(Studi Kasus Pada Bank Syariah yang Terdaftar di BEI Tahun 2016-2020)
Disusun Oleh :
KHARIS ISNAIN
NIM : 2020500017
PROGRAM PASCASARJANA
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SAMARINDA
TAHUN 2021
BAB I
PENDAHULUAN
Hal itu dapat dilihat dari perkembangan pengetahuan, kemajuan teknologi dan
suatu perusahaan, saat ini sudah tidak relevan lagi. Pengungkapan informasi
secara terbuka mengenai perusahaan juga sangatlah penting bagi perusahaan, hal
Selain itu menurut Eipstein dan Freedman (1994), dalam Anggraini (2006),
dilaporkan dalam laporan tahunan. Untuk itu dibutuhkan suatu sarana yang dapat
masyarakat luas (Kurniawan, 2007). Bisnis yang dijalankan oleh perusahaan tidak
hanya bermanfaat bagi para pemilik modal saja namun juga bagi masyarakat
dengan benar, akurat, tepat waktu dan transparan, selain itu juga menunjukan
kinerja keuangan, oleh karena itu baik perusahaan publik maupun tertutup harus
GCG dan CSR merupakan suatu cara agar perusahaan mengelola usahanya
tidak hanya untuk kepentingan para pemegang saham (shareholder) tetapi juga
Lembaga Swadaya Masyarakat, para pekerja dan komunitas lokal atau yang sering
disebut sebagai pihak stakeholder. Penelitian Dahlia dan Siregar (2008)
berpengaruh positif sebagai proksi dari kinerja keuangan. Dalam penelitian Dahlia
hanya 2 tahun.
tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan kinerja keuangan. Serta pada
kinerja perusahaan pada sektor perbankan, dalam hal ini yang saya maksud adalah
bank umum non devisa. Selain itu, bank umum non devisa banyak yang semakin
berkembang, serta berusaha menjadi bank devisa. Tentu dalam hal ini saya ingin
terhadap ROA bank syariah non devisa yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia ?
governance ROA bank syariah non devisa yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia
1.3 Tujuan Penelitian
kegunaan baik manfaat bagi penulis, akademis,dan bank umum. Adapun manfaat
a. Bagi Penulis
b. Bagi Akademis
Dapat digunakan sebagai sumber informasi atau dapat dipakai sebagai data
dan kekurangan.
BAB II
DASAR TEORI
Menurut Pearce and Robinson (2007) dalam Budiartha (2008) ada sepuluh
iupihak yang mempunyai kepentingan berbeda dan cara pandang yang berbeda
Kepentingan yang dimaksud bisa saja klaim secara ekonomi maupun klaim
berikut :
adalah menghasilkan barang dan jasa untuk masyarakat dengan harga yang
akan lepas dari peraturan dan undang – undang yang berlaku di tempat
perlindungan konsumen.
taat pada hukum yang berlaku namun juga harus memiliki etika
meningkatkan kehidupan mereka melalui cara – cara yang baik bagi bisnis
maupun pembangunan.
Canadian Goverment
European Commision
sosial dan lingkungan dalam operasi bisnis mereka dan dalam interaksinya
kesukarelaan.
CSR Asia
Komitmen perusahaan untuk beroperasi secara berkelanjutan berdasarkan
dan berkelanjutan.
lingkungan, dan kinerja sosial. Menurut Ullman (1985) dalam Chariri dan Gozali
dan pengaruh sosial terhadap kinerja organisasi. Salah satu panduan pelaporan
yang banyak digunakan sebagai standar pelaporan saat ini oleh perusahaan adalah
Global Reporting Initiative (GRI). GRI adalah sebuah jaringan berbasis organisasi
perbaikan dan penerapan di seluruh dunia. GRI digagas oleh PBB melalui
tahun 1997.
terdapat dalam jurnal Hackston dan Milne (1996), yang menggunakan tujuh
kategori yaitu, lingkungan, energi, kesehatan dan keselamatan, tenaga kerja, lain-
masyarakat, ini akan sangat tergantung dari orientasi dan kapasitas lembaga dan
organisasi lain, terutama pemerintah. Studi Bank Dunia (Howard Fox, 2002)
keikutsertaan sumber daya, dukungan politik bagi pelaku CSR (Corporate Social
Responsibilty), menciptakan insentif dan peningkatan kemampuan organisasi.
Perusahaan.
tujuh kategori yaitu lingkungan, energi, kesehatan dan keselamatan kerja, lain-lain
tenaga kerja, produk, keterlibatan masyarakat dan umum. Kategori ini diadopsi
dari penelitian yang dilakukan oleh hackston dan mine (1996). Ketujuh kategori
informasi yang lebih transparan bagi investor dan kreditur juga mengurangi
yang baik tidak mempunyai performance yang lebih baik dari perusahaan dengan
waktu, perlahan- lahan menjadi kurang independen, dan bersikap lebih lunak
mereka mungkin akan melakukan tindakan yang salah tanpa adanya informasi
yang lengkap.
eksternal lainnya yang berkaitan dengan hak dan kewajiban mereka atau dengan
kata lain suatu sistem yang mengatur dan mengendalikan perusahaan sehingga
investor (Tjager:2003). Ada dua hal yang ditekankan dalam konsep Good
Indonesia.
bahwa suasana kerja menjadi lebih nyaman dan teratur, artinya segala proses kerja
berjalan mulus, terkontrol, dan terciptanya kerja tim yang solid. Selain itu
keputusan, dan berpatisipasi secara aktif dalam penetapan agenda dan strategi.
kinerja bank. Menurut Chtourou et all (2001) dalam penelitian bahwa dengan
komisaris lainnya, direksi dan/atau pemegang saham pengendali atau lain yang
akan diambil atau strategi perusahaan tersebut secara jangka pendek maupun
lebih baik. Pfeffer & Salancik (1978) menjelaskan bahwa semakin besar akan
hubungan eksternal yang semakin efektif, maka kebutuhan akan dewan dalam
akuntansi tahun-tahun terakhir ini. Hal ini penting karena adanya pengawasan
saat ini diterima sebagai bagian dari mekanisme Good Corporate Governance
yang baik. Adanya komite audit ini juga direspon secara positif oleh berbagai
Bursa Efek Jakarta (BEJ), para investor, akuntan, dan sebagainya. Komite
audit bertugas untuk memberikan pendapat kepada dewan komisaris terhadap
laporan atau hal-hal yang disampaikan oleh direksi kepada dewan komisaris,
lainnya.
internal.
2. Faktor eksternal adalah beberapa faktor yang berasal dari luar perusahaan
Governance diantaranya:
sukarela.
keuntungan atau laba yang diperoleh dari kegiatan pokok perusahaan dengan
diinvestasikan dalam semua aset yang dimiliki untuk menghasilkan laba. ROA
(Return On Asset) adalah rasio keuntungan bersih setelah pajak untuk menilai
seberapa besar tingkat pengembalian dari aset yang dimiliki oleh perusahaan.
perusahaan hasilkan dengan setiap rupiah aset mereka. Jika ROA bernilai negatif,
maka laba perusahaan berada dalam kondisi negatif atau rugi. Hal ini
Kata bank berasal dari bahasa Italia yaitu BANCO yang berarti bangku.
Bangku disini dimaksudkan sebagai meja operasional para bankir jaman dahulu
dalam melayani seluruh nasabahnya. Istilah bangku ini kemudian menjadi populer
dengan nama BANK. Pengertian bank menurut Kasmir (2003) Bank secara
Umum dan Bank Perkreditan Rakyat sebagaimana yang dimaksud dalam undang-
dibedakan menjadi :
A. Bank Umum
lalulintas pembayaran. Sifat jasa yang diberikan adalah umum. Bank Umum
sering juga disebut Bank Komersial. Usaha-usaha bank umum yang utama antara
lain:
deposito, tabungan;
2. Memberikan kredit;
4. Memindahkan uang;
7. Bank umum ada yang disebut Bank Devisa dan Bank Non Devisa:
diwakili oleh ROE dan CAR sebagai variabel terikat serta menggunakan
BEI selama tahun 2005 dan 2006 yang menerbitkan laporan tahunan atau
ini. Jumlah perusahaan publik yang terdaftar di BEJ hingga tahun 2005
perusahaan.
CORPORATE SOCIAL
RESPONBILITY (CSR)
GOOD CORPORATE
GOVERNANCE (GCG)
Gambar 2.7
Kerangka Pikir
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
keuntungan dengan memanfaatkan total aset yang dimilikinya selama tahun 2011-
2016. Semakin besar nilai ROA maka semakin baik besar pula kinerja
ini adalah:
masyarakat, dan 2 item umum, dimana jumlah dari keseluruhan item ada 78
Rumus perhitungan CSRI adalah haniffa dkk, 2005) dalam Sayekti dan
Wondabio (2007).
Xi
CSRI j
Dimana : nj
2. Dewan Direksi
Dewan Direksi.
4. Komite Audit
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang
dikumpulkan dari data yang diambil dari laporan keuangan tahunan perusahaan
yang telah diaudit (Audited Annual Report) dari tahun 2011 sampai dengan tahun
2016 yang dapat diperoleh dari www.idx.co.id dan website perusahaan. Objek
jangka waktu enam (6) tahun dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2016.
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, yaitu
data yang diperoleh dalam bentuk angka-angka yang dapat dihitung, yang
berkaitan dengan masalah yang diteliti. Data berupa laporan keuangan perusahaan
perbankan seperti CSR dan GCG yang dipublikasikan oleh perusahaan Indonesia
3.4.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek
yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
perusahaan perbankan umum non devisa yang terdaftar Bursa Efek Indonesia
3.4.2 Sampel
Sampel adalah subset dari populasi, terdiri dari beberapa anggota populasi.
Subset ini diambil karena dalam banyak kasus tidak mungkin meneliti seluruh
anggota populasi, oleh karena itu kita membentuk sebuah perwakilan yang disebut
sampel dalam penelitian ini dapat dilihat dari tabel 1.2 berikut ini :
Keterangan jumlah
Jumlah bank umum non devisa yang terdaftar di BEI 29
Bank yang membuat laporan GCG 14
Bank yang membuat laporan CSR 21
Bank yang membuat laporan laporan tahunan 21
Bank yang rutin membuat laporan tahunan tahun 2011-2016 7
Jumlah bank yang dijadikan sampel 7
polling. Sehingga jumlah data yang akan diolah adalah perkalian antara jumlah
perusahaan yaitu tujuh dengan periode pengamatan selama enam tahun (tahun
1 Bank Artos
2 Bank Central Asia Syariah
3 Bank Kesejahteraan Ekonomi
4 Bank Andara
5 Bank Rakyat Indonesia Syariah
6 Bank Tabungan Pensiunan Nasional
7 Bank Victoria Syariah
(Sumber: IDX data diolah 2016)
1) www.idx.co.id
2) www.sahamok.co.id
3) www.google.co.id
penemuan-penemuan hingga menjadi data yang teratur serta tersusun dan lebih
berarti. Analisis data yang dilakukan adalah analisis kuantitatif yang dinyatakan
yang dibantu dengan program Statistical Peckage Social Sciences (SPSS) versi
20.0. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi
linear CCG dan GCG terhadap kinerja profitabilitas (ROA) perusahaan perbankan
yang terdaftar di BEI. Sebelum analisa regresi linear dilakukan, maka harus diuji
dulu dengan uji asumsi klasik untuk memastikan apakah model regresi digunakan
dalam penelitian ini. Alat analisis yang digunakan adalah rata-rata (mean), standar
ukuran-ukuran numerik yang sagat penting bagi data sampel. Uji statistik
normal ataukah tidak mempunyai distribusi normal, salah satu metode ujinya
adalah dengan menggunakan metode analisis grafik, baik secara normal plot ata
korelasi antar varibel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak
dari nilai Tolerance (TOL) dengan metode VIF (Variance Inflation Factor). Nilai
TOL berkebalikan dengan VIF. TOL adalah besarnya variasi dari satu variabel
VIF menjelaskan derajat suatu variabel independen yang dijelaskan oleh variabel
independen lainnya. Nilai TOL yang rendah adalah sama dengan nilai VIF yang
tinggi (karena VIF = 1/TOL). Nilai cutt off yang umum dipakai untuk
menunjukkan adanya multikonearitas adalah nili TOL > 0.10 atau sama dengan
variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut
antara anggota serangkaian observasi yang diunitkan menurut waktu (data time
series) atau ruang data (data cross section). Uji ini bertujuan untuk menguji
apakah dalam satu model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu
muncul karena observasi ang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama
lainnya. Model regresi yang baik adalah model regresi yang bebas dari
menggunakan uji Durbin – Watson (DW test). Untuk mendeteksi ada atau
b. 1,21 < DW < 1,65 atau 2,35 < DW < 2,79 berarti tidak dapat disimpulkan
Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi
Hubungan antara satu variabel dependen dengan lebih dari satu variabel
dapat dilakukan dengan analisis regresi linear berganda, dimana ROA sebagai
Y = a + b1 X1 + b2 X2 + e
Dimana :
a = konstanta
dalam model.
Priyatno (2009 : 78). “koefisien ini digunakan untuk menunjukan seberapa besar
terhadap variabel dependen (Y) “. Nilai R dapat dicari dengan rumus sebagai
berikut :
besar nilai R² (mendekati 1), semakin baik hasil untuk model regresi tersebut. Dan
semakin mendekati 0, maka variabel independen secara keseluruhan tidak dapat
1. Menentukan Hipotesis
mengambil keputusan 5%
3. Pengembalian keputusan
variabel dependen.
1. Merumuskan Hipotesis
independen (X) terhadap variabel dependen (Y). CSR dan GCG secara
independen (X) terhadap variabel dependen (Y). CSR dan GCG secara
3. Pengambilan keputusan
(X)
DAFTAR PUSTAKA
Anggraini, Fr. Reni Retno. 2006. “Pengungkapan Informasi Sosial dan Faktor-
Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Informasi Sosial dalam
Laporan Keuangan Tahunan” Studi Empiris pada Perusahaan-
Perusahaan yang Terdaftar Bursa Efek Jakarta. Simposium Nasional
Akuntansi 9 Padang Vol. 9, pp 1-21.
Anggraini, R.R. (2006). “Pengungkapan Informasi Sosial dan Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Pengungkapan Informasi Sosial dalam Laporan
Keuangan Tahunan” (Studi Empiris pada Perusahaan yang terdaftar
Bursa Efek Jakarta). Simposium Nasional Akuntansi IX (Padang).
Epstein, M. J., dan Freedman, M. (1994). Social disclosure and the individual
investor. Accounting, Auditing and Accountability Journal. Vol. 7: 94-
109.
Fox, T., H. Ward B., and Howard, (2002), Public Sector Roles in Strengthening
Corporate Social Responsibility: A Baseline Study, The World Bank
Ghozali, Imam dan Anis Chariri.(2007).Teori Akuntansi Edisi 4. Badan Penerbit
Universitas Diponegoro: Semarang.
Ghozali, I. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. BP
Universitas Diponegoro. Semarang
Insukindro dan Aliman. 1999. “Pemilihan dan Fungsi Empirik: Studi Kasus
Perminatan Uang Kartal Riil di Indonesia” Jakarta: Jurnal Ekonomi dan
Bisnis Indonesia. Vol. 14, No. 4:49-61.