Anda di halaman 1dari 3

BAB II

PEMBAHASAN
Motivasi Wisatawan terhadap Wisata Kabupaten Wakatobi
Physical or Physiological Motivation
Tentu saja dalam masalah ini seorang wisatawan melakukan perjalanan wisata ke
destinasi-destinasi yang ada di kabupaten Wakatobi dengan tujuan untuk relaksasi,
kesehatan, mengikuti kegiatan olahraga, bersantai, dan sebagainya. Karena Kabupaten
Wakatobi memiliki potensi alam, budaya, seni maupun peninggalan sejarah sebagai daya
tarik wisatawan. Terutama daya tarik alam sebagai tempat relaksasi atau bersantai-santai
bagi wisatawan, seperti taman lautnya yang terkenal indah, seperti taman laut Binongko,
ataupun juga dengan pantainya. Namun peninggalan sejarah dan budaya juga merupakan
objek wisata yang bagus sebagai bentuk relaksasi, dan menikmati situs-situs tersebut.

Cultural Motivation
Seperti yang disebutkan di atas bahwa kabupatennya Wakatobi memiliki budaya, seni,
maupun tempat peninggalan sejarah tersendiri. Seperti rumah adat palea, kampung adat
koncu, dan tradisi dusta (semacam pengobatan) yang berasal dari suku Bajo), Tarian
Lariangi, dan lain sebagainya.

Fantasy Motivation
Dengan menikmati segala sumber daya tarik yang ada di Kabupaten Wakatobi, maka
wisatawan dapat merasakan suasana baru yang pastinya memiliki suasana keseharian
daripada wisatawan. Sehingga wisatawan bisa merefresh pemikirannya sebelum kembali ke
kegiatan sehari-harinya.

Social motivation
Biasanya pada hari besar tertentu orang-orang yang memiliki keluarga, kerabat, dan
sahabat di kabupaten Wakatobi akan melakukan perjalanan silaturahmi sekaligus akan
mengunjungi tempat wisata terdekat.

Daya Tarik yang Ditawarkan dengan Pendekatan 4A dan 4H

Pendekatan 4A
Attraction (Atraksi)
Atraksi merupakan modal atau sumber kepariwisataan yang harus ada di suatu daerah
wisata. Atraksi sendiri dapat dilihat berdasarkan kategori berikut : atraksi natural, atraksi
budaya, maupun atraksi buatan. Atraksi natural seperti keindahan alamnya, seperti pantai
Binongko, pantai Tomia, pulau Keledupa, dan lain-lain. Untuk atraksi budaya dapat dilihat
budaya masyarakat setempat, peninggalan budaya seperti benteng Patua, dan benteng
Suo-Suo yang berada di pulau Tomia.

Amenities (Fasilitas)
Fasilitas meliputi sarana dan prasarana. Seperti penginapan, rumah makan, maupun biro
perjalanan. Sedangkan prasarana seperti listrik, air, dan lainnya. Sedangkan fasilitas yang
disediakan di kabupaten Wakatobi seperti sarana dan prasarana sudah memadai seperti
bank, money changer, listrik, biro perjalanan, air, maupun fasilitas lainnya. Misal disini ada
contoh Hotel Wakatobi, Hotel beach resort, dan lainnya.
Accessibility (aksesibilitas)
Dalam hal ini kabupaten Wakatobi jalan raya yang ada masih belum terlalu bisa digunakan
oleh kendaraan besar seperti Fuso dan lainnya. Akan tetapi untuk kendaraan sedang dan
kecil masih bisa bisa menggunakan jalan tersebut, hal ini akibat dari adanya kerusakan jalan
seperti berlobang. Karena Kabupaten Wakatobi banyak pulau maka transportasi yang
dibutuhkan adalah kapal laut, boat, dan kapal kecil lainnya. Sedangkan untuk kendaraan
darat biasanya menggunakan ojek. Disini juga ada bandara yaitu Bandara Matahora, yang
merupakan Bandara yang biasa digunakan oleh masyarakat. Selain itu ada juga pelabuhan
baik pelabuhan besar maupun kecil. Terminal juga merupakan sesuatu yang pasti ada di
suatu wilayah berkembang termasuk kabupaten Wakatobi.

Ancillary (pelayan tambahan)


Sebenarnya ini merupakan pelayanan yang harus disediakan oleh masyarakat setempat.
Seperti adanya rel kereta, jalan raya, listrik, telepon, air dan lainnya. Seperti yang telah
disebutkan di atas pelayanan tambahan telah disediakan pemerintah.

Pendekatan 4H
Habitat
Habitat di kabupaten Wakatobi seperti yang telah disebutkan diatas yaitu berbentuk
kepulauan. Keadaan topografinya bervariasi mulai dari dataran tinggi sampai dataran
rendah, mulai dari tanah lempung sampai tanah berpasir. Iklan tropis dengan suhu rata-rata
23-32 derajat Celcius. Untuk masalah hidrologi Wakatobi tidak memiliki sungai yang
mengalir sepanjang tahun sehingga harus mengandalkan air tanah untuk kebutuhan.
Heritage
Heritage meliputi tradisi dan kebudayaan masyarakat setempat. Di Wakatobi sendiri ada
beberapa tradisi seperti tarian lutunane, tari Banda dan lainnya, sedangkan tradisinya
seperti tradisi pengobatan duata. Sedangkan arsitektur rumah adanya berbentuk rumah
panggung segi empat dengan ukuran 2x3 meter. Dinding nya dibuat dari Rumbia dan
dikelilingi oleh benteng kamali.
History
Wakatobi dikenal sebagai pulau tukang besi, pada masa kesultanan Buton, dan oleh Hoger
(orang Belanda) mempopulerkan nya sebagi pulau tukang besi. Pada tahun 1959 diganti
menjadi Wakatobi.
Handicraft
Biasanya dalam bentuk kerajinan seperti kerajinan tenun, tikar bambu, maupun tikar lidi.

Segmentasi Pasar yang Dituju


Segmentasi pasar yang dituju adalah wisatawan dengan berbagai jenis umur, dari
wisatawan lokal, mancanegara, bahkan internasional. Baik laki laki maupun perempuan.

Stakeholder
Pemerintah
Disini memiliki peran sebagai penyedia fasilitas tambahan seperti jalan, air, listrik, dan
lainnya, bahkan pemerintah bisa menjadi investor dalam masalah ini jika diinginkan.

Swasta
Meliputi orang yang berada dalam industri pariwisata seperti pemilik hotel, pengelola tempat
wisata, pemilik rumah makan dan lainnya. Investor juga masuk sebagai stakeholder dalam
hal ini.

Masyarakat Setempat
Biasanya bisa ikut andil menjadi pegawai industri pariwisata, maupun masyarakat sendiri
bisa menjadi agen penjaga lingkungan setempat.

Anda mungkin juga menyukai