Anda di halaman 1dari 17

Mitigasi Kesalahan Targeting

Penyaluran Bantuan Sosial di Masa


Pandemik

Martin Siyaranamual
Kepala Monitoring dan Evaluasi, TNP2K
Dosen, Departemen Ilmu Ekonomi, UNPAD

19 Mei 2020
Isi Presentasi
Sistem perlindungan sosial di Indonesia
• Bantuan sosial dan jaminan sosial
• Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS)
Proses Pendataan Penduduk Miskin
• Mekanisme pendataan
• Informasi yang tersedia
• Kesulitan dalam pengelolaan DTKS

Memperluas cakupan DTKS


• Menemukan mereka yang butuh bantuan
• Verifikasi target

Pelajaran dari pandemik


• Tujuan bansos di masa pandemik
• Sistem perlindungan sosial di masa depan

2
SISTEM PERLINDUNGAN SOSIAL DI
INDONESIA

3
Saat ini, Indonesia memiliki dua skema…

– Skema non-kontribusi didanai


dari pajak dan dikhususkan
untuk kelompok miskin dan
rentan.

– Skema kontribusi didanai dari


kontribusi peserta jaminan.

TNP2K, 2018
4
Targeting untuk skema bansos

Exclusion Error
BASIS DATA TERPADU *)
40%
PROGRAM INDONESIA SEHAT MELALUI KARTU
38% INDONESIA SEHAT (KIS) Jumlah Rumah Tangga (RT)
(96,8 juta jiwa/37.756.538 RT) 27.308.510
Hampir Miskin/Rentan

• PENERIMA BPNT/KARTU SEMBAKO Jumlah Keluarga (KK)


(15,6 juta jiwa) 31.430.304
25%
• PROGRAM INDONESIA PINTAR (PIP) MELALUI
KARTU INDONESIA PINTAR (KIP) Jumlah Penduduk (Jiwa)
(20,1 juta jiwa) 99.359.312
21% PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH)
(10 juta jiwa)
Inclusion Error
GARIS KEMISKINAN (MARET 2018) Individu (Jiwa)
9,66% (25,67 juta jiwa) 509.041
Miskin

Keterangan:
*) Berdasarkan Kepmensos Nomor 8/HUK/2019 tentang Data Terpadu Program Penanganan Fakir Miskin dan Orang Tidak Mampu – Januari 2019

Bahan rapat yang diperoleh penulis di rapat TNP2K 5


Alokasi anggaran untuk perlindungan sosial 2020

APBN Ta hun 2020 Peningkatan Kesejahteraan dan Pemberdayaan Masyarakat


untuk Perluasan Perlindungan Pemenuhan Pelayanan Dasar
Pembiayaan Ultra Mikro
Rp1,0 T bagi 241 rb debitur
Sosial menuju 60% Masyarakat (1,6 juta debitur akumulasi)

Terbawah melalui Program Program Keluarga Harapan Subsidi Energi Subsidi Bunga Kredit Usaha Rakyat
Rp29,1 T Rp13,8 T bagi 16,47 juta debitur
Pemberdayaan Masyarakat 10,0 juta keluarga miskin
Rp125,3 T (akumulasi)
Bantuan Sosial Usaha Ekonomi Produktif
Bantuan Pangan/Kartu Sembako
Rp270 M bagi 135 ribu KK
Rp28,1 T PBI JKN
15,6 juta keluarga miskin
Rp 48,8 T Bantuan untuk Nelayan

Rp372,5 T KIP Kuliah


Rp 6,7 T
819,4 ribu mahasiswa
96,8 juta jiwa a.l. Premi Asuransi Rp33,0 M untuk
170 rb nelayan

Kartu Indonesia Pintar


Akses Perumahan
Subsidi Uang Muka Perumahan
(SD/SMP/SMA sederajat) Rp600 M bagi 150 rb Keluarga (MBR)
Rp 11,2 T
Angga ran Perlindungan Sosia l da n Subsidi Bunga Kredit Perumahan
Pengenta san Kemiskinan 20,1 juta jiwa Rp3,9 T bagi 677 rb Keluarga (MBR)

500 28%
4% 5% 6% 1%
400 -42%
Mendukung Pengembangan
Perekonomian Desa Peningkatan Produktivitas
300
Pertanian
200 Dana Desa
Rp72,0 T untuk 74.954 desa termasuk: Subsidi Pupuk
100 Rp26,6 T bagi 16,2 juta petani
247.6 258.4 271.5 346.3 367.1 372.5 • 20.588 desa tertinggal
0 • 6.835 desa sangat tertinggal
2015 2016 2017 2018 2019 2020
APBN 6
Alokasi (Triliun Rp) Growth (%) Bahan rapat yang diperoleh penulis di rapat TNP2K
PROSES PENDATAAN PENDUDUK
MISKIN
2. Identifikasi Awal
3. Verifikasi Rumah Tangga
4. Pemutakhiran Peringkat Kesejahteraan Data Terpadu PPFM
5. Pemutakhiran Daftar Sasaran Penerima Program

Mekanisme pendataan DTKS


Gambar 1. Tahapan Mekanisme Pemutakhiran Mandiri Data Terpadu PPFM

Pembangunan satu basis data


1 2 3 4 5
terpadu diawali dengan
Pemadanan Data dan Pendataan Pemutakhiran Pemutakhiran
pelaksanaan Pendataan Program Pendaftaran
Penetapan Daftar Awal
(Prelist)
(Veri kasi/Validasi Data)
Rumah Tangga
Data Terpadu PPFM Daftar Sasaran
Penerima Program
DESA
Perlindungan Sosial tahun 2011
(PPLS 2011).
Dimutakhirkan melalui proses Pendaftar mendatangi
Petugas Pendaftar (Aktif )
Pencocokan Data Rumah
Tangga pendaftar dengan
Menggunakan indikator Pemeringkatan ulang Menggunakan
PBDT 2015 rumah tangga lama Basis Data Terpadu
Forum Konsultasi Publik (FKP) atau Petugas Pendaftar
mendatangi ruta yang
Data Terpadu PPFM
Data elektronik hasil dan baru yang sudah
dimutakhirkan
Penetapan daftar rumah pendataan dikirimkan Menggunakan
dan verifikasi-validasi data rumah diduga miskin (Pasif ) tangga yang akan ke Pokja Pengelola metode PMT Kriteria sasaran
Pendaftar menunjukkan diverifikasi/validasi (prelist) Data Terpadu PPFM penerima program
tangga. KTP dan/atau KK ditetapkan oleh K/L

Pemerintah Daerah Pokja Data Terpadu PPFM


Mekanisme Pemutakhiran
Mandiri Data Terpadu. Pemeringkatan menggunakan
Sebagaimana diilustrasikan dalammetode proxy
skema Gambar mean testing
1, pelaksanaan tahap-tahap(PMT).
MPM
memerlukan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah. Pemerintah daerah berwenang
Saat ini pengelolaan DTKS sekaligus bertanggungjawab terhadap pelaksanaan Tahap Pendaftaran, Identifikasi Awal
dan Verifikasi Rumah Tangga. Panduan umum untuk pelaksanaan masing-masing tahap
berada di Kemensos. tersebut telah dituangkan dalam buku ‘Pedoman Umum Pelaksanaan Mekanisme
Pemutakhiran Mandiri Data Terpadu Program Penanganan Fakir Miskin’. Buku Panduan
8
Bersumber
Verifikasi-Validasi Data Rumah Tangga ini dimaksudkan darimenjadi
untuk publikasi TNP2K
panduan yang (2017)
lebih
Informasi di dalam DTKS
DTKS menyediakan informasi yang lengkap mengenai
hidup dan penghidupan dari penduduk miskin.
Informasi tersebut dibedakan pada level rumah tangga
dan individu.
➢ Lokasi rumah tangga Inclusion/exclusion errors dari DTKS
➢ Sosio-ekonomi, demografi, dan kesehatan dari saat ini sekitar 20%.
seluruh anggota rumah tangga
➢ Ketenagakerjaan
➢ Keterangan perumahan dan harta
➢ Status kesejahteraan yang dihitung berdasarkan
PMT
Ada beberapa masalah umum yang juga terjadi di
dalam DTKS.
9
Dimensi diskusi yang sering dilupakan…
Kesulitan untuk mengunjungi ruta
yang berada di lokasi terpencil.
Kebutuhan dana yang besar untuk
pemuktahiran data.
Banyak daerah yang tidak memiliki
SDM untuk melakukan pemuktahiran.
Tidak semua pemerintah daerah
secara aktif membantu proses
pemuktahiran.
Total area:1,9 juta km2

Negara dengan penduduk terbanyak ke-4 di dunia (di atas 270 juta jiwa)

Jumlah pulau: 17 ribu lebih


10
MEMPERLUAS CAKUPAN DTKS

11
Bagaimana menemukan mereka yang membutuhkan
bantuan di masa pandemik?
Dampak pandemik, walaupun bersifat
universal, akan tetapi regresif terhadap kelas
ekonomi.
68% penduduk Indonesia masuk dalam
kategori miskin dan rentan terhadap
goncangan ekonomi (Bank Dunia, 2018).
Mayoritas dari mereka bekerja di sektor
industri dan jasa sebagai tenaga kerja kerah
biru.
Kepesertaan dalam BPJS Kesehatan kelas
tiga, khususnya sebelum ada kenaikan Walaupun angka kemiskinan Indonesia turun setiap tahunnya,
iuran. akan tetapi jumlah penduduk rentannya salah satu yang
tertinggi di Asia Pasifik.
Peran pemerintah di tingkat Kelurahan/Desa
krusial.
12
Proses verifikasi target
1. Berdasarkan data-data dari sumber-sumber yang baru:
i. Data-data yang bersumber dari RT/RW.
ii. Kepesertaan BPJS Kesehatan kelas 3, khususnya
sebelum kenaikan iuran BPJS Kesehatan terakhir.
iii. Data mitra transportasi online dan angkutan publik
konvensional. PIKOBAR adalah layanan
iv. Pekerja mall, restoran, dan hotel. informasi Covid-19 yang
diperluas menjadi layanan
2. Sandingkan sumber data alternatif dengan data DTKS.
pengaduan mengenai JPS
➢ Keluarkan mereka yang sudah di DTKS. Covid-19.
3. Tentukan ranking berdasarkan kondisi demografi.
➢ Keluarga dengan ibu hamil lebih layak dibandingkan
yang tidak.

Proses verifikasi ideal tidak mungkin dilakukan dalam situasi saat ini. Sehingga diskusi
mengenai inclusion/exclusion error dapat dikesampingkan.
13
PEMBELAJARAN DARI PANDEMIK

14
Bansos pandemik bukan untuk pengentasan kemiskinan!
Bansos pandemik bertujuan meredam naiknya angka
kemiskinan akibat pandemik.
Dampak pandemik bersifat universal, dengan distribusi
yang berbeda untuk setiap sektor.
Bagaimana efektivitas bansos tersebut?

Pentingnya melindungi
kelompok rentan…

Persentase turunnya pertumbuhan konsumsi rumah tangga per


sektor per kelas ekonomi.

Grafik bersumber dari Yusuf (2020) 15


s
Membangun perlindungan sosial
100 Kaya
Berbagai jenis krisis yang bersifat
90
universal. Kelas
80 Menengah

Krisis yang berbagai jenis dan bersifat


70

Proporsi Penduduk
universal membutuhkan solusi yang
adaptif dan universal. 60 Scooter
class
50
Pembangunan perlindungan sosial yang
40
bersifat adaptif harus dimulai dengan
perluasan cakupan DTKS. 30
Rentan
20
Pendataan berbasis komunitas yang
10 Miskin
dikombinasikan dengan PMT.
0
Kelembagaan dari pengelola dana
perlindungan sosial. TNP2K, 2018

16
Terima Kasih

Martin Siyaranamual
Universitas Padjadjaran

17

Anda mungkin juga menyukai