Anda di halaman 1dari 19

RENCANA

PENYUSUNAN LAPORAN PENELITIAN 2017

PENGANTAR
Penelitian merupakan suatu aktivitas atau tindakan mendapatkan data untuk
maksud, tujuan serta kegunaan tertentu yang dilakukan bedasarkan kaidah-kaidah
atau tata cara ilmiah. Tata cara ilmiah itu sendiri berarti bahwa rangkaian aktivitas
pengumpulan hingga pengolahan data untuk penjcapaian tujuan tersebut harus
mendasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris dan sistematis. Rasional
berarti bahwa rangkaian kegiatan tersebut dilakukan dengan cara-cara masuk akal,
sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris artinya tata cara yang
dilakukan dapat diamati oleh indera manusia sehingga orang lain dapat mengetahui
cara-cara yang digunakan. Sedangkan Sistematis memberikan pemahaman bahwa
proses tersebut menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis. Dengan
demikian penelitian adalah semua kegiatan pencarian, penyelidikan, dan percobaan
secara alamiah dalam suatu bidang tertentu, untuk mendapatkan fakta-fakta atau
prinsip-prinsip baru yang bertujuan untuk mendapatkan pengertian baru dan
menaikkan tingkat ilmu serta teknologi. Penelitian pada hakikatnya merupakan
suatu usaha untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu
pengetahuan dengan menggunakan metode-metode ilmiah.
Penelitian dilakukan tentunya dengan harapan hasil dari penelitian tersebut
akan memberi nilai manfaat dan kegunaan bagi kehidupan. Keberadaan data yang
telah diperoleh dalam penelitian dapat digunakan untuk memahami, memecahkan,
dan mengantisipasi permasalahan kehidupan. Memahami berarti memperjelas
suatu masalah atau informasi yang sebelumnya tidak atau kurang diketahui. Setelah
paham selanjutnya akan menjadi mengerti. Dari mengerti inilah maka seseorang
mampu memecahkan masalah, meminimalkan masalah atau bahkan
menghilangkan masalah. Seterusnya seseorang akan lebih bisa bertindak
mengantisipasi munculnya permasalahan baru sebagai bentuk upaya mencegah
agar tidak terjadi masalah baru.
Penelitian dapat dibedakan menjadi beberapa jenis atau ragamanya karena
suatu penelitian memiliki objek dan kaitan yang berbeda antara penelitian yang satu
dengan penelitian yang lain. Karena penelitian yang dilakukan oleh seorang begitu
banyaknya maka dari itu penelitian perlu diklasifikasikan agar lebih khusus sehingga
lebih mudah dalam membedakannya karena dalam kegiatan penelitian. Misalnya
saja penelitian berdasarkan pendekatan, tingkat ekspansi, metode dll. Sehingga
penelitian yang begitu banyak memiliki beberapa ragam penelitian.

Rencana Penyusunan Laporan Penelitian 2017 1


PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Permasalahan


Latar belakang adalah dasar atau titik tolak untuk memberikan
pemahaman kepada pihak lain mengenai apa yang hendak disampaikan dalam
penelitian. Latar belakang masalah mengungkapkan informasi-informasi terkait
dengan masalah yang akan diteliti dan tersusun secara sistematis. Keberadaan
latar belakang masalah akan mengarahkan pada pemahaman yang
mengarahkan pada alasan kuat terkait permasalahan yang akan diteliti dan
penggunaan metode penelitian.
Pengertian latar belakang masalah secara umum merupakan suatu
kumpulan informasi yang tersusun secara sistematis yang berkenaan dengan
kejadian-kejadian atau fenomena sekitar yang menarik untuk diteliti. Tidak
semua kejadian dan fenomena menarik untuk diteliti, fenomena yang menarik
diteliti adalah fenomena yang menjadi pembicaraan masyarakat luas, sehingga
perlu kiranya diadakan sebuah penelitian untuk mencari jalan keluarnya. Latar
belakang ini perlu agar nantinya dalam perumusan masalah kita mudah
membuat pertanyaan. Latar belakang yang baik harus disusun dengan sejelas
mungkin dan bila perlu disertai dengan data atau fakta yang mendukung.
Latar belakang masalah berisi argumentasi mengapa penelitian ini
penting dilakukan. Menggambarkan situasi dan kondisi baik secara makro
maupun mikro serta dilengkapi dengan fakta dan data-data lapangan.
Menunjukkan sebab-sebab muncul dan terjadinya masalah. Dikotomi, antara
apa yang seharusnya terjadi dan kenyataan yang ada. Munculnya kesenjangan
antara apa yang diharapkan dengan kenyataan. Mengemukakan Kajian teoritis
dibandingkan dengan fenomena yang ada, sehingga penelitian ini menjadi
menarik, memberi manfaat besar dan memang urgen untuk dilakukan.
Isi latar belakang masalah secara lebih spesifik adalah sebagai berikut:
1) Alasan rasional dan esensial berdasarkan data, fakta, dan referensi.
Alasan tersebut digunakan sebagai acuan ketertarikan peneliti.
2) Gejala-gejala yang ada di lapangan sehingga memunculkan permasalahan
untuk kemudian diteliti secara lebih lanjut.
3) Permasalahan-permasalahan kompleks dan pelik yang akan muncul
apabila dibiarkan begitu saja dan tidak segera dicari solusinya.
4) Pendekatan yang ditinjau dari segi teoritis serta ditujukan untuk mengatasi
masalah.

Rencana Penyusunan Laporan Penelitian 2017 2


Hal-hal yang perlu dikemukakan dalam latar belakang masalah adalah
Mengapa peneliti memilih isu tertentu? Apa kegunaan penelitian tersebut untuk
kepentingan praktis atau teoretis? Agar peneliti dapat menyusun latar belakang
penelitiannya dengan baik maka dia harus membekali diri dengan banyak
informasi tentang isu penelitiannya baik yang berdimensi praktis dan teoritis.
Seorang peneliti dengan isu "motivasi kerja", harus dapat menjelaskan
mengapa dia meneliti isu tersebut, apa akibat positif yang bisa ditimbulkan dari
penelitian dengan isu tersebut. Dalam latar belakang peneliti bisa saja
mencantumkan data atau pendapat-pendapat orang lain guna memperkuat
alasan penelitiannya.

B. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah merupakan langkah awal sebelum menentukan
rumusan masalah sebagai bentuk upaya penguasaan masalah dimana objek
dalam suatu jalinan tertentu bisa dikenali sebagai suatu masalah dalam suatu
penelitian. Identifikasi masalah sebagai usaha mendaftar sebanyak-banyaknya
pertanyaan terhadap suatu masalah yang sekiranya bisa ditemukan
jawabannya. Identifikasi masalah adalah proses terpenting dalam sebuah
penelitian selain latar belakang dan perumusan masalah. Begitu pentingnya,
bahkan suatu kegiatan tidak dikatakan sebagai sebuah penelitian jika
identifikasi masalah yang dibuat asal-asalan.

C. Perumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan hal paling mendasar dalam sebuah
penelitian. Rumusan masalah ialah suatu usaha dengan membuat pertanyaan
tentang penelitian yang ingin dicapai dan telah diidentifikasi. Dengan dicarikan
jalan keluarnya atau jawabannya dari setiap pertanyaan tersebut untuk
disampaikan secara tersurat dan jelas. Sehingga akan tersampaikan dengan
sistematis akan isi dari laporan penelitian tersebut. Rumusan masalah
merupakan penjabaran dari mengidentifikasi suatu masalah yang ingin kita
capai penyelesaiannya. Rumusan masalah terdapat pertanyaan yang lengkap
dan secara rinci tentang suatu masalah yang akan kita teliti berdasarkan
identifikasi suatu masalah.
Rumusan masalah akan menjadi penentu pokok bahasan yang akan
dikaji dalam penelitian. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam
perumusan masalah, kemudian akan dijawab dalam proses penelitian dan
tertuang secara sistematis dalam laporan penelitian. Semua bahasan dalam
laporan penelitian, termasuk juga semua bahasan mengenai kerangka teori dan
metodologi yang digunakan, semuanya mengacu pada perumusan masalah.
Oleh karena itu, rumusan masalah akan menjadi titik sentral sekaligus sebagai

Rencana Penyusunan Laporan Penelitian 2017 3


fokus utama yang akan menentukan arah penelitian. Rumusan masalah yang
baik adalah rumusan masalah yang bisa terjawab setengah atau semua
pertanyaan yang ada pada rumusan masalah tersebut. Rumusan masalah yang
sudah dirumuskan secara baik dan benar bisa membantu untuk memusatkan
fikiran secara fokus dengan mengarahkan fikiran kita saat melakukan
penelitian.
Rumusan Masalah sendiri berbeda dengan masalah, kalau masalah
merupakan kesenjangan antara apa yang terjadi dengan apa yang diharapkan.
Sedangkan rumusan masalah adalah kumpulan pertanyaan yang hendak
dicarikan jawabannya dengan mengumpulkan data melalui cara penelitian.
Beberapa bentuk-bentuk rumusan masalah tersebut terkelompokkan dalam
bentuk rumusan masalah deskriptif, komparatif serta asosiatif.

1) Rumusan Masalah Deskriptif


Rumusan masalah deskriptif ialah sebuah rumusan masalah yang
bersangkutan dengan pertanyaan terhadap adanya variabel. Sehingga di
dalam penelitian tersebut tidak membuat perbandingan variable itu dengan
sampel yang lainnya. Selain itu dengan rumusan masalah deskriptif
merupakan mencari hubungan variable dengan variable yang lainnya.
Berikut ini beberapa contoh dari rumusan masalah deskriptif :

 Seberapa bagus kinerja pmpinan daerah di kabupaten M?


 Bagaimana sikap masyarakat menanggapi keberadaan perusahaan A?
 Seberapa besar efektivitas kebijakan dilarang menjual alkohol di
warung-warung?
 Seberapa besar tingkat kepuasan masyarakat kepada layanan
puskesmas di kabupaten M?
2) Rumusan Masalah Komparatif
Rumusan masalah komparatif ialah suatu rumusan masalah yang
membandingkan akan keberadaan pada satu variable bahkan lebih, pada
dua sampel atau waktu yang berbeda. Berikut ini beberapa contoh dari
rumusan masalah komparatif:

 Adakah perbedaan, kecerdesan dan keahlian antara siswa sekolah


negeri dengan siswa santri yang ada di pondok?
 Adakah perbedaan kenyamanan naik ferrari dan naik mikrolet umum
menurut berbagai pendapat masyarakat?
 Adakah perbedaan tingkat kepuasan masyarakat di daerah M dan K
dalam pelayanan pendidikan?

Rencana Penyusunan Laporan Penelitian 2017 4


3) Rumusan Masalah Asosiatif
Rumusan masalah asosiatif ialah suatu rumusan masalah yang
memiliki sifat menanyakan hubungan dari antara 2 variable atau lebih. Di
dalam rumusan masalah assosiatif sendiri terdapat 3 bentuk kelompok
rumusan masalah assosiatif. Ketiga kelompok bentuk rumusan masalah
asosiatif tersebut sebagai berikut:
a) Rumusan Masalah Assosiatif Hubungan Simetris
Rumusan masalah assosiatif hubungan simetris ialah hubungan
dari antara dua variable atau lebih yang muncul bersama dengan
kebetulan. Sehingga hubungan ini bukanlah hubungan yang kausal
maupun timbal balik. Agar lebih jelasnya berikut contoh dari rumusan
masalah assosiatif hubungan simetris:

 Adakah hubungan antara banyaknya lebah di sarang lebah dengan


tingkat banyaknya madu?
 Adakah hubungan antara badan kurus dengan kemampuan
memimpin?
 Adakah hubungan antara banyaknya jumlah katak di suatu daerah
dengan seringnya hujan turun?
b) Rumusan Masalah Hubungan Kausal
Rumusan masalah Kausal ialah suatu hubungan rumusan
masalah yang memiliki sifat sebab dan akibat. Di dalam melakukan
penelitian yang menggunakan rumusan masalah hubungan kausal
terdapat variable independen dan dependen. Yang berarti
mempengaruhi dan dipengaruhi. Agar lebih jelasnya berikut contoh
dari rumusan masalah assosiatif hubungan kausal:

 Adakah pengaruh hawa nafsu dengan hafalan quran?


 Seberapa besar pengaruh akhlak dan keimanan presiden terhadap
kemakmuran masyarakat?
 Seberapa besar pengaruh pendidikan agama terhadap kehidupan
masyarakat?
c) Rumusan Masalah Hubungan Timbal Balik Interaktif
Rumusan masalah hubungan timbal balik interaktif merupakan
suatu hubungan yang saling mempengaruhi. Sehingga di dalam
rumusan masalah hubungan ini tidak diketahui akan mana variabel
independen dan yang mana dependen. Agar lebih jelasnya berikut
contoh dari rumusan masalah hubungan timbal balik interaktif:

 Adakah hubungan antara keimanan dan ketentraman?


 Adakah hubungan antara ketakwaan dengan kehidupan?

Rencana Penyusunan Laporan Penelitian 2017 5


D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan rumusan kalimat yang menunjukkan
adanya hasil, sesuatu yang diperoleh setelah penelitian selesai, sesuatu yang
akan dicapai atau dituju dalam sebuah penelitian. Tujuan penelitian berkaitan
erat dengan rumusan masalah yang ditetapkan dan jawabannya terletak pada
kesimpulan penelitian. Tujuan penelitian dijabarkan, biasanya menggunakan
kata-kata kerja pembuka antara lain: menemukan, menjelaskan, menganalisis,
menguraikan, menilai, menguji, membandingkan, menemukan hubungan
antara, memperoleh data atau pengetahuan atau keterangan tentang peneliti.
Rumusan tujuan mengungkapkan keinginan untuk memperoleh jawaban
atas permasalahan penelitian. Oleh karena itu, rumusan tujuan harus relevan
dengan identitas masalah yang ditemukan, rumusan masalah dan
mencerminkan proses penelitian. Dalam beberapa penelitian dimana
permasalahannya sangat sederhana terlihat bahwa tujuan sepertinya
merupakan pengulangan dari rumusan masalah. Hanya saja rumusan masalah
dinyatakan dengan pertanyaan, sedangkan tujuan dituangkan dalam bentuk
pernyataan. Bila permasalahannya relatif kompleks, permasalahan ini menjadi
lebih jelas terjawab bila disusun sebuah tujuan penelitian yang lebih tegas dan
memberikan arah bagi pelaksanaan penelitian. Tujuan penelitian secara umum
memiliki sifat Eksloratif (penjajagan), Verifikatif (pengujian), dan Development
(pengembangan).

1) Eksloratif (penjajagan) adalah penelitian yang tujuan untuk menemukan


suatu pengetahuan baru yang sebelumnya belum pernah ada.
2) Verifikatif (pengujian) adalah suatu penelitian yang bertujuan untuk
melakukan pengujian terhadap teori ataupun hasil penelitian sebelumnya,
sehingga dapat diperoleh hasil yang dapat menggugurkan atau
memperkuat teori atau hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya.
3) Development (pengembangan) adalah suatu penelitian yang bertujuan
untuk mengembangkan, menggali dan memperluas lebih dalam mengenai
suatu masalah atau teori kelimuan yang telah ada.
E. Kegunaan Penelitian
Kegunaan atau manfaat penelitian umumnya dipilah menjadi dua
kategori, yaitu manfaat teoritis (akademis) dan praktis (fragmatis).

1) Kegunaan teoritis/akademis terkait dengan kontribusi tertentu dari


penyelenggaraan penelitian terhadap perkembangan teori dan ilmu
pengetahuan serta dunia akademis. Penelitian yang bertitik tolak dari
meragukan suatu teori tertentu disebut penelitian verifikatif. Keraguan
terhadap suatu teori muncul jika teori yang bersangkutan tidak bisa lagi
menjelaskan peristiwa-peristiwa aktual yang dihadapi. Pengujian terhadap
teori tersebut dilakukan melalui penelitian empiris, dan hasilnya bisa
menolak, atau mengukuhkan, atau merevisi teori yang bersangkutan.

Rencana Penyusunan Laporan Penelitian 2017 6


2) Kegunaan praktis/fragmatis berkaitan dengan kontribusi praktis penelitian
terhadap obyek penelitian, baik individu, kelompok, maupun organisasi.
Hampir semua lembaga yang ada di masyarakat, baik lembaga
pemerintahan maupun lembaga swasta, menyadari manfaat ini dengan
menempatkan penelitian dan pengembangan sebagai bagian integral
dalam organisasi mereka. Kedua manfaat penelitian tersebut merupakan
syarat dilakukannya suatu penelitian sebagaimana dinyatakan dalam
rancangan (desain) penelitian.

TINJAUAN PUSTAKA

A. Hasil Penelitian Terdahulu


Hasil penelitian terdahulu merupakan hasil-hasil penelitian yang telah
dilakukan oleh peneliti sebelumnya yang memiliki keterkaitan dengan
permasalahan penelitian yang sedang dilakukan. Telaah pada penelitian
terdahulu berguna untuk memberikan gambaran awal mengenai kajian terkait
dengan masalah dalam penelitian untuk berikutnya hasil penelitian terdahulu ini
akan berguna sebagai pembanding hasil penelitian yang dilakukan.

B. Landasan Teori
Teori adalah seperangkat gagasan/konsep, definisi-definisi dan
proposisi-proposisi yang berhubungan satu sama lain yang menunjukkan
fenomena-fenomena yang sistematis dengan menetapkan hubungan-hubungan
antara variable-variabel dengan tujuan untuk menjelaskan dan meramalkan
fenomena-fenomena tersebut. Teori juga merupakan pendapat yang
dikemukakan sebagai suatu keterangan mengenai sesuatu peristiwa (kejadian),
dan asas-asas, hukum-hukum umum yang menjadi dasar sesuatu kesenian
atau ilmu pengetahuan serta pendapat cara-cara dan aturan-aturan untuk
melakukan sesuatu.
Teori adalah serangkaian asumsi, konsep, konstruk, definisi, dan
proposal untuk menerangkan suatu fenomena secara sistematis dengan
merumuskan hubungan antar konsep. Teori mengandung tiga hal yaitu:

1) Serangkaian proposisi antar konsep yang saling berhubungan.


2) Menerangkan secara sistemstis suatu fenomena dengan cara menentukan
hubungan antar konsep.
3) Menerangkan fenomena dengan menentukan konsep mana yang
berhubungan dan bentuk hubungannya.

Dengan demikian landasan teori merupakan gambaran atau batasan-


batasan tentang teori-teori yang dipakai sebagai landasan penelitian. Kajian

Rencana Penyusunan Laporan Penelitian 2017 7


teori mempunyai peranan penting dalam hal melakukan penelitian kuantitatif.
Kajian teori dapat menjustifikasi masalah penelitian dan mengidentifikasikan
arah penelitian. Justifikasi masalah penelitian berarti peneliti menggunakan
kepustakaan untuk menunjukkan pentingnya permasalahan penelitian untuk
diteliti. Sedangkan mengidentifikasi arah penelitian berarti peneliti menelaah
atau mengkaji kepustakaan dan mengidentifikasi variabel-variabel kunci yang
layak dan berhubungan serta memiliki kecenderungan potensial yang perlu diuji
dalam penelitian.

C. Kerangka Konsep
Konsep adalah abstraksi mengenai suatu fenomena yang dirumuskan
atas dasar generalisasi dari sejumlah karakteristik kejadian, keadaan, kelompok
atau individu tertentu. Kerangka konsep penelitian adalah suatu hubungan atau
kaitan antara konsep satu terhadap konsep yang lainya dari masalah yang ingin
diteliti. Kerangka Konsep merupakan suatu hubungan atau kaitan antara
konsep-konsep atau variable-variabel yang akan diamati atau diukur melalui
penelitian yang akan dilaksanakan. Kerangka konsep berguna untuk
menghubungkan atau menjelaskan secara panjang lebar tentang suatu topik
yang akan diteliti. Konsep itu sendiri menggambarkan secara abstrak tentang
kejadian, keadaan, dalam suatu kelompok atau individu. Ada dua macam
konsep, yakni:

1) Konsep yang berhubungan dengan fakta, suatu konsep yang berhubungan


dengan benda-benda kongkrit yang dapat dilihat dan di raba. Dalam hal ini
peluang kesalahan memahami konsep sangat kecil. Misalnya konsep
tentang meja, kacamata, buku, dan sebagainya.

2) Konsep yang berhubungan dengan hal-hal yang abstrak, suatu konsep


yang berkiatan dengan ssuatu yang tidak bisa dilihat dan diraba secara
fisik tapi hal itu ada. Misalnya kekerabatan, soialisasi, perilaku memilih,
afiliasi polotik, birokrasi, sikap, IQ, dll. Konsep yang berhubungan dengan
hal-hal yang abstrak disebut konstruk (construct).

D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis diturunkan melalui teori. Hipotesis merupakan jawaban
sementara terhadap masalah penelitian. Hipotesis adalah penjelasan
sementara tentang suatu tingkah laku, gejala-gejala, atau kejadian tertentu
yang telah terjadi atau akan terjadi. Jadi hipotesis merupakan rumusan jawaban
sementara yang harus diuji kebenarannya dengan data data yang dianalisis
dalam kegiatan penelitian. Perumusan hipotesis harus berdasarkan fakta yang
ditemukan. Fakta yang diperlukan untuk merumuskan hipotesis ada tiga cara,
yaitu:

Rencana Penyusunan Laporan Penelitian 2017 8


1) Memperoleh sendiri dari sumber aslinya.
2) Menafsirkan dari sumber asli.
3) Fakta yang diperoleh dngan jalan menyusunnya dalam bentuk abstract
reasoning (penalaran abstrak).

Hipotesis merupakan suatu pernyataan yang masih harus diuji


kebenarannya secara empiris dan merupakan sarana penelitian ilmiah yang
penting dan tidak bisa ditinggalkan karena hipotesis merupakan instrumen kerja
dari teori. Hipotesis yang baik dapat dijadikan petunjuk dalam melaksanakan
penelitian. Hipotesis yang baik memiliki ciri-ciri mempunyai hubungan dengan
bidang yang teliti, dapat diuji kebenarannya, dan rumusannya sederhana dan
terbatas.

METODE PENELITIAN
Metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data
dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu
didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris dan sistematis. Rasional
berarti kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal,
sehingga terjangkau oleh indera manusia. Empiris berarti cara-cara yang dilakukan
itu dapat diamati oleh indera manusia, sehigga orang lain dapat mengamati dan
mengetahui cara-cara yang digunakan. Sistematis artinya proses yang digunakan
dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis.
Metode penelitian merupakan cara yang digunakn oleh peneliti dalam
mengumpulkan data penelitian, sedangkan instrumen penelitian adalah alat atau
fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya
lebih mudah, dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan
sistematis sehingga lebih mudah diolah. Jadi, dapat diambil kesimpulan bahwa yang
dimaksud dengan metode penelitian adalah arti ilmu tentang cara-cara yang
sistematis untuk menambah pengetahuan baru atas pengetahuan yang sudah ada,
untuk memperkuat atau menyangkal teori yang sudah ada itu dengan cara yang
dapat dikomunikasikan dan dapat dinilai kembali kebenarannya.

A. Pendekatan Penelitian
Penelitian pada dasarnya merupakan suatu pencarian (inquiry),
menghimpun data, mengadakan pengukuran, analisis, sintesis,
membandingkan, mencari hubungan, menafsirkan hal-hal yang bersifat teka-
teki. Ada dua pendekatan dalam melakukan penelitian yaitu pendekatan
kuantitatif dan pendekatan kualitatif.

Rencana Penyusunan Laporan Penelitian 2017 9


1) Pendekatan Kuantitatif
Pendekatan penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang
menekankan pada fenomena-fenomena yang obyektif dan di gunakan
untuk meneliti pada populasi atau sampel-sampel tertentu, teknik
pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random,
pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data
bersifat kuantitatif/statistic dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang
ditetapkan. Hasil dari penelitian merupakan generalisasi dan prediksi
berdasarkan hasil-hasil pengukuran yang kebenaran hasil penelitiannya
didukung oleh validitas cara/alat yang digunakan.
Pendekatan penelitian kuantitatif didasari oleh filsafat positivisme
yang memandang setiap realitas/gejala/fenomena itu dapat diklasifikasikan,
relative tetap, konkrit, teramati, terukur, dan hubungan gejala bersifat
sebab akibat. Karena itu, sebelum dilakukan penelitian dapat disusun dan
dirancang secara detail dan tidak akan berubah-ubah selama penelitian
berlangsung. Penelitian ini cenderung dilakukan secara terpisah antara
peneliti dengan obyek yang diteliti. Karena itu, proses penelitian dilakukan
dari ‘luar’ dengan menggunakan pengukuran disertai analisis secara
statistic sehingga penelititan mengimplikasikan, bahwa pendekatan ini
menggunakan metode kuantitatif.
Pendekatan Positivistik adalah pendekatan penelitian yang dalam
menjawab permaslahan penelitian memerlukan pengukuran yang cermat
terhadap variable-variabel obyek yang diteliti guna mendapatkan
kesimpulan yang dapat digeneralisasikan, lepas dari konstek waktu dan
situasi, karena itu pendekatan ini lebih banyak digunakan dalam penelitian
bidang ilmu-ilmu Alam, dan penelitian tertentu dalam ilmu-ilmu sosial,
terutama dalam rangka pengembangan konsep, teori dan disiplin ilmu.

2) Pendekatan Kualitatif
Pendekatan penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang
ditunjukkan untuk mendiskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa,
aktivitas social, sikap, pemikiran orang secara individual maupun
kelompok. Data dihimpun dengan pengamatan yang seksama, mencakup
deskripsi dalam konteks yang mendetail disertai catatan hasil wawancara
yang mendalam, serta hasil analisis dokumen. Penelitian kualitatif
mempunyai dua tujuan utama yaitu menggambarkan dan mengungkap (to
describe and explore) dan menggambarkan dan menjelaskan (to describe
and explain)

Rencana Penyusunan Laporan Penelitian 2017 10


Pendekatan penelitian kualitatif berlandaskan pada filsafat
postpositivisme. Filsafat ini sering juga disebut sebagai paradigma
interpretif dan konstruktif, yang memandang realitas social sebagai sesuatu
yang holistic/utuh, kompleks, dinamis, penuh makna, dan hubungan gejala
bersifat interaktif. Pendekatakan penelitian kualitatif disebut juga dengan
pendekatan penelitian naturalistic karena penelitiannya dilakukan pada
obyek yang alamiah yaitu obyek yang berkembang apa adanya, tidak
dimanipulasi oleh peneliti dan kehadiran peneliti tidak mempengaruhi
dinamika tersebut. Istilah naturalistik menunjukkan bahwa pelaksanaan
penelitian terjadi secara alamiah, apa adanya dalam situasi normal dan
menekankan pada deskripsi secara alami. Pengambilan data atau
penjaringan fenomena dilakukan dari keadaan yang sewajarnya
(pengambilann data secara alami atau natural).
Hasil penelitian merupakan deskripsi interpretasi yang mana peneliti
berusaha menjelaskan dan mendiskripsikan setiap obyek yang ditelitinya
bersifat tentative dalam konstek waktu dan situasi tertentu. Kebenaran hasil
penelitian lebih banyak didukung melalui kepercayaan berdasarkan
konfirmasi dengan pihak-pihak yang diteliti. Pendekatatan ini sering disebut
juga dengan pendekatan kualitatif.

B. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian adalah suatu kesatuan, rencana terinci dan
spesifik mengenai cara memperoleh, menganalisis, dan menginterpretasi data.
Rancangan penelitian adalah suatu rencana,struktur dan strategi penelitian
yang dimasuksudkan untuk menjawab permasalahanyang dihadapi, dengan
mengupayakan optimasi yang berimbang antara validitasdalam dan validitas
luar, dengan melakukan pengendalian varians.
Rancangan penelitian disebut sebagai struktur karena rancangan
penelitian melakukan strukturisasi penelitian, dimana dalam rancangan
penelitian tergambar model atau paradigma operasionalisasi variabel penelitian
dengan mengidentifikasi jenis dan sifat variabel serta hubungan antar variabel.
Rancangan penelitian digunakan sebagai dasar atau patokan dalam melakukan
penelitian agar pelaksanaannya dapat berjalan secara benar, baik, dan lancar.
Rancangan atau desain penelitian memiliki manfaat antara lain sebagai berikut:

1) Memberi pegangan yang lebih jelas dalam melakukan penelitian karena


didalamnya memberikan batasan-batasan terkait populasi, metode
sampling, dan sebagainya.

2) Menentukan batas-batas penelitian yang berkaitan dengan tujuan


penelitian.

Rencana Penyusunan Laporan Penelitian 2017 11


3) Memberikan gambaran yang jelas tentang apa yang harus dilakukan dan
jugamemberikan gambaran tentang kesulitan-kesulitan yang akan
dihadapi. Dengan demikian, dapat dipikirkan cara-cara mengatasi
kesulitan-kesulitan tersebut terlebih dahulu.

C. Sampling
Hubungan antara ukuran sample dan ukuran populasi disebut dengan
Sampling Ratio (rasio penyampelan). Populasi juga disebut populasi sasaran
(target population), keseluruhan, atau sampling frame. Intinya, populasi adalah
darimana sampel diambil. Populasi adalah agregat (pengelompokan) seluruh
kasus yang disesuaikan dengan seperangkat kriteria yang ditentukan
sebelumnya, misalnya variabel-variabel dan indikator-indikator penelitian.
Sampel adalah sebagian populasi yang digunakan sebagai dasar penarikan
kesimpulan penelitian. Penetapan sampel sebagai cara utama guna menaksir
perilaku di dalam suatu populasi. sehingga pengambilan dan penetapan sampel
patut dipertimbangkan secara serius.

D. Instrumen
Instrumen penelitian adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan untu
mengumpulkan data agar kegiatan penelitian berjalan sistematis. Instrumen
pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk
mengumpulkan data. Instumen sebagai alat bantu dalam menggunakan metode
pengumpulan data merupakan sarana yang dapat diwujudkan dalam benda,
misalnya angket, perangkat tes, pedoman wawancara, pedoman observasi,
skala dan sebagainya.

E. Metode Pengumpulan Data


Pengumpulan data diartikan sebagai proses atau kegiatan yang
dilakukan peneliti untuk mengungkap atau menjaring berbagai fenomena,
informasi atau kondisi lokasi penelitian sesuai dengan lingkup penelitian.
Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan
dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Tujuan yang diungkapkan dalam
bentuk hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap petanyaan
penelitian. Jawaban itu masih perlu diuji secara empiris, dan untuk maksud
inilah dibutuhkan pengumpulan data. Data yang dikumpulkan ditentukan oleh
variabel-variabel yang ada dalam hipotesis.
Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai tempat dan
berbagai sumber dan berbagai cara. Bila dilihat dari tempatnya dapat
dikumpulkan pada laboratorium dengan metode eksperimen, di rumah dengan
berbagai responden, dan lain-lain. Bila dilihat dari sumber datanya, maka
pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer dan sumber sekunder.

Rencana Penyusunan Laporan Penelitian 2017 12


Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada
pengumpul data, dan sumber sekunder merupakan sumber yang tidak
langsung memberikan data pada pengumpul data, misalnya lewat orang lain
atau lewat dokumen.
Teknik-teknik yang dipergunakan dalam pengumpulan data penelitian
adalah sebagai berikut:
1) Interview (Wawancara)
Wawancara ialah proses komunikasi atau interaksi untuk
mengumpulkan informasi dengan cara tanya jawab antara peneliti dengan
informan atau subjek penelitian Dengan kemajuan teknologi informasi
seperti saat ini, wawancara bisa saja dilakukan tanpa tatap muka, yakni
melalui media telekomunikasi. Pada hakikatnya wawancara merupakan
kegiatan untuk memperoleh informasi secara mendalam tentang sebuah
isu atau tema yang diangkat dalam penelitian. Atau, merupakan proses
pembuktian terhadap informasi atau keterangan yang telah diperoleh lewat
teknik yang lain sebelumnya. Wawancara digunakan sebagai teknik
pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan
untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila
peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan
jumlah respondennya sedikit/ kecil.
2) Kuesioner
Kuesioner merupakan alat teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis
kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik
pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu pasti variabel yang akan
diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden.
3) Observasi
Observasi hakikatnya merupakan kegiatan dengan menggunakan
pancaindera, bisa penglihatan, penciuman, pendengaran, untuk
memperoleh informasi yang diperlukan untuk menjawab masalah
penelitian. Hasil observasi berupa aktivitas, kejadian, peristiwa, objek,
kondisi atau suasana tertentu, dan perasaan emosi seseorang. Observasi
dilakukan untuk memperoleh gambaran riil suatu peristiwa atau kejadian
untuk menjawab pertanyaan penelitian.
Observasi cara yang paling efektif adalah melengkapinya dengan
format atau blangko pengamatan sebagai instrumen pertimbangan
kemudian format yang disusun berisi item-item tentang kejadian atau
tingkah laku yang digambarkan. Dari peneliti berpengalaman diperoleh
suatu petunjuk bahwa mencatat data observasi bukanlah sekedar
mencatat, tetapi juga mengadakan pertimbangan kemudian mengadakan
penilaian kepada skala bertingkat.

Rencana Penyusunan Laporan Penelitian 2017 13


F. Analisis Data
Analisis data adalah proses mengatur urutan data,
mengorganisasikanya ke dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar.
Analisis data sebagai proses yang merinci usaha secara formal untuk
menemukan tema dan merumuskan hipotesis (ide) seperti yang disarankan dan
sebagai usaha untuk memberikan bantuan dan tema pada hipotesis. Pada
dasarnya definisi pertama lebih menitikberatkan pengorganisasian data
sedangkan yang ke dua lebih menekankan maksud dan tujuan analisis data.
Dengan demikian definisi tersebut dapat disintesiskan bahwa analisis data
merupakan proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola,
kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat
dirumuskan hipotesis kerja seperti yang didasarkan oleh data.
Analisis data merupakan salah satu langkah penting dalam rangka
memperoleh temuan-temuan hasil penelitian. Hal ini disebabkan, data akan
menuntun kita ke arah temuan ilmiah, bila dianalisis dengan teknik-teknik yang
tepat. Data yang belum dianalisis masih merupakan data mentah. Dalam
kegiatan penelitian, data mentah akan memberi arti, bila dianalisis dan
ditafsirkan.
Teknik analisis data ada dua, yaitu teknik analisis data kuantitatif dan
teknik analisis data kualitatif. Teknik analisis data kuantitatif berbeda dengan
kualitatif.

1) Teknik Analisis Data Kuantitatif


Data bermuatan kuantitatif adalah angka-angka (kuantitas), baik
diperoleh dari jumlah suatu penggabungan ataupun pengukuran. Data
bermuatan kuantitatif yang diperoleh dari jumlah suatu penggabungan
selalu menggunakan bilangan cacah. Contoh data seperti ini adalah angka-
angka hasil sensus, angka-angka hasil tabulasi terhadap jawaban terhadap
angket atau wawancara terstruktur. Adapun data bermuatan kuantitatif
hasil pengukuran adalah skor-skor yang diperoleh melalui pengukuran,
seperti skor tes prestasi belajar, skor skala motivasi, skor timbangan, dan
semacamnya.
Analisis data dalam kuantitatif menggunakan pendekatan statistik.
Dalam teknik analisis data menggunakan statistik, terdapat dua macam
statistik yang digunakan yaitu statistik deskriptif dan inferensial. Statistik
inferensial meliputi statistik parametris dan non parametris.
a. Statistik Deskriptif
Statistik deskreptif adalah statistik yang digunakan untuk
menganalisis data dengan cara mendeskripsikan data yang telah

Rencana Penyusunan Laporan Penelitian 2017 14


terkumpul. Yang termasuk dalam statistik deskriptif antara lain
distribusi frekuensi, distribusi persen dan pengukuran tendensi sentral.
b. Statistik inferensial
Statistik inferensial (sering juga disebut statistik induktif atau
statistik probabolitas) adalah teknik statistik yang digunakan untuk
menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi.
Statistik ini akan cocok digunakan bila sampel diambil dari populasi
yang jelas dan teknik pengambilan sampel dari populasi itu dilakukan
secara random. Statistik ini disebut statistik probabilitas, karena
kesimpulan yang diberlakukan untuk populasi berdasarkan data
sampel itu kebenarannya bersifat peluang (probability). Suatu
kesimpulan dari data sampel yang akan diberlakukan untuk populasi
itu mempunyai peluang kesalahan dan kebenarannya (kepercayaan)
dan yang dinyatakan dalam bentuk prosentase. Bila peluang
kesalahan 5% maka taraf kepercayaan 95%, bila peluang kesalahan
1%, maka taraf kepercayaan 99%. Peluang kesalahan dan
kepercayaan ini disebut dengan taraf signifikansi.
Penggunaan statistik parametris dan non-oparametris tergantung
pada asumsi dan jenis data yang akan dianalisis. Statistik parametris
kebanyakan digunakan untuk menganalisis data interval dan rasio,
sedangkan statistik nonparametris kebanyakan digunakan untuk
menganalisis data nominal, ordinal. Dalam tabel terlihat bahwa statistik
parametris digunakan untuk menganalisis data interval dan rasio, dan
nonparametris digunakan untuk data nominal dan ordinal. Jadi untuk
menguji hipotesis dalam penelitian kuantitatif yang menggunakan statistik,
ada dua hal utama yang harus diperhatikan yaitu macam data dan bentuk
hipotesis yang diajukan.

2) Teknik Analisis Data Kualitatif


Data bermuatan kualitatif disebut juga dengan data lunak. Data
semacam ini diperoleh melalui penelitian yang menggunakan pendekatan
kualitatif, atau penilaian kualitatif. Keberadaan data bermuatan kualitatif
adalah catatan lapangan yang berupa catatan atau rekaman kata-kata,
kalimat, atau paragraf yang diperoleh dari wawancara menggunakan
pertanyaan terbuka, observasi partisipatoris, atau pemaknaan peneliti
terhadap dokumen atau peninggalan. Untuk memperoleh arti dari data
semacam ini melalui interpretasi data, digunakan teknik analisis data
kualitatif.

Rencana Penyusunan Laporan Penelitian 2017 15


Teknik analisis data kualitatif dilakukan dari sebelum penelitian,
selama penelitian, dan sesudah penelitian.

a. Teknik analisis sebelum di lapangan


Penelitian kualitatif telah melakukan analisis data sebelum peneliti
memasuki lapangan. Fokus penelitian ini masih bersifat sementara dan
berkembang setelah memasuki dan selama di lapangan.

b. Teknik analisis selama di lapangan model Miles dan Huberman


Analisis data dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada saat
pengumpulan data berlangsung dan setelah selesai pengumpulan data
dalam periode tertentu. Analisis data ini dilakukan secara interaktif dan
berlangsung secara terus menerus sampai tuntas hingga datanya
sudah jenuh. Analisis data dilakukan melalui 3 tahap, yaitu :

 Data Reduction (Reduksi Data)


Reduksi data berarti merangkum, memilih hal yang pokok,
memfokuskan pada hal yang penting, dicari pola dan temanya.
Misal pada bidang pendidikan, setelah peneliti memasuki setting
sekolah sebagai tempat penelitian, maka dalam meraduksi data
peneliti akan memfokuskan pada murid yang memiliki kecerdasan
tinggi dengan mengkatagorikan pada aspek gaya belajar, perilaku
social, interalsi dengan keluarga dan lingkungan.

 Data Display (penyajian data)


Data display berarti mendisplay data yaitu menyajikan data dalam
bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar katagori, dan
sebagainya. Menyajikan data yang sering digunakan dalam
penelitian kualitatif adalah bersifat naratif. Ini dimaksudkan untuk
memahami apa yangterjadi, merencanakan kerja selanjutnya
berdasarkan apa yang dipahami.

 Conclusion Drawing/Verification
Langkah terakhir dari model ini adalah penarikan kesimpulan dan
verifikasi. Kesimpulan dalam penelitian mungkin dapat menjawab
rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal namun juga tidak,
karena masalah dan rumusan masalah dalam penelitian kualitatif
masih bersifat sementara dan berkembang setelah peneliti ada di
lapangan. Kesimpulan penelitian kualitatif merupakan temuan baru
yang sebelumnya belum ada yang berupa deskripsi atau gambaran
yang sebelumnya belum jelas menjadi jelas dapat berupa hubungan
kausal/interaktif dan hipotesis/teori.

Rencana Penyusunan Laporan Penelitian 2017 16


HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian dan pembahasan merupakan upaya mendeskripsikan hasil-


hasil penelitian sekaligus menlakukan pembahasan hasil-hasil penelitian tersebut.
Hal ini dilakukan dengan mendeskripsikan data penelitian, analisa data penelitian,
dan pembahasan hasil-hasil penelitian tersebut berdasarkan kaidah-kaidah ilmiah.

A. Deskripsi Data Penelitian


Deskripsi data penelitian menggambarkan data yang ada guna
memperoleh bentuk nyata dari responden, sehingga lebih mudah dimengerti
peneliti atau orang lain yang tertarik dengan hasil penelitian yang dilakukan.
Mendeskripsikan informasi dari responden ini ada dua macam. Jika data yang
ada adalah data kualitatif, maka deskripsi data ini dilakukan dengan cara
menyusun dan mengelompokkan data yang ada, sehingga memberikan
gambaran nyata terhadap responden. Jika data tersebut dalam bentuk
kuantitatif atau ditransfer dalam angka maka cara mendeskripsi data dapat
dilakukan dengan menggunakan statistika deskriptif.
Tujuan dilakukan analisis deskriptif dengan menggunakan teknik
statistika adalah untuk meringkas data agar menjadi lebih mudah dilihat dan
dimengerti. Analisis data yang paling sederhana dan sering digunakan oleh
peneliti atau pengembang adalah menganalisis data yang ada dengan
menggunakan prinsip-prinsip deskriptif. Dengan menganalisis secara deskriptif
ini mereka dapat mempresentasikan secara ringkas, sederhana, dan lebih
mudah dimengerti. Yang termasuk analisis deskriptif pada umumnya termasuk
mengukur tendensi sentral, mengukur variabilitas, mengukur hubungan,
mengukur perbandingan dan mengukur posisi suatu skor. Fungsi deskripsi data
adalah untuk mengadministrasi dan menampilkan ringkasan yang ada sehingga
memudahkan pembaca lain mengerti substansi dan makna dari tampilan data
tersebut.

B. Interpretasi dan Pembahasan Hasil Penelitian


Penafsiran atau interpretasi tidak lain dari pencarian pengertian yang
lebih luas tentang penemuan-penemuan. Penafsiran data tidak dapat
dipisahkan dari analisis, sehingga sebenarnya penafsiran merupakan aspek
tertentu dari analisis, dan bukan merupakan bagian dari analisis. Langkah
selanjutnya dari hasil penelitian dan pembahasan adalah menginterpretasikan
dan pembahasan hasil penelitian dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1) Pemaparan hasil penelitian pada dasarnya berisi jawaban atas pertanyaan


penelitian atau menjawab tujuan penelitian.

Rencana Penyusunan Laporan Penelitian 2017 17


2) Penyajian paparan hasil seharusnya berurutan sejalan dengan urutan
pertanyaan penelitian/ tujuan penelitian.
3) Paparan data hasil penelitian pada siklus yang dilakukan
4) Paparan hasil pengamatan termasuk kemajuan yang dicapai
5) Paparan hasil refleksi termasuk berbagai perbaikan yang dilakukan
6) Pembahasan pada dasarnya menjawab secara singkat tujuan penelitian.
7) Temuan penelitian hendaknya didiskusikan dengan berbagai kajian teori

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulan penelitian adalah pernyataan singkat tentang hasil analisis
deskripsi dan pembahasan tentang hasil yang telah dilakukan sebelumnya.
ujuan penulisan kesimpulan adalah untuk memberikan kesempatan dan
informasi kepada para pembaca guna mengetahui secara cepat teatang apa
hasil akhir yang diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan. Kesimpulan
berisi jawaban atas pertanyaan yang diajukan pada bagian rumusan masalah.
Keseluruhan jawaban hanya terfokus pada ruang lingkup pertanyaan dan
jumlah jawaban disesuaikan dengan jumlah rumusan masalah yang diajukan.
Kesimpulan berasal dari fakta-fakta atau hubungan yang logis.
Pada umumnya kesimpulan terdiri atas kesimpulan utama dan
kesimpulan tambahan. Kesimpulan utama adalah yang berhubungan langsung
dengan permasalahan. Dengan demikian, kesimpulanutama harus bertalian
dengan pokok permasalahan dan dilengkapi oleh bukti-bukti. Pada kesimpulan
tambahan, penulis tidak mengaitkan pada kesimpulan utama, tetapi tetap
menunjukkan fakta-fakta yang mendasarinya.

B. Implikasi Penelitian
Implikasi berfungsi membandingkan antara hasil penelitian yang lalu
dengan hasil penelitian yang baru dilakukan. Macam-macam bentuk implikasi
penelitian adalah berikut ini.

1) Implikasi Teoritis
Pada bagian ini peneliti menyajikan gambar lengkap mengenai
implikasi teoretikal dari penelitian ini. Bagian ini bertujuan untuk
meyakinkan penguji pada mengenai kontribusi terhadap ilmu pengetahuan
dalam teori-teori yang digunakan untuk memecahkan masalah penelitian,
tetapi juga implikasinya bagi teori-teori yang relevan dengan bidang kajian
utama yang disajikan dalam model teoretis.

Rencana Penyusunan Laporan Penelitian 2017 18


2) Implikasi Manajerial
Pada bagian ini peneliti menyajian bergagai implikasi kebijakan yang
dapat dihubungkan dengan temuan-temuan yang dihasilkan dalam
penelitian ini.Implikasi manajerial memberikan kontribusi praksis bagi
manajemen.

3) Implikasi Metodologi
Bagian ini bersifat opsional dan menyajikan refleksi penulis mengenai
metodologi yang digunakan dalam penelitiannya.Misalnya pada bagian ini
dapat disajikan penjelasan mengenai bagian-bagian metode penelitian
mana yang telah dilakukan dengan sangat baik dan bagian mana yang
relatif sulit serta prosedur mana yang telah dikembangkan untuk mengatasi
berbagai kesulitan itu yang sebetulnya tidak digambarkan sebelumnya
dalam literatur mengenai metode penelitian. Peneliti dapat menyajikan
dalam bagian ini pendekatan-pendekatan yang dapat digunakan dalam
penelitian lanjutan atau penelitian lainnya untuk memudahkan atau untuk
meningkatkan mutu dari penelitian

C. Saran
Saran adalah suatu yang diberikan kepada pembaca yang didasarkan
atas hasil temuan dalam studi yang telah dilakukan dan bukan berupa pendapat
atau tinjauan idealis pribadi. Saran hanya berisi rekomendasi yang dirumuskan
oleh peneliti namun bukan untuk menjawab permasalahan dalam pokok
penelitian, saran dirumuskan berdasarkan penelusuran yang menurut penulis
dapat bermanfaat secara praktis maupun bermanfaat bagi pengembangan ilmu
pengetahuan berdasarkan kedekatan objek.
Saran yang diajukan hendaknya saran yang konstruktif dengan
mengacu terpenuhinya beberapa persyaratan saran yang baik, antara lain
adalah diuraikan secara singkat dengan bahasa yang jelas, mempunyai
sasaran objek yang jelas yang memiliki otoritas penerapan. disertai dengan
tindakan operasional yang memungkinkan dapat dilakukan disertai dengan
kriteria indikator keberhasilan, dan berupa imbauan untuk melakukan penelitian
sejenis yang menekankan pada pendalaman.

Rencana Penyusunan Laporan Penelitian 2017 19

Anda mungkin juga menyukai