Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

TOKSIKOLOGI LINGKUNGAN
(ABKC-2311)

“TAWON VESPA ( Vespa affinis)”

Disusun Oleh :
Sri Widiya Norazijah
(1810119120012)

Dosen Pembimbing :
Drs. Bunda Halang, M.T
Drs. Hardiansyah, M.Si
Maulana Khalid Riefani, M.Sc., M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
NOVEMBER
2019
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim.Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah


SWT.karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan
makalah ini dengan tepat waktu. Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada
Rasulullah SAW., keluarga serta sahabat beliau hingga akhir zaman. Penulis juga
menyampaikan terima kasih kepada dan pihak lainnya yang membantu kelancaran
penulisan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi para
pembaca. Penulis juga memohon maaf apabila ada kekurangan dan kesalahan
dalam penulisan dan penulis berharap adanya saran dan kritik yang membangun
dari pembaca agar lebih baik lagi ke depannya.

Banjarmasin, 9 November 2019

Penulis
TAWON VESPA (Vespa affinis)

1. Klasifikasi Ilmiah

Vespa affinis masuk ke dalam ordo Hymenoptera bersama semut dan


lebah. Tawon jenis ini termasuk di antara 860 spesies yang berada dalam satu
keluarga, yakni Vespidae. Panjang tubuh Vespa affinis berkisar 2 hingga 3
centimeter, dengan tiga segmen perut berwarna merah kecoklatan-kuning-
hitam. Serangga satu ini bukanlah tawon yang bisa menghasilkan madu.
Makanan tawon Vespa bersumber dari nektar bunga, lebah, buah-buahan
yang telah membusuk, hingga bangkai serangga yang baru mati. Hewan ini
dikenal bersifat agresif dan punya sengatan yang mematikan.

Gambar Vespa affinis

2. Sebaran spesies
Habitat Vespa affinis tersebar luas di kawasan tropis dan subtropis
Asia, mulai dari Sri Lanka, Hong Kong, Laos, Thailand, Malaysia, hingga
Indonesia. Pada umumnya, tawon ini membuat sarang di atas bangunan
tinggi, di bawah atap, atau di alam liar seperti pohon, semak-semak, dan
permukaan batu.
3. Jenis Predator

Gambar Vespa affinis

Tawon ini adalah jenis predator, dan bukanlah jenis tawon madu.
Tawon ini akan berbahaya bila menyengat secara berkelompok, namun
bila hanya satu atau dua ekor tak akan berbahaya. Pada sengatan pertama,
tawon jenis ini mengeluarkan fenomena ataupun senyawa yang bisa
memicu tawon lain untuk ikut juga menyerang. Tawon ini juga
mempunyai keahlian memanggil kelompoknya guna melakukan serangan
balik apabila ada yang merusak sarangnya. Tawon jenis Vespa affinis ini
hidup di wilayah subtropis Asia antara lain Hongkong, Taiwan, Sri Lanka,
Burma, Thailand, Laos, Vietnam, Malaysia, dan Indonesia. Selain itu,
tawon jenis ini memiliki kemampuan untuk memasukkan racunnya ke
tubuh manusia. Racun tersebut memiliki dosis yang berbeda tergantung
dari jumlah tawon yang menyengat. Bila hanya satu atau dua tawon,
dosisnya kecil, namun bila yang menyengat banyak jumlahnya maka
dosisnya akan tinggi.

4. Bahaya sengatan lebah terhadap manusia

Seperti sejumlah spesies dari ordo Hymenoptera lainnya, tawon


Vespa affinis punya alat sengat yang sekaligus berfungsi sebagai kantung
reproduksi untuk bertelur. Oleh karena itu, mekanisme sengat hanya
dimiliki oleh tawon betina.
Mengutip makalah terbitan Nephrology Dialysis Transplantation,
racun akibat sengatan tawon ini mengandung beberapa senyawa kimia,
seperti asetilkolin, histamin, serotonin, fosfolipase A, hyaluronidase,
katekolamin, peptida pelepas histamin (mastoparan), peptida kemotaksis,
dan kinot neurotoksik.

Gambar Vespa affinis

5. Efek racun lebah vespa terhadap manusia

Efek racun tawon ini bagi manusia dapat kita ambil contoh kasus
di Vietnam, dari 65 pasien korban sengatan Vespa affinis, 38 di antaranya
menderita cedera ginjal akut. Sedangkan di Sri Lanka, sengatan tawon ini
bahkan menewaskan sepasang suami istri. Hasil autopsi mengungkap
keduanya mengalami penumpukan cairan di jaringan pelapis paru-paru,
edema paru akut, serta terdapat darah dalam urin.
Tawon Vespa menjadi sangat mematikan juga dilatarbelakangi
karakteristik alat sengatnya. Berbeda dengan lebah, penyengat Vespa
affinis tidak memiliki duri sehingga tawon bisa menyengat berulang kali
tanpa alat sengatnya tercabut.
Korban yang terkena sengatan dosis kecil, tak akan sampai
meninggal, hanya akan mengalami alergi dengan gejala bengkak. Dapat
ditangani dengan cara dikompres menggunakan es ataupun bila tersisa
sengatannya dapat dicabut. Kendati demikian bila tak ditangani selama 1 x
24 jam atau yang menyerang secara berkelompok, maka akan mengalami
anafilaksis atau reaksi alergi berat. Selain itu, juga dapat mengalami
kematian bila menderita sengatan yang cukup banyak. Bila sengatan
tersebut tak ditangani secara tepat, akan merusak organ tubuh seperti
edema paru akut serta gagal ginjal. Edema paru sendiri adalah kondisi
adanya penumpukan cairan di paru-paru yang akhirnya berakibat sulit
bernapas. Lalu, gagal ginjal akut menyebabkan fungsi ginjal menurun
secara drastis.

6. Upaya Pencegahan
Tawon ini biasa membangun sarang besar di dahan pohon yang
tinggi, umumnya di hutan, sebagai habitat aslinya. Namun aktivitas
manusia, seperti perambahan hutan, merampas tempatnya bersarang
hingga tawon beralih hidup di atap-atap rumah warga.
Perlu dicatat, jika menemukan sarang tawon di sekitar tempat
tinggal, masyarakat diimbau untuk segera melapor ke petugas pemadam
kebakaran setempat. Penanganan yang keliru dapat membuat koloni tawon
dalam sarang merasa terancam dan berbalik menyerang manusia.
Bagaimana dengan pencegahannya? Langkah paling mudah, yakni
dengan menjaga kebersihan rumah dari bangkai-bangkai serangga dan
tumpukan sampah makanan, karena keduanya adalah sumber makanan
bagi tawon Vespa.

DAFTAR PUSTAKA

Bramasta, Dandy Bayu. 2019. Mengenal Tawon Vespa affinis dan Bahaya
Sengatannya. Diakses melalui
https://www.kompas.com/tren/read/2019/11/16/142319765/menge
nal-tawon-vespa-affinis-dan-bahaya-sengatannya?page=all. Pada
tanggal 5 desember 2019.

KumparanSAINS. 2019. Mengenal tawon affinis yang membunuh pasutri


di Malang. Diakses melalui
https://kumparan.com/kumparansains/mengenal-tawon-vespa-
affinis-yang-bunuh-pasutri-di-pemalang-1sKiTUOIioF pada
tanggal 5 Desember 2019.

Anda mungkin juga menyukai