Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN

PERMAINAN TRADISIONAL

Dibuat Oleh :

Azilfada Syakira R. Haifa ; 120430036

INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA

LAMPUNG SELATAN

2021
A. Bekel
Asal permainan bola bekel itu dari budaya Belanda. Kata bekel berasal dari bahasa
Belanda bikkel (Teeuw 1990). Menurut Wikipedia, awalnya permainannya ini dilakukan
menggunakan gumpalan bahan keras yang biasa terbuat dari logam atau berasal dari tulang.
Gumpalan ini disebut sebagai bikkel. Awalnya yang dipakai adalah tulang-
tulang talus (Latin astralagoi) kaki kambing atau domba.
Bekel adalah salah satu jenis permainan tradisional dari Jawa Tengah, kalau di
Yogyakarta dikenal sebagai Gatheng. Di kala senggang atau saat pulang sekolah anak-anak
biasanya memainkan bekel bersama-sama.
Bekel biasanya dimainkan oleh anak-anak perempuan berusia 7 -10 tahun. Biasanya
jumlah pemainnya 2 sampai 4 orang. Bekel ini dimainkan dengan aturan-aturan yang
disepakati bersama.

Alat yang digunakan untuk bermain Bekel

1. Bola karet. Bola ini terbuat dari karet, besarnya kira-kira seukuran bola pingpong atau bola
golf. Bola bekel biasanya berwarna-warni dengan motif yang menarik.

2. Biji bekel. Biji bekel yang ukurannya lebih kecil daripada bola bekel ini terbuat dari
kuningan. Setiap kali main, dibutuhkan biji bekel 6-10 buah.
Cara Bermain Bekel

Pertama, bola dan biji bekel itu digenggam menjadi satu, kemudian bola dilempar setinggi
kurang lebih 30 cm. Setelah bolanya turun dan memantul, biji bekel dilepas dalam posisi
acak. Lempar lagi bolanya, lalu kita ambil biji bekel satu per satu, dua-dua, tiga-tiga, dan
seterusnya sampai habis.

Kedua, biji bekel yang sudah dilepas dari genggaman dibalikkan hingga posisinya
menghadap ke atas atau istilahnya ‘mlumah’. Kemudian, semua biji bekel dibalikkan lagi
menjadi posisi tengkurap atau ‘mengkurep’.Setelah itu, biji bekel diubah lagi posisinya
hingga sisi yang halus menghadap ke atas. Dan terakhir, ubah lagi posisinya hingga sisi yang
halus menghadap ke bawah.

Ketiga, permainan akan dinyatakan berakhir/berhenti atau istilahnya mati, jika saat
pengambilan biji bekel tangan si pemain mengenai atau menyentuh biji bekel yang
lain.Pemain yang lebih dulu menyelesaikan permainan, dialah yang pemenangnya.
Manfaat bermain Bekel
1. Melatih Koordinasi visual-motorik anak
2. Melatih Konsentrasi anak
3. Meningkatkan kemampuan control jari-jari dan tangan
4. Kemampuan mempertahankan Posisi tubuh
5. Menambah Perkembangan kognitif anak

B. Congklak
Konon, permainan congklak masuk ke Indonesia saat dibawa para pedagang dari Arab.
Pada saat itu, pedagang asing memang lebih banyak berinteraksi dengan pejabat, pengusaha,
dan bangsawan di Jawa. Sembari menjalin hubungan, mereka memberikan oleh-oleh dari
negara asalnya kepada pejabat setempat, salah satunya congklak. Congklak diperkirakan
masuk ke Asia sekitar 1640. Selain Indonesia, congklak juga menyebar ke Filipina dengan
nama cunkayan, Srilanka dengan nama canka, Semenanjung Melayu dengan nama conkak,
dan Afrika dengan nama mankala.
Di Indonesia, congklak lebih identik sebagai permainan tradisional atau dolanan Jawa
dengan nama dakon. Sejumlah ahli menduga, congklak merupakan papan permainan tertua di
dunia. Dugaan ini berdasarkan temuan kepingan batu kapur yang mempunyai dua liang di
Yordania yang diperkirakan berumur 5.000 hingga 7.000 SM.

Cara Bermain Congklak


Congklak adalah permainan tradisional khas Indonesia yang punya beragam sebutan di
tiap daerah. Contohnya, di Sulawesi permainan ini akrab disebut Mokaotan, Aggalacang, dan
Nograta.
Cara bermain congklak cukup mudah, Dibutuhkan 2 orang pemain, papan congklak, dan
98 buah biji congklak untuk memainkannya. Papan congklak terbuat dari kayu atau plastik,
sedangkan biji congklak biasanya terbuat dari cangkang kerang, biji-bijian tumbuhan, atau
batu-batuan. Terdapat 16 buah lubang yang terdiri dari 14 buah lubang kecil berhadapan dan
dua buah lubang besar untuk menampung biji yang didapat selama permainan berlangsung.
Awalnya, tiap lubang kecil diisi masing-masing 7 buah biji congklak. Di ronde pertama,
dua orang pemain jalan secara beriringan, memindahkan tiap biji congklak yang ada di satu
lubang ke lubang lain dan juga ke lubang besar sebagai rumahnya. Ia akan kalah bila biji
terakhir di tangannya masuk ke dalam lubang kecil yang kosong.
Jika di ronde pertama ada yang mati, pemain yang kalah harus menunggu giliran sampai
pemain yang satu mati. Permainan terus berlangsung sampai biji-biji congklak di lubang
yang kecil habis berpindah ke lubang besar. Pemain yang mendapatkan jumlah biji congklak
terbanyak di 'rumah'nya itulah yang menjadi pemenang.

Manfaat bermain permainan Congkrak


1. Melatih Saraf motoric anak
2. Belajar Menghitung
3. Belajar Memahami aturan
4. Belajar Jujur
5. Belajar Sabar

Anda mungkin juga menyukai