Bab IV Akselerasi Wakaf
Bab IV Akselerasi Wakaf
informan terpilih mewakili lembaga yang terkait dengan sertifikasi tanah wakaf
Majelis Ulama Indonesia Kota Malang, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kota
Malang, dan Badan Wakaf Indonesia Perwakilan Kota Malang. Kemudian, diulas
pula kesadaran hukum masyarakat tentang sertifikasi tanah wakaf di Kota Malang.
Pendapat masyarakat yang diwakili oeh para takmir masjid se Kota Malang
42
43
Dalam wawancara dengan Hamdani, dari BPN, saat ditanya tentang tingkat
masyarakat kota Malang terhadap sertifikasi masih kurang. Banyak program yang
sudah ditawarkan pemerintah untuk pengurusan wakaf secara gratis namun tidak
semestinya sudah ada sejak wakaf diikrarkan. Pengurus MUI Kota Malang,
bahwa masyarakat secara umum kurang paham tentang peraturan wakaf yang
berlaku, hanya sebatas faham dari penjelesan kitab fiqih yang ada.2 Pengurus
1
Hamdani, Wawancara, 14 Juli 2019
2
Chamzawi, Wawancara, 15 Juli 2019
44
bahwa pengetahuan wakaf masyarakat masih lemah dan hanya dimiliki oleh
Hal berbeda juga dikatakan oleh Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kota
Malang. Dalam hal ini, Mahmudi selaku wakil ketua yang membidangi wakaf
3
Shamthon, Wawancara, 18 Juli 2019
4
Mahmudi, Wawancara, 16 Juli 2019
45
Lebih sulit lagi dialami oleh kelompok yang tidak mendapat sosialisasi, antara
hukum wakaf sehingga wakaf menjadi salah satu yang diperebutkan oleh ahli
waris.
informasi yang mereka terima. Semakin banyak dan intensif sosialisasi wakaf
wakaf, satu kendala lain yang sering sekali menghambat adalah tentang biaya
pengurusan sertifikasi yang cukup tinggi sehingga tetap saja tanah wakaf
belum disertifikatkan.
sertifikat tanah wakaf, para informan menyampaikan beberapa hal sesuai dengan
kekurangan alat bukti tentang tanah wakaf dan pajak yang belum dibayar oleh
46
wakif. Selain itu, nadzir wakaf sebagai pihak yang bertanggung jawab untuk
Kota Malang menyebutkan masalah yang lain. Berikut ini pernyataan Murtadho.
untuk sertifikasi wakaf adalah kurangnya alat bukti wakaf dan kesibukan nazhir
sehingga wakaf tidak sempat disertifikatkan. Selain itu, masalah lainnya adalah
wakaf.
5
Murtadho, Wawancara, 17 Juli 2019
6
Chamzawi, Wawancara, 15 Juli 2019
47
adalah pemahaman masyarakat yang rendah, administrasi yang rumit, dan sumber
pendanaan yang kurang. Oleh sebab itu, pemerintah harus terlibat dalam
pengurusan wakaf.
Dari pernyataan Syarif dapat diketahui bahwa masalah yang dihadapi oleh
terbatasnya anggaran, waktu pengurusan wakaf yang panjang dan biaya pajak.
8
Shamthon, Wawancara, 18 Juli 2019
48
berikut.
Dengan demikian, masalah ini harus menjadi perhatian agar sertifikasi tanah
wakaf dapat berjalan lancar. Banyak pihak yang perlu dilibatkan untuk
dengan para tokoh Kota Malang dinilai masih kurang. Masyarakat juga belum
menjadi bagian tercerahkan di bidang fiqh. Masih banyak pemahaman yang masih
diyakini kuat bahwa wakaf hanya terarah pada masjid dan kuburan. Masyarakat
perwakafan. Mereka hanya memiliki pemahaman wakaf dari hukum fiqih Islam.
49
dengan mendatangi para takmir masjid di Kota Malang yang meliputi lima
kecamatan. Berikut data para takmir masjid Kota Malang yang menjadi
responden.
Tabel 2
No Kecamatan Jumlah
1 Sukun 11
2 Klojen 8
3 Blimbing 18
4 Kedung kendang 8
5 Lowokwaru 7
Jumlah 52
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa takmir masjid terbanyak adalah takmir
masjid yang berasal dari wilayah Blimbing dengan jumlah 18 orang. Adapun
9
Jumlah 52 takmir masjid yang dipilih merupakan hasil komunikasi dan koordinasi dengan
Bidang Sejahteraan Rakyat Pemerintahan Kota Malang. Masjid di Kota Malang berjumlah 660
buah.
50
diukur dalam angket ini. Pertama berkaitan dengan pengetahuan tentang adanya
sebagai berikut.
Tabel 3
STS
2%
4% TS
R
S
53% 42% SS
A
tentang wakaf. 42% responden memilih setuju dan 53% dari mereka
Tabel 4
STS
4%
2% TS
24% R
S
33%
SS
11% A
27%
yakni akumulasi dari mereka yang menjawab sangat tidak setuju (3%) dan
tidak setuju (2%). Mereka mungkin tahu kalau undang-undang wakaf adalah
menjawab setuju berjumlah 27% dan sangat setuju berjumlah 11%. Ini berarti
bahwa 38% responden benar-benar tidak tahu nama peraturan wakaf dan
angket ini bahwa responden yang ragu-ragu jumlahnya cukup tinggi, yakni
53
33%. Juga, responden yang menyatakan abstain berjumlah 24%. Hal ini
sebagai orang yang tidak yakin yang bisa dimaknai orang yang tidak tahu.
Berkaitan dengan isi peraturan, ada empat pernyataan yang diajukan dalam
Pernyataan tersebut mengenai jenis nazhir, jenis wakaf, wakaf kontemporer, dan
penggunaan wakaf. Hasil angket tersebut dapat dilihat dalam tabel berikut.
a. Wakaf Berjangka
Tabel 5
Wakaf Berjangka
Wakaf Berjangka
STS
2% 9% TS
11% R
31% S
13% SS
A
35%
34% dan responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 31%. Hal ini
b. Jenis Nazhir
Pernyataan bahwa Nazhir wakaf terdiri dari nazhir perorangan, organisasi, dan
badan hukum direspon baik oleh para responden. Hasilnya adalah sebagai berikut.
55
Tabel 6
Jenis Nazhir
Jenis Wakaf
STS
2%
4% 4%
2% TS
R
31% S
SS
A
58%
sepakat bahwa jenis nazhir ada tiga, yakni perorangan, badan hukum, dan
organisasi. 58% responden menyatakan setuju dan 31% menyatakan sangat setuju.
c. Jenis Wakaf
56
bergerak dan benda tidak bergerak. Jawaban dari responden adalah sebagai
berikut.
Tabel 7
Jenis Wakaf
Jenis Wakaf
STS
5%2%
2%7% TS
R
29% S
SS
A
55%
setuju (29%) bahwa wakaf terdiri dari wakaf benda bergerak dan wakaf
benda tidak bergerak. Hal ini sesuai dengan aturan yang berlaku di
cukup tinggi.
57
d. Wakaf Kontemporer
Tabel 8
Wakaf Kontemporer
Wakaf Kontemporer
STS
2%11% TS
15%
R
S
22%
SS
A
36%
15%
58
15% lainnya menyatakan sangat setuju. Ini berarti bahwa 51% responden setuju
menyatakan tidak setuju berjumlah 22% dan responden yang menjawab sangat
tidak setuju sebanyak 11%. Ini berarti bahwa 33% responden tidak setuju bahwa
dua pertanyaan yang diajukan. Pertanyaan pertama adalah tentang sikap mereka
kedua adalah berkaitan dengan persepsi mereka tentang prosedur wakaf. Hasil
Tabel 9
Setuju 3 6%
Sangat Setuju 3 6%
Abstein 1 2%
STS
6%2% TS
6%
6% R
S
44%
SS
A
37%
Data di atas menunjukkan bahwa 44% responden sangat tidak setuju dan
37% responden tidak setuju jika aset wakaf digunakan untuk kepentingan pribadi
nazhir. Dengan demikian, 81% sepakat aset wakaf harus digunakan untuk
kepentingan umum, bukan pribadi. Meskipun demikian, masih ada sekitar 12%
responden yang setuju penggunaan aset wakaf untuk kepentingan pribadi nazhir.
wakaf saat ini mudah dan murah”. Hasilnya adalah sebagai berikut.
60
Tabel 10
Prosedur Wakaf
Prosedur Wakaf
STS
5% 5% TS
7%
16% R
S
SS
31% A
35%
terdapat pada pilihan “ragu-ragu” dengan jumlah 35%. Adapun jawaban antara
kelompok yang setuju dengan kelompok yang tidak setuju hamper berimbang.
Jumlah kelompok yang menjawab setuju sebanyak 31% dan sangat setuju
sebanyak 7%. Sedangkan kelompok yang menjawab tidak setuju sebanyak 16%
dan sangat tidak setuju sejumlah 6%. Jika kelompok “ragu-ragu” dan “abstain”
(5%) dimasukkan ke dalam kelompok yang tidak setuju, maka jumlah masyarakat
61
yang tidak setuju bahwa prosedur wakaf mudah dan murah berjumlah 62%.
Kesimpulannya adalah bahwa prosedur wakaf di Kota Malang rumit dan mahal.
dua pertanyaan. Pertama tentang perilaku mereka dalam mencari informasi wakaf
dan kedua tentang semangat mereka dalam melakukan sertifikasi tanah wakaf.
Hasil angket yang mengukur tentang perilaku masyarakat dengan dua indikator
Pernyataan yang dijawab oleh responden adalah “Saya sudah tahu tentang
pengurusan tanah wakaf dan tidak perlu belajar lagi”. Dalam hal ini, jawaban
Tabel 11
Pencarian Informasi
Pencarian Informasi
STS
5%2% 15% TS
R
S
29%
SS
A
49%
Data di atas menunjukkan bahwa masyarakat yang tidak setuju (49%) dan
sangat tidak setuju (15%) bahwa mereka sudah cukup ilmu tentang wakaf.
sampai tuntas meskipun membutuhkan waktu lama dan biaya tinggi.” Pernyataan
Tabel 12
Penyelesaian Sertifikasi
STS
4% 9% TS
16% R
18% S
SS
A
33% 20%
16% menjawab sangat setuju. Sebaliknya, 18% responden menjawab tidak setuju
dan 9% responden menjawab sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa
Dari data angket yang telah disajikan di atas, dapat disimpulkan bahwa
tentang isi peraturan juga tidak terlalu tinggi, hanya 64% responden yang
mengerti isi peraturan wakaf. Adapun sikap masyarakat tergolong cukup baik
dengan komposisi 76% responden memiliki sikap yang tepat terhadap sertifikasi
wakaf. Hal ini menunjukkan bahwa sikap masyarakat terhadap wakaf yang baik
ini dapat menjadi landasan untuk pengembangan wakaf lebih lanjut. Terakhir,
72%. Hal ini juga menjadi modal sosial yang signifikan demi percepatan
masyarakat jika dibuat rata-ratanya adalah 67,9%. Angka ini memang belum
terlalu tinggi sehingga dapat dipahami bahwa sertifikasi tanah wakaf di Kota
belum maksimal. Dari sini dapat dipahami bahwa revitalisasi kesadaran hukum
banyak upaya yang harus dilakukan demi tersertifikatnya seluruh tanah wakaf di
Kota Malang. Berikut ini sejumlah program yang dirangkum dari wawancara
1. Sinergi Lembaga
Secara umum, banyak upaya yang harus dilakukan oleh berbagai pihak,
misalnya pemerintah kota Malang dan lembaga terkait. Menurut Hamdani, sinergi
“Wakaf itu tidak bisa dikerjakan oleh satu lembaga saja tapi butuh
kerjasama banyak lembaga. Kementerian Agraria dengan program
kerjanya yang sudah dibuat, Kemenag dan Kesra mengadakan
penyuluhan dan sosialisasi kepada nadzir, wakif, perangkat
kelurahan dan kecamatan, dan PPAIW Kota Malang.”10
Akta Ikrar Wakaf, nadhir wakaf dan wakif. Dengan sinergi tersebut, wakaf akan
beliau.
10
Hamdani, Wawancara, 14 Juli 2019
11
Murtadho, Wawancara, 17 Juli 2019
66
dilakukan. Selain itu, kerjasama BWI dan BPN serta Pemerintah Kota Malang
menjadi penting.
Dari pernyataan Mahmudi dapat diketahui bahwa pemerintah Kota Malang pernah
masalah wakaf. Sayangnya, belum ada tindak lanjut yang berarti sehingga
Dari pernyataan Syarif, dapat diambil kesimpulan bahwa cara yang dapat diambil
12
Mahmudi, Wawancara, 16 Juli 2019
13
Syarif, Wawancara, 17 Juli 2019
67
yang serupa dengan Nahdlatul Ulama. Kegiatannya antara lain sosialisasi secara
dikenal dengan Program Nasional yang disingkat Prona. Berikut ini keterangan
gratis. Penyuluhan wakaf juga sering disertakan dalam kegiatan penyuluhan BPN.
15
Syarif, Wawancara, 17 Juli 2019
16
Hamdani, Wawancara, 14 Juli 2019
69
Dari pernyataan Hamdani, dapat diketahui bahwa BPN telah melakukan MoU
adalah dengan turun ke lapangan secara langsung. Hal ini diungkap oleh
Tanah yang sudah memiliki sertifikat ketika didaftarkan sebagai tanah wakaf tidak
dipungut biaya. Dari BPN sendiri tidak bisa memberikan bebas pajak karena
17
Mahmudi, Wawancara, 16 Juli 2019
18
Syarif, Wawancara, 17 Juli 2019
19
Hamdani, Wawancara, 14 Juli 2019
70
mendapat bantuan dari kemenag untuk 14 titik aset wakaf. awalnya dibagi dua
bantuan tadi diserahkan ke NU. Selain itu NU juga pernah mendapat bantuan dari
program bantuan biaya sertifikasi dari Kemenag tapi itu tidak banyak, kadang
prosedurnya juga panjang. Itu pun tidak semua dikabulkan, hanya ada satu atau
melakukan tukar informasi, silaturrahim dan konsultasi ke BPN jika ada kesulitan.
Malang.23 Adapun Muhammadiyah, cara kerja sama yang dilakukan adalah terus
20
Mahmudi, Wawancara, 16 Juli 2019
21
Syarif, Wawancara, 17 Juli 2019
22
Hamdani, Wawancara, 14 Juli 2019
23
Mahmudi, Wawancara, 16 Juli 2019
24
Syarif, Wawancara, 17 Juli 2019
71
tahap. Pertama adalah sinergi Lembaga secara mantap. Banyak Lembaga yang
berkecimpung di bidang wakaf. Namun, kerja mereka terkesan selama ini sendiri-
sendiri. Andai saja semua bekerja sama sesuai dengan tugas dan fungsinya, upaya
menimbulkan masalah baik bagi wakif, nazhir, maupun pemerintah. Wakaf yang
sebenarnya ditujukan untuk menambah aset umat ternyata sering membuat umat
terpecah. Oleh sebab itu, upaya untuk menyelesaikan masalah wakaf dari hulu
hingga hilir harus tuntas. Misalnya, tentang biaya sertifikasi. Kendala biaya
selama ini membuat wakaf tidak tersertifikat. Alasannya wakif tidak mau
wakaf dalam keluarga. Hal ini perlu pendampingan hukum oleh pemerintah
Terakhir, penguatan tim kerja sama wakaf (waqf task force). Tim
wakaf. Selama ini, task force penyelesaian wakaf sering diwacanakan namun
belum juga terealisasi. Komunikasi yang terputus dan kebijakan yang belum
aplikatif sering menimbulkan masalah sertifikasi belum tuntas. Oleh sebab itu,
keberadaan task force menjadi urgen untuk segera dibentuk demi tercapainya
72
sertifikasi tanah wakaf di Kota Malang secara maksimal dan tuntas, sebagaimana
harapan Sutiaji.