendala masa Orientasi

1. Tinjauan yang kurang lengkap mengenai dasar-dasar pekerjaan


2. Suatu orientasi yang cepat dan dangkal dan langsung ditempatkan pada pekerjaan. Hal
ini dapat menyebabkan stres.
3. Tugas pertama karyawan baru yang tidak signifikan
Yaitu pekerjaan yang sanagt mendasar dan sangat mudah, hal ini dapat
mengakibatkan pegawai baru merasa bukan bagian yang penting dalam organisasi
4. Memberikan informasi yang terlalu cepat
5. Proses orientasi yang terlalu banyak dan penyampaian yang terlalu cepat dapat
mengakibatkan karyawan baru mati lemas.

Contoh kasus :
program orientasi adalah pada level supervisor. Walaupun bagian kepegawaian telah
merancang program orientasi secara efeketif dan juga melatih para supervisor tentang
cara bagaimana melakukan orientasi pada bidangnya, namun seringkali mengalami
kegagalan.
Untuk dapat menghindarkan kesalahan umum yang dilakukan oleh para supervisor,
sebaiknya bagian kepegawaian menyediakan satu pedoman yang berisikan tentang apa-
apa yang seharusnya dilakukan oleh supervisor dalam program orientasi tersebut. Cara
lain yang dapat dilakukan adalah buddy system. Yaitu dengan menetapkan satu orang
pekerja yang telah berpengalaman dan meminta kepadanya mengajak pegawai baru
tersebut.

F. Kewajiban atau hak pengusaha dan karyawan selama masa induksi

12
Melihat dunia bisnis di Indonesia, tentu tidak lepas dari pelaku bisnisnya. Secara
langsung, terdapat pengusaha atau pemilik perusahaan, dengan karyawan yang menjadi
tenaga kerja dari perusahaan tersebut. Dalam ekosistem ini, negara kemudian masuk
sebagai pembuat ‘aturan main’ agar setiap pihak memahami benar terkait hak dan
kewajibannya. Dengan dasar inilah kemudian ada yang dinamakan Undang-Undang
Ketenagakerjaan.

Pada dasarnya, Undang-Undang Ketenagakerjaan sendiri merupakan aturan baku untuk


kedua belah pihak, baik pengusaha maupun karyawan, yang diterbitkan agar proses
bisnis yang melibatkan keduanya berjalan seimbang. Tentu, dalam prakteknya, regulasi
baku ini wajib jadi panduan utama terkait hak dan kewajiban masing-masing pihak.
Undang-Undang ketenagakerjaan sendiri juga mengalami berbagai perubahan dan revisi
sesuai dengan evaluasi yang terjadi di lapangan.

Seperti yang disebutkan sebelumnya bahwa regulasi ini mengatur hak dan kewajiban
masing-masing pihak, pada artikel ini akan sedikit dibahas mengenai hak kedua belah
pihak. Tentu, sebagai pemilik perusahaan atau bagian HR yang berurusan langsung
dengan karyawan Anda perlu memahami dan mencermati regulasi ini. Selain sebagai
pengetahuan dasar dalam berbisnis, regulasi ini juga penting untuk mencegah terjadinya
hal-hal yang tidak diinginkan.

Hak Karyawan Perusahaan dalam Undang-Undang Ketenagakerjaan

Secara singkat, perusahaan memiliki hak yang tercantum dalam uraian Undang-Undang
Ketenagakerjaan, yakni dalam UU Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan.
Hak-hak tersebut antara lain adalah sebagai berikut.
1. Perusahaan berhak atas hasil dari pekerjaan karyawan.
2. Perusahaan berhak untuk memerintah/mengatur karyawan atau tenaga kerja dengan
tujuan mencapai target.
3. Perusahaan berhak melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap
pekerja/buruh/karyawan jika melanggar ketentuan yang telah disepakati sebelumnya.

Tiga hal di atas adalah sedikit kutipan mengenai hak yang dimiliki perusahaan atau
pengusaha. Jelas, setiap poinnya memiliki penjabaran yang rinci jika dilihat pada regulasi
baku yang tertulis.

Hak Karyawan Lainnya

Di sisi lain, karyawan atau pekerja juga memiliki hak yang dicantumkan dalam regulasi
tersebut. Menurut Undang-Undang Ketenagakerjaan, karyawan setidaknya memiliki
beberapa hak berikut ini.

1. Menjadi Anggota Serikat Tenaga Kerja

13
Dalam regulasi disebutkan bahwa setiap karyawan berhak menjadi anggota atau
membentuk serikat tenaga kerja. Setiap karyawan diperbolehkan untuk mengembangkan
potensi kerja sesuai dengan minat dan bakat. Karyawan juga mendapatkan jaminan dari
perusahaan dalam hal keselamatan, kesehatan, moral, kesusilaan serta perlakuan yang
sesuai dengan harkat dan martabat berdasarkan norma serta nilai keagamaan dan
kemanusiaan.

Hak ini tercantum dalam UU Nomor 13 tahun 2003 Pasal 104, terkait serikat pekerja dan
UU Nomor 21 tahun 2000 mengenai serikat pekerja.

2. Jaminan sosial dan Keselamatan Kesehatan Kerja (K3)

Karyawan juga berhak mendapatkan jaminan sosial yang berisi tentang kecelakaan kerja,
kematian, hari tua hingga pemeliharaan kesehatan. Sekarang ini, implementasi hak
karyawan bidang jaminan sosial dan K3 adalah berupa BPJS. Anda sebagai pemilik
perusahaan atau pemberi kerja wajib mendaftarkan setiap karyawan sebagai anggota
BPJS dalam rangka pemenuhan hak ini.

Hak karyawan yang satu ini tercantum dalam Undang-Undang Ketenagakerjaan Nomor
13 tahun 2003, UU Nomor 03 tahun 1992, UU Nomor 01 tahun 1970, Ketetapan Presiden
Nomor 22 tahun 2993, Peraturan Pemerintah Nomor 14 tahun 1993 dan Peraturan
Menteri Nomor 4 tahun 1993 dan Nomor 1 tahun 2998.

3. Menerima Upah yang Layak

Tercantum dalam Permen Nomor 1 tahun 1999 Pasal 1 Ayat 1, UU Nomor 13 tahun
2003, PP tahun 1981, Peraturan Menteri Nomor 01 tahun 1999 dan paling baru adalah
Permenaker Nomor 1 tahun 2017.

4. Membuat Perjanjian Kerja atau PKB

Hak karyawan atau pekerja ini tercantum dalam Undang-Undang Ketenagakerjaan


Nomor 13 tahun 2003 dan juga Undang-Undang Nomor 21 tahun 2000. Karyawan yang
telah tergabung dalam serikat pekerja memiliki hak untuk membuat Perjanjian Kerja yang
dilaksanakan berdasarkan proses musyawarah.

5. Hak Atas Perlindungan Keputusan PHK Tidak Adil

Hak ini tercantum dalam Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja Nomor SE 907/Men.PHI-
PPHI/X/2004. Setiap karyawan berhak mendapat perlindungan dan bantuan dari
Pemerintah melalui DInas Tenaga Kerja bilamana mengalami PHK secara tidak adil.

6. Hak Karyawan Perempuan seperti Libur PMS atau Cuti Hamil

14
Secara umum hak ini tercantum dalam UU Nomor 13 tahun 2003 Pasal 76 Ayat 2 yang
menyatakan bahwa perusahaan atau pengusaha dilarang mempekerjakan perempuan
hamil yang bisa berbahaya bagi kandungannya dan dirinya sendiri.

Selain poin tersebut, pada Pasal 82 Ayat 2 UU Nomor 13 tahun 2003 juga menyebutkan
perihal hak cuti keguguran. Selanjutnya pada UU Nomor 3 tahun 1992 mengatur tentang
hak biaya persalinan yang bisa didapat oleh karyawan. Pada Pasal 83 UU Nomor 13
tahun 2003 juga masih membicarakan mengenai hak karyawan perempuan yakni terkait
hak menyusui. Terakhir adalah hak cuti menstruasi yang diatur dalam Pasal 81 UU
Nomor 13 tahun 2003.

7. Pembatasan Waktu Kerja, Istirahat, Cuti dan Libur

Dalam UU Ketenagakerjaan Nomor 13 tahun 2003 Pasal 79, hak ini dicantumkan secara
jelas. Perusahaan wajib memberi waktu istirahat dan cuti pada setiap karyawan. Secara
jelas misalnya, terkait waktu istirahat, disebutkan bahwa karyawan memiliki hak untuk
mendapatkan istirahat antara jam kerja minimal setangah jam setelah bekerja selama
empat jam.

Dengan mengetahui hak setiap pihak, tentu Anda bisa menentukan langkah strategis dan
pengambilan keputusan yang melibatkan perusahaan Anda dan karyawan di dalamnya.
Seperti misalnya dalam pengaturan pemberian hak cuti dan libur, Anda bisa
merundingkan serta mendiskusikan hak karyawan berkenaan dengan cuti dan libur.

Untuk membantu Anda mengatur jadwal cuti dan libur setiap karyawan, Sleekr bisa jadi
pilihan tepat. Software HR yang satu ini bisa mengintegrasikan data setiap karyawan
sehingga dapat membantu Anda mengatur waktu cuti serta libur agar tidak mengganggu
produktivitas perusahaan. Sleekr sangat mudah digunakan dan ringkas, sehingga akan
sangat membantu Anda terkait pengaturan jadwal cuti dan libur karyawan seperti
tercantum dalam Undang-Undang Ketenagakerjaan

BAB III

PENUTUPAN

A. Kesimpulan

Wawancara kerja merupakan salah satu cara yang sangat penting bagi suatu
perusahaan dalam menyaring jumlah pelamar yang ada. Selain resume dan surat
lamaran kerja. Untuk menghadapi wawancara, perlu berbagai persiapan mulai cara
berpakaian, nada suara, cara menjawab pertanyaan, cara duduk, cara memasuki ruang
dan sejenisnya. Jangan sampai wawancara yang merupakan kesempatan emas yang
sangat berharga hilang begitu saja, tanpa persiapan yang matang.
Sebelum melakukan wawancara, anda perlu mencarai berbagai informasi yang

15
berkaitan dengan pekerjaan yang anda lamar serta perkembangan perusahaan. Untuk
memperoleh informasi tersebut, anda dapat memperolehnya dari berbagai publikasi
resmi yang dikeluarkan oleh perusaahaan tersebut baik bentuk jurnal, majalah,
buletin, atau melalui situs web perusahaan yang bersangkutan.
Antisipasi terhadap pertanyaan yang kemungkinan akan ditanyakan dalam wawancara
sangat penting. Paling tidak, anda akan dapat mempersiapkan berbagai kemungkinan
jawaban yang dapat anda sampaikan pada saat wawancara berlangsung.
Setelah wawancara kerja berakhir maka segera memberikan ucapan terima kasih
kepada para pewawancara meskipun anda merasa kemungkinan anda diterima bekerja
diperusahaan tersebut kecil. Hal ini perlu anda lakukan untuk menunjukkan
penghargaan anda atas waktu yang telah mereka sediakan untuk wawancara.

B. Saran

Kami menyadari bahwa makalah kami masih belum sempurna, dikarenakan


keterbatasan pengetahuan kami dan oleh karena itu kritik dan saran kepada pembaca
sangat kami tunggu.
Wawancara merupakan kegiatan yang menyenangkan, disamping kita dapat
mengetahui informasi, kita juga dapat mengenal banyak tokoh agar dapat belajar dari
pengalaman mereka.

C. Daftar Pustaka

1. https://www.cermati.com/artikel/ini-contoh-soal-dan-tips-menjawab-soal-
psikotest-biar-lulus-tes-seleksi-kerja
2. https://www.maxmanroe.com/vid/karir/pengertian-wawancara.html
3. https://www.cermati.com/artikel/ini-contoh-soal-dan-tips-menjawab-soal-
psikotest-biar-lulus-tes-seleksi-kerja
4. https://sleekr.co/blog/hak-perusahaan-dan-karyawan-dalam-undang-undang-
ketenagakerjaan/
5. https://www.linovhr.com/manfaat-program-orientasi-dan-pelatihan-bagi-
karyawan-baru/

16

Anda mungkin juga menyukai