Anda di halaman 1dari 23

TAHAP PENCATATAN TRANSAKSI DALAM

SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA

Budi Gautama Siregar


Dosen Pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Padangsidimpuan
budigautamasrg20@gmail.com

Pendahuluan
Umumnya semua manusia baik dengan sadar ataupun tanpa sadar telah
melaksanakan proses akuntansi dalam kehidupannya sehari-hari. Sebab setiap orang
tentunya tidak pernah lepas dari kegiatan/ aktivitas dalam proses pemenuhan
kebutuhannya sehari-hari. Akuntansi merupakan suatu sistem informasi yang
menyajikan laporan kepada berbagai pengguna atau para pembuat keputusan
mengenai aktivitas bisnis dari suatu satu kesatuan ekonomi.
Transaksi merupakan aktivitas yang berpengaruh secara langsung terhadap
posisi keuangan suatu perusahaan. Setiap transaksi yang dilakukan harus didukung
oleh bukti yang syah. Didalam akuntansi, transaksi ini merupakan hal sangat vital
sekali, karena tanpa adanya transaksi maka proses akuntansi selanjutnya tidak akan
dapat dilakukan. Jadi istilahnya bahwa transaksi ini merupakan raw materialnya
dalam proses akuntansi.
Dalam tulisan ini, penulis akan mencoba memaparkan tentang tahap
pencatatan transaksi perusahaan jasa. Tulisan ini juga akan memberikan gambaran
tentang tahap-tahap pencatatan dalam siklus akuntansi serta menyajikan contoh-
contoh yang memudahkan untuk memahami dan mempraktikkannya khususnya pada
perusahaan jasa.
Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa
Menurut jenis badan hukumnya, perusahaan dikelompokkan menjadi 3 (tiga)
kelompok yaitu perusahaan jasa, perusahaan dagang dan perusahaan manufaktur.
Perusahaan jasa adalah perusahaan yang kegiatan utamanya memperjualbelikan jasa,
dengan kata lain bahwa dalam perusahaan jasa yang menjadi fokusnya adalah
service. Perusahaan dagang adalah perusahaan yang kegiatan utamanya membeli
barang dagangan dengan tanpa melakukan perubahaan terhadap barang dagangan
tersebut dengan maksud untuk dijual kembali agar mendapatkan keuntungan.
Sedangkan perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang melakukan pengolahan
baik dari bahan mentah menjadi barang setengah jadi maupun menjadi barang jadi.
Setiap perusahaan, tentunya akan melakukan proses akuntansi dengan tujuan
untuk mengendalikan perusahaan tersebut agar tetap terarah pada tujuan yang telah
ditetapkan. Seluruh tahapan atau proses dalam akuntansi itu dikatakan dengan siklus
akuntansi. Siklus akuntansi adalah sebuah gambaran yang menunjukkan tentang
prosedur atas bagaimana pelaporan keuangan dilakukan dan dihasilkan. Pada
umumnya siklus akuntansi tersebut dikelompokkan kedalam 3 tahap, yaitu tahap
pencatatan transaksi, tahap pengikhtisaran/ penyesuaian, dan tahap pelaporan. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada bagan berikut ini:
Gambar 1. Siklus Akuntansi

Transaksi Bukti Jurnal Umum Buku Besar


TaT
Tahap Pencatatan Transaksi

Neraca Saldo
Kertas Kerja/ Neraca
Lajur
Adjustment

Tahap Pengikhtisaran/ Penyesuaian

Laporan Keuangan, terdiri


dari:
- Neraca
- Laporan Equitas
- Laporan laba-rugi
- Laporan Arus Kas
- Catatan Atas Laporan
Keuangan

Tahap Pelaporan

Berdasarkan gambar 1 diatas, maka tahap-tahap dalam proses akuntansi terdiri


dari:
1. Tahap Pencatatan, yang terdiri dari:
a. Bukti/ dokumen transaksi;
b. Pencatatan kedalam jurnal umum;
c. Pemostingan/ pemindahan ke buku besar (ledger).
2. Tahap Pengikhtisaran/ penyesuaian, yang terdiri dari:
a. Penyusunan neraca saldo (balance sheet);
b. Penyesuaian (Adjustment);
c. Menyusun Neraca Saldo Disesuaikan;
d. Pembuatan kertas Kerja/ Neraca Lajur
3. Tahap Pelaporan, yang terdiri dari:
a. Penyusunan laporan keuangan (Neraca, Lap. Laba-Rugi, Lap. Perubahan
Equitas, Lap. Arus Kas)
b. Jurnal Penutup;
c. Jurnal Pembalik.
Tahap Pencatatan
Transaksi keuangan adalah aktivitas yang terjadi dalam perusahaan yang
bersifat finansial, yang harus di proses mulai dari pencatatan transaksi yang
mengakibatkan perubahan terhadap aktiva, kewajiban dan equitas perusahaan yang
berhubungan dengan luar. Pencatatan transaksi tersebut harus disertasi dengan bukti
atau dokumen pendukung yang merekam aktivitas tersebut (Soemarsono, 2004).
Adapun kegunaan dari bukti/ dokumen pendukung transaksi tersebut adalah:
a. Untuk mengetahui pihak yang bertanggungjawab atas terjadinya transaksi tersebut;
b. Menjadi media yang didalamnya berisikan seluruh data tentang informasi
keuangan perusahaan;
c. Sebagai dasar untuk proses pencatatan akuntansi;
d. Untuk mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan dengan cara menyatakan
transaksi tersebut dengan bentuk tulisan;
e. Untuk menghindari duplikasi ketika pengumpulan data.
Jadi bukti transaksi itu merupakan bukti fisik akan adanya suatu transaksi yang
terjadi pada perusahaan. Adapun jenis-jenis bukti transaksi tersebut diantaranya cek,
kuitansi, faktur, nota debit, nota kredit, memo, dll. Berdasarkan bukti-bukti tersebut,
maka dilakukan proses pencatatan ke dalam jurnal umum (general journal).
Jurnal Umum (General Journal)
Pada prinsipnya pencatatan transaksi dapat dilakukan dari bukti transaksi
langsung ke akun buku besar. Namun untuk menghindari atau memperkecil
terjadinya kesalahan sebelum dicatat ke dalam akun buku besar, setiap transaksi
terlebih dahulu dicatat dalam buku secara kronologis sesuai dengan urutan tanggal
kejadiannya (James. M. Reeve, 2009).
Jurnal terdiri dari 2 (dua) jenis yaitu jurnal umum dan jurnal khusus. Jurnal
umum biasanya digunakan untuk perusahaan jasa sedangkan jurnal khusus
digunakan pada perusahaan dagang. Dalam tulisan ini yang dibahas adalah jurnal
umum. Jurnal umum adalah catatan akuntansi permanen yang pertama (book of
original entry) yang digunakan untuk mencatat transaksi keuangan perusahaan secara
kronologis dengan menyebvutkan akun yang di debit dan akun yang di kredit yang
berbentuk dua kolom.
Secara etimologis kata jurnal berasal dari bahasa Prancis yaitu jour yang
berarti hari. Jurnal umum ini akan digunakan untuk mencatat berbagai aktivitas
transaksi keuangan secara kronologis sesuai dengan tanggal dengan mencantumkan
nama transaksi, kelompok akun dan nominalnya pada kolom debit dan kredit. Jadi
dapat disimpulkan bahwa jurnal umum ini merupakan jurnal yang dipakai untuk
mencatat semua transaksi keuangan yang terjadi dalam periode tertentu.
Dengan mencatat transaksi tersebut ke dalam jurnal umum maka kita akan
dapat melakukan identifikasi dan hal-hal yang berhubungan dengan transaksi
keuangan. Berdasarkan definisi jurnal umum diatas, maka dapat diketahui tujuan dari
jurnal umum diantaranya:
1. Melakukan identifikasi terhadap transaksi yang terjadi;
2. Melakukan penilaian terhadap transaksi;
3. Melakukan pencatatan dampak ekonomi dari transaksi dalam perusahaan
4. Mempermudah proses pemindahan dampak transaksi yang terjadi ke dalam sebuah
akun sesuai transaksi.
Pada dasarnya terdapat beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam
membuat jurnal umum, yaitu:
a. Proses indentifikasi bukti transaksi keuangan yang terjadi pada suatu perusahaan,
misalnya memo, kuitansi, nota, faktur, dll;
b. Menentukan akun yang mengalami pengaruh terhadap transaksi yang terjadi dan
mengklasifikasikannya dalam jenis aktiva, utang dan modal;
c. Menentukan apakah terjadi pengurangan atau penambahan terhadap akun yang
berhubungan dengan transaksi;
d. Menentukan apakah akun yang berhubungan dengan transaksi tersebut berada
pada posisi debit atau kredit;
e. Membuat catatan transaksi ke dalam jurnal umum berdasarkan transaksi yang ada.
Selanjutnya dalam implementasinya di perusahaan, jurnal umum ini memiliki
fungsi penting, diantaranya:
1. Fungsi historis. Semua transaksi yang terjadi dicatat berdasarkan tanggal transaksi.
Jurnal umum menggambarkan aktivitas suatu perusahaan pada setiap hari secara
berurutan dan kontiniu. Hal ini berarti bahwa jurnal umum memiliki fungsi
historis karena dilakukan secara kronologis dan sistematis.
2. Fungsi pencatatan. Fungsi pencatatan maksudnya disini adalah bahwa semua
transaksi akan dicatat dalam jurnal umum sehingga perubahan-perubahan yang
terjadi pada akun (modal, biaya, aktiva, pendapatan) harus dicatat lebih dahulu ke
dalam jurnal umum lalu kemudian disusun laporan keuangan perusahaan.
3. Fungsi analisis. Maksudnya adalah semua transaksi yang dilakukan perusahaan
dan dicatat dalam jurnal umum adalah merupakan hasil analisis transaksi berupa
kredit dan debit yang dipengaruhi. Adapun proses analisis ini terdiri dari
penggolongan nama akun, pencatatan debit atau kredit serta jumlah atau besaran
transaksi.
4. Fungsi instruksi. Yaitu pencatatan transaksi ke dalam jurnal umum tidak hanya
sebatas dokumen transaksi namun bersifat perintah atau petunjuk debit dan kredit.
5. Fungsi informatif. Dalam jurnal umum terdapat informasi berikut penjelasan dari
bukti transaksi yang terjadi pada perusahaan.
Atas dasar fungsi daripada jurnal umum tersebut diatas, maka dapat diketahui
manfaat yang akan diperoleh suatu perusahaan, diantaranya:
1) Untuk memperoleh informasi tentang terjadinya pertambahan atau pengurangan
atas suatu aktivitas;
2) Mengetahui jumlah yang akan dicatat pada dua atau lebih perkiraan;
3) Mengetahui berapa jumlah yang di debit dan dikredit (jumlahnya harus seimbang);
4) Mengetahui jumlah yang sudah diposting ke perkiraan yang tepat pada buku besar
sesuai dengan perkiraannya dengan membuat referensi;
5) Mengetahui jumlah yang sudah diposting ke perkiraan yang tepat pada buku besar
sesuai dengan nomor perkiraannya dengan membuat referensi.
Dalam pencatatan transaksi kedalam jurnal umum haruslah dipahami
bagaimana ketentuan akun yang harus di debit dan di kredit (Budi Gautama, 2019).
Ketentuan debit dan kredit berdasarkan perkiraan adalah sebagai berikut:
Pengaruhnya
Nama Akun
Bertambah Berkurang
Harta Debit Kredit
Utang Kredit Debit
Modal Kredit Debit
Pendapatan Kredit Debit
Beban Debit Kredit

Setelah kita dapat mengetahui ketentuan mendebit dan kredit perkiraan, maka
kita dapat melakukan pencatatan ke dalam jurnal umum. Adapun bentuk dari jurnal
umum tersebut adalah sebagai berikut:
Perusahaan.........
Jurnal Umum
Periode......
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
(1) 2) (3) (4) (5)

Keterangan
a. Kolom (1) yaitu tanggal, digunakan untuk mencatat tanggal, bulan dan tahun
terjadinya transaksi. Pencatatannya harus dilakukan secara berurutan/ kronologis
sesuai dengan kejadiannya;
b. Kolom (2) yaitu keterangan, digunakan untuk mencatat akun-akun yang akan
didebit dan dikredit serta keterangan ringkas dari transaksi tersebut. Akun yang di
debit terlebih dahulu diisi lalu kemudian akun yang dikredit;
c. Kolom (3) yaitu referensi, digunakan untuk mencatat nomor kode akun yang
dipengaruhi oleh transaksi tersebut;
d. Kolom (4) yaitu debit, digunakan untuk mencatat jumlah uang dari akun yang di
sebelah debit;
e. Kolom (5) yaitu kredit, digunakan untuk mencatat jumlah uang dari akun yang di
sebelah kredit.
Untuk lebih mudah memahami proses pencatatan transaksi ke dalam jurnal
umum, berikut ini akan disajikan beberapa contoh.
Contoh 1
Berikut ini transaksi yang terjadi pada PT. Sukses Selalu untuk bulan Juni
2018 sebagai berikut:
1 Juni 2018 Perusahaan menerbitkan modal saham tambahan sebesar Rp.
300.000.000,00
2 Juni 2018 Membeli secara tunai gedung yang akan dijadikan sebagai salah satu
kantor seharga Rp. 280.800.000,00
8 Juni 2018 Dibayar utang usaha sebesar Rp. 9.600.000,00
10 Juni 2018 Dilakukan penagihan piutang sebesar Rp. 64.800.000,00
12 Juni 2018 Dibeli perlengkapan kantor secara kredit sebesar Rp. 13.200.000,00
15 Juni 2018 Mencatat penghasilan untuk jasa desain sertifikat saham dari PT. Jaya
untuk bulan Juni sebesar Rp. 54.000.000,00 dan baru diterima pada
bulan Juli 2018
24 Juni 2018 Membayar beban lain-lain untuk bulan Juni sebesar Rp. 9.600.000,00
25 Juni 2018 Membayar beban bunga wesel bayar sebesar Rp. 2.400.000,00
30 Juni 2018 Membayar beban gaji karyawan untuk bulan Juni sebesar Rp.
16.800.000,00
30 Juni 2018 Jasa desain buku manual perusahaan PT. Indah senilai Rp.
43.200.000,00 dan akan diterima pada bulan Juli
30 Juni 2018 Membayar dividen kepada pemegang saham sebesar Rp.
12.000.000,00
Diminta: Catatlah transaksi tersebut diatas kedalam jurnal umum!
Jawaban contoh 1
PT. SUKSES SELALU
JURNAL UMUM
UNTUK BULAN JUNI 2018
Debit Kredit
Tanggal Keterangan Ref
(Rp.) (Rp.)
Kas 100 300.000.000,00 -
1 Jun 2018 Modal Saham 300 - 300.000.000,00
Penerbitan Saham Baru
Gedung 140 280.800.000,00 -
2 Juni
Kas 100 - 280.000.000,00
2018
Pembelian gedung tunai
Utang 200 9.600.000,00 -
8 Juni
Kas 100 - 9.600.000,00
2018
Pembayaran Utang Usaha
Kas 100 64.800.000,00 -
10 Juni
Piutang Usaha 103 - 64.800.000,00
2018
Penagihan Piutang Usaha
Perlengkapan Kantor 104 13.200.000,00 -
12 Juni
Utang 200 - 13.200.000,00
2018
Pembelian perlengkapan kredit
Piutang Usaha 103 54.000.000,00 -
15 Juni
Pendapatan jasa 402 - 54.000.000,00
2018
Pendapatan yang masih diterima
Beban lain-lain 568 9.600.000,00 -
24 Juni
Kas 100 - 9.600.000,00
2018
Pembayaran beban lain-lain
Beban bunga 540 2.400.000,00 -
25 Juni
Kas 100 - 2.400.000,00
2018
Pembayaran beban bunga
Beban Gaji 507 16.800.000,00 -
30 Juni
Kas 100 - 16.800.000,00
2018
Pembayaran beban gaji
Piutang usaha 103 43.200.000,00 -
30 Juni
Pendapatan jasa 402 - 43.200.000,00
2018
Pendapatan yang masih diterima
Dividen 320 12.000.000,00 -
30 Juni
Kas 100 - 12.000.000,00
2018
Pembayaran dividen
Jumlah 806.400.000,00 806.400.000,00

Contoh 2
Berikut ini transaksi yang terjadi pada Perusahaan Jasa Mujur yang bergerak
dibidang pengiriman barang selama bulan Maret 2018.
2 Maret 2018 Setoran Modal Tuan Amran sebagai modal usaha sebesar Rp.
15.000.000,00
5 Maret 2018 Perusahaan membayar sewa kantor Rp. 1.250.000,00 dan sebesar
Rp. 1.000.000,00 dicatat sebagai persekot biaya
8 Maret 2018 Dibayar biaya iklan sebesar Rp. 150.000,00, biaya suplies kantor Rp.
75.000,00
14 Maret 2018 Perusahaan memperoleh pendapatan dari usaha pengiriman barang
Rp. 5.000.000,00, dan baru diterima sebesar 4.000.000,00 sisanya
berupa wesel tidak berbunga atas nama CV. Rezeki
20 Maret 2018 Perusahaan membayar biaya listrik dan air masing-masing sebesar
Rp. 200.000,00 dan Rp. 75.000,00
22 Maret 2018 Perusahaan menerima pelunasan piutang dagang Rp. 2.500.000,00
26 Maret 2018 Pengambilan uang perusahaan oleh Tuan Amran untuk keperluan
pribadi sebesar Rp. 1.000.000,00
29 Maret 2018 Perusahaan membayar angsuran utang kepada bank sebesar Rp.
3.500.000,00 serta bunga sebesar Rp. 250.000,00
31 Maret 2018 Gaji karyawan untuk bulan Maret 2018 sebesar Rp. 2.500.000,00
dan baru dibayar setengahnya, sisanya akan dibayarkan pada bulan
Maret 2018
31 Maret 2018 Bank menyetujui permohonan kredit kenderaan seharga
25.000.000,00.
Diminta: Catatlah transaksi tersebut diatas kedalam jurnal umum!
Jawaban contoh 2.
PERUSAHAAN JASA MUJUR
JURNAL UMUM
UNTUK BULAN MARET 2018
Debit Kredit
Tanggal Keterangan Ref
(Rp.) (Rp.)
Kas 15.000.000,00 -
2 Maret
Modal Tn. Amran - 15.000.000,00
2018
Setoran Modal Tn. Amran
Biaya sewa 250.000,00 -
Persekot sewa 1.000.000,00 -
5 Maret
Kas - 1.250.000,00
2018
Pembayaran biaya sewa dan
persekot
Biaya iklan 150.000,00 -
8 Maret Biaya suplies 75.000,00
2018 Kas - 225.000,00
Pembayaran biaya
Kas 4.000.000,00 -
14 Maret Piutang wesel 1.000.000,00 -
2018 Pendapatan jasa - 5.000.000,00
Penerimaan Pendapatan Jasa
Debit Kredit
Tanggal Keterangan Ref
(Rp.) (Rp.)
Biaya listrik 200.000,00 -
20 Maret Biaya air 75.000,00
2018 Kas - 275.000,00
Pembayaran biaya listrik, air
Kas 2.500.000,00 -
22 Maret
Piutang dagang - 2.500.000,00
2018
Pelunasan piutang dagang
Prive 1.000.000,00 -
26 Maret
Kas - 1.000.000,00
2018
Pengambilan uang perusahaan
Utang bank 3.500.000,00 -
29 Maret Biaya bunga 250.000,00
2018 Kas - 3.750.000,00
Pembayaran utang bank dan bunga
Beban Gaji 2.500.000,00 -
31 Maret Utang gaji - 1.250.000,00
2018 Kas - 1.250.000,00
Pembayaran beban gaji
Kas 25.000.000,00 -
31 Maret
Utang bank - 25.000.000,00
2018
Pinjaman bank
Jumlah 56.500.000,00 56.500.000,00

Buku Besar
Dalam tahap pencatatan pada siklus akuntansi berikutnya adalah proses
pemostingan perkiraan yang muncul dalam jurnal umum kedalam buku besar
(ledger). Jadi, dapat diketahui bahwa bukti pencatatan pertama dilakukan dalam
sebuah buku yang dinamakan dengan jurnal yang dicatat secara kronologis kemudian
dilakukan pemindahan ke rekening buku besar.
Pada perusahaan besar dengan transaksi yang sangat banyak, penyusunan
sistem pencatatan yang dapat menjangkau dan mengendalikan jalannya operasi
sangatlah diperlukan guna menghindari adanya kemungkinan kesalahan atau
kecurangan. Buku besar merupakan bagian dari siklus akuntansi yang harus
dilakukan, karena akan memberikan informasi mengenai saldo-saldo dari perkiraan
yang muncul akibat dari terjadinya transaksi keuangan dalam perusahaan.
Dalam tulisan ini, penulis akan menjelaskan definisi, fungsi, bentuk-bentuk
buku besar, teknik posting dari jurnal kedalam buku besar dan beberapa contoh
kasus.
Pengertian Buku Besar
Setiap transaksi yang telah dicatat secara kronologis dan sistematis dalam
jurnal kemudian dipindahkan ke dalam akun-akun tersebut dinamakan dengan buku
besar. Buku besar merupakan salah satu cara yang dilakukan dalam mencatat
perubahan-perubahan yang terjadi pada akun yang disebabkan karena terjadinya
transaksi keuangan pada perusahaan. Dapat juga dikatakan bahwa buku besar ini
berisi tentang perkiraan-perkiraan yang mengikhtisarkan pengaruh dari transaksi
keuangan perusahaan terhadap beberapa perkiraan, misalnya aktiva, utang dan modal
perusahaan.
Banyaknya perkiraan buku besar yang diperlukan oleh perusahaan tentunya
akan berbeda, hal ini tergantung pada keuangan dan kekayaan yang dimiliki
perusahaan, jenis, kegiatan dan volume transaksi serta informasi yang diinginkan.
Dalam proses pembukuan, setelah transaksi dicatat dalam jurnal umum maka
selanjutnya dilakukan pemostingan ke dalam buku besar dengan cara memindah
bukukan jumlah-jumlah yang ada pada jurnal umum ke dalam buku besar yang
sesuai (Toto S, 2009).
Dalam proses pembukuan akuntansi dimana pencatatan dari jurnal umum ke
dalam buku besar dinamakan dengan istilah posting. Posting juga dikatakan sebagai
proses pengelompokan akun dari jurnal ke buku besar secara bertahap yang
tujuannya adalah untuk memudahkan menyusun informasi yang akan disampaikan
kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
Umumnya, akun-akun dalam buku besar dapat dikelompokkan menjadi 2 jenis,
yaitu:
1. Akun riil (real account), adalah akun-akun yang muncul dalam pencatatan neraca.
Misalnya aktiva, utang dan modal. Akun ini akan terus berlanjut selama
perusahaan itu masih terus beraktivitas;
2. Akun nominal (nominal account), merupakan akun-akun yang terdapat laporan
laba-rugi yang meliputi pendapatan, beban-beban, laba/rugi, prive. Akun ini
hanya berlaku untuk periode berjalan saja dan harus di nol kan pada akhir periode.
Fungsi Buku Besar
Sama halnya dengan proses akuntansi yang lain, buku besar juga mempunyai
fungsi diantaranya:
1. Mengumpulkan data transaksi keuangan yang dilakukan perusahaan pada satu
periode akuntansi tertentu serta dilakukan secara kontinuitas;
2. Sebagai media klasifikasi data, pengkodean data transaksi yang bersumber dari
akun;
3. Menvalidasi transaksi yang telah dikumpulkan;
4. Melakukan update akun pada buku besar dan file/ berkas atas transaksi;
5. Untuk memposting transaksi ke akun yang tepat;
6. Melakukan pencatatan penyesuaian terhadap akun;
7. Mempersiapkan laporan keuangan.
Masing-masing perusahaan menggunakan bentuk buku besar yang berbeda-
beda tergantung pada kebutuhan masing-masing. Dalam sistem akuntansi perusahaan
bebas untuk merancang bentuk buku besar yang akan digunakannya. Pada umumnya
terdapat 4 (empat) bentuk buku besar, yaitu:
a. Bentuk T (T Account)
Bentuk buku besar T adalah bentuk yang paling umum dan sederhana yaitu
berbentuk seperti huru T besar. Dalam bentuk ini terdapat 2 sisi yaitu sisi debit
dan sisi kredit. Nama akun diletakkan di sisi kuru atas dan nomor kode akun
diletakkan di sisi kanan atas.
Nama Akun No.
(sisi Debit) (Sisi kredit)

b. Bentuk skontro
Buku besar dalam bentuk skontro merupakan buku besar dengan bentuk 2
kolom yaitu sebelah menyebelah, dimana disebelah kiri merupakan sisi debit dan
sebelah kanan sisi kredit (Soemarsono, 2004).
Debit Kredit
Tgl Keterangan Ref Jumlah Tgl Keterangan Ref Jumlah

c. Bentuk 3 (tiga) kolom


Bentuk 3 kolom disebut juga dengan buku besar bentuk staffel berkolom
saldo tunggal. Buku besar bentuk 3 kolom merupakan bentuk buku besar yang
digunakan jika jumlah transaksinya relatif banyak. Berikut ini bentuk buku besar
3 kolom:
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo

d. Bentuk 4 (empat) kolom


Buku besar 4 kolom atau disebut juga dengan buku besar bentuk staffel
berkolom saldo rangkap merupakan bentuk buku besar yang hampir sama dengan
bentuk buku besar 3 kolom (saldo tunggal), namun letak perbedaannya hanya
pada kolom saldo. Dalam buku besar bentuk 4 kolom (saldo rangkap) kolom saldo
dibagi kedalam 2 kolom yakni kolom debit dan kolom kredit.
Tangga Saldo
Keterangan Ref Debit Kredit
l Debit Kredit

Nah, pertanyaan yang muncul adalah bagaimana caranya memposting jurnal ke


dalam buku besar? Sebelum kita lanjutnya ke contoh, kita mencoba dulu mengurai
pengertiannya masing-masing. Posting merupakan proses pemindahanbukuan dari
jurnal ke buku besar. Setiap transaksi yang telah dicatat secara kronologis dalam
jurnal kemudian dipindahkan kedalam aku-akun yang bersangkutan. Kumpulan
akun-akun tersebutlah yang dinamakan dengan buku besar.
Teknik referensi adalah dengan mengisi nomor halaman jurnal pada kolom ref
(referensi) di buku besar untuk mengetahui bahwa jurnal tersebut telah di posting ke
dalam buku besar. Berikut ini beberapa tata cara melakukan posting dari jurnal ke
buku besar (Toto S. 2014).
1. Mencatat saldo awal dari data neraca awal jika perusahaan sudah berdiri sebelum
periode yang bersangkutan. Akun yang ada disisi debit neraca dicatat sebagai
saldo akun buku besar dan akun yang ada disisi kredit dicatat sebagai saldo kredit
pada akun buku besar;
2. Mencatat tanggal terjadinya transaksi yang diambilkan dari tanggal transaksi pada
jurnal ke kolom tanggal akun buku besar yang bersangkutan;
3. Mencatat kolom keterangan yang diambil dari keterangan atau uraian jurnal ke
kolom keterangan akun buku besar;
4. Mencatat jumlah debit jurnal ke kolom debit akun buku besar yang bersangkutan
dan mencatat jumlah kredit jurnal ke kolom kredit buku besar;
5. Mencatat nomor halaman jurnal ke kolom referensi akun buku besar yang
bersangkutan;
6. Jika akun dalam jurnal sudah dipindahkan ke dalam akun buku besar maka
dikolom referensi dikolom referensi jurnal dicatat nomor kode akun yang
bersangkutan.
Untuk lebih jelasnya, mari kita perhatikan contoh 1 berikut ini:
Pada tanggal 1 Januari 2018 Tuan Adam menanamkan menyetorkan uang tunai
sebesar Rp. 150.000.000,00 sebagai modal awal perusahaan.
Berdasarkan jurnal tersebut kita dapat mencatatnya ke dalam jurnal umum kemudian
mempostingnya ke buku besar.
a. Jurnal Umum
Perusahaan Tuan Adam
Jurnal Umum
Per Januari 2018
Hal. 1
Debit Kredit
Tanggal Keterangan Ref
(Dalam Rp.) (Dalam Rp)
1 Jan Kas 111 150.000.000,00 -
2018 Modal Tn. Adam 311 - 150.000.000,00
Penanaman Modal Tn. Adam

b. Buku besar
1) Bentuk T
Kas 111
1 Jan 18 Kas Rp. 150.000.000.- -
Jumlah Rp. 150.000.000.- Jumlah -
Saldo Debit Rp. 150.000.000.-

Modal 311
- 1 Jan 18 Modal Rp. 150.000.000.-
- Jumlah Rp. 150.000.000.-
- Saldo kredit Rp. 150.000.000.-

2) Bentuk skontro
Kas 111
Debit Kredit
Tgl Keterangan Ref Jumlah Tg Keterangan Ref Jumlah
l
1/1/18 Kas Ju.1 150.000.000 - -
Jumlah 150.000.000 Saldo Debit 150.000.000

Modal 311
Debit Kredit
Tgl Keterangan Ref Jumlah Tgl Keterangan Ref Jumlah
- 1/1/18 Modal Ju.1 150.000.000
Saldo kredit 150.000.000 Jumlah 150.000.000

3) Bentuk 3 (tiga) kolom


Kas 111
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo
1 Jan 18 Kas Ju.1 150.000.000 - 150.000.000

Modal 311
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo
1 Jan 18 Modal Ju.1 - 150.000.000 150.000.000

4) Bentuk saldo rangkap


Kas 111
Tangga Saldo
Keterangan Ref Debit Kredit
l Debit Kredit
1 Jan 18 Kas Ju.1 150.000.000 - 150.000.000 -

Modal 311
Tangga Saldo
Keterangan Ref Debit Kredit
l Debit Kredit
1 Jan 18 Modal Ju.1 - 150.000.000 - 150.000.000

Contoh 2
Berikut ini transaksi yang terjadi pada usaha bengkel mobil “Adam” yang
didirikan oleh tuan Adam selama bulan Maret 2018 sebagai berikut:
1 Maret 2018 Tuan Adam menyetorkan uang tunai sebagai modal awal dalam
bengkelnya sebesar Rp. 40.000.000,00
2 Maret 2018 Diperoleh pinjaman dari bank sebesar Rp. 100.000.000,00
4 Maret 2018 Membeli peralatan bengkel mobil sebesar Rp. 80.000.000,00
5 Maret 2018 Membayar sewa bengkel untuk 1 tahun sebesar Rp. 3.500.000,00
7 Maret 2018 Dibeli perlengkapan bengkel Andi secara tunai Rp. 2.000.000,00
20 Maret 2018 Diterima uang dari pelanggan atas jasa perbaikan mobil yang
diberikan Rp. 57.500.000,00
21 Maret 2018 Dibeli perlengkapan berupa oli, baut, air baterai secara kredit
seharga Rp. 7.000.000,00
23 Maret 2018 Pemakaian perlengkapan sebesar Rp. 4.000.000,00
25 Maret 2018 Dibayar gaji dan upah karyawan sebesar Rp. 7.500.000,00
26 Maret 2018 Dibayar berbagai jenis biaya Rp. 2.500.000,00
28 Maret 2018 Dibayar kepada bank sebesar Rp. 6.500.000,00 untuk angsuran
pokok dan bunga sebesar Rp. 1.500.000,00
31 Maret 2018 Penyusutan peralatan bengkel sebesar Rp. 2.200.000,00
Diminta : Susunlah buku besar
Jawab contoh 2
Dalam jawaban ini, akan dijawab dalam bentuk buku besar bersaldo rangkap.
Kas 111
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
1 Mar 2018 Setoran modal 40.000.000,00 - 40.000.000,00 -
2 Mar 2018 Pinjaman bank 100.000.000,00 - 140.000.000,00 -
4 Mar 2018 Pembelian peralatan - 80.000.000,00 60.000.000,00 -
5 Mar 2018 Pembayaran sewa bengkel - 3.500.000,00 56.500.000,00 -
7 Mar 2018 Pembelian perlengkapan - 2.000.000,00 54.500.000,00 -
20 Mar 2018 Penerimaan pendapatan 57.500.000,00 - 112.000.000,00 -
25 Mar 2018 Pembayaran gaji & upah - 7.500.000,00 104.500.000,00
26 Mar 2018 Pembayaran beban-beban - 2.500.000,00 102.000.000,00 -
28 Mar 2018 Pembayaran angsuran bank - 8.000.000,00 94.000.000,00 -

Perlengkapan 112
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
7 Mar 2018 Pembelian perlengkapan 2.000.000,00 - 2.000.000,00 -
21 Mar 2018 Pembelian kredit 7.000.000,00 - 9.000.000,00 -
23 Mar 2018 Pemakaian perlengkapan - 4.000.000,00 5.000.000,00 -

Peralatan 113
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
4 Mar 2018 Pembeliaan peralatan 80.000.000,00 - 80.000.000,00 -

Sewa Dibayar Dimuka 115


Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
5 Mar 2018 Pembayaran sewa setahun 3.500.000,00 - 3.500.000,- -
Akumulasi Penyusutan Peralatan 212
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
31 Mar 2018 Penyusutan peralatan - 2.200.000,00 - 2.200.000,00

Utang usaha 211


Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
21 Mar 2018 Pembelian kredit - 7.000.000,00 - 7.000.000,00

Utang Bank 213


Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
2 Mar 2018 Pinjaman bank - 100.000.000,00 - 100.000.000,00
28 Mar 2018 Pembayaran angsuran 6.500.000,00 - - 93.500.000,00

Modal 311
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
1 Mar 2018 Setoran modal - 40.000.000,00 - 40.000.000,00

Pendapatan Jasa 411


Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
20 Mar 2018 Pendapatan jasa bengkel - 57.500.000,00 - 57.500.000,00

Beban gaji dan upah 511


Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
25 Mar 2018 Pembayaran beban gaji 7.500.000,00 - 7.500.000,00 -

Beban Perlengkapan 512


Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
23 Mar 2018 Pemakaian perlengkapan 4.000.000,00 - 4.000.000,00 -

Beban macam-macam 513


Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
26 Mar 2018 Pembayaran macam beban 2.500.000,00 - 2.500.000,00 -

Beban Bunga Bank 514


Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
28 Mar 2018 Pembayaran bunga 1.500.000,00 - 1.500.000,00 -
Beban Penyusutan Peralatan 515
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
31 Mar 2018 Penyusutan Peralatan 2.200.000,00 - 2.200.000,00 -

Selanjutnya contoh 2 akan dijawab dalam bentuk saldo tunggal, sebagai


berikut:
Kas 111
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo
1 Mar 2018 Setoran modal 40.000.000,00 - 40.000.000,00
2 Mar 2018 Pinjaman bank 100.000.000,00 - 140.000.000,00
4 Mar 2018 Pembelian peralatan - 80.000.000,00 60.000.000,00
5 Mar 2018 Pembayaran sewa bengkel - 3.500.000,00 56.500.000,00
7 Mar 2018 Pembelian perlengkapan - 2.000.000,00 54.500.000,00
20 Mar 2018 Penerimaan pendapatan 57.500.000,00 - 112.000.000,00
25 Mar 2018 Pembayaran gaji & upah - 7.500.000,00 104.500.000,00
26 Mar 2018 Pembayaran beban-beban - 2.500.000,00 102.000.000,00
28 Mar 2018 Pembayaran angsuran bank - 8.000.000,00 94.000.000,00

Perlengkapan 112
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo
7 Mar 2018 Pembelian perlengkapan 2.000.000,00 - 2.000.000,00
21 Mar 2018 Pembelian kredit 7.000.000,00 - 9.000.000,00
23 Mar 2018 Pemakaian perlengkapan - 4.000.000,00 5.000.000,00

Peralatan 113
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo
4 Mar 2018 Pembeliaan peralatan 80.000.000,00 - 80.000.000,00

Sewa Dibayar Dimuka 115


Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo
5 Mar 2018 Pembayaran sewa setahun 3.500.000,00 - 3.500.000,-

Akumulasi Penyusutan Peralatan 212


Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo
31 Mar 2018 Penyusutan peralatan - 2.200.000,00 2.200.000,00

Utang usaha 211


Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo
21 Mar 2018 Pembelian kredit - 7.000.000,00 7.000.000,00

Utang Bank 213


Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo
2 Mar 2018 Pinjaman bank - 100.000.000,00 100.000.000,00
28 Mar 2018 Pembayaran angsuran 6.500.000,00 - 93.500.000,00

Modal 311
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo
1 Mar 2018 Setoran modal - 40.000.000,00 40.000.000,00

Pendapatan Jasa 411


Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo
20 Mar 2018 Pendapatan jasa bengkel - 57.500.000,00 57.500.000,00

Beban gaji dan upah 511


Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo
25 Mar 2018 Pembayaran beban gaji 7.500.000,00 - 7.500.000,00

Beban Perlengkapan 512


Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo
23 Mar 2018 Pemakaian perlengkapan 4.000.000,00 - 4.000.000,00

Beban macam-macam 513


Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo
26 Mar 2018 Pembayaran macam beban 2.500.000,00 - 2.500.000,00

Beban Bunga Bank 514


Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
28 Mar 2018 Pembayaran bunga 1.500.000,00 - 1.500.000,00
Beban Penyusutan Peralatan 515
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo
31 Mar 2018 Penyusutan Peralatan 2.200.000,00 - 2.200.000,00

Kesimpulan
Dari pemaparan materi ini, maka dapat disimpulkan bahwa proses pencatatan
yaitu jurrnal umum dan buku besar merupakan bagian dari proses siklus akuntansi.
Dalam akuntansi terdiri dari tiga proses aktivitas yaitu proses mencatat,
mengikhtisarkan dan pelaporan. Sedangkan siklus akuntansi adalah kegiatan yang
dilakukan secara bertahap dan harus dilalui dalam proses akuntansi yang berjalan
terus menerus dan berulang-ulang.
Jurnal adalah suatu buku dimana setiap transaksi bisnis dicatat secara
kronologis dan sistematis. Jurnal terdiri dari 2 yaitu jurnal umum dan jurnal khusus.
Jurnal umum adalah bentuk atau format buku jurnal sebagai tempat mencatat
transaksi yang terjadi pada perusahaan. Sedangkan jurnal khusus adalah jurnal yang
digunakan untuk mencatat transaksi-transaksi yang sejenis dan sering terjadi
berdasarkan jenisnya dan sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Buku besar adalah buku yang berisi semua akun-akun yang ada dalam laporan
keuangan. Buku besar mencatat perubahan-perubahan yang terjadi pada masing-
masing rekening dan pada akhir periode akan kelihatan saldo dari akun-akun
tersebut. Setiap transaksi yang telah dicatat secara kronologis dalam jurnal umum
dipindahkan ke dalam akun-akun tersebut. Pemostingan adalah pemindahbukuan dari
jurnal umum ke buku besar.

Latihan 1
Tuan Adam mendirikan sebuah perusahaan dengan nama PT. Adam Selalu yang
bergerak dalam bidang pelayanan jasa transportasi. Berikut ini transaksi yang terjadi
selama bulan Januari 2017 sebagai berikut:
1 Januari 2017 Tn. Adam menginvestasikan uangnya sebesar Rp. 100.000.000,00
dan kenderaan seharga Rp. 150.000.000,00 dengan nomor bukti
0001
3 Januari 2017 Dibeli perlengkapan tunai seharga Rp. 2.000.000,00 nomor bukti
002
4 Januari 2017 Pembelian peralatan seharga Rp. 60.000.000,00 yang dibayar tunai
Rp. 10.000.000,00 dan sisanya dibayar 3 bulan kedepan dengan
nomor bukti 002A
6 Januari 2017 Dibayar sewa gedung untuk kegiatan perusahaan sebesar Rp.
10.000.000,00 untuk masa satu tahun dengan bukti 003
8 Januari 2017 Dibayar rekening telepon, listrik dan air untuk bulan ini sebesar Rp.
2.225.000.00 dengan bukti nomor 004
11 Januari 2017 Diterima pendapatan sebesar Rp. 20.500.000,00 dengan nomor
bukti 005
15 Januari 2017 dibayar premi asuransi Rp. 2.200.000,00 dengan nomor bukti 006
18 Januari 2017 difakturkan tagihan terhadap terhadap Tuan Andi biaya jasa yang
telah diselesaikan sebesar Rp. 31.000.000,00 dengan bukti nomor
007
20 Januari 2017 Menerima pinjaman dari pihak bank BRI sebesar Rp.
65.000.000,00 dengan bukti nomor 008
28 Januari 2017 Dibayar upah karyawan sebesar Rp. 7.000.000,00 dengan bukti
nomor 009
30 Januari 2017 Dibayar angsuran utang atas pembelian peralatan sebesar Rp.
4.000.000,00 dengan nomor bukti 010
Diminta
Berdasarkan transaksi tersebut diatas catatlah kedalam jurnal umum dan posting ke
buku besar!

Latihan 2
Berikut ini transaksi yang terjadi pada Usaha Salon Windi untuk bulan Oktober
2017
2 Oktober 2017 Nona Windi mendirikan salon kecantikan dengan menyetorkan
modal awal sebesar Rp. 15.000.000,00
3 Oktober 2017 Dibayar sewa ruangan untuk bulan Oktober sebesar Rp. 750.000,00
4 Oktober 2017 Dibeli tunai peralatan salon dengan harga Rp. 6.500.000,00
5 Oktober 2017 Nona Windi memberi cleansing cream, hair dye lotion dan
perlengkapan lainnya secara kredit Rp. 1.500.000,00
6 Oktober 2017 Dibayar beban pemasangan iklan mini di harian Metro sebesar Rp.
500.000,00
15 Oktober 2017 Membayar gaji dan upah karyawan untuk tanggal 1-15 Oktober
2017 sebesar Rp. 3.500.000,00. Gaji dan upah karyawan dibayar
mingguan tiap hari sabtu
15 Oktober 2017 Diterima kas sebesar Rp. 3.400.000,00 dari penjualan jasa salon
selama setengan bulan pertama kegiatannya secara tunai
28 Oktober 2017 Nona Windi mendapatkan kredit investasi kecil guna membeli
peralatan salon baru dari Bank BNI sebesar Rp. 30.000.000,00
29 Oktober 2017 Dibayar gaji dan upah untuk 16-29 Oktober 2017 sebesar Rp.
4.500.000,00
30 Oktober 2017 Diterima uang kas sebesar Rp. 3.600.000,00 dari penjualan jasa
salon tunai selama setengah bulan terakhir
31 Oktober 2017 Nona Windi mengambil uang perusahaan sebesar Rp. 1.000.000,00
untuk keperluan pribadinya.
Diminta
Berdasarkan transaksi tersebut diatas catatlah kedalam jurnal umum dan posting ke
buku besar!

DAFTAR PUSTAKA

Andrianto, A. (2016). Pencatatan Akuntansi Pada Usaha Mikro, Kecil, Dan


Menengah (Umkm) Terhadap Implementasi Standar Akuntansi Entitas Tanpa
Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP). Majalah Ekonomi, 21(2 Desember), 185-
192.

Harrison Jr, W. T., Hongren, C. T., Thomas, C. W., & Suwardy, T. (2012).
Akuntansi Keuangan .(Gina Gania, Trans.). Jakarta: Erlangga.

Nurhayati, F., Widodo, J., & Soesilowati, E. (2015). Pengembangan LKS Berbasis
Problem Based Learning (PBL) Pokok Bahasan Tahap Pencatatan Akuntansi
Perusahaan Jasa. Journal of Economic Education, 4(1).

Pontoh, W. (2013). Akuntansi-Konsep dan Aplikasi.

Purwanti, R. E., & Nugraheni, I. (2001). Siklus Akuntansi. Kanisius.


Reeve, J. M., Warren, C. S., Duchac, J. E., Wahyuni, E. T., Soepriyanto, G., Jusuf,
A. A., & Djakman, C. D. (2009). Pengantar akuntansi adaptasi Indonesia.
Jakarta Selatan: Salemba Empat.

Simamora, H. (2000). Akuntansi Basis Pengambilan Keputusan Bisnis. Jakarta:


Salemba Empat.

Siregar, B. G., & Padangsidimpuan, B. I. I. ANALISIS TRANSAKSI.

Soemarsono, S. R. (2004). Akuntansi Suatu Pengantar. Edisi Kelima, Buku, 1.

Sucipto, T. (2014). Pengantar Akuntansi dan Keuangan 1.

Anda mungkin juga menyukai