LAPORAN PRAKTIKUM
KELOMPOK : III
ANGKATAN : 2018
FAKULTAS FARMASI
2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
menjadi sangat tinggi. Antibiotik yang tidak digunakan secara rasional dan
dekade terakhir
B. Maksud Percobaan
C. Tujuan Percobaan
D. Prinsip Percobaan
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Umum
sebagai pemberian antibiotic yang tepat indikasi, tepat penderita, tepat obat,
tepat dosis dan waspada terhadap efek samping obat yang dalam arti
konkritnya adalah adalah pemberian resep yang sesuai indikasi. Obat juga
merupakan semua zat baik kimiawi, hewani maupun nabati yang dalam dosis
laktamase dan aktif melawan bakteri gram negatif karena obat tersebut dapat
amoxicillin merupakan obat pilihan karena di absorbsi lebih baik dari pada
2016).
Penggolongan antibiotik berdasarkan struktur kimia dapat
dan klindamisin) dan ada yang bersifat membunuh bakteri, dikenal sebagai
penisilin yang tahan asam tetapi t idak t ahan t erhadap pe nisilinase (Verdha
lebih baik dari pada ampisilin, yang seharusnya diberikan secara parenteral
jumlah iodin yang tersisa dari hasil reaksi redoks antara vitamin C dengan
sudah mendekati titik akhir titrasi. Hal tersebut dilakukan agar amilum tidak
yang bersifat reduktor yang cukup kuat seperti vitamin C. (Evi triyana
titrasi Iodium. Metode ini juga paling banyak digunakan, karena murah,
langsung yang mengacu kepada titrasi dengan suatu larutan iod standar. Salah
satu sifat dari iodium adalah harga potensial standar (Eo) iodium berada pada
B. Uraian Bahan
RM/BM : H2O/18,02
Rumus struktur
RM/BM : NaOH/40,00
Rumus struktur :
RM/BM : HCl/36,46
Rumus struktur
RM/BM : I2/129,26
RM/BM : NaOH/40,00
basah
RM/BM : Na2S2O3/248,17
Rumus struktur :
37°C merapuh
Kelarutan : larut dalam 0,5 bagian air,praktis tidak
C. Uraian Obat
1991)
RM/BM : C16H19N3O5S.3H2O/419,45
Rumus struktur :
berasa pahit
METODE KERJA
A. Alat
B. Bahan
hidroksida
C. Cara kerja
a. MetodeIodimetri
1) Menggunakan sampel
A. Hasil
B. Pembahasan
absolut atau relatif dari suatu elemen atau spesies yang ada didalam sampel. Pada
percobaan ini yaitu analisis senyawa obat golongan antibiotik dilakukan metode
0,69 g. Setelah itu dilakukan kembali perhitungan bobot yang akan ditimbang dan
Pada metode iodometri ini, sampel yang telah ditimbang dan di gerus
selama 20 metit, setelah itu ditambahkan larutan dapar sebanyak 5 ml, kemudian
itu larutan tersebut di gojok hingga karutan tercampur dengan baik, lalu diamkan
selama 20 menit yang terlindung dari cahaya. Setelah itu di titrasi dengan
menggunakan larutan natrium tiosulfat 0,5 % hingga berubah warna menjadi biru,
tapi hasil yang didapatkan yaitu berwarna kuning pucat. Hasil yang di dapatkan
tidak sesuai dengan teori adapun faktor dikarnakan pipet yang digunakan hanya
hingga karutan tercampur dengan baik, lalu diamkan selama 20 menit yang
terlindung dari cahaya. Setelah itu di titrasi dengan menggunakan larutan natrium
tiosulfat 0,5 % hingga berubah warna menjadi biru. Hasil yang didapatkan sesuai
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
1. Untuk Laboratorium
oleh praktikan agar praktikan dapat mencoba semua metode titrasi yang telah
2. Untuk Asisten
Sebaiknya pihak asisten agar kiranya tetap menyalakn mic pada akun
Zoom agar praktikan online dapat mendengar suara pada saat praktikum
offline berlangsung.
DAFTAR PUSTAKA
Katzung, B.G., Master, S.B. dan Trevor, A.J. 2014 Farmakologi Dasar dan
Klinik, Vol.2, Edisi 12, Editor Bahasa Indonesia Ricky Soeharsono et al.
Penerbit Buku Kedokteran EGC: Jakarta.
Rosita Idrus, Boni Pahlanop Lapamporo, 2013. Pengaruh Suhu Aktivasi Terhadap
Kualitas Karbon Aktif Berbahan Dasar Tempurung Kelapa. Universitas
Tanjungpura: Pontianakss
A. Skema Kerja
1. Menggunakan Sampel
Metode Iodemetri