TOKSIKOLOGI LINGKUNGAN
(ABKC-2311)
Disusun Oleh :
Sri Widiya Norazijah
(1810119120012)
Dosen Pembimbing :
Drs. Bunda Halang, M.T
Drs. Hardiansyah, M.Si
Maulana Khalid Riefani, M.Sc., M.Pd
Penulis
TAWON VESPA (Vespa affinis)
1. Klasifikasi Ilmiah
2. Sebaran spesies
Habitat Vespa affinis tersebar luas di kawasan tropis dan subtropis
Asia, mulai dari Sri Lanka, Hong Kong, Laos, Thailand, Malaysia, hingga
Indonesia. Pada umumnya, tawon ini membuat sarang di atas bangunan
tinggi, di bawah atap, atau di alam liar seperti pohon, semak-semak, dan
permukaan batu.
3. Jenis Predator
Tawon ini adalah jenis predator, dan bukanlah jenis tawon madu.
Tawon ini akan berbahaya bila menyengat secara berkelompok, namun
bila hanya satu atau dua ekor tak akan berbahaya. Pada sengatan pertama,
tawon jenis ini mengeluarkan fenomena ataupun senyawa yang bisa
memicu tawon lain untuk ikut juga menyerang. Tawon ini juga
mempunyai keahlian memanggil kelompoknya guna melakukan serangan
balik apabila ada yang merusak sarangnya. Tawon jenis Vespa affinis ini
hidup di wilayah subtropis Asia antara lain Hongkong, Taiwan, Sri Lanka,
Burma, Thailand, Laos, Vietnam, Malaysia, dan Indonesia. Selain itu,
tawon jenis ini memiliki kemampuan untuk memasukkan racunnya ke
tubuh manusia. Racun tersebut memiliki dosis yang berbeda tergantung
dari jumlah tawon yang menyengat. Bila hanya satu atau dua tawon,
dosisnya kecil, namun bila yang menyengat banyak jumlahnya maka
dosisnya akan tinggi.
Efek racun tawon ini bagi manusia dapat kita ambil contoh kasus
di Vietnam, dari 65 pasien korban sengatan Vespa affinis, 38 di antaranya
menderita cedera ginjal akut. Sedangkan di Sri Lanka, sengatan tawon ini
bahkan menewaskan sepasang suami istri. Hasil autopsi mengungkap
keduanya mengalami penumpukan cairan di jaringan pelapis paru-paru,
edema paru akut, serta terdapat darah dalam urin.
Tawon Vespa menjadi sangat mematikan juga dilatarbelakangi
karakteristik alat sengatnya. Berbeda dengan lebah, penyengat Vespa
affinis tidak memiliki duri sehingga tawon bisa menyengat berulang kali
tanpa alat sengatnya tercabut.
Korban yang terkena sengatan dosis kecil, tak akan sampai
meninggal, hanya akan mengalami alergi dengan gejala bengkak. Dapat
ditangani dengan cara dikompres menggunakan es ataupun bila tersisa
sengatannya dapat dicabut. Kendati demikian bila tak ditangani selama 1 x
24 jam atau yang menyerang secara berkelompok, maka akan mengalami
anafilaksis atau reaksi alergi berat. Selain itu, juga dapat mengalami
kematian bila menderita sengatan yang cukup banyak. Bila sengatan
tersebut tak ditangani secara tepat, akan merusak organ tubuh seperti
edema paru akut serta gagal ginjal. Edema paru sendiri adalah kondisi
adanya penumpukan cairan di paru-paru yang akhirnya berakibat sulit
bernapas. Lalu, gagal ginjal akut menyebabkan fungsi ginjal menurun
secara drastis.
6. Upaya Pencegahan
Tawon ini biasa membangun sarang besar di dahan pohon yang
tinggi, umumnya di hutan, sebagai habitat aslinya. Namun aktivitas
manusia, seperti perambahan hutan, merampas tempatnya bersarang
hingga tawon beralih hidup di atap-atap rumah warga.
Perlu dicatat, jika menemukan sarang tawon di sekitar tempat
tinggal, masyarakat diimbau untuk segera melapor ke petugas pemadam
kebakaran setempat. Penanganan yang keliru dapat membuat koloni tawon
dalam sarang merasa terancam dan berbalik menyerang manusia.
Bagaimana dengan pencegahannya? Langkah paling mudah, yakni
dengan menjaga kebersihan rumah dari bangkai-bangkai serangga dan
tumpukan sampah makanan, karena keduanya adalah sumber makanan
bagi tawon Vespa.
DAFTAR PUSTAKA
Bramasta, Dandy Bayu. 2019. Mengenal Tawon Vespa affinis dan Bahaya
Sengatannya. Diakses melalui
https://www.kompas.com/tren/read/2019/11/16/142319765/menge
nal-tawon-vespa-affinis-dan-bahaya-sengatannya?page=all. Pada
tanggal 5 desember 2019.