Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Kendali (Controlling)
Kendali, sering juga disebut Pengawasan, Controlling atau, sering juga disebut
pengendalian adalah satu diantara beberapa fungsi manajemen berupa mengadakan penilaian,
bila perlu mengadakan koreksi sehingga apa yang dilakukan bawahan dapat diarahkan ke jalan
yang benar dengan tujuan yang telah digariskan semula. Bila ditinjau dari proses, maka proses
itu adalah proses yang dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah
direncanakan dan dilaksanakan bisa berjalan sesuai target yang diharapkan.
Menurut konsep modern kontrol adalah tindakan meramalkan sedangkan konsep awal
pengendalian hanya digunakan ketika kesalahan terdeteksi. Kontrol dalam manajemen berarti
menetapkan standar, mengukur kinerja aktual dan mengambil tindakan korektif.
merumuskan salah satu definisi pertama kontrol karena berkaitan dengan manajemen :
Pengendalian suatu usaha terdiri dari melihat bahwa segala sesuatu yang sedang dilakukan sesuai
dengan rencana yang telah diadopsi, perintah yang telah diberikan, dan prinsip-prinsip yang telah
ditetapkan. Adalah penting untuk mengetahui kesalahan agar mereka dapat diperbaiki dan
dicegah dari berulang.
Pengendalian adalah perbandingan kinerja saat ini terhadap standar yang telah ditentukan yang
terkandung dalam rencana, dengan maksud untuk memastikan kemajuan yang memadai dan
kinerja yang memuaskan.
Menurut Harold Koontz :
Pengendalian adalah pengukuran dan koreksi kinerja dalam rangka untuk memastikan bahwa
tujuan-tujuan perusahaan dan rencana yang dirancang untuk mencapainya tercapai.
Dari pengertian diatas dapat dinyatakan ada hubungan Antara controlling dan
perencanaan. Perencanaan (planning) yaitu sebagai dasar pemikiran dari tujuan dan penyusunan
langkah-langkah yang akan dipakai untuk mencapai tujuan.
Keempat elemen dasar tersebut terjadi dalam urutan yang sama dan menjaga hubungan
yang konsisten satu sama lain dalam setiap sistem.
1. Karakteristik atau kondisi dari sistem operasi yang akan diukur. Karakteristik dapat berupa
output dari sistem dalam tahap pemrosesan atau mungkin suatu kondisi yang merupakan hasil
dari sistem. Sebagai contoh dalam sistem sekolah dasar para jam kerja guru atau keunggulan
pengetahuan yang ditunjukkan oleh siswa pada ujian nasional adalah contoh karakteristik yang
dapat dipilih untuk pengukuran atau kontrol.
2. Sensor, merupakan sarana untuk mengukur karakteristik atau kondisi. Sebagai contoh dalam
sistem kontrol pengukuran kualitas dapat diandaikan oleh inspeksi visual dari produk.
3. Komparator, menentukan kebutuhan koreksi dengan membandingkan apa yang terjadi dengan
apa yang telah direncanakan. Beberapa penyimpangan dari rencana adalah biasa dan diharapkan,
tetapi ketika berada di luar variasi yang dapat diterima tindakan korektif diperlukan. Ini
melibatkan semacam tindakan pencegahan yang menunjukkan bahwa kontrol yang baik sedang
dicapai.
4. Aktivator, adalah tindakan korektif diambil untuk mengembalikan sistem ke output yang
diharapkan. Contohnya adalah seorang karyawan diarahkan ulang untuk bagian-bagian yang
gagal lulus pemeriksaan mutu atau kepala sekolah yang memutuskan untuk membeli buku-buku
tambahan untuk meningkatkan kualitas siswa. Selama rencana dilakukan dalam batas-batas yang
diijinkan tindakan korektif tidak diperlukan.
Sistem pengendalian manajemen adalah bagian yang tidak dapat terlepaskan dari suatu
perusahaan yang berskala besar sampai kecil. Sistem pengendalian manajemen merupakan kunci
pengaman untuk menjalankan suatu perusahaan agar dapat mencapai tujuannya dalam
menghadapi tuntutan untuk terus maju dengan berbagai cara. Dengan adanya peningkatan kinerja
tersebut, maka dibutuhkannya suatu sistem pengendalian manajemen yang sesuai dan kompatibel
denga perubahan-perubahan yang dilakukan oleh perusahaan.
Lemahnya sistem informai yang digunakan juga dapat melemahkan kontrol perusahaan,
dimana sistem informasi mendukung kegiatan operasional manajemen dan perencanaan aktual
perusahaan. Pengendalian yang ada pada badan usaha meliputi kontrol pada sumber daya
manusia, sistem informasi dan pemberdayaan sistem pengendalian manajemen. Halhal
tersebutlah yang nantinya akan mempengaruhi kelangsungan hidup perusahaan secaar
berkelanjutan.
Setiap masalah pada sistem pengendalian manajemen pasti ada biaya-biaya yang akan
dikeluarkan. Pada penelitian yang ada bahwa masalah yang diakibatkan oleh pemberdayaan
manajemen, kontrol perusahaan, sistem informasi akutansi, proses audit dan sistem pengendalian
manajemen perusahaannya itu sulit dipecahkan. Masalah-masalah ini timbul karena adenya
perkembangan bisnis yang selalu menuntut perubahan-perubahan pada strategi perusahaan dan
gagalnya strategi perusahaan yang diterapkan dengan sistem pengendalian manajemen yang telah
dijalankan perusahaan. Permasalahan yang melanda di setiap perusahaan selalu dinilai karena
adanya perencanaan strategi yang tidak tepat, pengendalian manajemen perusahaan juga harus
dilihat sebagai faktor pengaman dari strategi yang ada agar dapat tercapai.
Sistem pengendalian manajemen adalah proses kontrol dengan alat-alat atau sistem yng
digunakan dalam mengolah sumber daya manusia dalam perusahaan agar sesuai dengan strategi
perusahaan (Hongren et all, 2006; Merchant dan Van der Stede, 2007 dkk).
Kontrol manajemen pendidikan pengelolaan secara menyeluruh atau pengendalian agar proses
manajemen pendidikan tetap terarah dan tidak ada penyimpangan. Fungsi kontrol :
Program pendidikan yang ditetapkan berdasarkan perencanaan yang overall, harus membuahkan
hasil. Hasil seuai dengan yang dicapai tujuan yang telah dulu ditetapkan.
To rise working skill. Kontrol dapat berfungsi mengangkat atau meningkatkan keterampilan
kerja.
3. Memperoleh feet-back
To get feet-back. Kontrol berfungsi memperoleh umpan balik. Maksudnya karena kontrol maka
administrator pendidikan yang melaksanakan kontrol akan memperoleh pengalaman dan
penemuan-penemuan yang dapat dipergunakan sebagai bahan untuk penyempurnaan kgiatan
kontrol.
To measure to what extant the determined programhas been achieve to decide the follow
up. Kontrol berfungsi untuk mengukur, seberapa jauh program yang sudah ditentukan telah
tercapai. Ini penting untuk menetapkan tindak lanjut berkenaan dengan rencana dan
program kerja berikutnya.
Menurut konsep pengendalian, suatu tindakan bias diambil bila sumberdaya manusia,
bahan dan keuangan diseleksi dan tersedia dalam jenis, jumlah dan mutu yang tepat.
Metode ini dibentuk untuk mendeteksi penyimpangan dari beberapa standar atau tujuan
tertentu dan memungkinkan pengambilan tindakan koreksi di depan. Bila pemimpin melihat
adanya penyimpangan dia dimungkinkan untuk melakukan koreksi, sekalipun kegiatan belum
selesai dilakukan.
3. Pengendalian Secara Skrining atau Pengendalian Ya/Tidak (Screening or Yes/No Control)
Metode ini sangat luas digunakan karena mampu melakukan penelitian ganda, ketika pengmanan
terhadap resiko tindakan manajer sangat diperhatikan. Metode ini fungsional bila prosedur dan
syarat-syarat tertentu disepakati sebelum melakukan kegiatan.