Anda di halaman 1dari 5

STANDAR OPERASIONAL PROTEKSI RADIASI

No. Dokumen No. Revisi Halaman

UPTD RSUD Kesehatan Kerja


Provinsi Jawa Barat .../RAD- 00 1/5
Jl. Raya Rancaekek Km 27 RSUDKK-2018
No. 612 BANDUNG

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan


PROSEDUR PLT Direktur
OPERASIONAL UPTD RSUD Kesehatan Kerja

Proteksi Radiasi
……………..
drg. Eddy Achmady
NIP. 19620428 1999303 1 002

Pedoman perlindungan bagi pasien dan masyarakat umum di


1. PENGERTIAN lingkungan rumah sakit dari bahaya radiasi.

Melindungi pasien dan masyarakat umum dari bahaya radiasi,


2. TUJUAN seperti yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah nomor
33 tahun 2007 dan Keputusan Kepala Badan Pengawas
Tenaga Nuklir nomor 01/Ka-BAPETEN/V-99.

3. KEBIJAKAN - Keputusan Direktur RSUD Kesehatan Kerja Provinsi Jawa


Barat : No : …/RSUDKK/20.. tentang Kebijakan pedoman
Pelayanan Instalasi Radiologi

- Keputusan Direktur RSUD Kesehatan Kerja Provinsi Jawa


Barat : No : …/RSUDKK/20.. tentang Pemberlakukan
pedoman Pelayanan Instalasi Radiologi

Seluruh Radiografer.
4. PETUGAS
Upaya Proteksi Radiasi
5. PROSEDUR
Menurut Taspirin (2009) dan aturan BAPETEN No 4 Tahun
2013 Pasal 10, pengendalian adalah hal yang paling dasar dari
proteksi radiasi, ada tiga prinsip dalam proteksi radiasi, yaitu
pengendalian waktu, jarak, dan shielding.

 Waktu, Pengaturan waktu adalah metoda penting untuk


mengurangi penerimaan dosis radiasi, waktu yang
digunakan untuk pemeriksaan dengan radiasi diusahakan
secepat mungkin.
STANDAR OPERASIONAL PROTEKSI RADIASI

No. Dokumen No. Revisi Halaman

UPTD RSUD Kesehatan Kerja


Provinsi Jawa Barat ../RAD-RSUDKK- 00 2/5
Jl. Raya Rancaekek Km 27 2018
No. 612 BANDUNG

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan


PROSEDUR PLT Direktur
OPERASIONAL UPTD RSUD Kesehatan Kerja

Proteksi Radiasi

…………….. drg. Eddy Achmady


NIP. 19620428 1999303 1 002

 Jarak, Dalam pengendalian jarak, berlaku hukum kuadrat


terbalik, bahwa semakin besar jarak dari sumber, maka
dosis radiasi yang diterima akan semakin kecil.
Pengendalian radiasi hambur dari ruang pemeriksaan
rontgen dapat dilakukan dengan menjaga jarak minimal 3
meter dari tabung sinar-x.
 Shielding, Ruang radiologi dan kedokteran nuklir harus
mempunyai dinding dari beton yang lebih tebal atau
adanya timbal pelapis sehingga dapat menyerap semua
energi radiasi yang melaluinya. Pada jendela, perlu
disisipkan kaca timbal sehingga petugas dapat mengawasi
pasien selama pemeriksaan dengan aman.

Proteksi Terhadap Pasien :

 Pemeriksaan dengan menggunakan radiasi hanya boleh


dilakukan jika ada permintaan dari dokter dengan
indikasi/diagnosa yang kuat.
 Menghindari pengulangan foto.
 Membuat batasan atau mengatur kolimator sedemikian
rupa sehingga sedikit terjadi hamburan radiasi.
 Menggunakan proteksi atau apron bagi penderita/pasien.
 Menghindari pemeriksaan bagi wanita hamil, apabila
pemeriksaan sangat dibutuhkan, maka bagian janin atau
perut harus ditutup dengan load,sehingga janin terhindar
dari radiasi.
STANDAR OPERASIONAL PROTEKSI RADIASI

No. Dokumen No. Revisi Halaman

UPTD RSUD Kesehatan Kerja


Provinsi Jawa Barat ../RAD-RSUDKK- 00 3/5
Jl. Raya Rancaekek Km 27 2018
No. 612 BANDUNG

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan


PROSEDUR PLT Direktur
OPERASIONAL UPTD RSUD Kesehatan Kerja

Proteksi Radiasi

…………….. drg. Eddy Achmady


NIP. 19620428 1999303 1 002

 Menurut aturan BAPETEN No 4 Tahun 2013 pasal 23,


Dosis efektif untuk anggota masyarakat adalah 1 mSv per
tahun. Dosis untuk lensa mata sebesar 15 mSv per tahun,
dan dosis ekivalen untuk kulit sebesar 50 mSv per tahun.

Proteksi Terhadap Petugas Radiasi :

 Setiap pekerja radiasi harus berlindung di belakang tabir


proteksi ( Tembok beton atau Pb ( timah hitam )).
 Menggunakan tabir Pb ( timah hitam ) yang dilengkapi
dengan kaca Pb.
 Setiap pekerja radiasi memakai apron.
 Penggunaan radiasi seefektif mungkin untuk menghindari
radiasi hambur.
 Mengatur jarak antara petugas radiasi dengan sumber
radiasi.
 Pemeriksaan kesehatan petugas radiasi ( laboratorium dan
fisik ) secara berkala, dan penunjangan penanganan medik
pada kasus kecelakaan radiasi.
Menurut aturan BAPETEN No 4 Tahun 2013 Pasal 15, bahwa
nilai batas dosis radiasi untuk petugas radiasi diatas umur 18
tahun, bahwa dosis efektif rata-rata sebesar 20 mSv per tahun
dalam periode 5 tahun, sehingga dosis akumulasi dalam 5
tahun tidak boleh melebihi 100 mSv.
STANDAR OPERASIONAL PROTEKSI RADIASI

No. Dokumen No. Revisi Halaman

UPTD RSUD Kesehatan Kerja


Provinsi Jawa Barat ../RAD-RSUDKK- 00 4/5
Jl. Raya Rancaekek Km 27 2018
No. 612 BANDUNG

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan


PROSEDUR PLT Direktur
OPERASIONAL UPTD RSUD Kesehatan Kerja

Proteksi Radiasi

…………….. drg. Eddy Achmady


NIP. 19620428 1999303 1 002

Proteksi Terhadap Lingkungan :

 Penempatan pesawat atau sumber sinar-x harus


ditempatkan di ruang yang kedap radiasi.
 Tidak ada bocoran radiasi yang keluar dari ruangan
pesawat sinar-x baik lewat tembok atau pintu.
 Memberi tanda di setiap pintu masuk maupun pintu keluar
dengan lampu merah, dalam keadaan menyala berarti
sedang terjadi pemeriksaan.
 Memberi tanda yang bisa dibaca oleh umum bahwa
ruangan tersebut ada di daerah radiasi.
 Memberi pengertian kepada pengantar pasien agar tidak
ikut masuk ke dalam ruangan pemeriksaan.
 Menurut aturan BAPETEN No 4 Tahun 2013 pasal 23,
Dosis efektif untuk anggota masyarakat adalah 1 mSv per
tahun. Dosis untuk lensa mata sebesar 15 mSv per tahun,
dan dosis ekivalen untuk kulit sebesar 50 mSv per tahun.

Peralatan Pemantauan Dosis Radiasi

Berdasarkan aturan BAPETEN No 4 Tahun 2013 Pasal 39, dan


Peraturan Pemerintah Pasal 30, Peralatan pemantauan dosis
radiasi untuk perorangan antara lain :
 Film Badge
 Thermoluminisensi Dosimeter ( TLD ) Badge.
 Dosimeter pembacaan langsung.
STANDAR OPERASIONAL PROTEKSI RADIASI

No. Dokumen No. Revisi Halaman

UPTD RSUD Kesehatan Kerja


Provinsi Jawa Barat ../RAD-RSUDKK- 00 5/5
Jl. Raya Rancaekek Km 27 2018
No. 612 BANDUNG

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan


PROSEDUR PLT Direktur
OPERASIONAL UPTD RSUD Kesehatan Kerja

Proteksi Radiasi

…………….. drg. Eddy Achmady


NIP. 19620428 1999303 1 002

Peralatan Protektif Radiasi

Berdasarkan aturan BAPETEN No 4 Tahun 2013 Pasal 40,


peralatan protektif radiasi meliputi antara lain :
 Pakaian proteksi radiasi yang paling kurang terdiri atas
Apron dan Jas Laboratorium.
 Peralatan protektif perlindungan pernafasan.
 Sarung Tangan
 Pelindung Organ; dan/atau
 Glove Box

Anda mungkin juga menyukai